Mana yang harus diikuti? Fundamental? Sentimen? atau Teknikal?Saya pernah berada di titik di mana semua analisis terasa bertentangan. Dari metode ICT, chart menunjukkan buy. Tapi saat membaca berita fundamental, semua mengarah ke sell. Lalu, ketika mengecek sentimen retail, justru mayoritas trader ada di sisi sell. Akhirnya? Bingung, dan yang lebih parah, malah loss karena mencoba mengikuti semuanya.
Dari pengalaman itu, saya menyadari satu hal: terlalu banyak input tanpa filter adalah musuh besar keputusan trading.
Lalu bagaimana cara saya keluar dari lingkaran ini?
Saya mulai dengan memilih satu pendekatan utama yang menjadi dasar keputusan trading. Misalnya, saya memutuskan untuk menjadikan ICT sebagai "peta jalan" utama. Analisis fundamental dan retail sentimen hanya sebagai konfirmasi atau filter tambahan.
Ketika sinyal bertentangan, saya bertanya: mana yang paling masuk akal dalam kondisi saat ini? Jika fundamental mendukung sell, tetapi ICT memberi skenario buy, saya akan fokus pada konfirmasi tambahan dari price action, bukan mencoba mengikuti keduanya sekaligus.
Salah satu jebakan terbesar adalah keinginan untuk selalu mengambil keputusan yang benar. Padahal, tugas kita adalah membuat keputusan yang konsisten dengan rencana, bukan yang sempurna.
Dalam kondisi ambigu, saya mengurangi ukuran posisi. Dengan begitu, jika hasilnya salah, kerugian tetap terkendali.
Sekarang, setiap kali analisis terasa acak, saya kembali ke rencana sederhana: pilih arah utama, ikuti logika price action, dan abaikan kebisingan. Saya tidak selalu benar, tapi hasilnya jauh lebih konsisten.
Apa kamu pernah menghadapi situasi seperti ini? Bagaimana caramu mengatasinya?
Mengandung gambar
Refleksi Setahun Trading: Pelajaran dan Rencana ke DepanTahun ini terasa seperti roller coaster dalam dunia trading. Ada momen penuh euforia saat analisis tepat sasaran, tapi juga ada momen frustasi ketika pasar bergerak berlawanan dengan ekspektasi. Namun, dari semua itu, saya belajar bahwa perjalanan ini bukan sekadar tentang profit, melainkan bagaimana kita tumbuh sebagai trader dan individu.
Awal Tahun: Penuh Semangat dan Eksperimen
Saya masih ingat bagaimana saya memulai tahun ini dengan target ambisius. Saya mencoba berbagai strategi, mulai dari price action, sentimen retail, hingga mengandalkan data makro. Di awal, beberapa berhasil. Tapi ketika pasar berubah, saya menyadari satu hal penting: tidak ada strategi yang sempurna.
Salah satu pelajaran besar adalah kesalahan overtrading. Ada hari-hari di mana saya terlalu percaya diri, membuka terlalu banyak posisi tanpa perhitungan matang. Hasilnya? Bukan hanya kerugian finansial, tapi juga mental yang terkuras.
Tengah Tahun: Belajar dari Kesalahan
Pertengahan tahun adalah titik balik. Setelah menganalisis jurnal trading, saya sadar bahwa sebagian besar kesalahan berasal dari ketidakdisiplinan. Saya mulai fokus pada satu strategi, mengelola risiko dengan ketat, dan menahan diri untuk tidak tergoda masuk pasar tanpa alasan yang jelas.
Saya juga mulai memperbaiki cara berpikir. Daripada mengejar profit besar, saya memilih untuk konsisten. Sedikit demi sedikit, hasil mulai terlihat. Tidak selalu besar, tapi jauh lebih stabil.
Akhir Tahun: Refleksi dan Pertumbuhan
Menjelang akhir tahun, saya mulai fokus pada evaluasi. Apa yang berhasil? Apa yang perlu ditingkatkan? Saya sadar, tahun ini bukan hanya tentang trading, tapi juga perjalanan pribadi. Saya belajar untuk lebih sabar, lebih tenang, dan lebih bijaksana dalam menghadapi pasar.
Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika saya mengalami kerugian besar karena mengabaikan stop loss. Itu seperti tamparan keras, tapi dari situ saya belajar bahwa manajemen risiko adalah segalanya.
Saya tidak lagi mengejar profit besar dalam waktu singkat. Sebaliknya, saya ingin membangun portofolio secara perlahan tapi pasti. Saya juga memperdalam analisis makro dan bagaimana faktor ekonomi memengaruhi pasar. Terakhir, Trading jurnal akan terus menjadi sahabat terbaik saya untuk mengevaluasi kinerja.
Tahun ini mengajarkan saya bahwa trading bukan tentang kemenangan besar, tapi tentang bagaimana kita bertahan, belajar, dan tumbuh. Setiap kesalahan adalah pelajaran, setiap kemenangan adalah bonus.
Bagaimana dengan Anda? Apa pelajaran terbesar yang Anda dapatkan tahun ini? Mari berbagi cerita dan saling menginspirasi untuk tahun depan! 🚀
Apa Hubungan Trading dan Tinju?Banyak orang yang berpikir bahwa trading adalah jalan mulus menuju kekayaan dimana mereka berpikir mereka tidak akanrugi.
Pemikiran seperti itu sama naifnya dengan seorang petinju yang masuk ring dengan harapan tidak akan terkena satu pun pukulan.
Dalam tinju, bahkan petinju kelas dunia seperti Muhammad Ali atau Floyd Mayweather sekalipun, pasti pernah terkena pukulan. Begitu juga dalam trading.
Anda mungkin memilih aset yang tampak menjanjikan, atau mengikuti tren pasar yang dianggap aman, namun kerugian tidak bisa dihindari.
Entah itu karena pasar yang anjlok, skandal perusahaan, atau perubahan ekonomi yang tak terduga, pukulan-pukulan akan datang.
Banyak investor/trader baru yang masuk ke pasar dengan harapan terlalu tinggi, berpikir bahwa strategi yang baik atau strategi yang diajarkan oleh para guru akan memberikan keuntungan konsisten. Ini seperti petinju pemula yang berpikir bahwa mereka bertanding tanpa terkena satu pun pukulan.
Faktanya, kerugian adalah bagian dari permainan. Kerugian tidak bisa dihindari.
Pertanyaan sebenarnya adalah, bagaimana Anda merespon ketika terkena pukulan? Apakah panik dan menjual semua aset saat harganya jatuh, atau tetap tenang, menyusun ulang strategi, dan bertahan?
Sama seperti tinju, sukses dalam trading membutuhkan disiplin, pertahanan (diversifikasi), dan kesabaran.
Tidak ada petinju yang memenangkan setiap ronde, tidak ada petinju yang bertanding tanpa mendapatkan pukulan dan tidak ada trader yang selalu untung di setiap transaksi.
Namun, mereka yang belajar dari pukulan, tetap gigih, dan berani bangkit setelah jatuh, adalah mereka yang akhirnya keluar sebagai pemenang.
Jika Anda belum siap untuk rugi, berarti Anda belum siap untuk trading. Sesederhana itu
Hindari Perilaku Berjudi dan Pentingnya KetidaktahuanSebagai trader, kita semua memiliki kecenderungan alami untuk berjudi di pasar keuangan. Ini seringkali disebabkan oleh dorongan psikologis untuk mencari sensasi dan kepuasan instan. Namun, penting bagi kita untuk memahami bahaya dari perilaku ini dan mencari solusi untuk mengatasinya.
Kenapa Kita Berjudi di Pasar Keuangan?. Yang sering dilakukan kebanyakan orang adalah Overtrading, Melakukan terlalu banyak transaksi tanpa analisis yang memadai; Chasing Losses, Berusaha mengembalikan kerugian dengan mengambil risiko yang lebih besar; Overconfidence, Merasa terlalu percaya diri setelah beberapa transaksi berhasil, sehingga mengabaikan analisis yang lebih mendalam.
Solusi yang saya bagikan di postingan kali ini mungkin tidak pernah dibagikan oleh analis atau trader lainnya, namun dengan memahami hal ini lah, anda mungkin dapat lebih bertahan di pasar keuangan.
Pertama adalah mengakui Batasan Pengetahuan dan menyadari bahwa anda tidak tahu segalanya sehingga membuat anda lebih berhati-hati. Dengan kesadaran akan hal itu, saya rasa tidak akan ada yang namanya over confidence?. Seperti takdir, dengan memahami bahwa anda tidak tahu apa yang akan terjadi 1 hari dari sekarang, anda tidak mungkin membelanjakan semua uang anda setelah gajian, bukan?.
Kedua adalah Penelitian dan Analisis. Karena Trading tanpa pengetahuan yang cukup sama dengan berjudi. Memang, untuk beberapa hal, kadang saya menggunakan bahasa 'main' atau 'bermain' untuk trading. Namun hal itu oleh kebanyakan orang malah dianggap sebagai permainan analisa. Padahal tujuan saya agar trading itu sendiri mudah dicerna karena sejauh ini, trading masih tetap dianggap sebagai pekerjaan tersulit - padahal tidak sesulit itu jika terbiasa mengelola psikologi. Intinya, Selalu lakukan riset dan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan.
Untuk Strategi Mengurangi Risiko, saya rasa tidak perlu banyak penjelasan, cukup Diversifikasi dan Manajemen Risiko dengan tidak menaruh semua dana dalam satu aset, Menggunakan stop-loss dan limit orders untuk mengontrol kerugian, Menggunakan Posisi Kecil dan meningkatkannya seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman. Selalu menggunakan Akun Demo untuk berlatih/mencari edge dari sebuah strategi sebelum bertransaksi dengan uang sungguhan untuk memahami dinamika pasar tanpa risiko finansial.
Jadi, Kesimpulannya tendensi untuk berjudi di pasar keuangan adalah sesuatu yang alami, tetapi dapat dikendalikan. Dengan mengakui dan menyadari bahwa sebenarnya anda tidak tahu banyak di pasar keuangan dan menggunakan risiko terkecil yang mampu anda tanggung kerugiannya, anda akan paham bahwa itu adalah kunci untuk menghindari kerugian besar. Selain itu pertimbangkan untuk selalu mengedukasi diri secara terus-menerus dan menggunakan manajemen risiko yang baik untuk meningkatkan peluang sukses di pasar keuangan.
Dengan pemahaman yang tepat dan disiplin dalam menerapkan strategi ini, anda bisa menjadi trader yang lebih bijak dan sukses. Jangan ragu untuk berbagi pandangan Anda di kolom komentar. Selamat trading, dan semoga beruntung! 🚀📈
Pertemuan Saya Dengan Trader Sukses Dengan Pengalaman 10 TahunBaru-baru ini, saya berkesempatan bertemu dengan seorang trader berpengalaman yang telah lebih dari satu dekade berkecimpung di dunia trading. Dari pertemuan ini, saya belajar beberapa hal berharga yang ingin saya bagikan kepada komunitas Tradingview.
1. Terimalah Kebosanan 📉
Trading bukanlah tentang selalu berada dalam aksi. Terkadang, kebosanan adalah teman terbaik Anda. Sering kali, trading terbaik justru terjadi ketika kita bersabar dan menunggu setup dengan probabilitas tinggi. Jangan tergoda untuk selalu aktif melakukan transaksi.
2. Kesabaran adalah Kunci 🔑
Trader berpengalaman ini menekankan pentingnya kesabaran dalam trading. Menunggu momen yang tepat bisa berarti perbedaan antara profit dan loss. Ingat, bukan jumlah transaksi yang penting, tetapi kualitas dari setiap transaksi.
3. Fokus pada Rencana Trading 📝
Memiliki rencana trading yang jelas dan disiplin untuk mengikutinya adalah hal yang sangat penting. Rencana ini harus mencakup kapan masuk dan keluar dari posisi, serta manajemen risiko yang tepat.
4. Manajemen Risiko yang Baik 💼
Jangan pernah meremehkan pentingnya manajemen risiko. Pastikan Anda tidak mempertaruhkan lebih dari yang Anda mampu untuk kehilangan. Dengan manajemen risiko yang baik, Anda dapat melindungi modal Anda dan tetap dalam permainan untuk jangka panjang.
5. Terus Belajar dan Beradaptasi 📚
Dunia trading selalu berubah. Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi dengan kondisi pasar. Ikuti perkembangan terbaru dan selalu cari cara untuk meningkatkan strategi trading Anda.
Pertemuan ini memberikan saya wawasan berharga tentang pentingnya kesabaran, disiplin, dan manajemen risiko dalam trading. Semoga edukasi ini bermanfaat bagi komunitas kita dan membantu kita semua menjadi trader yang lebih baik.
Selamat trading dan semoga beruntung!
Apakah Anda Bisa Kaya dari Trading?Hai, Sobat Trader! Gimana kabarnya hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan semangat ya! 😁. Nah, ada pertanyaan nih yang sering muncul di benak kita semua, “Bisa gak sih aku kaya dari trading?”
Pertama-tama, kita harus paham dulu nih tentang mitos yang beredar. Banyak yang bilang kalau trading itu jalan pintas buat jadi kaya. Tapi, apa iya? Hmm, kayaknya gak semudah itu. 🥲
Trading itu bukan cuma soal beli di harga rendah, jual di harga tinggi. Ada banyak hal yang harus kita pahami. Misalnya, indikator teknikal, cara membaca chart, dan analisis tren pasar. Jadi, belajar terus ya! Jangan pernah merasa puas dengan pengetahuan yang kita miliki sekarang.
Nah, sekarang kita bahas tentang manajemen risiko. Ini penting banget lho… Jangan pernah taruh semua uangmu dalam satu keranjang. Ingat, dalam trading, kerugian itu pasti ada. Jadi, kita harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Lalu, ada satu hal lagi nih yang sering terlupakan, yaitu psikologi trading. Kita harus bisa kontrol emosi. Jangan sampai keputusan kita dibuat karena takut atau serakah. Emosi bisa jadi musuh terbesar kita dalam trading.
Jadi, balik lagi ke pertanyaan awal, “Bisa gak aku kaya dari trading?” Jawabannya adalah: Bisa! Asalkan kita mau belajar, berlatih, dan disiplin. Tapi ingat ya, trading bukanlah cara cepat jadi kaya. Butuh waktu dan usaha.
Saya mau cerita sedikit tentang pertemuan saya dengan kebanyakan orang. Mereka kebanyakan hanya ingin uangnya tanpa mau melakukan ‘kerja keras-nya’, nggak hanya satu dua orang seperti itu, tapi hampir semuanya seperti itu. Padahal tidak ada rahasia untuk mencapai kekayaan. Hanya butuh Mindset yang kuat dan Strategi yang kalau diulangi bisa profit dalam jangka panjang. Itu Saja!. Uangnya darimana? Percaya saya, kalau kamu punya skill trading dan manajemen risiko yang baik, masa tidak ada investor yang mau bekerja sama ? 😊
Nah, sekarang kembali ke topik, kita coba bahas tentang indikator teknikal. Ada banyak jenis indikator teknikal, seperti Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan Bollinger Bands. Setiap indikator punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita hanya harus paham satu cara kerja yang konsisten, bukan di otak-atik sampai kita nggak tau mana yang jadi kebiasaan market. 😅
Lalu, tentang manajemen risiko. Ada beberapa teknik yang bisa kita gunakan, seperti stop loss dan take profit. Dengan teknik-teknik ini, kita bisa meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Terakhir, tentang psikologi trading. Ini mungkin terdengar sepele, tapi percaya saya, ini penting banget. Kita harus bisa menjaga emosi agar tetap stabil, jangan terbawa suasana. Jangan biarkan rasa takut atau serakah mengambil alih kendali.
Semoga informasi kali ini bermanfaat. Selamat trading, Sobat Trader!
1 Alasan Kenapa Trading Dapat Memicu Stress.Pada tahun 1967 diadakan sebuah penelitian yang disebut Whitehall study. Penelitian ini cukup fenomenal pada masanya karena untuk pertama kalinya mengungkap bagaimana stres dari pekerjaan mempengaruhi kesehatan dan umur.
Dalam studi ini, Profesor Michael Marmot memantau 28.000 pekerja kantoran di Inggris selama 40 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa posisi pekerjaan memiliki dampak signifikan terhadap tingkat stres dan kesehatan seseorang.
Asumsi awal adalah, orang dengan jabatan tinggi akan cenderung lebih stres daripada orang dengan jabatan rendah.
Kenapa? Karena orang dengan jabatan yang tinggi memiliki tanggung jawab dan beban pekerjaan yang lebih berat.
Tapi Whitehall study menunjukkan hasil yang sangat berbeda.
Hal yang terjadi adalah kebalikannya.
Ternyata mereka dengan jabatan yang lebih rendah justru lebih stres, memiliki kesehatan yang lebih buruk, dan risiko kematian dini yang lebih tinggi.
Kenapa?
Ini karena mereka memiliki lebih sedikit kendali atas pekerjaan mereka, yang semuanya berkontribusi pada tingginya tingkat stres dan masalah kesehatan.
Jadi penyebab stres adalah karena kita tidak memiliki kendali.
Coba bayangkan beberapa situasi berikut:
Anak anda tidak mengikuti apa yang anda minta seperti mengerjakan PR. Ini membuat anda stres. Kenapa? Karena anda tidak memiliki kendali atas anak anda.
Contoh yang lain adalah pada bidang keuangan. Anda mencoba mengatur pengeluaran bulanan, tetapi biaya tak terduga, seperti perbaikan rumah atau pengeluaran medis, muncul. Ini bisa membuat Anda merasa kehilangan kendali atas keuangan Anda yang kemudian memicu stres.
Atau, di tempat kerja, proyek yang sedang Anda tangani menghadapi hambatan seperti perubahan besar dalam persyaratan atau tenggat waktu yang semakin dekat. Anda ingin mengubah ini, tapi kendali ada di atasan anda.
Ketiga situasi ini sama-sama dapat memicu stres. Kenapa? Karena anda tidak memiliki kendali.
Trading erat kaitannya dengan kendali. Kenapa? Karena dalam trading, kita sering merasa tidak memiliki kendali atas pergerakan pasar. Meskipun kita sudah menganalisis dan membuat strategi, pasar tetap bisa bergerak secara tak terduga. Hal ini bisa memicu stres yang tinggi, terutama saat menghadapi kerugian.
Trader yang kurang pengalaman mungkin merasa seperti mereka berada di belas kasihan pasar, yang bisa sangat menegangkan. Bahkan trader berpengalaman pun bisa merasa tertekan oleh volatilitas pasar. Rasa kurang kendali ini sama seperti yang dirasakan oleh pekerja dalam studi Whitehall yang berada di posisi rendah.
Namun, ada cara untuk mengurangi stres ini. Seperti dalam pekerjaan, di mana meningkatkan kendali atas lingkungan kerja dapat mengurangi stres, dalam trading, kita bisa mengendalikan risiko dengan menggunakan teknik manajemen risiko yang baik, mengikuti rencana trading yang sudah dibuat, dan terus belajar tentang pasar.
Dengan demikian, meskipun tidak dapat mengendalikan pasar, kita dapat mengendalikan bagaimana kita bereaksi terhadap pergerakan pasar, yang pada akhirnya dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik kita.
Semoga sukses.
Tim Tradingview Indonesia.
Recency : Mengapa kita Harus Melihat Gambaran Besarnya!Suatu hari saya libur kerja, dan istri saya sibuk dengan pekerjaannya. saya mengurus rumah, mengerjakan pekerjaan rumah, dan bahkan mengajak anak-anak makan keluar.
Sore harinya istri saya pulang dan saya memutuskan untuk duduk dan bermain video game.
Melihat ini, dia bertanya, “Seharian pasti kamu main game aja ya?” saya terkejut. Wanita itu, teganya dia? saya melakukan pekerjaan rumah dan menjaga anak-anak sepanjang hari!
Percayalah betina, ini lebih melelahkan dibandingkan pekerjaanmu di kantor. (saya ga ngomong gini di depan dia)
Asal tahu ya. menjaga anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga sangat melelahkan. Ini adalah pekerjaan penuh waktu dan sering kali diremehkan.
Setiap orang tua tahu bahwa mengasuh anak membutuhkan perhatian dan tenaga yang terus-menerus!
Di saat-saat bermain game itu, saya benar-benar melepas penat dari stres hari itu. Penting bagi orang tua untuk memiliki waktu senggang dan menikmati sedikit me time biar ga stress. Mental health is important, you know.
Tapi istri saya, wanita itu berasumsi kalau saya main game sepanjang hari karena dia melihat saya main game saat di sudah di rumah sepulang kerja
Ini, adalah contoh klasik dari recency effect.
Recency effect seperti mengingat akhir sebuah film dan melupakan keseluruhan cerita yang membentuk film tersebut. Hanya karena tokoh utamanya mati di akhir cerita, belum tentu filmnya jelek.
Ini tidak masuk akal, bukan? Maksud saya, hanya karena istri saya terakhir kali melihat saya bermain video game, dia berasumsi itulah yang saya lakukan sepanjang hari.
Kamu terlalu cepat mengambil kesimpulan dasar wanita. (sekali lagi saya ga ngomong gini di depan dia)
Penelitian Bennet Murdock pada tahun 1962 memberikan dukungan empiris untuk hal ini.
thedecisionlab.com
Dalam eksperimennya, peserta diminta mengingat kata-kata dari sebuah daftar. Ia menemukan bahwa orang cenderung mengingat beberapa kata pertama (efek primer) dan beberapa kata terakhir (recency effect). Kata-kata di tengahnya mungkin sudah terlupakan.
Ini menyiratkan bahwa ingatan kita condong ke informasi terkini.
Murdock memplot hasil eksperimennya pada sebuah grafik yang menunjukkan kurva posisi yang jelas. Performa memori tinggi pada kata-kata awal, menurun di tengah, dan memuncak lagi pada beberapa kata terakhir.
Hal ini jelas menyatakan bahwa ingatan memberi lebih banyak sorotan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini.
Menurut saya, ini karena otak bekerja seperti kamera, menangkap cuplikan pengalaman kita. Cuplikan terbaru masih terlihat di permukaan, mudah dilihat dan diakses.
Gambarnya segar dan jelas, seperti foto yang baru saja diambil. Seiring berjalannya waktu, karena semakin banyak foto yang ditambahkan, foto-foto sebelumnya akan terkubur di bawah tumpukan dan menjadi semakin sulit diakses.
Kaitannya dengan investasi
Dalam investasi, Recency effect seperti hanya melihat bab terakhir sebuah buku dan mengabaikan sisanya.
Investor, yang terpengaruh oleh peristiwa baru-baru ini, mungkin percaya bahwa tren jangka pendek, baik atau buruk, akan terus berlanjut. Bias ini dapat menyebabkan kesalahan.
Bayangkan sebuah saham harganya naik banyak akhir-akhir ini, menjulang seperti tugu Jogja.
Seorang investor mungkin berpikir bahwa hal baik ini akan terus berlanjut dan membuat pilihan yang optimis.
Buy! begitu isi kepalanya.
Tapi, ini seperti menilai buku dari halaman terakhirnya. Cerita selengkapnya, termasuk tren jangka panjang dan data historis, fundamental jauh lebih penting.
Selain itu, bereaksi cepat terhadap berita pasar terkini bisa bersifat impulsif, seperti membuat penilaian berdasarkan bab terakhir tanpa membaca keseluruhan buku. Hal ini sering kali bertentangan dengan prinsip investasi jangka panjang.
Terakhir, jika seorang investor baru-baru ini melihat harga saham yang naik banyak, maka dia mungkin akan mengabaikan resiko, melupakan fluktuasi pasar.
Sama seperti dalam cerita di mana seseorang dinilai karena bermain video game, tanpa melihat keseluruhan pekerjaan pada hari itu, investor mungkin salah menilai suatu saham berdasarkan kinerja harga terkini, bukan gambaran keseluruhan.
Intinya, recency effect dalam berinvestasi adalah kondisi dimana kita terlalu fokus pada peristiwa-peristiwa terakhir atau terkini.
Dan otak kita, secara bawaan menilai kejadian terakhir adalah representasi dari semuanya. Membuat kita melupakan informasi penting lain seperti kinerja, kondisi ekonomi ataupun trend dari sebuah saham.
Trading dengan Kesadaran Diri: Kunci Sukses dalam Pasar KeuanganHalo semua, trader-trader hebat! Hari ini, saya ingin berbicara tentang sesuatu yang seringkali terlupakan dalam trading, yaitu - diri kita sendiri. Trading tidak hanya tentang analisa teknikal atau fundamental, melainkan juga tentang bagaimana kita mengelola diri kita sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu saya dalam memahami diri sendiri:
1. Kesabaran : Apakah saya seorang individu yang sabar? Trading seringkali mengharuskan kita untuk menunggu momen yang tepat, dan kehilangan kesabaran bisa mengakibatkan keputusan impulsif.
2. Ketenangan dalam Drawdown : Bagaimana reaksi saya saat sedang mengalami masa-masa drawdown? Apakah saya tetap tenang dan terus mematuhi strategi trading, atau malah panik dan membuat keputusan ceroboh?
3. Manajemen Emosi : Apakah saya mudah marah atau terganggu saat sedang trading? Emosi yang tidak terkontrol bisa mengganggu pengambilan keputusan yang rasional.
Dalam trading, aspek psikologi sangatlah penting. Strategi trading yang kuat hanya akan berhasil jika saya dapat mengendalikan diri sendiri. Saya sangat menyarankan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan mulai memahami diri sendiri dengan lebih baik.
Ingatlah, trading adalah kombinasi antara analisa dan kontrol diri. Semoga postingan ini membantu anda menjadi trader yang lebih baik! Teruslah belajar dan terus berkembang. Happy trading, teman-teman! 📈💪😊
Rahasia Loss Konsisten dalam TradingKamu penasaran dengan cara agar bisa konsisten loss ?
Hahaha, nggak mungkin ya… Nggak ada trader yang mau loss. Saya pun juga gitu, tapi di postingan kali ini saya mau fokus untuk memberikan gambaran gimana cara agar bisa loss konsisten, dengan begitu setiap trader pemula bisa sadar kenapa sampai sekarang sering depo dan nggak pernah WD , beli challenge prop firm dan nggak pernah lolos, dan banyak hal lainnya yang bikin posisinya masih stuck dan belum dapet ijazah lulus trading (bercanda 😄)
Disclaimer : Gunakan postingan ini sebagai cerminan diri. Jika masih sering loss, bisa jadi gara-gara ngelakuin hal ini ? 👀
1. Kesalahan pertama adalah mengikuti tren tanpa memahami alasan di baliknya.
Trader pemula sering tergoda untuk membeli saham atau aset yang sedang naik atau turun dengan cepat, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor fundamental atau teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga. Hal ini bisa berakibat fatal jika tren berbalik arah secara tiba-tiba dan trader tidak punya rencana untuk keluar dari posisi mereka.
2. Kesalahan kedua adalah menggunakan leverage yang terlalu besar.
Leverage adalah fasilitas yang memungkinkan trader untuk bertransaksi dengan modal yang lebih besar dari modal asli mereka. Leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian. Trader pemula sering tergiur untuk menggunakan leverage yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi mereka tidak menyadari bahwa leverage juga bisa menghabiskan modal mereka dalam sekejap jika harga bergerak melawan posisi mereka.
3. Kesalahan ketiga adalah tidak memiliki manajemen risiko yang baik.
Manajemen risiko adalah kunci untuk bertahan dalam trading. Trader pemula sering tidak menetapkan batas kerugian (stop loss) atau target keuntungan (take profit) yang jelas, atau mengubah-ubahnya sesuai dengan emosi mereka. Hal ini bisa membuat mereka kehilangan kontrol atas posisi mereka dan mengalami kerugian yang tidak terbatas. Trader pemula juga sering tidak memperhitungkan ukuran posisi (lot size) yang sesuai dengan modal dan toleransi risiko mereka, sehingga mereka bisa overtrading atau undertrading.
4. Kesalahan keempat adalah tidak memiliki sistem trading yang teruji dan konsisten.
Sistem trading adalah aturan-aturan yang digunakan oleh trader untuk menentukan kapan masuk dan keluar dari pasar, berdasarkan analisis fundamental, teknikal, atau keduanya. Sistem trading harus disesuaikan dengan gaya, tujuan, dan karakteristik trader masing-masing. Trader pemula sering tidak memiliki sistem trading yang jelas, atau sering berganti-ganti sistem trading tanpa melakukan evaluasi dan backtesting yang cukup. Hal ini bisa membuat mereka bingung dan tidak konsisten dalam trading.
Trader seperti apa yang hebat?Pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang membedakan antara trader yang berhasil dengan yang tidak? Apa yang membuat seorang trader hebat mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah ketidakpastian pasar yang terus berubah?
Pertanyaan ini akan membantu kita memahami apa yang membuat seorang trader hebat. Mari kita mulai dengan melihat beberapa pertanyaan sederhana yang akan membantu kita memahami lebih lanjut :
1. Apa yang Mereka Ketahui? : Trader yang hebat memiliki pengetahuan yang kuat tentang pasar dan instrumen keuangan yang mereka perdagangkan. Data historis, analisis teknis, atau pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor fundamental adalah salah satu kunci keberhasilan mereka.
2. Bagaimana Mereka Mengelola Risiko? : Trader yang hebat memiliki kemampuan yang baik dalam manajemen risiko. Mereka tahu kapan harus menggunakan stop-loss, berapa banyak risiko yang akan mereka ambil dalam satu perdagangan, dan bagaimana melindungi modal mereka.
3. Apakah Mereka Disiplin? : Disiplin adalah salah satu karakteristik kunci. Trader hebat memiliki rencana perdagangan yang terperinci dan mereka mengikuti rencana tersebut tanpa tergoda oleh emosi atau impuls.
4. Apakah Mereka Menggunakan Data dan Statistik? : Trader yang hebat sering mengandalkan data dan statistik untuk membuat keputusan trading yang informasional. Mereka menganalisis tren pasar, volatilitas, dan indikator teknis berdasarkan data historis. Mereka juga mengambil posisi berdasarkan setup yang telah mereka punya datanya.
5. Bagaimana Mereka Menangani Ketidakpastian? : Ketidakpastian adalah bagian alami dari pasar keuangan. Trader hebat memiliki kemampuan untuk tetap tenang dan mengambil keputusan rasional di bawah tekanan, bahkan dalam situasi ketidakpastian yang ekstrem. Mereka bisa tidak melakukan trading dan menunggu market yang sesuai dengan trading plan mereka atau mengurangi risiko jika tetap ingin mengambil trade.
Sekarang… Bagaimana ?
Apakah Anda sudah melakukan 5 hal tersebut selama ini? Atau mungkin masih ada 1 atau 2 hal yang perlu diperbaiki? Mengembangkan kualitas sebagai trader adalah perjalanan yang berkelanjutan, dan selalu ada ruang untuk pertumbuhan dan peningkatan. Mari bersama-sama terus belajar dan berkembang menjadi trader yang semakin baik di masa depan!
Semoga beruntung dan selamat trading!
Mengenal Pergerakan Pasar = Market SidewaysSideways adalah kondisi pergerakan harga yang cenderung horizontal atau datar.
Harga tidak memberikan kenaikan atau penurunan yang cukup signifikan kuat.
Mengapa pasar bisa sideways?
Kondisi ini terjadi karena angka penawaran dan permintaan sama kuat dalam periode tertentu.
Dampak negatif jika pasar sideways
1. memakan waktu, karena pergerakan tidak signifikan untuk naik atau turun, jika kita memiliki posisi pada pair yang sideways maka akan butuh waktu lama untuk harga mencapai target profit yang sudah kita tentukan
2. biaya transaksi yang tinggi, karena jika pasar sideways, pergerakan harga membutuhkan waktu yang lama & menyebabkan biaya admin atas trading menjadi besar
3. bisa menguras emosi karena harga tidak mencapai target profit kita.
Namun, tetap ada dampak positif yang bisa diambil dari pergerakan pasar yang sideways. Yaitu;
1. market menjadi lebih jelas setelah masa sideways selesai
2. setelah sideways biasanya harga akan memberikan pergerakan yang cukup signifikan, sehingga kita bisa mendapatkan profit yang besar jika bisa menangkap posisi harga setelah sideways.
Notes:
Sumber penulisan ini adalah dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah dibaca, dilihat, didengar ataupun dialami sendiri.
Sehingga jika kalian yang membaca merasa ini ide kalian,
mohon ijin ya saya share ulang, karena mungkin saja saya juga belajar dari anda.
Terima kasih
19 September 2023
Menuju Kesuksesan: Cerita Trader PemulaAda sebuah cerita menarik dari seorang trader dalam meraih kesuksesannya dalam trading, sebut saja namanya Ali.
Ali adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang baru saja lulus SMA. Meskipun ia belum memiliki pengalaman formal dalam dunia keuangan atau investasi, ia memiliki impian besar. Ali selalu percaya bahwa trading adalah cara untuk mencapai kebebasan finansial yang ia idamkan.
Sejak lulus SMA, Ali tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Ali malah memutuskan untuk fokus pada pendidikan mandiri dalam trading. Ia membaca banyak buku, mengikuti kursus online, dan memulai simulasi trading dengan akun demo. Meskipun banyak teman-temannya yang memilih jalur pendidikan yang lebih tradisional, Ali yakin bahwa dengan kerja keras dan kesungguhan, ia bisa mencapai tujuannya.
Ali bekerja paruh waktu di sebuah toko lokal untuk mengumpulkan modal awal untuk trading. Meskipun gaji yang ia terima tidak besar, Ali selalu menyisihkan sebagian kecil dari pendapatannya untuk diinvestasikan ke dalam trading. Ia tahu bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam trading, ia perlu membangun modal, bahkan jika itu dimulai dari jumlah yang kecil.
Sementara sebagian besar teman-temannya sedang menjalani tahun pertama mereka di perguruan tinggi, Ali duduk di depan komputernya setiap hari, mempelajari grafik harga, dan menganalisis pasar. Ia tahu bahwa jalan menuju kekayaan melalui trading tidak akan mudah, tetapi Ali memiliki tekad yang kuat.
Namun, Ali juga menghadapi tantangan di rumah. Orang tuanya, yang berasal dari latar belakang yang lebih tradisional, sangat tidak setuju dengan pilihannya untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan malah fokus pada trading. Mereka khawatir tentang masa depannya dan merasa bahwa Ali sedang mengambil risiko yang besar dan tidak pasti.
Ali merasa terjebak di antara impian dan harapan orang tuanya. Konflik ini membuatnya merasa sangat tertekan dan terkadang meragukan pilihan hidupnya. Ia ingin membuktikan bahwa pilihannya akan membawa kesuksesan, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk memenangkan dukungan dan pengertian orang tuanya.
Ketidaksetujuan orang tuanya adalah salah satu tantangan emosional terbesar yang Ali hadapi dalam perjalanan tradingnya. Meskipun ia merasa terhambat, ia terus bekerja keras dan tidak pernah kehilangan harapan. Itu menjadi salah satu motivasinya untuk berhasil.
Namun, ketika Ali mulai trading dengan uang sungguhan, segalanya menjadi lebih rumit. Ia merasa emosinya terombang-ambing oleh pergerakan pasar yang cepat, dan sering kali membuat keputusan impulsif. Hasilnya, ia mengalami kerugian yang cukup besar dalam beberapa perdagangan awalnya. Ali merasa frustasi dan hampir menyerah.
Seiring berjalannya waktu, Ali menyadari bahwa perjuangan yang ia alami dalam meraih kesuksesan dalam trading merupakan sebuah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan ini. Meskipun ketidaksetujuan orang tuanya membuatnya merasa tertekan, ia menemukan kekuatan dalam tekadnya untuk membuktikan bahwa ia bisa sukses. Meskipun kerugian dan ketidakpastian di pasar membuatnya hampir menyerah, ia memutuskan untuk terus belajar dan berkembang sebagai seorang trader.
Perjuangan Ali untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa keputusannya untuk menjadi seorang trader bukanlah kesalahan menjadi salah satu motivasi terbesarnya. Meskipun ia merasa terbebani oleh ketidaksetujuan keluarganya, Ali tetap bersikeras untuk mengejar mimpinya.
Ini adalah ujian emosional yang berat baginya, dan ketika ia mengalami kerugian awal dalam trading, tekanan emosional semakin bertambah. Ali merasa seperti ia harus berhasil demi dirinya sendiri dan juga untuk membuktikan bahwa ia membuat pilihan yang tepat. Ia merasa bahwa jika ia gagal, itu akan menjadi bukti bahwa orang tuanya benar.
Namun, Ali tidak menyerah pada tekanan ini. Ia mencari bantuan dari seorang mentor yang memberinya nasihat berharga tentang bagaimana mengendalikan emosinya dalam trading. Ali mulai merencanakan setiap tradingnya dengan hati-hati dan belajar untuk mengatasi impulsivitasnya. Meskipun masih ada kesalahan dan kerugian, ia terus berjuang dan tidak menyerah.
Perlahan tapi pasti, Ali mulai melihat perubahan positif dalam hasil tradingnya. Meskipun masih ada kerugian sesekali, ia tidak merasa putus asa lagi. Ali terus belajar dan mengembangkan keterampilannya. Setiap kali ia melakukan kesalahan, ia mengambil pelajaran darinya.
Waktu berlalu, dan Ali terus tumbuh sebagai trader. Ia membangun kinerja konsisten yang baik, dan akhirnya, dalam beberapa tahun, sekitar 3-5 tahun, ia mencapai titik di mana ia bisa menggantungkan hidupnya dari trading. Kesuksesan itu tidak datang dalam semalam, tetapi dengan kerja keras, disiplin, dan tekad yang kuat, Ali berhasil mencapai mimpinya.
Cerita Ali adalah bukti nyata bahwa ketika kamu memiliki impian besar dan tekad yang kuat, tidak ada halangan yang bisa menghentikanmu. Ali, seorang pemuda yang baru lulus SMA, telah menghadapi banyak tantangan dalam perjalanannya menuju kesuksesan sebagai seorang trader. Meskipun orang tuanya tidak setuju dan banyak kerugian awal, Ali tidak pernah menyerah. Ia terus belajar, beradaptasi, dan tumbuh sebagai seorang trader.
Perjuangan Ali mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Tapi dengan tekad, kerja keras, dan ketahanan emosional, kita bisa mengatasi segala rintangan. Jangan biarkan pendapat orang lain atau kegagalan awal menghentikanmu. Jadi teruslah berjuang untuk mencapai impianmu!
Cerita Ali adalah inspirasi bagi setiap trader pemula. Ingatlah, jangan pernah menyerah, karena kesuksesan mungkin berjarak beberapa tahun, tetapi dengan ketekunan, kamu juga bisa mencapainya. Selamat berjuang, dan selamat mencapai kebebasan finansial yang kamu impikan!"
Mitos dan Kenyataan: Imbal Hasil 9% per Bulan dalam TradingHalo Teman TradingView,
Hari ini, saya ingin berbicara tentang salah satu mitos yang sering muncul dalam dunia trading: mencapai imbal hasil 9% per bulan. Banyak trader baru mungkin tergoda oleh ide menghasilkan pengembalian yang tinggi dalam waktu singkat, tetapi ada beberapa kenyataan penting yang perlu dipertimbangkan.
1. Variabilitas Kinerja
Perlu diingat bahwa kinerja trading sangat bervariabel. Ada trader yang mungkin mencapai 9% atau lebih dalam satu bulan, tetapi bisa saja mengalami kerugian dalam bulan berikutnya. Konsistensi adalah tantangan utama dalam trading.
2. Manajemen Risiko
Trader yang berhasil dalam jangka panjang biasanya memiliki strategi trading yang baik dan efektif dalam mengelola risiko. Manajemen risiko yang kuat adalah kunci keberhasilan trading jangka panjang.
3. Penggunaan Leverage
Beberapa trader mungkin mencapai hasil tinggi dengan menggunakan leverage (pinjaman modal). Leverage dapat meningkatkan potensi pengembalian, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian yang signifikan.
4. Instrumen Perdagangan
Tingkat pengembalian yang dapat dicapai dalam trading tergantung pada jenis instrumen yang diperdagangkan. Perdagangan saham mungkin memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, sedangkan forex memiliki volatilitas yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar.
5. Pengalaman dan Pendidikan
Trader yang sukses sering memiliki pendidikan dan pengalaman yang kuat dalam analisis pasar dan strategi trading. Mereka juga mengikuti rencana trading yang solid.
6. Kondisi Pasar
Kinerja trader dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar yang berubah-ubah, berita ekonomi, atau peristiwa geopolitik. Dalam kondisi tertentu, mencapai imbal hasil 9% per bulan mungkin menjadi lebih sulit.
Kesimpulan:
Mencapai imbal hasil 9% per bulan dalam trading bukanlah norma, dan bahkan trader berpengalaman pun tidak selalu mencapai tingkat pengembalian yang konsisten. Kunci untuk sukses dalam trading adalah memiliki ekspektasi yang realistis, manajemen risiko yang baik, dan rencana trading yang disiplin. Trading adalah aktivitas yang berisiko, dan perlu diingat bahwa kerugian juga merupakan bagian dari permainan ini :).
Semoga posting ini membantu menjernihkan beberapa mitos seputar trading. Selalu berdagang dengan bijak dan selalu perhatikan manajemen risiko Anda.
Semoga Beruntung! Selamat Trading!
Trader dan NahkodaHalo Sobat Traders, kita akan memahami dunia trading melalui perspektif yang unik, yakni melalui analogi seorang Nahkoda yang berpengalaman.
Bayangkan seorang trader sebagai seorang nahkoda, yang dengan penuh keterampilan dan pengalaman mengarahkan perjalanan mereka melalui lautan yang tak terduga dari pasar keuangan.
Seperti seorang nahkoda yang mengandalkan strategi, peta navigasi, dan alat navigasi untuk membimbing kapalnya, seorang trader menggunakan analisis yang cermat, data yang akurat, dan instrumen perdagangan yang tepat untuk membimbingnya melalui dunia keuangan yang kompleks ini.
1. Portofolio sebagai Kapal : Portofolio seorang trader adalah kapal mereka dalam perjalanan finansial. Sebagaimana seorang nahkoda merawat dan mengarahkan kapalnya, seorang trader harus secara aktif mengelola dan mengawasi portofolio investasinya.
Mereka harus melakukan diversifikasi dengan bijak, memilih dengan hati-hati aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio mereka, dan menjaga keseimbangan yang tepat untuk menghindari risiko yang tidak perlu.
2. Analisis Pasar sebagai Peta Navigasi: Analisis pasar adalah alat penting yang digunakan oleh trader, seperti peta navigasi yang digunakan oleh seorang nahkoda untuk menemukan jalur yang benar di lautan yang luas.
Trader mengandalkan berbagai alat analisis, termasuk grafik, indikator teknis, analisis fundamental, dan berita ekonomi, untuk menciptakan "peta" yang membantu mereka memahami tren pasar, potensi peluang, dan risiko yang mungkin muncul.
3. Tren dan Sinyal sebagai Panduan: Seperti seorang nahkoda yang mengandalkan bintang dan penanda lainnya sebagai panduan di lautan, trader mengandalkan tren pasar dan sinyal perdagangan sebagai panduan untuk mengambil keputusan perdagangan yang bijaksana.
Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai strategi analisis teknis dan fundamental serta kemampuan untuk mengidentifikasi peluang perdagangan yang kuat.
4. Volatilitas sebagai Badai Finansial: Analogi ini menggambarkan volatilitas pasar sebagai badai laut yang tak terduga. Seperti seorang nahkoda yang harus menghadapi cuaca buruk di laut, trader juga harus siap untuk menghadapi fluktuasi tiba-tiba di pasar.
Mereka harus memahami bahwa volatilitas adalah bagian alami dari pasar dan memiliki strategi manajemen risiko yang kuat untuk melindungi portofolio mereka.
5. Pasar Bull dan Bear sebagai Arus Laut: Analogi ini menggambarkan pasar bull sebagai arus laut yang mendukung trader dan pasar bear sebagai arus laut yang menentang.
Trader harus mampu beradaptasi dengan kondisi ini. Di pasar 'Bull , mereka dapat merasakan angin di belakang mereka, sedangkan di pasar Bear , mereka harus berjuang melawan tekanan penurunan harga. Ini memerlukan disiplin dan kebijakan yang berbeda dalam pengambilan keputusan.
6. Kapal Kecil vs. Kapal Besar: Trader ritel, seperti kapal kecil, sering lebih fleksibel dalam pergerakan mereka. Mereka dapat dengan cepat masuk dan keluar dari pasar.
Di sisi lain, institusi finansial, seperti kapal besar, memiliki lebih banyak sumber daya tetapi mungkin kurang fleksibel dalam pergerakan mereka. Trader ritel harus menggunakan keunggulan mereka dalam fleksibilitas dan kecepatan untuk bersaing di pasar.
7. Tujuan Keuangan sebagai Pelabuhan: Sebagaimana seorang nahkoda menetapkan tujuan perjalanan mereka menuju pelabuhan tertentu, seorang trader juga memiliki tujuan keuangan yang ingin mereka capai. Strategi trading yang dipilih adalah rutenya.
Trader harus memiliki rencana yang baik dan disiplin untuk mencapai tujuan keuangan mereka, serta kesiapan untuk menyesuaikan rencana jika kondisi pasar berubah.
8. Manajemen Risiko sebagai Penghindaran Karang: Seperti seorang nahkoda yang berusaha untuk menghindari karang dan rintangan di laut, trader harus memiliki strategi manajemen risiko yang kuat. Ini melibatkan penentuan batasan risiko, penggunaan stop loss, dan pengaturan ukuran posisi yang sesuai untuk menghindari kerugian yang signifikan.
9. Pengetahuan Mendalam sebagai Navigasi yang Lancar: Seperti seorang nahkoda yang mengandalkan pengetahuan laut yang mendalam untuk navigasi yang lancar, trader juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar, instrumen finansial, dan strategi perdagangan. Pendidikan dan pengetahuan yang berkelanjutan adalah kunci keberhasilan dalam dunia trading.
10. Kesabaran sebagai Kunci Kedamaian: Seperti seorang nahkoda yang harus sabar menunggu cuaca yang baik atau peluang yang tepat, trader juga harus memiliki kesabaran. Mereka harus tahu kapan harus bertindak dan kapan harus menunggu, menghindari overtrading, dan mengikuti rencana mereka dengan kedisiplinan.
Melalui analogi seorang nahkoda, kita dapat lebih memahami tantangan kompleks yang dihadapi oleh seorang trader dalam mengarungi pasar finansial
Dalam dunia yang selalu berubah dari pasar finansial, seorang trader yang bijaksana adalah seperti seorang nahkoda yang terampil. Mereka menghadapi tantangan setiap hari, merencanakan perjalanan mereka dengan hati-hati, dan menavigasi melalui lautan volatilitas dengan disiplin yang tinggi.
Analogi nahkoda memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang peran seorang trader dalam mengelola risiko, membuat keputusan berdasarkan data yang akurat, dan menjaga kapital yang berharga. Seperti seorang nahkoda yang bertanggung jawab atas keselamatan kapal dan awaknya, seorang trader bertanggung jawab atas keselamatan portofolio dan modalnya sendiri, serta mereka yang telah mempercayakan dana kepada mereka.
Kita tidak dapat melupakan pentingnya pengetahuan yang mendalam, pembelajaran berkelanjutan, dan kedisiplinan yang ketat dalam perjalanan ini. Sebagai seorang nahkoda yang mahir, seorang trader harus terus memperbarui peta navigasi mereka, menjelajahi perairan yang belum terjamah, dan tetap siaga terhadap perubahan cuaca ekonomi yang tak terduga.
Dalam akhirnya, baik seorang nahkoda maupun seorang trader menghadapi tantangan besar untuk mencapai tujuan mereka. Namun, dengan strategi yang tepat, manajemen risiko yang bijaksana, dan komitmen untuk terus belajar, mereka dapat mengarungi lautan keuangan dengan keberhasilan dan keberlanjutan.
Semoga sukses untuk kita semua..'
Syarat "Gagal Trading" dan SolusinyaSemoga postingan ini bermanfaat.
Kalau syarat sukses sudah terlalu banyak yang bikin tulisan. Kali ini saya bikin syarat gagal, tujuannya sudah jelas, silakan syarat-syarat ini dihindari apabila mau sukses trading saham.
Tidak punya metode
Untuk gagal, ini adalah syarat pertama yang harus terpenuhi. Apa yang dimaksud dengan metode? Metode bisa banyak dan bermacam, tergantung tradernya. Bisa menggunakan trend following dengan memanfaatkan moving average, bisa menggunakan indikator seperti stochastic, rsi, macd. Atau bisa juga hanya menggunakan support resistance candle.
Yang terpenting adalah adanya harga masuk dan harga keluar, entry-exit, dan trailing stop yang jelas. Instruksi untuk keluar dari posisi yang ada. Keluar bisa stop loss atau take profit. Diulang ya: entry, exit, trailing stop.
Saran, tuliskan metode trading. Tips nya, kalau itu tidak cukup dituliskan dalam satu kertas berukuran kartu remi, berarti terlalu ruwet.
Tidak punya disiplin
Ini syarat kedua untuk gagal dalam trading. Disiplin yang dimaksud adalah setelah punya metode trading, lakukan. Kalau cara Anda melihat pergerakan harga hari ini berbeda dengan bulan lalu, ini menunjukkan dua hal: pertama, mungkin metode Anda belum clear, kedua, Anda tidak disiplin. Jadi harus konsisten menerapkan metode yang terbukti berhasil.
Harapan yang tidak realistis
Kalau Anda trading dengan uang 100 juta rupiah misalnya, dan berharap dalam satu tahun bertumbuh 50% - 100% nya, ini tidak realisitis. Lalu bagaimana yang realistis? Saya secara umum menyarankan untuk menggunakan BI Rate sebagai acuan. Misal BI Rate saat ini 5,75%, maka itu adalah target realistis yang perlu Anda capai dalam setahun. Bagaimana kalau lebih? Ya rejeki. Bagaimana kalau kurang? Ya diperbaiki performance nya.
Tips, sebagai trader pemula, Anda hanya perlu tidak kehilangan uang.
Tidak punya kesabaran
Di buku Technical Analysis of Stock Trend oleh Edwards and Magee, dijelaskan bahwa market trend hanya 30% dari siklus. Ini artinya 70% nya market tidak trending.
Jadi kalau Anda long term trader, hanya akan ada 2-3 profitable trade yang potensial dalam setahun. Sama halnya kalau Anda short term trader, mungkin hanya ada 2-3 profitable trade potensial dalam seminggu.
Yang terjadi adalah, karena trading ini menyenangkan (semua yang berhubungan dengan uang biasanya menyenangkan), jadinya Anda akan merasa kehilangan sesuatu jika tidak melakukan trade (trading). Lalu Anda mulai mengeksekusi trade dengan kualitas yang lebih jelek, dan jadi overtrading.
Jangan kuatir kehilangan kesempatan hari ini, karena akan ada lagi besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan. Itu pasti.
Kesimpulan
Singkat. Hindari 4 hal di atas. Miliki metode, lakukan dengan disiplin, tentukan target yang realistis, dan patience (sabar). Setelah itu Anda ukur performance trading Anda.
Semoga bermanfaat.
Ekspektasi Adalah KunciMenjadi trader berarti anda berpotensi mengalami kerugian dan salah. Kedua pengalaman ini tidak akan terhindarkan, tidak peduli seberapa pintar kita atau seberapa hebat analisis kita.
Tidak ada apa pun di pasar yang akan mencegah kita mengalami kerugian. Pasar terlalu acak dan penuh dengan ketidakpastian untuk diprediksi. Ada terlalu banyak variabel yang harus dipertimbangkan yang dapat mempengaruhi pasar.
Apa yang sebenarnya terjadi ketika seorang trader mengalami kerugian? Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada eksptasi mereka. Mari kita ambil contoh dua trader: Budi dan Joko.
Budi percaya bahwa dalam trading tidak kerugian tidak bisa dihindari dan itu wajar serta merupakan bagian dari trading itu sendiri. Ini seperti pemilik bisnis yang berpikir bahwa beban usaha tidak dapat dihindari dan karenanya harus diterima.
Jika Budi kemudian menerima kerugian sepenuhnya dan telah mengantisipasi bahwa ia mungkin rugi, kecil kemungkinan Budi akan mengalami kekecewaan ketika ia menghadapi kerugian.
Dia dapat dengan mudah beralih ke trade berikutnya tanpa terlalu memikirkan kerugiannya karena dia telah mengantisipasinya. Ini adalah keyakinan dan mentalitas trader yang ideal.
Joko adalah kebalikan dari Budi. Bagi dia tidak ada potensi kerugian dalam trading. Dengan kata lain, Joko berpikir dia akan selalu untung. Dari perspektif ini, jika pasar tidak bekerja sesuai harapan Joko dan dia mengalami kerugian maka dia akan merasakan kekecewaan.
Ekspektasi adalah representasi mental kita tentang bagaimana masa depan akan terlihat. Jika terlalu banyak energi dicurahkan ke dalam ekspektasi, maka ekspektasi ini akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa jika tidak terpenuhi.
Ini sama seperti perasaan anak kecil yang dijanjikan akan dibelikan mainan yang dia inginkan namun tiba-tiba janji ini dingkari.
Maka kuncinya adalah kemampuan trader untuk menjaga ekspektasi.
Sekarang pertanyaannya, di antara Budi dan Joko, siapa yang kemungkinan adalah trader pemula?
Jawabannya tentu saja Joko. Hanya trader berpengalamanlah yang memiliki perspektif seperti Budi yang dapat menerima kerugian dan menyadari bahwa pasar tidak selalu berjalan seperti yang dia inginkan.
Keyakinan untuk tidak mengalami kerugian dapat menyebabkan kekecewaan. Jika pasar tidak bekerja seperti yang kita harapkan, ketika kita rugi, kita cenderung merasa bahwa pasar melakukan ini pada kita: pasar mengambil keuntungan kita dan pasar yang harus disalahkan.
Sikap ini akan menghalangi kita untuk melakukan evaluasi diri, melihat apa yang salah dengan diri kita, dan analisa kita.
Sebaliknya, menerima kerugian berarti mau bertanggung jawab dan menerima kenyataan bahwa kita bisa benar atau bisa juga salah. Kita bisa untung dan kita bisa juga rugi.
Trader berpengalaman bertanggung jawab atas kerugian mereka dan tidak akan menyalahkan pasar atas kerugian yang terjadi. Mereka dapat dengan mudah beralih ke perdagangan berikutnya karena mereka telah menerima kerugian sebelum memasuki suatu posisi.
Kedua ekspektasi ini, dari Budi dan Joko adalah salah satu perbedaan utama antara trader pemula dan berpengalaman. Trader pemula percaya pada ekspektasi mereka sementara trader berpengalaman menyadari bahwa ekspektasi mereka dapat terpenuhi atau tidak terpenuhi.
Kerugian tidak bisa dihindari, maka ada baiknya untuk selalu menjaga ekspektasi.
Swing High & Swing Low Sebelumnya sudah dibahas mengenai trend dalam pasar. Menentukan swing high dan swing low dapat membantu kita untuk membuat garis trend dan membantu kita untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya.
Swing low adalah titik terendah yang dicapai suatu harga dalam periode waktu tertentu.
Swing high adalah titik tertinggi yang dicapai suatu harga dalam periode waktu tertentu.
Gambar diatas merupakan contoh swing high dan swing low yang terbentuk pada market.
Bagaimana mengidentifikasi suatu titik harga merupakan swing high atau swing low?
Untuk swing high cara yang dapat kita lakukan adalah dengan cara:
1. Mencari titik tertinggi suatu candle
2. Kita lihat 2 candle sebelum dan sesudahnya
3. Kita identifikasi apakah 2 candle setelahnya membentuk body candle yang lebih rendah dari candle sebelumnya.
Begitu juga untuk swing low:
1. Mencari titik terendah suatu candle
2. Kita lihat 2 candle sebelumnya dan sesudahnya
3. Kita identifikasi apakah 2 candle setelahnya membentuk body candle yang lebih tinggi dari candle sebelumnya.
Apakah kita bisa dengan pasti menentukan jika terbentuk swing high pasti bisa sell begitu juga sebaliknya terbentuk swing low maka buy valid terjadi?
Jawabannya tidak, karena di market tidak ada yang pasti. Yang bisa kita lakukan adalah mengikuti trading plan yang sudah kita buat, dan saat membuatnya kita juga menggabungkan beberapa konfirmasi lainnya seperti konfirmasi indikator, chart patern.
Notes:
Sumber penulisan ini adalah dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah dibaca, dilihat, didengar ataupun dialami sendiri.
Sehingga jika kalian yang membaca merasa ini ide kalian, saya mohon ijin share ulang ya. Karena siapa tau saya juga belajar dari anda.
Terima kasih :)
15 Mei 2023
IMAS: Membaca Price actionDalam membaca price action, terdapat 3 struktur trend: uptrend, sideways dan downtrend.
Uptrend adalah saat terbentuk struktur HIGHER HIGH dan HIGHER LOW
Downtrend adalah saat terbentuk struktur LOWER LOW dan LOWER HIGH
Sideways adalah struktur high dan low tidak teratur
Transisi dari perubahan trend, downtrend ke uptrend biasanya terindikasi saat:
Struktur lower high berubah. Dimana high terakhir lebih tinggi dari high rata rata atau berada di atas downtrend line (Trendline breakout)
Struktur lower low berubah. Dimana low terakhir lebih tinggi dari low sebelumnya. atau dengan kata lain, lower low sudah tidak lagi menjadi lower low.
Dua indikasi ini bisa menjadi sinyal bahwa trend sudah mulai berubah.
IMAS
Kita perhatikan chart IMAS dimana area dalam chart dibagi menjadi dua: kanan dan kiri
Pada area kiri, struktur yang terbentuk adalah LOWER HIGH dan LOWER LOW atau downtrend
Sedangkan pada area kanan, struktur yang terbentuk adalah HIGHER HIGH dan HIGHER LOW.
Perubahan struktur ini mengindikasikan bahwa trend sudah berubah.
Sesuai dengan prinsip perubahan trend no 1 diatas :
“Struktur lower high berubah. Dimana high terakhir lebih tinggi dari high rata rata atau berada di atas downtrend line”
Maka struktur ini dapat kita lihat pada (1) pada chart IMAS yang sekaligus menjadi trendline breakout.
Lalu lanjut ke prinsip no 2
“Struktur lower low berubah. Dimana low terakhir lebih tinggi dari low sebelumnya. atau dengan kata lain, lower low sudah tidak lagi menjadi lower low.”
Aplikasi dari prinsip ini adalah area (2) di chart IMAS. low 700 kemudian menjadi 740.
Dari low ini, (720) terjadi rally hingga ke 920. Ini menjadi garis awal dan akhir untuk Fibonacci retracement.
Catatan tambahan:
konsistenlah dalam menggunakan Fibonacci retracement, jika anda mulai dari low, maka akhiri dengan high. Jika anda mulai dari close terendah, maka akhiri juga dengan close tertinggi. Prinsip ini berlaku juga dalam membuat trendline. Perhatikan trendline pada IMAS. garis ditarik dari high ke high dan dari low ke low.
Area (3) adalah retracement dari Rally 740 ke 920.
Apakah retracement ini kemudian menjadi area beli?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan coba rangkum definisi dari retracement yang baik dari salah satu buku Technical analysis tertua terbitan tahun 1930 an karangan Richard W. Schabacker yang menurut saya masih relevan semenjak sekitar 92 tahun sejak buku itu diterbitkan.
Schabacker dalam bukunya, yang dikutip dari Dow Theory mengatakan bahwa retracement idealnya di antara ⅔ atau ½ tinggi rally. Dengan kata lain, batas maksimal retracement yang sehat adalah ½ body rally.
Jika gunakan Fibonacci retracement, maka batas retracement yang sehat adalah Fibonacci 50%.
Jika retracement lebih dari 50%, maka hal ini patut lebih diwaspadai mengingat indikasi yang diberikan lebih ke potensi trend reversal bukan trend continuation.
Sekarang kita lihat kembali area (3) atau retracement pada IMAS.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Fibonacci retracement pada IMAS dihitung dari low 740 hingga ke high 920.
Dari 920 kemudian terjadi retracement yang masih berada < Fibonacci retracement 50%.
Dengan kata lain, retracement pada IMAS masih bisa dibilang sehat dah merupakan indikasi trend reversal.
Selama harga masih mampu retrace > 50% fibonacci retracement, maka pembelian bisa dilakukan.
Katalis IMAS
Penjualan mobil nasional secara wholesales per Juni 2022 meningkat jika dibandingkan Juni 2021. Di Juni 2021 penjualan mobil mencapai 72720 unit/ Sedangkan per Juni 2022 penjualan mobil 79168 unit. Terjadi peningkatan penjualan sebesar 8%.
Namun jika kita bandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu Mei 2021 yang sebesar 49453 unit, maka penjualan mobil meningkat sebesar 60%
IMAS adalah perusahaan distributor penjualan, suku cadang, dan perakitan beberapa merek seperti Suzuki, Nissan, dan Hino yang juga mencicipi larisnya penjualan mobil. Suzuki menjadi merek ke-5 dengan penjualan terbanyak, mencapai 41.413 unit, sedangkan Hino menduduki posisi ke-8 paling laris dengan total penjualan sebanyak 12.426 unit.
Katalis peningkatan penjualan mobil ini sudah tercermin dalam kinerja keuangan IMAS dimana di awal tahun ini EPS IMAS konsisten naik dan positif.
Jika penjualan masih membaik, maka ini berpotensi menaikkan kinerja IMAS. Sebagai tambahan, pada kuartal ke 3, EPS IMAS hanya sebesar -37. Jika kemudian terjadi peningkatan kinerja di kuartal ke 3 tahun ini, maka IMAS berpotensi mengalami turn around atau dari rugi menjadi untung. Sebuah kondisi yang biasanya cukup kuat menarik minat pasar.
Cut Loss jika koreksi dibawah FIbonacci retracement 50% atau jika EPS IMAS di kuartal ke 3 di bawah menurun.
3 Index, Suku bunga dan Normalcy bias.Baru-baru ini, bank sentral Amerika Serikat, The Fed, menaikkan suku bunga menjadi 5%. Ini merupakan kenaikan suku bunga tertinggi sejak tahun 2006. Selain itu, suku bunga diprediksi masih akan naik sekali lagi dalam waktu dekat.
Hal ini memunculkan beberapa pertanyaan tentang dampak kenaikan suku bunga pada pasar saham dan bagaimana pengaruhnya pada indeks-indeks saham. Saya akan melihat pengaruhnya pada 3 indeks:
1.Indeks S&P 500 yang merupakan indeks saham dari 500 perusahaan besar di Amerika Serikat. Indeks ini dianggap sebagai salah satu indikator utama kesehatan pasar saham di AS dan sering dijadikan patokan untuk kinerja pasar saham global. S&P 500 mencakup perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, energi, keuangan, dan lain-lain.
Chart analysis:
Sejak penguman kenaikan suku bunga sebesar 25bps, SPX memang turun, Namun penurunan ini tidaklah signifikan dimana harga masih belum menembus mother bearish candle
2. Hong Kong Shanghai Index (HSI) adalah indeks saham dari 50 perusahaan terbesar di pasar saham Hong Kong. Indeks ini sering dijadikan acuan oleh investor karena Hong Kong dikenal sebagai pusat keuangan Asia dan menjadi jembatan antara pasar saham Asia dan Barat. HSI mencakup perusahaan-perusahaan dari sektor keuangan, real estate, properti, energi, dan lain-lain.
Chart analysis
Berita kenaikan suku bunga justru menaikkan HSI sebesar 2.45%. Namun terjadi doji didekat downtrendline yang bisa menjadi sinyal jika akan ada potensi koreksi.
3.MSCI Emerging Market Index yang mencakup saham-saham dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang di seluruh dunia, seperti China, India, Brasil, dan Rusia. Indeks ini dianggap sebagai barometer kinerja pasar saham negara-negara berkembang dan dijadikan referensi oleh banyak investor global. Indeks ini mencakup perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor seperti teknologi, konsumen, keuangan, dan lain-lain.
Chart analysis
Hampir mirip dengan HSI dimana setelah pengumuman suku bunga, Indeks ini naik sebesar 1.24%. Terdapat bearish candle namun belum cukup kuat untuk menurunkan indeks ini cukup dalam.
________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3 indeks ini tidak menunjukan penurunan signifikan selepas pengumuman kenaikan suku bunga.
Ini secara tidak langsung mengindikasikan bahwa pelaku pasar sudah mulai terbiasa dengan kenaikan suku bunga.
Dari sudut padang behavioral economic ini disebut dengan normalcy bias. Normalcy bias terjadi ketika orang meremehkan kemungkinan atau dampak dari bencana atau krisis.
Contoh:
Orang yang setiap hari mengalami hujan akan menganggap hujan normal dan cenderung menganggap remeh dampak dari hujan terus-menerus seperi banjir sehingga dia tidak menyiapkan diri akan dampak dari banjir.
Dalam hal ini, pasar saham mungkin sudah terbiasa dengan kebijakan kenaikan suku bunga, sehingga menganggap bahwa kebijakan tersebut normal dan tidak akan berdampak signifikan pada indeks saham di masa depan.
Dengan kata lain, kenaikan suku bunga mungkin tidak akan berdampak signfikan lagi di masa depan.
Namun normalcy bias memiliki dampak negatif.
Seperti yang sebut diatas, normalcy bias adalah kecenderungan manusia untuk menganggap bahwa segala sesuatu akan berjalan normal dan tidak terjadi perubahan yang signifikan.
Ketika seseorang mengalami normalcy bias terhadap kenaikan suku bunga, maka orang tersebut cenderung meremehkan dampak yang lebih besar dan jangka panjang dari kenaikan suku bunga terhadap pasar dan ekonomi riil. Hal ini bisa terjadi karena suku bunga mungkin tidak langsung turun dan akan bertahan di level yang sama untuk sementara waktu.
Bertahannya suku bunga di level yang sama bisa saja memiliki dampak negative yang signifikan terhadap pasar.
Jadi, normalcy bias dapat membuat orang tidak mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari kenaikan suku bunga dan mengabaikan dampak yang lebih besar dari perubahan pasar dan ekonomi yang terjadi secara alami. Oleh karena itu, penting bagi untuk tetap waspada dan mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapi perubahan pasar dan ekonomi, termasuk kenaikan suku bunga, yang dapat memengaruhi kondisi ekonomi.
Untuk sementara sepertinya sentiment kenaikan suku bunga memang masih belum kuat karena ada sentiment lain yang lebih kuat dari dari perbankan global seperti SVB, Credit Suisse, dan Deutsche Bank.
Namun jika kita menyadarai normalcy bias, ada baiknya kita tidak lebih waspada terhadap sentiment dari suku bunga.
Memperkenalkan Pemikiran! 5 Hal yang perlu anda ketahui.Media sosial telah berkembang menjadi sebuah peralatan yang penting bagi para trader dan investor. Tetaplah up to date dengan narasi pasar, berbagi dan membaca ide-ide teratas, dan berkolaborasi langsung dengan orang lain semuanya berfungsi untuk menjadikan media sebagai bagian yang sangat penting dari proses riset. Itulah mengapa hari ini kami dengan gembira mengumumkan langkah selanjutnya dari evolusi tersebut - Pemikiran!
Dalam postingan hari ini, kami akan menyoroti beberapa cara menggunakan Pemikiran untuk meningkatkan cara anda dalam mengikuti, berbagi, dan berbincang tentang simbol favorit anda. Lagi pula, di pasar, informasi adalah segalanya dan ini adalah sebuah alat yang dapat dimasukkan ke dalam alur kerja anda:
1.) Jadikan Pemikiran sebagai feed yang dibuat oleh rekan-rekan anda – penuh dengan opini, catatan, dan topik berita yang dibagikan, semuanya relevan terhadap ticker apa pun yang sedang anda lihat.
2.) Pemikiran dapat digunakan untuk mengukur sentimen umum dengan cepat untuk simbol apa pun. Tanyakan pada diri anda apa yang dibicarakan orang-orang dan apakah itu bullish atau bearish.
3.) Dapat diakses dari halaman simbol apa pun, atau dari panel kanan (dengan ikon gelembung pikiran), format unik ini memungkinkan anda berbincang dengan anggota komunitas lain di samping chart anda. Pantau chart dan percakapan sosial secara bersamaan.
4.) Anda ingin feed untuk simbol tertentu? Buka feed Pemikiran untuk simbol tersebut dan bagikan pertanyaan atau komentar anda . Trader lain pada akhirnya akan melihat postingan anda di feed Pemikiran. Mereka kemudian dapat berkomentar, menilai positif, dan menilai negatif untuk memberi tahu anda apa reaksi awal mereka. Masukan ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman anda tentang sebuah simbol.
5.) Pemikiran dapat digunakan untuk mendapatkan berita dengan cepat tentang simbol favorit anda. Buka feed Pemikiran dan periksa apa yang dikatakan orang lain. Apakah ada berita terkini? Tautan? Chart? Sesuatu yang lain? Seiring berjalannya waktu, feed ini akan menjadi aliran berita yang penting bagi anda.
Pemikiran saat ini masih dalam versi beta, jadi kirimkan saran dan masukan yang anda miliki kepada kami! Ketahuilah bahwa kami bekerja dengan giat untuk memperbaikinya.
Akhirnya - saat ini Pemikiran terbuka kepada semua pengguna untuk membaca, mengikuti, dan menilai, namun hanya pengguna berbayar (Pro, Pro+, dan Premium) yang saat ini dapat memposting ke feed Pemikiran dan meninggalkan komentar, mirip dengan peralatan sosial lainnya di situs kami.
Beri tahu kami bagaimana anda menyukainya, dan keluarlah dan posting Pemikiran pertama anda hari ini!
-Tim TradingView ❤️❤️
1 kesalahan besar dari manajer investasi tersuksesPortofolio terkonsentrasi adalah porto dimana hanya sedikit atau mungkin hanya satu aset didalamnya.
Karena hanya berfokus pada satu atau sangat sedikit aset, porto seperti ini bisa memberikan keuntungan yang tinggi jika naik namun juga memberikan kerugian yang signifikan jika satu saham tersebut turun.
Sequoia Fund adalah salah satu manajer investasi paling sukses dalam sejarah. Return dari Sequoia mengalahkan pasar selama beberapa dekade. namun dibalik kesuksesan Sequoia Fund, Kita bisa belajar tentang risiko portofolio terkonsentrasi dengan mempelajari satu kesalahan yang dibuat dari salah satu manajer investasi paling sukses yang direkomendasikan sendiri oleh Warren Buffet.
Sejak tahun 1970, Ruane, Cunniff & Goldfarb telah mengelola Sequoia menggunakan strategi jangka panjang berdasarkan analisa mendalam untuk mengungguli Indeks S&P 500. Bahkan katanya seorang analis Sequoia menghabiskan tahunan untuk menganalisa perusahaan, menghadiri pertemuan tahunan, berbicara dengan ratusan karyawan, manajer, pelanggan bahkan sampai pemasok.
Sequoia tidak mencari keuntungan jangka pendek atau posisi 1%. Mereka berniat untuk memiliki investasi untuk waktu yang lama dan menghasilkan pengembalian yang tinggi melebihi indeks.
Sequoia telah mengalahkan S&P 500 selama 47 tahun sebesar 2,6%. Pada bulan Juli 1970, $10.000 meningkat menjadi lebih dari $4 juta. Ini adalah tiga kali return yang didapat jika berinvestasi indeks S&P 500.
Pada tanggal 28 April 2010 mereka mulai membeli saham Valeant, sebuah perusahaan farmasi seharga $16 dan menjadi holding terbesar kedua dalam porto mereka. Valeant naik 76% dalam tiga bulan pertama tahun 2011, melampaui Berkshire Hathaway untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Untuk pertama kalinya sejak 2003, Valeant membantu Sequoia mengalahkan S&P 500 dengan selisih dua digit.
Sejak mereka membeli Valeant, dana kelolaan mereka atau AUM naik 3 kali lipat.
Sequoia menyebut Valeant “Perusahaan farmasi yang tidak menghabiskan banyak uang untuk penelitian dan pengembangan. Valeant berinvestasi secara ekstensif pada penjualan tetapi tidak pada R&D (research and development).
Apa yang Valeant lakukan sebenarnya sederhana. Valeant membeli perusahaan farmasi yang lebih kecil. menurunkan biaya pembuatan lalu menaikkan harga produknya.
Apa yang dilakukan Valeant ini dianggap kurang etis meskipun karena alasan bisnis.
Hillary Clinton bahkan menyebut Velant dalam tweet nya di September 2015.
Saham Valeant anjlok 31% selama lima sesi berikutnya. Valeant dihukum karena metode bisnis yang tidak bermoral, yaitu menaikkan harga obat terlalu tinggi.
Citron Research bahkan menuduh Valeant melakukan penipuan akuntansi pada 21 Oktober 2015, membandingkannya dengan salah satu kasus penipuan akuntansi terbesar yaitu Enron.
Akibat katalis buruk ini, saham Valeant turun lebih dari 40%. Bahkan di tahun ini S&P 500 naik 8,44% sementara nilai saham Valeant pada porto Sequoia turun 9,03%! Ini ibarat saat semua orang untung, anda malah rugi sendiri.
Sequoia kemudian melakukan apa yang investor pada umumnya lakukan yaitu average down atau menambahkan lebih banyak posisi ke Valeant yang membuat Sequoia menjadi pemegang saham terbesar Valeant dan memiliki 32% dari perusahaan tersebut. (dari sisi psikologi, ini mungkin karena Sunk Cost Fallacy)
Mungkin sudah lelah melakukan average down atau sadar bahwa Valeant bukan perusahaan yang baik, Sequoia menjual saham Valeant. Sequoia kehilangan separuh nilai asetnya dalam beberapa bulan karena harga saham Valeant turun hampir 90%.
Pelajaran yang bisa kita pelajari dari Sequoia:
Jangan menaruh semua telur anda dalam satu keranjang.
Dalam ekonomi ada disebut dengan diversifikasi yang artinya penyebaran dana ke berbagai jenis aset yang berbeda.
Porto terkonsentrasi memang berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi jika naik. Namun ini diiringi juga dengan potensi kerugian yang tinggi.
Diversifikasi di sisi lain, memberikan imbal hasil yang cenderung lebih sedikit tapi lebih aman.
Jika diibaratkan dalam sebuah peternakan:
Porto terkonsentrasi ibarat anda hanya punya Sapi. Jika harga sapi naik, anda untung banyak. Namun jika harga sapi turun, anda juga rugi banyak.
Sedangkan porto diversifikasi adalah saat anda punya sapi, babi, ayam dan bebek. Saat harga ayam naik, keuntungan anda tidak banyak karena anda tidak punya banyak ayam.
Namun saat harga ayam turun, kerugian anda juga tidak banyak karena anda masih punya sapi, babi dan bebek.
Semoga membantu
Elements Harmonic Pattern Bullish BatKategori : Bullish
Deskripsi : Harmonic Pattern ‘Bullish Bat’ adalah pola Harmonic yang
ditemukan oleh Scott M Carney' pada tahun 2001,
menurut Scott M Carney pola ini mungkin merupakan pola yang paling sering ditemukan pada grafik pasar keuangan,
baik pada grafik Saham, Forex, maupun Crypto.
Pola ini memiliki dua kategori dengan probabilitas Bullish & Bearish
dengan struktur pengukuran lima titik pembalikan yaitu titik XABCD,
Bullish Bat memiliki pola yang menyerupai huruf ‘M’
sedangkan pola Bearish Bat menyerupai huruf 'W'
Elements :
• Titik B adalah retracement dari titik X~A antara rasio 0.382 sampai 0.50
• Titik C adalah retracement dari titik A~B atara rasio 0.382 sampai 0.886
• Titik D adalah pertemuan antara retracement X~A rasio 0.886, dan projections titik B~C rasio minimal 1.618 sampai 2.61
Lalu point terpenting dari struktur Bullish Bat ini adalah,
Titik D sebagai validasi pola, dikenalkan oleh Scott M Carney' sebagai 'Potential Reversal Zone (PRZ) :
memiliki syarat validasi yaitu : '
pertemuan antara dua rasio Fibonacci yaitu, Retracement titik X~A Rasio 0.886, dan Projections B~C dihasilkan rasio minimal 1.618 hingga 2.618.
Default Target kenaikan dari pola Bullish Bat ini berada pada rasio 0.382-0.618 yang dihasilkan dari Titik A-D
Invalidasi pola jika pergerakan harga menembus Titik X, dengan batas toleransi yang dinamis.
Demikian ulasan singkat mengenai Harmonic Pattern Bullish Bat, semoga bisa bermanfaat.
All The Best..'
Technical Art'nalysis