Belajar Trading |Technical Analysis PolaHarmonik Gartley BearishUSDJPY Mari Belajar Trading |Technical Analysis Pola Harmonik Gartley Bearish
Pola ini terdiri dari pola ABCD bullish maupun bearish, akan tetapi didahului dengan titik (X) yang berada di luar D. Intinya, pola Gartley ”sempurna” memiliki karakteristik sebagai berikut :
XA: Ini bisa berupa gerakan harga apa pun pada chart dan tidak ada persyaratan khusus untuk gerakan ini agar menjadi bagian dari pola harmonik.
Garis AB adalah retracement sebesar 0.618 dari XA.
Garis BC berupa retracement sebesar 0.382 atau 0.886 dari garis AB.
Jika retracement BC 0.382, maka CD harus bergerak 1.272 dari BC. Sedangkan jika BC adalah 0.886, maka CD harus diperluas 1.618 dari BC.
Kaki CD adalah retracement sebesar 0.786 retracement dari X.
Strategi trading dengan pola Gartley ini cukup mudah untuk dipelajari, asalkan mampu mendeteksi sinyal entry dan exit yang tepat.
1. Buat area Potential Complete Zone pada posisi D (garis 78.6 XA dan atau 1.272 – 1.618 AB
2. Tentukan garis breakout/ breakdown
3. Tentukan posisi SL
4. Tentukan Target:
0.618 CD
1.272 CD
dan jarak 0.886 XA dari D
Ide komunitas
Belajar Trading |Technical Analysis PolaHarmonik Gartley BullishEURUSD Mari Belajar Trading |Technical Analysis Pola Harmonik Gartley Bullish
Pola ini terdiri dari pola ABCD bullish maupun bearish , akan tetapi didahului dengan titik (X) yang berada di luar D. Intinya, pola Gartley ”sempurna” memiliki karakteristik sebagai berikut :
XA: Ini bisa berupa gerakan harga apa pun pada chart dan tidak ada persyaratan khusus untuk gerakan ini agar menjadi bagian dari pola harmonik.
Garis AB adalah retracement sebesar 0.618 dari XA.
Garis BC berupa retracement sebesar 0.382 atau 0.886 dari garis AB.
Jika retracement BC 0.382, maka CD harus bergerak 1.272 dari BC . Sedangkan jika BC adalah 0.886, maka CD harus diperluas 1.618 dari BC .
Kaki CD adalah retracement sebesar 0.786 retracement dari X.
Strategi trading dengan pola Gartley ini cukup mudah untuk dipelajari, asalkan mampu mendeteksi sinyal entry dan exit yang tepat.
1. Buat area Potential Complete Zone pada posisi D (Fibonacci Retracement garis 78.6 XA (@1.15836) dan atau Fibonacci Retracement 1.272 – 1.618 AB (@1.15646-@1.15031)
2. Tentukan garis breakout (@1.16020)
3. Tentukan posisi SL (Fibonacci Retracement 1.272 @1.15646)
4. Tentukan Target:
Fibonacci Retracement 0.618 CD @1.16799
Fibonacci Retracement 0.886 CD @1.17254
dan jarak 0.886 XA dari D --> @1.18149
KMI -NYSE Kenapa Pola Harmonik Sering Gagal?KMI -NYSE Kenapa Pola Harmonik Sering Gagal?
Pergerakan harga market dikenal non linear / bersifat chaos (tidak beraturan).
Dalam beberapa hal, pergerakan market ini membangun pola-pola tertentu, salah satunya pola harmonik.
Scott Carney sebagai pemegang brand harmonic patterns, di dalam beberapa buku/artikelnya menyebutkan tingkat keberhasilan trading menggunakan strategi harmonic trading, umumnya di atas 80% an . Ini suatu nilai yang bagus saat trading.
Tapi sering saya menemukan di status-status grup sosmed, trading harmonik yang dilakukan oleh trader-2 di Indonesia sering loss , terutama stop loss tereksekusi.
Kenapa terjadi perbedaan antara apa yang dinyatakan oleh owner harmonic pattern dengan pengguna nya trader-2 di Indonesia?
Saya coba melakukan observasi dan menganalisa data-2 hasil observasi tsb. Memang ada beberapa penyebab terjadinya perbedaan ini, salah satunya kegagalan mendefinisikan titik D nya.
Penyebab kegagalan dalam menentukan titik D ini juga ada beberapa, salah satunya adalah kegagalan dalam menentukan garis XA. (Lihat analisa ide gambar di atas).
Dalam ide analisa di atas, adanya perbedaan menentukan garis XA nya, memberikan titik D yang berbeda, --> membangun pola harmonik yang berbeda juga.
Pola Harmonik Hijau: area potensi titik D, fibo 1.13-1.618 pola harmonik Bat/Crab.
Pola Harmonik Kuning: area potensi titik D, fibo 1.272-1.618 pola harmonik Kupu-kupu.
Range Fibonya hampir sama, tapi karena titik X nya berbeda jauh maka area potensi D nya pun berbeda.
+ Kalau trader hanya menemukan pola hijau, maka dalam posisi sekarang dia hanya menunggu saja, karena berharap harga akan naik lebih jauh menembus area potensi D bat/crab. Misal dari harga sekarang harga turun, trader tsb belum sempat trading, tapi kealfaannya tidak menyebabkan dia rugi.
+ Kalau trader hanya menemukan pola kuning, maka dalam posisi sekarang dia sudah siap-siap melakukan setup sell, karena berharap harga akan turun mengambil profit. Misal setelah entri sell kemudian harga turun, sesuai skenario di atas trader tsb tentunya akan profit. Tetapi kalau setelah entri sell, harga naik lagi membentuk D nya pola harmonik Bat/Crab, trader tsb akan loss karena market menyentuh SL nya.
Adakah cara agar dengan satu skenario, kita bisa mengantisipasi semua kemungkinan di atas?
Tentunya jawabannya ADA .
1. Temukan semua pola harmonik yang mungkin (seperti di atas ada sekitar 3 pola harmonik)
Langkah kedua dan ketiga inilah yang paling penting yang bisa mengantisipasi semua kemungkinan diatas, sehingga resiko rugi menjadi minimal.
Apa langkah kedua dan ketiganya?
Di ide-ide analisa saya, sering menggunakan 3 langkah ini, silahkan pelajari di ide-ide saya lainnya.
Sebenarnya ada judul lain yang menarik, Kenapa Pola Harmonik Begitu Sulit dan Rumit?
Fibonacci Retracement serta penggunaannya secara konservatifAslm..
Kali ini saya mencoba untuk menjelaskan sedikit mengenai Fibonacci Retracement serta penggunaannya secara konservatif. Pendekatan konservatif dapat memberikan keuntungan tersendiri diantaranya adalah kalkulasi loss terlebih dahulu. Perlu diingat bahwa loss adalah bagian dari trading yang tidak dapat dipisahkan.
Semoga video ini bermanfaat untuk anda. Mohon dimaafkan apabila masih terdapat kekurangan didalamnya. Terimakasih.
Cara Melakukan Pemetaan Untuk Pengambilan Keputusan TradeDalam video ini saya mencoba memberikan sedikit gambaran mengenai pembuatan peta yang berfungsi sebagai pemandu dalam pengambilan keputusan melakukan trade. Silahkan diberikan masukan atau tanggapan pada kolom komentar dibawah. Jika terdapat kekurangan saya mohon maaf. Happy watching :)
[Tips] High-Probability Trade dengan Fibonacci Retracement
Penggunaan Fibonacci Retracement untuk mencari peluang entry dengan tingkat keberhasilan yang tinggi
Definisi Ringkas:
Fibonacci Retracement adalah tool yang sangat populer di kalangan trader teknikal yang didasarkan pada angka-angka penting yang diidentifikasi oleh ahli matematika Leonardo Fibonacci pada abad ke-13.
Dalam analisis teknikal, dibentuk dengan mengambil dua titik ekstrim (biasanya High dan Low utama) pada chart dan membagi jarak vertikal dengan rasio Fibonacci 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 78.6%, dan 100% . Setelah level ini teridentifikasi, garis horizontal ditarik dan digunakan untuk penentuan support dan resistance yang mungkin terbentuk oleh pergerakan harga.
Rasio ini cukup berperan penting di financial market dan dapat digunakan untuk menentukan level kritikal yang mungkin menyebabkan harga berbalik arah. Arah tren sebelumnya cenderung berlanjut ketika harga memantul di salah satu rasio tersebut.
Tips Penggunaan yang Efektif:
1. Analisa gambaran besar harga terhadap tren berjalan.
Pada contoh di atas, garis vertikal biru membagi chart menjadi 2 bagian, sebelah kiri Downtrend dan sebelah kanan Uptrend.
Bisa menggunakan MA200 untuk pedoman trend secara garis besar.
2. Lihat pergerakan harga kemudian gambarkan Fibo Ret dari titik-titik pantulan ekstrim.
Untuk Downtrend, tarik titik 100% dari High sebelumnya ke titik 0% dari Low yang baru terbentuk.
Untuk Uptrend, tarik titik 100% dari Low sebelumnya ke titik 0% dari High yang baru terbentuk.
3. Perhatikan pergerakan harga yang berlawanan dengan arah trend. Tunggu konfirmasi tolakan harga searah trend pada salah satu rasio Fibo Ret.
Entry zone yang cukup populer di antaranya level 38.2%, 50%, dan 61.8%.
4. Tingkat keberhasilan semakin meningkat apabila tolakan harga terjadi pada pertemuan (confluence) level-level Support dan Resistance.
Misalnya pertemuan salah satu level Fibo Ret dengan area Support / Resistance, Trendline, atau Chart Pattern.
Intinya, semakin banyak pertemuan yang terjadi, tingkat keberhasilan tolakan harga pada level Fibo Ret akan semakin tinggi.
Beberapa Penerapan:
Contoh 1 - 3 untuk kasus Downtrend (MA200 sloping down)
Contoh 4 - 5 untuk kasus Uptrend (MA200 sloping up)
1. Harga berbalik arah melawan trend umum dan ditolak ke bawah di sekitar level 50%.
Kelanjutan down trend setelah tolakan harga cenderung normal dan tidak terlalu dalam.
2. Harga berbalik arah melawan trend umum dan ditolak ke bawah pada pertemuan 2 resistance:
Fibo Ret 23.6% dan Resistance Area 110.648-110.771.
Kelanjutan down trend setelah tolakan harga cukup dalam.
3. Harga berbalik arah melawan trend umum dan ditolak ke bawah pada pertemuan 3 resistance:
Fibo Ret 61.8%, Major Down Trendline (garis diagonal merah), dan Resistance Area 110.275-110.346.
Kelanjutan down trend setelah tolakan harga sangat dalam.
4. Harga berbalik arah melawan trend umum dan ditolak ke atas pada pertemuan 2 resistance:
Fibo Ret 38.2% dan Support Area 110.648-110.771.
Kelanjutan uptrend setelah tolakan harga cukup tinggi.
5. Harga berbalik arah melawan trend umum dan ditolak ke atas di sekitar level 61.8%.
Kelanjutan uptrend setelah tolakan harga cenderung normal dan tidak terlalu tinggi
Semoga Bermanfaat dan Happy Trading...