Bagaimana membangun trading plan yang berkualitasHei Semua! 👋
Kali ini, kita akan melihat bagaimana membangun sebuah trading plan sangat berguna dalam beberapa langkah.
Sementara banyak trader sukses sering menggunakan 'variabel' yang berbeda dalam mengidentifikasi sebuah trade, namun sebenarnya proses inti dari pengambilan keputusan untuk semua trading plan yang baik sebagian besar tetap sama. Oleh karena itu, kami akan membahas beberapa hal penting yang tidak boleh anda lewatkan dalam trading plan anda sendiri. Mari kita mulai 👇
Pemilihan Aset 🏦🏦
Semua trading plan yang baik perlu menentukan bagaimana mereka akan memilih sebuah aset apa yang akan mereka tradingkan. Untuk trader Kontrak Berjangka dan FX, ini adalah proses yang relatif mudah, karena jumlah simbol yang dapat ditradingkan relatif lebih sedikit. Namun, untuk trader Ekuitas dan Crypto, jumlah simbol yang dapat ditradingkan sangat banyak. Bagaimana anda akan mengetahui simbol mana yang menghadirkan peluang paling besar dan risiko/perolehan terbaik? Memiliki sejumlah kriteria yang anda tentukan untuk menemukan peluang yang pada simbol yang ingin anda tradingkan sangat penting untuk memaksimalkan nilai yang diharapkan dari strategi anda.
Sebagai contoh, trader saham harian mungkin akan mencari saham dengan gap pada satu malam lebih dari 4%, dengan jumlah lebih dari X untuk jumlah volume/saham yang diperdagangkan. Atau, seorang trader swing crypto mungkin mencari mata uang crypto yang likuid dengan kondisi oversold atau overbought yang dapat memberikan peluang keuntungan yang cukup bagus.
Tidak peduli pada jenis aset yang dipilih, bagi trader, secara umum terdapat dua hal penting yang perlu anda pastikan dalam memilih aset:
Volatilitas ✅
Likuiditas ✅
Jika sebuah aset tidak memiliki cukup likuiditas, maka anda akan mengalami kesulitan untuk masuk maupun keluar posisi yang lebih besar dari waktu ke waktu.
Jika sebuah aset tidak memiliki volatilitas, makan akan akan sulit untuk memperoleh keuntungan absolut dari rentang pergerakan harga yang kecil. Ini biasanya bukan masalah yang selalu terjadi, karena beberapa strategi option dapat memperoleh keuntungan dari volatilitas yang rendah, namun bagi trader spot, ini sangat penting.
Logika Eksekusi 🧠🧠
Jika anda sudah mengetahui aset apa yang akan anda tradingkan, langkah selanjutnya adalah menentukan apa yang akan anda anggap sebagai peluang trading. Hampir semua aset bergerak setiap hari - "setup" apa yang anda pikir akan memberikan risiko/perolehan terbaik?
Trading plan terbaik memiliki logika yang membaca seperti pohon keputusan, jadi trader tidak perlu bepikir terlalu keras mengenai prosesnya - seluruh keputusan telah dibuat sebelum situasi yang terjadi saat ini.
Pohon keputusan ini dapat menjadi sangat kompleks, namun selama anda membuat dan nyaman dengan logika eksekusi anda, maka anda dapat mengikutinya dan mengembangkannya dari waktu ke waktu.
Terdapat dua elemen penting yang perlu anda masukkan dalam membuat logika keputusan:
Arah ✅
Eksekusi ✅
Beberapa trader cukup nyaman dengan melakukan trading dua arah, namun banyak juga trader yang nyaman dengan trading hanya pada satu arah, karena ini dapat menjadi lebih mudah dalam menyederhanakan apa yang anda cari dalam sebuah trade. Oleh karena itu, sebagian besar dana dan trader akan mencari "pandangan" terlebih dahulu.
Sebagai contoh: "Saya hanya akan melakukan buy ketika aset berada di atas pergerakan rata-rata 20 hari nya."
ATAU
"Jika ISM PMI lebih besar dari 50, maka saya baru akan membeli saham."
Kemudian, jika anda telah mengetahui ke arah mana anda akan trading (ini bisa dua arah!), maka mengetahui secara PRESISI apa yang membuat anda masuk dan keluar dari sebuah trading menjadi sangat penting.
Sebagai contoh: "Jika saya mencari entri untuk posisi beli pada aset yang trending, maka saya hanya akan membeli pada harga tertinggi 30 hari, dan mengatur stop loss saya pada harga terendah 30 hari."
Memiliki keduanya, yaitu arah dan eksekusi dapat membantu memperjelas apa yang anda anggap sebagai peluang trading, dan pola sederhana apa yang hanya muncul di kepala anda. Ini juga penting untuk mengendalikan risiko anda dan menghindarkan anda dari situasi buruk yang mungkin terjadi.
Pengelolaan dana 💵💵
Menemukan aset untuk ditradingkan dan melakukan trading terhadap aset tersebut dengan rencana yang berkualitas tinggi menjadi tidak berguna jika anda kehilangan semuanya dalam sebuah trading yang anda lakukan dengan ukuran yang terlalu besar. Oleh karena itu, trading plan terbaik sangat mengutamakan risiko dan drawdown yang direncanakan untuk skenario terburuk.
Strategi umum untuk mengendalikan risiko berpusat pada penentuan ukuran trading (hanya meletakkan risiko tidak lebih dari 1-5% dari total modal salam satu waktu, sebagai contoh) menggunakan limit tema, limit sektor, dan lain-lain. Risiko adalah sebuah keputusan yang anda buat ketika akan masuk, bukan ketika akan keluar.
Saat meletakkan trading, ketahui ~secara persis apa yang anda risikokan, dan bagimana itu dapat cocok dengan strategi pengelolaan posisi anda secara menyeluruh. Lihat artikel ini untuk lebih detail.
Itu dia! 3 langkah singkat untuk membangun trading plan yang kuat dan siap menghadapi pukulan dari market.
Jadi, apa lagi yang anda tunggu? Kerjakanlah 😉
- Tim TradingView ❤️
Mengandung gambar
Strategi Investasi untuk Pemula: Mulailah Hari Ini Berinvestasi bisa menjadi prospek yang menakutkan, terutama jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana. Tetapi tidak harus mengintimidasi atau membebani. Jika Anda ingin mulai berinvestasi, ada beberapa strategi sederhana yang dapat membantu Anda dalam perjalanan Anda. Ikuti langkah-langkah di bawah ini, dan Anda akan segera menjadi ahli investasi.
Tetapkan Tujuan Sebelum Anda Berinvestasi
Sebelum Anda terjun ke dalam investasi, luangkan waktu untuk duduk dan mencari tahu apa yang ingin Anda capai dengan investasi Anda. Apakah Anda hanya menginginkan sedikit penghasilan tambahan? Apakah Anda mencari pertumbuhan modal jangka panjang? Atau apakah Anda memerlukan likuiditas jangka pendek untuk berjaga-jaga dalam keadaan darurat? Setelah Anda mengidentifikasi tujuan Anda, maka Anda dapat memutuskan jenis investasi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Pahami Toleransi Risiko Anda
Salah satu hal terpenting yang perlu dipertimbangkan ketika berinvestasi adalah seberapa besar risiko yang bersedia dan mampu Anda tanggung. Setiap orang memiliki keadaan keuangan yang berbeda, jadi apa yang mungkin dianggap sebagai investasi yang "aman" untuk satu orang mungkin tidak untuk orang lain. Luangkan waktu untuk memahami tingkat risiko yang masuk akal untuk situasi Anda dan pastikan bahwa setiap investasi sesuai dengan tingkat toleransi risiko tersebut.
Diversifikasi Portofolio Anda
Dalam hal investasi, diversifikasi adalah kuncinya - dan ini berarti lebih dari sekadar menyebarkan aset Anda di antara pasar atau kelas aset yang berbeda (meskipun ini juga penting). Ini juga berarti memiliki campuran berbagai jenis dan panjang investasi di dalam setiap pasar atau kelas aset serta di seluruh pasar atau kelas aset. Ini akan membantu melindungi dari kerugian jika satu kelas aset mengalami penurunan dan memastikan bahwa semua elemen dalam portofolio Anda akan mendapat manfaat dari potensi keuntungan di area lain.
Berinvestasi bisa tampak seperti proses yang mengintimidasi jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana, tetapi memahami strategi dasar ini dapat membantu menetapkan fondasi yang kuat untuk masa depan keuangan Anda. Ingat - tetapkan tujuan sebelum terjun; pahami toleransi risiko Anda; dan lakukan diversifikasi! Dengan tiga langkah ini, bahkan investor pemula pun dapat mulai membangun kekayaan mereka hari ini. Semoga berhasil!
Kenapa Norwegia kaya?Norwegia adalah salah satu negara terkaya di dunia
Dari 10 negara terkaya di dunia, Norwegia berada di urutan ke 7
Namun dari urutan pension fund atau simpanan terbesar di dunia, Norwegia berada di urutan kedua di bawah Jepang
Pertanyaanya, kenapa Norwegia kaya?
Semua dimulai dari komoditas ini
Dimana Norwegia adalah produsen minyak terbesar ke 12 di dunia, exportir minyak terbesar kelima dan eksportir gas terbesar ketiga.
Pada tahun 1958 setelah minyak ditemukan di Belanda,Norwegia sempat mengira bahwa di negara juga terdapat kandungan minyak.
dan di tahun 1963, Norwegia menyatakan bahwa semua minyak yang ditemukan di perairan Norwegia adalah milik mereka. Disini kemudian Norwegia menjual ijin penambangan minyak di wilayah mereka tepatnya di tahun 1965.
Ijin penambangan ini kemudian dimiliki oleh Philips Petroleum dimana beberapa kali usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Di tahun 1969, Philips Petroleum memberikan usaha terakhir mereka dengan mengebor lebih dalam dan beruntungnya mereka menemukan minyak yang banyak.
Akibat dari penemuan ini, Ekonomi Norwegia tumbuh pesat. Norwegia berubah menjadi negara yang menggantungkan perekonomian mereka pada minyak dimana sebelumnya mereka bergantung pada perikanan.
Tapi pemerintah Norwegia menginginkan semua uang dari minyak ini kembali ke tangan rakyatnya karena minyak ini ditemukan di wilayah mereka.
Maka dibentuklah perusahaan minyak negara yaitu Statoil pada tahun 1972.
Pada tahun 1980 terjadilah resesi dimana harga minyak dunia turun drastis. Krisis ini disebut dengan nama “1980s Oil Glut”
Norwegia mendapatkan pelajaran berharga saat itu dimana jika sebuah negara hanya bergantung pada sebuah aset (dalam kasus ini minyak) maka kondisi ekonomi negara tersebut akan menjadi sangat rentan mengingat harga komoditas seperti diketahui bersifat siklus.
Maka solusinya adalah diversifikasi.
Dan dia tahun 1995 dibuatlah sebuah badan yang menyimpan dana dari penjualan minyak yang disebut juga Sovereign Wealth Fund atau Government pension fund.
Badan ini menginvestasikan uangnya ke dalam pasar saham dan keuangan seluruh dunia. Kurang lebih dana pensiun Norwegia memiliki saham dari 9000 perusahaan dari 70 negara. dimana diperkirakan SWF norwegia saat ini memiliki dana sekitar 1.4 Triliun USD, terbesar kedua setelah Government Pension Fund yang dimiliki Jepang, 17 Triliun USD.
Dana ini kemudian digunakan untuk mensejahterakan rakyatnya dengan cara memberikan akses pendidikan dan kesehatan gratis. Norwegia sendiri merupakan salah satu negara paling bahagia di muka bumi.
Penggunaan dana dari SWF ini pun bisa dibilang cukup ketat dimana pemerintah hanya bisa menarik maksimum 3% dari keuntungan selama setahun.
Jika diibaratkan, Norwegia mungkin adalah orang yang memiliki penghasilan tinggi lalu menginvestasikan penghasilannya pada instrumen investasi dan mengatur pengeluarannya dengan hanya membelanjakan 3% keuntungan dari investasi tersebut selama setahun.
Pelajaran yang bisa diambil dari Norwegia adalah
Jangan bergantung pada satu aset atau instrumen investasi. Selalu diversifikasikan portfolio anda
Batasi pengeluaran karena untuk mencapai tujuan finansial tidak cukup hanya dengan mencari penghasilan setinggi mungkin tapi juga mengatur pengeluaran.
Uang bisa membeli kebahagiaan.Norwegia adalah negara yang kaya dan kekayaannya, yang didapat dari minyak digunakan untuk mensejahterakan rakyatnya yang kemudian Norwegia menjadi salah satu negara paling bahagia di dunia.
Semoga post edukasi ini membantu
Berinvestasi di Pasar SahamPasar saham bisa mengintimidasi bagi yang belum tahu. Banyak orang mendengar cerita tentang kerugian besar dan bertanya-tanya apakah mereka harus repot-repot berinvestasi di pasar saham. Tetapi meskipun selalu ada risiko yang terkait dengan investasi, ini juga bisa menjadi cara yang bagus untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu. Mari kita lihat apa yang perlu Anda ketahui sebelum berinvestasi di pasar saham.
Lakukan Riset Anda
Sebelum terjun ke saham atau jenis investasi apa pun, penting untuk melakukan riset. Ini berarti membaca berbagai jenis investasi dan memahami apa yang diperlukan masing-masing, seperti saham dan obligasi, reksa dana, dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF). Ini juga berarti membiasakan diri Anda dengan konsep-konsep keuangan seperti diversifikasi, tingkat toleransi risiko, dan laba atas investasi (ROI). Semakin Anda teredukasi tentang berbagai jenis investasi, maka Anda akan semakin baik.
Buat Rencana Investasi
Setelah Anda melakukan riset, saatnya membuat rencana investasi yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti usia Anda, seberapa besar risiko yang bersedia Anda ambil, berapa lama Anda berencana untuk berinvestasi dan berapa banyak uang yang Anda miliki untuk berinvestasi. Berdasarkan faktor-faktor ini, putuskan berapa banyak portofolio Anda yang harus diinvestasikan dalam saham dibandingkan jenis investasi lain seperti obligasi atau reksa dana. Juga putuskan sektor atau industri mana yang ingin Anda fokuskan-teknologi atau saham perawatan kesehatan, misalnya-serta perusahaan individual mana dalam sektor-sektor tersebut yang paling menarik minat Anda.
Siapkan Akun & Mulai Berinvestasi
Setelah Anda memiliki rencana, sekarang saatnya menyiapkan akun broker sehingga Anda dapat mulai membeli dan menjual saham. Sebagian besar pialang menawarkan akun online dengan alat bantu yang mudah digunakan yang menyediakan kuotasi waktu nyata sehingga investor dapat melacak investasi mereka sepanjang hari. Setelah semuanya diatur dan siap untuk digunakan, mulailah dengan melakukan investasi kecil sampai tingkat kenyamanan Anda tumbuh dan kemudian perlahan-lahan tingkatkan taruhan Anda bila perlu.
Berinvestasi di pasar saham tidak harus mengintimidasi jika dilakukan dengan benar. Dengan riset dan perencanaan sebelumnya-dan pemantauan yang cermat setelah berinvestasi-Anda bisa membuat keputusan cerdas dalam hal membangun kekayaan melalui saham. Dengan meluangkan waktu untuk memahami berbagai jenis investasi serta membuat rencana investasi yang baik yang dirancang khusus untuk diri Anda sendiri, investasi pasar saham bisa menjadi bagian dari strategi keuangan Anda secara keseluruhan selama bertahun-tahun ke depan! Audiens yang Dituju: Investor pemula yang menginginkan informasi dasar tentang investasi pasar saham
💸Penyebab dan Efek Inflasi💸Inflasi adalah konsep ekonomi dasar yang memengaruhi semua orang, baik kita menyadarinya atau tidak. Sederhananya, inflasi adalah kenaikan harga-harga umum-harga makanan, barang, jasa, dan barang dan jasa lainnya naik seiring dengan meningkatnya biaya hidup. Hal ini bisa menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik; mari kita lihat lebih dekat beberapa penyebab dan efek inflasi.
Apa Penyebab Inflasi?
Inflasi disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama adalah penawaran dan permintaan; ketika permintaan barang meningkat tetapi penawaran tidak, harga cenderung naik. Faktor lainnya adalah kenaikan biaya seperti upah atau bahan baku; kenaikan ini diteruskan ke konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi. Akhirnya, peningkatan jumlah uang beredar-jumlah uang yang beredar di seluruh perekonomian-juga dapat menyebabkan harga naik karena meningkatnya persaingan untuk sumber daya yang terbatas.
Efek Inflasi
Efek inflasi yang paling jelas adalah kenaikan harga. Ketika harga naik, daya beli turun; ini berarti bahwa orang memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan pada barang dan jasa konsumen. Ini juga berarti bahwa mereka yang berpenghasilan tetap seperti pensiunan mungkin berjuang untuk memenuhi kebutuhan karena kekurangan dana. Selain itu, inflasi dapat menyebabkan devaluasi mata uang karena orang membeli mata uang asing untuk melindungi investasi mereka dari tingkat inflasi yang tinggi. Hal ini dapat menimbulkan efek riak di seluruh pasar global karena investor menarik uang mereka atau mengalihkannya ke investasi yang lebih aman seperti emas atau obligasi.
Kesimpulan:
Inflasi dapat menguntungkan dan merugikan tergantung pada keadaan; secara umum, tingkat inflasi yang rendah lebih disukai karena memungkinkan bisnis untuk tumbuh sambil tetap mempertahankan struktur harga yang stabil bagi konsumen. Namun, jika inflasi naik terlalu cepat, hal itu dapat menyebabkan masalah seperti penurunan daya beli, devaluasi mata uang, dan masalah ekonomi lainnya yang terbukti sulit dikelola tanpa kebijakan yang tepat yang diterapkan oleh pemerintah atau bank sentral. Memahami penyebab dan efek inflasi dapat membantu kita mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk kondisi ekonomi apa pun yang mungkin timbul di masa depan.
Mitos Januari EffectJanuari dalam pasar saham identik dengan "Januari Effect" sebuah fenomena di mana diyakini setiap bulan Januari harga saham akan melonjak.
Awalnya fenomena ini ditemukan oleh Professor Donald Keim di mana dia menemukan bahwa pasar saham pada bulan Januari cenderung naik dibanding bulan lainnya.
Terkait Januari effect ini ada banyak teori di balik dalang dari Januari effect
(1) Para Fund manager melakukan window dressing alias mempercantik porto mereka yang tentunya agar performa akhir tahun meningkat dimana ini berpotensi menarik lebih banyak klien.
(2)Kedua, beberapa perusahaan biasanya menyampaikan outlook atau kinerja mereka di akhir tahun
(3)Ketiga, banyak orang mendapatkan bonus akhir tahun yang mana bonus ini digunakan untuk membeli saham
Terlepas dari 3 asumsi prematur di atas, yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah January Effect itu benar atau sekedar mitos?
Berikut adalah data return IHSG per bulannya selama 2007–2021
Dari data di atas, pada bulan Januari IHSG memang cenderung memberikan imbas hasil positif pada bulan Januari. Dari total 15 bulan Januari di atas, ada 8 bulan yang memberikan imbas hasil positif dan hanya 3 bulan yang memberikan imbas hasil negatif.
Bulan dengan imbas hasil negatif terbanyak ada di November di mana dari total 15 Bulan November, 10 mengalami penurunan dan 5 kenaikan.
Jadi January effect itu kemungkinan besar nyata karena memang 53% dari total 15 bulan Januari dari tahun 2007–2021 mengalami kenaikan.
Namun jika dilihat lagi di atas, Bulan Desember justru menjanjikan peluang return yang lebih besar di mana dari 15 bulan Desember di atas, ke 15 nya mengalami kenaikan alias SETIAP BULAN DESEMBER DARI TAHUN 2010–2021 IHSG SELALU NAIK.
Penyebabnya mungkin karena pelaku pelaku pasar sudah mengetahui akan January effect dan takut ketinggalan kereta alias FOMO sehingga mereka memborong saham di bulan Desember. Mungkin saja, ini murni pendapat saya.
Tapi jika kita lebih kritis melihat data di atas, bulan November justru saat yang bagus untuk membeli saham karena:
Bulan November adalah bulan di mana IHSG paling sering mengalami penurunan sehingga ini merupakan peluang besar untuk membeli saham dengan harga murah.
Seperti dilihat di atas, Desember dan Januari adalah bulan di mana IHSG cenderung naik. Jadi jika kita membeli saham saat IHSG jatuh di bulan November, maka kita kemungkinan akan mendapat untung yang lebih besar dibanding membeli saham di bulan Desember atau Januari.
Kesimpulannya? Januari Effect itu hanya sekedar mitos karena pada bulan Januari selama rentang 2007–2021, IHSG tidak selalu memberikan imbas hasil positif. dari total 15 bulan, hanya 8 bulan Januari yang mengalami kenaikan.
Desember justru adalah bulan di mana IHSG selalu naik (meskipun Desember 2020 adalah tahun pandemi).
Bulan November, adalah bulan dimana IHSG lebih sering memberikan imbas hasil negatif sebelum memberikan imbas hasil positif 2 bulan selanjutnya. Jadi peluang sebenarnya untuk menikmati Januari effect mungkin ada di November dan Desember karena di bulan November IHSG mengalami koreksi dan Desember IHSG mengalami rally tertinggi.
Namun ini semua hanya data masa lalu yang mungkin orang orang sudah banyak tahu dan belum tentu akan terulang lagi karena apa yang terjadi di masa lalu belum tentu terjadi lagi di masa depan.
Referensi
en.wikipedia.org
Panduan untuk Resesi - Apa Itu?Resesi adalah kata yang menakutkan bagi negara mana pun Resesi ekonomi terjadi ketika ekonomi menyusut. Selama resesi, bahkan bisnis tutup. Bahkan seorang individu dapat melihat hal-hal ini dengan matanya sendiri:
1. Orang kehilangan pekerjaan
2. Investasi kehilangan nilainya
3. Bisnis mengalami kerugian
Catatan: Resesi adalah bagian dari siklus ekonomi.
Jika Anda belum membaca artikel itu, Anda dapat memeriksa ide terkait.
Anda dapat menyukai ide saya untuk menunjukkan cinta Anda!
Apa itu Resesi?
-> Dua kuartal berturut-turut dari penurunan produk domestik bruto berturut-turut merupakan resesi. Resesi diikuti oleh fase puncak. Bahkan jika resesi hanya berlangsung beberapa bulan, ekonomi tidak akan mencapai puncaknya setelah beberapa tahun berakhir.
-> Efek pada penawaran & Permintaan - Permintaan barang menurun karena harga mahal. Pasokan akan terus meningkat, dan di sisi lain, permintaan akan mulai menurun. Itu menyebabkan "kelebihan pasokan" dan akan menyebabkan jatuhnya harga.
-> Resesi biasanya berlangsung dalam waktu singkat, tetapi bisa menyakitkan. Setiap resesi memiliki penyebab yang berbeda, tetapi mereka memiliki alasan utama penyebab resesi.
-> Apa itu depresi? - Resesi mendalam yang berlangsung lama akhirnya mengarah pada depresi.
Selama resesi, tingkat inflasi turun.
-> Bagaimana cara menghindari resesi?
1. Kebijakan Moneter
- Potong suku bunga
- Pelonggaran kuantitatif
- uang helikopter
2: Kebijakan fiskal
- Potongan pajak
- Pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi
3: target inflasi yang lebih tinggi
4: Stabilitas keuangan
Pengangguran: Kita tahu bahwa perusahaan sehat dalam ekspansi, tetapi ada pepatah, "terlalu banyak hal tidak ada gunanya."
Selama puncak,
Perusahaan tidak dapat memperoleh dolar marjinal berikutnya.
Perusahaan mengambil lebih banyak risiko dan hutang untuk mengatur ulang pertumbuhan
Tidak hanya perusahaan, investor dan debitur juga berinvestasi pada aset berisiko.
Mengapa terjadi pemutusan hubungan kerja?
Setelah fase puncak, perusahaan tidak dapat memperoleh dolar marjinal berikutnya. Sekarang, bisnisnya tidak lagi menguntungkan. C Perusahaan mulai mengurangi biaya mereka untuk masuk ke dalam sistem yang menguntungkan. Misalnya - Buruh
Sekarang, Perusahaan bekerja dengan lebih sedikit karyawan. Lebih sedikit karyawan harus bekerja lebih efisien. Jika tidak, mereka mungkin di-PHK oleh perusahaan juga. Bisa dibayangkan beban kerja dan tekanannya.
Anda mungkin berpendapat bahwa mereka harus keluar dari perusahaan! Betulkah? Teman-teman, kita baru saja membahas penurunan tingkat pekerjaan. Bagaimana Anda akan mendapatkan pekerjaan ketika tidak ada pekerjaan? Sekarang, Anda mengerti!
Mari kita asumsikan efek resesi pada orang biasa:
Kondisi 1: Dia mungkin diberhentikan.
Kondisi 2: Mungkin dia akan dipaksa bekerja lebih lama. Perusahaan tidak dapat mempertahankan prospek positif. Lebih sedikit karyawan yang melakukan lebih banyak pekerjaan karena PHK besar-besaran. Gajinya menurun, dan dia tidak memiliki penghasilan.
Akibatnya, tingkat konsumsi berkurang, menghasilkan tingkat inflasi yang lebih rendah. Perlambatan ekonomi disebabkan oleh harga yang lebih rendah, yang menurunkan keuntungan, mengakibatkan lebih banyak pemutusan hubungan kerja.
Empat Penyebab Resesi:
1. Guncangan Ekonomi
2. Kehilangan Konsumen
3. Suku bunga tinggi
4. Kejatuhan pasar saham secara tiba-tiba
1) Guncangan ekonomi - Ketika ada kejutan eksternal atau ekonomi yang dihadapi negara. Misalnya, COVID-19,
2) Kepercayaan konsumen - Persepsi negatif tentang ekonomi dan perusahaan dari konsumen yang kurang percaya diri dalam daya beli mereka. Alih-alih menghabiskan, mereka akan memilih untuk menghemat uang. Karena tidak ada pengeluaran, tidak ada permintaan barang dan jasa. Tidak adanya pengeluaran mengakibatkan kurangnya permintaan akan barang dan jasa.
3) Suku bunga tinggi - Suku bunga tinggi akan mengurangi pengeluaran. Pinjaman itu mahal, jadi hanya sedikit orang yang mengambilnya. Pengeluaran konsumen, penjualan mobil, dan pasar perumahan akan terpengaruh. Tidak akan ada permintaan yang baik jika tidak ada pinjaman. Akan ada penurunan produksi.
4) Tiba-tiba pasar saham jatuh - menghindari kepercayaan orang di pasar saham. Akibatnya, mereka mengingat uang mereka dan emosi membuat mereka gila. Ini juga dapat dianggap sebagai faktor psikologis. Akibatnya, orang tidak akan menghabiskan uang dan PDB akan menurun.
Pengeluaran Konsumen:
Selama resesi, konsumen tidak memiliki pendapatan tambahan yang disebut pendapatan sekali pakai.
Bagian pembelanjaan konsumen
--> Barang tahan lama - Tahan lebih dari satu tahun
--> Barang tidak tahan lama - Berlangsung kurang dari satu tahun
--> Layanan - Akuntansi, hukum, layanan pijat, dll
Peselancar barang tahan lama selama resesi. Barang tidak tahan lama tahan resesi karena fundamental hariannya tidak terpengaruh oleh resesi.
Mari kita ambil contoh dua saham,
Makanan ABC vs mobil ABC
Tapi, apakah Anda akan berhenti membeli makanan karena resesi? Apakah Anda akan mengurangi konsumsi pasta gigi, roti, dan susu?
Jawabannya adalah tidak".
Konsumen membeli jumlah makanan yang sama di saat baik atau buruk, Di sisi lain, konsumen hanya memperdagangkan atau menukar pembelian mobil mereka ketika mereka tidak hanya bekerja tetapi optimis tentang keamanan pekerjaan mereka & yakin bahwa mereka bisa mendapatkan promosi. atau pekerjaan bergaji tinggi dengan majikan lain. dan pendapatan masyarakat diserap selama resesi.
Pengeluaran konsumen adalah titik penting untuk menggantikan resesi.
Penjualan mobil:
Seperti yang telah kita diskusikan, hanya sedikit orang yang membeli mobil selama resesi. Penjualan mobil baru dihitung sebagai pertumbuhan ekonomi. Anda mungkin pernah mendengar tentang pinjaman 0%. Perusahaan memfasilitasi pinjaman 0% untuk meningkatkan penjualan mobil. Kebanyakan orang memperbaiki mobil mereka atau membeli mobil tua selama resesi.
Anda mungkin melihat peningkatan di pasar mobil bekas dan penjualan perusahaan penjualan suku cadang.
Penjualan rumah/pasar perumahan:
Saya punya pertanyaan sekarang!
Mana aset terbesar Anda? Sebagian besar dari Anda akan mengatakan, rumah saya!
Penjualan rumah baru adalah bagian dari pertumbuhan ekonomi. Selain itu, harga rumah memengaruhi perasaan konsumen yang kaya. Semakin tinggi harga rumah, semakin mereka merasa kaya, begitu pula sebaliknya. Ketika harga rumah lebih tinggi, konsumen merasa kaya dan bersedia membelanjakannya. Tapi ketika harga rumah turun, mereka mengurangi pengeluaran/konsumsi.
Jika harga aset terbesar Anda turun, Anda tidak membelanjakan dan ekonomi membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Tarif yang lebih tinggi menghentikan kenaikan harga rumah karena mereka harus membayar lebih banyak EMI. bank sentral menurunkan suku bunga selama resesi, dan suku bunga pasar perumahan meningkat karena pinjaman/EMI murah.
Suku bunga :
Umumnya, suku bunga menurun selama resesi. Bank sentral memotong suku bunga itu sebabnya pinjaman menjadi murah.
Manfaat Suku Bunga Rendah -
-*- Meningkatkan di pasar perumahan.
-*- Meningkatkan penjualan barang tahan lama
-*- Meningkatkan investasi bisnis
-*- Obligasi dan suku bunga memiliki hubungan terbalik. Penurunan ekonomi cenderung membawa investor ke obligasi daripada saham, yang dapat berkinerja baik dalam resesi.
Selama resesi, suku bunga lebih rendah dan bank lebih tinggi kriteria untuk mendapatkan pinjaman, sehingga orang dapat menghadapi abstrak saat meminjamkan uang.
Pasar saham:
Saya ingin mengklarifikasi bahwa, pasar saham bukanlah ekonomi. Siklus ekonomi tertinggal dari siklus pasar dan siklus sentimen. Ini membuat saya merinding sebagai analis teknis dan momen sedih sebagai pecinta ekonomi. Kadang di depan, kadang di belakang. Resesi = pasar beruang .
Industri Anti Resesi:
* Bahan pokok konsumen
* Kesenangan bersalah
* Keperluan
* Kesehatan
* Teknologi Informasi
* Pendidikan
Saya akan menulis tentang ini di masa mendatang, tetapi untuk saat ini, mari kita kembali ke analisis teknis .
MODAL 1 JUTA BISA JADI 400 JUTA DALAM 10 TAHUN! ASAL KONSISTEN!Edukasi Investasi yang di tunggu-tunggu modal kecil tapi asal konsisten jadi naga dengan resiko rugi yang kecil padahal main di saham emangnya ada? Jawabannya ada.. Bukan halusinasi tapi Menggunakan Data Saham terbaik saat ini yang menurut saya stabil dan tidak pernah rugi adalah BBCA bisa di lihat grafik di bawah untuk pembuktiannya.
Bukti Saham BBRI dan BBCA Naik Terus dengan rata-rata 25 dan 29% pertahun sehingga jika kita menginvestasikan uang kita dengan return katakanlah 20% pertahun (lebih rendah dari seharusnya) yang padahal bisa lebih dari itu maka dengan 1 juta selama konsisten 10 tahun akan menjadi 400jt karena selain mendapatkan hasil dari kenaikan harga BBRI/BBCA investor juga mendapatkan dividen setiap tahunnya sehingga investasi ini sangat bagus untuk pemula.
Kalkulasinya dengan asumsi kenaikan yang seharusnya dalam waktu 10 tahun :
invest di BBRI kenaikan rata-rata 25%/Tahun maka jika
Modal 1 Jt jadi 544 Juta (Belum Termasuk Dividen)
Modal 5 Jt Jadi 2.723 Milyar (Belum Termasuk Dividen)
Modal 10 Jt Jadi 5.446 Milyar (Belum Termasuk Dividen)
invest di BBCA kenaikan rata-rata 29%/Tahun maka jika
Modal 1 Jt jadi 719 Juta (Belum Termasuk Dividen)
Modal 5 Jt Jadi 3.596 Milyar (Belum Termasuk Dividen)
Modal 10 Jt Jadi 7.192 Milyar (Belum Termasuk Dividen)
Kunci dari Berinvestasi bukanlah Besar/Kecil nominal tapi apakah kita bisa konsisten katakanlah dengan modal 1 juta bisa jadi setengah Milyar dan hampir nyentuh 1 milyar kalau kita bisa konsisten dalam berinvestasi katakan lah kita berinvestasi 1 juta dalam 10 tahun di mulai ketika umur 20 tahun tentunya dengan penghasilan lain menyentuh 1 milyar di usia 30 tahun itu bisa terjadi selama tidak ada faktor X misalkan perang dunia atau krisis yang lebih parah dari covid asalkan kita tau apa yang kita lakukan investasi dan konsistensi itu sudah menjadi ramuan yang hebat untuk meraih kesuksessan kita asumsikan di atas kalau nabung 10 tahun kalau 20 tahun 30 tahun? modal 1 juta bisa jadi kaya jadi g ada yang namanya terlambat atau susah menjadi kaya asalkan konsisten PASTI BISA!
Kupas Tuntas Inflasi dan Cara Menang Melawannya 🔥💸🔥
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga, yang dapat diterjemahkan sebagai penurunan daya beli dari waktu ke waktu.
2. Pengertian Deflasi
Deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum mengalami penurunan dan nilai uang bertambah.
3. Apakah Inflasi akan Terus terjadi?
Tidak karena dalam beberapa masa ada kondisi dimana suatu negara mengalami Deflasi yaitu kebalikan dari inflasi.
4. Penyebab Inflasi
Peningkatan Supply uang adalah akar dari inflasi, meskipun hal ini dapat terjadi melalui mekanisme yang berbeda dalam perekonomian. Supply uang suatu negara dapat ditingkatkan oleh otoritas moneter dengan cara :
Mencetak dan memberikan lebih banyak uang kepada warga (Bantuan Sosial Seperti saat covid)
Meminjamkan uang baru sebagai kredit rekening cadangan melalui sistem perbankan dengan membeli obligasi pemerintah dari bank di pasar sekunder
Mekanisme bagaimana hal ini mendorong inflasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis:
Demand-Pull Effect : Ketika upah meningkat dalam sistem ekonomi, orang akan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan untuk barang-barang konsumsi.situasi di mana tidak ada cukup produk atau layanan yang diproduksi untuk memenuhi permintaan, menyebabkan harga mereka meningkat.
Cost-Push Effect : kenaikan harga pada barang-barang mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa. terjadi ketika biaya produksi produk dan jasa meningkat, memaksa bisnis untuk menaikkan harga mereka.
Built-in Inflation : inflasi yang dihasilkan dari peristiwa masa lalu dan berlanjut hingga saat ini.terjadi ketika pekerja menuntut upah yang lebih tinggi untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup. Hal ini pada gilirannya menyebabkan bisnis menaikkan harga mereka untuk mengimbangi kenaikan biaya upah mereka, yang mengarah ke putaran upah dan kenaikan harga yang memperkuat diri sendiri.
5. Jenis Indeks Harga
Indeks harga untuk melihat apakah ekonomi suatu negara itu inflasi atau deflasi Terbagi Menjadi 3 yang umum orang tau adalah CPI lalu ada WPI dan terakhir PPI
CPI : alat ukur untuk menilai perubahan rata-rata atas suatu harga barang dan jasa
WPI : indeks yang mengukur dan melacak perubahan harga barang pada tahap sebelum tingkat eceran
PPI : mengukur perubahan rata-rata harga yang diterima produsen domestik untuk barang yang mereka hasilkan
Setiap Bulan biasanya CPI akan rilis dan itu menjadi acuan kita kalau ternyata Turun di era saat ini maka itu akan membuat currency atau mata uang tersebut melemah tapi jika CPI menguat maka currecy tersebut akan menguat.
6. Keuntungan Dan Kerugian Inflasi
Keuntungan :
Kenaikan gaji pegawai
Inflasi meningkatkan pertumbuhan
Para pengusaha akan diuntungkan
Harga Property Naik
Orang yang berutang di bank bisa mengambil keuntungan (selama Bunganya Fix Rate)
Kerugian :
Pembeli harus membayar lebih untuk produk dan layanan
Mendorong beberapa harga naik terlebih dahulu dan yang lainnya kemudian (bisa di bilang gaji belum naik tp harga sudah naik duluan)
Jatuhnya gaji yang sebenarnya (nilai jika tidak sesuai degan inflasi)
Berkurangnya nilai tabungan (karena bunga bank tidak berbanding lurus dengan inflasi)
Ketika Inflasi tinggi susah mendapatkan pinjaman
7.Cara Pemerintah Mengendalikan Inflasi
Mendorong pembelian produk dalam negri
Menaikkan suku bunga (Semacam Kebijakan yang wajib di lakukan ketika Inflasi)
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Kebijakan Non-fiskal dan Non-moneter
8. Cara Menang melawan Inflasi
Gold/Emas
Reksadana
Obligasi Misalkan Obligasi Negara bisa juga korporasi
Property karena Keuntungan Setiap tahun sekitar 10-50% tergantung faktor yang mempengaruhi tapi umumnya 5-10%.
Saham
Crypto
9. Kenapa Inflasi Sangat Tinggi akhir-akhir ini?
Pandemi COVID-19 di awal tahun 2020 menyebabkan Lockdown dan tindakan pembatasan lainnya yang sangat mengganggu rantai pasokan global, mulai dari penutupan pabrik hingga kemacetan di pelabuhan laut. Pada saat yang sama, pemerintah mengeluarkan pemeriksaan stimulus dan meningkatkan tunjangan pengangguran untuk membantu mengurangi dampak keuangan dari langkah-langkah ini pada individu dan usaha kecil. Ketika vaksin COVID tersebar luas dan ekonomi bangkit kembali dengan cepat, permintaan (sebagian didorong oleh uang stimulus dan suku bunga rendah) dengan cepat melampaui pasokan, yang masih berjuang untuk kembali ke level sebelum COVID.
Intermarket analisisIntermarket analisis adalah cabang dari teknikal analisis dan fundamental analisis yang mencari tahu hubungan atau korelasi antara beberapa aset class seperti saham, mata uang ,obligasi dan komoditas.
Dikatakan teknikal analisis karena korelasi antara aset dilihat dari pergerakan harganya. Lalu dikatakan fundamental analisis karena hubungan antara aset yang berbeda dicari lebih dalam, kenapa bisa saling berhubungan.
Beberapa hubungan yang dirangkum dalam buku tersebut adalah:
1.Saham dan obligasi.
Keduanya memiliki korelasi negatif atau bergerak berlawanan. Ini terjadi karena obligasi merupakan aset yang lebih konservatif atau aman dibanding saham yang lebih agresif. Jadi saat kondisi ekonomi sedang melemah, pelaku pasar kebanyakan akan beralih ke aset aset defensif seperti obligasi dan meninggalkan aset aset agresif seperti saham.
2. Emas dan dollar. hubungan dua aset ini berlawanan dimana saat dollar turun emas naik dan begitu juga sebaliknya.
3. Obligasi dan komoditas
Saat harga komoditas naik, beban produksi perusahaan meningkat yang berpotensi meningkatkan harga jual, Jika peningkatan harga jual terjadi secara menyeluruh, inflasi akan tinggi. Untuk menekan inflasi, suku bunga akan dinaikkan. Kenaikan suku bunga berpotensi meningkatkan bunga obligasi dimana ini akan meningkatkan permintaan obligasi. Jadi hubungannya cenderung positif.
3. USD dan komoditas.
Hubungan keduanya cenderung negatif dimana peningkatan nilai USD akan membuat harga komoditas lebih mahal di mata uang lain sehingga berpotensi menurunkan permintaan komoditas.
Masih banyak korelasi aset kelas lain yang tidak bisa dirangkum satu satu mengingat pasar begitu kompleks dan luas.
Berikut adalah contoh intermarket analisis lainnya
Intermarket analisis dari 3 bursa saham (SPX, IHSG, MSCI emerging market index) dan inflasi dimana penurunan inflasi menjadi sentimen positif bagi indeks saham.https://id.tradingview.com/chart/COMPOSITE/9i3cIozb/
Semen dan batubara dimana penurunan harga batubara akan menjadi sentimen positif bagi semen mengingat beban produksi berpotensi menurun. Dalam hal ini, intermarket analisis digunakan untuk mencari tahu siklus bisnis.
indeks saham di US dengan IHSG dimana saat indeks di US naik, IHSG cenderung juga ikut naik.https://id.tradingview.com/chart/SPX/dvYXzl9z/
Property dan suku bunga. Kenaikan suku bunga belakangan ini menjadi sentimen negatif untuk sektor property
Sektor keuangan dan IHSG. Keduanya berkorelasi erat karena sektor terbesar pada IHSG adalah sektor keuangan.
Semoga edukasi ini membantu. Mohon pemakluman jika ada kesalahan mengingat keterbatasan penulis sebagai pemula.
Resesi dan GDPBanyak ahli ekonomi yang memperkirakan bahwa Amerika sebagai kekuatan ekonomi global terbesar akan mengalami resesi.
Resesi sendiri memiliki definisi objektif bukan sekedar ramalan penurunan indeks melalui chart.
Mengutip dari Investopedia Resesi adalah:
“A recession is a significant, widespread, and prolonged downturn in economic activity. A popular rule of thumb is that two consecutive quarters of decline in gross domestic product (GDP) constitute a recession. Recessions typically produce declines in economic output, consumer demand, and employment.”
Artinya resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang digambarkan penurunan GDP atau PDB (produk domestic bruto) selama dua kuartal berturut-turut.
ada kata GDP dalam pengertian resesi dimana GDP, kembali merujuk ke Investopedia adalah
Atau dalam bahasa Indonesia GDP yang artinya:
“jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu”
Singkatnya jika GDP suatu negara tumbuh, maka perekonomiannya meningkat dan sebaliknya.
Jika kemudian GDP suatu dalam dua kuartal menurun, ini disebut dengan resesi.
Kita akan gunakan data indeks terbesar Amerika yaitu S & P 500 dan GDP Amerika untuk melihat kapan terjadinya resesi.
Dari gambar diatas terlihat bahwa resesi terakhir kali terjadi di awal tahun 2022 dimana GDP Amerika menurun dari -5.1% menjadi -31.2 yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi akibat pandemi.
Di periode ini, indeks SPX mengalami penurunan hingga -35.17%.
Lalu resesi sebelum ini adalah di tahun 2008 akibat krisis subprime mortgage dimana GDP turun begitu juga indeks SPX.
Salah satu perbedaan resesi 2020 dan 2008 adalah lamanya. Resesi 2008 berlangsung 1 tahun 6 bulan dan resesi 2008 berlangsung hanya 2 bulan yang menjadikannya resesi paling singkat dalam sejarah Amerika.
Saat ini, GDP Amerika selama dua kuartal juga mengalami kontraksi dan indeks SPX sudah turun dari puncaknya sebesar kurang lebih 20%.
Namun belum ada pernyataan resmi terkait resesi ini karena sektor ekonomi lainnya dikatakan mengalami peningkatan.
Jika nanti resesi di Amerika secara resmi diumumkan, mungkin posisi harga SPX akan turun melewati X atau low terakhirnya atau mirip dengan resesi 2020 dimana close bulanan SPX pada chart di atas berada di bawah low sebelumnya atau Y.
Kenaikan BBM dan IHSGPresiden Jokowi resmi mengumumkan kenaikan BBM mulai dari pertalite, solar dan pertamax.
Harga Pertalite dari Rp 7650 per liter menjadi 10.000 per liter
Harga solar subsidi dari 5150 per liter menjadi 6800 per liter
Harga pertamax dari Rp 12500 per liter menjadi 14500 per liter
Kenaikan BBM ini sudah menjadi wacana yang dikemukakan sebelumnya dimana ini terkait membengkaknya anggaran subsidi energi yang mencapai Rp 502 Triliun serta kenaikan harga minyak dunia.
Jika kenaikan tidak dilakukan, maka anggaran ini akan semakin membengkak.
Disamping itu, pemulihan aktivitas ekonomi pasca pandemi juga turut berkontribusi terhadap membengkaknya alokasi subsidi BBM
Jika kita lihat dari sejarah, kenaikan BBM merupakan kejadian yang biasa terjadi dalam sejarah Indonesia.
Di era Gus Dur dan Megawati kenaikan BBM terjadi 4 kali, Gus Dur dua kali dan Megawati dua kali. Ini terjadi di rentang 2000-2003. Perhatikan kotak 1.
Di periode ini, IHSG bergerak sideways dan terjadi penurunan cukup dalam pada IHSG di tahun 2003 (-42.47%). Namun penurunan ini bukan lah disebabkan oleh kenaikan BBM tapi pengeboman JW Marriot dan Kuningan.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________
Lalu di kotak kedua, di era SBY, 2003-2009 terjadi kenaikan 3 kali yaitu di 2005 dua kali dan sekali di 2008
Kenaikan 2008 adalah imbas dari krisis global Subprime Mortgage.
Koreksi terdalam di periode terjadi di tahun 2008 dimana IHSG turun -61.97% yang merupakan imbas krisis global Subprime Mortgage.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________
Lalu di era Jokowi,dari 2014-2022 terdapat beberapa kali kenaikan harga BBM.
Penurunan terdalam di periode ini terjadi di tahun 2019 yaitu sebesar -40% yang disebabkan oleh Covid 19.
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________
Jadi berdasarkan 3 kotak di atas dimana terjadi kenaikan harga BBM, penurunan terdalam terjadi karena
Aksi pengeboman JW Marriot dan Kuningan. (-42-47%)
Krisis Global 2008 (-61.97%)
Covid 19 (-40%)
Dengan kata lain, penurunan terdalam IHSG terjadi karena sentimen mengenai isu keamanan dan ekonomi global bukan kenaikan BBM.
Jadi berdasarkan data masa lalu, sentimen kenaikan BBM bukanlah sentimen yang mampu membuat IHSG mengalami penurunan dalam.
Yang perlu lebih diperhatikan adalah sentimen seperti ekonomi global dan regional, inflasi serta kenaikan suku bunga atau mungkin potensi krisis sektor properti China.
Pelajaran dari The Market WizardsGambar diatas adalah empat buku Market Wizards karya Jack D. Schwager .
Buku ini adalah kumpulan wawancara Jack Schwager dengan beberapa market wizards yaitu trader dan investor terbaik di dunia.
Mereka meliputi berbagai aset class mulai dari komoditas, futures , saham dan mata uang.
Nama nama dalam buku tersebut memiliki strategi yang berbeda yang membuat mereka menjadi yang terbaik di dunia.
Ada yang menggunakan teknikal analisis
Ada yang menggunakan fundamental analisis baik mikro (kondisi perusahaan) dan makro (kondisi ekonomi nasional dan global)
Dan ada juga yang sama sekali tidak menggunakan Teknikal dan fundamental analisis namun hanya pendekatan Matematika murni seperti Edward Thorp.
Beberapa nama dalam buku tersebut adalah
Mark Minervini, Stanley Druckenmiller (murid dari George Soros), Paul Tudor Jones, David Ryan (murid dari William O'neil), Ray Dalio, Edward Thorp, The turtle Traders kelompok experimental trader untuk membuktikan bahwa manusia bisa dilatih menjadi trader yang sayangnya dalam wawancaranya tidak mau membuka strategi mereka) dan masih banyak lagi.
Beberapa pelajaran yang bisa didapat dari buku tersebut adalah
1.Mereka menghabiskan waktu bertahun tahun belajar. Ada proses yang kemudian menjadi hasil.Bukan langsung hasil.
2.Ada banyak cara meraih profit di pasar baik itu teknikal, fundamental, makro analisis ataupun sekedar penggunaan rumus matematika seperti yang digunakan Edward Thorp dalam bermain poker.
3.Beberapa memiliki latar belakang pendidikan akademis yang tinggi seperti MBA (sekolah bisnis) beberapa malah sama sekali tidak memiliki latar belakang akademis yang berhubungan dengan ekonomi atau keuangan. Marsten Parker dalam buku Unknown Market Wizards (buku kuning) adalah seorang mantan pemain biola. Ini artinya anda tidak perlu kuliah ekonomi untuk menjadi seorang trader/investor sukses.
4.Mereka semua memiliki risk management nya sendiri. Beberapa menggunakan SL biasa sebelum mengeksekusi trade mereka (teknikal stop)dan beberapa malah menetapkan SL setelah menyesuaikan kondisi pasar (mental stop). Namun yang pasti mereka semua memiliki risk management.
5.Tidak penting untuk membuktikan diri benar atau salah atau mendapat pengakuan. Yang paling penting adalah menghasilkan uang dan kehilangan uang seminimum mungkin. Prinsip ini merupakan prinsip dari Stanley Druckenmiller yang dia dapat dari George Soros
6.Disiplin pada aturan sendiri. Jika memang menurut trading plan harus keluar dari satu posisi, maka segera keluar. Aturan ini ditekankan cukup kuat oleh Bill Lipschutz yang dijuluki The sultan of Currency.
7.William Eckhardt, seorang ahli matematika dalam buku tersebut mengatakan bahwa kadang dalam pasar, apa yang terlihat benar bisa jadi sesuatu yang salah dilakukan. Prinsip ini dikaitkan dengan keengganan seorang trader untuk melakukan cutloss. Merasa akan rugi jika melakukan cutloss, maka seorang trader justru menahan posisinya pada aset yang sudah jelas akan mengalami penurunan. Ini adalah keputusan yang rasanya benar tapi pada kenyataannya salah.
8.Holy grail dalam trading mengacu pada satu sistem yang bisa membuat kita sukses dalam trading. Nyatanya tidak ada yang namanya holy grail. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, semua trader dalam buku tersebut memiliki sistemnya masing masing yang berbeda satu sama lain dan mereka semua sukses dengan sistem tersebut.
9.Trade di zona nyaman. Jika satu posisi terasa tidak nyaman untuk anda karena porsi nya terlalu besar, maka kurangi porsinya. Seperti kata Steve Clarke salah satu Hedge Fund Manager dalam buku di atas, “Trade with your emotional capacity”
10.Jika anda sudah kalah/cut loss beruntun, maka memaksakan diri justru memperburuk situasi karena anda dipengaruhi keinginan untuk “balas dendam”. Hal terbaik untuk dilakukan di situasi ini menurut para trader di atas adalah pergi dari pasar dan rehat sejenak. Lalu saat memulai trading lagi, masuklah dengan posisi lebih kecil guna meningkatkan kepercayaan diri dulu bukan mengembalikan kerugian apalagi balas dendam.
11.Semua trader di atas pernah rugi alis kehilangan uang. Dengan kata lain semua trader pernah salah. Ray Dalio, salah satu trader di buku tersebut mengatakan bahwa dalam proses belajar apapun kita akan mengalami kegagalan. Namun kegagalan adalah kesempatan belajar dan mengevaluasi diri. Pelajari lagi analisa/trading journal anda sebagai pembelajaran.
12.Carilah trade dengan risk/reward yang asimetris. Dengan kata lain,pastikan potensi keuntungan lebih besar dari potensi kerugian. Ini sesuai dengan prinsip risk to reward ratio yang disarankan 1:3.
13.Ada kalanya trader harus diam tidak melakukan apa apa jika memang tidak ada peluang yang menarik. Memaksakan diri untuk trading akan menyebabkan overtrading.
15.Victor Sperandeo, salah satu trader yang bertransaksi di forex, komoditas dan saham mengatakan bahwa trading memerlukan proses dan dedikasi tinggi. Namun sekali kali kita harus meninggalkan rutinitas ini. Ambil cuti dan habis kan waktu bersama keluarga dan teman teman. Sperandeo meskipun adalah seorang trader sukses, kadang menyesal juga tidak menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarganya
Semoga membantu.
Lump sum VS DCAChart di atas adalah chart bulanan IHSG 2003-2022 di mana jelas tergambar bahwa IHSG secara jangka panjang mengalami uptrend.
Meskipun naik secara jangka panjang, selama rentang ini, IHSG dua kali mengalami bear market kuat/krisis yaitu di tahun 2008 (krisis Subprime Mortgage di US yang didokumentasikan dalam film “The Big Short”) dan 2020 (covid)
Bagi seorang investor, krisis merupakan kesempatan untuk membeli saham berkualitas di harga murah.
Pembelian sendiri biasanya dilakukan dengan dua cara: DCA dan Lump sum
DCA atau yang sering disebut Dollar cost averaging mengacu pada cara mencicil. Jika anda punya modal 100 juta dan setiap minggu selama krisis ekonomi diinvestasikan 10 juta, maka ini adalah DCA
Tapi jika anda memilih langsung menggunakan 100 juta itu langsung, maka ini disebut lump sum.
Mana yang lebih baik?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas penelitian yang dilakukan oleh The Schwab for Financial Research.
Dalam penelitian ini, seorang investor diilustrasikan diberikan uang 2000 USD setiap tahun selama 20 tahun (1993-2012)
Uang ini kemudian diinvestasikan ke indeks S & P 500 di mana ada 5 strategi berbeda penggunaan uang tersebut
1.Cash investment. Uang tersebut dibelikan obligasi jangka pendek bukan indeks S & P 500
2.Bad timing. Menginvestasikan uang tersebut ke indeks S & P 500 saat harga berada di puncak.
3.DCA. Uang tersebut dibagi 12 lalu di belikan indeks setiap bulannya
4.Immediate investment. Begitu uang itu didapat, segera investasikan indeks tidak peduli berapa harganya atau bagaimana chartnya
5.Perfect timing. Kumpulkan dulu uangnya, lalu jika harga sudah murah atau price action sudah pas baru beli.
Hasilnya terlampir di chart di atas di mana selama 20 tahun pemenangnya adalah strategi market timing yang kemudian disusul oleh lump sum dan DCA.
1.https://www.tradingview.com/x/NDzY0EOq/
Jadi secara jangka panjang lump sum lebih baik daripada DCA.
Jadi berkaca dari penelitian di atas lumpsum lebih baik seharusnya dibandingkan DCA. Tapi penelitian itu hanya menggunakan variabel statistik dan melupakan fakta bahwa sangat susah berinvestasi jangka panjang (20 tahun) seperti di atas.
Di Amerika saja rata-rata holding period sebuah saham dikatakan menurun di mana sekarang rata-rata holding period para investor di Amerika hanya 5.5 bulan. Tidak tahu di Indonesia.
Selain jangka waktu yang panjang, faktor psikologi juga dikesampingkan. Jika misalnya anda memilih strategi lump sum, besar kemungkinan anda akan mengalami penyesalan di kemudian hari saat harga saham anda turun namun anda tidak memiliki uang untuk membeli saham lagi.
Bayangkan jika anda membeli saham dengan metode lump sum tahun lalu, kemudian harga saham terdiskon habis habisan karena pandemi corona dan anda tidak memiliki uang untuk membeli saham lagi? Bagaimana perasaan anda?
Mungkin ada dari mereka yang bisa cuek saja dan berkata bahwa nanti juga balik lagi, tapi untuk sampai ke level cuek seperti ini sangat susah dan membutuhkan mental yang kuat.
Jadi kesimpulannya, meskipun secara statistik lump sum lebih baik dari DCA, saya akan memilih DCA karena DCA menghindari kita dari penyesalan jika misal nanti harga turun namun kita tidak memiliki uang lagi.
Tapi ini semua kembali ke profil investor itu sendiri. Jika anda adalah orang yang bisa membeli dan melupakan uang anda dalam waktu lama dan tidak ingin dipusingkan dengan drama pasar, Krisis ekonomi, kenaikan suku bunga, atau perang, maka lump sum adalah strategi yg tepat untuk anda.
Namun jika anda adalah orang yang cukup sering memperhatikan pasar dan takut menyesal, maka DCA adalah strategi yg tepat untuk anda.
Semoga membantu
Investasi sahamKapitalisme, adalah sebuah istilah dalam ekonomi yang sering kita dengar dimana menurut KBBI kapitalisme adalah sistem atau paham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan di pasaran bebas.
Tujuan utama kapitalisme adalah menghasilkan uang sebanyak mungkin dan secepat mungkin. Tidak ada tujuan lain, seperti mendekatkan diri kepada Tuhan. Jika ada yang bilang tujuan kapitalisme bukanlah uang, maka orang itu belum memahami apa itu kapitalisme.
Ada tiga instrumen yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan dalam prinsip kapitalisme; tanah, tenaga kerja dan modal.
Tanah, yang mana merupakan 30% dari bumi sifatnya sangat terbatas. Jika anda memiliki tanah, maka anda bisa menggunakan tanah tersebut untuk membangun rumah, pabrik, menyewakannya atau seperti yang dilakukan teman saya di desa, menyerahkan pengelolaan tanah itu untuk ditanam oleh orang lain lalu diambil hasil buminya.
Lalu ada tenaga kerja dimana tenaga kerja berarti produksi. Jika anda memiliki tenaga kerja berarti anda memiliki bisnis. Dengan kata lain anda bisa membayar waktu orang. Waktu sendiri adalah sumber daya yang sangat terbatas dan erat korelasinya dengan uang. Mungkin anda pernah dengar istilah “waktu adalah uang”? Baik anda dan Cristiano Ronaldo sama sama memiliki 24 jam dalam sehari. Perbedaanya adalah Cristiano Ronaldo dalam sehari rata-rata menghasilkan Rp 4.728.064.000. Sedangkan anda mungkin menghasilkan jauh lebih sedikit dari itu dan Cristiano Ronaldo dengan penghasilannya yang lebih banyak mampu membeli waktu orang lain.
Sedangkan modal tidak kalah pentingnya. Modal bisa diibaratkan bumbu rahasia dalam membuat ayam goreng KFC yang memungkinkan KFC menjual 23 juta ayam per tahun atau 8.3 % dari jumlah penduduk Indonesia. Tapi modal yang berupa uang tidak akan berguna jika anda tidak mampu membuat modal tersebut menghasilkan uang. anda bisa meminjamkan modal tersebut dan memperoleh bunga dimana bunga berarti biaya atau kompensasi yang anda dapat dari meminjamkan uang anda. Atau anda bisa menggunakan modal tersebut untuk membeli aset dan waktu orang yang mana ini akan memberikan imbal hasil berupa uang. Sesuai dengan tujuan utama kapitalisme.
Pilihan yang kita lakukan sebagai investor saham adalah menggunakan uang itu untuk membeli aset berupa saham atau kepemilikan sebuah perusahaan sebagaimana orang yang membeli 5% saham sebuah perusahaan, maka orang tersebut memiliki 5% dari perusahaan itu.
Secara umum saat kita berinvestasi dengan membeli saham sebuah perusahaan maka asumsinya adalah:
Perusahaan itu menghasilkan uang.
Uang ini dihasilkan dari bagaimana perusahaan tersebut menggunakan Tanah, tenaga kerja dan modalnya dengan efisien dan efektif.
Jika kemudian nilai perusahaan tersebut yang awalnya 20 T turun menjadi 15 T, maka ini bisa menjadi kesempatan untuk anda bisa membeli saham perusahaan tersebut di harga yang lebih murah.
Tentu anda juga harus yakin bahwa perusahaan tersebut masih bisa mengelola tanah, waktu dan modalnya untuk mengikuti prinsip kapitalisme di masa depan, yaitu menghasilkan uang.
Terdengar sangat mudah namun kenyataannya sangat sulit. Otak manusia secara biologis terprogram untuk fokus pada konsekuensi jangka pendek yang membuat kita sulit untuk fokus ke masa depan.
Karena inilah kita kadang melakukan kesalahan paling umum. menjual saham kita hanya karena harganya jatuh sedikit.
Kebanyakan orang melakukan ini karena dipengaruhi oleh apa yang kita sebut FUD : Fear, Uncertainty dan doubt.
Mereka yang membeli saham saham berkualitas kemarin saat harga nya jatuh mungkin memiliki pandangan yang berbeda yaitu masih mampu melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola Tanah, waktu dan modalnya untuk menghasilkan uang serta mampu mengatasi FUD dalam pikiran mereka.
Namun kadang penurunan harga juga harus diwaspadai. Mungkin ada 3 alasan kenapa sebuah saham yang menurut anda bagus perlu dijual
Narasinya sudah berubah atau dengan kata lain kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan utama kapitalisme yaitu menghasilkan uang sudah menurun atau malah memburuk.
Ada peluang yang lebih baik.
Ada kebutuhan finansial mendesak yang membutuhkan dana tambahan.
Jika memang bertujuan berinvestasi, fluktuasi harga bukanlah alasan untuk melepas posisi.
Think big, be optimistic and be patient.
Dirgahayu Indonesia ku.
Buy on Rumor Sell on NewsBuy on rumor sell on news mengacu pada strategi dimana pembelian/penjualan dilakukan berdasarkan rumor.
Misal seorang trader mendengar suku bunga suatu negara akan dinaikkan yang mana ini berpotensi menaikan mata uang negara tersebut.
Trader ini kemudian membeli mata uang tersebut dan jika kemudian naik lalu berita keluar bahwa memang suku bunga dinaikkan, maka trader tersebut kemungkinan akan menjual posisinya.
secara psikologi prinsip dasar dari buy on rumor sell on news adalah asumsi bahwa saat berita sudah keluar, itu adalah titik masuk yang kurang optimal karena informasi tersebut sudah diketahui oleh pelaku pasar.
Sehingga orang orang yang sudah membeli di bawah bisa memanfaatkan kondisi ini melepaskan posisi mereka.
Maka pembelian dilakukan saat saat kebanyakan pelaku pasar belum begitu sadar guna mengantisipasi aksi jual dalam jumlah besar
Semoga membantu
Tentang BuybackBuyback adalah sebuah aksi korporat dimana perusahaan membeli sendiri sahamnya.
Alasan pembelian macam macam tapi secara umum buyback dilakukan karena perusahaan menganggap harga sahamnya terlalu murah dan kurang dihargai pasar.
Buyback bisa menjadi indikasi bahwa sebuah saham bagus dan dijual dengan harga yang murah sehingga ada potensi tinggi di masa depan.
Kenapa bagus? Karena perusahaan sebagai pemilik tentu sudah mengetahui kondisi luar dalam sehingga membuat mereka berani membeli saham mereka sendiri.
Namun buyback biasanya dilakukan dalam periode yang cukup lama, bisa berbulan bulan. Penggunaan strategi buyback lebih cocok dilakukan investor dengan time frame panjang dan pembelian berkala.
Secara price action, jika terjadi buyback, price action akan membentuk sideways. Kenapa sideways? karena buyback biasanya dilakukan dengan mencicil bukan pembelian besar.
Kenapa dicicil?
Bayangkan anda memiliki uang 100 miliar untuk membeli saham perusahaan anda di pasar. Harga di pasar misal 1000 rupiah per lembar. Menurut anda ini terlalu murah karena saham ini harusnya dihargai setidaknya 1500
Dengan uang 100 milliar, anda dapat mengguncang pasar dan menarik minat investor lain membeli saham ini. Harga akan naik dan anda tidak bisa lagi membeli di harga murah.
Cara terbaik adalah membeli secara berkala.Pembelian secara berkala dalam rentang waktu lama ini lah yang membuat harga bergerak sideways atau mendatar.
Butuh kesabaran kuat untuk membeli saham yang mengalami buyback sehingga ini lebih cocok dilakukan oleh investor jangka panjang.
Pilihan lain adalah membeli saat breakout. Namun jika ini dilakukan, potensi keuntungan lebih sedikit karena harga sudah naik. Tapi dalam kasus ini anda tidak menunggu lama.
Semua punya kelebihan dan kekurangan.
Contoh buyback
Buyback yang pernah saya ikuti adalah saham HRUM. Awalnya saya sudah membeli di harga 900-1000. Namun seperti saya bilang, saham saham buyback bergerak sideways dalam waktu lama. Saya tidak sabar dan melepas harum dengan kerugian sangat sedikit.
Namun saya masih yakin akan prospek saham ini karena selain melakukan buyback, perusahaan ini juga sangat minim hutang dan berencana berekspansi ke nickel.
Setelah mencapai, di 1500an saya membeli lagi HRUM dengan 30% modal dan jual di 4000an.
Apa yang terjadi selanjutnya, HRUM menembus harga 10 ribu kalo tidak salah.
Dengan harga saham yang mencapai 10 ribu dan HRUM sudah melakukan buyback, tentunya HRUM bisa menjual saham hasil buyback ini atau yang kita sebut dengan saham treasury dengan harga tinggi. Ini lah salah satu keuntungan buyback bagi perusahaan.
berkaca dari kasus HRUM, kita akan melihat dampak dari buyback terhadap jumlah saham beredar dimana saham beredar adalah saham yang berada di pasar atau saham yang diperjual belikan.
Jika terjadi buyback, maka saham beredar akan berkurang. Sekarang mari kita gunakan salah satu indikator dalam Tradingview untuk mendeteksi jumlah saham beredar.
Caranya:
1.Buka chart
2.Masuk ke indikator fundamental
3.Pilih total saham beredar/Total common share outstanding
4.Pilih kuartal atau tahun
Jika jumlah saham beredar menurun, maka ini artinya ada buyback atau akumulasi oleh perusahaan pemilik saham.
Sekarang perhatikan chart HRUM.
Anda bisa lihat jika jumlah saham beredar menurun dari 2016 hingga 2020. Dari yang awalnya 13. 2 Miliar menjadi 12.6 miliar
Namun di 2021 akhir jumlah saham bertambah lagi menjadi 13 milliar lembar. Ini terjadi karena HRUM melakukan stock untuk membuat sahamnya menjadi lebih likuid atau lebih mudah dijual. (mungkin ingin menjual saham treasury nya)
Jadi buyback mampu membawa harga saham naik tapi dalam waktu yang cukup lama. Sekarang kembali ke profile resiko masing-masing saja. Jika anda membeli saham yang ada program buyback nya, kuatkah anda menunggu sampai buyback itu selesai?
Atau jika tidak kuat, ada baiknya menunggu saham tersebut breakout tentu dengan keuntungan yang lebih sedikit.
Tulisan selanjutnya akan menganalisa salah satu saham yang masih rugi dari awal pandemi sampai sekarang namun sudah melakukan buyback beberapa kali yang terdeteksi dari indikator jumlah saham beredar di Tradingview yang terus menurun
Atau dengan kata lain, meskipun perusahaannya merugi, manajemen malah membeli sahamnya sendiri.
Semoga tulisan ini membantu
Non Cyclical dan Relative StrengthSektor non cyclical adalah adalah sektor dimana produk dari perusahaan ini biasanya dibutuhkan baik saat ekonomi berekspansi atau berkontraksi.
Pertumbuhan sektor ini juga cenderung lambat atau defensif sehingga cocok untuk trader atau investor yang konservatif.
Produk-produk dari sektor ini biasanya berupa makanan, minuman atau kebutuhan rumah tangga dan dan kebutuhan pokok.
Beberapa contoh saham-saham sektor ini adalah UNVR, MYOR, ICBP,AMRT.
Mengingat saat ini kondisi ekonomi sedang berkontraksi karena naiknya inflasi yang melebihi target, maka sektor ini bisa dijadikan pilihan menarik mengingat sifatnya yang defensif.
Dalam analisa kali ini, 3 saham dari sektor ini akan dipilih dan dibandingkan untuk kemudian dipilih satu saja
Pembanding akan menggunakan:
Chart dari sektor, UNVR, ICBP dan MYOR (4 chart yang kemudian dijadikan satu)
Indikator custom dari Tradingview yaitu Mansfield relative strength
Mansfield relative strength sendiri adalah sebuah indikator yang membandingkan sesama aset atau indeks pasar yang disarankan penggunaanya pada timeframe mingguan.
Indikator ini menggunakan batas 0 sebagai acuan dimana jika sebuah aset melewati titik 0, maka trend aset itu bisa dikatakan kuat atau outperform. Namun jika trend sebuah aset berada dibawah 0 atau minus, maka trend dari aset itu lemah.
Jika dianalogikan, dengan balap kuda, maka indikator ini membantu anda memilih kuda dengan lari tercepat atau kuda yang berada paling depan.
Berikut adalah chart mingguan sektor Non cyclical dengan indikator Mansfield relative strength dari MYOR, ICBP dan UNVR.
Seperti bisa dilihat sektor non cyclical berada dalam koreksi dari minor rallynya yang belum mampu menembus resistance.
Di bagian Relative strength, terdapat 3 garis: UNVR merah, ICBP Hijau dan MYOR hijau. Garis hitam adalah garis 0 sehingga trend dikatakan kuat jika posisi Relative strength ada di atas garis ini.
Dari 3 saham tersebut, hanya MYOR yang berada di atas garis 0 atau tepatnya di 0.6853. Sedangkan ICBP dan MYOR masih berada di bawah garis 0 atau minus.
Dengan ini , maka pilihan jatuh kepada MYOR. Analisa selanjutnya adalah analisa lanjutan dari MYOR.
Psikologi Trading: Sunk Cost fallacyBayangkan anda menjadi seorang direktur perusahaan pembuat pesawat dimana anda diberikan dana sebesar 10 juta USD untuk membuat sebuah pesawat yang tidak terdeteksi radar atau dengan kata lain, pesawat siluman.
30% dana sudah digunakan namun ternyata perusahaan saingan sudah selesai membuat pesawat siluman dimana pesawat mereka ternyata lebih cepat dan lebih irit dibanding pesawat rancangan perusahaan anda.
Menurut perhitungan tim anda, sangat susah mengalahkan pesawat tersebut mengingat pesawat tersebut lebih baik, lebih murah dan sudah dipasarkan terlebih dahulu.
Pertanyaanya. Maukah anda menghabiskan sisa dana anda untuk melanjutkan pembuatan pesawat siluman anda?
Lebih dari 80% responden menjawab MAU. Mereka akan menghabiskan sisa dana untuk melanjutkan pembuatan pesawat tersebut meskipun pesawat lain ternyata jauh lebih baik dan sudah dipasarkan.
Sekarang skenario berubah.
Bayangkan anda baru ditunjuk menjadi direktur sebuah perusahaan pembuat pesawat. Sebelum anda menjabat, proyek pembuatan pesawat siluman sudah berjalan dan sudah menghabiskan 30% dana. Salah satu karyawan anda mengatakan bahwa proyek ini sebaiknya dilanjutkan dengan menggunakan sisa dana yang ada. Namun menurut perhitungan dan data data yang disediakan, sangat susah dan hampir tidak mungkin membuat pesawat yang jauh lebih baik dan bersaing dalam penjualan dengan kompetitor perusahaan anda. Ditambah lagi perusahaan saingan sudah memasarkan pesawat mereka.
Sebagai direktur maukah anda menggunakan sisa dana untuk menyelesaikan proyek tersebut?Hampir 80% responden mengatakan bahwa mereka tidak mau mengikuti saran bawahan mereka untuk menghabiskan dana tersebut. Pertanyaan nya sama, namun kenapa keputusan yang dihasilkan justru berbeda?
Semua ini karena sudut pandang. Di cerita pertama anda adalah direktur yang memulai proyek tersebut. anda menghabiskan waktu, uang dan tenaga untuk proyek tersebut sehingga jika anda menghentikan proyek tersebut, semua usaha anda sia sia.
Di cerita kedua, anda bukan lah direktur yang memulai proyek tersebut. anda hanya seorang direktur yang baru menjabat. anda tidak menghabiskan dana, tenaga dan waktu sebagaimana direktur di cerita pertama. Ini membuat anda lebih objektif dalam mengambil keputusan mengingat anda tidak memiliki ikatan emosional dalam proyek tersebut.
Dalam hal ini, direktur di cerita pertama mengalami salah satu bias dalam psikologi yang disebut Sunk Cost fallacy.
Contoh lain adalah saat anda membeli sebuah makanan namun setelah dimakan rasanya tidak enak. Tapi karena sudah mengeluarkan uang untuk menghabiskan makanan tersebut, anda memaksakan diri untuk makan.
Dalam kasus investasi, sunk cost fallacy merujuk pada keadaan dimana seseorang tetap setia pada suatu saham meskipun tesisnya sudah berubah.
Kesetian ini diakibatkan oleh banyak nya tenaga dan waktu yang sudah dikeluarkan untuk menganalisa saham ini dan semua tenaga dan waktu tidak ingin terbuang sia sia. Ini mirip dengan keadaan dimana anda sudah menjalin hubungan lama dengan pasangan anda namun pada titik tertentu si pasangan ternyata ketahuan selingkuh beberapa kali dan sifatnya sudah jauh berubah.
Merasa bahwa anda sudah terlalu bersama menghabiskan waktu bersama pasangan anda ini, anda tetap mau melanjutkan hubungan ini meskipun anda harus menahan sakit hati.Dengan kata lain, sunk cost fallacy bisa dikatakan sebagai “bucin” dalam dunia investasi ataupun trading.
Tentang InflasiIbu budi hendak membeli kebutuhan pokok di warung dekat rumah. Dia benar benar memperhitungkan apa yang akan dibeli dan memastikan hanya membeli apa yang penting saja.
Ini karena belakangan ini harga harga barang dan jasa rata-rata naik.Kenaikan ini disebut dengan inflasi.
Akibat inflasi, ibu budi jadi berbelanja lebih sedikit. Sekali lagi ini karena harga rata rata naik.
Ini baru satu ibu budi, masih banyak ibu-ibu lain, terutama di ekonomi menengah ke bawah yang berbelanja lebih sedikit akibat adanya inflasi.
Akibat menurunya daya belanja masyarakat, produsen barang dan jasa juga terpengaruh. Karena sedikit yang berbelanja, pendapatan jadi menurun. Pendapatan menurun, laba pun ikut turun.
Sekarang mari kita beralih ke pak Andi seorang fund manager atau manajer investasi.
Sebagai manajer investasi, pak Andi dan timnya mengelola dana ratusan miliar atau mungkin triliunan.
Melihat inflasi yang tinggi, seperti cerita di atas, Pak Andi dan timnya memproyeksikan bahwa perusahaan akan mengalami penurunan pendapatan maupun laba. Maka atas dasar ini, pak Andi memutuskan untuk menjual beberapa saham saham yang dia miliki.
Transaksi yang dilakukan pak Andi bukan lagi bernilai jutaan, tapi miliaran.
Saat pak Andi menjual sahamnya sebanyak miliaran atau puluhan miliar, ini tentu sangat mempengaruhi pergerakan harga.
Sekarang bayangkan jika ada manajer investasi lain yang berpikir seperti pak Andi. Apa yang terjadi? Tentu saja akan ada tekanan jual yang lebih kuat dari pemilik atau pengelola dana besar yang membuat indeks terkoreksi dalam.
Dari pak Andi kita beralih ke Toni. Toni adalah trader retail dengan dana mungkin masih puluhan atau ratusan juta.
Saat Toni melihat chart indeks, Toni yakin bahwa indeks akan mengalami koreksi karena harga yang turun menembus support. Guna mengamankan diri, Toni memutuskan menjual rugi.
Sekarang bayangkan ada ribuan trader seperti Toni yang melakukan jual rugi. Apa yang terjadi? Tekanan jual bertambah kuat lagi.
Dari sini terlihat bagaimana inflasi membuat indeks terkoreksi. Sebenarnya yang membuat indeks terkoreksi bukanlah inflasi. Tapi antisipasi dari inflasi yaitu penurunan pendapatan Dan laba perusahaan di masa depan akibat kenaikan harga. Kenaikan harga kemudian menurunkan daya beli masyarakat.
Inflasi Indonesia sendiri terakhir dilaporkan mencapai 4.35%. Atau dengan kata lain, harga secara rata-rata naik 4.35%.
Negara-negara lain dilaporkan juga mengalami inflasi namun hanya beberapa negara yang mengalami inflasi hingga dua digit seperti Turki yang mencapai 73.5% atau yang disebut hiperinflasi. Untuk memahami apa itu hiperinflasi, mari kita ke salah satu negara Afrika yang mengalami hiperinflasi bertahun-tahun yaitu Zimbabwe.
Hiperinflasi Zimbabwe
Pada tahun 1980 Zimbabwe memperoleh kemerdekaannya dan penguasa pertamanya adalah Robert Mugabe dimana kekuasaan ini dikatakan diraih dengan intimasi dan kekuatan militer.
Mugabe bisa dikatakan miss manage atau salah kelola dalam mengelola Zimbabwe dimana salah satu keputusannya yang paling kontroversial adalah menyita seluruh aset milik ras kulit putih untuk dibagikan kepada ras kulit hitam, atau warga asli Zimbabwe. Mugabe beralasan aset tersebut sebenarnya adalah aset dari warga kulit hitam yang diambil saat masa penjajahan.
Tindakan ini berdampak pada sanksi internasional dan yang paling parah, Ekonomi Zimbabwe melemah hampir 30%. Pelemahan ini terjadi karena orang orang kulit hitam yang mengelola aset dari orang kulit putih tidak mampu mengelola aset tersebut.
Akibat ketidakmampuan mengelola aset, alih mendapatkan uang dari aset tersebut, aset tersebut, aset tersebut malah dijual untuk mendapatkan uang. Maka secara garis besar, yang terjadi akibat ketidakmampuan pengelolaan aset adalah:
1.Produksi menurun.
2.Barang semakin sedikit
3.Harga mulai naik (karena barang sedikit)
4.Terjadi panic buying karena jumlah barang sedikit
5.Panic buying menyebabkan harga semakin naik
6.Pemerintah mengatasi dengan mencetak uang lebih banyak lagi
Beredarnya uang yang lebih banyak diiringi produksi yang menurun (barang yang lebih sedikit) inilah menyebabkan terjadi hiperinflasi mencapai 50% lebih.
Logikanya, barang semakin sedikit, uang semakin banyak, maka orang orang lebih rela membayar dengan harga mahal.`
Berikut adalah perbandingan inflasi Zimbabwe, Amerika dan Indonesia
Dari gambar diatas,inflasi terakhir Indonesia adalah 4.35%, Amerika 8.6% dan Zimbabwe 191.6%
Salah satu akibat dari hiperinflasi di Zimbabwe adalah banyaknya jumlah 0 dalam selembar mata uang Zimbabwe
Sebenarnya hiperinflasi tidak sederhana ini, masih banyak faktor lain yang patut diperhitungkan. Namun ini adalah penjelasan hiperinflasi secara sederhana.
Semoga tulisan ini sedikit mencerahkan tentang hiperinflasi serta inflasi dan dampaknya terhadap ekonomi, dan bursa saham.
Psikologi Kinerja Trading: Bagian 1Semakin besar kesulitannya, semakin besar kebanggaan dalam mengatasinya. Pilot yang terampil mendapatkan reputasi mereka dari badai dan topan.
- Epictetus.
Hei semuanya 👋
Minggu ini, kami rasa akan menjadi menarik untuk membahasa topik yang jarang diperbincangkan: psikologi kinerja - dan membahas bagaimana ini berhubungan dengan Trading. Secara spesifik, kami akan mengacu pada pertanyaan berikut ini: Apa yang sebenarnya mendorong kinerja yang lebih baik dari satu trader ke trader lainnya?
Dari sudut pandang proses, terdapat banyak hal yang dapat diambil oleh calon trader dari disiplin kinerja lainnya (seperti olahraga) untuk lebih memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Mari kita bahas!
Waktu adalah elemen umum untuk keahlian ⏰
Penguasaan dibangun dari waktu ke waktu. Pertama melalui eksplorasi, kemudian membangun pengetahuan, kemudian praktik yang terstruktur dengan baik.
Untuk menginvestasikan banyak waktu dan usaha yang diperlukan untuk penguasaan, seorang individu biasanya terikat secara emosional dengan bidangnya, menciptakan hubungan jangka panjang.
Hadir di hampir semua pedagang dengan kinerja sangat tinggi adalah cinta intrinsik yang melekat pada perdagangan itu sendiri. Ini berarti kecintaan untuk menganalisis chart, bekerja dengan strategi, melihat pasar, dan mencoba menyatukan potongan-potongan di otak seseorang. Dalam hal ini - Trading bukanlah pekerjaan, ini adalah KEAHLIAN . Jika anda hanya menyukai status, gaya hidup, atau pendapatan, maka kemungkinan besar anda tidak akan mencapai tingkat tertinggi profesi yang sebenarnya. Trader dengan kinerja tertinggi menghabiskan berjam-jam mengerjakan trade mereka; bukan karena mereka INGIN, tapi karena mereka CINTA.
Menemukan keunikan ❤️
Orang-orang hebat tidak menjadi hebat dengan bekerja keras; mereka bekerja keras karena mereka menemukan keunikan yang pas: bidang yang menangkap bakat, minat, dan imajinasi mereka. Pelempar terbaik di dunia mungkin bisa menjadi pemukul yang buruk.
Jika anda berada di awal perjalanan (atau tersesat), sesuatu yang perlu dipertimbangkan adalah mencoba menemukan keunikan yang benar-benar sesuai dengan anda. Banyak kepentingan ditempatkan pada keunikan dalam profesi lain dan secara institusional dalam keuangan, misalnya rumah sakit dan bank memiliki program rotasi untuk mengekspos pendatang baru ke berbagai jenis pengalaman.
Lalu mengapa, pedagang individu tidak melakukan ini? Cara yang bagus untuk memusatkan pemikiran anda adalah dengan membuat program rotasi untuk diri anda sendiri. Berikut adalah daftar kelas aset & gaya trading paling populer. Cari di google, atau cari ide di sini di TradingView, dan lihat apa yang paling anda sukai. Siapkan diri anda untuk penguasaan jangka panjang dengan benar-benar temukan sesuatu yang anda sukai setiap hari.
Kelas Aset Likuid:
-Saham
-Mata Uang
-Mata Uang Crypto
-Kontrak Berjangka
-Pendapatan Tetap
-Volatilitas
Gaya Trading (Kerangka Waktu)
-Intrahari - menahan posisi dalam detik hingga jam
-Swing - menahan posisi dalam hari hingga minggu
-Position Trading - menahan posisi dalam minggu hingga bulan
Gaya trading mana yang cocok dengan tempramental anda? Topik apa yang anda sukai untuk dipelajari?
Proses Belajar ✅
Dalam trading dan kehidupan, kita sering mendengar bahwa "Latihan menciptakan kesempurnaan". Pepatah yang lebih baik mungkin "Latihan yang sempurna menciptakan kesempurnaan". Bagaimana waktu latihan terstruktur membuat perbedaan antara pemain yang memiliki pengalaman lima tahun dan seseorang yang memiliki pengalaman satu tahun yang diulang lima kali. Jadi; bagaimana seharusnya anda menyusun latihan anda?
Dalam psikologi kinerja, terdapat sebuah konsep yang dikenal sebagai "mengulang pelajaran". Ini memiliki tiga bagian.
Kinerja -> Saran -> Pembelajaran (ulangi).
Ini sangat penting, karena saran adalah kunci untuk peningkatan. Trading adalah olahraga solo, yang berarti menemukan bagaimana menggabungkan proses dalam memberi masukan yang dapat memberikan cerminan tentu saja menjadi hal yang penting.
P/L adalah saran atau masukan, namun mungkin ada beberapa masalah dengannya sebagai mekanisme saran anda. Bahkan trader terbaik yang melakukan perdagangan dengan tampilan terbaik dapat berada di sisi berlawanan dari varians pada hari-hari tertentu. Proses adalah raja. Dapatkan saran dari kinerja anda yang tidak ada hubungannya dengan P/L sehingga anda dapat melacak masukan untuk pengambilan keputusan anda. Beberapa trader membuat catatan, beberapa merekam layar mereka, dan beberapa mencatat data yang tidak terkait P/L (jam tidur, hidrasi, suasana hati, dll).
(kami memiliki fitur catatan yang dapat dibuat ke dalam chart yang dapat anda gunakan untuk tujuan ini.)
Jika anda mengumpulkan semua hal ini untuk menciptakan rencana dalam membangun penguasaan, itu seharusnya terlihat seperti ini:
1.) Temukan apa yang benar-benar anda sukai tentang trading
2.) Jelajahi lebih mendalam
3.) Bertahan dengan itu dengan melewati jangka waktu dan biarkan pikiran anda memotivasi anda melewati pasang surut
4.) Susun kinerja anda melalui waktu itu sedemikian rupa sehingga anda dapat menghasilkan saran atau masukan untuk diri anda sendiri
5.) Gabungkan saran itu untuk terus meningkatkan proses anda. Biarkan pembelajaran berulang menjadi mesin untuk performa jangka panjang anda.
Semoga anda menikmati bacaan ini, dan tetaplah aman di luar sana!
- Tim TradingView
4 hal yang harus diingat tentang pasar bearishHai Semuanya 👋
Wah, 5 pekan yang cukup menarik. Aset di seluruh bursa menjadi berasap, dengan banyaknya candle monthly yang cukup besar dimana-mana. Untuk trader crypto, Bitcoin, Ethereum, dan beberapa aset crypto lainnya telah mengalami penurunan setengahnya, atau lebih. Meskipun S&P 500 turun hanya 13-14% dari harga tertingginya, namun cukup aman untuk mengatakan bahwa setelah kenaikan besar-besaran di hampir semua hal yang telah kita lihat selama dua tahun terakhir, kita sekarang secara resmi berada di pasar bearish.
Karena ini mungkin hanya kondisi bearish pertama yang dialami oleh banyak orang di komunitas kami, kami rasa akan sangat membantu untuk memberikan sedikit panduan tentang hal penting yang harus diingat tentang pasar yang bearish, untuk membantu memandu orang-orang berada di rezim pasar yang baru ini.
Mari kita mulai!
1.) Volatilitas membuat posisi anda terasa lebih besar dalam hal untung/rugi (P/L)
Pasar yang bearish pada dasarnya membawa volatilitas yang lebih terhadap harga aset dibandingkan dengan pasar yang bullish. Lebih dari 20 hari kita melihat rata-rata pergerakan harian pada indeks sekitar 3%, yang mana lebih besar daripada rata-rata 20 hari yang terjadi di tahun 2021 yang hanya sekitar 0.9%. Dengan jumlah modal yang sama, kenaikan dalam rentang rata-rata ini berarti bahwa dalam hal $$, pergerakan P/L anda kemungkinan besar menjadi jauh lebih besar daripada "normal". Pada bulan Maret 2020, rentang harian rata-rata di S&P 500 lebih dari 5%!
Ini penting untuk diingat, karena P/L dapat berdampak besar pada psikologi trader. Banyak pengelola uang profesional dan hedge fund mengendalikan faktor ini, mengurangi eksposur untuk menjaga volatilitas portofolio harian mendekati target mereka. Beberapa pengelola dana dimandatkan untuk melakukan ini. Meskipun anda bebas melakukan apa yang anda suka dalam mengikuti trading plan anda, ini adalah harapan utama yang harus dipegang! Mengharapkan pergerakan yang lebih besar dari biasanya.
2.) Rata-rata pasar bearish bertahan sekitar 2 tahun 📉
Angka 2 tahun sebagian besar mengacu pada berapa lama rata-rata pasar bearish *saham* berlangsung. Sejauh ini di Crypto, pasar bearish rata-rata telah berlangsung sekitar 9 bulan. Sebagai perbandingan, dalam saham, pasar bullish rata-rata bertahan lebih dari 6 tahun. Jadi, sementara pasar bearish cenderung jauh lebih cepat daripada periode pertumbuhan ekuitas, mereka juga cenderung lebih mudah diingat.
Baru-baru ini, pasar bearish menjadi semakin pendek - pasar bearish terakhir pada tahun 2020 hanya berlangsung beberapa bulan. Beberapa mengaitkan ini dengan langkah The Fed yang semakin banyak, sementara yang lain sering mengklaim bahwa infrastruktur komunikasi yang lebih baik yang sekarang kita nikmati di abad ke-21 memungkinkan informasi disampaikan jauh lebih cepat. Sementara trennya pasti menuju pasar bearish yang lebih pendek dan lebih pendek, mereka seringkali masih bisa bertahan lebih lama dari yang diharapkan. Sesuaikan harapan segera!
3. ) Dana cash adalah posisi 💵
Sementara inflasi USD saat ini cukup tinggi, sekitar 7-10% (tergantung pada angka mana yang anda lihat), daya beli satu Dolar AS sebenarnya tidak banyak berubah, dari hari ke hari. Daya beli satu saham SPY berubah JAUH lebih cepat, per hari, dan, baru-baru ini, kehilangan daya beli JAUH lebih cepat. Hal yang paling penting untuk diingat untuk pasar bearish adalah bahwa tetap hidup adalah hal yang PALING penting. Selama anda tidak meledak, anda bisa hidup untuk bertarung di hari lainnya. Melarikan diri dari aset yang berkinerja buruk untuk dijadikan tunai adalah sebuah pilihan.
Ini telah terjadi baru-baru ini. Jika anda melihat kelas aset utama, orang tampaknya melarikan diri ke uang tunai. Obligasi, Saham, Emas, Crypto - semuanya dijual untuk uang tunai. Dalam lingkungan "Risk off", biasanya pemain konservatif akan beralih dari aset berisiko seperti saham menjadi barang yang "lebih aman" seperti obligasi Treasury. Hal ini mengatakan, dengan kenaikan Fed dan inflasi yang tinggi, tampaknya orang melewatkan hasil 3% yang bisa mereka dapatkan dalam obligasi demi fleksibilitas total yang anda dapatkan dengan uang tunai. Pilihan lain untuk melakukan hedging adalah menjual aset yang menurut anda akan berkinerja buruk, atau membeli penempatan pada portofolio anda (jika tersedia). Anda dapat langsung melihat harga tidur nyenyak di pasar option.
4.) Mencari dasar harga sangat sulit 🎣
Meskipun tugas kita sebagai pedagang untuk menemukan peluang yang memiliki nilai harapan positif, mencari harga di dasar secara historis sangat menantang. Dalam penurunan tahun 2020, banyak hedge fund terkemuka yang under-hedge masuk ke dalam kehancuran, dan yang over-hedge keluar dari itu. Secara efektif, beberapa orang terpintar di dunia melakukan pekerjaan yang buruk dalam mencari di mana kemungkinan harga terbawah.
Kecuali anda memiliki strategi jangka panjang yang memungkinkan anda melakukan penyebaran modal secara konsisten dari waktu ke waktu (DCA), mencoba mengambil posisi terbawah di pasar yang sedang dalam tren turun bisa menjadi strategi low bat rate%.
baiklah, itu saja. 4 hal yang perlu diingat untuk pemula dalam kondisi pasar bearish. Seperti yang telah kami sebutkan, hal yang paling penting untuk dilakukan dalam kondisi pasar yang sulit adalah tetaplah hidup! 🐻
Selamat berakhir pekan! 😄
-Tim TradingView
3 tips untuk membangun mindset trading profesional 🎯Hei Semuanya 👋
Hari ini, kami akan berbicara tentang membangun mindset trading profesional. Topik ini telah lama menjadi subjek dari buku dan literatur trading yang tak tehitung selama bertahun-tahun, kami pikir ini akan menjadi sangat berguna untuk menjabarkan beberapa hal penting yang dapat kita ambil dari komunitas TradingView. Langsung saja!
1.) Mulailah berpikir tentang Probabilitas
Mari kita lihat salah satu konsep terpenting dalan Trading dan kehidupan: Nilai yang Diharapkan.
Nilai yang Diharapkan hanyalah angka yang menunjukkan, berdasarkan probabilitas, nilai eksekusi tindakan tertentu. Itu bisa positif atau negatif. Akankah perdagangan ini menghasilkan uang? Haruskah saya mengubah karir? Haruskah saya menikah dengan pasangan saya? Semuanya berujung pada Nilai yang Diharapkan. Sekarang - Apa yang membentuk Nilai yang Diharapkan? 2 hal: % Bat Rate dan Menang / Kalah.
Bat Rate adalah persentase kemenangan vs total hasil. Menang / Kalah adalah ukuran rata-rata kemenangan dibagi dengan ukuran rata-rata kekalahan. Dengan kata lain; Apa peluang ini berhasil? Seberapa besar kemenangan? Seberapa besar kekalahan? Saat anda menggabungkan angka-angka ini, anda dapat lebih memahami dengan jelas apakah tindakan tertentu masuk akal atau tidak.
Katakanlah, misalnya, bahwa ide trading tertentu memiliki peluang 50% untuk berhasil. Kemenangan menghasilkan $2, sedangkan kerugian kehilangan $1. Haruskah anda mengambil trading ini?
Mari kita cari tahu. Dalam contoh ini, anda mengambil trading ini 100 kali. 50 kali, anda memenangkan $2, dan 50 kali Anda kehilangan $1. Anda akan mendapatkan total keuntungan $50! ((50x2)-(50x1)). Jelas, trading ini memiliki nilai ekspektasi positif! Jadi, bahkan jika anda mengambil perdagangan dan berakhir dengan kerugian, anda masih membuat keputusan yang tepat, dari sudut pandang EV .
Masalah rumit dengan Nilai yang Diharapkan adalah Bat Rate dan Menang / Kalah bukanlah angka yang pasti. Mereka adalah perkiraan. Jadi, membangun perasaan akan kemungkinan terjadinya sesuatu, dan membangun pemahaman tentang amplitudo kemenangan dan kekalahan adalah keterampilan utama yang harus dibangun untuk trading dan kehidupan. Cara mudah untuk mengkalibrasi antena anda dengan lebih baik adalah dengan membuat catatan tentang apa yang anda harapkan terjadi di jurnal trading anda. Setelah banyak pengulangan, kemampuan anda untuk menebak hasil akan meningkat.
2.) Kesadaran diri 😵💫
Dalam trading, tindakan semua pelaku pasar setiap saat didorong oleh 2 ketakutan: Takut ketinggalan dan takut rugi . Dengan kata lain, ketakutan dan keserakahan. Masalahnya, tergantung pada kimia otak dan pengalaman hidup anda, kemungkinan salah satu ketakutan ini berdampak lebih kuat pada anda daripada yang lain.
Pikirkan skenario berikut: Anda melakukan trading, dan posisi mulai bergerak ke arah anda. Aset kemudian mulai sideways. Mari kita periksa dua cara ini bisa terjadi:
a - anda menutup posisi anda. Kemudian, aset mulai bergerak ke arah anda sekali lagi, tiga kali lipat harganya. Anda telah melewatkan pergerakan ekstra ini, sekarang anda telah mengambil posisi untuk keuntungan kecil.
b - anda tidak menutup posisi, dan aset berputar kembali ke stop loss anda, dan anda mengalami kerugian pada trading ini.
Manakah dari skenario ini yang lebih menyakitkan bagi anda? Tidak ada jawaban *benar* atau *salah*, namun penting untuk mengetahui rasa takut mana yang lebih kuat dalam pengambilan keputusan di otak anda. Jika anda menemukan bahwa anda lebih rentan terhadap FOMO, maka cobalah mencari strategi di mana anda dapat menekan setiap tetes terakhir dari trading yang menang. Jika anda lebih rentan terhadap rasa takut kehilangan, maka cobalah untuk mencari strategi di mana kemungkinan terhadap kerugian besar atau konsisten jauh lebih kecil.
3.) Kecocokan strategi sangat penting ✅
Tip ini mendukung tip sebelumnya tentang kesadaran diri, dan benar-benar menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam berinteraksi dengan pasar.
Saat anda berinteraksi dengan pasar, memiliki rencana perdagangan yang tertulis dan mudah dipahami adalah kunci kesuksesan. Hedge fund terbesar dan paling elit di dunia memiliki mandat investasi yang jelas, praktik terbaik, dan rencana bisnis. Apa yang membuatmu berpikir bahwa kamu tidak membutuhkan rencana?
Yang mengatakan, tidak semua rencana perdagangan dibuat sama, dan bahkan rencana terbaik pun masih ada peluang kesialan dan kecelakaan...dll.
Saat merancang rencana trading, banyak trader baru atau menengah hanya fokus pada aspek menghasilkan uang. Seperti, 'strategi mana yang akan memberi saya jumlah keuntungan tertinggi selama periode waktu tertentu.' Bagaimana saya bisa mendapatkan beberapa keunggulan? Biasanya backtest, penelitian fundamental, visi, dan lainnya berperan dalam membantu menentukan kriteria untuk strategi yang menguntungkan.
Namun, trader ahli tahu bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada menentukan keunggulan anda; .memastikan konsistensi .
Misalnya, katakanlah anda menemukan strategi trading sempurna yang secara teori, di masa depan, memungkinkan anda trading dengan sangat efisien. Rencana tersebut menjabarkan satu set kriteria yang sempurna untuk membeli di harga bawah pasar, dan menjual di harga atas pasar. Untuk pemula, ini adalah cawan suci. Namun, hanya karena anda *mengerti* suatu strategi tidak berarti anda akan dapat *mengeksekusi* strategi tersebut.
Anda dapat menguji strategi yang sempurna ini dalam kehidupan nyata, dan jika anda tidak dapat mengeksekusi sejumlah aturan yang telah anda buat untuk diri sendiri dengan berpikir jernih karena alasan psikologis anda, maka tidak peduli seberapa besar keunggulan yang dimiliki strategi. Anda tidak dapat mengeksekusinya.
Dengan demikian, menemukan strategi yang dapat anda lakukan sendiri dengan konsistensi, apa pun yang terjadi di pasar, adalah sangat penting.
Dalam hal nilai yang diharapkan dan kesadaran diri, memiliki strategi yang 30% efisien namun anda dapat mengeksekusinya dengan 100% jauh lebih berharga daripada strategi yang 70% efisien yang hanya dapat anda jalankan secara akurat sekitar 40%.
Tidak stres karena kerugian adalah skill yang sebenarnya. Buatlah untuk mencegah kesalahan, bukan kerugian.
Baiklah, terima kasih telah membaca, dan selamat berakhir pekan! Beri tahu kami dengan komentar di bawah jika anda telah mempelajari sesuatu, dan kami akan membuat seri penuh dalam mengaplikasikan psikologi trading.
Salam!
- Tim TradingView