IDXTECHNO mendekati Trendline dan IDXPROPERTY potensi RoundingIDX:IDXTECHNO sudah naik dan mendekati TRENDLINE, masih berpotensi lanjut naik IDX:IDXPROPERT naik dan menembus cukup jauh, berpotensi terbentuk ROUNDINGoleh Andy_So1
Sektor property indonesia istirahatSetelah rally panjang, sektor property akan istirahat sejenak sebelum melanjutkan kenaikannya. Pembelianoleh sagitahalley2
IDX Properti: Market Discounts EverythingIDX Property belakangan ini mengalami kenaikan tinggi yaitu 25.63% terhitung dari 28 Juni 2024. Kenapa kenaikan ini terjadi? Analisa saya ini mungkin menjadi sebuah pertanda bahwa dalam waktu dekat, yaitu di akhir tahun, suku bunga di Indonesia akan diturunkan. Apa hubungan sektor properti dengan suku bunga? Jika diperhatikan, pada chart di atas terlihat juga bahwa inflasi sudah berada di level yang cukup rendah, yaitu 2,13%. Dengan inflasi yang terkendali pada level ini, Bank Indonesia memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor properti. Penurunan suku bunga akan menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan daya beli konsumen serta pengembang properti. Kenaikan sektor properti ini, yang mencerminkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga, kemungkinan besar akan terus berlanjut jika inflasi tetap rendah dan stabil. Pasar sudah mendiskon kemungkinan ini ke dalam harga saham, sehingga membuat sektor properti mengalami kenaikan sebelum suku bunga diturunkan. Dengan kata lain, jika inflasi tetap terkendali, ada peluang besar bahwa Bank Indonesia akan mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga di akhir tahun. Tapi Black Swan perlu juga dipertimbangkan. Apa itu Black Swan? Black Swan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang sangat langka, tidak terduga, dan memiliki dampak besar. Konsep ini diperkenalkan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan: The Impact of the Highly Improbable. Meskipun jarang terjadi, peristiwa Black Swan bisa sepenuhnya mengubah ekonomi, mengacaukan prediksi, dan menyebabkan perubahan kebijakan yang tak terduga. Dalam konteks prediksi penurunan suku bunga, Black Swan bisa menjadi gangguan yang mengubah arah kebijakan Bank Indonesia secara tiba-tiba. Misalnya, jika ada krisis global atau kejadian tak terduga lainnya yang meningkatkan tekanan inflasi atau mengganggu stabilitas keuangan, Bank Indonesia mungkin memutuskan untuk mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunga, alih-alih menurunkannya. Maka dari itu, meskipun ada indikasi bahwa suku bunga mungkin diturunkan, kita juga harus siap menghadapi kemungkinan adanya peristiwa Black Swan yang justru bisa mempertahankan suku bunga atau malah menaikkannya. Pembelianoleh WayanEko0
IDXPROPERTY mendekati TRENDLINEIDX:IDXPROPERT naik setelah muncul divergence dan berhasil menembus resistance awal berpotensi lanjut naik dan menembus trendline dan menuju R biruoleh Andy_So0
IDXTECHNO mantul TRENDLINE & IDXPROPERTY DOTOPIDX:IDXTECHNO mulai memantul, menandakan akan mencoba naik pengujian Trendline atas IDX:IDXPROPERT masih berpotensi kembali turun 1x lagi membentuk LL baru sebelum naikoleh Andy_So0
IDXTECHNO penurunan terbatas & IDXPROPERTY DOTOPIDX:IDXTECHNO terlihat penurunan sudah terbatas dan melambat, berpotensi mencoba naik kembali IDX:IDXPROPERT DOTOP terkonfirmasi, penurunan lanjutan bisa cukup dalamoleh Andy_So0
IDXTECHNO kembali TURUN & IDXPROPERTY potensi DOTOPIDX:IDXTECHNO rupanya tidak berhasil naik dan kembali turun Berpotensi turun lagi sedikit kemudian mencoba naik kembali (sudah muncul divergence ) IDX:IDXPROPERT terlihat belum kuat naik, berpotensi turun kembali uji S di garis meraholeh Andy_So0
IDX PROPERTIES" Hallo gaess... Untuk enter saya mohon silahkan untuk di petakan sendiri ya karena itu strategi masing-masing dan Harap diperhatikan bahwa ini hanya sebatas skenario/map saja jadi utamakan ilmu pengetahuan yang anda miliki karena itu penting dan jangan lupa gunakan Ocscilator kesayangan anda untuk memperoleh informasi . Best regard Disclaimer on oleh JulianMersianto2
IDX Property vs IDINTRKatalis: Suku bunga yang mungkin akan diturunkan tahun ini akan menjadi sentimen bagi sektor properti. Pada chart terlihat suku bunga sudah mulai sideways begitu juga sektor property. Penurunan setelah sideways pada suku bunga berpotensi membuat kenaikan pada sektor property. Wait and see.oleh WayanEkoDiupdate 3
IDXTECHNO Channeling & IDXPROPERTY TriangleIDX:IDXTECHNO masih melanjutkan penurunannya &&& IDX:IDXPROPERT masih berusaha naik dengan terbentuk triangle di bawah (descending triangle)oleh Andy_So0
Kemana indeks properti IndonesiaIndeks properti Indonesia masih belum kemana-mana ditengah makro ekonomi cukup membaik. Kelemahannya terletak pada suku bunga saja. Laba emiten besar tahun 2022 pun cenderung positif. Grafik mingguan menunggu tembus garis trend dan konfirmasi pola double bottom. Stochastic bulanan pun cenderung membentuk kenaikan. Koreksi dalam waktu singkat sepanjang tidak turun dari support kuatnya potensi terus naik. Pembelianoleh sagitahalley0
IDXTECHNO Channeling & IDXPROPERTY SW IDX:IDXTECHNO pergerakan masih sejalan dengan channelingnya , masih memungkinkan penurunan lanjutan &&& IDX:IDXPROPERT rupanya bergerak di dalam kotak SW, dan memantul dari Soleh Andy_So0
IDXTECHNO Channeling & IDXPROPERTY SW dalam TriangleIDX:IDXTECHNO terlihat masih bergerak di dalam channeling nya SEDANGKAN IDX:IDXPROPERT masih tertahan area SW di dalam triangleoleh Andy_So1
IDX PROPERTI & REAL ESTATE - KAPAN ROTASI SEKTORAL?KEYNOTES Kalau kamu perhatikan sebenarnya setiap tahun biasanya ada satu atau beberapa sektor atau sub sektor yang trending sehingga sektor tersebut bisa outperform dibanding sektor lain, misalnya 2020 (farmasi, teknologi), 2021 (bank digital, kargo/perkapalan) dan terakhir 2022 (batubara, minyak) walaupun memang tidak setiap tahun terjadi tapi tentu kita penasaran kira-kira sektor apa yang akan trending pada tahun 2023? Meskipun proyeksi ekonomi pada tahun 2023 masih sangat "suram" karena masalah perlambatan ekonomi dan masalah geopolitik namun ada beberapa sektor yang cukup menarik secara teknikal menurut saya (ingat secara teknikal, menurut saya) yaitu properti dan real estate. Sektor properti dan real estate salah satu sektor yang paling underperform selama beberapa tahun kebelakang, banyak saham properti yang sudah terkoreksi cukup sehingga tidak heran ada sangat banyak emiten sektor ini yang memiliki book value rendah, tapi pertanyaannya apa memang murah atau murahan (value trap)? Kamu harus hati-hati soal ini, untuk masalah fundamental saya tidak akan menjelaskan terlalu banyak karena bukan keahlian saya jadi kamu bisa cari refrensi dari tempat lain tapi satu hal yang pasti, keterpurukan sektor properti sudah sesuai dengan kondisi dilapangan dan tentu tidak masuk akal kalau sektor properti dan real estate bisa turnarround tahun ini, but who knows? ANALISA TEKNIKAL SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE Coba kita lihat pergerakan indeks properti dan real estate yang seharusnya sudah mencerminkan pergerakan harga secara keseluruhan sektor properti dan real estate: Note: secara teknikal indeks sektor properti dan real estate berhasil breakout resisten fase konsolidasi setelah beberapa bulan tertahan. Jika kita lihat dari beberapa emiten big caps pada sektor ini, breakout sektor properti dan real estate tidak diikuti volume yang cukup besar sehingga tidak terlalu menjanjikan karena sangat rawan false break dan malah bisa berakhir menjadi bearish pennant. Sekarang coba kita lihat pergerakan harga tiap emiten pada sektor properti dan real estate, kita ambil sampel dari tiap kelas (first, second, tird liner): CIPUTRA DEVELOPEMENT (CTRA) Note: secara teknikal CTRA masih berada dalam fase konsolidasi dan belum terjadi breakout resistance fase konsolidasinya namun pada timefrime yang lebih rendah CTRA membentuk pola IHNS yang berpotensi menjadi pola bullish reversal minimal untuk jangka pendek namun selagi belum terjadi breakout resistance fase konsolidasi diikuti volume breakout yang tinggi, CTRA masih akan berada dalam fase konsolidasi dan belum ada indikasi bullish reversal. BUMI SERPONG DAMAI (BSDE) Note: secara teknikal BSDE tidak jauh beerbeda dengan CTRA, secara garis besar BSDE juga berada dalam fase konsolidasi dengan support dan resistance yang jelas dan konsisten. BSDE baru bisa terkonfirmasi terjadi indikasi bullish reversal jika mampu breakout resistance fase konsolidasinya, jika tidak BSDE berpotensi akan terus terjebak fase konsolidasi. Namun perlu kamu ingat pola descending triangle seperti yang terjadi pada BSDE memiliki probabilitas yang besar menjadi pola bearish reversal. ALAM SUTRA REALTY (ASRI) Note: secara teknikal ASRI berbeda dari kakak kelasnya, ASRI terlihat telah breakout support diagonal mingguannya walaupun posisi ASRI masih berada dalam area support dan demand sehingga belum dikatagorikan sebagai breakout yang berpotensi bearish. Namun jika sekenario ASRI breakout > retest ditandai dengan breakout support dan area demand dan closing candle daily dibawah 145 maka ASRI berpotensi bearish sehingga bisa turun hingga harga ketika market crash tahun 2020 kemarin. AGUNG PODOMORO LAND (APLN) Note: pergerakan APLN sedikit berbeda dengan emiten properti dan real estate lain terutama ASRI karena mereka 1 kelas dikarenakan pada akhir tahun 2022 kemaren APLN mengalami volatilitas karena aksi korporasi yaitu divestasi atau menjual Central Park Mall sebesar Rp 4.5 triliun. Namun secara teknikal APLN masih sama dengan emiten properti dan real estate lain, baru terkonfirmasi bullish reversal jika mampu breakout resistance weekly dengan diikuti volume yang besar, kenaikan karena volatilitas aksi korporasi kemarin APLN masih tertahan resistance tersebut. PEREDANA GAPURAPRIMA (GPRA) Note: secara teknikal GPRA satu satunya emiten properti dan real estate yang berada dalam fase bullish karena konsisten membentuk formasi bullish ditandai dengan membuat pola rally base rally dan konsisten membuat level terendah yang selalu lebih tinggi dari level low sebelumnya atau higher low (HL). Posisi GPRA sekarang berada dalam fase base setelah sebelumnya rally, jika formasinya terus berlanjut maka GPRA berpotensi bergerak rally lagi. SURYAMAS DATAMAKMUR (SMDM) Note: secara teknikal SMDM berhasil breakout resistance mingguannya dengan volume yang besar ketika rally kemarin walaupun volume besar tersebut lebih mengarah ke aksi distribusi, Posisi sekarang SMDM tertahan pada area breakout, apakah resistance kuat SMDM bisa menjadi support baru? Untuk detailnya kamu bisa lihat ide saya pada saham SMDM yang saya posting sebelumnya, ide terkait saya lampirkan dibawah. KESIMPULAN Walaupun sektor properti dan real estate mengalami anomali volume dan volatilitas awal tahun ini terutama minggu kemarin namun belum bisa mengkonfirmasi akan terjadi perubahan arah trend (bullish reversal) mengingat sektor properti dan real estate secara fundamental merupakan sektor yang masih terpuruk dan secara teknikal emiten properti dan real estate terutama big caps-nya belum mampu breakout resistance fase konsilidasrinya. Namun seektor properti dan real estate tetap kamu bisa dijadikan bahan konsederasi karena umumnya kamu baru akan sadar telah terjadi perubahan trend ketika harga saham telah naik tinggi sehingga kamu selalu masuk terlambat, coba kamu lihat sektor lain beberapa tahun terakhir. DISCLAIMER ONPilihan editoroleh elemenkayu4427
IDXTECHNO BD SW & IDXPROPERTY belum berhasil menembus TRENDLINE IDX:IDXTECHNO terlihat menembus SW bawah dan berpotensi menguji bawah kotak kembali sebelum melanjutkan penurunan IDX:IDXPROPERT kembali turun setelah mencoba menembus trendline atas, terlihat akan ada pengujian kembali ke arah atas untuk penembusan lanjutanoleh Andy_So0
Property Index - Composite (Indonesia)Saham-saham PROPERTY 1 minggu ini pada merangkak naik, Indeks nya sudah mencapai support dan mencoba untuk breakout, jika ada koreksi pada saham-saham property masih layak dibeli. Pembelianoleh avudz0
IDXTECHNO SW & IDXPROPERTY belum berhasil menembus TRENDLINEIDX:IDXTECHNO terlihat masih di dalam SW IDX:IDXPROPERT belum berhasil menembus TRENDLINE kembali akan menguji S nya oleh Andy_So1
Property: Suku bunga naikKemungkinan akan lanjut turun hingga ke level 660 karena: Suku bunga naik dalam rangka menekan inflasi yang kemudian berpotensi menaikkan suku bunga KPR dan cost of lending dari perusahaan yang memiliki pinjaman. low sebelumnya sudah terlewati. Downswing DE adalah downswing terdalam, lebih dalam dari downswing BC sehingga membentuk new low yaitu E. Penjualanoleh WayanEko0
IDXTECHNO SW & IDXPROPERTY berpotensi menembus TRENDLINEIDX:IDXTECHNO terlihat menembus trendline dengan bentuk SW IDX:IDXPROPERT akan mencoba menembus TRENDLINE (V pattern)oleh Andy_So0
IDXTECHNO SW kecil dan IDXPROPERTY V patternIDX:IDXTECHNO terlihat berusaha menembus trendline nya Berpotensi kembali turun karena secara besar masih DOWNTREND IDX:IDXPROPERT terlihat setelah BO SW kembali mencoba naik Berpotensi membentuk V pattern oleh Andy_So1
IDXTECHNO Downtrend dan IDXPROPERTY tembus SWIDX:IDXTECHNO masih lanjut turun membentuk flag channeling IDX:IDXPROPERT kembali tembus low dari SW nya berpotensi koreksi lanjutanoleh Andy_So0
Mengenal sektor PropertySektor Properti adalah sektor yang bisa dibilang masih tertekan akibat pandemi. Tercatat sejak 2021, sektor ini sudah turun sebesar 22.59% Beberapa insentif sudah dilakukan untuk memberikan stimulus terhadap sektor ini seperti kebijakan PPn 10% Sektor ini bisa dibilang sektor yang menjadi favorit pemerintah karena bisa dibilang sektor ini adalah sektor penggerak ekonomi karena jika properti naik, maka sektor sektor lain akan terkerek naik juga seperti: A.Kontraktor B.Bahan bangunan C.Angkutan D.Penjualan dan penyewaan alat berat E.Saat properti, seperti misal komplek perumahan terbangun, lingkungan sekitar biasanya akan ikut terbangun juga. F.Penghuni baru akan memiliki kebutuhan seperti furniture dan kendaraan. G.Jika propertinya adalah rumah mewah, maka akan dibutuhkan perawatan dan jasa pembantu. H.Dan yang paling penting, meningkatnya jumlah properti akan meningkatkan jumlah pinjaman yang keluar dari bank. Ini karena properti adalah jaminan yang paling disukai oleh bank karena sifatnya yang secara jangka panjang hampir selalu naik dan merupakan aset yang bisa dibilang kebutuhan pokok. Secara teknikal,sektor properti bisa dibilang masih dalam fase downtrend. Belum terdapat sinyal kuat akan terjadinya pembalikan arah pada chart sektor properti. Namun dikatakan awal tahun ini penjualan properti sudah mulai membaik. Salah satu katalisnya adalah suku bunga yang belum dinaikkan oleh Bank Indonesia yang memberikan dampak positif pada KPR karena sebagian besar properti biasanya dibeli dengan KPR. Untuk mengukur apakah trend penjualan properti membaik atau tidak, laporan penjualan dan Laba (eps) dari beberapa saham properti akan dirangkum untuk melihat bagaimana trend penjualan mereka. Saham saham yang dipilih adalah BSDE, CTRA, ASRI APLN, dan SMRA Trend Penjualan dan EPS di kuartal pertama akan dibandingkan dengan kuartal pertama di tahun sebelumnya untuk melihat apakah ada peningkatan atau penurunan. Rangkuman dari data diatas: 1.Per kuartal 1 2022 semua saham properti mengalami peningkatan penjualan jika dibandingkan dengan kuartal 1 2021. 2.Peningkatan penjualan tertinggi adalah APLN dengan 150% dan terendah adalah CTRA 3.Secara EPS hampir semua mengalami peningkatan kecuali BSDE yang justru menurun. 4.APLN meskipun mengalami peningkatan EPS, tapi masih berada dalam posisi rugi 5.Peningkatan EPS tertinggi yaitu 309% datang dari SMRA. 6.CTRA dan BSDE mengalami peningkatan penjualan yang hampir sama. Namun secara laba, CTRA jauh lebih baik. Ini menjadi indikasi bahwa CTRA lebih efisien dibanding BSDE. jadi berdasarkan kinerja laporan keuangan Q1 dari saham saham diatas, trend penjualan properti memang mengalami peningkatan. Namun ini hanya katalis di masa lalu. Ke depannya kemungkinan besar trend ini akan terus berlanjut karena beberapa katalis yang mungkin mendorong peningkatan sektor properti: Disamping itu, lonjakan harga komoditas juga disinyalir mampu sedikit mengangkat penjualan yang mana lonjakan harga ini meningkatkan upah pemasukan dari pengusaha pengusaha di bidang komoditas yang diharapkan juga mendorong daya beli. Namun kenaikan harga komoditas juga menjadi mimpi buruk bagi sektor properti karena kenaikan harga komoditas secara tidak langsung berimbas ke kenaikan harga bahan baku. Dari 5 saham properti diatas, hanya akan ada satu yang dipilih berdasarkan trend yang terbentuk yaitu ASRI dimana ASRI adalah satu satunya saham yang membentuk trend higher high higher low. “Trend is your friend” Analisa ASRI telah ditulis dalam analisa sebelumnya dan analisa baru akan ditulis lagi terpisah di post selanjutnya. Analisa adalah opini bukan rekomendasi. Pilihan editorPembelianoleh WayanEko35
IDXTECHNO Downtrend dan IDXPROPERTY SWIDX:IDXTECHNO berpotensi turun kembali setelah terbentuk LH IDX:IDXPROPERT terlihat sempat tembus dari sw bawah dan memantul kembali berpotensi kembali turun membentuk LL lagioleh Andy_So0