BELAJAR DARI KASUS AKSI KORPORASI RIGHT ISSUE ESTABeberapa hari terakhir ini saya lihat forum atau grup saham entah itu stream Stockbit, Facebook sampai Telegram banyak yang ramai membahas saham ESTA ternyata banyak yang bingung, marah sampai lempar sumpah serapah karena tiba-tiba saham ESTA yang dia pegang minus sampai 50-70% (tergantung average). Sedih dan heran juga kok sampai begitu, entah karena memang tidak tahu tentang right issue atau tidak terlalu peduli dengan aksi aksi korporasi perusahaan. Disini saya bakal coba menjelaskan apa yang sedang terjadi sehingga bisa memberi sedikit pencerahan untuk yang belum paham dan langkah apa yang harus kamu lakukan kalau ternyata kamu sudah terlanjur basah, floating loss.
Apasih Right Issue (RI) itu? Pertama kita mulai dari sini dulu, sederhananya RI adalah aksi korporasi yang berguna untuk menghimpun dana (lagi) dari pasar sama seperti waktu IPO dulu, caranya dengan menerbitkan saham baru yang nantinya akan dilepas ke publik dengan HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) jika investor lama diberi kesempatan untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan atau Private Placement jika saham yang akan diterbitkan akan dilepas secara langsung ke investor baru yang ditunjuk perusahaan. Tujuan RI ini bermacam-macam mulai dari yang paling baik untuk ekspansi bisnis, akuisisi atau modal kerja sampai yang paling buruk yaitu untuk membayar hutang, kamu wajib membaca prospektus RI untuk mencari tahu tujuan emiten tersebut RI untuk apa.
Jika RI melalui skema HMETD nantinya kamu akan mendapatkan right atau hak (ESTA-R) dengan jumlah sesuai dengan rasio saham baru : lama yang nantinya bisa kamu tukar dengan saham induk dengan membayar sesuai harga exercise, tapi bagaimana kalau saya tidak menebus saham barunya? Bisa, tapi persentase kepemilikanmu akan terdilusi karena jumlah saham yang beredar semakin banyak, tapi tidak perlu khawatir kalau kamu trader atau investor biasa kamu tidak terlalu membutuhkan itu lagipula persentase kepemilikanmu seharusnya juga hanya 0,000 sekian %, persentase kepemilikan berguna salah satunya untuk suara voting menentukan langkah perusahaan .dll jadi sangat penting untuk pemegang saham pengendali (PSP).
Tips: kamu bisa memanfaatkan aksi korporasi RI untuk trading, umumnya saham yang akan melaksanakan RI cenderung akan naik hingga RI berlangsung seperti ESTA yang naik sekitar 700% sejak awal tahun. Namun kembali lagi naik atau tidaknya sangat tergantung dengan tujuan dibalik RI dan kepentingan perusahaan atau kepentingan market maker a.k.a bandar jadi tidak akan selalu naik.
BACK TO TOPIC, KENAPA SAHAM ESTA BISA TURUN 65% DALAM SEHARI?
Jawabannya karena adjustment atau penyesuaian harga ke harga teoritis RI. Harga teoritis itu adalah harga yang terbentuk setelah perusahaan melakukan RI, dihitung dari harga sebelum RI yaitu closing harga pada saat cum date kemudian disesuaikan dengan rasio penerbitan saham baru. Nah harga teoritis ini mulai berlaku saat ex date makanya saat ex date harga saham ESTA terlihat turun 65% lebih. Ini sebabnya kamu harus memperhatikan jadwal aksi korporasi yang sedang berlangsung jangan sampai karena kamu malas atau acuh malah bisa membuat kamu repot nantinya. Contoh saham ESTA, detail RI nya saya cantumkan dibawah:
Rasio: 13 (lama) : 33 (baru)
Harga exercise: Rp 100
Cum date: 17/06/2022
Ex Date: 20/06/2022
Recording Date: 21/06/2022
Trading Start: 23/06/2022
Trading End: 29/06/2022
Subscription Date: 29/06/2022
Harga closing cum date (17/06/2022): Rp 1450
Jadi kenapa harga saham ESTA bisa turun dari harga 1450 ke 482 dalam sehari? Seperti yang sudah ku jelaskan tadi bahwa penurunannya bukan karena crash atau ada aksi sell off melainkan karena adjustment harga ke harga teoritis RI, perhitungannya seperti ini:
HARGA TEORITIS RIGHT ISSUE = ((rasio saham lama x harga closing cum date) + (rasio saham baru x harga exercise)) / (rasio saham lama + rasio saham baru) jadi ((13 x 1450) + (33x100)) / (13 + 33) = 482
Nah dari sini seharunya kamu sudah paham kenapa ESTA bisa turun ke harga 482 saat ex date tapi mungkin kamu masih bingung, berarti saya rugi? Jawabannya bisa iya bisa tidak, ingat sesuai penjelasan saya diatas nantinya kamu akan mendapat right/hak yaitu ESTA-R yang bisa kamu tukarkan dengan saham baru jika kamu mau tapi kalau kamu tidak mau entah karena sudah tidak punya uang atau karena alasan apapun kamu juga bisa menjual right/hak (ESTA-R) yang kamu punya pada orang lain. Mari kita coba 2 sekenario tersebut, jika kamu tukarkan saham baru atau jika kamu jual ESTA-R nya. Tapi perhitungan ini sangat bergantung dengan average saham ESTA yang kamu punya, harga saham ESTA dan harga ESTA-R nantinya, soal ini nanti balik lagi ke market tapi disini kita anggap harga ESTA stabil pada harga teoritis di 482 (walaupun sekarang sudah turun cukup jauh) sedangkan harga ESTA-R kita gunakan harga teori juga yaitu didapat dari harga teoritis - harga exercise jadi 482 - 100 = 382
Misal kamu punya saham ESTA dengan average Rp 1000 dengan jumlah 100 lot jadi total saham ESTA yang kamu punya Rp 10.000.000 nah pada saat ex date dan terjadi adjustment harga ke harga teoritis RI maka portofoliomu akan mengalami penurunan -58% sehingga nilai sahammu sekarang hanya tersisa Rp 4.200.000 diatas kertas kamu rugi Rp 5.800.000 tapi ingat kamu masih punya 2 sekenario yaitu tebus atau jual right/hak (ESTA-R).
JIKA KAMU TEBUS
Dengan contoh yang sama, kamu mendapat sekitar 254 lot ESTA-R (rasio 13 saham lama mendapat 33 saham baru) jika kamu tebus kamu membutuhkan dana Rp 2.540.000 didapat dari harga exercise x jumlah right dengan begitu average kamu turun dari Rp 1000 menjadi Rp 282 karena kamu mendapat 254 lot saham baru diharga Rp 100, masih rugi? Tidak, kamu masih untung Rp 4.719.320 tapi dengan catatan jika harga ESTA berada diharga teoritis Rp 482 sedangkan harga ESTA saat ini masih terus mengalami penurunan.
JIKA KAMU JUAL
Dengan contoh yang sama, kamu mendapat sekitar 254 lot ESTA-R (rasio 13 saham lama mendapat 33 saham baru) jika kamu jual kamu akan mendapat dana Rp 9.072.800 didapat dari (jumlah right x harga right) x 100 lembar, masih rugi? Tidak, dana hasil jual right Rp 9.072.800 + nilai saham Rp 4.200.000 jadi total portofoliomu Rp 13.902.800 kamu masih untung Rp 3.092.800 dari nilai investasi awalmu sebesar Rp 10.000.000
Note: untuk menebus right/hak (ESTA-R) kamu bisa menghubungi CS sekuritas jika sekuritas yang kamu pakai tidak menyediakan fitur exercise pada aplikasi OTS sedangkan untuk menjual right/hak (ESTA-R) kamu bisa menjualnya langsung dipasar reguler dengan mencari kode (ticker) ESTA-R pada aplikasi OTS yang kamu pakai.
JADI MANA YANG LEBIH BAIK, TEBUS ATAU JUAL?
Untuk hal ini sebenarnya complicated karena seperti yang saya sebutkan tadi sangat bergantung dengan harga average pembelianmu, harga saham ESTA dan harga ESTA-R nantinya tapi jika melihat contoh diatas jika kamu tebus ESTA-R kamu akan untung Rp 4.719.320 sedangkan jika kamu jual ESTA-R kamu akan untung Rp 3.902.800 terlihat diatas kertas masih lebih untung kalau kamu tebus. Untuk menghitung untung atau tidaknya, saya lampirkan file spreadsheet yang bisa kamu isi sendiri dengan menyesuaikan harga average pembelianmu, harga saham ESTA dan harga ESTA-R nantinya, good luck!
Link spreadsheet: bit.ly
Note: jangan lupa bahwa tiap 95 saham baru yang kamu tebus kamu juga akan mendapatkan 13 warant seri 1 yang artinya jika memakai contoh diatas kamu bisa mendapatkan sekitar 351 warant seri 1 (ESTA-W). Nantinya ESTA-W ini bisa kamu tebus ke saham induk atau kamu jual, tentu ini bisa berpotensi menambah untungmu. Untuk cara perhitungan konsepnya sama dengan perhitungan RI tadi, kamu coba saja!