Risiko Tersembunyi dalam Trading Copy: Apa yang Harus Kamu Tahu!Hai, saya Madelina!
Hari ini, saya ingin berbicara tentang topik yang sering dilakukan oleh banyak trader pemula: trading copy atau menyalin transaksi. Metode ini terdengar menarik karena memberi kesempatan untuk belajar dari trader sukses. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa menyalin transaksi tidak sepenuhnya menghindarkan risiko. Tanpa pemahaman yang jelas tentang strategi yang digunakan, Anda bisa terjebak dalam kerugian yang tidak perlu.
Pada artikel ini, saya akan menjelaskan risiko yang tersembunyi dalam menyalin transaksi dan bagaimana melindungi diri dengan aturan sederhana yang bisa membantu Anda tetap aman dalam trading.
Risiko dari Trading Copy
Menyalin transaksi bisa menghemat waktu dan memberi kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain. Namun, jika Anda hanya menyalin tanpa memahami strategi yang mendasarinya, Anda bisa menghadapi pergerakan harga yang tiba-tiba tanpa tahu bagaimana cara menanganinya. Ini bisa menyebabkan kebingungan dan hilangnya kendali saat trading.
Cara Melindungi Diri Saat Menyalin Transaksi
1. Batasi Risiko pada Setiap Transaksi
Tentukan batas risiko yang sesuai dengan kemampuan Anda, sebaiknya antara 0,5% hingga 1% dari total modal untuk setiap transaksi. Jangan lupa untuk selalu menempatkan stop loss agar akun Anda terlindungi dari pergerakan pasar yang tak terduga.
2. Sesuaikan Ukuran Posisi dengan Stop Loss
Ukuran posisi Anda sebaiknya disesuaikan dengan jarak stop loss dari transaksi yang Anda salin. Misalnya, jika trader yang Anda salin menggunakan stop loss 80 pip, Anda harus menyesuaikan posisi agar risiko tetap terkendali.
3. Salin Hanya yang Anda Pahami
Sebelum menyalin transaksi, pastikan Anda memahami strategi yang digunakan. Jangan salin transaksi yang Anda tidak mengerti tentang tren, pola pasar, atau alasan di balik keputusan tersebut.
4. Tentukan Batas Kerugian Harian dan Mingguan
Tetapkan batas kerugian harian dan mingguan yang realistis dan patuhi. Jika Anda mencapai batas tersebut, berhenti sejenak dan jangan lanjutkan trading hingga Anda merasa siap untuk kembali.
Kesimpulan
Dengan mengikuti aturan-aturan ini, Anda tidak hanya melindungi modal Anda tetapi juga meningkatkan peluang sukses dalam trading. Trading copy bisa menjadi alat yang berguna, tapi hanya jika Anda tahu cara mengelola risiko dengan bijak.
Ingat, disiplin dan perencanaan yang matang adalah kunci untuk sukses jangka panjang. Semoga sukses dan selamat berdagang!
Ide komunitas
Belajar Candlestick dan Polanya Penting,Tapi Tidak Wajib Tahu "STulisan ini adalah tulisan kami yang ke-20, alangkah baiknya jika teman-teman Trader membaca terlebih dahulu 19 tulisan kami sebelumnya untuk mengikuti cara trading kami.
Pada kesempatan tulisan ini kami akan berfokus kepada apakah belajar Candlestik itu penting atau tidak dan perlukah semua jenis Candlestik serta polanya diketahui terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam trading?
Dari perspektif kami, mempelajari Candlestik dan Polanya sangatlah penting, bentuk paling umum yang membentuk dasar semua pola Candlestik adalah :
1. Bullish Candle (Hijau / Putih) : Harga penutupan lebih tinggi dari pembukaan merupakan sinyal kenaikan.
2. Bearish Candle (Merah / Hitam) : Harga penutupan lebih rendah dari pembukaan merupakan sinyal penurunan.
3. Doji : Harga pembukaan hampir sama atau sama dengan penutupan menandakan kebimbangan pasar.
Pola Pembalikan (Reversal Patterns)
Menandakan kemungkinan terjadi perubahan arah tren :
Bullish Reversal (dari turun ke naik):
1. Hammer: Badan kecil di atas dengan ekor bawah panjang merupakan sinyal pembalikan naik.
2. Inverted Hammer: Ekor atas panjang, muncul di dasar tren turun.
3. Bullish Engulfing: Candle hijau besar “menelan” candle merah sebelumnya.
4. Morning Star: Pola 3 candle: merah mengalami doji sedangkan ekor hijau panjang.
Bearish Reversal (dari naik ke turun):
1. Shooting Star: Ekor atas panjang, muncul di puncak tren naik.
2. Hanging Man: Mirip hammer tapi muncul di puncak tren naik.
3. Bearish Engulfing: Candle merah besar menelan candle hijau sebelumnya.
4. Evening Star: Pola 3 candle: hijau mengalami doji dengan ekor merah panjang.
Hal tersebut di atas adalah beberapa Candlestik dan Polanya yang sering didapatkan dalam pola candle, dengan mengetahui pola yang sering muncul, harapannya peluang untuk mendapatkan profit pada proses trading bisa menjadi lebih besar, kamipun sering menggunakan pola tersebut sebagai acuan entri maupun exit selain dengan Pola/Setup yang dimiliki.
Semoga bermanfaat.
Salam Berkah dan Profit Bersama Untuk Kita Semua.
Trading Plan dengan EMA ColorHari ini saya jelaskan bagaimana cara membuat trading plan sederhana hanya dengan bantuan warna dari EMA.
Konsepnya mudah:
Saat harga di atas EMA, fokus pada peluang buy.
Saat harga di bawah EMA, fokus pada sell.
Dengan memberi warna berbeda sesuai arah EMA, kita bisa langsung tahu bias market tanpa banyak indikator.
Tujuannya bukan untuk mencari sinyal instan, tapi untuk melatih disiplin dan konsistensi dalam mengikuti arah trend.
Gunakan logika, bukan tebakan.
Biarkan warna yang berbicara.
Terima kasih dan semoga anda terbantu!
Membangun Trading Plan yang Bisa DiulangBanyak trader berpikir sistem mereka sudah “objektif”, padahal sering kali tidak. Mereka pakai konsep SMC atau ICT, tapi lupa satu hal penting: data objektif itu harus bisa diukur, bukan hanya dirasa.
Objektif artinya bisa diulang dengan hasil yang konsisten. Kalau dua orang membaca chart yang sama dan bisa mengambil kesimpulan yang serupa, berarti datanya objektif. Kalau hasilnya tergantung “feeling”, berarti belum.
______________________
Struktur Sederhana: Time dan Price
Kita cuma butuh dua hal: Waktu dan Harga .
Untuk waktu, fokus ke sesi utama pasar :
Asia: 08.00–11.00 WIB
London: 14.00–17.00 WIB
New York: 19.00–23.00 WIB
Di luar jam itu, lebih baik istirahat. Tujuan kita bukan trading terus, tapi mencari momen yang efektif .
Untuk harga, pakai satu alat: EMA 10 .
Tidak perlu indikator lain. EMA 10 sudah cukup untuk menunjukkan momentum jangka pendek.
______________________
Tiga Timeframe yang Saling Melengkapi
Kita pakai tiga timeframe:
Daily → Menentukan arah besar (bias). Kalau candle harian bullish, kita cari Buy; kalau bearish, cari Sell.
1 hour (1h) → Konfirmasi arah di sesi aktif. Fokus ke Opening Price 1H . Ini titik penting karena biasanya jadi patokan institusi memulai hari.
5 minute (5m) → Area eksekusi. Setelah Daily dan 1H selaras, baru turun ke 5m untuk cari entry.
______________________
Contoh Logika Sederhana
Misal Daily bullish.
Saat sesi London, anda buka timeframe 1h, Opening Price 1h seharusnya di atas EMA 10.
Di 5m, anda dapat melakukan banyak hal di antara ini :
Tunggu harga retest ke EMA 10 lalu mulai naik lagi → Instant Buy
Buy di High dari 1h sebelumnya → Buy Stop
Buy di High dari 1h sebelumnya setelah break dengan body → Buy Limit
Buy di Opening price 1h saat ini → Instant Buy
Stop loss di 1H Low sebelumnya .
Kalau harga turun menembus itu, berarti momentum 1h gagal, close saja.
Target profit bisa 1–2 kali jarak SL , tergantung seberapa kuat trendnya.
Kalau market trending jelas, bisa diperpanjang hingga 3x atau lebih.
______________________
Pahami Risiko dan Kondisi Pasar
Sistem ini paling efektif di pasar yang trending .
Kalau harga malah sideways , sinyal bisa salah.
Itulah kenapa pemahaman fundamental dan sentimen tetap penting.
Mereka membantu kita tahu kapan pasar siap ekspansi.
Trading bukan soal pintar, tapi soal disiplin dengan data yang bisa diulang.
Kalau sistemmu bisa dijelaskan dengan sederhana dan diulang oleh siapa pun,
kamu sudah setengah jalan menuju konsistensi.
Jaga Modal, Raih Keuntungan: Kekuatan Titik Impas dalam Trading!Halo semuanya, hari ini kita akan membahas konsep yang sangat penting dalam trading: Titik Impas. Ini adalah alat yang sangat berguna untuk melindungi modal Anda dan mengoptimalkan keuntungan pada setiap transaksi. Mari kita pelajari lebih lanjut secara mendalam!
1. Apa itu Titik Impas?
Titik impas adalah level di mana Anda tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian. Ini adalah titik keseimbangan dalam transaksi. Jika pasar kembali ke level ini, Anda dapat menutup posisi Anda tanpa kehilangan uang. Titik impas membantu Anda melindungi posisi ketika pasar telah bergerak menguntungkan, namun belum saatnya untuk merayakan.
2. Mengapa Menggunakan Titik Impas dalam Strategi Trading Anda?
Melindungi Modal: Ketika pasar bergerak sesuai dengan harapan Anda, memindahkan stop loss ke titik impas membantu melindungi modal Anda dan menghilangkan kemungkinan kerugian. Ini adalah cara untuk menghindari risiko dan memastikan Anda tidak kehilangan uang jika pasar berbalik arah.
Mengubah Posisi Berisiko menjadi "Tanpa Risiko": Dengan memindahkan stop loss ke titik impas, posisi Anda menjadi tanpa risiko. Jika pasar berbalik, Anda akan menutup posisi di titik impas tanpa kehilangan uang. Namun, jika pasar terus bergerak sesuai harapan Anda, Anda akan meraih keuntungan. Ini membantu mengurangi tekanan psikologis saat trading.
3. Batasan Titik Impas: Kapan Menggunakannya?
Meskipun titik impas adalah alat yang berguna, penggunaan yang salah dapat memengaruhi strategi trading Anda.
Jangan Menutup Posisi Terlalu Cepat: Jika Anda memindahkan stop loss terlalu cepat, Anda bisa mengurangi keuntungan yang seharusnya. Titik impas hanya harus diterapkan setelah pasar menunjukkan pergerakan yang jelas, ketika Anda melihat tren mulai terbentuk dan berpotensi berlanjut.
Tentukan Titik Impas hanya dengan Konfirmasi dari Pasar: Pastikan bahwa pasar telah memberikan sinyal yang jelas sebelum memindahkan stop loss ke titik impas. Gunakan strategi ini hanya setelah ada konfirmasi dari indikator teknikal, seperti breakout level support atau resistance, atau sinyal kuat dari pola harga.
4. Kesimpulan:
Titik impas adalah alat kunci dalam strategi trading Anda. Ia membantu melindungi modal dan meminimalkan risiko, mengubah transaksi yang berpotensi berisiko menjadi lebih aman. Namun, untuk menggunakannya secara efektif, penting untuk mengetahui kapan harus melindungi posisi Anda dan kapan membiarkan transaksi mengikuti perjalanannya.
Ingatlah bahwa seni trading tidak hanya tentang mendapatkan keuntungan, tetapi juga tentang melindungi dan mengelola risiko. Dengan menerapkan titik impas dengan benar, Anda akan dapat menjaga ketenangan pikiran, melindungi keuntungan, dan tumbuh secara berkelanjutan di pasar.
Semoga sukses selalu dalam setiap transaksi Anda, dan semoga Anda selalu tahu bagaimana cara melindungi modal!
Fibonacci: Teori dan Praktik (Bagian 1) Retracement adalah alat teknis yang banyak digunakan di pasar keuangan. Proporsi ini didasarkan pada deret Fibonacci, sebuah seri numerik yang diperkenalkan di Barat oleh matematikawan Italia Leonardo dari Pisa (abad ke-13), setelah perjalanannya melintasi Mediterania (khususnya di Bugia, Aljazair): 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144... di mana setiap angka adalah jumlah dari dua angka sebelumnya.
Meskipun menggabungkan konsep-konsep yang terkait dengan rasio Fibonacci dalam teori gelombangnya (diterbitkan pada tahun 1938), adalah orang pertama yang secara eksplisit menggunakan retracement dan ekstensi harga pada dekade 1940-an.
Saya akan membagi konten ini menjadi tiga bagian untuk meningkatkan pemahaman tentang pendekatan ini:
Dalam trading, deret itu sendiri tidak digunakan secara langsung, melainkan rasionya, yang mendekati proporsi alami yang ditemukan dalam alam, seni, dan pola harga.
Rasio atau koefisien dari suatu angka terhadap angka yang lebih tinggi berikutnya mendekati 0.618 setelah empat angka pertama. Misalnya, 1/1 adalah 1.00, 1/2 adalah 0.50, 2/3 adalah 0.67, 3/5 adalah 0.60, 5/8 adalah 0.625, 8/13 adalah 0.615, 13/21 adalah 0.619, dan seterusnya (perhatikan nilai 0.50).
Rasio atau koefisien dari suatu angka terhadap angka yang lebih rendah sebelumnya kira-kira 1.618, atau kebalikan dari 0.618. Misalnya, 13/8 adalah 1.625, 21/13 adalah 1.615, 34/21 adalah 1.619. Semakin besar angkanya, semakin mendekati nilai 0.618 dan 1.618.
Rasio dari angka-angka yang berselang mendekati 2.618 atau kebalikannya, 0.382. Misalnya, 13/34 adalah 0.382, 34/13 adalah 2.615.
0.786 adalah akar kuadrat dari 0.618.
Tidak ada rasio yang akan kita bahas berikut ini yang memiliki sifat magis. Yang benar-benar menentukan adalah aksi harga, yang bertindak sebagai cerminan psikologi kolektif para investor. Proporsi Fibonacci sangat baik untuk menunjukkan proporsionalitas dan harmoni, aspek-aspek yang secara langsung memengaruhi keputusan para pelaku pasar. Di situlah pentingnya pendekatan ini.
Pada Gambar 1, Anda dapat melihat cara menarik retracement Fibonacci dengan benar pada tren naik: dari bawah ke atas, dari titik terendah impuls (1) (termasuk sumbu atau bayangan bawah) hingga titik tertinggi (2) (memperhitungkan sumbu atau bayangannya). Semakin jelas dan terdefinisi impuls ini, semakin besar pengaruhnya terhadap psikologi pelaku pasar. Kejelasan adalah jaminan hasil yang lebih baik saat mempelajari alat, indikator, atau aksi harga.
Saya mengabaikan level 0.236 dalam operasi saya, tetapi Anda dapat menambahkannya dan bereksperimen.
Timeframe juga penting untuk diperhatikan: menerapkan Fibonacci pada grafik 5 menit, misalnya, seperti mencoba mengendalikan lautan dengan pita pengukur.
Seperti yang saya tunjukkan dalam artikel “Timeframe adalah Segalanya”, timeframe rendah akan menurunkan tingkat keberhasilan karena pengaruh berita dan rumor yang lebih besar, kehadiran trading frekuensi tinggi, kapitalisasi dan minat yang lebih rendah, dll.
Jika penarikan salah, nilai-nilai tidak akan sesuai dengan gambar, dan garis diagonal akan mengarah ke bawah.
Pada Gambar 2, saya menunjukkan penarikan retracement Fibonacci yang benar pada impuls bearish, dari atas ke bawah, dari titik tertinggi impuls (1) (termasuk sumbu atau bayangan bawah) hingga titik terendah (2) (memperhitungkan sumbu atau bayangannya).
Jika penarikan salah, nilai-nilai tidak akan sesuai, dan garis diagonal akan mengarah ke atas.
Rasio ini sangat berguna untuk menghindari entri dini yang searah dengan tren. Berdasarkan pengalaman pribadi, dalam banyak kasus, kita harus menunggu harga menyentuh level 0.382, kecuali formasi harga yang konsisten membenarkan kelanjutan tren.
Level ini menunjukkan zona retracement tipikal, sehingga ideal untuk mendeteksi "jeda" dalam tren kuat. Penting juga bahwa pada rasio ini, seperti rasio lainnya yang akan kita pelajari, entri divalidasi oleh aksi harga dan konteks.
Pada Gambar 3, Anda dapat melihat bagaimana harga menawarkan peluang pembalikan yang sangat baik pada level 0.382 Fibonacci. EMA 50 yang sebelumnya dihormati dan titik kuat seperti 50% dari tubuh candle engulfing pada grafik mingguan meningkatkan kekokohan zona tersebut. Konfirmasi aksi harga terwujud dalam peningkatan volume yang dapat mengindikasikan kemungkinan pembalikan dan candle engulfing bullish.
Saya tidak akan memberikan contoh pada tren bearish untuk level ini, karena tekanan beli yang tersirat dalam sifat pasar membuat entri jual berdasarkan level 0.382 sangat tidak stabil. Oleh karena itu, rasio ini terutama berfungsi pada tren bullish.
Umumnya dianggap bahwa rasio ini tidak termasuk dalam deret Fibonacci, tetapi 0.50 adalah titik awal harmonik dalam progresi.
Rasio ini menandakan keseimbangan antara penawaran dan permintaan, sehingga selain membatasi zona pertarungan antara pembeli dan penjual, rasio ini berfungsi sebagai magnet psikologis yang cenderung menarik harga.
Pada Gambar 4, Anda dapat melihat penggunaan level yang benar: Rasio 0.50 selaras sempurna dengan kehadiran SMA 50 dan elemen aksi harga seperti , yang menawarkan resistensi yang sangat kuat. Pola adalah sinyal pembalikan yang sangat baik untuk mengkonfirmasi entri pendek.
Pada Gambar 5, terlihat penyelarasan level 0.50 dengan kehadiran gap besar yang berfungsi sebagai support kuat. Selain itu, saya akan menambahkan bahwa level ini bertepatan dengan 50% dari tubuh candle engulfing bullish pada grafik mingguan, yang memberikan keamanan besar. Aksi harga akan mengkonfirmasi entri dengan candle engulfing bullish besar.
Rasio 0.618 adalah "titik keseimbangan" universal dalam psikologi massa; tempat di mana banyak investor mengharapkan pantulan, karena mewakili koreksi yang dalam namun tidak melelahkan.
Studi dan uji coba (seperti yang dilakukan oleh dalam ) menunjukkan bahwa 61.8% muncul hingga 70% dari koreksi signifikan di indeks seperti S&P 500 atau Dow Jones, sementara kritikus seperti ekonom perilaku berpendapat bahwa "keberhasilannya" lebih karena bias konfirmasi daripada kausalitas ketat.
Pada Gambar 6, kita mengamati bagaimana proporsi emas (0.618) bertepatan dengan zona volume pesanan tinggi (profil volume). Kelemahan yang terlihat dalam aksi harga dan direpresentasikan secara grafis dalam indikator osilator seperti MACD (divergensi bearish), ditambah dengan puncak volume, dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan penolakan di zona tersebut.
Pada Gambar 7, kita mengamati contoh bullish, di mana terdapat penyelarasan antara level 0.618 dan support kuat yang dihasilkan oleh akumulasi. Perhatikan bagaimana zona ini menunjukkan volume pesanan yang besar (profil volume). Support ini juga didukung oleh EMA 20 pada grafik mingguan. Aksi harga akan mengkonfirmasi entri setelah beberapa candle penolakan.
Ini adalah rasio favorit saya dari retracement Fibonacci, dan saya hanya menggunakannya untuk mencari pembalikan pada tren bullish. Rasio ini menunjukkan kelemahan dalam tren, tetapi saya suka menganggapnya sebagai zona probabilitas tinggi untuk reaksi, karena kekuatan jual pada koreksi yang sangat dalam cenderung lemah, sementara pelaku besar atau institusi dapat melihat peluang bagus untuk membeli dengan harga murah.
Saya menerapkan rasio ini secara eksklusif pada pola double bottom seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 8 dan Gambar 9.
Pada Gambar 8, level 0.786 bertepatan dengan 50% dari candle engulfing pada grafik bulanan dan gap besar yang terlihat dari grafik harian. Selain itu, volume dan pola candle engulfing besar akan sangat baik mengkonfirmasi entri.
Gambar 9 menunjukkan penyelarasan antara level 0.786 dan support kuat pada grafik harian. Di zona yang sama, terdapat EMA 20 pada grafik mingguan. Konfirmasi aksi harga terwujud dalam kompresi dan ledakan volatilitas bullish.
1. Leonardo dari Pisa (atau Leonardo Pisano) lahir sekitar tahun 1170 di Pisa, Italia, dan merupakan anak dari Guglielmo Bonacci, seorang pejabat perdagangan yang bekerja di Afrika Utara.
Nama panggilan Fibonacci berasal dari "filius Bonacci", yang dalam bahasa Latin secara harfiah berarti "anak Bonacci". Ia sendiri menandatangani sebagai "Leonardo, anak Bonacci, dari Pisa" dalam karyanya, tetapi istilah "Fibonacci" disingkat dan dipopulerkan berabad-abad kemudian.
2. Deret numerik Fibonacci sebenarnya berasal dari teks India kuno (seperti karya Pingala pada abad ke-2 SM, digunakan untuk metrik puitis).
3. Leonardo dari Pisa mempopulerkan deret numerik di Eropa Barat melalui bukunya, Liber Abaci (1202), di mana ia menggunakannya untuk menyelesaikan masalah praktis, seperti pertumbuhan populasi kelinci (contoh terkenal: sepasang kelinci menghasilkan deret kelahiran yang menghasilkan angka 1, 1, 2, 3, 5, 8...).
Proporsi Fibonacci adalah pelengkap yang berharga, tetapi bukanlah holy grail. Dalam strategi saya, saya menemukan mereka sangat berguna dan merasa nyaman mengintegrasikannya dalam konteks tertentu, meskipun tidak semua sistem memerlukannya. Misalnya, saya suka memiliki Fibonacci di tangan untuk pola seperti double bottom, untuk mengidentifikasi support kunci, atau ketika harga overextended atau retrace dengan kuat, membatasi zona pembalikan potensial.
Saya menyarankan para investor untuk tidak mengejar penyelarasan numerik mistis dan tetap menggunakan pendekatan logis pada setiap alat, metode, atau pola yang dipelajari.
Catatan akhir
Jika Anda ingin melihat catatan analisis saya, Anda dapat mencari profil saya dalam bahasa Spanyol, di mana saya berbagi entri pasar yang jelas secara transparan. Kirimkan energi positif Anda jika Anda menyukai artikel ini, dan semoga Tuhan memberkati Anda semua.
Rahasia Membedakan Arus, Gelombang, dan Riak: Kunci Trading📊 Banyak trader bingung membedakan pergerakan market di setiap Time Frame. Apakah itu Arus (Tide), Gelombang (Wave), atau hanya Riak (Ripple)? 🤔
Kesalahan memahami ini bisa membuat entry melawan arah market tanpa disadari.
Sejak 2015 saya mempelajari Elliott Wave Modern (NeoWave) dari Glenn Neely dan Chaos Theory dari Bill Williams. Keduanya memakai analogi laut & sungai untuk menjelaskan pergerakan harga. 🌊💧
Akhirnya saya menemukan cara membedakan ketiganya dengan jelas sehingga strategi Sell Top & Buy Bottom bisa tetap ikut arah market, bukan melawan market. 🚀
Di video ini saya bagikan insight tentang:
✅ Cara membedakan Arus, Gelombang, dan Riak di chart.
✅ Strategi entry & exit agar trading sesuai arah market.
✅ Kenapa pemahaman ini jadi krusial untuk trading jangka pendek maupun panjang.
Belajar memahami arah market sesungguhnya akan membuat trading lebih tenang dan penuh kejelasan. ✨
#ElliottWave #TradingEducation #NeoWave #ChaosTheory #NeelyRiver #TradingView #ProfitmoreTrade
Menutup posisi rugi (loss) adalah keterampilan penting dalam manMenutup kerugian adalah sebuah seni, dan trader yang rugi adalah senimannya.
Menutup posisi rugi adalah keterampilan penting dalam manajemen risiko. Saat Anda mengalami kerugian dalam trading, Anda perlu tahu kapan harus keluar dan menerima kerugian tersebut. Secara teori, memotong kerugian dan memperkecil kerugian adalah konsep yang sederhana, tetapi dalam praktiknya, ini adalah seni. Berikut sepuluh hal yang perlu Anda pertimbangkan saat menutup posisi rugi:
Jangan pernah trading tanpa strategi stop-loss. Anda harus tahu di mana Anda akan keluar sebelum memasuki order.
Stop-loss harus ditempatkan di luar kisaran normal pergerakan harga, pada level yang dapat memberi sinyal bahwa pandangan pasar Anda salah.
Beberapa trader menetapkan stop-loss sebagai persentase. Misalnya, jika mereka ingin mendapat profit + 12% pada perdagangan saham, mereka akan menetapkan stop-loss ketika harga saham turun -4% untuk menciptakan rasio TP/SL 3:1.
Trader lain menggunakan stop-loss berbasis waktu. Jika harga turun tetapi tidak pernah mencapai level stop-loss atau mencapai target profit dalam jangka waktu tertentu, mereka hanya akan keluar dari trading karena tidak ada tren dan mencari peluang yang lebih baik.
Banyak trader akan keluar dari trading ketika mereka melihat pasar melonjak, meskipun harga belum mencapai level stop-loss.
Dalam trading tren jangka panjang, stop-loss harus cukup lebar untuk menangkap tren jangka panjang yang sebenarnya tanpa terhentikan lebih awal oleh sinyal noise. Ini adalah saat moving average jangka panjang, seperti moving average 200 hari dan sinyal crossover moving average, digunakan untuk memiliki stop-loss yang lebih lebar. Penting untuk memiliki ukuran posisi yang lebih kecil pada perdagangan yang berpotensi lebih fluktuatif dan pergerakan harga berisiko tinggi.
Anda trading untuk menghasilkan uang, bukan untuk rugi. Hanya menahan dan berharap trading rugi Anda akan kembali ke titik impas sehingga Anda bisa keluar tanpa untung atau rugi adalah salah satu rencana terburuk.
Alasan terburuk untuk menjual posisi rugi adalah karena emosi atau stres. Trader harus selalu memiliki alasan yang rasional dan kuantitatif untuk keluar dari trading rugi. Jika stop-loss terlalu ketat, Anda mungkin akan terhentikan dan setiap trading akan mudah menjadi kerugian kecil. Anda harus memberi ruang yang cukup bagi trading untuk berkembang.
Selalu keluar dari posisi ketika Anda telah kehilangan persentase maksimum yang diizinkan dari modal trading Anda. Menetapkan persentase kerugian maksimum yang dapat diterima antara 1% hingga 2% dari total modal trading Anda berdasarkan stop-loss dan ukuran posisi Anda akan mengurangi risiko kegagalan akun dan menjaga penurunan Anda tetap kecil.
Seni dasar menjual posisi rugi adalah mengetahui perbedaan antara volatilitas normal dan perubahan harga yang mengubah tren.
123 Tips Trading untuk Belajar Cepat - Tips #8DI MANA dan KAPAN atau UKURAN BERAPA? Bangun Sebuah Kerajaan?
Dalam perang trading, banyak prajurit hanya fokus mencari medan perang yang sempurna. Mereka menghabiskan seluruh energi untuk menemukan tempat yang sempurna ( "di mana" ) dan waktu yang sempurna ( "kapan" ) untuk melancarkan serangan ke pasar. Mereka percaya bahwa titik masuk (entry) yang sempurna adalah kunci kemenangan. 🧠
Namun, memenangkan satu pertempuran kecil tidak berarti Anda akan memenangkan seluruh perang. Seorang jenderal yang bijaksana tahu bahwa kemenangan jangka panjang tidak terlalu bergantung pada satu serangan heroik, melainkan pada cara mengelola pasukan . Modal Anda adalah pasukan Anda . Rahasia untuk memenangkan perang bukan hanya tentang mengetahui di mana harus bertempur, tetapi mengetahui berapa banyak pasukan yang harus dipertaruhkan dalam setiap pertempuran.
Mengerahkan terlalu banyak prajurit—menggunakan ukuran posisi yang terlalu besar —dalam satu pertempuran dapat menyebabkan kerugian yang menghancurkan yang mengakhiri seluruh kampanye Anda. Tetapi dengan mengerahkan pasukan Anda secara bijak, Anda memastikan bahwa tidak ada satu kerugian pun yang dapat melenyapkan Anda. Ini memungkinkan pasukan Anda untuk bertahan hidup untuk bertempur di lain hari . Begitulah cara Anda menaklukkan.
"Untuk menjadi sukses di dunia trading, penting di mana dan kapan kita masuk. Namun untuk tetap sukses, yang terpenting adalah dengan ukuran berapa kita masuk."
- Navid Jafarian
Mengapa jenderal yang terlalu percaya diri itu kalah dalam perang pasar? Untuk setiap pertempuran, dia tahu lokasi yang sempurna untuk menyerang, tetapi satu-satunya strateginya untuk ukuran pasukan adalah "SEMUANYA!" ('ALL IN!') 😂
Perintahkan modal Anda seperti seorang ahli strategi , dan Anda tidak hanya akan memenangkan trading, Anda akan membangun sebuah kerajaan .🏰
Nantikan tips kami selanjutnya!
Mengapa SABAR adalah Kunci Utama Trading yang Profitable?Hari ini saya akan membahas salah satu soft skill paling penting dalam trading yang sering diabaikan, yaitu kesabaran. Sebagai trader yang masih terus belajar, saya sering melihat banyak teman-teman yang terburu-buru masuk market tanpa menunggu setup yang tepat, atau bahkan keluar dari posisi terlalu cepat karena tidak sabar menunggu target profit tercapai.
Kesabaran dalam trading bukan hanya tentang menunggu, tetapi tentang disiplin untuk menjalankan rencana trading yang sudah kita buat. Bayangkan trading seperti memancing. Kita tidak bisa memaksa ikan untuk menggigit umpan kita, yang bisa kita lakukan hanya menyiapkan peralatan terbaik dan menunggu di tempat yang tepat. Sama halnya dengan trading, kita harus menunggu momentum dan kondisi market yang sesuai dengan strategi kita.
Memahami Mengapa Trader Kehilangan Kesabaran
Sebelum membahas cara melatih kesabaran, penting untuk memahami mengapa kita sering kehilangan kesabaran saat trading. Faktor pertama adalah FOMO atau Fear of Missing Out. Ketika melihat pergerakan harga yang cepat, kita takut kehilangan kesempatan profit dan akhirnya masuk di timing yang salah. Faktor kedua adalah ekspektasi yang tidak realistis. Kita mengharapkan profit cepat dan besar, padahal trading yang konsisten membutuhkan waktu.
Psikologi manusia memang dirancang untuk mencari kepuasan instan. Otak kita melepaskan hormon dopamine ketika mendapat reward, dan dalam trading, reward ini bisa berupa profit. Namun, ketika kita terlalu sering mencari reward ini tanpa kesabaran yang cukup, kita justru akan membuat keputusan yang merugikan.
Strategi Praktis Melatih Kesabaran dalam Trading
Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah membuat trading plan yang detail dan berkomitmen untuk mengikutinya. Trading plan ini harus mencakup kondisi entry, exit, dan money management yang jelas. Ketika kita sudah memiliki panduan yang konkret, kita akan lebih mudah bersabar menunggu setup yang sesuai kriteria.
Teknik kedua adalah dengan menggunakan sistem notifikasi atau alert. Daripada menatap chart sepanjang hari yang bisa membuat kita impulsif, lebih baik kita set alert pada level-level penting dan melakukan aktivitas lain. Ini membantu kita menghindari overtrading yang sering terjadi karena bosan atau gelisah melihat pergerakan harga.
Praktik meditasi atau mindfulness juga sangat membantu melatih kesabaran. Luangkan 10-15 menit setiap hari untuk bermeditasi atau sekadar bernapas dalam-dalam. Ini membantu kita lebih tenang dan fokus saat menghadapi volatilitas market. Ingat, trading yang baik membutuhkan pikiran yang jernih, bukan emosi yang bergejolak.
Mengubah Mindset dari Quantity ke Quality
Salah satu kesalahan terbesar trader pemula adalah berpikir bahwa semakin sering trading, semakin besar peluang profit. Padahal kenyataannya, trading yang berkualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Seperti pepatah "less is more", dalam trading pun berlaku prinsip yang sama.
Cobalah untuk fokus pada setup trading yang memiliki probability tinggi saja. Mungkin dalam sehari kita hanya mendapat 1-2 setup yang bagus, dan itu tidak apa-apa. Lebih baik menunggu setup yang memiliki risk reward ratio yang baik daripada masuk sembarangan dan mengalami loss berturut-turut.
Dokumentasikan setiap trade yang kita lakukan dalam trading journal. Catat alasan entry, strategi yang digunakan, dan hasil akhirnya. Dengan begitu, kita bisa melihat pola bahwa trade yang dilakukan dengan kesabaran umumnya memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan trade yang impulsif.
Mengelola Emosi Saat Menunggu
Kesabaran dalam trading bukan berarti pasif menunggu tanpa melakukan apa-apa. Kita tetap harus aktif dalam menganalisis dan mempersiapkan diri. Gunakan waktu menunggu untuk belajar hal-hal baru, membaca berita fundamental, atau menganalisis chart dengan timeframe yang lebih besar untuk mendapat gambaran trend jangka panjang.
Ketika sedang dalam posisi, hindari untuk terus-menerus mengecek profit and loss. Ini hanya akan membuat kita stress dan cenderung membuat keputusan emosional. Set target dan stop loss di awal, lalu percayakan pada analisis yang sudah kita lakukan. Ingat, kita sudah melakukan riset dan analisis sebelum masuk posisi, jadi percaya pada prosesnya.
Jangan lupa untuk mengatur expectation yang realistis. Trading bukan skema cepat kaya, melainkan skill yang perlu dikembangkan dalam jangka panjang. Dengan mindset seperti ini, kita akan lebih sabar dalam menghadapi drawdown dan lebih fokus pada proses pembelajaran.
Kesabaran sebagai Investasi Jangka Panjang
Melatih kesabaran dalam trading membutuhkan waktu dan praktik yang konsisten. Sama seperti otot yang perlu dilatih secara rutin untuk menjadi kuat, kesabaran juga perlu diasah setiap hari. Mulai dari hal-hal kecil seperti menunggu konfirmasi signal sebelum entry, atau tidak panik saat mengalami floating loss yang masih dalam batas toleransi.
Ingat teman-teman, setiap trader sukses pasti pernah mengalami fase tidak sabar dan membuat kesalahan karena hal tersebut. Yang membedakan trader yang konsisten profitable dengan yang tidak adalah kemampuan mereka untuk belajar dari kesalahan dan terus melatih kesabaran. Mari kita jadikan kesabaran sebagai salah satu weapon terkuat dalam trading kita! :)
Semoga sharing ini bermanfaat untuk perjalanan trading kalian. Keep learning, keep growing, dan yang paling penting, keep patient! Happy trading, everyone!
Elliott Wave Modern: Zigzag Akhir Bearish, Reversal Terbentuk???Apakah ini momen reversal yang sudah lama ditunggu? 📉➡️📈
Market membentuk pola Zigzag akhir dari tren bearish, dengan tipe korektif Flat Irregular Running di segmen B yang kuat.
👉 5 sinyal Elliott Wave Modern (EWAMO) sudah hadir untuk memberi petunjuk arah berikutnya.
👉 Strategi entri ala Profitmore Trade hanya dilakukan setelah konfirmasi dan validasi – bukan sekadar menebak arah market.
💡 Dalam pelatihan khusus Profitmore Trade, pola ini dibahas lengkap: mulai dari cara membaca sinyal EWAMO, strategi entri, hingga manajemen risiko yang jelas.
🚀 Siap memahami market dengan jernih dan trading lebih terarah?
Follow & ikuti edukasi Profitmore Trade sekarang!
#ElliottWave #EWAMO #ProfitmoreTrade #CryptoTrading #ForexTrading #StockMarket #TradingIndonesia #TechnicalAnalysis
Membangun Sistem Trading yang TerkalkulasiSetelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia trading, saya mulai menyadari bahwa fokus berlebihan pada pergerakan harga justru membuat kita melewatkan aspek-aspek fundamental lain yang sama pentingnya. Banyak trader pemula yang terjebak dalam analisis teknikal semata, padahal trading yang profitable membutuhkan pendekatan yang lebih holistik dan terstruktur.
Ketika kita berbicara tentang trading, kebanyakan orang langsung berpikir tentang candlestick, support resistance, atau indikator teknikal. Namun sebenarnya, ada elemen tersembunyi yang jarang diperhatikan namun memiliki dampak signifikan terhadap konsistensi profit kita. Salah satunya adalah historical data yang bukan sekadar digunakan untuk melihat pola, tetapi untuk membangun ekspektasi yang terkalkulasi berdasarkan probabilitas.
Mari kita ambil contoh penggunaan Fibonacci retracement yang sangat populer di kalangan trader. Kebanyakan dari kita menggunakan level 38.2%, 50%, atau 61.8% sebagai area entry atau target tanpa benar-benar mengetahui seberapa konsisten level-level tersebut bekerja pada instrumen yang kita tradingkan. Apakah di EURUSD level 61.8% lebih sering tertembus dibanding 38.2%? Berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan harga untuk mencapai level tersebut? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini jarang sekali kita jawab dengan data konkret.
Inilah yang saya maksud dengan historical data sebagai fondasi ekspektasi terkalkulasi. Ketika kita menggali data historis secara mendalam, kita bisa menemukan pola berulang yang memberikan kita edge statistik. Misalnya, setelah menganalisis 100 setup terakhir pada timeframe H4 GBPJPY, kita mungkin menemukan bahwa 70% dari breakout terjadi pada sesi London, dengan rata-rata durasi 8 jam sebelum mencapai target pertama. Data seperti ini memberikan kita gambaran probabilitas yang jauh lebih akurat daripada sekadar mengandalkan feeling atau analisis visual.
Konsep ini sebenarnya berkaitan erat dengan algorithmic trading, namun tidak berarti kita harus membuat sistem yang rumit dengan ratusan parameter. Yang kita butuhkan justru satu sistem sederhana yang konsisten dan tidak berubah-ubah. Sistem yang baik memiliki aturan entry yang jelas, manajemen risiko yang terkalkulasi, dan exit strategy yang sudah ditentukan sebelumnya. Lebih penting lagi, sistem tersebut harus sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup kita sebagai trader.
Tantangan terbesar dalam membangun sistem seperti ini adalah disiplin untuk tidak mengubah aturan di tengah jalan. Banyak trader yang sudah memiliki sistem bagus, tetapi kemudian memodifikasinya setelah mengalami beberapa loss berturut-turut. Padahal, setiap sistem memiliki drawdown period yang merupakan bagian normal dari trading. Yang membedakan trader profitable dengan yang tidak adalah kemampuan untuk tetap konsisten menjalankan sistem meski sedang dalam periode sulit.
Historical data juga membantu kita memahami karakteristik instrumen yang kita tradingkan. Setiap pair forex, saham, atau komoditas memiliki perilaku unik yang bisa kita pelajari dari data masa lalu. Volatilitas rata-rata, jam-jam aktif, reaksi terhadap news, dan seasonal pattern adalah informasi berharga yang bisa kita ekstrak untuk meningkatkan akurasi trading kita.
Membangun sistem trading yang terkalkulasi memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Namun investasi waktu ini akan terbayar dengan konsistensi profit jangka panjang. Mulailah dengan satu strategi sederhana, kumpulkan data performanya, dan terus evaluasi berdasarkan fakta, bukan emosi. Ingat, trading bukan tentang prediksi sempurna, tetapi tentang mengelola probabilitas dengan disiplin yang konsisten.
permulaan bagus opsi long bullpoin 110.500 sudah terkoreksi dan beberapa signal(x) sudah mulai terlihat ini saat yg bagus long bullish seperti paparan analis ini sbb.
Dave the Wave, analis yang menggunakan nama samaran, telah membagikan analisisnya kepada 148.500 pengikutnya di platform media sosial X. Ia menggunakan kanal Gaussian, sebuah indikator tren yang membantu mengidentifikasi puncak dan dasar harga. Dari grafik yang dipaparkan, Dave the Wave memperkirakan bahwa Bitcoin (BTC) akan mencapai target harganya pada Desember 2025, saat garis median dari kanal Gaussian mencapai puncaknya.
Kanal Gaussian tidak hanya membantu dalam memprediksi pergerakan harga jangka panjang, tetapi juga memberikan wawasan tentang volatilitas pasar. Meskipun Bitcoin (BTC) mengalami fluktuasi harga yang signifikan, analis ini yakin bahwa volatilitas tersebut tidak menghalangi kemungkinan kenaikan harga.
Dave the Wave juga mengaitkan pergerakan harga saat ini dengan koreksi yang terjadi pada Agustus 2024. Pada waktu itu, Bitcoin (BTC) turun hingga level Fibonacci 0,382 sebelum memulai kenaikan harga baru. Alat retracement Fibonacci sering digunakan oleh trader untuk menentukan titik masuk dan keluar berdasarkan rasio Fibonacci.
Penggunaan alat ini menunjukkan bahwa setiap koreksi dalam harga Bitcoin (BTC) bukan merupakan akhir dari potensi kenaikannya. Sebaliknya, koreksi-koreksi tersebut seringkali diikuti oleh rally harga yang kuat. Analis ini percaya bahwa penurunan harga yang dalam akan menjadi panggung untuk rally Bitcoin (BTC) menuju sekitar $180.000 di akhir tahun.
Mengapa Kripto Anjlok? Panduan TraderMengapa Kripto Anjlok? Panduan Trader tentang Aksi Jual Baru-Baru Ini 📉
🚨 Jika Anda mengamati pasar hari ini, Anda pasti melihat lautan merah. Bitcoin, Ethereum, dan altcoin utama telah mengalami penurunan sementara (pullback) yang signifikan, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang penyebabnya.
Meskipun penurunan tajam bisa meresahkan, bagi trader strategis, ini adalah momen kritis untuk dianalisis, bukan untuk panik. Penurunan saat ini tidak terjadi secara acak; ini didorong oleh konvergensi faktor geopolitik, teknis, dan makroekonomi yang jelas.
Berikut adalah rincian tentang apa yang terjadi di balik grafik:
1. Ketidakpastian Geopolitik 🌐
Pertemuan diplomatik tingkat tinggi sedang berlangsung yang melibatkan para pemimpin AS, UE, dan Ukraina untuk membahas kesepakatan damai Rusia-Ukraina. Pasar pada dasarnya tidak menyukai ketidakpastian. Sambil menunggu hasil yang jelas, banyak trader mengurangi risiko portofolio mereka, yang menyebabkan tekanan jual pada aset seperti mata uang kripto.
2. Reset Pasar yang Sehat 📊
Pasar kripto baru saja mengalami reli yang kuat di mana banyak aset mengalami kenaikan 50-100%. Kenaikan pesat ini menyebabkan penumpukan posisi dengan leverage tinggi. Penurunan hari ini memaksa "pembersihan leverage" (leverage flush), melikuidasi trader yang terlalu terekspos. Meskipun menyakitkan bagi sebagian orang, ini adalah mekanisme pasar standar yang membersihkan ekses spekulatif dan sering kali menciptakan fondasi yang lebih stabil untuk pertumbuhan di masa depan.
3. Pergeseran Arus Makroekonomi 📉
Baru seminggu yang lalu, pemotongan suku bunga pada bulan September dianggap sebagai kepastian. Sekarang, data ekonomi terbaru sedikit menurunkan kemungkinan tersebut. Pasar keuangan, termasuk kripto, sangat sensitif terhadap kebijakan bank sentral. Pasar sekarang memperhitungkan pergeseran ekspektasi yang kecil namun signifikan ini, yang berkontribusi pada tekanan ke bawah.
Perspektif Trader: Peluang dalam Volatilitas 💡
Jadi, apa artinya semua ini? Ini menggarisbawahi prinsip inti dari trading yang sukses: volatilitas memiliki sumber.
Bagi trader yang siap, ini bukan sinyal untuk meninggalkan kapal. Ini adalah sinyal untuk berkonsultasi dengan strategi Anda. Inilah lingkungan di mana perkiraan yang jelas dan berbasis data menjadi sangat berharga.
Dengan memahami akar penyebab aksi jual, Anda dapat lebih baik mengantisipasi struktur pasar, mengelola risiko, dan mengidentifikasi zona support (dukungan) potensial di mana "smart money" mungkin mulai mengakumulasi kembali.
Di sinilah perbedaan antara trader profesional dan pemula menjadi jelas. Trader berpengalaman menyambut setiap koreksi atau penurunan sementara di pasar, melihatnya sebagai peluang untuk masuk kembali dan mendapat untung dari gelombang naik berikutnya. 📈
Oleh karena itu, alih-alih khawatir dan stres, alihkan fokus Anda untuk menemukan titik-titik pembalikan kunci dan menentukan zona masuk (Watchboxes) baru untuk trading di masa depan dengan harga yang lebih menarik. Lihat koreksi harga ini sebagai peluang strategis, bukan ancaman. 🚀
Apa pendapat Anda tentang penurunan sementara ini? Apakah Anda melihatnya sebagai risiko atau peluang? Mari kita diskusikan di kolom komentar. 👇
Bertransaksilah dengan Cerdas!
Navid Jafarian
Area Abu-abu Trading: Mengapa Tidak Ada Jawaban Hitam dan PutihHari ini saya ingin berbagi pemikiran tentang salah satu realitas paling mendasar dalam dunia trading yang sering kali membuat frustrasi para pemula, yaitu ketiadaan kepastian absolut atau jawaban yang tegas dalam setiap keputusan trading.
Ketika pertama kali terjun ke dunia trading, kebanyakan dari kita berharap bisa menemukan formula ajaib atau indikator sempurna yang akan memberikan sinyal jelas kapan harus beli dan kapan harus jual. Kita mencari jawaban yang hitam putih, tegas, dan tidak meninggalkan ruang untuk keraguan. Namun kenyataannya, trading adalah permainan probabilitas yang penuh dengan area abu-abu di mana tidak ada jawaban yang mutlak benar atau salah.
Bayangkan trading seperti meramal cuaca. Meteorolog bisa memberikan prediksi bahwa besok akan hujan dengan probabilitas 70%, tapi mereka tidak bisa memberikan kepastian 100%. Begitu juga dengan trading, kita hanya bisa menganalisis kemungkinan pergerakan harga berdasarkan data historis, pola chart, dan kondisi fundamental, namun tidak pernah bisa memastikan dengan tepat apa yang akan terjadi di menit atau jam berikutnya.
Ambil contoh sederhana ketika kita melihat support level yang telah teruji beberapa kali. Sebagian trader mungkin melihatnya sebagai area yang kuat untuk membeli karena harga selalu memantul dari level tersebut. Namun trader lain mungkin justru waspada karena semakin sering support diuji, semakin besar kemungkinan untuk break. Kedua pandangan ini sama-sama valid dan memiliki logikanya masing-masing, tapi tidak ada yang bisa memastikan mana yang akan terjadi.
Hal yang sama berlaku untuk indikator teknikal. RSI oversold bisa menjadi sinyal beli yang bagus di trending market, tapi di sideways market justru bisa menjadi jebakan. Moving average crossover yang bekerja sempurna di satu kondisi market bisa memberikan banyak false signal di kondisi yang berbeda. Ini bukan berarti indikator tersebut buruk, melainkan konteks dan kondisi market yang menentukan efektivitasnya.
Di sini letak pentingnya risk management dan position sizing. Karena kita tidak bisa memastikan hasil dari setiap trade, maka kita harus mempersiapkan diri untuk kedua kemungkinan, baik profit maupun loss. Trader yang sukses bukan mereka yang selalu benar, melainkan mereka yang bisa mengelola risiko dengan baik dan tetap profitable meskipun tidak semua trade menguntungkan.
Pemahaman tentang area abu-abu ini sebenarnya bisa menjadi kekuatan tersendiri. Ketika kita menerima bahwa tidak ada kepastian mutlak, kita menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan kondisi market. Kita tidak akan terlalu terpaku pada satu skenario dan lebih siap untuk beradaptasi ketika market bergerak tidak sesuai ekspektasi.
Yang terpenting adalah bagaimana kita mengelola ketidakpastian tersebut. Dengan mengembangkan sistem trading yang konsisten, menerapkan risk management yang ketat, dan terus belajar dari setiap pengalaman trading, kita bisa tetap profitable meski beroperasi di area abu-abu yang penuh ketidakpastian.
Trading mengajarkan kita untuk nyaman dengan ketidakpastian dan membuat keputusan terbaik dengan informasi yang tersedia. Inilah yang membedakan trading dengan gambling, di mana kita tetap menggunakan analisis dan strategi meskipun tidak ada jaminan kepastian.
Keep learning, keep growing, dan ingat bahwa setiap trader profesional pun menghadapi ketidakpastian yang sama. Yang membedakan adalah bagaimana mereka mengelolanya.
123 Kiat Cepat Belajar Trading - Kiat #7123 Kiat Cepat Belajar Trading - Kiat #7
Kekuatan Ganda Matematika: ✅ Logika untuk Analisis, ✅ Tekad untuk Kemenangan
✅ Seorang trader yang ideal adalah gabungan dari seorang analis yang tajam dan seorang pejuang yang tangguh.
Untuk berhasil di pasar keuangan, Anda memerlukan pengambilan keputusan yang logis dan tekad untuk tetap berada di jalur yang benar.
Matematika adalah sarana yang sempurna untuk mengembangkan kedua keterampilan kunci ini secara bersamaan.
Dari sudut pandang logis, matematika mengubah pikiran Anda menjadi alat analisis yang kuat. Ini mengajarkan Anda cara memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mengenali pola, dan membangun strategi trading Anda dengan pemikiran langkah demi langkah.
Inilah keahlian yang Anda butuhkan untuk memahami probabilitas secara mendalam dan menghitung rasio risiko terhadap imbal hasil secara akurat. 🧠
Namun kekuatan matematika tidak berhenti pada logika. Bergulat dengan masalah yang sulit dan tidak menyerah membangun semangat juang yang sekuat baja. Kekuatan mental ini membantu Anda tetap tenang selama drawdown dan berpegang teguh pada rencana trading Anda.
"Analisislah dengan presisi seorang ahli matematika dan tradinglah dengan semangat juang seorang ahli matematika 👨🏻🎓,
bukan dengan kegembiraan seorang penjudi 🎲."
Navid Jafarian
Setiap kiat adalah langkah untuk menjadi trader yang lebih disiplin.
Nantikan kiat berikutnya! 🌟
Jika Anda ingin konten saya diterjemahkan ke dalam bahasa Anda lagi dan diposting di sini, pastikan untuk menyukai postingan ini.
Postingan saya di masa mendatang akan diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa di mana saya menerima paling banyak suka dari bahasa tersebut.
Berbahagia dan BerbagilahTulisan ke-19 kali ini merupakan sebuah pengalaman sekaligus bagaimana membuat trading menjadi lebih "Hidup", boleh saling berbagi jika teman-teman trader memiliki pengalaman sendiri.
Setelah kita memiliki suatu mindset, setup, cara entri dan exit yang baik serta mendapatkan hasil yang diharapkan, maka langkah yang penting adalah bagaimana itu semua dapat menciptakan suatu kebahagiaan. Secara umum, pengertian Kebahagiaan adalah keadaan emosi yang dirasakan seseorang ketika hidupnya terasa bermakna, memuaskan, dan penuh harapan. Namun tentu saja, makna kebahagiaan bisa berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada nilai, pengalaman, dan tujuan hidup masing-masing.
Secara umum, kebahagiaan bisa meliputi:
1. Kesenangan sesaat (hedonis)
Misalnya: menikmati makanan favorit, tertawa bersama teman, atau menerima hadiah
2. Kepuasan jangka panjang (eudaimonis)
Misalnya: merasa hidup punya tujuan, menjalani hubungan bermakna, atau berkembang secara pribadi
3. Keseimbangan emosi positif dan negatif
Tidak berarti hidup bebas dari kesedihan, tapi lebih kepada bisa mengelola emosi dengan sehat dan tetap menemukan makna di dalamnya
4. Rasa syukur dan Penerimaan
Banyak orang merasa bahagia bukan karena hidupnya sempurna, tapi karena ia mampu menerima dan bersyukur atas apa yang ada.
Makna itulah yang mungkin tiap-tiap trader berbeda satu dengan yang lain, tapi pastikan bahwa Anda memperoleh bahagia yang diharapkan, cukupkan dengan hasil yang sudah diperoleh dan yang utama menurut kami adalah mulailah berbagi dengan orang lain, berbagi dengan penuh ketulusan tanpa pamrih. Berbagi bisa dalam bentuk material maupun immaterial. Dengan selalu bebahagia dan berbagi dengan sesama semoga trading yang dilakukan bisa memiliki suatu makna yang baik dan baik pula untuk psikologi trading kita.
Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi dan ingatan bagi kami serta teman-teman trader yang lain.
Salam Berkah dan Profit.
Kenapa Trading Mirip Jatuh Cinta? Psikologi di Balik Ketagihan Market
Kali ini saya jelaskan psikologi trading menggunakan analogi yang mudah dipahami, yaitu cinta :).
Pernah ngerasa deg-degan lihat market gerak liar? Atau susah berhenti trading meski loss terus?. Itu karena trading dan cinta sama-sama main di emosi, dan kadang bikin kita lupa logika.
Trading = Cinta Monyet yang Toxic
Market itu kayak gebetan yang PHP. Kadang ngasih profit, kadang bikin kesel. Justru karena nggak bisa ditebak, kita makin ketagihan. Dopamine keluar pas kita dapet surprise reward, kayak gebetan yang tiba-tiba perhatian lagi.
Satu Trade Lagi = Mungkin Kali Ini Dia Berubah
Udah bilang “trade terakhir hari ini”, tapi malah buka posisi baru?. Itu persis kayak nunggu gebetan berubah padahal udah sering disakitin. Otak kita suka ketidakpastian. Makanya market dan cinta yang dramatis bisa sama-sama bikin kecanduan.
Revenge Trading = Ngambek Pas Putus
Loss gede, lalu tiba-tiba naikin lot atau main asal-asalan?. Itu bukan strategi, tapi emosi. Sama kayak abis putus, langsung update story biar mantan nyesel. Padahal kita tahu itu nggak bikin keadaan lebih baik.
FOMO = Takut Jomblo
Lihat orang lain profit, langsung FOMO masuk market. Padahal belum tentu cocok sama strategimu. Sama kayak buru-buru jadian karena takut sendiri. Hasilnya? Salah pilih, nyesel belakangan.
Kenapa Kita Suka Market yang Drama?
Market sideways = bosen. Market volatile = tegang. Dan otak kita suka rasa tegang itu. Sama kayak orang yang nggak bisa betah di hubungan yang damai-damai aja. Tapi kalau ditanya tujuannya ? bakal bilang cari profit, padahal sebenernya lagi cari sensasi.
Self-Sabotage: Takut Bahagia
Udah profit, eh malah overtrade dan habis. Atau lagi aman di relationship, tapi kita sendiri yang mulai cari masalah. Ini bentuk sabotase diri. Karena di dalam hati, kita ngerasa nggak layak untuk bahagia... atau untung. :)
Cara Ngatur Emosi saat Trading
Sadar dulu : kamu trading karena analisa atau cuma pelarian?
Bikin aturan : max 3 posisi, stop kalau loss 2%. Sama kayak relationship, kamu butuh batasan.
Cari hiburan lain : jangan andalkan market buat kasih sensasi hidup. live a life! , lakukan hobi selain di depan layar :)
Trading dan cinta sama-sama soal emosi. Dan dua-duanya bisa jadi toxic kalau kamu nggak belajar ngontrol diri.
Ingat : trader yang sukses itu kayak pasangan yang dewasa, nggak butuh drama, yang penting sabar, konsisten, dan ngerti diri sendiri.
Percayalah Terhadap Setup SendiriPada tulisan ke-18 ini, judul selengkapnya adalah : Percaya Setup Sendiri Jauh Lebih Penting dibandingkan Ragu Karena Setup Orang Lain, judul ini sangat menginspirasi dan semoga sobat trader juga demikian.
Setup dalam trading sangat tergantung pada masing-masing trader. Adapun beberapa setup yang biasa dipakai oleh seorang trader adalah sebagai berikut:
1. Arah tren (misalnya: uptrend, downtrend)
2. Level support/resistance
3. Sinyal candlestick (seperti pin bar, engulfing)
4. Indikator teknikal (misalnya: moving average crossover, RSI overbought/oversold)
5. Volume perdagangan
6. Konfirmasi tambahan (misalnya pola chart, breakout, dll).
Terkait setup, kami memiliki Pola: Candle Break, Fibonacci Retracement, Area Entri, dan Area Sell.
Variasi dari pola tersebut sangat beragam. Latihan dan pembelajaran lebih lanjut akan dijelaskan dalam sesi yang berbeda. Kami tidak pernah mengatakan bahwa setup inilah yang terbaik. Kami menggunakan setup tersebut semata-mata untuk mendapatkan profit dan membentuk kondisi "Trading Tanpa Modal" dengan sistem locking.
Tentu saja, alasan kami percaya diri menggunakan setup tersebut adalah karena kami telah melakukan backtest selama 3 tahun dengan hasil lebih dari 80%. Baik atau tidaknya suatu setup tergantung pada trader yang mempercayai setup tersebut, dan tentu saja, tergantung pada tujuan yang hendak dicapai dari proses trading masing-masing trader.
Percaya terhadap setup sendiri yang telah disusun jauh lebih baik daripada menerima sinyal dari trader lain. Ini adalah salah satu pengalaman dari kami. Oleh karena itu, kami tekankan: setiap setup yang diberikan, pastikan sesuai atau selaras dengan setup yang dimiliki oleh para trader, sebagai suatu perbandingan/komparasi. Tujuan akhir dari setup tersebut adalah supaya mendapatkan entri yang terbaik serta exit yang tepat, sehingga akhirnya memperoleh profit yang diharapkan.
Jika melihat setup orang lain terkadang lebih akurat dibandingkan dengan setup yang kita buat, mungkin itu hanyalah bagian dari setup yang work/tepat saja. Bagian setup yang tidak work/tepat mungkin ada, atau mungkin tidak ditampilkan. Oleh karena itu, saran kami: selalu lakukan riset, dan kemudian percayalah dengan setup yang telah dibuat.
Semoga tulisan ini bisa menginspirasi dan bermanfaat dalam kegiatan trading, sehingga kita tidak terjebak dalam kondisi Fear of Missing Out (FOMO) yang sangat berbahaya bagi psikologi trading kita.
Salam Profit.
Setup Sebelum Big News (BN)?Tulisan ke-17 ini merupakan tulisan khusus dalam kita menghadapi Big News (Berita besar yang sangat berpengaruh terhadap Market), karena kami menggunakan Tehnikal, sedangkan Big News cenderung kepada Fundamental dan Sentimental, maka pembahasan Big News kali ini akan menarik terkait Tehnikal yang berpengaruh kepada Fundamental dan Sentimental, kami tidak anti Fundamental dan Sentimental, terkadang hal tersebut kami gunakan sebagai konfirmasi dan memperkuat dari setup tehnikal.
Namun sebelum pembahasan lebih detail, sebaiknya kita mengenal Big News atau kita singkat BN saja. BN adalah berita penting atau berdampak besar yang dapat menyebabkan pergerakan harga pasar yang signifikan, terutama dalam waktu singkat. Contoh BN dalam Trading:
1. Data Ekonomi Utama: Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat, Inflasi (CPI, PPI), Suku bunga (rate hike/cut) oleh bank sentral, GDP (produk domestik bruto).
2. Pernyataan Bank Sentral: Contoh: Ketua The Fed (misalnya: Jerome Powell) memberi sinyal hawkish atau dovish.
3. Geopolitik dan Krisis Global: Perang, ketegangan politik, atau sanksi ekonomi besar.
4. Berita Keuangan Besar: Kebangkrutan bank besar, bailout, krisis likuiditas.
5. Berita yang Tidak Terduga (Surprise Event): Contoh pandemi, serangan teroris, bencana alam besar.
Apa dampak BN? Dampak BN diantaranya :
1. Volatilitas tinggi (harga bisa naik-turun tajam dalam hitungan menit)
2. Spread melebar (terutama di broker market maker)
3. Risiko dan peluang trading meningkat tajam
4. Bisa memicu stop loss dan margin call jika tidak hati-hati.
Bagaimana dari sudut kami (Tehnikal) terkait dengan BN tersebut? (Ini yang menarik), bagi kami gerakan BN seringkali (tidak selalu) bahkan sebagian besar merupakan konfirmasi dari setup yang ada, sehingga dalam beberapa kesempatan BN kami melakukan suatu setup limit dari setup yang telah kami buat, selain setup limit, kami juga sering menempatkan take profit (TP) pada kondisi tertentu, sehingga terkadang, kami lebih memilih tidak memantu BN tersebut dan melakukan setup tadi (limit maupun TP) sesuai dengan setup awal yang sudah terkonfirmasi. Tanpa mengurangi bagaimana efek dari hasil BN yang mempengaruhi Fundamental dan Sentimental, dengan Tehnikal seringkali beriringan, bahkan sebagai konfirmasi dari suatu setup yang sudah ada sebelumnya.
Demikian pandangan kami dalam menghadapi BN, semoga bisa memberikan gambaran bagaimana metode kami dalam menghadapi BN tersebut.
Semoga Bermanfaat, Salam Profit.
BeTa Team
Target dalam Trading: Bukan Profit, Tujuan SebenarnyaHari ini saya mau ajak kalian berpikir ulang soal tujuan kita trading. Banyak yang fokus ke pertanyaan “Hari ini mau profit berapa?”, padahal yang lebih penting justru “Untuk apa saya trading?”
Kedengarannya filosofis, tapi ini yang membentuk semuanya. Kalau tujuan kita jelas, cara kita ambil keputusan juga jadi lebih terarah. Mulai dari disiplin, risk management, waktu yang kita pakai, sampai cara kita ngatur emosi.
Kenapa Tujuan Lebih Penting dari Profit?
Saya sering lihat orang ngaku scalper tapi ngejar ratusan pip. Atau ngaku day trader tapi buka posisi tiap menit. Gaya dan label nggak nyambung. Tanpa sadar, mereka bertindak berlawanan dengan cara kerja yang mereka klaim.
Kalau kita punya tujuan yang jelas, keputusan kita juga lebih konsisten. Misalnya, ada trader yang targetnya cuma 5–10 pip per sesi dengan risiko maksimal 0.25%. Filosofinya beda jauh dengan yang asal buka posisi dan ngejar big win tanpa rencana cadangan. Yang satu fokus ke konsistensi dan ketahanan akun. Yang satu rawan overtrading dan kena mental sendiri.
Dua Pendekatan yang Sama-Sama Sah
Dalam trading, nggak ada satu pendekatan yang paling benar. Yang penting cocok sama diri kita.
Pendekatan pertama, cari profit kecil tapi stabil. Eksekusi rapi, risiko dijaga ketat. Cocok buat yang mau bangun equity pelan-pelan dan tahan dari drawdown besar.
Pendekatan kedua, nunggu setup besar dan nggak trading setiap hari. Cocok buat yang ngerti kapan market bisa bergerak besar dan siap sabar.
Keduanya valid selama kita sadar kita cocoknya yang mana.
Kenapa Banyak Trader Gagal
Bukan cuma karena psikologi. Banyak yang gagal karena nggak ngerti apa sebenarnya tujuan mereka. Mau profit besar, tapi nggak punya sistem. Mau cuan cepat, tapi nggak siap rugi. Akhirnya masuk ke siklus capek sendiri dan akun makin boncos.
Padahal, kunci utamanya bukan seberapa besar kita bisa menang. Tapi seberapa jelas kita tahu kenapa kita mau menang.
Gimana Menemukan Tujuan Trading?
Coba tanya ke diri sendiri
Saya trading buat apa?
Buat nambah penghasilan? Buat bangun kekayaan jangka panjang? Atau cuma iseng tapi pengin cuan juga?
Gaya kerja mana yang cocok sama saya?
Gimana cara saya jaga mental dan akun dalam jangka panjang?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu yang jadi pondasi. Tanpa itu, strategi sehebat apa pun nggak akan banyak membantu.
Trading itu bukan sprint. Ini maraton. Yang bertahan adalah yang tahu arah dan tujuan.
Semoga sharing ini bisa jadi bahan refleksi. Terus belajar, terus berkembang. Semua trader hebat pernah jatuh. Bedanya, mereka tahu kenapa mereka bangkit.
Jaga Modal, Ambil Profit, Tambah Modal Secara PeriodikTulisan kami yang ke-16 ini merupakan penjelasan lebih detail terkait Money Management (MM) dalam suatu trading atau investasi. Dalam pengambilan sikap bijak bertrading, sebaiknya temen-temen membaca tulisan kami sebelumnya supaya lebih komprehensif dalam mengikuti kami di Belajar Trading.
Menjaga modal atau equity itu sangat penting, sebagian trader menganggp bahwa modal ini harus besar di awal, supaya mendapatkan profit yang besar. Mungkin jika anda seorang trader profesional atau keuangan anda "tidak terbatas" silakan saja, namun bagi trader yang memiliki keterbatasan modal maupun kesempatan, hal tersebut mungkin sulit dilakukan. Bagi sebagian orang, modal besar maupun kecil itu relatif, sehingga manajemen tentang modal ini penting menurut kami.
Dalam setiap kesempatan, selalu MM itu akan kami tekankan, karena hal tersebut sangat terkait dengan modal, setelah kita mengkalkulasi modal kita, pastikan kita memiliki suatu mode setup dalam MM, berapa lot yang akan kita gunakan dalam setiap entri, total lot dalam setiap setup, serta toleransi modal yang bisa dijaga dalam setiap trading. Setelah mindset Jaga Modal itu semua ditegakkan, masuk ke Ambil Profit .
Mengambil profit yang dimaksud adalah bagaimana kita bisa melakukan Exit yang baik dalam setiap setup, exit atau mengambil profit yang dimaksud tidak selalu sesuai dengan target awal yang dicanangkan, terkadang jika dirasa sudah cukup, ambil sebagian dan lakukan Stop Loss Plus (SL+) secara bertahap, tujuannya adalah tetap mendapatkan profit jika kemungkinan pergerakan pasar berubah dari analisa, sekaligus menjaga modal dan tentunya psikologi trading kita.
Terakhir dari tulisan ini adalah Penambahan Modal secara bertahap, meskipun ini hal sederhana, tetapi dengan periodik menambah modal, maka pola trading atau investasi kita akan semakin bertambah dalam menghasilkan profit, seiring bertambahnya modal, penambahan jumlah entri dan lot dapat dilakukan, jangan menambah entri dan lot secara "Brutal", pastikan dalam hal perhitungan yang baik, kalau kita memiliki "Modal Tak Terbatas" silakan saja, namun dengan modal yang terbatas sebaiknya jangan "Overlot" maupun "Overtrade", hal tersebut sangat berbahaya dan yang pasti merusak psikologi trading kita. Kembali ke penambahan modal secara bertahap, di kami, kami akan melakukan penambahan itu minimal atau paling cepat 3 bulan, mengapa demikian? karena harapannya dalam 3 bulan sudah terbentuk pola trading yang diharapkan, pola trading inilah yang penting bagi seorang trader, tapa memiliki pola, seorang trader bisa terjebak ke dalam aktivitas yang tidak diharapkan dan hasil yang jauh dari harapan.
Pastikan dalam MM kita untuk menjaga modal, ambil profit secara disiplin dan menambah modal rutin, sehingga dapat membantu membentuk pola trading yang baik bagi para trader.
Semoga bermanfaat. Salam Profit.