Untuk Trading Disarankan Menggunakan Uang DinginTulisan ke-15 kali ini mungkin lebih ringan dibandingkan tulisan-tulisan sebelumnya, meskipun demikian, jika Anda belum membaca 14 tulisan sebelumnya, disarankan untuk membacaranya terlebih dahulu.
Trading merupakan kegiatan pertukaran atau jual beli sesuatu antara penjual dan pembeli. Secara prinsip keduanya mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut. Seiring perkembangan zaman, banyak sekali perubahan situasi dan kondisi trading sampai dengan zaman digital saat ini, namun sebagai seorang trader, prinsip dasar dari kemanfaatan trading haruslah didapatkan, yaitu Profit, bukan sebaliknya.
Dalam Trading, profit merupakan hal yang diharapkan oleh seorang trader, namun sebagian besar kesulitan dalam mencapai hal tersebut, bahkan orang yang sukses dalam trading forex misalnya, hanya kurang dari 10%, artinya banyak dari trader yang masih mengalami Loss dibandingkan Profit. Oleh karena itu perlu strategi dari Mindset, Money Management, Setup, Entri dan Exit yang baik dalam trading.
Dalam Money Management, salah satu hal pokok menurut kami adalah penggunaan Equity atau modal untuk trading dengan uang yang "Dingin", uang dingin artinya uang yang jika habis atau hilang tidak mempengaruhi kebutuhan pokok atau dasar semisal tempat tinggal, makan, sekolah atau pendidikan serta bisa diganti dengan cepat atau mudah terekoveri/tertutup. Jangan sampai modal yang digunakan untuk trading adalah uang pokok atau uang untuk kebutuhan pokok, uang hutang atau uang yang sulit untuk terkover ketika uang itu hilang, sering kita sebut sebagai uang "Panas". Mengapa demikian?
Prinsip dasar dalam bertrading bagi kami adalah Investasi, dimana keuntungan yang didapatkan belum tentu dalam waktu singkat atau praktis, ada kalanya perlu waktu atau jangka waktu tertentu, bahkan jika tidak sabar atau greedy (ingin cepat kaya) menyebabkan Loss yang banyak bahkan hilang semua modalnya. Selain itu, ketenangan berfikir, kecermatan dalam menganalisa sangat diperlukan dalam bertrading. Uang "Panas" sering menyebabkan pikiran menjadi terburu-buru, takut kehilangan moment (FOMO) bahkan stress berlebihan sebelum memasuki market, sebaliknya jika menggunakan Uang "Dingin" kejadian tersebut cenderung lebih rendah, oleh karena itu dari kami di Belajar Trading menyarankan selalu berinvestasi atau bertrading menggunakan uang "Dingin", dengan harapan mendapatkan keuntungan secara psikologis maupun fisik yang lebih baik dibandingkan dengan uang "Panas". Bertrading dengan mempertaruhkan semua modal yang ada misalnya atau "Berjudi" sangat tidak disarankan di kami Belajar Trading. Tradinglah dengan bijak dan gunakan Money Management yang baik.
Semoga bermanfaat. Salam Profit.
Ide komunitas
Paska CtC dan Terbreakout, apakah bisa digunakan untuk Setup?Tulisan ini adalah tulisan yang ke-14, dan merupakan salah satu konsep dasar dari Setup BeTa. Namun sebaiknya, sebelum masuk ke dalam pembahasan tulisan ke-14, sebaiknya Anda membaca 13 tulisan kami terdahulu :
1. Cara Memilih Pair dalam Trading
2. Money Management (MM) by Belajar_Trading
3. Mindset SL dan TP
4. Cara Entri Market
5. Bagaimana Memulai Trading
6. Pola Base to Base, Menciptakan Trading Tanpa Modal
7. Total Candle yang Terbreakout Apakah Valid?
8. Trading for Living Versi BeTa
9. Beberapa Candle to Candle Pattern yang Valid untuk Setup BeTa
10. Bagaimana jika Setup Limit sudah Berjalan 50% ke Arah TP2?
11. Bagaimana Bangkit dari Keterpurukan dalam Trading versi BeTa?
12. Sabar dengan Floting Loss, Konsisten dengan Setup
13. Menangis Saat Tidak Mendapatkan Entri di Setup Limit?
Pada tulisan kali ini, kita akan membahas salah satu "Core" dari Setup BeTa yang kami gunakan selama ini, adanya Candle to Candle (CtC) yang terbreakout. Setup ini dilandasi bahwa Teori Candle yang terbrekout menjadi salah satu acuan untuk menyatakan terjadinya Reversal. Syarat suatu candle terbrekout adalah minimal ada 3 candle setelah candle yang terbreakout, sangat disarankan candle yang membreakout adalah candle counternya, misalnya : Candle yang dibreakout adalah Candle Bullish, maka minimal ada 3 Candle Bearish yang mengikutinya sampai dengan closing terakhir membreakout Candle Bullish tersebut, begitu pula sebaliknya.
Setup dan pengalaman kami menggunakan dasar teori breakout tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi sebagai salah satu indikator dalam pembalikan trend atau reversal. Dengan terbreakoutnya suatu candle, atau terjadinya reversal, maka kemudian mencari dimana area entry dan exit yang dapat digunakan untuk melanjutkan setup breakout tersebut. Secara umum kami menggunakan Fibonacci Retracement. Penjelasan secara umum dan variabilitasnya akan kami bahas dalam topik khusus.
Semoga dapat membantu memahami salah satu pola reversal dan setup yang digunakan di Belajar Trading (BeTa) kami. Salam Profit selalu.
Bagaimana Cara Melatih Kesabaran Sebagai Trader?Hari ini saya akan membahas salah satu keterampilan terpenting dalam trading yang sering diabaikan: KESABARAN.
Kenapa Kesabaran itu Penting?
Bayangkan seorang anak kecil yang ditawari permen lolipop dan ice cream. Anak itu bisa makan sekarang atau menunggu besok dan mendapat 2 permen dan ice cream. Kebanyakan anak bakal susah menunggu kan? Nah, trading juga begitu! Pasar tidak selalu memberikan peluang bagus setiap saat. Kadang kita harus menunggu berjam-jam, berhari-hari, bahkan berminggu-minggu untuk setup yang sempurna dan sesuai strategi kita.
Cara Melatih Kesabaran dalam Trading
Melatih kesabaran dimulai dari hal-hal kecil. Jangan langsung terjun ke situasi sulit. Mulailah dengan menahan keinginan mengecek chart setiap beberapa menit, batasi jumlah trade harian (misalnya maksimal 3 trade), dan biasakan untuk selalu menunggu konfirmasi sebelum masuk pasar. Perubahan kecil ini dapat membangun fondasi kesabaran yang lebih baik.
Otak kita membutuhkan panduan yang jelas, jadi buatlah aturan tertulis yang spesifik. Tuliskan dengan jelas kondisi apa yang HARUS terpenuhi sebelum kamu masuk pasar, berapa lama kamu akan menunggu setup, dan kapan kamu boleh keluar dari posisi. Ini seperti membuat "perjanjian" dengan diri sendiri yang membantu kita tetap disiplin.
Latihan yang sangat efektif adalah dengan memainkan "game menunggu". Identifikasi setup potensial, tapi alih-alih langsung trading, tuliskan prediksimu di buku. Tunggu dan lihat hasilnya, lalu analisis: apa yang terjadi jika kamu masuk? Apakah hasilnya rugi atau untung? Latihan ini membantu kita melihat nilai dari menunggu tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.
Terlalu fokus pada chart dapat membuat kita irasional. Isi waktu menunggu dengan aktivitas bermanfaat seperti membaca materi edukasi, menganalisis trade sebelumnya, olahraga ringan, atau meditasi singkat. Kegiatan-kegiatan ini mengalihkan kita dari keinginan untuk selalu bertindak dan membantu kita tetap tenang.
Saya suka menggunakan analogi "Pemburu vs Pemancing" untuk menjelaskan perbedaan gaya trading. Pemburu aktif mengejar mangsanya, seperti trader yang selalu mencari setup (atau bahkan memaksa agar setupnya ada hahaha). Sedangkan pemancing duduk tenang menunggu ikan menghampiri umpannya, seperti trader sabar yang menunggu setup sempurna. Jadi? Jadilah pemancing dalam trading! 🎣
Tanda-tanda Kesabaran Mulai Terbentuk
Kamu akan tahu kesabaranmu mulai terbentuk ketika kamu mulai nyaman dengan "tidak trading". Kualitas trade-mu akan meningkat, ditandai dengan win rate yang naik dan drawdown yang berkurang. Keputusan trading akan lebih objektif dan tidak emosional. Yang paling penting, tingkat stresmu akan menurun karena kamu tidak lagi merasa harus selalu "beraksi" di pasar.
Penutup
Kesabaran tidak terbentuk dalam semalam. Butuh latihan konsisten dan komitmen untuk mengubah kebiasaan. Ingatlah bahwa market akan selalu ada besok. Yang penting bukan seberapa sering kamu trading, tapi seberapa TEPAT kamu mengambil peluang.
Pernah dengar kata-kata: "Kesabaran bukanlah kemampuan untuk menunggu, tapi kemampuan untuk tetap positif selama menunggu"? Nah, itu intinya! Trading yang sukses lebih tentang menunggu dengan sabar dan bertindak dengan tepat, bukan tentang keaktifan bertransaksi.
Jika anda punya tips lain untuk melatih kesabaran, share di komentar ya. Semoga membantu!
Salam profit,
Aga Tarigan
Halo TradingView!Halo sobat-sobat Samuel! 👋
Samuel Sekuritas Indonesia dengan bangga mengumumkan kolaborasi inovatif sebagai broker pertama di Indonesia dengan TradingView, platform analisis teknikal terkemuka di dunia! Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen Samuel Sekuritas Indonesia untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna STAR 🥳
Manfaat Kolaborasi
Kolaborasi antara Samuel Sekuritas Indonesia dan TradingView bukan hanya sekadar integrasi teknologi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menghadirkan layanan investasi terbaik bagi para nasabah dan memperkuat posisi Samuel Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas terdepan di Indonesia. Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga merupakan bentuk inovasi untuk meningkatkan daya saing sekaligus menarik lebih banyak investor muda dan berpengalaman.
Dengan kolaborasi ini, nasabah Samuel Sekuritas Indonesia akan mendapatkan akses langsung ke fitur-fitur premium TradingView, termasuk 20+ jenis grafik harga interaktif, 110+ alat gambar teknikal, serta 400+ indikator bawaan, yang akan memudahkan nasabah melakukan analisis teknikal saham dan dapat meraih keuntungan dari trading yang lebih maksimal.
Kolaborasi ini akan memberikan pengalaman investasi yang lebih modern, praktis, dan terarah bagi nasabah, dan memastikan Samuel Sekuritas Indonesia tetap menjadi pionir inovasi dalam dunia investasi tanah air. Dengan dukungan platform global seperti TradingView, Samuel Sekuritas Indonesia berharap nasabah dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan investasi, meraih hasil yang lebih optimal, dan menikmati kemudahan akses ke pasar keuangan global.
Inilah langkah nyata Samuel Sekuritas Indonesia dalam menyediakan layanan investasi terbaik dan berkelas dunia bagi seluruh nasabahnya.
💡 Mulai Sekarang dalam 3 Langkah Mudah :
1. Harus Memiliki Akun STAR
Buka aplikasi STAR Anda, lalu masuk ke Menu Akun dan pilih “Connect with TradingView”.
Jika Anda belum memiliki akun, silakan mulai proses pembukaan akun di sini, lalu selesaikan prosesnya.
2. Pilih STAR di Panel TradingView
Setelah Anda login ke akun TradingView, masuk ke produk, pilih superchart, lalu klik Trading Panel. Pilih logo Samuel dari daftar broker yang tersedia.
3. Otorisasi Koneksi TradingView
Anda akan diminta untuk login ke Akun STAR Anda, masukkan username dan password, lalu jangan lupa masukkan PIN Anda untuk mulai melakukan transaksi.
Dengan kolaborasi ini, kamu bisa trading langsung di aplikasi TradingView menggunakan akun STAR by Samuel Sekuritas Indonesia tanpa perlu berpindah perangkat. Rasakan kemudahannya! 🚀
Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menulis komentar di bawah ini ya.
Sampai jumpa lagi!
Salam,
Samuel Sekuritas Indonesia
__
Dengan akses langsung ke pasar melalui Direct Market Access (DMA), kamu bisa mengelola portofolio sahammu tanpa hambatan. Maksimalkan trading-mu tanpa biaya tambahan, analisis lebih akurat dan lebih cepat langsung dari TradingView x STAR by Samuel Sekuritas Indonesia!
Follow kami untuk rekomendasi saham terbaik dari senior chartist Samuel Sekuritas Indonesia melalui id.tradingview.com Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya kepada kami di kolom komentar di bawah.
"Your Livelong Investment Partner"
PT Samuel Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Mengapa Sulit Menerima Fakta Bahwa Trading Selalu Ada Loss-nya?Hari ini saya ingin membahas topik yang mungkin kurang nyaman namun sangat penting untuk kita semua: kenapa begitu sulit menerima fakta bahwa kerugian adalah bagian tak terpisahkan dari trading? .
Saya sering mengamati bagaimana banyak trader pemula (dan bahkan yang sudah berpengalaman) datang ke pasar dengan harapan yang tidak realistis. Mereka melihat testimoni "sukses" di sosial media, grafik pertumbuhan yang mulus, atau cerita tentang keuntungan besar dalam waktu singkat. Akibatnya terbentuk ekspektasi yang jauh dari realitas trading sesungguhnya.
Faktanya, tidak ada trader yang menang 100% dari waktu ke waktu . Bahkan trader profesional dengan track record terbaik pun mengalami kerugian. Ini bukan opini, tapi realitas matematis dari pasar.
Ada beberapa bias psikologis yang membuat kita sulit menerima kerugian. Kita cenderung mencari informasi yang mendukung keyakinan kita dan mengabaikan yang bertentangan. Ketika rugi, kita mencari alasan eksternal daripada mengakui kesalahan strategi. Kita cenderung menjual aset yang menguntungkan terlalu cepat dan mempertahankan aset yang merugi terlalu lama, berharap "suatu saat akan balik modal". Setelah beberapa kali profit, kita mulai merasa terlalu percaya diri dan mengabaikan manajemen risiko. Secara psikologis, rasa sakit akibat kehilangan jauh lebih kuat daripada kesenangan mendapatkan jumlah yang sama.
Saya belajar bahwa menerima kerugian sebagai bagian dari trading adalah langkah pertama menuju konsistensi. Bagaimana caranya?
Trading adalah permainan probabilitas. Bahkan strategi terbaik pun memiliki win rate tertentu, bukan 100%. Misalnya, strategi dengan win rate 60% berarti dari 10 trade, rata-rata 6 akan profit dan 4 akan loss. Itu normal dan bukan tanda strategi buruk! Kemudian Bukan seberapa sering Anda menang, tapi seberapa besar rata-rata keuntungan vs kerugian Anda. Strategi dengan win rate 40% bisa lebih menguntungkan jika risk-reward ratio-nya baik (misal 1:3).
Selanjutnya, Tetapkan batas kerugian maksimal per trade (umumnya 1-2% dari modal). Dengan begitu, kerugian menjadi bagian terkontrol dari sistem Anda, bukan bencana emosional. Terakhir, Catat semua trade Anda, termasuk yang rugi. Analisis pola kerugian dan pembelajaran yang didapat. Kerugian yang didokumentasikan dan dipelajari bukanlah murni kerugian, melainkan investasi pengetahuan.
Saya terus belajar menerima bahwa chart tidak selalu bergerak sesuai analisis kita. Pasar memiliki dinamikanya sendiri, dan tugas kita adalah beradaptasi, bukan melawannya.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah menerima kerugian sebagai bagian dari perjalanan trading? Silakan berbagi pengalaman di kolom komentar.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Strategi Entry FVG + Breaker Block + Order Block + FibonacciHalo traders, di setup kali ini saya ingin berbagi strategi kombinasi berbasis Smart Money Concept yang fokus pada reaksi harga terhadap area Fair Value Gap (FVG), Breaker Block (BB), dan Order Block (OB), dengan bantuan Fibonacci retracement & extension untuk penempatan TP dan SL.
Langkah Analisis
1. Identifikasi Fair Value Gap (FVG)
Cari area imbalance (FVG) yang terbentuk dari 3 candle — biasanya muncul setelah pergerakan impulsif. Area ini berpotensi menjadi zona re-entry institusi.
2. Temukan Breaker Block (BB)
Cari zona supply/demand yang tertembus dengan candle full body. BB menjadi level penting karena menandakan adanya niat kuat dari pelaku pasar besar.
3. Validasi dengan Order Block (OB)
Cek apakah ada Order Block di sekitar FVG dan BB. OB berfungsi sebagai base akumulasi/distribusi yang menjadi support/resistance kuat.
4. Tarik Fibonacci Retracement
Tarik dari swing low ke swing high (untuk buy case) untuk menentukan zona retracement dan area likuiditas:
Area retrace penting: 0.618 – 0.786
Area likuiditas/TP: -0.316 hingga -0.618
Skenario Entry
Case 1 – Entry Cepat: Konfirmasi Candle
Untuk kondisi market impulsif
BB valid: tertembus oleh candle full body
Candle kedua setelah break BB menunjukkan bullish continuation
Entry: saat candle kedua close atau retrace sedikit
SL: di bawah BB atau OB
TP: di area Fibonacci extension -0.316 hingga -0.618
Case 2 – Entry Retest: BB + Fib 0.618
Untuk kondisi market retrace
Harga kembali turun untuk retest BB yang masih fresh (belum terisi)
BB bertepatan dengan level Fibonacci 0.618
Entry: saat ada reaksi candle valid (bullish engulfing/pinbar/doji)
SL: sedikit di bawah BB atau level 0.786
TP: tetap pada area -0.316 hingga -0.618
Catatan Tambahan:
Gunakan konfirmasi tambahan seperti volume spike, divergence, atau struktur HL-HH/LL-LH.
Jangan entry kalau BB sudah disentuh sebelumnya — jaga agar area tetap "clean".
Kesimpulan
Strategi ini memberi fleksibilitas entry:
Cepat saat momentum kuat (Case 1)
Sabar menunggu retest untuk entry presisi (Case 2)
Dengan fokus pada area institusional + liquidity targeting, strategi ini cocok untuk scalping maupun intraday trading di time frame 15m – 1H.
Semoga bermanfaat! Kalau kamu suka strategi ini, feel free untuk like, share, dan subscribe youtube @livetradingjurnal. Jangan lupa backtest dulu sebelum dipakai live!
13th - Menangis Saat Tidak Mendapatkan Entri di Setup Limit?Ini adalah tulisan kami yang ke-13, disarankan untuk membaca 12 tulisan kami sebelumnya, sebelum membaca tulisan kali ini.
Berikut adalah list tulisan kami sebelumnya :
1. Cara Memilih Pair dalam Trading
2. Money Management (MM) by Belajar_Trading
3. Mindset SL dan TP
4. Cara Entri Market
5. Bagaimana Memulai Trading
6. Pola Base to Base, Menciptakan Trading Tanpa Modal
7. Total Candle yang Terbreakout Apakah Valid?
8. Trading for Living Versi BeTa
9. Beberapa Candle to Candle Pattern yang Valid untuk Setup BeTa
10. Bagaimana jika Setup Limit sudah Berjalan 50% ke Arah TP2?
11. Bagaimana Bangkit dari Keterpurukan dalam Trading versi BeTa?
12. Sabar dengan Floting Loss, Konsisten dengan Setup.
Pada tulisan kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana psikologi dan tindak lanjut dari sebuah setup limit, ketika harga pasar tidak masuk ke dalam area tersebut, namun sudah mencapai harga target jauh atau TP2?
Dalam kita bertrading, seringkali kita mendapati kondisi Setup yang tidak sesuai dengan prediksi atau harapan, bahkan melampaui area setup yang kita buat, hal tersebut dikarenakan banyak sekali faktor yang berpengaruh terhadap suatu market, apakah itu Fundamental, Sentimental maupun Tehnikal. Faktor-faktor tersebut menggerakkan market tanpa memandang bagaimana "Analisa" dari "Trader Retail" seperti kita, sehingga jangan menyalahkan pergerakan market ketika tidak sesuai dengan analisa kita.
Setup yang "Sederhana" belum tentu memiliki akurasi yang rendah, begitupula setup yang rumit dengan banyak indikator, belum tentu memiliki akurasi yang tinggi dalam suatu pergerakan market, sehingga ketika tujuan akhir kita adalah Cuan/Profit, maka Setup yang digunakan sebaiknya memiliki akurasi yang tinggi, baik itu dengan metode sederhana maupun rumit. Trader yang konsisten dengan Profit, tidak pernah merendahkan maupun menghina Setup trader yang lain, karena bisa jadi setup yang digunakan trader yang lain bisa menjadi Insight atau Pengalaman Setup untuk dirinya, baik itu dalam bentuk Loss maupun Profit (Pembelajaran yang berharga-Red).
Jika kita sudah menentukan Setup yang dibuat terutama dalam Setup Limit, maka hal yang bisa dilakukan adalah memasang Buy Limit atau Sell Limit maupun Entri saat harga mencapai harga dalam range setup limit. Bagaimana jika harga tidak masuk ke area Limit, namun sudah mencapai target jauh?
Seorang trader sebaiknya tidak hanya fokus terhadap 1 setup tertentu saja, jika hendak memantau market dengan setup tersebut, pastikan kita memiliki batasan waktu, sehingga secara psikologis tetap terjaga, baik memasang harga limit maupun eksekusi entri ketika masuk area setup.
Jika harga Limit sudah mencapai Target Jauh, maka sebaiknya segera cancel semua setup limit yang dibuat dan beralih ke analisa setup berikutnya. Segera "Move On", tinggalkan analisa sebelumnya, siapkan Equity yang cukup untuk setup berikutnya. Menyesali maupun menyayangkan setup yang tidak sesuai dengan harapan, dapat berdampak tidak baik terhadap fokus bertrading kita.
Demikian bagaimana sikap kita terhadap kondisi setup limit yang tidak sesuai dengan harapan. Tetap fokus dengan Mindset, Money Management, Setup, Entry dan Exit yang sudah kita canangkan sebelum memasuki Market.
Semoga bermanfaat. Salam Profit.
Trading Layaknya Mesin: Refleksi & Panduan Trading Plan EfektifBeberapa waktu lalu, satu peserta bimbingan saya bertanya seperti ini ke saya:
Agar trading bisa seperti mesin, apa saja yang perlu ditanyakan ke diri sendiri sebelum entry?
atau bisa disederhanakan seperti ini: Apa yang harus kita tanyakan pada diri sendiri sebelum entry agar trading berjalan seperti mesin?
Jawaban saya sederhana: bukan soal strategi, tapi soal disiplin menjalankan trading plan.
-
Bukan Strategi yang Gagal, Tapi Disiplin yang Kacau
Kalau plan yang kita pakai sudah terbukti menghasilkan profit, tugas kita tinggal satu: jalankan berulang-ulang tanpa banyak mikir.
Masalahnya? Banyak trader tahu apa yang harus dilakukan, tapi tidak melakukannya.
Pernah mikir gini?
“Feeling gue bilang market-nya beda sekarang...”
“Ah ribet banget sih ikutin aturan sendiri...”
“Sekali-sekali coba nekat (cara trading baru) deh...”
Kalau iya, berarti masalahnya bukan pada strategi—tapi pada eksekusi.
-
Trading Seperti Mesin = Patuhi Aturan Sendiri
Kita sering memiliki keinginan bisa trading otomatis, kayak robot.
Tapi robot itu bukan pintar—dia cuma patuh.
Saya pun begitu. Trading plan saya tidak rumit, tapi saya disiplin mengikutinya.
Itu kuncinya.
-
Apa Isi Trading Plan yang Ideal?
Kalau belum punya, coba mulai dari pertanyaan-pertanyaan ini:
Skenario:
Apa definisi bullish/bearish versi kamu? Kapan dianggap berubah?
Market Fokus:
Trading di pair apa? EU aja? Semua pair? Gold? atau semua pasar?
Objektif Trade:
Target per hari/minggu/bulan? Setelah hit target harga mau ngapain?
Target & Risiko:
TP, SL, risk-reward berapa? Objektif? Optional atau pakai intuisi?
Jadwal:
Jam berapa aktif trading? Hari apa aja?
Kebiasaan & Rutinitas:
Mulai dari analisa, entry, pantau, sampai jurnaling—semua HARUS dijadwalin.
-
Trading Plan Harus Cocok dengan Karakter
Saya lihat banyak trader bisa tetap konsisten profit meskipun plan-nya sederhana.
Kenapa? Karena mereka nyaman dengan plan-nya.
Kalau plan terlalu rumit, gampang dilanggar.
Kalau terlalu simpel, masa masih mau dilanggar? :)
Tujuan utamanya itu trading plan harus bisa dipatuhi. Baru bisa jadi “mesin.”
-
Kalau kamu punya skenario sendiri dan masih ragu, bisa coba diskusikan bareng orang yang kamu percaya. Kadang yang kita butuh bukan strategi baru, tapi sudut pandang baru.
Salam,
Aga Tarigan
Sabar dengan Floting Loss, Konsisten dengan SetupSalam Profit untuk Para Trader semua,
Ini adalah tulisan kami yang ke-12, pastikan teman-teman Trader membaca keseluruhan tulisan kami sebelum mengikuti arahan maupun sinyal dari kami. 11 Judul tulisan yang sebelumnya yang sudah kami posting adalah sebagai berikut :
1. Cara Memilih Pair dalam Trading
2. Money Management (MM) by Belajar_Trading
3. Mindset SL dan TP
4. Cara Entri Market
5. Bagaimana Memulai Trading
6. Pola Base to Base, Menciptakan Trading Tanpa Modal
7. Total Candle yang Terbreakout Apakah Valid?
8. Trading for Living Versi BeTa
9. Beberapa Candle to Candle Pattern yang Valid untuk Setup BeTa
10. Bagaimana jika Setup Limit sudah Berjalan 50% ke Arah TP2?
11. Bagaimana Bangkit dari Keterpurukan dalam Trading, versi BeTa?
Sebagian besar trader takut dengan Loss, namun menurut hemat kami banyak hal yang membuat setiap langkah dalam trading mengarah atau bahkan menuju arah Loss. Fokus utama dari Trading adalah Profit, jadi seharusnya arah yang kita tuju adalah Profit, bukan arah Loss. Oleh karena itu, Orkestrasi Trading yang baik harus bisa disajikan dalam setiap trading oleh para trader yang berorientasi Profit.
Orientasi profit perlu dijadikan Mindset awal oleh trader, profit memang perlu ada patokan, tetapi lebih jauh sebaiknya dinamis, karena pergerakan pasar sangatlah volatil dan dinamis, oleh karena itu mengikuti dinamisnya pasar, perlu stategi khusus.
Strategi khusus dalam trading sudah banyak kami bahas didalam tulisan sebelum-sebelumnya, pada kesempatan kali ini kami akan berfokus bagaimana seorang trader harus sabar dalam menghadapi floating loss serta tetap konsisten dengan setup yang didapat atau dibuat.
Keyakinan terhadap setup itu sangat penting, orang yang tidak yang dengan setup nya pasti akan ragu-ragu dan mudah terpengaruh oleh setup trader yang lain, padahal belum tentu setup dari trader yang lain lebih baik darinya. Perlunya riset dan pengalaman harus dilakukan oleh trader sebelum terjun ke dalam trading. Satu rupiahpun itu sangat berharga, sehingga sebelum bertrading sebaiknya lakukan riset yang mendalam terutama dengan Setup (Analisis market, struktur market, indikator dan sebagainya).
Setelah kita yakin dengan setup yang dimiliki, fokuslah, sampai dengan tujuan setup tersebut. Hal atau drama apapun yang terjadi dengan gerakan market itu hanya dinamika trading, atau mudahnya kami sebut "Drama Market", market memang penuh drama, karena banyak hal dan faktor yang masuk ke dalamnya. Selama kita sudah menemukan setup yang baik dan yakin dengan setup tersebut, tentunya kita akan jauh lebih tenang dan menghasilkan sesuai dengan harapan.
Harapan ataupun tujuan yang dituju oleh trader seharusnya adalah Profit, buang jauh-jauh pikiran Loss, karena itu akan sangat mengganggu dalam psikologi trader. Bagi kami, Loss hanyalah dimiliki oleh mereka yang tidak memiliki setup yang baik, tidak yakin dengan setup yang dimiliki, money management dan strategi trading yang kurang baik.
Bagaimana dengan Floating Loss? Itu hal biasa, trading dalam hal apapun selalu akan dimulai dengan Floating Loss, Floating Loss yang dimaksud disini berbeda dengan Loss yang disebutkan di atas. Floating Loss adalah kondisi dimana trader mengalami "Hutang Loss" belum betul-betul Loss atau kehilangan uang, berbeda dengan Loss yang dimaksud adalah kehilangan equity atau uang modal dari trader.
Menghadapi Floating Loss, tentu saja perlu kesabaran dan bisa jadi Floating Loss bagi kami adalah strategi bagaimana mendapatkan hasil Whale yang lebih baik. Pembahasan ini mungkin akan kami bahas lebih detail dalam tulisan-tulisan selanjutnya. Yang jelas adalah Floating Loss itu hal wajar dan hadapi dengan optimisme dan sabar, yakin dengan setup tidak akan menjadikan floating loss ini sebagai masalah yang besar. Jika floating loss memberikan tekanan psikologis yang besar, kemungkinan ada yang salah dalam money management maupun setup yang dimiliki, cut loss bisa jadi menjadi opsi dalam menghadapi tekanan tersebut, meskipun seharusnya hal tersebut sudah diantisipasi di awal sebelum bertrading.
Demikian tulisan kami yang ke-13 ini, semoga dapat memberikan manfaat kepada para trader. Diskusi, kritik dan saran silakan ditinggalkan dalam kolom komentar. Terima kasih.
Salam Profit.
ANALISA FUNDAMENTAL UNTUK PEMULA: CARA SIMPLE BUAT YANG SIBUKSaya tau banyak dari kalian yang sudah sukses di dunia trading atau bahkan belum tau apa-apa soal pasar finansial. Saya juga masih dalam perjalanan, belum jadi sultan dari trading.
KENAPA FUNDAMENTAL ITU PENTING?
Kita sering keasyikan liatin chart dan indikator, tapi lupa bahwa harga itu cuma refleksi dari sesuatu yang lebih besar: FUNDAMENTAL suatu aset.
Analisa fundamental itu seperti "kesehatan" sebuah aset dari dalam, bukan cuma dari gerak-gerik harganya.
KUNCI UTAMA ANALISA FUNDAMENTAL SEDERHANA
1. INTEREST RATE (SUKU BUNGA)
Bank sentral naikin suku bunga = biasanya mata uang menguat
Bank sentral turunin suku bunga = biasanya mata uang melemah
Jadwal rilis suku bunga ada di kalender ekonomi. CATAT TANGGALNYA!
2. GDP (PERTUMBUHAN EKONOMI)
GDP naik = ekonomi sehat = biasanya harga saham naik, mata uang menguat
GDP turun = resesi = biasanya harga saham turun, mata uang melemah
Cukup pahami basic-nya aja.
3. SENTIMEN PASAR
Berita headline di media mainstream
Social media trending topics
Fear & Greed index
CARA PRAKTEKNYA:
1. Cek kalender ekonomi di TradingView atau Investing.com CUMA 5 MENIT sehari.
2. Fokus pada high-impact news (biasanya bertanda merah).
3. Jangan trade pas rilis berita besar kalo belum berpengalaman.
4. Buat catatan sederhana: "USD naik karena Fed naikin suku bunga" - cukup info segitu aja.
RAHASIA TERBESARNYA
Konsistensi > Kompleksitas
Gak perlu ngerti semua. Lebih baik ngerti dikit tapi dipraktekin tiap hari daripada tau banyak tapi cuma jadi pengamat.
Saya bukan ahli atau udah sukses banget, tapi dengan konsisten menerapkan fundamental sederhana ini, at least saya jadi lebih paham arah pasar dan bisa manage risk lebih baik.
Kalau anda masih pemula atau sibuk banget, cukup fokus ke interest rate sama GDP dulu. Itu aja.
ICT Pernah Bilang Kalau Bitcoin Akan $0, Apakah Ini Waktunya?Saya menerjemahkan hal ini secara bebas: "kalau nggak tahu, jangan sok tahu." Karena itu, beberapa bulan (atau tahun) setelahnya, beliau menargetkan harga BTCUSD.
Saat ini, saya melihat ada "SMT" antara BTCUSD dan ETHUSD, yang mungkin menandakan awal dari bearish BTCUSD. Tapi ingat, memulai analisa dengan SMT sangat tidak dianjurkan. Kenapa?
Lihat postingan saya di TradingView, X (dulu Twitter), dan Threads beberapa bulan lalu, saat harga belum menyentuh $100K - Ekspektasi saya harga turun setelah ada SMT. Faktanya, harga terus naik hingga menembus $100K.
ICT pernah bilang, "Bitcoin akan ke 0." Sebenarnya, siapa pun bisa mengatakan itu. Tapi apakah realitanya begitu? Jika tidak, cari sumber yang lebih kredibel dan pikirkan cara berpartisipasi dalam pergerakan tersebut (Jika Bearish → Sell program).
Dalam analisa teknikal, market tidak bisa disebut bullish jika harga belum naik. Begitu pula dalam kasus ini, kita tidak bisa bilang BTCUSD turun jika harganya belum benar-benar turun (apalagi sampai $0).
Jika Anda belajar dari TR (Crypto Influencer), mungkin Anda akan membeli saat Bitcoin drop, mencicil tiap bulan dengan ekspektasi menuju $200K—cara khas investor.
Sebagai trader, kita tidak bisa menelan informasi mentah-mentah. Kita harus riset market sendiri. Jika ekspektasi Bullish ada di Monthly, tanyakan: apakah Weekly sudah cukup kuat untuk Bullish, atau masih Bearish? Ulangi hingga timeframe kecil (misal 1 menit). Sama seperti indikator teknikal di TradingView (di Crypto mungkin tidak ada, tapi bisa dilihat di Forex dan Komoditas), mulai dari Monthly - Weekly - Daily - 4H - 1H - 15m - 5m - 1m.
Lalu, bagaimana ekspektasi Bitcoin ke depan? Saya tidak tahu pasti, tapi tekanan Bearish masih kuat. Jangan terburu-buru membeli hanya karena harga murah.
Seperti filosofi "Look First, Then Leap" di TradingView: Tunggu hingga jelas, baru entry!
GBPJPY - 1 Hrs - pengidentifikasian tren dengan neowaveTabe Trader
Sharing Knowledge, Growing Together
➕ Technical / observasi / Sharing Knowledge
➕ Pair : GBPJPY
➕ Time Frame : 1Hrs
➕ Analysis Way : Elliottwave
------------------------------------------------------
✔️Ringkasan :
Dalam teori Elliott Wave, pola diametrik adalah salah satu struktur korektif kompleks yang ditemukan oleh Glenn Neely dalam pendekatan NeoWave . Pola ini memiliki karakteristik unik karena membentuk tujuh gelombang (A-B-C-D-E-F-G) dengan struktur yang simetris dan seimbang.
Ciri-Ciri Pola Diametrik:
Terdiri dari 7 gelombang (A hingga G), berbeda dari pola korektif klasik seperti zigzag atau flat.
Setiap gelombang bersifat korektif, sehingga tidak ada gelombang impuls yang dominan.
Proporsi yang simetris, di mana panjang dan durasi gelombang relatif berimbang.
Terjadi dalam fase korektif, baik dalam bentuk koreksi naik atau turun.
Bentuknya menyerupai pola "diamond" atau "wedge" yang melebar lalu menyempit (atau sebaliknya).
Jenis-Jenis Diametrik:
Expanding Diametric → Gelombang awal lebih kecil, kemudian membesar (melebar).
Contracting Diametric → Gelombang awal lebih besar, kemudian mengecil (menyempit).
Symmetrical Diametric → Kombinasi ekspansi dan kontraksi dengan simetri yang baik.
------------------------------------------------------
✅ Langkah Verifikasi:
1. Identifikasi Struktur Gelombang
Dari gambar, ada beberapa label gelombang seperti A, B, C, D, E, tetapi kita perlu memastikan apakah pola ini memiliki 7 gelombang (A-B-C-D-E-F-G) seperti yang disyaratkan dalam diametrik menurut NeoWave.
🔍 Panduan :
Hitung jumlah gelombang utama dalam pola tersebut.
Pastikan tiap gelombang bersifat korektif (bukan impuls).
Periksa simetri pola apakah melebar (expanding diametric) atau menyempit (contracting diametric).
2. Pola Simetris (Expanding atau Contracting?)
Dari gambar, terlihat ada indikasi pola yang melebar terlebih dahulu, kemudian menyempit, yang cocok dengan pola Expanding Diametric.
Jika gelombang awal lebih kecil dan membesar ke tengah lalu mengecil lagi → Expanding
Jika gelombang awal besar, lalu mengecil → Contracting
Jika proporsi hampir sama → Symmetrical Diametric
Coba periksa kembali apakah ada keseimbangan ukuran antar gelombang untuk memastikan simetri.
3. Konfirmasi Korektif pada Tiap Gelombang
Gelombang dalam pola diametrik tidak boleh impulsif, semuanya harus berbentuk koreksi.
Periksa apakah pola ini mengandung struktur ABC, WXY, atau kombinasi korektif lainnya di tiap gelombang.
Jika ada struktur impuls (1-2-3-4-5), maka pola ini kemungkinan bukan diametrik.
4. Posisi dalam Siklus Gelombang Besar
Diametrik sering muncul dalam fase korektif, biasanya dalam gelombang B atau X pada struktur lebih besar.
Jika ini bagian dari koreksi dalam tren besar, maka ini bisa memperkuat kemungkinan bahwa pola ini adalah diametrik.
Pola ini sering muncul di pasar yang mengalami fase konsolidasi kompleks dan bukan bagian dari teori Elliott Wave klasik yang dikembangkan oleh Ralph Nelson Elliott, melainkan bagian dari NeoWave Theory oleh Glenn Neely .
📌 Catatan: Analisis ini bersifat edukatif dan tidak menjadi acuan mutlak untuk keputusan trading. Observasi lanjutan diperlukan untuk mengonfirmasi perkembangan harga.
[EDUCATION] 4 KUNCI RAHASIA Dalam Teknikal AnalisisKunci Rahasia Trading Sukses Menggunakan Teknikal Analisis
Jika kamu sedang mencari cara untuk memulai perjalanan trading yang lebih cerdas, maka kamu sudah berada di tempat yang tepat. Dunia trading memang bisa terasa seperti arena perjudian bagi sebagian orang, tetapi jika kamu tahu cara yang tepat, itu bisa menjadi sebuah permainan penuh perhitungan. Dalam dunia yang penuh dengan angka, grafik, dan indikator, ada empat hal penting yang harus kamu kuasai jika ingin sukses. Apa saja itu? Ayo, kita ulas satu per satu secara detail, dengan gaya yang mudah dimengerti, penuh humor, dan pasti menarik! Di akhir materi ini, kamu akan mengerti kenapa trader sukses selalu mengandalkan 4 kunci ini dalam perjalanan mereka.
1.Tren: Teman atau Musuh, Tergantung Kamu Ikuti atau Lawan
Bayangkan kamu sedang berada di puncak gunung, menikmati pemandangan yang indah. Tiba-tiba, kamu melihat sebuah sungai yang mengalir deras dari atas ke bawah. Nah, tren dalam trading itu ibarat sungai tersebut. Tren itu arah pergerakan harga yang mengalir. Kalau sungai itu mengalir ke atas, kita sebut itu tren naik (bullish). Kalau mengalir ke bawah, berarti tren turun (bearish). Dan jika airnya hanya bergerak ke samping tanpa kemajuan yang jelas, itu tren sideways.
Nah, satu hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa tren adalah teman yang bisa memberi keuntungan, tapi juga bisa jadi musuh jika kamu tidak mengikuti arah yang benar. Jangan sampai kamu jadi seperti orang yang mencoba melawan arus sungai yang deras! Ketika tren naik, ikutlah naik. Ketika tren turun, ya, jangan nekat membeli dengan harapan pasar akan berbalik.
Tips: Gunakan alat seperti Moving Averages (MA) atau Trend Lines untuk membantu mendeteksi arah tren. Kalau tren sudah jelas, jangan melawan arus. Keberhasilan datang saat kamu bergerak bersama tren, bukan berusaha mengubah arah alam.
2.Level: Menyusun Strategi di Titik Kekuatan dan Kelemahan
Sekarang, mari kita berbicara soal level. Dalam dunia trading, level itu sangat penting. Setiap kali harga bergerak, dia akan mendekati titik-titik tertentu yang punya kekuatan lebih. Titik kekuatan itu yang kita sebut Support dan Resistance.
Support itu seperti lantai yang kokoh, di mana harga cenderung memantul naik setelah menyentuhnya. Bayangkan kamu menjatuhkan bola ke tanah, bola itu akan memantul kembali. Itulah support. Sebaliknya, Resistance adalah langit-langit, yang akan menahan harga naik lebih tinggi dan membuatnya turun kembali. Bayangkan bola yang ingin terbang tinggi, tetapi ada langit-langit yang menghalangi.
Dengan mengetahui support dan resistance, kamu bisa memprediksi kapan harga akan berbalik arah. Jangan sampai kamu membeli saat harga sudah mendekati resistance atau menjual saat harga sudah mendekati support, ya. Itu seperti mencoba melompat tinggi tapi ujungnya terjengkang.
Tips: Gunakan level support dan resistance yang jelas untuk mengatur entry dan exit kamu. Jika harga mendekati support dan tren menunjukan arah naik, ini bisa menjadi peluang membeli. Jika harga mendekati resistance dan tren turun, saatnya untuk menjual atau menunggu harga turun dulu.
3.Pattern: Membaca Pasar Seperti Seorang Detektif
Sekarang, mari kita masuk ke bagian yang agak menyeramkan bagi beberapa orang: Pattern (Pola). Pola harga adalah gambaran visual dari pergerakan harga yang bisa memberi kamu petunjuk apakah pasar akan melanjutkan tren atau berbalik arah.
Ada banyak pola yang bisa kamu temui, misalnya Head and Shoulders, Double Top atau Double Bottom. Pola ini mirip seperti teka-teki yang harus dipecahkan. Misalnya, jika kamu melihat pola Double Bottom, itu bisa jadi tanda bahwa pasar akan mulai naik setelah dua kali mencoba turun namun gagal. Ini semacam “petunjuk rahasia” bahwa harga akan berbalik arah.
Jadi, membaca pola-pola ini adalah seperti menjadi detektif yang mencari bukti di pasar. Tidak semua pola berarti sesuatu, tapi jika kamu cukup jeli, kamu bisa menemukan petunjuk yang memandu langkahmu selanjutnya.
Tips: Latihlah kemampuan mengenali pola di grafik. Cobalah untuk mengenali pola-pola populer seperti Triangles, Flags, atau Cup and Handle. Jika pola itu terbentuk, kamu bisa memprediksi pergerakan harga selanjutnya dengan lebih akurat.
4.Confluence: Ketika Semua Sinyal Menyatu, Kamu Bisa Ambil Tindakan
Nah, sekarang kita sampai pada kunci terakhir yang paling powerful: Confluence. Apa itu? Confluence adalah saat beberapa sinyal teknikal bertemu dan mengonfirmasi satu sama lain. Bayangkan kamu mendaki gunung, dan kamu tiba-tiba menemukan tiga jalan yang menuju ke puncak. Kamu bisa memilih jalan mana saja, karena semuanya menunjuk ke arah yang sama. Ini adalah konsep confluence dalam trading.
Misalnya, harga sedang berada di level support yang kuat, tren sedang bullish, dan ada pola double bottom yang muncul. Tiga sinyal ini memberi kamu konfirmasi kuat bahwa kemungkinan besar harga akan naik. Jika sinyal-sinyal ini bertemu di satu titik, peluang suksesmu jadi jauh lebih besar.
Tips: Jangan hanya mengandalkan satu indikator atau pola saja. Carilah konfirmasi dari berbagai indikator, level, dan pola. Jika semuanya menunjuk ke arah yang sama, inilah saatnya untuk mengambil posisi.
---
Contoh Penerapan 4 Hal Ini dalam Trading:
Misalnya, kamu melihat pasar yang sedang menunjukkan Tren naik. Harga sudah beberapa kali menyentuh level support yang kuat dan memantul naik. Kamu kemudian menemukan pola double bottom yang mengisyaratkan pembalikan arah. Dan untuk memastikan semuanya, kamu melihat indikator RSI yang juga mengonfirmasi bahwa pasar sudah oversold, siap untuk naik.
Dengan keempat sinyal ini, kamu bisa yakin bahwa peluang untuk membeli sangat besar. Semua elemen saling mendukung. Di sinilah kekuatan Confluence bekerja. Kamu sudah punya bukti yang cukup kuat untuk membuka posisi beli (buy). Begitu harga mulai naik, kamu dapat menunggu hingga harga mencapai level resistance yang baru, dan menutup posisi dengan keuntungan.
Tips: Gunakan multiple timeframes untuk memperkuat analisis kamu. Misalnya, jika kamu melihat tren naik di chart harian, periksa chart 4 jam atau 1 jam untuk menemukan sinyal yang lebih spesifik. Jika semuanya mengarah ke satu titik, itu saat yang tepat untuk bertindak.
---
"Sukses dalam trading bukan tentang seberapa banyak keputusan yang kamu ambil, tetapi tentang seberapa bijak kamu memilih momen yang tepat untuk bertindak."
Kesimpulan:
Dengan memahami TREN,LEVEL, PATTERN, dan CONFLUENCE, kamu bisa menjadi trader yang lebih percaya diri dan terarah. Jangan terburu-buru, gunakan analisis teknikal dengan bijak, dan ingat bahwa trading itu bukan tentang tebak-tebakan, melainkan tentang mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada. Semakin kamu berlatih dan memahami 4 kunci ini, semakin besar peluang kesuksesan yang akan kamu raih. Jadi, mari kita mulai perjalanan trading ini dengan penuh semangat dan strategi yang matang!
Mana yang harus diikuti? Fundamental? Sentimen? atau Teknikal?Saya pernah berada di titik di mana semua analisis terasa bertentangan. Dari metode ICT, chart menunjukkan buy. Tapi saat membaca berita fundamental, semua mengarah ke sell. Lalu, ketika mengecek sentimen retail, justru mayoritas trader ada di sisi sell. Akhirnya? Bingung, dan yang lebih parah, malah loss karena mencoba mengikuti semuanya.
Dari pengalaman itu, saya menyadari satu hal: terlalu banyak input tanpa filter adalah musuh besar keputusan trading.
Lalu bagaimana cara saya keluar dari lingkaran ini?
Saya mulai dengan memilih satu pendekatan utama yang menjadi dasar keputusan trading. Misalnya, saya memutuskan untuk menjadikan ICT sebagai "peta jalan" utama. Analisis fundamental dan retail sentimen hanya sebagai konfirmasi atau filter tambahan.
Ketika sinyal bertentangan, saya bertanya: mana yang paling masuk akal dalam kondisi saat ini? Jika fundamental mendukung sell, tetapi ICT memberi skenario buy, saya akan fokus pada konfirmasi tambahan dari price action, bukan mencoba mengikuti keduanya sekaligus.
Salah satu jebakan terbesar adalah keinginan untuk selalu mengambil keputusan yang benar. Padahal, tugas kita adalah membuat keputusan yang konsisten dengan rencana, bukan yang sempurna.
Dalam kondisi ambigu, saya mengurangi ukuran posisi. Dengan begitu, jika hasilnya salah, kerugian tetap terkendali.
Sekarang, setiap kali analisis terasa acak, saya kembali ke rencana sederhana: pilih arah utama, ikuti logika price action, dan abaikan kebisingan. Saya tidak selalu benar, tapi hasilnya jauh lebih konsisten.
Apa kamu pernah menghadapi situasi seperti ini? Bagaimana caramu mengatasinya?
Refleksi Setahun Trading: Pelajaran dan Rencana ke DepanTahun ini terasa seperti roller coaster dalam dunia trading. Ada momen penuh euforia saat analisis tepat sasaran, tapi juga ada momen frustasi ketika pasar bergerak berlawanan dengan ekspektasi. Namun, dari semua itu, saya belajar bahwa perjalanan ini bukan sekadar tentang profit, melainkan bagaimana kita tumbuh sebagai trader dan individu.
Awal Tahun: Penuh Semangat dan Eksperimen
Saya masih ingat bagaimana saya memulai tahun ini dengan target ambisius. Saya mencoba berbagai strategi, mulai dari price action, sentimen retail, hingga mengandalkan data makro. Di awal, beberapa berhasil. Tapi ketika pasar berubah, saya menyadari satu hal penting: tidak ada strategi yang sempurna.
Salah satu pelajaran besar adalah kesalahan overtrading. Ada hari-hari di mana saya terlalu percaya diri, membuka terlalu banyak posisi tanpa perhitungan matang. Hasilnya? Bukan hanya kerugian finansial, tapi juga mental yang terkuras.
Tengah Tahun: Belajar dari Kesalahan
Pertengahan tahun adalah titik balik. Setelah menganalisis jurnal trading, saya sadar bahwa sebagian besar kesalahan berasal dari ketidakdisiplinan. Saya mulai fokus pada satu strategi, mengelola risiko dengan ketat, dan menahan diri untuk tidak tergoda masuk pasar tanpa alasan yang jelas.
Saya juga mulai memperbaiki cara berpikir. Daripada mengejar profit besar, saya memilih untuk konsisten. Sedikit demi sedikit, hasil mulai terlihat. Tidak selalu besar, tapi jauh lebih stabil.
Akhir Tahun: Refleksi dan Pertumbuhan
Menjelang akhir tahun, saya mulai fokus pada evaluasi. Apa yang berhasil? Apa yang perlu ditingkatkan? Saya sadar, tahun ini bukan hanya tentang trading, tapi juga perjalanan pribadi. Saya belajar untuk lebih sabar, lebih tenang, dan lebih bijaksana dalam menghadapi pasar.
Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika saya mengalami kerugian besar karena mengabaikan stop loss. Itu seperti tamparan keras, tapi dari situ saya belajar bahwa manajemen risiko adalah segalanya.
Saya tidak lagi mengejar profit besar dalam waktu singkat. Sebaliknya, saya ingin membangun portofolio secara perlahan tapi pasti. Saya juga memperdalam analisis makro dan bagaimana faktor ekonomi memengaruhi pasar. Terakhir, Trading jurnal akan terus menjadi sahabat terbaik saya untuk mengevaluasi kinerja.
Tahun ini mengajarkan saya bahwa trading bukan tentang kemenangan besar, tapi tentang bagaimana kita bertahan, belajar, dan tumbuh. Setiap kesalahan adalah pelajaran, setiap kemenangan adalah bonus.
Bagaimana dengan Anda? Apa pelajaran terbesar yang Anda dapatkan tahun ini? Mari berbagi cerita dan saling menginspirasi untuk tahun depan! 🚀
Tingkat keberhasilan nyata dari Ascending Wedge dalam PerdagangaTingkat keberhasilan nyata dari Ascending Wedge dalam Perdagangan
Perkenalan
Rising wedge, juga dikenal sebagai Rising Wedge, adalah pola grafik yang memiliki tingkat keberhasilan perdagangan yang luar biasa. Analisis ini merinci kinerja, keandalan, dan indikator tambahan untuk mengoptimalkan penggunaannya.
Tingkat Keberhasilan dan Kinerja
-Statistik Kunci
Tingkat keberhasilan keseluruhan: 81% di pasar bullish
Potensi keuntungan rata-rata: 38% dalam tren naik yang ada
-Manajemen terobosan
Bearish: 60% kasus
Bullish: 40% kasus
Keandalan Kontekstual
Pasar bullish: kesuksesan 81%, keuntungan rata-rata 38%
Setelah tren turun: keberhasilan 51%, penurunan rata-rata 9%
Pertimbangan Penting
Rising wedge umumnya merupakan pola bearish yang mengindikasikan potensi pembalikan.
Keandalan meningkat seiring dengan lamanya pembentukan pola.
Konfirmasi penembusan dengan indikator lain, terutama volume, sangatlah penting.
Indikator Tambahan
-Volume
Penurunan bertahap selama pelatihan
Peningkatan signifikan selama breakout
-Osilator
RSI (Relative Strength Index): Mengidentifikasi kondisi overbought/oversold
Stochastic: Mendeteksi divergensi harga/indikator
-Rata-rata Pergerakan
Crossover: Sinyal perubahan tren
-Dukungan/Resistensi Dinamis: Konfirmasikan validitas bevel
-Indikator Momentum
MACD: Mengidentifikasi divergensi harga/indikator
Momentum: Menilai tren yang kehabisan tenaga
-Elemen Lainnya
Level Fibonacci: Identifikasi potensi support/resistance
Analisis Candlestick Jepang: Memberikan Indikasi Pembalikan
Kesimpulan
Ascending wedge adalah alat yang ampuh bagi para trader, menawarkan tingkat keberhasilan yang tinggi dan potensi keuntungan yang signifikan. Kombinasi penggunaan indikator pelengkap meningkatkan keandalan sinyal dan meningkatkan akurasi keputusan perdagangan. Penting untuk mengupayakan konvergensi sinyal dari berbagai sumber untuk meminimalkan sinyal palsu dan mengoptimalkan kinerja perdagangan.
________________________________________________
Berikut adalah waktu terbaik untuk memasuki perdagangan setelah ascending wedge, secara profesional:
-Penembusan dikonfirmasi
Tunggu hingga candle ditutup di bawah garis support wedge.
Carilah peningkatan volume yang signifikan saat breakout untuk mengonfirmasi validitasnya.
-Tes ulang
Perhatikan kemunduran pada garis support yang ditembus, yang telah menjadi resistance.
Masuk ketika harga memantul lebih rendah dari resistensi baru ini, yang mengkonfirmasi tren turun.
-Konsolidasi pasca breakout
Identifikasi pembentukan bendera atau panji setelah breakout awal.
Masuk pada breakout formasi mini ini ke arah tren turun utama.
-Perbedaan yang dikonfirmasi
Temukan divergensi bearish pada osilator seperti RSI atau MACD.
Masuk ketika harga mengkonfirmasi divergensi dengan menembus support terdekat.
-Pengaturan waktu dengan lilin Jepang
Identifikasi formasi bearish seperti bintang malam, harami bearish, atau awan hitam.
Masuk segera setelah candle berikutnya mengkonfirmasi pola bearish.
-Pertimbangan penting
Selalu tempatkan stop-loss untuk mengelola risiko secara efektif.
Bersabarlah dan tunggu konfirmasi pengaturan sebelum memasuki perdagangan
Periksa tren pada jangka waktu yang lebih tinggi untuk memastikan konsistensi perdagangan.
Integrasikan analisis ascending wedge dengan indikator teknis lainnya untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Dengan mengikuti rekomendasi ini, trader dapat mengoptimalkan entri mereka pada ascending wedges sambil meminimalkan risiko sinyal palsu.
Pola Harmonik GARTLEY: Bagaimana cara kerjanya?!Pola Harmonik GARTLEY: Bagaimana cara kerjanya?!
"Gartley", seperti namanya, diperkenalkan oleh Henry Mackinley Gartley.
Semua pola harmonik lainnya adalah modifikasi dari Gartley.
Konstruksinya terdiri dari 5 gelombang:
XA: Ini bisa berupa gerakan keras apa pun pada grafik dan tidak ada persyaratan khusus untuk gerakan ini agar menjadi awal Gartley
AB: Ini berlawanan dengan gerakan XA dan seharusnya sekitar 61,8% dari gerakan XA.
BC: Pergerakan harga ini seharusnya berlawanan dengan gerakan AB dan seharusnya 38,2% atau 88,6% dari gerakan AB.
CD: Pergerakan harga terakhir berlawanan dengan BC dan seharusnya 127,2% (ekstensi) dari CD jika BC adalah 38,2% dari BC. Jika BC adalah 88,6% dari BC, maka CD seharusnya 161,8% (ekstensi) dari BC.
AD: Pergerakan harga keseluruhan antara A dan D seharusnya 78,6% dari XA
Cara menggunakannya
Titik D adalah tempat Anda masuk! Itu sinyal masuk Anda.
-Jika polanya M, Anda membeli.
-Jika polanya W, Anda menjual2.
Di mana Anda harus meletakkan STOP LOSS Anda??
-Di bawah atau "X" jika Anda seorang PEMBELI.
-Di atas "X" jika Anda seorang PENJUAL.
Persentase ini didasarkan pada rasio Fibonacci yang terkenal, sama misteriusnya dengan piramida Mesir!
Pada akhirnya, pola Gartley seperti cerutu Kuba yang bagus: dibutuhkan kesabaran dan pengalaman untuk dihargai pada nilai sebenarnya. Namun, setelah Anda menguasainya, pola ini dapat menjadi alat yang ampuh dalam gudang perdagangan Anda, seefektif pukulan dari Rocky Balboa!
Bahagia Saat Profit, Sedih Saat Loss? Cukup Baca ini!Pernah nggak sih, kamu merasa melambung tinggi ke awan saat tradingmu profit, tapi langsung jatuh terhempas begitu kamu mengalami loss? 😩 Jangan khawatir, kamu nggak sendirian kok! Banyak banget trader yang mengalami hal yang sama, terutama saat baru memulai perjalanan di dunia trading. Tapi, kalau kamu ingin bertahan lama di sini, satu hal yang harus banget diubah adalah cara pandangmu soal profit dan loss.
Kenyataannya, profit dan loss itu cuma bagian kecil dari keseluruhan perjalanan tradingmu. Ibarat naik roller coaster, ada momen seru ketika naik, tapi juga ada saatnya kita turun dengan cepat. 🎢 Yang penting bukan seberapa tinggi kamu terbang saat profit, atau seberapa keras kamu jatuh saat loss, tapi gimana caranya kamu bisa tetap konsisten dan disiplin dalam jangka panjang.
Anggap aja kamu sedang bermain sebuah video game yang penuh tantangan. Setiap level yang kamu hadapi punya rintangan yang berbeda—kadang mudah, kadang bikin frustrasi. 🕹️ Nah, profit itu ibarat berhasil menyelesaikan satu level dengan skor tinggi, sementara loss kayak kalah di level yang susah. Tapi, apakah itu berarti game-nya selesai? Nggak, kan? Kamu pasti tetap lanjut main, karena tahu bahwa setiap kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses menuju level akhir. 🎮
Begitu juga di trading! Profit dan loss itu cuma bagian kecil dari permainan besar ini. Bukan seberapa sering kamu menang atau kalah, tapi bagaimana kamu bisa menjaga konsistensi dan tetap fokus untuk memenangkan permainan jangka panjang.
Ini beberapa cheat code yang bisa bantu kamu menghadapi roller coaster emosi di trading:
Fokus ke proses, bukan hasil. Kalau strategimu berjalan sesuai rencana, itu udah kemenangan tersendiri! 🏆
Manajemen risiko yang bijak. Sebelum mulai trading, tentuin dulu risiko yang mau kamu ambil. Ini akan bikin kamu lebih tenang menghadapi apapun hasil akhirnya. ✌️
Jurnal trading. Catet setiap langkah yang kamu ambil dan evaluasi secara rutin. Ini membantu kamu lebih fokus untuk terus memperbaiki strategi, bukan cuma terpaku sama emosi.
Jadi, jangan biarkan profit atau loss mempengaruhi mood kamu ya! Tetap nikmati prosesnya, pelajari setiap lekukan jalannya, dan siap-siap untuk menghadapi lautan trading dengan kepala tegak. Semoga beruntung!
Pola Base to Base, Menciptakan Trading Tanpa ModalSaat ini sudah ada 5 Tulisan BeTa di TV, silakan dibaca dulu supaya memahami pola trading yang kami lakukan, fokus yang ingin di raih dan mindset yang menjadi pijakan dalam kami bertrading. Tulisan itu yaitu :
1. Cara Memilih Pair dalam Trading
2. Money Management (MM) by Belajar_Trading
3. Mindset SL dan TP
4. Cara Entri Market
5. Bagaimana Memulai Trading
(Mohon maaf tidak bisa memberikan link, karena restriksi dari TV, silakan dicari dari Ide-ide kami).
Materi pada kesempatan kali ini adalah tentang membuat "Base" dari suatu trading, sehingga "Menciptakan" Trading tanpa perlu keluar modal pada akhirnya.
Jika anda memiliki dasar pola Locking dari suatu market, mungkin tidak akan kesulitan dalam memahami pola Base to Base yang saya maksud. Base to Base atau Locking seringkali kita lakukan ketika kita yakin bahwa pergerakan market sesuai dengan prediksi kita baik di area Sell maupun Buy, seringkali locking ini dilakukan dalam rangka untuk memastikan bahwa analisa kita benar dan atau mendapat profit yang sesuai.
Namun ternyata, dari analisa dan pengalaman kami ternyata Base to Base atau Locking bisa menjadi suatu hal yang sangat baik ketika kita ingin menjadikan akun kita bermain Trading "Tanpa Modal", sehingga pada suatu waktu kita mengalami kondisi yang kurang baik/market kurang sesuai dengan analisa kita, bisa kita tinggalkan dalam kondisi totalan Profit, karena kita memiliki locking yang kuat.
Bagaimana kami memainkan Locking atau Base to base ini? Pastinya pertama kita harus cari BASE YANG KUAT, base yang kuat itu dimana, yaitu di Timeframe Daily maupun Weekly. Kalau saya sendiri suka mencari base di Timeframe Weekly bahkan Monthly. Base ini secara otomatis akan gugur ketika ada sinyal Base yang lebih kuat lagi. Perlu pengalaman? ya pastinya, karena pola ini sangat berisiko, tapi jika anda sudah menguasainya, pada akhirnya nanti dapat bertrading tanpa modal dengan leluasa. Kedua, bagaimana jika setelah mendapatkan base dan sudah locking, analisa kita berikutnya kurang sesuai dengan harapan, kita bisa tutup semua entri dengan tetap totalan profit. Ingat, bahwa tujuan kita Trading salah satunya yang utama adalah PROFIT. Tidak perlu terlalu Greedy, selama total profit, lebih bijak mengamankan keuntungan daripada pada akhirnya Modal kita habis atau Margin Call, betul?
Demikian sekilah tentang bagaimana kami menerapkan base to base yang menciptakan trading tanpa modal, semoga dapat dipahami dan bermanfaat.
Salam Profit.
No More Fear : Tips Mengatasi Mental Block dalam TradingTrading bisa jadi salah satu aktivitas paling mendebarkan dan penuh tantangan. Di satu sisi, ada potensi profit besar yang menggiurkan. Tapi di sisi lain, seringkali ketakutan justru mengambil alih ketika momen entry datang. Mungkin kamu pernah mengalami situasi dimana analisismu sudah benar, sinyal entry jelas, tapi... tanganmu ragu untuk klik buy atau sell. Bahkan, lebih parah, kamu justru keluar dari posisi terlalu cepat karena panik. Kalau kamu pernah merasa seperti ini, tenang aja, kamu nggak sendirian. Banyak trader mengalami apa yang disebut sebagai mental block -perasaan cemas dan takut yang bikin rencana trading jadi berantakan.
Di sesi ini, saya tidak membuat analisis harian seperti biasanya namun akan membahas gimana caranya mengatasi mental block ini, supaya kita bisa trading dengan lebih tenang dan percaya diri. Yuk, kita mulai!
Ukuran Posisi: Jangan Jadi "All In" Trader
Pertama, salah satu alasan terbesar kenapa banyak trader takut open posisi adalah karena ukuran posisinya terlalu besar. Ini sering terjadi, apalagi kalau kamu merasa yakin banget dengan analisismu. Tapi ingat, semakin besar risikonya, semakin besar juga rasa takutnya.
Solusinya? Coba trading dengan ukuran posisi yang lebih kecil. Misalnya, risiko per trade kamu bisa turunkan jadi cuma 3% atau bahkan 1% dari total modal. Ini bakal ngasih kamu ruang bernapas kalau trade-nya nggak berjalan sesuai rencana.
---
Stop Loss Itu Temanmu
Nggak menetapkan stop loss itu kayak naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Kamu nggak tahu kapan kamu bakal jatuh dan seberapa parah. Jangan biarin market menentukan kapan kamu keluar.
Pastikan kamu selalu punya stop loss yang jelas sebelum entry posisi. Kalau harga kena stop loss, ya udah, biarkan. Itu bagian dari permainan. Pikirkan stop loss sebagai teman yang menjaga kamu dari kerugian yang lebih besar.
---
Fokus ke Proses, Bukan Hasil
Nah, ini nih yang sering bikin mental kita goyah. Banyak trader terlalu fokus sama hasil setiap trade, apakah profit atau rugi, sampai lupa bahwa yang terpenting sebenarnya adalah proses.
Bikin rencana trading yang jelas dan patuhi itu. Jangan terlalu terjebak dengan hasil jangka pendek. Ingat, ini maraton, bukan sprint. Kamu nggak harus menang di setiap trade, yang penting kamu tetap berpegang pada rencanamu dan mengelola risiko dengan baik.
Visualisasi: Bayangkan Worst-Case Scenario
Sebelum trading, ada baiknya kamu membayangkan skenario terburuk. Misalnya, kamu entry posisi, terus harga malah bergerak melawan arah analisismu. Gimana perasaanmu? Kalau bisa tetap tenang meskipun kamu bayangkan skenario buruk ini, berarti kamu udah lebih siap secara mental.
Latihan pernapasan juga bisa membantu. Saat merasa cemas, coba tarik napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan. Ini cara sederhana untuk mengendalikan pikiran dan menurunkan tekanan psikologis saat trading.
---
Jadikan Setiap Kerugian Sebagai Pelajaran
Oke, let's be real. Nggak ada yang suka rugi. Tapi, rugi itu bagian dari trading yang nggak bisa dihindari. Jadi, daripada terus-menerus takut rugi, lebih baik ubah mindset. Setiap kali rugi, tanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa gue pelajari dari sini?” Mungkin ada kesalahan teknis, atau mungkin kamu terlalu terbawa emosi.
Setelah evaluasi, catat pelajaran tersebut dan jangan ulangi lagi kesalahan yang sama. Anggap rugi sebagai guru yang ngasih kamu pengalaman berharga.
---
Trading Berlebihan? Ambil Waktu Istirahat
Kalau kamu merasa emosional atau terlalu sering trading, mungkin saatnya istirahat sebentar. Ambil waktu untuk menjauh dari pasar, recharge, dan kembalilah dengan pikiran yang lebih jernih. Trading berlebihan hanya akan membuatmu semakin stres dan meningkatkan kemungkinan buat mengambil keputusan buruk.
---
Buat Jurnal Trading: Catat Semuanya
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi ketakutan dan rasa cemas saat trading adalah dengan membuat jurnal. Catat setiap trade yang kamu lakukan—mulai dari analisis, alasan entry, bagaimana perasaanmu saat itu, dan hasilnya. Ini akan membantumu mengenali pola-pola emosi yang mungkin sering kamu alami.
Dengan jurnal, kamu bisa menganalisis bukan hanya hasil trading, tapi juga bagaimana emosi memengaruhi keputusanmu. Ini bisa jadi kunci untuk memahami dan mengatasi rasa takut yang selama ini menghalangimu.
---
Kesimpulan
Ketakutan saat trading itu wajar, terutama kalau kamu baru saja mengalami margin call atau kerugian besar. Tapi, dengan pengelolaan risiko yang tepat, disiplin, dan pendekatan yang lebih santai terhadap hasil, kamu bisa mengurangi rasa takut itu.
Ingat, trading itu bukan tentang selalu menang. Yang penting adalah bagaimana kamu mengelola risiko dan terus belajar dari setiap trade. Semakin kamu fokus pada proses dan bukan hasil, semakin besar peluangmu untuk sukses di jangka panjang. S o, take it easy, stay cool , dan jangan biarkan ketakutan mengendalikan tradingmu.
---
Semoga artikel ini bisa membantu kamu yang lagi berjuang mengatasi ketakutan dalam trading. Tetap semangat dan happy trading!
Apa Hubungan Trading dan Tinju?Banyak orang yang berpikir bahwa trading adalah jalan mulus menuju kekayaan dimana mereka berpikir mereka tidak akanrugi.
Pemikiran seperti itu sama naifnya dengan seorang petinju yang masuk ring dengan harapan tidak akan terkena satu pun pukulan.
Dalam tinju, bahkan petinju kelas dunia seperti Muhammad Ali atau Floyd Mayweather sekalipun, pasti pernah terkena pukulan. Begitu juga dalam trading.
Anda mungkin memilih aset yang tampak menjanjikan, atau mengikuti tren pasar yang dianggap aman, namun kerugian tidak bisa dihindari.
Entah itu karena pasar yang anjlok, skandal perusahaan, atau perubahan ekonomi yang tak terduga, pukulan-pukulan akan datang.
Banyak investor/trader baru yang masuk ke pasar dengan harapan terlalu tinggi, berpikir bahwa strategi yang baik atau strategi yang diajarkan oleh para guru akan memberikan keuntungan konsisten. Ini seperti petinju pemula yang berpikir bahwa mereka bertanding tanpa terkena satu pun pukulan.
Faktanya, kerugian adalah bagian dari permainan. Kerugian tidak bisa dihindari.
Pertanyaan sebenarnya adalah, bagaimana Anda merespon ketika terkena pukulan? Apakah panik dan menjual semua aset saat harganya jatuh, atau tetap tenang, menyusun ulang strategi, dan bertahan?
Sama seperti tinju, sukses dalam trading membutuhkan disiplin, pertahanan (diversifikasi), dan kesabaran.
Tidak ada petinju yang memenangkan setiap ronde, tidak ada petinju yang bertanding tanpa mendapatkan pukulan dan tidak ada trader yang selalu untung di setiap transaksi.
Namun, mereka yang belajar dari pukulan, tetap gigih, dan berani bangkit setelah jatuh, adalah mereka yang akhirnya keluar sebagai pemenang.
Jika Anda belum siap untuk rugi, berarti Anda belum siap untuk trading. Sesederhana itu
Ketika Strategi dan Keseharian Belum SinkronKali ini saya ingin berbagi pengalaman salah satu teman yang sedang dalam bimbingan dengan saya di dunia trading. Kisahnya mungkin relate dengan banyak dari anda yang sedang mencari jalan di antara strategi trading dan keseharian hidup. Cerita ini sangat membuka mata saya akan pentingnya keseimbangan dalam trading.
Teman saya ini sudah menemukan strategi yang cukup solid dan terbukti berjalan dengan baik berdasarkan data backtest dan analisis yang dia lakukan. Namun, masalah yang dia hadapi adalah strategi ini belum sepenuhnya sinkron dengan kesehariannya. Dia bilang, kadang-kadang tidak bisa selalu mantau pergerakan harga di depan chart, atau sebaliknya, malah terlalu lama di depan chart. Ini yang membuat tradingnya sering kali nggak maksimal.
Waktu terlalu lama di depan chart, dia sering overtrade atau mengambil risiko yang terlalu besar. Sebaliknya, ketika nggak bisa memantau dengan rutin, dia malah kehilangan momentum yang bagus. Akibatnya, meskipun strateginya secara teori berjalan, hasil nyatanya seringkali berbeda jauh dari ekspektasi.
Masalah lain yang membuatnya lebih stress adalah soal finansial. Dia membutuhkan penghasilan untuk menutupi kebutuhan hidup selama beberapa bulan ke depan. Meski ada modal untuk di-tradingkan dan strateginya sudah teruji, eksekusi yang tidak sinkron ini membuat profit yang diharapkan tidak kunjung datang. Tekanan finansial ini, tentu saja, semakin memperparah kondisi emosionalnya dalam trading.
Apa yang Bisa Dipelajari dari Pengalamannya?
Berikut beberapa hal yang dia bagikan pada saya untuk dibagikan, dan yang juga saya coba tekankan padanya:
Manajemen Waktu dan Emosi: Salah satu tantangan besar dalam trading bukan cuma menemukan strategi yang profitable, tapi bagaimana kita bisa mengatur waktu dan emosi. Terlalu lama di depan chart bisa mengganggu emosi dan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak rasional. Sebaliknya, kalau terlalu jarang mantau, kita bisa melewatkan peluang yang bagus.
Strategi Fleksibel untuk Gaya Hidup: Kami mulai mendiskusikan strategi yang lebih sesuai dengan rutinitas hariannya. Salah satunya adalah mencoba beralih ke timeframe yang lebih besar, seperti daily atau swing trading. Dengan begitu, dia tidak perlu memantau chart setiap saat, dan ini memberinya ruang untuk menjalani aktivitas lainnya tanpa stres berlebihan.
Pisahkan Uang untuk Kebutuhan Hidup dan Uang Trading: Salah satu pelajaran terpenting adalah jangan menaruh semua uang untuk trading. Membagi uangnya sebagian untuk kebutuhan pokok, dan sebagian lagi untuk trading. Dengan cara ini, kalaupun ada kerugian di market, itu tidak akan terlalu mengganggu kestabilan hidupnya.
Kesimpulan
Perjalanan trading teman saya ini mengajarkan kita bahwa trading adalah proses belajar yang panjang dan terus-menerus. Bukan hanya soal menemukan strategi yang bagus, tapi juga soal bagaimana menyesuaikannya dengan keseharian dan menjaga emosi. Bagi yang merasa strateginya belum sinkron dengan gaya hidup, mungkin ada baiknya mencoba menyesuaikan sedikit dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Trading bukan soal menjadi sempurna, melainkan soal beradaptasi. Semoga pengalaman ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi anda yang sedang berjuang dalam perjalanan trading!
Terimakasih dan semoga beruntung!
Mengapa Trading di Luar Jam Ideal Bisa MerugikanSebagai seorang trader dengan pengalaman 5 tahun, saya sudah belajar banyak hal dalam perjalanan ini, termasuk pelajaran pahit mengenai trading di luar sesi yang seharusnya. Dulu, saya sering terjebak dalam kebiasaan kurang baik: melakukan day trading dan scalping di luar jam trading ideal. Hasilnya? Kerugian dan tekanan mental yang seharusnya bisa dihindari.
Bayangkan, kita sudah punya rencana trading, sudah menganalisis market, dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk masuk. Namun, tiba-tiba muncul rasa tidak sabaran. Dalam situasi seperti itu, saya sering mencoba memanfaatkan sesi yang bukan "golden time" hanya demi mengejar peluang, bahkan ketika volatilitas pasar sedang rendah. Seperti yang mungkin sudah banyak diketahui, sesi terbaik untuk trading biasanya saat pasar London dan New York terbuka. Di luar sesi tersebut, market cenderung bergerak lebih lambat dan sering kali, spread menjadi lebih tinggi.
Ketika saya memaksakan diri untuk trading di sesi yang kurang aktif, hasilnya sering tidak konsisten. Ada banyak noise di market yang membuat stop loss lebih sering tersentuh, dan akhirnya malah menurunkan performa trading. Dari sini, saya belajar bahwa disiplin dalam mengikuti sesi trading yang tepat adalah kunci untuk menjaga konsistensi profit. Jangan tergoda untuk membuka posisi di luar jam-jam ideal hanya karena ingin "aksi." Sering kali, lebih baik bersabar dan menunggu peluang yang jelas pada waktu yang tepat.
Jadi, bagi teman-teman yang masih sering trading di luar sesi ideal untuk day trade dan scalping, coba pertimbangkan lagi. Tidak ada salahnya untuk menahan diri dan fokus pada waktu yang lebih kondusif. Lagipula, trading itu ibarat maraton, bukan sprint.