Yuknabungsaham
BBCA | Peluang membeli "wonderful company"Kaidah value investing yang populer di masyarakat adalah membeli saham yang memiliki valuasi yang murah. Istilah valuasi murah, atau valuasi mahal ini terutama populer karena sering disebut-sebut oleh para investor besar di berbagai media massa. Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa value investing bukan satu-satunya metode yang dipakai para investor. Ada juga sebagian besar investor yang fokus untuk membeli saham-saham yang memiliki valuasi bertumbuh. Saham ini disebut sebagai growth stock. Dan BBCA dalam hal ini termasuk sebuah growth stock dimana pertumbuhan aset bersihnya rata-rata diatas 15% sebelum pandemi covid 19. BBCA juga konsisten menghasilkan laba bersih dari tahun ke tahun diatas 10%. Konsistensi pencapaian BBCA selama 12 tahun inilah yang membuat nilai intrinsik BBCA semakin meningkat dari tahun ke tahun dan membuat harga sahamnya bertumbuh . Dan turunnya harga saham BBCA saat ini merupakan momen yang dinanti-nanti oleh para investor growth stock ini.
Lalu dilevel harga berapakah yang menarik dari sudut pandang investor growth stock?
- 7,000 dan harga terdekat di sekitarnya
- 6,800 dan harga terdekat di sekitarnya
- 6,150 dan harga terdekat di sekitarnya
3 level harga di atas ini yang menurut saya berpotensi menjadi sasaran turunnya harga BBCA dan menawarkan risk reward yang memadai untuk mengkoleksi saham ini. Well, selamat berburu "growth stock".
INDY | Demam Harga CoalTahun 2017, INDY melakukan akuisisi saham PT Kideco Jaya Agung dengan biaya akuisisi sebesar US 17,5 juta dan dibayarkan ke Samtan co, ltd dan PT Muji Utama (market.bisnis.com). Akuisisi ini membuat INDY memiliki 91% saham PT Kideco Jaya Agung yang merupakan perusahaan batu bara terbesar ke 3 dari sisi volume produksi tahunan di Indonesia. Langkah akuisisi ini tentu saja, akan memantapkan langkah INDY sebagai penyedia batu bara. Namun, terjadi penyimpangan di laporan keuangan INDY ditahun 2017 itu dimana INDY tiba tiba saja mencetak laba bersih sebesar 4.02 T(setelah sebelumnya (2015 dan 2016 rugi berturut-turut). Laba bersih ini diperoleh dari keuntungan revaluasi PT Kideco Jaya Agung senilai US$ 384,21 juta (www.dunia-energi.com). Meski secara akunting ini diperbolehkan, tapi bagi kita investor, ini termasuk manipulasi data karena catatan keuntungan revaluasi ini tidak ada duitnya. Dan terjadilah, penurunan laba bersih sebesar 74.6% di tahun 2018, dan setelah itu INDY rugi terus hingga tahun 2020.
Kerugian INDY di tahun 2018 tentu saja aneh karena harga batu bara saat itu tinggi (sekitar US$ 100), dan ini terjadi karena INDY harus melakukan penurunan nilai wajar (secara accounting) terhadap keuntungan revaluasi PT Kideco Jaya Agung ini dalam bentuk rugi amortisasi sebesar US$ 136 juta setiap tahun hingga sekarang ini. What the hell.... Jadi dengan kata lain manajemen INDY ini kualitasnya ????
Namun, fakta dilapangan saat ini adalah harga batu bara sudah mencapai US$ 300 dan ini sangat tinggi sehingga memberikan amunisi yang kuat bahkan bagi INDY sekalipun untuk bisa memperoleh laba bersih. Dan jadilah di tahun 2021 lalu, INDY sukses membukukan laba bersih sebesar 825.01 B (naik 148.27% dibandingkan tahun 2020) dengan pendapatan lompat sebesar 2233%. Dan karena harga batu bara saat ini masih terjaga stabil diatas US$280, maka tidak heran, INDY masih membukukan laba bersih di kuartal 1 tahun 2022 ini dan diperkirakan sukses juga mencetak laba bersih di tahun 2022 ini. Jadi, karena alasan inilah maka INDY masih bisa saja punya alasan untuk dinaikkan mengingat valuasinya juga masih tidak mahal. I mean, memang INDY beresiko tapi dibandingkan dengan saham-saham gorengan tidak jelas lainnya dimana digorengnya sesuka bandar sehingga kalau retail masuk, akan tergantung sama belas kasihan bandarnya (soalnya tidak ada bandar lain tertarik goreng sahamnya), maka INDY ini lain dimana ada bandar-bandar tertarik untuk tradingkan saham ini karena unsur fundamental itu tadi.
So, INDY secara teknikal saat ini sudah membentuk pola bullish (impulsive corrective) selama 1 tahun lebih ini dan saat ini masih dalam fase koreksi. Dimana saya melihat level 2480- 2000 merupakan harga-harga yang menarik untuk pembelian. Dan dalam sudut pandang saya ada beberapa alternatif pergerakan harga INDY ini, 2 diantaranya saya share dengan ilustrasi scenario 1 dimana harga akan bergerak terkonsolidasi dan selanjutnya rebound dan meneruskan perjalanan ke atas dan scenario 2 dimana harga akan terkoreksi lanjut turun (kombinasi sideways dan zig zag) untuk menguji support majornya dan lalu rebound dari sana dan mulai lagi pergerakan bullishnya. Anyway, saya melihat potensi INDY untuk naik ke 4,000 atau diatasnya bisa saja terjadi. Cuma diingat, INDY ini tipikal saham trading, dan tidak cocok untuk investasi (utangnya gede, manajemennya tidak bagus karena selain mereka bisa manipulasi data keuangan juga tidak memiliki fokus terhadap perkembangan bisnisnya). Jadi, pastikan anda sudah paham ini.
PPGL | Pola Role Reversal LevelSalah satu sektor yang mendapatkan manfaat pasca pandemi Covid ini adalah jasa logistik. Dan dari sekian emiten logistik yang menarik perhatian saya adalah PPGL. Ekuitas PPGL terus bertumbuh secara signifikan dari tahun 2017 dan pertumbuhan ini diperoleh dari perolehan laba bersih perusahaan dengan prosentase ROE diatas 10% setiap tahunnya. Hasil kinerja PPGL di kuartal 1 tahun 2022 ini cukup mengesankan dengan kenaikan laba bersih sebesar 29.1 % bila dibandingkan dengan kuartal 1 tahun 2021. Pendapatan kuartal 1 tahun 2022 ini juga meningkat tajam sebesar 35.8% dan potensi besar kinerja PPGL masih bakalan bagus tahun 2022 ini mengingat pemulihan ekonomi pasca covid 19 masih terus berlanjut dan ini mendongkrak kebutuhan logistik untuk keperluan eksport import.
Tanggal 3 Mei 2021 lalu, PPGL turun ke 59 dan kemudian rebound lalu terkonsolidasi di sekitar level 143-157 selama beberapa bulan sebelum pada akhirnya berhasil breakout awal Mei 2022. 3 minggu lalu, PPGL membentuk pola false break di level 187-189 dan setelah itu harga turun menguji support barunya yang dalam sudut pandang ilmu teknikal, merupakan sebuah peluang beli untuk saham PPGL ini. Selama level support baru PPGL bertahan, maka saham ini dalam pandangan saya berpotensi untuk naik ke 305-388 di masa mendatang.
MLBI | Kebangkitan Raksasa Minuman Beralkohol Di Tahun 2022Kinerja MLBI di kuartal 1 tahun 2022 ini bagus dengan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 32.5% bila dibandingkan dengan pencapaian di kuartal 1 tahun 2021 lalu. MLBI ini boleh dibilang setara dengan UNVR, GGRM, dan saham-saham fundamental bagus lainnya yang cocok di gunakan untuk investasi jangka panjang.
Sepanjang sejarahnya, harga MLBI ini turun dalam hanya 2x yaitu tahun 2015 dimana itu terjadi karena kebijakan Pemerintah saat itu yang melarang minimarket untuk menjual minuman beralkohol dan ini kemudian mempengaruhi pendapatan MLBI yang memang sudah turun dari tahun 2014. Akibatnya laba bersih MLBI saat itu tergerus sebesar 37% bila dibandingkan dengan tahun 2014. Alhasil, harga sahamnya anjlok dari 14,000 ke 16,800.
Dan penurunan dalam harga MLBI yaitu di tahun 2021 lalu karena pandemi covid 19 yang meluluh lantakkan sektor pariwisata dimana sektor ini terutama sangat berkontribusi untuk kinerja MLBI. Dan karena sekarang pandemi covid 19 ini mulai berangsur menyusut dan ekonomi mulai pulih, maka saya optimis bahwa tahun 2022 ini merupakan kebangkitan dari raksasa minuman alkohol di Indonesia ini.
Chart MLBI saat ini menunjukkan pola gelombang 3 dimana jika terjadi extension, peluang kenaikan bisa mencapai 13,000 atau 15,000 atau 17,000.
Consumer Goods NonCyclical | Forecast Awal Bangkit Dan sektor consumer goods yang sudah beberapa tahun ini cenderung turun , sampai di kata-katain oleh paham bandarmologi bahwa saham fundamental sudah MATI dan sekarang era saham busuk bla bla , omongan tidak jelas lainnya. Kalau orang yang tidak mengerti market ya mudah percaya begitu saja. Tapi sesungguhnya adalah di market itu ada banyak karakter saham sesuai dengan minat dan kesukaan para bandar pemegangnya. Dan sektor consumer goods ini adalah kesukaan para institusi besar yang mengedepankan keamanan dan logika investasi bagi para kliennya. Dan karena memang valuasi consumer goods sudah tinggi dibandingkan lainnya, maka momen-momen dimana teknologi digital sedang mencuat ditambah faktor pandemi covid dll menjadikan alasan bagi market untuk menetralkan sektor ini.
Dan sampai disuatu titik, bahwa valuasi saham-saham di sektor ini sudah sampai ke batas wajarnya atau bahkan sudah murah bila dibandingkan dengan kekuatan merk, konsistensi kinerja dan prospek bisnisnya. Ditambah dengan kenyataan bahwa harga komoditas sampai detik ini masih gile luar biasa mulai dari CPO, batu bara dan lainnya. Dan here we go. Saya kira inilah saat dimana sektor consumer goods non cylinical ini MULAI bangkit lagi setelah terpuruk selama beberapa tahun belakangan ini (kalau bicara komoditas sudah mulai naik dari 1 tahun yang lalu ya. Dan psst, masih menarik lho karena valuasinya masih "ringan" saat ini. Sehingga potensi naik masih terbuka lebar.
Dan yang menarik dari saya untuk sektor consumer goods adalah:
1. UNVR
2. MYOR
3. MLBI
4. ICBP
5. HMSP
6. GGRM
7. CSRA
8. AALI
9. LSIP
Beberapa saham masih ada yang potensi turun dulu dan ada juga yang potensi menguat. Tapi, overall, sektor ini menarik untuk mulai dikoleksi.
Finance | Forecast Juni 2022Sektor Finance juga berpotensi untuk bergerak menguat di bulan Juni 2022 ini. Setelah menyelesaikan fase koreksinya dengan buttom di 1505, sektor ini rebound dan didominasi oleh aksi buy saat ini. Meski kecenderungan sektor finance ini bergerak stagnan dalam waktu dekat, namun, saya masih melihat peluang sektor ini bisa bergerak menguat. Sayangnya pilihan untuk saham finance kurang menarik karena valuasinya rata-rata sudah cukup tinggi. Namun, untuk trading jangka pendek, sektor ini masih menarik dicermati.
Saham-saham yang menurut saya layak untuk diperhatikan yaitu
1. BBCA
2. BBTN
3. ADMF
4. BDMN
5. BNGA
Sektor Infra| Forecast Juni 2022Sektor infrastruktur saat ini membentuk sebuah pola koreksi "reguler flat" yang mudah untuk ditunggangi sebenarnya. Tanggal 25 Mei 2022 lalu, setelah menguji 920, sektor ini rebound dan terlihat jelas buyer mendominasi market hingga detik ini. So, potensi sektor infrastruktur ini menguat di bulan Juni 2022 ini cukup besar dengan target kenaikan di 950-1000.
Lalu saham-saham apa saja dari sektor ini yang perlu dicermati? Ini pandangan saya.
1. ADHI
2. JSMR
3. PTPP
4. TOTL
5. WEGE
6. WIKA
7. WSKT
8. LINK
8 saham ini yang menurut saya ada peluang untuk potensi menguat di bulan Juni 2022 dan mungkin beberapa waktu ke depannya.
BBTN - On the way ke 2,100ROE BBTN selama ini konsisten diatas 10% , terkecuali di tahun 2019 lalu ketika wabah pandemi Covid mulai merebak. dan guess what, di tahun 2021 ini ROE BBTN bertengger diangka 13.35 % yang menandakan bahwa BBTN ini sudah mulai pulih kinerjanya. Perolehan laba bersih BBTN di tahun 2021 lalu yang sebesar 1.9 T juga relatif cukup besar bila dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2020 lalu. Dan kondisi saat ini mirip-mirip dengan kondisi tahun 2016 dimana laba bersih BBTN saat ini sekitar 2.6T yang kemudian semakin membesar di tahun 2017 dan membuat harga sahamnya saat itu terbang dari 1,600 ke 3,700 dalam waktu setahun. Yang bukan mustahil bakal terulang lagi di tahun depan ini. Karena banyaknya sentimen positif di Indonesia, terutama terkait dengan proyek ibu kota baru Nusantara.
Sejak beberapa minggu lalu, terlihat BBTN respect support dinamis mingguan dan harganya saat ini terlihat mulai rebound setelah breakout kemarin zona konsolidasinya yang persis dibawah dari resisten kuat 1,840. Saya melihat ada peluang kenaikan ke 2,160 dalam waktu dekat. Dan setelah itu, angka ini bisa saja menjadi standar dari harga dasar saham BBTN di masa selanjutnya. Dengan kata lain, saya memperkirakan BBTN akan memasuki periode bullish jangka panjang dengan target ke 3800an.
Anyways, good luck
BBTN | Forecast kenaikan di sekitar tanggal 07 Maret 2022Laba bersih di kuartal 3 tahun 2021 lalu meningkat sebesar 35% bila dibandingkan dengan kuartal 3 tahun 2020. Dan ini artinya potensi besar laba bersih 2021 lebih besar daripada tahun 2020. Maka, ini menunjukkan terjadinya perbaikan kinerja dari BBTN dan sepanjang sejarah BBTN, meski valuasi sahamnya tidak bisa semahal valuasi BBCA , BBRI atau BMRI tapi jelas tidak semurah harga sahamnya saat ini. Dimana, valuasi saham BBTN ini dihargai murah di tahun 2019-2020. Maka, potensi besar, valuasi sahamnya harusnya minimal di angka 2,100an. Mungkin inilah sebabnya juga, BBTN yang kapan lalu sempat turun ke 1555 dengan cepat rebound lagi naik akhir minggu kemarin ke harga 1,730 yang sebenarnya masih belum mencerminkan valuasi normalnya.
Secara teknikal, saat ini BBTN dalam periode koreksi P-wave. Market sedang tarik ulur dengan masih di dominasi buyer dimana mereka sedikit demi sedikit menggeser naik harga beli BBTN ke atas. Saya memperkirakan momen kenaikan BBTN akan berlangsung dalam waktu dekat dengan target harga 2,100 yang bakal terjadi di sekitar tanggal 7 Maret 2022 ini. dan setelah itu BBTN berpotensi menjalani koreksi kembali sebelum membentuk harga barunya. So, perhatikan saja gerakan BBTN ini.
PTBA | Forecast pergerakan harga 08-11 Februari 2022Tanggal 5 Oktober 2021 lalu, PTBA mengalami periode koreksi semenjak menyentuh harga 3,000. Melihat perkembangan harganya saat ini, ada potensi PTBA breakout 3,000 dalam waktu dekat ini. Dan setelah itu, PTBA akan lanjut rally ke 3,300-3,400. Rekan-rekan bisa memonitor tanggal 08-11 Februari 2022 ini atau disekitar tanggal-tanggal ini karena diperkirakan market akan melakukan pergerakan harga yang cukup signifikan (entah puncak harga yang lebih tinggi dari sebelumnya atau selesainya dari wave bullish pertama yang merupakan hasil recovery dari fase koreksi PTBA ini).
Anyway, saya masih tetap melihat PTBA bisa rally lebih lanjut ke atas dan meneruskan gerakan up tren-nya.
PTBA | Potensi kenaikan ke 3500Semenjak batu bara dunia tembus diatas US$ 138 pertengahan Juli lalu, hingga sekarang ini harganya masih stabil diatas US$ 140 dan ini otomatis membuat saham-saham batu bara tetap memiliki prospek yang cukup bagus di jangka menengah ke depan karena peningkatan kinerjanya masih berpotensi akan terus terjadi. Seperti misalnya PTBA ini. Pendapatan PTBA di kuartal 3 tahun 2021 ini sebesar 19,4 T merupakan yang terbesar sepanjang sejarah PTBA selama ini. Imbal hasilnya sudah lebih besar bila dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2019-2019, sedangkan harganya saat ini masih belum setinggi di tahun 2018-2019 tersebut. So, saya kira kita memiliki sebuah saham batu bara yang menarik untuk dikoleksi kalau dilihat dari prospek sisi kinerjanya ke depannya ini.
Chartnya sendiri saat ini menunjukkan pola bullish dengan koreksi di sekitar 2,500 yang saya perkirakan sudah selesai dan saat ini dalam proses recovery meneruskan proses pergerakan bullishnya. Targetnya sekitar 3,500 yang saya forecast bisa tercapai entah di akhir Desember 2021 ini atau di awal Februari 2022 mendatang.
LPPF | Berpotensi bergerak menguat ke 4,400-4,500 LPPF merupakan salah satu jenis saham yang kinerjanya biasanya oke di kuartal 3 atau kuartal 4. Beberapa waktu lalu, LPPF ini berhasil breakout level 3,000 yang menurut saya menandakan berakhirnya fase downtrend dari saham ini. Saat ini LPPF baru saja breakout fase konsolidasi minornya dan berpotensi bergerak kontinuasi melanjutkan kenaikannya dengan target 4,400-4,500 di beberapa waktu mendatang. By the way, saya melihat ada potensi bonus LPPF ke 7,000an , dan mari berdoa saja semoga ini terjadi.
MNCN | Berpotensi melanjutkan pergerakan naiknya MNCN kemarin menguji area 935-945 dan hari ini sampai diakhir sesi 1, harga masih terlihat menguat setelah sempat turun sebentar ke 940 pagi tadi. Harga berpeluang naik ke 1000-1040, laporan keuangan kuartal 3 tahun 2021 ini masih belum keluar sehingga kita masih belum mengetahui kinerja terbarunya. Meski, kalau menilik dari kinerja MNCN di sepanjang periode tahun 2021 ini tidak terlalu berbeda dengan rata-rata kinerjanya selama 2 tahun terakhir, dengan sedikit pengecualian yaitu valuasinya murah. Hitungan saya, minimal MNCN ini bila dikenai harga 1,300 , masih cukup murah bila dilihat dari kondisi fundamentalnya saat ini plus prospek bisnis ke depannya. However, MNCN ini memang dikenal memiliki "waktu tersendiri" untuk bergerak.
Dan kabar baiknya, MNCN saat ini sudah bergerak.
So, good luck.
LSIP | H4 - Peluang beli setelah breakout 1480-1560Di masa lalu CPO mencapai harga 3920-4470 sebanyak 2x yaitu di awal Maret 2008 dan awal Februari 2011. Di kedua periode tersebut, LSIP bisa mencapai harga 2,200 di tahun 2008 dan 2,400 di tahun 2011. Sepanjang historinya, harga LSIP senantiasa berkorelasi positif dengan harga CPO. Dengan bertenggernya harga CPO saat ini di angka 4,800 yang jauh diatas pencapaian harga CPO di Maret 2008 dan Februari 2011, membuat hitungan valuasi LSIP diatas kertas bisa melonjak tajam. Meski laporan keuangan LSIP saat saya menulis ini belum dirilis, tapi pencapaian laba bersih LSIP di kuartal 2 tahun 2021 ini naik sebesar 23 % dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pendapatan LSIP juga meningkat tajam. Dan besar kemungkinan, kinerja LSIP ini akan semakin membaik sepanjang tahun 2021 ini bahkan mungkin hingga tahun depan. Mengingat harga LSIP yang baru 1,420 yang masih cukup jauh dari harga wajarnya (sekitar Rp 3000), maka jelas sekali LSIP ini sangat sangat menarik. Nafasnya masih cukup panjang untuk melompat ke atas.
LSIP sendiri saat ini terkonsolidasi di rentang harga 1480-1360. Dan beberapa waktu lalu, market sempat mencoba menjebol support namun buyer membuat harga berbalik arah dan bertahan diatas 1360. Ini mengindikasikan kekuatan buyer masih kuat dan menopang pergerakan market yang sedang beristirahat ini. Ada potensi harga akan keluar dari konsolidasinya dengan breakout 1560. Dan ketika ini terjadi, maka potensi LSIP untuk melanjutkan pergerakannya cukup besar dengan target terdekat 1900-2000. Tapi mengingat harga CPO yang masih bagus dipasaran, maka bisa jadi LSIP naik diatas harga tersebut.
Anyway, LSIP menurut saya saat ini cukup attractive. Nah, bagaimana menurut anda?
KKGI | Potensi Breakout Beberapa saham batu bara sudah melonjak naik cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir ini seiring dengan membaiknya kinerja mereka akibat dari kenaikan harga batu bara dunia yang jauh diatas US$ 100 di tahun 2021 ini. Dan saya perkirakan kenaikan saham-saham batu bara ini tidak akan berhenti sampai disini saja tapi bisa berlanjut hingga mungkin selama 1-2 tahun ke depan. Anyway, ada satu saham batu bara yang ternyata masih ketinggalan padahal kinerjanya sudah mulai menunjukkan perbaikan sejak kuartal 1 tahun 2021 ini. Yup, saham ini adalah KKGI.
Yang menarik perhatian saya dari KKGI ini adalah pergerakan harganya beberapa waktu terakhir ini menunjukkan pola-pola breakout. Ada kecenderungan bahwa KKGI akan berusaha menjebol resisten 320-330 dalam waktu dekat. Dan jika ini terjadi, KKGI bisa melenggang menuju paling tidak 500an. Dan kalau menilik dari perkembangan harga batu bara saat ini, dan prospek pemulihan ekonomi dunia yang masih memerlukan penggunaan batu bara selama beberapa waktu ke depan, maka bukan tidak mungkin juga KKGI bisa meraih harga diatas 1000/lembar dan ini artinya profit 100% bisa tercapai.
Satu kekurangan KKGI adalah masalah likuiditasnya. Sehingga bagi anda yang memiliki dana banyak kurang cocok untuk saham ini. Tapi bagi anda yang sabar dan tidak terlalu suka dengan lonjakan-lonjakan harga saham batu bara yang bisa bikin jantung mereka yang tidak kuat bisa membuat merinding, maka KKGI bisa jadi alternatif pilihan yang cukup baik dengan jumlah pembelian lot secukupnya.
Anyway, good luck
IHSG | Persiapan ALL TIME HIGH yang baruFinally, saat yang ditunggu-tunggu tiba setelah penantian berapa lama ya... sekitar 2 tahun, IHSG berpotensi untuk membentuk puncak yang baru. Bahasa kerennya new all time high. Tapi apakah itu bisa terjadi? Jangan-jangan PHP lagi. Well, ada beberapa fakta yang bisa membuat new ATM ini.
1. Puncak baru sebetulnya bisa terjadi di tahun 2019 yaitu dibulan Februari atau April 2019. Namun, saat itu, market tidak jadi (batal) karena pandemi covid 2019 yang efeknya menghajar bukan hanya Indonesia tapi seluruh dunia. Dan sekarang wabah pandemi ini mulai bisa di netralisasi dengan program vaksin global. Boleh dibilang badai sudah berlalu, tinggal melakukan proses pemulihan yang saat ini sudah dan sedang terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Dan anda tahu bahwa akan ada banyak proyek, ada banyak program pemulihan ekonomi yang membuat bisnis bergulir dan memberikan laba kembali ke emiten.
2. Power dari kekuatan buyer bila dibandingkan antara tahun 2018, 2019 dan saat ini berbeda. mengingat beberapa waktu lalu toh juga begitu dimana dibulan April 2019 dan dibulan Mei 2019. Awal Januari 2018, IHSG membentuk ATM di 6692, namun saat itu terlihat penolakan market yang membuat pada akhirnya market ditutup dibawah 6692. Memang kita masih menunggu penutupan market bulan ini, namun jangan dilupakan bahwa market sudah melakukan persiapan sebelum kenaikannya saat ini selama 9 bulan dimana periode ini "dicurigai" merupakan fase akumulasi saham-saham penggerak IHSG oleh market maker. Jadi, ya, momen ini sepertinya memang dibidik market maker untuk menaikkan IHSG ditambah tidak seperti biasanya. Isu "window dressing" sudah di kumandangkan ke publik jauh lebih awal dari biasanya. Kayaknya market maker sudah "ngebet" IHSG untuk naik lebih tinggi.
3. Sekarang untuk pertama kalinya rata-rata sektor komoditas yang menjadi unggulan Indonesia menjulang tinggi mulai dari CPO, batu bara, gas dan minyak dunia. Efek naiknya komoditas dari histori merupakan salah satu faktor yang mendongkrak bangunnya ekonomi sebuah negara dan termasuk pasar sahamnya.
4. Valuasi saham Indonesia sudah banyak yang murah. Banyak peluru yang bisa dimainkan. Dan tidak ada alasan lagi untuk membuat market jatuh karena udah murah semua man. Diskon saham sudah terjadi. Akumulasi sudah dilakukan. Udah kenyang, waktunya sekarang PANEN.
4 faktor ini saja sudah merupakan katalis positif untuk new ATM. So, minggu ini merupakan babak penentuan .Kita akan melihat market bergerak terkonsolidasi disekitar 6580.5-6692. So, let us pray together. Market pada akhirnya benar benar bullish dan congrats yang sudah memiliki saham saham di portofolio anda.
LPCK | Peluang beli di awal fase tren bullishBeberapa bulan lalu, LPCK sempat naik ke harga 1510-1710 , namun kemudian turun kembali ke bawah hingga mencapai level 815. Saham ini sebenarnya sedang dalam proses koreksi diawal fase tren bullish. Pergerakan saham ini beberapa waktu terakhir ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan tren. Maksud saya dalam waktu dekat, LPCK besar potensinya untuk kembali melanjutkan fase tren bullishnya.
Saat ini LPCK terkonsolidasi dalam sebuah channel sempit yang membuka peluang beli bagi para trader yang tertarik dengan saham ini. Area 940-885 menurut saya cukup menarik untuk diperhatikan dan mencari signal beli di area-area tersebut. Potensi kenaikan gelombang bullish ini berpeluang menghantarkan LPCK ke level 2000an dalam beberapa bulan mendatang yang tentunya sangat sayang untuk dilewatkan bukan.
NIKL | Peluang Beli Dengan Risk Reward Yang OkeBoleh dibilang tren NIKL saat ini adalah "neutral" dimana peluang kenaikan saham ini cukup besar bila ada di dekat supportnya. Dan guess what, NIKL sekarang ada di dekat zona supportnya (975-1105) yeeeiii.... Dan ini artinya peluang untuk mendapatkan saham ini dengan risk reward yang cukup baik. Hitungan kalkulasi saya di atas kertas risk reward terburuk yang bisa didapatkan bila mengambil posisi pembelian di dekat support ini adalah 1:3 artinya untuk setiap 1 juta peluang kehilangan uang (jika market ternyata turun dan melanggar stop loss anda), anda mendapatkan reward 3 juta jika market bergerak naik. Dan jika ternyata market bisa bergerak naik secara optimal maka RR ini bisa berubah menjadi 1:7. Quite good, eh?
Now, it is all up to your decision....
GGRM | Potensi Rebound Di 40 RibuanTurunnya harga GGRM ke level 40000-41975 sebenarnya tidak mengejutkan sama sekali. Karena memang baru saja bulan lalu GGRM berhasil break level ini setelah mantul dari 33150 yang merupakan pondasi terkuatnya selama hampir 10 tahun terakhir ini. Dan ketika penguasa yang baru a.k.a bulls di uji untuk mengetahui komitmennya, maka sekaranglah waktunya pembuktian dari institusi buyer. Meski minggu lalu, market ditutup dengan rejection candle selama 2 hari berturut-turut, tapi ini masih belum membuktikan berakhirnya dominasi oleh buyer.
Justru menurut saya, inilah peluang ke dua bagi mereka yang ketinggalan keberangkatan pertama terdahulu. Karena setelah koreksi counter trend ini berakhir, maka GGRM berpeluang besar untuk naik kembali dan membentuk high yang lebih tinggi (50 ribuan).
CPO - Potensi Kebangkitan CPO Dengan Target RM 5500Sejak mantul dari 1945 di awal Mei 2020, harga CPO terus menjulang naik dengan signifikan. Saya mencatat ada 4 kali koreksi yang cukup signifikan dalam tren bullishnya ini, yaitu di bulan September 2020, Januari 2021, Maret 2021 dan Mei 2021. Perhatikan bahwa koreksi ke 3 dan koreksi 4 jaraknya cukup berdekatan, yaitu sekitar 2 bulan. Padahal sebelumnya jarak antara koreksi pertama dan koreksi ke 2 berjarak 4 bulan. Ini menunjukkan juga bahwa sebenarnya kekuatan tren bullish untuk CPO ini mulai melemah.
Harga CPO saat ini diatas RM 4,000 yang sudah sangat dekat dengan harga tertingginya selama ini. Sekedar informasi, rekor harga tertinggi CPO adalah 4466 di awal Maret 2008 dan belum pernah dilampaui sampai sekarang. Bahkan, jangankan melampaui harga tertinggi tersebut, CPO bahkan tidak pernah stabil diatas RM 3600 selama 12 tahun terakhir ini. Sehingga naiknya harga CPO diatas 3600 di Maret 2021 ini merupakan titik kebangkitan dari harga CPO yang sebenarnya sudah lama menjadi impian para petani dan perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dibidang CPO bahkan oleh Pemerintah Indonesia sendiri. Maklum saja, karena tidak stabilnya harga CPO selama ini karena permintaan CPO yang masih tergantung dengan pasar eksport. Namun, sejak tahun 2016, Pemerintah mengambil sikap agresif dengan mengembangkan program biodiesel untuk memutuskan ketergantungan dengan pasar eksport ini. Dan hasilnya sukses besar. Dan kini, bahkan Pemerintah mulai melakukan penelitian dan pengkajian untuk menggunakan CPO menjadi bensin. Dan bila ini sukses besar, maka, tentu saja serapan CPO untuk kebutuhan dalam negeri akan menjadi semakin besar dan akan memberikan stabilitas harga CPO di dunia karena suplai CPO akan mengecil karena serapan yang besar didalam negeri. Dan kabar baiknya strategi Indonesia ini mulai dicontek oleh negara pengeksport CPO lainnya seperti Malaysia yang mulai menerapkan B20 di awal 2022, dan Thailand dengan promosi B10 di negaranya saat ini. Jadi, saya melihat prospek serapan CPO di dalam negeri masing-masing negara pengeksport CPO ini di masa depan besar potensinya untuk terus bertumbuh.
Balik lagi ke chart CPO yang mulai menunjukkan adanya pelemahan momentum bullish. Maka bisa dikatakan, selama beberapa bulan ke depan , CPO akan bergerak sideways di rentang harga 3000 atau 3600 hingga 4000 atau 4100. Dan selama periode "pause" ini harga akan terjaga stabil di kisaran 3000-4000an.
Dan jika masa koreksi sideways ini selesai, maka saya perkirakan harga CPO bisa menjulang naik lagi hingga ke 5500. So, selama beberapa tahun ke depan, CPO bisa jadi menjadi primadona komoditas yang mengantarkan Indonesia (dan para pihak terkait lainnya -hopefully) untuk mendapatkan laba dari stabilitas dan kenaikan harga CPO.
Tren lanjut? Sudah 4 minggu ini, harga coal terkonsolidasi di dekat resistennya 107.66-109.28. Tertahannya harga coal di seputar tenkan sen ini jelas menunjukkan kekuatan tren bullish yang masih sangat kuat dimarket. Setelah false break yang terjadi beberapa minggu yang lalu, sewajarnya kalau harga turun kembali ke 78.83-76.55, tapi kenyataannya tidak demikian. Jadi, saya menduga bandar market sedang menunggu sesuatu disini (akumulasi?)
Anyway, ada potensi kuat breakout bisa terjadi kapan saja sekarang. Dan jika ini terjadi, maka potensi harga untuk naik ke angka 100 sangat besar dan tinggal menunggu waktu saja. Untuk saat ini, referensi saya adalah beli coal ketika harga melemah.