Double Top atau Bottom
IHSG Double Top, Perlukah Panik?IHSG berhasil mengkonfirmasi pola double top -nya dengan menembus neckline di level 6,994. Pembentukan pola tersebut juga diiringi oleh adanya divergen antara indikator momentum dengan harga (panah hitam).
Koreksi yang terjadi bukan hanya dialami oleh IHSG, namun juga hampir seluruh pasar saham di Dunia. Ini terjadi setelah US memberikan jeda waktu 2 minggu sebelum menyerang Iran. Namun secara mengejutkan US telah melaksanakan Operation Midnight Hammer , sebuah operasi penghancuran situs nuklir Iran oleh USAF di tanggal 21-22 Juni lalu. Ini membuat market rentan terkoreksi karena sentimen risk-off .
Lalu akankah IHSG terkoreksi dalam dan apakah kita harus panik? Secara teknikal, dengan menggunakan indikator Profit Trader Module dari GaleriSaham , saat ini IHSG sudah mencapai area suppor t kuatnya (kotak merah). Area ini sendiri terdiri dari beberapa swing low sehingga bisa kita sebut area ini sebagai kluster swing . Di area tersebut juga terdapat fibo 161, target minimal jika terdapat suatu pola.
Selama IHSG bermain di area kotak merah, kita tidak perlu khawatir karena area tersebut memang merupakan area koreksi wajar dari indeks saham Indonesia ini. Pantau saham-saham Anda yang telah mencapai swing low karena berpotensi untuk rebound sehingga cocok anda lakukan Buy on Weakness .
Waspadai jika IHSG terus terkoreksi hingga menyentuh fibo 261-nya. Jika gagal bertahan di atas level 6600, ada potensi IHSG terkoreksi lebih dalam lagi.
Bagaimana menurutmu? Apakah IHSG akan konsolidasi atau malah masuk kembali ke fase downtrend ?
BTCUSD Double Top, Kembali ke 90k?Setelah BTCUSD mencatat level All Time High baru ketika hampir menyentuh 112k, kini BTCUSD malah membentuk pola bearish , yaitu double top . Sebelumnya saya mengulas potensi BTCUSD menuju 108k yang Anda bisa baca di sini: BTC di Persimpangan Jalan, Akan ke 108k Atau Malah 88k? .
Jika diperhatikan, pergerakan yang terjadi akhir-akhir ini mirip dengan pergerakan BTCUSD di periode awal tahun 2025. Dimana pada awal tahun 2025 yang terjadi adalah
BTC berhasil mencetak ATH.
Namun setelahnya malah membentuk pola Double Top .
Hal tersebut juga diiringi adanya divergen antara indikator momentum dengan harga (panah hitam).
Apa hasilnya? BTCUSD terkoreksi hinga berhasil menyentuh fibo 161 dan tertahan di level tersebut. Selanjutnya BTCUSD berkonsolidasi membentuk pola double bottom di range fibo 161 hingga neckline -nya (kotak biru).
Saat ini ketiga kejadian tersebut sudah terjadi. BTC berhasil ATH, kemudian membentuk pola double top , dan adanya divergen (panah merah). Lalu kemana arah pergerakan BTCUSD selanjutnya?
Selama BTCUSD gagal bertahan di atas level 100k dan jika kita mengasumsikan bahwa " history repeats itself ", dengan demikian BTCUSD berpotensi terkoreksi menuju area 89k hingga fibo 161-nya (kotak merah). Di area tersebut juga terdapat EMA 200 yang berpeluang menahan koreksi yang terjadi. Jika mampu berkonsolidasi sehat, sama seperti sebelumnya, BTCUSD berpeluang kembali membentuk pola double bottom seperti yang ditunjukkan oleh panah jalur ungu.
Bagaimana menurut kalian? Apakah BTC bakal ke 90k atau malah lanjut ATH?
FORECAST USD/JPY TIME FRAME H4USD/JPY Pada timefrime H4 melakukan retest pada pola double bottom dan low yang semakin tinggi dari low sebelumnya. maka dari itu USD/JPY berpotensi untuk melanjutkan penguatannya ke area resistance terdekat.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. Selalu gunakan Money Management yang baik. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo🇮🇩
SPX Menguji Resisten Penting, Harap WnS DuluSaat ini SPX berada di persimpangan jalan. SPX sedang menguji area resisten 5967. Jika dilihat lebih detail, pergerakan yang terjadi cenderung membentuk 2 pola, yaitu double top dalam timeframe yang lebih pendek dan Cup & handle dalam timeframe yang lebih besar.
Pola double top sendiri mempunyai neckline di level 5770. Jika SPX gagal bertahan di atas area tersebut tentu akan mengkonfirmasi pola DT yang terbentuk. Kecenderung pola bearish ini juga didorong dengan terjadinya divergen. Divergen terjadi ketika harga mencapai level yang sama atau lebih tinggi, namun indikator momentum malah membentuk nilai yang lebih rendah (panah merah). Hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya di akhir 2024 hingga awal 2025 (panah hitam).
Namun jika kita lebih optimis, kita akan melihat pergerakan SPX yang terjadi cenderung membentuk pola CnH dengan neckline di level 5967. Jika area tersebut mampu ditembus dan SPX berkonsolidasi sehat di atasnya, pola CnH tersebut berhasil dikonfirmasi.
2 pola bearish dan bullish yang terbentuk hampir berbarengan saat ini masih dilingkupi oleh ketidakpastian dari kebijakan pemerintahan Trump. Kekhawatiran terhadap tarif perdagangan tetap menjadi fokus utama. Meskipun ada jeda sementara dalam tarif US terhadap China dan Uni Eropa, ketidakpastian kebijakan perdagangan masih membayangi pasar. Selain itu kekhawatiran fiskal juga meningkat setelah peringkat AAA terakhir dari kredit US diturunkan dan adanya peringatan dari Menteri Keuangan US bahwa "X-date" (potensi gagal bayar) bisa saja terjadi di bulan Agustus.
Namun inflasi AS yang turun signifikan, dari puncaknya 9.1% menjadi 2.3%, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih lanjut yang mana hingga kini Fed masih dalam mode jeda dan WnS. Laporan unemployment rate dan NFP yang akan dirilis pada hari Jumat nanti dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kondisi pasar tenaga kerja dan arah kebijakan moneter.
Dengan begitu, terlihat sentimen pasar saat ini masih mixed , dengan optimisme terhadap penurunan inflasi dan potensi pelonggaran moneter, namun dibayangi oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan dan fiskal.
Lalu bagaimana skenario ke depannya?
Best case : Pasar kembali optimis, pola CnH berhasil dikonfirmasi dan SPX berkonsolidasi sehat di atas level 5967. Target kenaikan SPX berada di level 6240 dengan target minor di level 6100 (jalur biru).
Base/normal case : SPX bergerak sideways di range 5715-6000 (jalur hitam).
Worst case : SPX gagal bertahan di atas 5770, pola DT berhasil terkonfirmasi. Ruang penurunan bagi SPX terbuka menuju 5450 dengan target minor di level 5670 (jalur merah).
Menurut kalian, kemana langkah SPX selanjutnya?
FORECAST GOLD TIME FRAME H4 XAU/USD Pada timefrime H4 membentuk low yang semakin tinggi dari low yang sebelumnya. dan membentuk double bottom maka dari itu XAU/USD berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo🇮🇩
Emas Terdapat Pola Double Top, Di Persimpangan Jalan?Sebelumnya saya telah mengulas XAU dengan tema Posisi Emas Terlalu Ekstrem, Saatnya Koreksi? ( ). Nah sekarang saya berikan update , baik dari sisi fundamental maupun teknikal.
Fundamental
Katalis +ve yang ada sejauh ini masih inline , bisa cek di ulasan sebelumnya.
Terdapat katalis -ve, yaitu dengan menurunnya tensi perang dagang antara US-CN membuat sentimen di pasar kembali risk-on . Ini membuat aset safe haven , yang salah satunya emas, mengalami koreksi dan aksi taking profit .
Selain itu, tensi geopolitik juga menurun. Dari front Asia Selatan, India vs Pakistan setuju untuk melakukan genjatan senjata. Sedangkan dari front Eropa Timur, Russia dan Ukraina mulai kembali berunding.
Teknikal
Emas terkoreksi dan kini berhasil mencapai area EMA50 dan kotak merah 1. Melanjuti ulasan sebelumnya, saat ini emas berada di persimpangan jalan. Mengapa demikian? Karena ketika emas gagal bertahan di atas EMA50, emas berpeluang mengikuti skenario Base/normal case , atau bahkan malah mengikuti skenario Worst case jika tekanan jual masih sangat besar. Tapi jika emas berhasil berkonsolidasi sehat di atas EMA50, bahkan di atas kotak merah 1, emas akan cenderung mengikuti skenario Best case .
Namun saat ini saya melihat emas cenderung akan memilih skenario Base/normal case . Terlihat terdapat pola bearish , yaitu double top . Jika emas gagal bertahan di atas EMA50, pola tersebut akan terkonfirmasi. Target penurunan emas sendiri berada di area 2983-3018, yang merupakan fibo 161 sekaligus target minimal pola, sedangkan untuk target minornya berada di level 3132 (fibo 123). Target penurunan emas tersebut juga berada di area koreksi ulasan sebelumnya (kotak merah 2).
Posisi yang ideal: Short
OP: neckline
TP1: 3132
TP2: 2983-3018
Bagi yang mau " Buying The Dip " bisa pertimbangkan 2 area, yaitu area di sekitar level 3000 dan area 2700-EMA200.
FORECAST DOGE/USD TIME FRAME H4DOGE/USD Pada timefrime H4 membentuk pola yang Double Top. maka dari itu DOGE/USD berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya ke area support terdekat.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo🇮🇩
Potensi Double Top pada NZDUSDNZDUSD (NU), pergerakan yang terjadi akhir-akhir ini cenderung membentuk pola double top . Bagaimana proyeksi ke depannya?
Fundamental
NZD (Skor 0)
Pertumbuhan Ekonomi & Pasar Tenaga Kerja: Pertumbuhan ekonomi Selandia Baru menunjukkan perlambatan, dengan pertumbuhan PDB diperkirakan kurang dari 1% untuk tahun 2025, menurun sekitar satu persen dari proyeksi sebelumnya. Data ketenagakerjaan kuartal pertama 2025 menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang minimal dan tingkat pengangguran stabil di 5.1%, mendekati level tertinggi dalam 4.5 tahun.
Inflasi & Kebijakan Moneter: Inflasi tahunan mencapai 2.5% pada kuartal pertama 2025, naik dari 2.2% pada kuartal sebelumnya dan di atas konsensus pasar sebesar 2.3%. Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) menurunkan suku bunga acuan (OCR) sebesar 25 bps menjadi 3.5% pada April 2025, dengan total penurunan 200 bps sejak Agustus 2024. Ekspektasi pasar menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut hingga mencapai 2.5% pada akhir tahun 2025 untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Risiko & Sentimen Pasar: Ketidakpastian global, terutama terkait tarif perdagangan, menjadi faktor utama yang mempengaruhi prospek ekonomi Selandia Baru. Kurs NZD mengalami volatilitas, dengan potensi tekanan lebih lanjut jika RBNZ melanjutkan pelonggaran kebijakan moneternya.
USD (Skor 0)
Pertumbuhan Ekonomi & Pasar Tenaga Kerja: Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan melambat, dengan proyeksi pertumbuhan PDB sekitar 1.25% untuk tahun 2025, turun 0.5 persen dari perkiraan sebelumnya. Tingkat pengangguran diperkirakan meningkat dari 4.1% pada awal 2025 menjadi rata-rata 4.5% pada 2026, seiring dengan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan penurunan pertumbuhan angkatan kerja.
Inflasi & Kebijakan Moneter: Inflasi inti (core CPI) diperkirakan tetap tinggi, berada di kisaran 3.5% hingga 4% pada akhir 2025, didorong oleh tarif yang lebih tinggi dan tekanan harga barang. Federal Reserve menghadapi dilema antara menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan dan menjaga kredibilitas dalam mengendalikan inflasi.
Risiko & Sentimen Pasar: Kebijakan tarif Presiden Trump telah memicu volatilitas pasar, dengan penurunan signifikan pada indeks S&P 500 dan meningkatnya biaya pinjaman. Kepercayaan investor asing terhadap aset AS menurun, gejolak akibat tarif dapat menjadi "titik balik" dalam kesediaan investor asing untuk memegang aset AS.
Kemudian baru saja ada update mengenai tarif. Telah terjadi kesepakan awal antara US dan China mengenai tarif perdagangan. Tentunya ini menjadi katalis bagi kedua negara ( risk on , cyclical currency +, yaitu NZD). Dengan kondisi fundamental yang ada dan update berita terakhir, membuat saya memberikan skor 0 (netral, wait & see ) untuk kedua negara secara umum.
Kemudian saya mencoba mencari short term fair value -nya menggunakan variabel yang terdiri dari: short term and long term yield spread, currency strength, stock index performance , dan harga minyak mentah. Didapat fair value NU berada di level 0.5722. Sedangkan saat ini NU masih berada tidak jauh dari upper band fair value -nya, yang menandakan NZD terlalu over-valued di mata USD, alias NZDUSD masih kemahalan.
Teknikal
Dari sisi teknikal, terlihat pergerakan NU cenderung membentuk pola double top . Saat ini NU seang menguji neckline polanya di level 0.5893. Jika NU berhasil menembus ke bawah area neckline dan berkonsolidasi sehat di area antara EMA dan neckline , terbuka ruang penurunan yang lebih dalam menuju area 0.5722 - 0.575 (target pola + fair value NU) dengan target minor di area 0.5809 - 0.58608 (fibo 161 & 123).
Karena data fundamental saya berikan skor 0 untuk kedua negara dan pola bearish hanya ada di timeframe daily , oleh karena itu untuk ulasan kali ini saya memakai timeframe daily , tidak weekly seperti biasanya. Hanya untuk memanfaatkan momentum jangka pendek saja.
Trading: Short
OP: <0.5893
SL: >0.601
TP1: 0.5809
TP2: 0.5722
BTC di Persimpangan Jalan, Akan ke 108k Atau Malah 88k?Sebelumnya kami membuat proyeksi bearish terhadap BTC, dimana pada saat itu harganya telah bergerak di bawah EMA 50 dan 200, serta membentuk beberapa pola bearish . Namun tesis tersebut harus dipatahkan ketika BTC mampu bergerak ke atas EMA-nya dan bahkan mengkonfirmasi pola double bottom yang memiliki neckline di level 88,765. Hal ini terjadi salah satunya diakibatkan oleh adanya inflow kumulatif harian pada ETF BTC sekitar 915 juta USD di tanggal 22 April, menjadikannya inflow terbesar sejak 21 Januari.
Lalu bagaimana pergerakan selanjutnya?
Secara "fundamental", terdapat korelasi antara harga Bitcoin (BTC) dan Global M2 Liquidity (dengan leading 3 bulan, cek gambar). BTC secara historis sangat berkorelasi dengan perubahan likuiditas global (M2). Ketika likuiditas meningkat (garis hijau naik), harga BTC cenderung ikut naik 1–3 bulan setelahnya. Terlihat sejak 2023, harga BTC yang naik didahului dengan kenaikan tajam M2 beberapa bulan sebelumnya. Ini mendukung tesis bahwa likuiditas global adalah pendorong utama harga BTC.
Jika tren kenaikan likuiditas berlanjut, BTC berpotensi naik lebih lanjut, karena permintaan terhadap aset dengan suplai tetap (seperti BTC) biasanya meningkat saat likuiditas membanjir. Ini juga mencerminkan ekspektasi pelonggaran moneter atau ekspansi fiskal global yang mendorong investor ke aset alternatif. Data tersebut berguna sebagai alat makro untuk mengantisipasi arah BTC beberapa bulan ke depan, berdasarkan data moneter global.
Secara teknikal, saat ini BTC sedang menguji fibo 161 dari pola double bottom -nya. Jika BTC mampu berkonsolidasi sehat di atas level tersebut, bukan tidak mungkin level 108k akan dicapai dalam waktu dekat (panah biru). Namun jika gagal bergerak di atas level fibo 161, BTC berpotensi hanya bergerak sideways ke depannya dengan rentang area di 88,765 - 96,279 (panah hitam). Untuk skenario worst case sendiri terjadi ketika BTC gagal bertahan di atas box merah dan kembali bergerak di bawah EMA 50 dan 200-nya (panah merah).
Trading: Long
OP: >fibo 161
SL:
Stimulus besar-besaran Jerman, long EURGBP?Saat ini EURGBP, atau saya singkat saja menjadi EG, terus bergerak naik. Jika diperhatikan lebih detail pergerakan yang terjadi sebelumnya cenderung membentuk pola double bottom di timeframe weekly dan pola cup & handle di timeframe daily .
Minggu lalu EG berhasil menembus ke atas EMA 50 sekaligus standar deviasi +3 tren 1 tahunnya dan saat ini sedang mencoba bertahan di atas EMA 200. Tentunya ini menunjukkan tren naik yang terjadi cukup kuat. Selama mampu bertahan di atas EMA 200, terbuka ruang kenaikan yang lebih tinggi menuju fibo 161 dan 261. Indikator momentum juga menunjukkan indikasi yang positif dimana nilainya cenderung naik dan berhasil break resistennya.
Kemudian apa katalis fundamental untuk pair ini?
EUR: Jerman berencana membentuk €500 billion fund yang dialokasikan untuk proyek-proyek infastruktur dalam kurun waktu 1 dekade ke depan. Jerman berencana untuk mengecualikan defense spending yang melebihi 1% dari PDB dari aturan debt brake konstitusionalnya. Keduanya adalah sentimen positif mengingat kondisi Jerman yang underinvestment dan ekonominya mengalami stagnansi. Downside risk -nya adalah trade war atau tarif yang dikenakan oleh US sebesar 20%.
GBP: sejauh ini belum ada stimulus yang diberikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini, saya pikir, masih dalam kondisi "stagnan".
Kemudian saya mencoba mencari short term fair value -nya menggunakan variabel yang terdiri dari: short term and long term yield spread , currency strength , stock index performance , dan harga minyak mentah. Didapat fair value EG berada di level 0.875.
Jadi jika EG mampu tetap bertahan di atas EMA 200 ATAU bertahan di atas neckline pola double top -nya, masih ada ruang kenaikan hingga 0.875-0.8894. 0.8894 merupakan resisten kuat karena area kluster dari fibo 261 dan standar deviasi +3 dari tren 5 tahunnya.
Trading: Long
OP: >EMA 200 atau >0.845
SL: <0.8425 atau <0.832
TP1: 0.875
TP2: 0.8894
FORECAST INDEX JKSE TIME FRAME WEEKLYIndex JKSE Pada timefrime weekly membentuk pola Double Top yang membuat harga semakin melemah. pada pergerakan harga terakhir memasuki area fibonacci retracement yang paling rendah 1.618. maka dari itu Index JKSE berpotensi untuk menguat terbatas ke area resistance.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo🇮🇩
FORECAST INDEX DOW JONE WEEKLY CHARTIndex Dow Jones Pada timefrime Weekly membentuk pola double top yang masih berformasi untuk menuju pelemahnnya. maka dari itu Index Dow Jones berpotensi masih bisa melanjutkan pelemahannya.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo🇮🇩
TRADING PLAN AUD/JPY TIME FRAME H4AUD/JPY Pada timefrime H4 membentuk pola double bottom. maka dari itu AUD/JPY berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo🇮🇩
TRADING PLAN EUR/JPY TIME FRAME H4EUR/JPY Pada timefrime H4 membentuk pola double bottom. maka dari itu EUR/JPY berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo🇮🇩
TRADING PLAN USD/CHF TIME FRAME H4Pergerakan harga USD/CHF pada time frame H4 menunjukan pola DOUBLE BOTTOM dan telah melakukan koreksi ke area support dari pada pola DOUBLE BOTTOM dan melakukan penolakan (ekor), besar peluang bagi USD/CHF untuk melanjutkan penguatannya.
*Sanggahan*
Berikut adalah hasil daripada analisa untuk saya pribadi dan bukan ajakan untuk berinvestasi dan atau membeli dan atau menjual dan atau bertransaksi. segala keuntungan dan atau kerugian merupakan tanggung jawab setiap individu.
Arief Sindutomo 🇮🇩
Apakah BTC sudah capek downtren?Melihat dari pola yg terbentuk pada timeframe 1h yaitu double bottom dan diikuti terbentuknya change of character
Jika dilihat pada timeframe H1 area saat ini berada pada demand area sebelumnya yg belum tertembus
Sehingga memiliki kemungkinan adanya perubahan arah tren
BTCUSD – Pola Descending Broadening Wedge dengan Zona Beli KunciBitcoin saat ini diperdagangkan dalam pola Descending Broadening Wedge pada timeframe 6 jam, sebuah pola yang biasanya menandakan peningkatan volatilitas sebelum kemungkinan breakout. Harga bergerak di antara dua trendline yang semakin melebar, dengan beberapa level beli krusial yang terbentuk di sepanjang struktur ini.
Descending Broadening Wedge Resistance Breakout di 94.543
Batas atas wedge, sekitar 93.000 hingga 94.500, berfungsi sebagai resistance dinamis. Jika Bitcoin berhasil menembus level ini, breakout bisa terjadi menuju target pertama di 108.000 dan berpotensi berlanjut hingga 124.407. Volume mengalami peningkatan di sekitar resistance, menunjukkan adanya partisipasi pasar yang kuat.
Ascending Trendline Rebound di 84.536
Level ini sejajar dengan trendline support yang naik di dalam wedge. Bitcoin sebelumnya telah memantul dari struktur tren serupa, menjadikannya zona penting untuk diamati sebagai potensi titik rebound.
Kemungkinan Double Bottom di 79.006
Level 79.000 telah berfungsi sebagai support dalam pergerakan harga sebelumnya, menciptakan kemungkinan skenario double bottom. Jika harga stabil di sini, itu bisa menjadi tanda awal pembalikan tren dalam wedge.
Descending Broadening Wedge Support di 75.092
Batas bawah dari pola ini, sekitar 75.000, tetap menjadi level support utama. Ini adalah titik di mana pergerakan turun sebelumnya menemukan minat beli, menjadikannya area krusial untuk kemungkinan pembalikan harga.
Stop Loss di 69.000 hingga 68.000
Penurunan di bawah kisaran ini akan mengindikasikan bahwa struktur wedge telah gagal, membuka kemungkinan pergerakan turun lebih lanjut.
Bitcoin masih berada dalam fase konsolidasi yang semakin melebar, dengan peningkatan volume yang menunjukkan aktivitas pasar yang lebih intens. Selama harga tetap menghormati batas-batas wedge, level-level kunci ini memberikan peluang potensial untuk posisi menjelang breakout.