Inflasi RIInflasi Indonesia terakhir tercatat di angka 4.69%. Turun dari bulan sebelumnya yaitu 4.94%. Level inflasi ini bisa dibilang cukup tinggi karena inflasi yang normal adalah 2.5%-3.5%
Namun Inflasi yang melebihi 3% ini bisa dibilang wajar mengingat negara negara lain juga mengalami inflasi tinggi.
Sebagai catatan, rata rata inflasi di asia, untuk negara berkembang ada di angka 4.5% dan rata rata inflasi di asia tenggara ada di angka 5.2%.Jadi Inflasi Indonesia lebih rendah dari inflasi rata-rata di Asia dan Asia tenggara.
Untuk melihat lebih jauh inflasi di Indonesia, kita akan lihat sejarahnya yang dimulai dari tahun 1998 dan inflasi-inflasi tertinggi di periode ini.
Pada chart di atas, Inflasi Indonesia di tahun 1998 ada di angka 80%. Diatas Inflasi Sri Lanka saat ini yang ada di angka 70%. Inflasi tinggi ini disebabkan oleh krisis moneter.
Lalu lanjut ke 2002, inflasi di angka 15.31% dimana ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik.
Di 2005, inflasi mencapai 18.55% . Penyebabnya masih karena kenaikan BBM.
Lanjut ke 2008, dimana tahun ini tidak terjadi kenaikan BBM.
Tapi inflasi di tahun ini mencapai angka 12.30% yang disebabkan oleh krisis global Subprime Mortgage dan kenaikan USD ke 12000 Rupiah. Sebagai perbandingan, nilai USD di tahun 2002 adalah 11500 dan di 2005 sebesar 10300 Rupiah.
Jika disimpulkan dari chart diatas, maka inflasi tinggi (mencapai dua digit) terjadi saat:
1.Kenaikan harga bahan bakar minyak
2.Kenaikan USDIDR
3.Krisis global
Kenaikan BBM sudah terjadi saat ini begitu juga USDIDR. Sedangkan krisis global diprediksi juga akan terjadi yang tanya disebabkan oleh kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia-Ukraina.
Mengingat 2 dari 3 kondisi yang menyebabkan inflasi sudah terjadi saat ini, maka diperkirakan tingkat inflasi Indonesia akan mengalami peningkatan.
Analisa adalah opini. Mohon jadikan bahan edukasi.
Ide komunitas
Cara meningkatkan trading dengan melihat suku bunga: Bagian 3Hai semuanya! 👋
Bulan ini, kami ingin mengeksplorasi topik suku bunga; apa itu, mengapa itu penting, dan bagaimana anda dapat menggunakan informasi suku bunga dalam trading anda. Ini adalah topik yang biasanya diabaikan oleh para trader baru ketika memulai, jadi kami berharap ini adalah seri yang bermanfaat dan dapat dilakukan bagi orang-orang baru yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang makroekonomi dan analisis fundamental!
"Dalam postingan pertama kami, kami telah membahas bagaimana menemukan informasi suku bunga di TradingView, dan bagaimana fluktuasi suku bunga di pasar terbuka.
Dalam postingan kedua kami , kami membahas beberapa pengambilan keputusan yang harus dilakukan investor saat berinvestasi dalam obligasi (suku bunga) vs. aset lainnya."
Hari ini, kita akan melihat bagaimana investor global memahami suku bunga, menggunakan tiga contoh konkret.
Mari dalami!
Seperti yang kami sebutkan terakhir kali, dalam hal memahami suku bunga di wilayah mana pun, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan:
1.) Risiko Suku Bunga Keuangan Bank Sentral
2.) Risiko Inflasi
3.) Risiko Kredit
Pertama, mari kita bahas Risiko Kredit. 💥💥
Risiko kredit adalah sesuatu yang terjadi ketika ada risiko bahwa anda mungkin tidak mendapatkan kembali uang yang anda pinjamkan ke entitas tertentu. Untuk seri ini, karena kami hanya melihat obligasi pemerintah, ini berarti risiko bahwa pemerintah tidak akan membayar anda kembali.
Pelajarannya: Semua hal dianggap sama, semakin banyak entitas (Perusahaan, Negara) harus membayar untuk meminjam uang, semakin tidak 'stabil' mereka di mata investor.
Selanjutnya, mari kita bahas Risiko Inflasi. 💸💸
Risiko Inflasi adalah sesuatu yang terjadi ketika ada risiko bahwa diri anda mungkin kehilangan daya beli dari waktu ke waktu, lebih cepat daripada suku bunga, karena tingkat inflasi.
Sebagai contoh, perhatikan chart ini:
Pada warna Biru/Putih, anda dapat melihat imbal hasil obligasi 1 tahun Turki. Pada warna hijau, anda dapat melihat imbal hasil obligasi 1 tahun AS. Perhatikan perbedaan suku bunga - obligasi Turki membayar 14%, dan obligasi AS membayar 3%. Sementara AS adalah ekonomi yang lebih besar dan lebih maju (sehingga memberikan risiko "kredit" yang lebih rendah), beberapa perbedaan dalam imbal hasil berasal dari tingkat inflasi yang berbeda secara drastis dalam perekonomian.
Pada warna merah, anda dapat melihat tingkat inflasi di Amerika Serikat, dan pada warna kuning anda dapat melihat tingkat inflasi di Turki. Dengan asumsi nilai tukar yang stabil, karena Lira Turki membeli barang dan jasa yang relatif semakin sedikit dari waktu ke waktu vs. Dolar AS, investor akan menuntut lebih banyak imbal hasil untuk mencegah hilangnya daya beli.
Pelajarannya: Arah suku bunga memberitahu anda bagaimana investor berpikir inflasi mungkin berkembang dalam jangka waktu tertentu.
Terakhir, mari kita lihat Risiko Keuangan Bank Sentral. 🏦🏦
Risiko keuangan bank sentral adalah sesuatu yang terjadi ketika Bank Sentral melakukan perubahan suku bunga.
Perhatikan chart ini:
Ini adalah chart yang sama dengan chart sebelumnya, namun alih-alih tingkat inflasi yang ditambahkan pada suku bunga, kali ini kami menambahkan suku bunga Bank Sentral saat ini ke chart.
Ingat, suku bunga Bank Sentral adalah suku bunga yang anda dapatkan dari bank tanpa "mengunci" uang anda menjadi pinjaman kepada pemerintah.
Risiko suku bunga Bank Sentral memainkan peran terbesar dalam penetapan harga obligasi, karena anda dapat melihat bahwa suku bunga dan imbal hasil bergerak bersama relatif dekat, terutama karena ini hanya obligasi 1 tahun (kita akan melihat kurva imbal hasil minggu depan).
Oleh karena itu, mengingat bahwa Bank Sentral di seluruh dunia biasanya diberi mandat untuk mencoba dan menciptakan harga yang stabil bagi konsumen, tindakan mereka sering beriringan dengan inflasi. Terkadang bank akan menaikkan suku bunga terlalu banyak dan menciptakan deflasi. Terkadang bank akan menaikkan suku bunga terlalu kecil dan akan berada "di belakang" inflasi (seperti yang diyakini banyak orang saat ini).
Pelajarannya: Suku bunga merupakan indikasi kebijakan Bank Sentral, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor dan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan kata lain - suku bunga dapat menggambarkan kesehatan suatu perekonomian. Terlalu "Tinggi", dan Bank Sentral mungkin kehilangan kendali. Terlalu "Rendah", dan ekonomi mungkin akan stagnan. Ini adalah generalisasi, namun ini adalah tempat yang bagus untuk mulai membandingkan wilayah secara relatif.
Dan anda telah mendapatkannya! Beberapa contoh nyata dan pelajaran yang dapat dipetik dari melihat pergerakan langsung di pasar. Memahami dinamika ini dapat sangat membantu untuk membangun strategi trading yang lebih komprehensif. Dengan kata lain, jika anda trading FX, sangat penting untuk mengetahui perbedaan suku bunga antar negara, bersamaan dengan pendorong yang mendasari suku bunga tersebut. Demikian pula, jika anda ingin berinvestasi di sebuah perusahaan, melihat imbal hasil obligasi perusahaan itu dapat memberi tahu anda seberapa besar risiko yang menurut investor dimiliki oleh perusahaan dalam kewajiban membayar imbal hasil.
Minggu depan, kita akan melihat Kurva Imbal Hasil, dan memasukkan beberapa pelajaran lainnya tentang bagaimana anda dapat menggunakan informasi itu untuk mulai memproyeksikan harga dan ekonomi secara keseluruhan.
- Tim TradingView ❤️❤️
Resesi dan GDPBanyak ahli ekonomi yang memperkirakan bahwa Amerika sebagai kekuatan ekonomi global terbesar akan mengalami resesi.
Resesi sendiri memiliki definisi objektif bukan sekedar ramalan penurunan indeks melalui chart.
Mengutip dari Investopedia Resesi adalah:
“A recession is a significant, widespread, and prolonged downturn in economic activity. A popular rule of thumb is that two consecutive quarters of decline in gross domestic product (GDP) constitute a recession. Recessions typically produce declines in economic output, consumer demand, and employment.”
Artinya resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang digambarkan penurunan GDP atau PDB (produk domestic bruto) selama dua kuartal berturut-turut.
ada kata GDP dalam pengertian resesi dimana GDP, kembali merujuk ke Investopedia adalah
Atau dalam bahasa Indonesia GDP yang artinya:
“jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu”
Singkatnya jika GDP suatu negara tumbuh, maka perekonomiannya meningkat dan sebaliknya.
Jika kemudian GDP suatu dalam dua kuartal menurun, ini disebut dengan resesi.
Kita akan gunakan data indeks terbesar Amerika yaitu S & P 500 dan GDP Amerika untuk melihat kapan terjadinya resesi.
Dari gambar diatas terlihat bahwa resesi terakhir kali terjadi di awal tahun 2022 dimana GDP Amerika menurun dari -5.1% menjadi -31.2 yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi akibat pandemi.
Di periode ini, indeks SPX mengalami penurunan hingga -35.17%.
Lalu resesi sebelum ini adalah di tahun 2008 akibat krisis subprime mortgage dimana GDP turun begitu juga indeks SPX.
Salah satu perbedaan resesi 2020 dan 2008 adalah lamanya. Resesi 2008 berlangsung 1 tahun 6 bulan dan resesi 2008 berlangsung hanya 2 bulan yang menjadikannya resesi paling singkat dalam sejarah Amerika.
Saat ini, GDP Amerika selama dua kuartal juga mengalami kontraksi dan indeks SPX sudah turun dari puncaknya sebesar kurang lebih 20%.
Namun belum ada pernyataan resmi terkait resesi ini karena sektor ekonomi lainnya dikatakan mengalami peningkatan.
Jika nanti resesi di Amerika secara resmi diumumkan, mungkin posisi harga SPX akan turun melewati X atau low terakhirnya atau mirip dengan resesi 2020 dimana close bulanan SPX pada chart di atas berada di bawah low sebelumnya atau Y.
Kenaikan BBM dan IHSGPresiden Jokowi resmi mengumumkan kenaikan BBM mulai dari pertalite, solar dan pertamax.
Harga Pertalite dari Rp 7650 per liter menjadi 10.000 per liter
Harga solar subsidi dari 5150 per liter menjadi 6800 per liter
Harga pertamax dari Rp 12500 per liter menjadi 14500 per liter
Kenaikan BBM ini sudah menjadi wacana yang dikemukakan sebelumnya dimana ini terkait membengkaknya anggaran subsidi energi yang mencapai Rp 502 Triliun serta kenaikan harga minyak dunia.
Jika kenaikan tidak dilakukan, maka anggaran ini akan semakin membengkak.
Disamping itu, pemulihan aktivitas ekonomi pasca pandemi juga turut berkontribusi terhadap membengkaknya alokasi subsidi BBM
Jika kita lihat dari sejarah, kenaikan BBM merupakan kejadian yang biasa terjadi dalam sejarah Indonesia.
Di era Gus Dur dan Megawati kenaikan BBM terjadi 4 kali, Gus Dur dua kali dan Megawati dua kali. Ini terjadi di rentang 2000-2003. Perhatikan kotak 1.
Di periode ini, IHSG bergerak sideways dan terjadi penurunan cukup dalam pada IHSG di tahun 2003 (-42.47%). Namun penurunan ini bukan lah disebabkan oleh kenaikan BBM tapi pengeboman JW Marriot dan Kuningan.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________
Lalu di kotak kedua, di era SBY, 2003-2009 terjadi kenaikan 3 kali yaitu di 2005 dua kali dan sekali di 2008
Kenaikan 2008 adalah imbas dari krisis global Subprime Mortgage.
Koreksi terdalam di periode terjadi di tahun 2008 dimana IHSG turun -61.97% yang merupakan imbas krisis global Subprime Mortgage.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________
Lalu di era Jokowi,dari 2014-2022 terdapat beberapa kali kenaikan harga BBM.
Penurunan terdalam di periode ini terjadi di tahun 2019 yaitu sebesar -40% yang disebabkan oleh Covid 19.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________
Jadi berdasarkan 3 kotak di atas dimana terjadi kenaikan harga BBM, penurunan terdalam terjadi karena
Aksi pengeboman JW Marriot dan Kuningan. (-42-47%)
Krisis Global 2008 (-61.97%)
Covid 19 (-40%)
Dengan kata lain, penurunan terdalam IHSG terjadi karena sentimen mengenai isu keamanan dan ekonomi global bukan kenaikan BBM.
Jadi berdasarkan data masa lalu, sentimen kenaikan BBM bukanlah sentimen yang mampu membuat IHSG mengalami penurunan dalam.
Yang perlu lebih diperhatikan adalah sentimen seperti ekonomi global dan regional, inflasi serta kenaikan suku bunga atau mungkin potensi krisis sektor properti China.
Usd/idrSuku bunga berdapak negatif terhadap ihsg
Uang tunai rupiah berdampak positif terhadap ihsg,
Trader atau investor handal dia sabar menunggu moment yg pas, jika sudah saat nya beli dia barani hajar kanan (best offer price), Dan jika waktunya jual dia berani hajar kiri (best bid price).
DISCLAIMER ON.
Pelajaran dari The Market WizardsGambar diatas adalah empat buku Market Wizards karya Jack D. Schwager .
Buku ini adalah kumpulan wawancara Jack Schwager dengan beberapa market wizards yaitu trader dan investor terbaik di dunia.
Mereka meliputi berbagai aset class mulai dari komoditas, futures , saham dan mata uang.
Nama nama dalam buku tersebut memiliki strategi yang berbeda yang membuat mereka menjadi yang terbaik di dunia.
Ada yang menggunakan teknikal analisis
Ada yang menggunakan fundamental analisis baik mikro (kondisi perusahaan) dan makro (kondisi ekonomi nasional dan global)
Dan ada juga yang sama sekali tidak menggunakan Teknikal dan fundamental analisis namun hanya pendekatan Matematika murni seperti Edward Thorp.
Beberapa nama dalam buku tersebut adalah
Mark Minervini, Stanley Druckenmiller (murid dari George Soros), Paul Tudor Jones, David Ryan (murid dari William O'neil), Ray Dalio, Edward Thorp, The turtle Traders kelompok experimental trader untuk membuktikan bahwa manusia bisa dilatih menjadi trader yang sayangnya dalam wawancaranya tidak mau membuka strategi mereka) dan masih banyak lagi.
Beberapa pelajaran yang bisa didapat dari buku tersebut adalah
1.Mereka menghabiskan waktu bertahun tahun belajar. Ada proses yang kemudian menjadi hasil.Bukan langsung hasil.
2.Ada banyak cara meraih profit di pasar baik itu teknikal, fundamental, makro analisis ataupun sekedar penggunaan rumus matematika seperti yang digunakan Edward Thorp dalam bermain poker.
3.Beberapa memiliki latar belakang pendidikan akademis yang tinggi seperti MBA (sekolah bisnis) beberapa malah sama sekali tidak memiliki latar belakang akademis yang berhubungan dengan ekonomi atau keuangan. Marsten Parker dalam buku Unknown Market Wizards (buku kuning) adalah seorang mantan pemain biola. Ini artinya anda tidak perlu kuliah ekonomi untuk menjadi seorang trader/investor sukses.
4.Mereka semua memiliki risk management nya sendiri. Beberapa menggunakan SL biasa sebelum mengeksekusi trade mereka (teknikal stop)dan beberapa malah menetapkan SL setelah menyesuaikan kondisi pasar (mental stop). Namun yang pasti mereka semua memiliki risk management.
5.Tidak penting untuk membuktikan diri benar atau salah atau mendapat pengakuan. Yang paling penting adalah menghasilkan uang dan kehilangan uang seminimum mungkin. Prinsip ini merupakan prinsip dari Stanley Druckenmiller yang dia dapat dari George Soros
6.Disiplin pada aturan sendiri. Jika memang menurut trading plan harus keluar dari satu posisi, maka segera keluar. Aturan ini ditekankan cukup kuat oleh Bill Lipschutz yang dijuluki The sultan of Currency.
7.William Eckhardt, seorang ahli matematika dalam buku tersebut mengatakan bahwa kadang dalam pasar, apa yang terlihat benar bisa jadi sesuatu yang salah dilakukan. Prinsip ini dikaitkan dengan keengganan seorang trader untuk melakukan cutloss. Merasa akan rugi jika melakukan cutloss, maka seorang trader justru menahan posisinya pada aset yang sudah jelas akan mengalami penurunan. Ini adalah keputusan yang rasanya benar tapi pada kenyataannya salah.
8.Holy grail dalam trading mengacu pada satu sistem yang bisa membuat kita sukses dalam trading. Nyatanya tidak ada yang namanya holy grail. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, semua trader dalam buku tersebut memiliki sistemnya masing masing yang berbeda satu sama lain dan mereka semua sukses dengan sistem tersebut.
9.Trade di zona nyaman. Jika satu posisi terasa tidak nyaman untuk anda karena porsi nya terlalu besar, maka kurangi porsinya. Seperti kata Steve Clarke salah satu Hedge Fund Manager dalam buku di atas, “Trade with your emotional capacity”
10.Jika anda sudah kalah/cut loss beruntun, maka memaksakan diri justru memperburuk situasi karena anda dipengaruhi keinginan untuk “balas dendam”. Hal terbaik untuk dilakukan di situasi ini menurut para trader di atas adalah pergi dari pasar dan rehat sejenak. Lalu saat memulai trading lagi, masuklah dengan posisi lebih kecil guna meningkatkan kepercayaan diri dulu bukan mengembalikan kerugian apalagi balas dendam.
11.Semua trader di atas pernah rugi alis kehilangan uang. Dengan kata lain semua trader pernah salah. Ray Dalio, salah satu trader di buku tersebut mengatakan bahwa dalam proses belajar apapun kita akan mengalami kegagalan. Namun kegagalan adalah kesempatan belajar dan mengevaluasi diri. Pelajari lagi analisa/trading journal anda sebagai pembelajaran.
12.Carilah trade dengan risk/reward yang asimetris. Dengan kata lain,pastikan potensi keuntungan lebih besar dari potensi kerugian. Ini sesuai dengan prinsip risk to reward ratio yang disarankan 1:3.
13.Ada kalanya trader harus diam tidak melakukan apa apa jika memang tidak ada peluang yang menarik. Memaksakan diri untuk trading akan menyebabkan overtrading.
15.Victor Sperandeo, salah satu trader yang bertransaksi di forex, komoditas dan saham mengatakan bahwa trading memerlukan proses dan dedikasi tinggi. Namun sekali kali kita harus meninggalkan rutinitas ini. Ambil cuti dan habis kan waktu bersama keluarga dan teman teman. Sperandeo meskipun adalah seorang trader sukses, kadang menyesal juga tidak menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarganya
Semoga membantu.
FOKUS TRADING PADA SATU SAHAM YANG PROFITABLESeperti kata Patrick Star bahwa pemujaan yang berlebihan itu tidak baik, terlalu cinta pada suatu saham tentu juga berbahaya namun fokus pada suatu saham karena secara historis memang profitable buatmu tentu beda cerita. Dalam trading kamu pasti akan menemukan saham yang secara konsisten bisa ngasih kamu cuan entah karena price action (chart) sahamnya sesuai dengan metode analisamu, kamu sudah hafal polanya entah itu pola teknikal atau bandarmologi bahkan sampai karena hal yang tidak bisa kamu jelaskan, pokoknya sering cuan aja disitu. Hal seperti ini juga didukung salah satu konsep dasar dalam teknikal analisis dan sifat alami market yaitu kecenderungan untuk berulang karena history tend to repeat itself . Jika kamu sudah menemukan saham favorit seperti itu tentu bisa membuat trading-mu menjadi lebih mudah dan profitable namun untuk menemukan saham seperti itu tentu tidak mudah dan kadang butuh proses yang panjang, there's no easy money bro!
Untuk menemukan saham seperti ini seperti yang saya mention sebelumnya, cukup sulit dan "tricky" kuncinya ketika kamu profit dari suatu saham dengan alasan atau strategi tertentu, kamu bisa terapkan alasan atau strategi tersebut pada trading selanjutnya ketika kamu menemukan "pola" yang serupa, teruskan proses ini sampai alasan atau strategi tersebut sudah tidak "work" lagi. Nah, untuk memudahkan review hasil trading-mu jangan lupa selalu buat jurnal walaupun banyak aplikasi OTS sekuritas yang bisa menampilkan result trading namun apa salahnya buat jurnal sendiri supaya trading-mu menjadi lebih rapi dan profesional, caranya saya lampirkan pada ide terkait dibawah.
Sebagai contoh dalam kasus saya setidaknya selama tahun 2022 ada beberapa saham yang secara historis sangat profitable yaitu GPSO, MTWI, VICO, INDX, TRIS
Note: result trading plan GPSO, MTWI, VICO, INDX, TRIS selama tahun 2022, pada saham GPSO trading plan saya berhasil profit 13x dengan profit rata-rata diatas 20%
Tips: kamu bisa gunakan alasan apapun walaupun aneh, misal kamu merasa kalau saham A selalu naik ketika ada candle bullish engulfing, saham A naik ketika broker AA masuk atau saham A selalu naik tiap Jumat Kliwon, aneh tapi why not? Tidak ada yang salah dimarket, selama kamu profit.
Back to the topic, selama tahun 2022 pada saham GPSO saya hanya fokus menggunakan strategi supply demand dan volume + volatility, biar lebih mudah coba kamu lihat chart GPSO dibawah:
Note: bisa kamu lihat price action (chart) GPSO sangat sederhana dan sering terjadi pola berulang, selama fase konsolidasi sering terjadi "sudden move" atau kenaikan volatilitas secara tiba-tiba dengan range yang besar yaitu 5-25% dan ketika GPSO breakout support fase konsolidasinya GPSO selalu membuat fase konsolidasi baru dengan masih mengulang pola yang sama yaitu "sudden move" atau kenaikan volatilitas dengan range yang besar. Sedangkan untuk pola bandarmologi (broker summary) tidak ada pola berulang yang konsisten terjadi pada saham GPSO namun kadang saya berpatokan pada broker YP dan MK, sepertinya mereka "dalang" nya.
Perlu kamu ingat, pola-pola berulang seperti itu juga tidak lepas dari peran bandar a.k.a market maker sehingga kamu wajib mempelajari ciri khas, play style atau gaya bermain bandar. Tiap saham punya bandar nya masing-masing dan tiap bandar punya sifat, gaya bermain, tujuan atau kepetingannya sendiri dan sudah menjadi human nature bahwa kebiasaan manusia sulit untuk berubah dan cenderung berulang jadi kamu bisa manfaatkan konsep ini untuk trading. Tentang topik bandarmologi akan coba saya coba jelaskan pada ide selanjutnya, see you!
Cara meningkatkan trading dengan melihat suku bunga: Bagian 2Hai semuanya! 👋
Bulan ini, kami ingin mengeksplorasi topik suku bunga; apa itu, mengapa itu penting, dan bagaimana anda dapat menggunakan informasi suku bunga dalam trading anda. Ini adalah topik yang biasanya diabaikan oleh para trader baru ketika memulai, jadi kami berharap ini adalah seri yang bermanfaat dan dapat dilakukan bagi orang-orang baru yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang makroekonomi dan analisis fundamental!
Minggu lalu kita sudah melihat bagaimana menemukan harga obligasi di platform kami, serta beberapa tip cepat untuk memahami bagaimana dan mengapa suku bunga bergerak. Jika anda ingin penyegaran cepat, klik tautan di bagian bawah postingan ini. Minggu ini, mari kita lihat mengapa memahami suku bunga penting untuk trading anda, dan bagaimana anda dapat menggunakan informasi ini untuk keuntungan anda
Anda dapat memikirkan suku bunga pasar dalam tiga dimensi.
1.) Absolut
2.) Relatif
3.) Sepanjang Waktu
Dengan kata lain;
1.) Bagaimana suku bunga diperdagangkan secara absolut? AKA, apakah mereka menawarkan risiko/imbalan yang menarik bagi investor?
2.) Bagaimana suku bunga diperdagangkan secara relatif? AKA, apa yang membedakan harga obligasi antar negara yang berbeda?
3.) Bagaimana suku bunga diperdagangkan sepanjang waktu? AKA, apa itu "Kurva Hasil"?
Ada baiknya melihat sedikit lebih dalam pada masing-masing dimensi ini dan bagaimana cara kerjanya. Minggu ini kita akan mulai dengan melihat suku bunga dari sudut pandang 'Absolut' .
Ketika melihat obligasi sebagai sarana investasi secara langsung ini, investor di pasar yang lebih luas biasanya akan melihat seberapa menarik obligasi dari perspektif hasil / imbal balik total vs. kelas aset lainnya, seperti ekuitas, komoditas, dan mata uang crypto.
Ketika mempertanyakan untuk mengukur imbal balik total ini, tiga risiko utama penting untuk diketahui yaitu:
1.) Risiko Suku Bunga Keuangan Bank Sentral
2.) Risiko Inflasi
3.) Risiko Kredit
Dengan kata lain;
1.) Apakah suku bunga bank sentral akan bergerak sedemikian rupa sehingga suku bunga yang saya terima dari obligasi menjadi tidak kompetitif?
2.) Obligasi adalah pinjaman dengan jangka waktu. Apakah inflasi akan menggerogoti dana pokok saya dalam hal daya beli lebih cepat daripada kompensasi yang saya terima?
3.) Dapatkah pihak lainnya membuat obligasinya terpenuhi saat mencapai masa tenggat?
Untuk Amerika Serikat, pertanyaan ketiga biasanya "diabaikan" karena meminjamkan uang kepada pemerintah AS seringkali dipandang sebagai "bebas risiko", namun dalam semua skenario memahami daya tarik imbal hasil obligasi selama jangka waktu tertentu vs. suku bunga dan inflasi adalah sebuah pertanyaan besar.
Selain itu, risiko/imbalan absolut untuk suku bunga perlu dibandingkan dengan kelas aset lainnya. Jika S&P 500 menghasilkan 2%, dibayarkan dari pendapatan perusahaan terbesar di negara tersebut, lalu bagaimana risiko memegang ekuitas dibandingkan dengan risiko memegang obligasi? Memahami bagaimana institusi menilai keputusan ini seringkali dapat diukur dengan melihat pergerakan suku bunga di pasar terbuka. Ketika saham mengungguli obligasi, permintaan institusional untuk saham lebih tinggi, menunjukkan bahwa orang merasa baik dan ingin mengambil risiko. Ketika obligasi mengungguli saham, ini bisa menjadi indikasi bahwa orang lebih suka memegang sarana pembayaran bunga 'bebas risiko' daripada ekuitas di perusahaan dengan prospek ekonomi yang memburuk.
Ini adalah cara paling mudah untuk melihat suku bunga - bagaimana perbandingannya dengan risiko absolut di pasar, dan bagaimana perbandingannya dengan aliran "imbal hasil" lainnya? Apakah mereka cukup masuk akal dari perspektif risiko/imbalan?
Satu hal terakhir - Jika suku bunga meningkat, maka tingkat pengembalian yang diperlukan untuk "mengkompensasi" dalam mengambil risiko perlu menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi, atau aset lain seperti ekuitas mulai terlihat tidak kompetitif. Selain itu, suku bunga yang lebih tinggi berarti bahwa arus kas masa depan bernilai lebih rendah, mengingat bahwa sebagian besar perhitungan valuasi bergantung pada "suku bunga bebas risiko".
Sebagai contoh, ledakan ini terjadi akhir tahun lalu, ketika orang mulai menjual obligasi dan suku bunga mulai naik. Saat suku bunga naik, saham yang memiliki harga dengan "nilai" yang bagus di masa depan mendapat pukulan paling keras, karena nilai arus kas tersebut secara riil turun.
Suku bunga dapat banyak membantu dalam menempatkan pergerakan besar di pasar ke dalam perspektif.
Itu saja untuk minggu ini! Minggu depan, kita akan melihat bagaimana risiko kredit dan risiko FX berperan dalam penetapan harga obligasi relatif, dan bagaimana obligasi negara yang berbeda mungkin atau tidak tampak menarik satu sama lain secara relatif. Minggu terakhir kami akan melihat kurva hasil, dan bagaimana risiko dari waktu ke waktu mempengaruhi permintaan untuk suku bunga.
Salam
-Tim TradingView
Ini adalah postingan minggu lalu jika anda belum membacanya:
CnH dan inverted CnHCup and handle dan inverted cup and handle adalah dua pola yang berlawanan sebagaimana head and shoulder dengan inverted head and shoulders atau double top dengan double bottom
Cup and handle dan inverted cup and handle memiliki perbedaan dan persamaan
Perbedaan:
Cup and handle adalah continuation pattern dari uptrend.
Inverted cup and handle adalah continuation pattern dari downtrend
Persamaan
kedua pola sama sama memiliki handle. namun handle pada cup and handle berkonsolidasi di dekat resistance sedangkan handle pada inverted cup and handle berkonsolidasi di dekat resistance.
Perbedaan handle pada dua pola ini dapat dilihat pada gambar diatas.
Contoh inverted cup and handle
Contoh cup and handle
Semoga membantu.
Lump sum VS DCAChart di atas adalah chart bulanan IHSG 2003-2022 di mana jelas tergambar bahwa IHSG secara jangka panjang mengalami uptrend.
Meskipun naik secara jangka panjang, selama rentang ini, IHSG dua kali mengalami bear market kuat/krisis yaitu di tahun 2008 (krisis Subprime Mortgage di US yang didokumentasikan dalam film “The Big Short”) dan 2020 (covid)
Bagi seorang investor, krisis merupakan kesempatan untuk membeli saham berkualitas di harga murah.
Pembelian sendiri biasanya dilakukan dengan dua cara: DCA dan Lump sum
DCA atau yang sering disebut Dollar cost averaging mengacu pada cara mencicil. Jika anda punya modal 100 juta dan setiap minggu selama krisis ekonomi diinvestasikan 10 juta, maka ini adalah DCA
Tapi jika anda memilih langsung menggunakan 100 juta itu langsung, maka ini disebut lump sum.
Mana yang lebih baik?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas penelitian yang dilakukan oleh The Schwab for Financial Research.
Dalam penelitian ini, seorang investor diilustrasikan diberikan uang 2000 USD setiap tahun selama 20 tahun (1993-2012)
Uang ini kemudian diinvestasikan ke indeks S & P 500 di mana ada 5 strategi berbeda penggunaan uang tersebut
1.Cash investment. Uang tersebut dibelikan obligasi jangka pendek bukan indeks S & P 500
2.Bad timing. Menginvestasikan uang tersebut ke indeks S & P 500 saat harga berada di puncak.
3.DCA. Uang tersebut dibagi 12 lalu di belikan indeks setiap bulannya
4.Immediate investment. Begitu uang itu didapat, segera investasikan indeks tidak peduli berapa harganya atau bagaimana chartnya
5.Perfect timing. Kumpulkan dulu uangnya, lalu jika harga sudah murah atau price action sudah pas baru beli.
Hasilnya terlampir di chart di atas di mana selama 20 tahun pemenangnya adalah strategi market timing yang kemudian disusul oleh lump sum dan DCA.
1.https://www.tradingview.com/x/NDzY0EOq/
Jadi secara jangka panjang lump sum lebih baik daripada DCA.
Jadi berkaca dari penelitian di atas lumpsum lebih baik seharusnya dibandingkan DCA. Tapi penelitian itu hanya menggunakan variabel statistik dan melupakan fakta bahwa sangat susah berinvestasi jangka panjang (20 tahun) seperti di atas.
Di Amerika saja rata-rata holding period sebuah saham dikatakan menurun di mana sekarang rata-rata holding period para investor di Amerika hanya 5.5 bulan. Tidak tahu di Indonesia.
Selain jangka waktu yang panjang, faktor psikologi juga dikesampingkan. Jika misalnya anda memilih strategi lump sum, besar kemungkinan anda akan mengalami penyesalan di kemudian hari saat harga saham anda turun namun anda tidak memiliki uang untuk membeli saham lagi.
Bayangkan jika anda membeli saham dengan metode lump sum tahun lalu, kemudian harga saham terdiskon habis habisan karena pandemi corona dan anda tidak memiliki uang untuk membeli saham lagi? Bagaimana perasaan anda?
Mungkin ada dari mereka yang bisa cuek saja dan berkata bahwa nanti juga balik lagi, tapi untuk sampai ke level cuek seperti ini sangat susah dan membutuhkan mental yang kuat.
Jadi kesimpulannya, meskipun secara statistik lump sum lebih baik dari DCA, saya akan memilih DCA karena DCA menghindari kita dari penyesalan jika misal nanti harga turun namun kita tidak memiliki uang lagi.
Tapi ini semua kembali ke profil investor itu sendiri. Jika anda adalah orang yang bisa membeli dan melupakan uang anda dalam waktu lama dan tidak ingin dipusingkan dengan drama pasar, Krisis ekonomi, kenaikan suku bunga, atau perang, maka lump sum adalah strategi yg tepat untuk anda.
Namun jika anda adalah orang yang cukup sering memperhatikan pasar dan takut menyesal, maka DCA adalah strategi yg tepat untuk anda.
Semoga membantu
BEDANYA SUPPLY DAN DEMAND DENGAN SUPPORT DAN RESISTANCE Assalammualaikum
Apa kabar teman teman ?, semogah sehat selalu yaaaa
Selamat Hari libur...
Ok, kali ini saya akan share bedanya SnD dengan SnR menurut saya yaaa.
- SUPPLY DAN DEMAND menurut saya adalah suatu minat masyarakat dalam melakukan permintaan di harga murah atau melakukan penawaran di harga mahal entah dalam periode tahun, bulan, minggu dan hari. Menurut saya Supplay dan Demand tidak dapat di lihat secara teknikal karna ini bersifat minat atau prilaku seorang penjual dan pembeli.Menurut saya bicara Supplay Demand berarti kita bicara pergerakan harga yang bakan berfungsi untuk penyeimbang selang kuantitas yang dipersilakan oleh konsumen dan kuantitas yang dinegosiasikan oleh produsen, sehingga terciptalah KESEIMBANGAN HARGA (equilibrium price)
- SUPPORT DAN RESISTANCE Menurut saya suatu batas Harga terndah (Support) dan teringgi (Resistance) yang di ambil dari data sebelumnya entah itu Periode tahun, bulan, minggu, dan hari. pasti di setiap data periode ada harga terendah (support) dan tertinggi (resistance) enath itu periode Hari, minggu, bulan dan tahun pasti memilik data harga terendah dan tertinggi, sudah ada penjelasan di post sebelumnya
KESIMPULAN :
Supplay Demand Menurut saya strategi ini lebih mencari KESEIMBAGAN pasar atau harga berdasarkan data harga sebelumnya dengan kuantitif atau periode bukan untuk mencari SUPPLY atau DEMAND, sekali lagi tidak ada yang bisa tau supply demand itu dimana, sedangkan Support dan Resistance suatu data yang di ambil dari periode sebelumnya yaitu Harga terrendah adalah SUPPORT dan data harga tertinggi adalah RESISTANCE.
NOTE " penjelasan di atas di ambil dari teori yang saya kembangkan sendiri menurut pandagan saya yaa teman teman, kalo ada yang salah dalam penjelasan di atas atau mau koreksi di persilahkan untuk tinggalkan komentar di bawah hehehe."
Lampiran: Hanya gambaran Pemanis #ETHUSDT
RANGKUMAN PART 2 dan 3 (METODE KURVA SUPPLY AND DEMAND)
Cara meningkatkan trading anda dengan melihat suku bunga?Hai semuanya! 👋
Bulan ini, kami ingin mengeksplorasi topik suku bunga; apa itu, mengapa itu penting, dan bagaimana anda dapat menggunakan informasi suku bunga dalam trading anda. Ini adalah topik yang biasanya diabaikan oleh para trader baru ketika memulai, jadi kami berharap ini adalah seri yang bermanfaat dan dapat dilakukan bagi orang-orang baru yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang makroekonomi dan analisis fundamental!
Pertanyaan pertama ketika berhadapan dengan suku bunga adalah bagaimana melihat informasi di TradingView. Meskipun anda selalu dapat mengklik tab "Obligasi" di bawah "Pasar" dan menavigasi ke tabel "Kurs", cara yang lebih mudah untuk melihat suku bunga di seluruh dunia adalah dengan menggunakan terminal 'pencarian' dan mengetikkan "10Y". Kemudian, klik "Ekonomi", dan anda akan dapat melihat semua pasar suku bunga 10 tahun global:
Konfigurasi ini akan memberi anda suku bunga "10 tahun", namun anda bisa mendapatkan obligasi jatuh tempo yang berbeda dengan menggunakan ticker lain. Misalnya, anda dapat melihat suku bunga 3 bulan Amerika Serikat dengan mengetik "US03M", atau suku bunga Brasil 10 tahun dengan mengetik "BR10Y". Semua suku bunga pasar di sistem kami mengikuti standar ticker ini. Cobalah salah satu! Itu mudah.
Bagi orang yang tidak terbiasa, inilah penjabaran tentang cara kerja suku bunga.
Suku bunga berfluktuasi di pasar terbuka seperti saham atau mata uang crypto; mereka bergerak terbalik terhadap harga obligasi pemerintah. Dengan cara ini, anda cukup melihat harga obligasi pemerintah untuk mengetahui bagaimana kinerja suku bunga -> mereka akan bergerak ke arah yang berlawanan.
Alasan di balik ini adalah bahwa ketika obligasi diterbitkan, mereka diterbitkan dengan "nilai par" dan "suku bunga kupon". Katakanlah nilai nominal untuk obligasi pemerintah adalah $1.000, dan suku bunga kupon adalah 2%. Ini berarti bahwa setiap tahun, penerbit obligasi akan membayar pemilik obligasi $20.
Permasalahannya, setelah obligasi diterbitkan, mereka dapat diperjualbelikan secara bebas di pasar terbuka. Katakanlah obligasi $1.000 meningkat nilainya dan mulai diperdagangkan pada $1.030 karena ada permintaan yang signifikan untuk beberapa alasan. Karena $20 yang dibayarkan kepada pemegang obligasi adalah tetap, "suku bunga" aktual yang diperoleh pembeli ketika mereka membayar $1.030 untuk obligasi sedikit lebih rendah dari 2% -> 1,94% tepatnya.
Jadi, perubahan harga obligasi mengubah "suku bunga" real time di pasar!
Satu hal yang perlu diperhatikan: Suku bunga obligasi Pemerintah berbeda dari suku bunga "keuangan" yang ditetapkan Pemerintah, yang diputuskan oleh bank sentral suatu negara.
Minggu depan di bagian 2, kita akan melihat apa yang mendorong penawaran dan permintaan obligasi pemerintah / suku bunga, dan bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi semua aset yang anda perdagangkan. Plus, bagaimana anda dapat menggunakan informasi ini untuk keuntungan anda!
Sampai jumpa minggu depan!
- Tim TradingView ❤️❤️
Koreksi vs Bear MarketBaik koreksi maupun bear market sama sama berarti penurunan harga.
Namun ada sedikit perbedaan dari dua istilah ini.
Perbedaan yang dimaksud adalah kedalaman penurunan %
Jika penurunan diantara 10-20%, maka disebut koreksi
Jika penurunan melebihi 20% maka disebut bear market.
Sekarang kita langsung praktek dengan menggunakan chart saham BBCA
Menggunakan chart mingguan dari tahun 2018-2022 pada saham BBCA kita akan mendapatkan beberapa titik impulse-retracement. Fokus kita adalah pada retracement yaitu AB, CD, EF, GH, dan IJ.
Masuk ke tool peralatan garis trend dan gunakan garis info untuk mengukur kedalaman retracement dimana kedalaman dari 5 retracement itu adalah sebagai berikut:
AB = 18,69%
CD= 13.17%
EF= 38.89%
GH= 19.16%
IJ= 15.49%
Sekarang kita kembali ke definisi koreksi dan bear market.
Jika penurunan diantara 10-20%, maka disebut koreksi
Jika penurunan melebihi 20% maka disebut bear market.
Maka dalam rentang 2018-2022 koreksi pada BBCA adalah AB, CD, GH dan IJ
Dan bear market pada BBCA adalah EF, saat pandemi sedang berada di puncak.
Sekarang kita masuk ke contoh saham lain yaitu SIDO. Chart yang digunakan sama yaitu mingguan dalam rentang 2021 hingga 2022.
Retracement pada SIDO dalam rentang ini beserta % adalah sebagai berikut:
BC (-5.41%)
DE (-7.57%)
FG (-7.06%)
HI (-25.25%)
BC, DE dan FG adalah koreksi
HI yang merupakan harga hingga saat tulisan ini dibuat adalah bear market.
Jadi kesimpulannya SIDO sedang berada dalam bear market.
Semoga edukasi ini membantu.
Tambahan:
Jika anda serius ingin memahami ini, maka membaca saja tidak cukup. Buka lah chart aset lain, dan coba lah mengidentifikasi koreksi dan bear market dari trendnya.
“The best learning is by doing”
Investasi sahamKapitalisme, adalah sebuah istilah dalam ekonomi yang sering kita dengar dimana menurut KBBI kapitalisme adalah sistem atau paham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan di pasaran bebas.
Tujuan utama kapitalisme adalah menghasilkan uang sebanyak mungkin dan secepat mungkin. Tidak ada tujuan lain, seperti mendekatkan diri kepada Tuhan. Jika ada yang bilang tujuan kapitalisme bukanlah uang, maka orang itu belum memahami apa itu kapitalisme.
Ada tiga instrumen yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan dalam prinsip kapitalisme; tanah, tenaga kerja dan modal.
Tanah, yang mana merupakan 30% dari bumi sifatnya sangat terbatas. Jika anda memiliki tanah, maka anda bisa menggunakan tanah tersebut untuk membangun rumah, pabrik, menyewakannya atau seperti yang dilakukan teman saya di desa, menyerahkan pengelolaan tanah itu untuk ditanam oleh orang lain lalu diambil hasil buminya.
Lalu ada tenaga kerja dimana tenaga kerja berarti produksi. Jika anda memiliki tenaga kerja berarti anda memiliki bisnis. Dengan kata lain anda bisa membayar waktu orang. Waktu sendiri adalah sumber daya yang sangat terbatas dan erat korelasinya dengan uang. Mungkin anda pernah dengar istilah “waktu adalah uang”? Baik anda dan Cristiano Ronaldo sama sama memiliki 24 jam dalam sehari. Perbedaanya adalah Cristiano Ronaldo dalam sehari rata-rata menghasilkan Rp 4.728.064.000. Sedangkan anda mungkin menghasilkan jauh lebih sedikit dari itu dan Cristiano Ronaldo dengan penghasilannya yang lebih banyak mampu membeli waktu orang lain.
Sedangkan modal tidak kalah pentingnya. Modal bisa diibaratkan bumbu rahasia dalam membuat ayam goreng KFC yang memungkinkan KFC menjual 23 juta ayam per tahun atau 8.3 % dari jumlah penduduk Indonesia. Tapi modal yang berupa uang tidak akan berguna jika anda tidak mampu membuat modal tersebut menghasilkan uang. anda bisa meminjamkan modal tersebut dan memperoleh bunga dimana bunga berarti biaya atau kompensasi yang anda dapat dari meminjamkan uang anda. Atau anda bisa menggunakan modal tersebut untuk membeli aset dan waktu orang yang mana ini akan memberikan imbal hasil berupa uang. Sesuai dengan tujuan utama kapitalisme.
Pilihan yang kita lakukan sebagai investor saham adalah menggunakan uang itu untuk membeli aset berupa saham atau kepemilikan sebuah perusahaan sebagaimana orang yang membeli 5% saham sebuah perusahaan, maka orang tersebut memiliki 5% dari perusahaan itu.
Secara umum saat kita berinvestasi dengan membeli saham sebuah perusahaan maka asumsinya adalah:
Perusahaan itu menghasilkan uang.
Uang ini dihasilkan dari bagaimana perusahaan tersebut menggunakan Tanah, tenaga kerja dan modalnya dengan efisien dan efektif.
Jika kemudian nilai perusahaan tersebut yang awalnya 20 T turun menjadi 15 T, maka ini bisa menjadi kesempatan untuk anda bisa membeli saham perusahaan tersebut di harga yang lebih murah.
Tentu anda juga harus yakin bahwa perusahaan tersebut masih bisa mengelola tanah, waktu dan modalnya untuk mengikuti prinsip kapitalisme di masa depan, yaitu menghasilkan uang.
Terdengar sangat mudah namun kenyataannya sangat sulit. Otak manusia secara biologis terprogram untuk fokus pada konsekuensi jangka pendek yang membuat kita sulit untuk fokus ke masa depan.
Karena inilah kita kadang melakukan kesalahan paling umum. menjual saham kita hanya karena harganya jatuh sedikit.
Kebanyakan orang melakukan ini karena dipengaruhi oleh apa yang kita sebut FUD : Fear, Uncertainty dan doubt.
Mereka yang membeli saham saham berkualitas kemarin saat harga nya jatuh mungkin memiliki pandangan yang berbeda yaitu masih mampu melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola Tanah, waktu dan modalnya untuk menghasilkan uang serta mampu mengatasi FUD dalam pikiran mereka.
Namun kadang penurunan harga juga harus diwaspadai. Mungkin ada 3 alasan kenapa sebuah saham yang menurut anda bagus perlu dijual
Narasinya sudah berubah atau dengan kata lain kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan utama kapitalisme yaitu menghasilkan uang sudah menurun atau malah memburuk.
Ada peluang yang lebih baik.
Ada kebutuhan finansial mendesak yang membutuhkan dana tambahan.
Jika memang bertujuan berinvestasi, fluktuasi harga bukanlah alasan untuk melepas posisi.
Think big, be optimistic and be patient.
Dirgahayu Indonesia ku.
METODE KURVA SUPPLY AND DEMAND PART 3 Assalammualaikum.. Warahmatulahi.. wabarokatu..
Happy Weekend buat trader yang lagi liburan di hari minggu....
Selamat siang, apa kabar semuaa, semogah sehat terus yaaaaa.....
Kali ini saya akan share pentingnya SUPPORT DAN RESISTANCE dalam teknikal analyst
Support adalah titik harga terendah dari data sebelumnya, sedangkan Resistance adalah titik harga tertinggi dari data sebelumnya.
Setiap periode mempunyai titik terendah (support) dan titik tertinggi (resistance) entah itu periode tahunan, bulanan, mingguan dan harian. Support dan resistance sering dipakai oleh trader untuk mengetahui tingkat harga saat ini. Di lain sisi, support dan resistance dikenal juga sebagai strategi dasar untuk melihat nilai pasar.
Ada dua manfaat Support dan Resistance:
1. Mengetahui terjadinya harga atau nilai pasar (trend market)
2. Mepermudah dalam menentukan transaksi
Breakout adalah peluangnya entah itu dalam menentukan trend market atau manfaat no 1 dan mempermudah menentukan transaksi atau manfaat no 2
ok yaaa singkat karena ini dasar aja yaa heheehe
menurut saya semua metode wajib dengan strategi dasar ini teman teman sudah tau, simpel tapi jgn di lupakan dengan strategi ini hehehe
goodluck
selamat hari libur
terus update market yang terbentuk dari setiap hari, minggu, bulan ,dan tahun biar teliti 1 sampai 3 market cukup
Ok guyss
Jika ada pertanyaan langsung komentar di bawah yaaa
karena saya juga masih latihan dan butuh koreksi
NOTE : Lampiran Pemanis aja XAUUSD
Wassalam
10 Kognitif Bias Dalam InvestasiBanyak orang memiliki kecerdasan yang dibutuhkan untuk menganalisis pergerakan harga,
tetapi jauh lebih sedikit yang mampu melihat lebih dalam ke dalam dan menahan pengaruh kuat psikologi.
Dengan kata lain, banyak orang akan mencapai kesimpulan kognitif yang sama dari analisis sebuah chart
Tapi apa yang mereka lakukan dengan analisi itu sangat bervariasi karena psikologi memberikan pengaruh yang berbeda.
Kesalahan investasi terbesar tidak datang dari faktor-faktor yang bersifat informasional atau analitis, tetapi dari faktor-faktor yang bersifat psikologis.
Psikologi investor mencakup banyak elemen terpisah yang kadang disebut bias bias kognitif; yaitu kesalahan sistematis dalam berpikir yang
mempengaruhi cara kita mengambil keputusan dan memberikan penilaian.
Di chart diatas, terlampir beberapa kognitif bias yang sering terjadi pada seorang investor atau trader dan cara untuk menghindarinya
Semoga membantu
METODE KURVA SUPPLY AND DEMAND PART 2Asslammualaikum warahmatullahi wabrokatu...
Selamat pagi dan selamat hari libur buat para trader dan para investor..
semogah kita di beri kesehatan terus menerus biar bermanfaat bagi kita dan keluarga dan orang lain dan teman teman....
ok langsung ke metode yaaa
Bismillah...
-----HARGA DAN PERIODE, KESEIMBANGAN HARGA TERHADAP PENAWARAN (SUPPLY) DAN PERMINTAAN (DEMAND)-----
1. HARGA DAN PERIODE
Menurut saya Harga dan periode sangat penting dalam dunia dagang atau trading, kenapa karena nilai atau harga setiap periode terus berubah ubah. Menurut saya bicara naiknya dan turunnya suatu nilai atau kualitas hanya dapat di perhitungkan dengan harga dan periode entah itu masa lampau atau masa akan datang, disini lah data yang sangat penting dalam memperhitungkan menurun atau meningkatnya suatu nilai atau kualitas.
Harga dan periode sangat lah penting dalam mengetahui suatu nilai atau kualitas yang menurun atau meningkatnya suatu produk, jasa atau nilai tukar mata uang, menurut saya ini lah awal mulahnya keseimbagan harga terhadap penawaran dan permintaan yang terjadi pada pasar atau market.
Menurut saya harga dan periode adalah data yang wajib atau dasar sebagai perhitungan harga terndah dan tertinggi untuk menentukan dimana keseimbangan harganya entah itu periode harian, mingguan, bulanan dan tahunan,
2. KESEIMBANGAN HARGA TERHADAP PENAWARAN DAN PERMINTAAN
Keseimbangan harga menurut saya keseimbagan harga adalah harga penentu harga kuat di penawaran atau kuat di permintaan dalam kata lain ketika harga di bawah keseimbagan harga harga akan dominan menurun begitu sebaliknya jika harga di atas keseimbangan harga dominan naik, menurut saya bicara harga supply atau demand itu bicara random gak ada yang bisa patikan dimana minat penawaran atau permintaan kecuali Harga Keseimbangan.
OK kali ini saya sudah share Pentingnya Harga dan Periode, dan juga Keseimbagan harga terhadap supply and demand..
Metode kurva sebenarnya metode Oldschool mungkin teman teman masih ingat pelajaran waktu sekolahan hehehe
Oia jika ada pertanyaan atau pun ada kesalahan dalam penjelasan langsung komentar di bawahyaaa
di sini saya juga masih belajar
MAKASIH
WASALAM....
LAMPIRAN : COMPOSITE Index (Pemanis sekalian penjelasan mengenai apa yang saya bahas)
Buy on Rumor Sell on NewsBuy on rumor sell on news mengacu pada strategi dimana pembelian/penjualan dilakukan berdasarkan rumor.
Misal seorang trader mendengar suku bunga suatu negara akan dinaikkan yang mana ini berpotensi menaikan mata uang negara tersebut.
Trader ini kemudian membeli mata uang tersebut dan jika kemudian naik lalu berita keluar bahwa memang suku bunga dinaikkan, maka trader tersebut kemungkinan akan menjual posisinya.
secara psikologi prinsip dasar dari buy on rumor sell on news adalah asumsi bahwa saat berita sudah keluar, itu adalah titik masuk yang kurang optimal karena informasi tersebut sudah diketahui oleh pelaku pasar.
Sehingga orang orang yang sudah membeli di bawah bisa memanfaatkan kondisi ini melepaskan posisi mereka.
Maka pembelian dilakukan saat saat kebanyakan pelaku pasar belum begitu sadar guna mengantisipasi aksi jual dalam jumlah besar
Semoga membantu
METODE KURVA SUPPLY AND DEMANND PART 1Assalammualaikum.. Warahmatulahi.. wabarokatu..
Happy Weekend buat trader yang lagi liburan di hari minggu....
Selamat pagi, apa kabar semuaa, semogah sehat terus yaaaaa.....
Oia kali ini saya akan share mengenai metode yang saya pakai
OK langsung dari dasara yaaaa
Menurut saya dalam dunia Trading atau dagang kita mencari keuntungan, sama aja kayak kita jualan fisik atau bekerja fisik, bedanya sistem dagang aja. tapi kita sama sama 1 tujuan mencari keuntungan atau mencari bayaran dari apa yang kita kerjakan
Dalam Berdagang atau Trading kita punya visi misi dalam dagang atau trading untuk meningkatkan nilai keuntungan atau skill (VALUE?PRICE), yang kita punya dengan cara kita memperhitungkan dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun (QUANTITY ATAU KUANTITAS/PERIODE)
Menurut saya dalam dunia trading atau dagang apapun itu yang bernilai itu pasti tolak ukur atau perhitungan untuk mengetahui suatu nilai yang berubah dalam waktu H1 atau periode Harian, H4 untuk periode Mingguan, D1 untuk periode Bulanan dan Mon untuk periode tahunan.
Dari sini kita haru tau nilai terndah dan tertinggi untuk mengetahui KESEIMBANGAN NILAI atau (EQUILIBRIUM) entah itu dari periode Harian, Mingguan, Bulanan, Dan bahkan Tahunan.
Menurut Teori ketika Nilai di atas KESEIMBANGAN Nilai berpeluang Bertambah atau MENINGKAT, begitu juga sebaliknya ketika Nilai di bawah KESEIMBANGAN peluang nilai tidak ada peningkatan atau nilai menurun
Menurutr saya Bicara Supplay dan Demand atau Penawaran dan Permintan itu bicara Random dalam dunia dagang atau trading kita gak bisa ukur mana yang minat jual dan mana yang minat beli kita hanya dapat memperhitungkan disini hanya KESEIMBAGAN atau EQUILIBRIUM karena kita adalah seorang trader atau pedagang kita di wajib kan iikut harga yang berjalan.
Sama kayak kita jualan makanan gorengan ketika harga minyak goreng naik produksi gorengan kita juga naik harga gorengannya karena untuk mencari keuntungan dan kualitas gorengan yang sehat
OK yaaa maaf Part 1 ini saya kasih dasar dagang atau trading menurut pandagan saya yaa
kita trading atau jadi trader sama aja kayak kita dagang atau usaha yang kita cari di sini nilai atau value yang meningkat entah itu keuntungan atau kualitas, bedanya kita trader hanya Fokus soal harga yang berubah-ubah.
Jika ada pertanyaan langsung komentar di bawah yaaa
karena saya juga masih latihan dan butuh koreksi
NOTE : Lampiran Pemanis aja XAUUSD
Makasih...
Wasalamm...
VOLUME ANALYSIS: VOLUME PROFILE INDICATORPernah lihat indikator volume namun letaknya dibagian samping dan tersusun secara vertikal seperti ini?
Sebagian besar pasti penarh, buat yang belum tau indikator tersebut adalah indikator VOLUME PROFILE . Indikator ini fungsinya untuk menunjukkan aktivitas trading dalam bentuk volume selama periode waktu tertentu pada level harga yang spesifik. Dalam analisis teknikal indikator volume profil ini bisa kamu gunakan untuk menentukan potensi area support resistance (supply demand) berdasarkan level harga yang memiliki volume transaksi paling besar. Berbeda dengan indikator volume biasa yang tersusun horizontal dan menunjukkan volume pada tiap candle pada chart sedangkan volume profile tersusun vertikal pada bagian samping chart dan menunjukan total volume pada tiap rentang harga.
CARA MENGAKSES DAN MENGGUNAKAN VOLUME PROFILE
Untuk mengakses indikator ini sebelumnya kamu harus paham, terdapat 2 jenis indikator volume profile yang bisa kamu gunakan yaitu PROFIL VOLUME RENTANG TETAP yang bersifat fixed dan VISIBLE RANGE VOLUME PROFILE yang berifat dynamis jika kamu akses indikator tersebut melalui menu "add indicator" kamu hanya bisa menambahkan pada chart jika kamu berlangganan tradingview minimal versi pro namun jika kamu pengguna tradingview free kamu tetap bisa mengaksesnya secara gratis melalui menu drawing tool dengan nama yang sama yaitu VOLUME PROFILE RENTANG TETAP .
Note: cara akses pertama (berbayar) melalui menu add indicator > search nama indicator > add (pada gambar saya sudah memasukan 2 indiaktor tersebut ke menu favorit)
Note: cara akses kedua (free) melalui drawing tool peralatan prediksi dan pengukuran > volume profil rentang tetap > draw
Berbeda dengan "visible range volume profile" yang secara otomatis menyesuaikan data yang terlihat pada chart (dari ujung chart kiri sampai ujung chart bagian kanan) untuk indikator dan drawing tool volume profil rentang tetap harus kamu pilih rentang/periode waktu yang ingin kamu ukur volumenya dan data volume yang muncul akan berada dalam rentang periode yang kamu pilih bukan berada dibagian samping chart seperti indikator visible range volume profile, walaupun berbeda namun kedua indikator dan drawing tool tersebut memiliki konsep sama.
Note: contoh indikator visible range volume profile dan indikator + drawing tool volume profile rentang tetap
Tips: kamu juga bisa mengakses indikator volume profile yang dibuat custom oleh komunitas secara gratis pada menu add indicator namun kamu perlu membaca detail cara kerja indikator tersebut karena bisa memiliki karakter dan parameter cara kerja yang berbeda.
ANATOMI VOLUME PROFILE
Indikator volume profile memiliki beberapa anatomi atau bagian penting, sederhananya seperti yang saya mention pada gambar diatas namun untuk anatomi atau bagian detailnya kamu bisa lihat daftar dibawah:
Point of Control (POC) – Level harga dalam periode waktu dipilih yang memiliki volume transaksi tertinggi a.k.a level harga paling aktif
Profile High – Level harga tertinggi yang dicapai selama periode waktu yang kamu pilih
Profile Low – Level harga terendah yang dicapai selama periode waktu yang kamu pilih
Value area (VA) – Level harga dimana persentase tertentu dari semua volume transaksi selama periode waktu tersebut. Biasanya, persentase bernilai 70% tapi bisa kamu atur sesuai prefrensi
Value Area High (VAH) – Tingkat harga tertinggi dalam nilai value area (VA)
Value Nilai Rendah (VAL) – Tingkat harga terendah dalam area nilai nilai value area (VA)
High volume nodes (HVN) - Volume tertinggi (konsepnya sama dengan POC)
Low volume nodes (LVN) - Volume terendah
Note: untuk pertama atau paling tidak untuk pembahasan kali ini kamu cukup fokus pada parameter sesuai pada gambar diatas sisanya nantinya kamu bisa explore lagi atau mungkin next time saya akan menjelaskannya melalui ide volume profile part 2.
ANALISA MENGGUNAKAN VOLUME PROFILE
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya volume profile berguna untuk mencari potensi area support resistance (supply demand) bedasarkan jumlah transaksi (volume). Sebeelumnya sebagai catatan, disini saya akan fokus menggunakan drawing tool volume rentang tetap karena 2 indikator volume profile lain yaitu "profile volume rentang tetap" dan "visible range volume profile" yang hanya bisa diakses melalui tradingview berbayar sehingga banyak dari teman-teman yang tidak bisa menggunakannya.
Pertama kamu harus menyiapkan drawing tool volume profile terlebih dahulu, caranya seperti diatas. Secara default volume profile tidak menampilan VAH dan VAL kamu bisa memunculkannya dengan cara double click pada volume profil yang sudah kamu add lalu centang opsi VAH dan VAL.
Note: seperti yang sudah saya jelaskan, POC, VAH, VAL dan bar volume bisa menjadi pedoman area S/R tapi perlu kamu ingat karena data yang ditampilkan tergantung pada periode waktu yang kamu pillih tentu hasilnya bisa bervariasi sehingga sangat penting untuk menentukan periode yang sesuai. Sebagai contoh saya meenggunakan saham CPIN periode 6 bulan terakhir.
Note: indikator volume profile bisa bekerja pada semua saham bahkan saham small caps (gorengan) bukan hanya saham big caps seperti saham CPIN yang saya pakai pada contoh disini. Namun untuk periode waktu yang panjang indikator volume profile tidak terlalu efektif pada saham small caps karena volume hanya besar saat harga saham sedang "digoreng" karena tipikal aksi menggoreng saham yang pump and dump sehingga bisa jadi saat terjadi kenaikan volume terjadi aksi distribusi.
Untuk rentang waktu yang lebih kecil (trading) kamu juga bisa menggunakan volume profile untuk menentukan area entry dan exit (SL/TP). Pertama kamu harus paham range periode yang akan kamu pakai, lebih jelasnya lihat gambar dibawah:
Note: sama seperti ketika kamu menggunakan fibonacci retracement kamu bisa mengambil periode dari swing low dan swing high namun bedanya kamu harus mulai dari swing low saat swing move terjadi karena jika kamu tarik terlalu jauh kebelakang walaupun dilevel yang sama tentu POC, VAH dan VAL nya bisa berbeda apalagi ketika sebelumnya adalah fase konsolidasi karena tentu volume saat fase konsolidasi bisa sangat besar.
Note: setelah kamu cukup paham mengambil range data pada swing low dan swing high kamu bisa menggunakan level POC atau range dengan volume terbesar sebagai acuan area entry, logikanya bahwa POC adalah area dengan volume terbesar dan range harga terpopuler sehingga banyak terjadi transaksi pada area itu sehingga yang tentu saja menciptakan area demand, kemudian level VAL sebagai acuan area SL dan VAH sebagai acuan area TP, cukup mudah kan? Mudah, tapi kembali lagi perlu kamu ingat tidak ada strategi yang bisa bekerja setiap waktu dan setiap kondisi sehingga ada kalanya volume profile tidak bekerja seperti teori, it's normal.
Tips: kamu juga bisa menentukan area support resistance menggunakan HVN dan LVN.
Sebenarnya masih ada banyak metode analisis keren menggunakan indikator volume profile tapi disini saya jelaskan konsep dasarnya saja, semoga teman-teman bisa paham konsepnya sehingga bisa mengeksplor indikator ini lebih jauh lagi. Mungkin next time ada kesempatan saya coba buat ide tentang analisa menggunakan indikator volume profile lainnya, sampai jumpa!
Swing AnalysisSecara matematis, dalam sebuah uptrend, upswing lebih panjang dari downswing.
Dan dalam downtrend, downswing lebih panjang dari upswing
Ini adalah struktur dasar dalam sebuah trend.
Pelemahan trend bisa terindikasi jika:
Dalam uptrend, panjang downswing melebihi panjang downswing sehingga low sebelumnya tertembus.
Dalam downtrend, panjang upswing melebihi downswing sehingga upswing sebelumnya tertembus.
Namun ini hanya lah indikasi bukan kepastian. Gunakan analisa lain sebagai tambahan.
Kesimpulannya:
Trend dikatakan melemah jika
Dalam uptrend, downswing terakhir lebih panjang dari upswing terakhir
Low sebelumnya terlewati
Dalam downtrend, upswing terakhir lebih panjang dari downswing terakhir
High sebelumnya terlewati.
Semoga tulisan ini membantu. Tulisan selanjutnya akan menggunakan swing analysis dalam menganalisa sebuah saham.
Fasilitas khusus TradingView yang luarbiasa+Analisa HarianKemabali #tradingview menyediakan #layanananalisa obrolan khusus yang akan tampil saat kita aktif di salah satu market.
Ini sebuah layanan yang luarbiasa membantu bagi trader, kita menjadi fokus diskusi pada market yang sedang kita amati.
Berbeda dengan obrolan sebelumnya yang umum, sehingga materi diskusi menjadi melebar, kita membaca diskusi orang lain yang tidak sedang kita butuhan. Sementara obrolan market yang sedang kita amati bisa terlewati/tidak terbaca arena adanya obrolan-obrolan lainnya yang lebih banyak.
Kemabli dalam video ini saya membahas tentang kondisi analisa harian terakhir #elliottwave di #ethhedgeusd,
Ciri-ciri reversal pada TF H1 dan H4 sudah hadir, bahkan di H1 sudah hadir 2 gelombang yang mempunyai ciri-2 sebagai dua gelombang pola Impulse.
Kita tunggu hingga pukul 14:00 21 Juli 2022, apakah harga akan bergerak melewati 161.8% wave1 (garis breakout) sebelum jam 14:00 WIB? Kalau iya, ini sebuah Impulse bullish pertama di H1 akan hadir.
Bagaimana kaitannya dengan gelombang di H4 dan D1? Kapan kita entri market?
Silahkan ditonton hingga selesai.
ERBE
3 MASALAH PSIKOLOGIS “FEAR” DALAM TRADINGTanpa kamu sadari salah satu aspek yang sebenarnya jauh lebih penting dalam menentukan hasil trading atau investasi selain sekedar kemampuan analisis entah itu analisa fundamental, teknikal sampai bandarmologi yaitu kemampuan kamu memanajemen psikologis. Semua orang pasti pernah mengalami masalah psikologis dalam trading dan fakta bahwa masalah psikologis ini adalah masalah yang sangat sulit untuk diatasi karena pada dasarnya masalah itu bagian dari sifat alami manusia, semua manusia terlahir membawanya. Akar dari masalah psikologis yang sering mengganggu ketika trading ini ada 2 yaitu FEAR dan GREED atau RASA TAKUT dan TAMAK (KESERAKAHAN) . Disini saya coba membuatmu ingat kembali masalah FEAR atau RASA TAKUT dalam trading tersebut, saya sebut mengingat kembali karena pada dasarnya kamu pasti pernah mengalami namun mungkin tidak kamu sadari.
3 MASALAH PSIKOLOGIS “FEAR” DALAM TRADING
1. TAKUT SALAH
Salah satu ketakutan yang sering kita hadapi sebagai manusia yaitu rasa takut salah, rasa takut ini datang biasanya ketika kamu akan mengambil keputusan. Dalam trading rasa takut salah misal ketika kamu merasa takut cutloss karena takut nanti harga balik lagi, takut hold posisi karena takut profit mu berkurang sehingga kamu tidak bisa membiarkan posisi profit terus berjalan yang akhirnya membuat profitmu kecil dan jika kamu juga sering merasa takut cutloss sehingga membiarkan posisi rugi semakin besar, ini bisa menjadi bom waktu yang akan terus menggerus modalmu, untung kecil dijual begitu rugi besar ditahan .
Takut salah juga bisa disebabkan faktor eksternal misal karena uang yang kamu pakai adalah uang “panas” misal uang yang akan dipakai untuk kebutuhan keluarga bahkan yang paling parah trading menggunakan hutang sehingga kamu merasa takut karena jika kamu salah resikonya bisa fatal, hal ini tentu bisa sangat mempengaruhi psikologi mu saat trading secara negatif karena segala keputusan yang kamu buat menjadi prematur, subyektif dan tidak rasional makanya salah satu aturan dasar dalam trading dan investasi yaitu jangan menggunakan uang panas, selalu gunakan uang yang kamu siap secara psikologis jika seandainya harus hilang karena rugi.
Bahkan ketika kamu sudah memiliki trading plan dan alasan bagus untuk membeli suatu saham, kamu masih tetap bisa dipengaruhi rasa takut salah sehingga membuatmu overthinking, endingnya bisa membuat eksekusi mu menjadi berantakan. Makanya kamu pasti sering terjebak situasi dibeli turun tidak dibeli naik, ini bukan karena market atau bandar sengaja mengerjai kamu, pentingnya apa? Tapi karena kamu tidak punya konsistensi atau perlakuan yang sama terhadap tiap trading plan yang kamu buat.
Tips: bahkan setelah kamu jago analisa fundamental, teknikal atau bandarmologi kamu masih tetap bisa salah karena sudah menjadi kodratnya bahwa market itu “unpredictable” seperti hutan rimba akan selalu ada hal yang tidak terduga yang terjadi berlawanan dengan mu. Buang rasa takutmu kamu hanya perlu mengeksekusi semua plan yang sudah kamu buat sama rata jadi tidak ada saham yang kamu eksekusi dengan penuh keberanian dan ada juga saham yang tidak kamu eksekusi karena ragu (takut) plan tersebut akan "work" atau tidak.
2. TAKUT KEHILANGAN UANG
Pernah merasa takut cutloss karena takut rugi atau kehilangan uang? Semua pasti pernah, biasanya perasaan ini datang karena kamu terjebak dilusi kalau kamu belum jual maka kamu belum rugi sehingga kamu terus menerus menunggu harga kembali ke posisi kamu beli supaya kamu bisa keluar balik modal. Ingat kamu tidak akan pernah tau sedalam apa suatu saham akan turun, bahanya kamu bisa terseret arus dan hanyut makin jauh sehingga akan sangat sulit untuk recovery bahkan bisa membuatmu “mati langkah” karena sudah rugi terlalu dalam, stuck di “gocap” bahkan suspensi sehingga kamu bisa kehilangan peluang ditempat lain hanya karena menunggu bisa balik modal atau ada yang mau beli saham yang kamu jual.
Takut kehilangan ini juga banyak disebabkan karena kamu membeli terlalu besar (oversize) bahkan all in, kamu meresikokan jauh lebih besar dari resiko yang bisa kamu tanggung secara psikologis dan modal. Misal batas resiko yang bisa kamu terima secara psikologis Rp 500.000 sehingga dengan batas stoploss 5% maka besar pembelian maksimal kamu Rp 10 juta tapi karena kamu terlalu yakin kamu beli Rp 50 juta sehingga penurunan 1% sudah sampai batas resiko psikologis Rp 500.000 ketika harga turun ke batas stoploss 5% dengan kerugian Rp 2.5 juta apa kamu yakin berani untuk cutloss? Saya yakin tidak, kamu pasti akan takut kehilangan uang sebesar itu. Fatalnya dengan kondisi ini kamu bisa membiarkan posisi rugi semakin membesar dan semakin takut untuk cutloss dan menerima kalau kamu salah, bisa kamu tebak endingnya? Yups, bencana!
Tips: ingat pepatah “cut your loss early and let your profit run" jangan takut cutloss, keluar sesegera mungkin ketika sudah mencapai batas resikomu, jangan buat posisi rugimu terus membesar karena kamu tidak mau mengakui kalau kamu salah. Trading bukan judi, kamu tidak harus mempertaruhkan semua uang yang kamu punya, gunakan position sizing yang benar sehingga kamu tidak perlu takut dan terbebani ketika kamu salah dan harus cutloss.
3. TAKUT KETINGGALAN (FEAR OF MISSING OUT)
Takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing out) rasa takut ini muncul karena kamu terbiasa dengan herding behaviour atau kebiasaan ikut ikutan misal ketika harga saham tiba-tiba menjadi volatile entah ketika ada pakar atau influencer saham melakukan “pom-pom” suatu saham, ketika ada berita dan isu bagus dirilis atau ketika suatu saham menjadi trending dan banyak dibicarakan banyak komunitas saham sehingga membuatmu menjadi sangat excited dan terburu-buru masuk tanpa melakukan analisa lebih jauh dan mendalam. Seperti perang trading itu game of patience, kamu harus sabar menunggu momen yang tepat buat menyerang dengan menunggu konfirmasi dari banyak aspek dalam hal ini strategi trading yang kamu pakai. Asal maju dan menyerang hanya akan membuatmu terpojok dan kalah sehingga bisa membawa banyak kerugian buatmu.
Tapi ada juga situasi dimana FOMO bisa memberimu profit, karena mungkin kebetulan sentimen positif saham tersebut sangat kuat tapi kamu perlu ingat menyeberang jalan sembarangan dan selamat tidak membuat menyeberang jalan sembarangan itu aman jadi gimanapun juga FOMO adalah masalah psikologis yang memiliki lebih banyak sisi negatif jadi lebih baik kamu hindari.
Tips: kendalikan dirimu ketika melihat pergerakan saham yang volatile, berita dan isu bagus yang dirilis termasuk juga ketika melihat influencer atau pakar saham memberikan rekomendasi jangan mudah terpengaruh, berhenti menjadi “domba” yang gampang diarahkan. Ambil berita dan rekomendasi dari influencer atau pakar tersebut sebagai refrensi kemudian lakukan analisa lebih dalam sebelum take action, jangan terburu-buru!
KESIMPULAN
Semua trader pasti mengalami masalah psikologis “FEAR” seperti yang saya sebutkan diatas karena itu human nature, semua manusia terlahir membawa rasa takut karena itu bagian dari survival instinc tapi tentu tanpa manajemen yang baik, rasa takut hanya akan membawa pengaruh negatif dalam hidupmu khususnya ketika kamu trading. Untuk bisa naik kelas dan menjadi trader yang lebih baik tentu kamu harus bisa mengatasi masalah ini, saya sudah mengingatkan lagi 3 rasa takut yang sering mengganggu ketika trading sesuai apa yang selama 7 tahun trading saya alami. Kembali lagi solusinya hanya ada padamu, hanya kamu yang tau bagaimana cara mengontrolnya dan mengalahkan rasa takut tersebut, semangat!