1 kesalahan besar dari manajer investasi tersuksesPortofolio terkonsentrasi adalah porto dimana hanya sedikit atau mungkin hanya satu aset didalamnya.
Karena hanya berfokus pada satu atau sangat sedikit aset, porto seperti ini bisa memberikan keuntungan yang tinggi jika naik namun juga memberikan kerugian yang signifikan jika satu saham tersebut turun.
Sequoia Fund adalah salah satu manajer investasi paling sukses dalam sejarah. Return dari Sequoia mengalahkan pasar selama beberapa dekade. namun dibalik kesuksesan Sequoia Fund, Kita bisa belajar tentang risiko portofolio terkonsentrasi dengan mempelajari satu kesalahan yang dibuat dari salah satu manajer investasi paling sukses yang direkomendasikan sendiri oleh Warren Buffet.
Sejak tahun 1970, Ruane, Cunniff & Goldfarb telah mengelola Sequoia menggunakan strategi jangka panjang berdasarkan analisa mendalam untuk mengungguli Indeks S&P 500. Bahkan katanya seorang analis Sequoia menghabiskan tahunan untuk menganalisa perusahaan, menghadiri pertemuan tahunan, berbicara dengan ratusan karyawan, manajer, pelanggan bahkan sampai pemasok.
Sequoia tidak mencari keuntungan jangka pendek atau posisi 1%. Mereka berniat untuk memiliki investasi untuk waktu yang lama dan menghasilkan pengembalian yang tinggi melebihi indeks.
Sequoia telah mengalahkan S&P 500 selama 47 tahun sebesar 2,6%. Pada bulan Juli 1970, $10.000 meningkat menjadi lebih dari $4 juta. Ini adalah tiga kali return yang didapat jika berinvestasi indeks S&P 500.
Pada tanggal 28 April 2010 mereka mulai membeli saham Valeant, sebuah perusahaan farmasi seharga $16 dan menjadi holding terbesar kedua dalam porto mereka. Valeant naik 76% dalam tiga bulan pertama tahun 2011, melampaui Berkshire Hathaway untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Untuk pertama kalinya sejak 2003, Valeant membantu Sequoia mengalahkan S&P 500 dengan selisih dua digit.
Sejak mereka membeli Valeant, dana kelolaan mereka atau AUM naik 3 kali lipat.
Sequoia menyebut Valeant “Perusahaan farmasi yang tidak menghabiskan banyak uang untuk penelitian dan pengembangan. Valeant berinvestasi secara ekstensif pada penjualan tetapi tidak pada R&D (research and development).
Apa yang Valeant lakukan sebenarnya sederhana. Valeant membeli perusahaan farmasi yang lebih kecil. menurunkan biaya pembuatan lalu menaikkan harga produknya.
Apa yang dilakukan Valeant ini dianggap kurang etis meskipun karena alasan bisnis.
Hillary Clinton bahkan menyebut Velant dalam tweet nya di September 2015.
Saham Valeant anjlok 31% selama lima sesi berikutnya. Valeant dihukum karena metode bisnis yang tidak bermoral, yaitu menaikkan harga obat terlalu tinggi.
Citron Research bahkan menuduh Valeant melakukan penipuan akuntansi pada 21 Oktober 2015, membandingkannya dengan salah satu kasus penipuan akuntansi terbesar yaitu Enron.
Akibat katalis buruk ini, saham Valeant turun lebih dari 40%. Bahkan di tahun ini S&P 500 naik 8,44% sementara nilai saham Valeant pada porto Sequoia turun 9,03%! Ini ibarat saat semua orang untung, anda malah rugi sendiri.
Sequoia kemudian melakukan apa yang investor pada umumnya lakukan yaitu average down atau menambahkan lebih banyak posisi ke Valeant yang membuat Sequoia menjadi pemegang saham terbesar Valeant dan memiliki 32% dari perusahaan tersebut. (dari sisi psikologi, ini mungkin karena Sunk Cost Fallacy)
Mungkin sudah lelah melakukan average down atau sadar bahwa Valeant bukan perusahaan yang baik, Sequoia menjual saham Valeant. Sequoia kehilangan separuh nilai asetnya dalam beberapa bulan karena harga saham Valeant turun hampir 90%.
Pelajaran yang bisa kita pelajari dari Sequoia:
Jangan menaruh semua telur anda dalam satu keranjang.
Dalam ekonomi ada disebut dengan diversifikasi yang artinya penyebaran dana ke berbagai jenis aset yang berbeda.
Porto terkonsentrasi memang berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi jika naik. Namun ini diiringi juga dengan potensi kerugian yang tinggi.
Diversifikasi di sisi lain, memberikan imbal hasil yang cenderung lebih sedikit tapi lebih aman.
Jika diibaratkan dalam sebuah peternakan:
Porto terkonsentrasi ibarat anda hanya punya Sapi. Jika harga sapi naik, anda untung banyak. Namun jika harga sapi turun, anda juga rugi banyak.
Sedangkan porto diversifikasi adalah saat anda punya sapi, babi, ayam dan bebek. Saat harga ayam naik, keuntungan anda tidak banyak karena anda tidak punya banyak ayam.
Namun saat harga ayam turun, kerugian anda juga tidak banyak karena anda masih punya sapi, babi dan bebek.
Semoga membantu