Mengukur Pembalikan Arah Dengan Fibonacci (Retracement)Artikel dengan materi fibonacci mungkin sudah banyak yang mengulasnya. Tapi saya mencoba membagikan sedikit pengetahuan dan pengalaman yang biasa saya terapkan untuk memberi sudut pandang lain dari sisi saya (pribadi). Pada umumnya ada 3 jenis fibonacci yang sering digunakan yaitu retracement, ekspansion dan extension namun kali ini kita akan lebih tajam membahas fibonacci retracement karena paling sering digunakan.
Menganalisa pergerakan harga dengan indikator Fibonacci sangatlah bermanfaat. Setidaknya ada beberapa alasan untuk menggunakan indikator fibonacci diantaranya adalah :
1. Mengkonfirmasi apakah harga berlanjut (Continuation)
2. Mengkonfirmasi apakah harga berbalik arah (Reversal)
3. Mengkonfirmasi harga sedang menunggu (Sideways)
Sedikit Sejarah Singkat Fibonacci
Fibonacci ditemukan oleh Leonardo da Pisa atau Leonardo Pisano (1175 - 1250), dikenal juga sebagai Fibonacci, adalah seorang matematikawan Italia yang dikenal sebagai penemu bilangan Fibonacci dan perannya dalam mengenalkan sistem penulisan dan perhitungan bilangan Arab ke dunia Eropa (algorisma). Anda dapat mencari artikel lebih lengkap dari sisi matematis untuk penjelasan yang lebih panjang.
Psikologi Pasar Dalam Level Fibonacci
Pada indikator fibonacci setiap harga yang bergerak selalu menjadi pertanyaan kita yaitu apakah harga Akan Berlanjut atau apakah harga akan balik arah ? Dengan menggunakan fibonacci kita dapat mengetahui level-level kunci yang apabila level tersebut berhasil di lalui (ditandai dengan penutupan harga terakhir).
Cara Menggunakan Fibonacci
Menggunakan Fibonacci mengharuskan kita menguji beberapa tarikan garis dari Swing High ke Swing low ataupun sebaliknya (swing low to Swing High) dengan menarik garis dari arah kiri ke kanan. Dengan melakukannya kita akan mendapatkan beberapa level dalam bentuk persentase pembalikan arah diataranya : 23.6% , 38.2%, 61.8%, 78.6% dan 100%. Setiap persentase pembalikan arah tersebut dapat kita jadikan level target pada saat trading untuk menentukan posisi masuk dan keluar dari pasar. Pada intinya fibonacci memberi indikasi sejauh mana harga berbalik dari satu titik terendah ataupun titik tertinggi. Menggunakan fibonacci memang mengharuskan kita mencari level-level terbaik untuk dijadikan area awal dan akhir suatu garis. (lihat pada chart).
Kesimpulan
Dalam fibonaci ada istilah Normal Retracement yaitu pada area 0% hingga 100% dimana harga dianggap valid melakukan pembalikan jika telah berbalik sejauh minimal 23,6% untuk mencapai level selanjutnya (38,2%). Selama tidak ada harga yang ditutup melewati nilai tersebut (23,6%) maka harga masih dianggap normal correction (koreksi). Saya pribadi menggunakan timeframe minimal di H1 untuk melihat penutupan harga terakhir apakah berhasil ditutup melewati salah satu level atau tidak namun hal ini sesuai selera para trader menggunakan timeframe berapa sesuai dengan gaya tradingnya.
THE GOLDEN RATIO (61,8%)
Belajar mengenai fibonacci tidak terlepas dari istilah Golden Ratio. Istilahnya adalah rasio emas, atau rasio yang memiliki nilai khusus dalam bilangan fibonacci. Yang saya amati selama ini memang level 61,8% memiliki faktor paling penting terhadap psikologis pasar. Level ini sering sekali berada pada area support dan resisten yang kuat. Pada pasangan GBPUSD dan XAUUSD level ini sering menjadi batas pergerakan ekstrim suatu pergerakan harga. Misalnya pada momen-momen terjadinya rilis berita yang mempengaruhi pergerakan harga yang sangat kuat secara fundametal.
Apakah Menggunakan Fibonacci Saja Cukup ?
Pada prakteknya menggunakan satu indikator yaitu fibonacci saja tidaklah cukup karena fibonacci tidak menggambarkan tren harga secara keseluruhan dan tidak menjelaskan kekuatan pergerakan namun cukup baik jika digunakan untuk melakukan indikasi terhadap setiap potensi pembalikan arah dan menentukan target harga.
Demikian tulisan saya semoga memberi sudut pandang baru bagi rekan-rekan sekalian. Jika teman-teman sekalian juga menggunakan fibonacci atau ingin berdiskusi silahkan kita diskusi di kolom komentar.
X-indicator
Non Cyclical dan Relative StrengthSektor non cyclical adalah adalah sektor dimana produk dari perusahaan ini biasanya dibutuhkan baik saat ekonomi berekspansi atau berkontraksi.
Pertumbuhan sektor ini juga cenderung lambat atau defensif sehingga cocok untuk trader atau investor yang konservatif.
Produk-produk dari sektor ini biasanya berupa makanan, minuman atau kebutuhan rumah tangga dan dan kebutuhan pokok.
Beberapa contoh saham-saham sektor ini adalah UNVR, MYOR, ICBP,AMRT.
Mengingat saat ini kondisi ekonomi sedang berkontraksi karena naiknya inflasi yang melebihi target, maka sektor ini bisa dijadikan pilihan menarik mengingat sifatnya yang defensif.
Dalam analisa kali ini, 3 saham dari sektor ini akan dipilih dan dibandingkan untuk kemudian dipilih satu saja
Pembanding akan menggunakan:
Chart dari sektor, UNVR, ICBP dan MYOR (4 chart yang kemudian dijadikan satu)
Indikator custom dari Tradingview yaitu Mansfield relative strength
Mansfield relative strength sendiri adalah sebuah indikator yang membandingkan sesama aset atau indeks pasar yang disarankan penggunaanya pada timeframe mingguan.
Indikator ini menggunakan batas 0 sebagai acuan dimana jika sebuah aset melewati titik 0, maka trend aset itu bisa dikatakan kuat atau outperform. Namun jika trend sebuah aset berada dibawah 0 atau minus, maka trend dari aset itu lemah.
Jika dianalogikan, dengan balap kuda, maka indikator ini membantu anda memilih kuda dengan lari tercepat atau kuda yang berada paling depan.
Berikut adalah chart mingguan sektor Non cyclical dengan indikator Mansfield relative strength dari MYOR, ICBP dan UNVR.
Seperti bisa dilihat sektor non cyclical berada dalam koreksi dari minor rallynya yang belum mampu menembus resistance.
Di bagian Relative strength, terdapat 3 garis: UNVR merah, ICBP Hijau dan MYOR hijau. Garis hitam adalah garis 0 sehingga trend dikatakan kuat jika posisi Relative strength ada di atas garis ini.
Dari 3 saham tersebut, hanya MYOR yang berada di atas garis 0 atau tepatnya di 0.6853. Sedangkan ICBP dan MYOR masih berada di bawah garis 0 atau minus.
Dengan ini , maka pilihan jatuh kepada MYOR. Analisa selanjutnya adalah analisa lanjutan dari MYOR.
🐋KUPAS TUNTAS STRATEGY TRADING DENGAN RSIRSI adalah indikator jenis osilator yang digunakan oleh Pemain pasar untuk mengukur kekuatan trend dan mendeteksi tanda-tanda dari akhir trend.Ada 4 Hal yang umum di pakai di RSI yaitu :
1. Divergence = Divergence adalah Ketika Kondisi Pasar sudah kehilangan sebagian besar kekuatan trendnya maka ini menjadi indikasi reversal atau Pembalikan arah trend Contohnya market dalam keadaan Bullish namun Divergence muncul ini akan menandakan melemahnya Kondisi Bullish sudah melemah dan berkemungkinan besar berhenti lalu berbalik arah menjadi Bearish. Tentu saja ini adalah indikasi awal untuk entrynya akan kita bahas di bawah nanti.
2. Oversold = Oversold adalah kondisi di mana Harga Pasar (Forex,crypto,saham dan market lainnya) sudah mengalami tekanan jual terus menerus (Tanpa adanya koreksi) sehingga mencapai titik jenuh Jual Atau bisa di bilang harga Terendah sehingga perlu adanya koreksi.
3. Overbought = Overbought adalah kondisi dimana Harga pasar sudah mengalami pembelian terus menerus (Tanpa adanya koreksi) sehingga sudah mencapai titik jenuh Beli Atau bisa di bilang harga tertinggi sehingga perlu adanya koreksi.
4. Trend Finder = Trend Finder adalah kita menggunakan RSI sebagai petunjuk apakah trend dalam keadaan Bullish atau Bearish sehingga kita tidak usah ribet pakai indikator lainnya cukup menggunakan RSI itu sudah bisa.
Selanjutnya kita akan membahas ke empat Hal di atas dan di aplikasikan ke dalam market Crypto,Forex dan Saham.
1. Strategy Divergence : (Kami anggap kalian sudah paham apa itu Divergence)
Dalam penggunaan Divergence Kalian bisa menggunakan 2 settingan RSI yaitu 14 Atau 9 Untuk timeframenya bebas tidak ada acuan khusus namun biasanya divergence sangat powerfull/akurat ketika di timeframe besar seperti 4H - 1D - 1W dan 1M. ada 2 tipe trader dalam menggunakan Divergence yang pertama adalah menunggu konfirmasi pembalikan arah dan yang kedua tanpa menggunakan konfirmasi dimana Trader ini biasanya Ketika melihat adanya divergence langsung melakukan eksekusi Buy or Sell tanpa menunggu adanya konfirmasi lebih detil misalkan Struktur market yang berubah atau Indikasi adanya Reversal candle.
Seperti yang kalian lihat di atas adalah penerapan dari Bearish divergence dimana harga terus naik membentuk Puncak yang lebih tinggi atau Higher High namun RSI terus turun menciptakan Puncak yang lebih rendah ini mengindikasikan adanya kekuatan bullish turun dari sebelumnya. Kebetulan dalam pola di atas ada pola Rising wedge dimana Harga menembus Trendline bawah dan berakhir dengan penurunan yang tajam.Jika bearish Divergence Untuk meletakkan SL kalian bisa letakkan di Atas harga tertinggi saat divergence terjadi sedangkan untuk bullish divergence Kalian letakkan di bawah harga terendah selama divergence terjadi sedangkan untuk Take profit ada banyak cara yang bsia kalian gunakan seperti Supply dan Demand terdekat atau Support dan Resistance terdekat.
2. Strategy Oversold :
Dalam penggunakan Oversold ini cukup mudah yaitu ketika Harga turun di bawah angka 30 lalu kembali ke atas 30 baru kita lakukan entry buy (menurut riset kami seperti itu) namun banyak orang Menggunakan strategy Oversold yang "Kurang efektif" yaitu Ketika harga turun di bawah 30 kebanyakan trader akan entry buy padahal menurut kami (team bitorex) bahwa Harga baru benar-benar akan naik bukan saat RSI di bawah angka 30 melainkan ketika sudah kembali naik di atas angka 30. Kita ambil contoh seperti di bawah
Panah kuning menandakan adanya penembusan dari atas ke bawah di RSI yang menandakan Oversold jika kalian entry ketika Penembusan terjadi kalian akan terseret oleh market karena penembusan baru terjadi dan penurunan juga baru terjadi belum menyentuh titik baliknya namun jika kalian entry ketika harga kembali ke atas titik 30 seperti gambar di bawah kalian akan bisa merasakan profitnya.
seperti yang kalian lihat di gambar di atas panah hijau menunjukkan bahwa jika kalian entry Buy ketika Harga kembali naik di atas 30 maka potensi Bullishnya lebih kuat dari pada kalian entry ketika Harga baru turun ke bawah angka 30 (bisa di buktikan)
3. Strategy Overbought :
Untuk strategy Overbought saya rasa sama seperti Oversold hanya berbeda di acuannya kalau Oversold di bawah 30 kalau Overbought di atas 70. Untuk strategy entrynya juga sama hanya bedanya kalau Oversold itu Buy sedangkan Overbought itu Sell. Jadi untuk hasil yang lebih optimal di sarankan (Menurut riset kami) Entry Sell ketika RSI Sudah kembali turun ke bawah angka 70 bukan saat di atas angka 70 karena bisa jadi harga akan masih terus naik. Untuk strategy Oversold dan overbought kalian bisa gunakan RSI ukuran 14 atau 9 Sedangkan untuk timeframenya bebas namun menurut kami lebih tinggi timeframe yang di pakai maka akan lebih valid.
4. Strategy Trend Finder
Istilah Trend Finder atau pencari arah trend adalah istilah yang kami ciptakan untuk mempermudah saja.Strategy ini sebenarnya cukup simple yaitu kita menggunakan angka 50 pada RSI dengan setting 66. Ketika harga menembus angka 50 dari atas ke bawah maka ini menjadi indikasi adanya bearish trend dan ketika penembusan angka 50 dari bawah ke atas maka ini menjadi indikasi Bullish Trend.
Dan
2 gambar di atas adalah contoh sederhananya.
RSI dan buah nanas (psikologi)Diceritakan Christopher Colombus, seorang penjelajah asal Eropa pertama kali mencicipi buah nanas. Saat dia mencicipi buah tersebut dia langsung jatuh cinta pada rasanya, rasa asam manisnya.
Lalu Colombus ingin membawa buah itu ke Eropa. Namun nanas susah diangkut pada masa itu yang membuat nanas menjadi buah yang langka di Eropa.
Pada masa Colombus sebuah nanas berharga sekitar kurang lebih 70 juta rupiah. Karena begitu mahal dan berharganya sebuah nanas, buah itu mulai digemari dan di endorse kaum bangsawan. Mulai dari Catherine the Great hingga Raja Charles II. Namun tidak ada yang lebih menggemari nanas selain The Fourth Earl of Dunmore dimana sebagai bentuk penghormatan pada nanas beliau membuatkan sebuah kuil. Kuil Nanas alias pineapple temple atau The Dunmore Pinneaple Temple.
Namun pada abad ke 19 keadaan mulai sedikit berubah. Kebun nanas sudah ada didekat benua Eropa dan perkembangan transportasi pada masa itu membuat nanas akhirnya bisa diangkut dengan lebih mudah ke Eropa.
Karena dua faktor itu harga nanas akhirnya turun dimana pada abad ke 19 harga sebuah nanas kurang lebih sekitar 21 ribu per buah. Rasa nanas tersebut tentu sama saja. Asam manis. Tapi persepsi orang orang di jaman itu tentang kualitas nanas menurun karena harganya menurun.
Penelitian oleh Profesor Baba Shiv dari Stanford University. Baba Shiv: "How a Wine's Price Tag Affect Its Taste" menunjukan bahwa harga murah sama dengan kualitas rendah.
Singkatnya dalam penelitian tersebut para peserta berbaring dalam mesin fMRI, sebuah mesin pembaca otak. Sebelum berbaring di mesin tersebut, para peserta diminta terlebih dahulu untuk meminum segelas wine di mana para peserta sudah diberitahu harga dari wine tersebut. Mulai dari yang 100 ribu per botol sampai 1 juta rupiah per botol.
Tujuan penggunaan mesin sendiri adalah untuk mengamati bagian otak yang merespon kesenangan.
Hasilnya? Makin mahal harga wine, makin aktiflah bagian otak tersebut. Namun yang jadi masalah, semua wine tersebut sebenarnya harganya 100 ribu!
Jadi pada dasarnya manusia cenderung lebih suka dan senang membeli barang yang mahal.
Kecenderungan ini bisa terjadi juga di saham dimana saham secara umum ada yang mahal dan ada yang murah. saham yang mahal biasanya sudah mengalami kenaikan cukup tinggi sehingga banyak orang kadang langsung berasumsi bahwa jika kenaikan akan terus berlanjut.
Padahal saham saham yang mahal justru kadang adalah saham saham yang memiliki kemungkinan besar untuk turun karena saham ini sudah mengalami kenaikan cukup tinggi. Maka sebelum melakukan melakukan pembelian, mahal dan murahnya sebuah saham bisa dijadikan referensi tambahan.
Mahal dan murah dalam fundamental bisa ditentukan melalui valuasi baik absolut maupun relative.
Sedangkan dalam teknikal analisis, mahal dan murah salah satunya dapat ditentukan dengan indikator RSI.
RSI sendiri merupakan indikator berjenis osilator yang mempunyai batasan level terendah dan tertinggi (skala 0-100).
Level diatas 70 dikategorikan sebagai overbought/mahal dan level dibawah 30 dikategorikan oversold/murah.
Banyak dari pelaku pasar saham cenderung terlalu emosional dalam melakukan pembelian/penjualan sehingga kadang melakukan pembelian saat sebuah saham mahal atau berada di area Overbought >70.
Pembelian di area ini tentu sangat beresiko mengingat biasanya saham yang berada di area ini adalah saham yang sudah mengalami kenaikan cukup signifikan.
Karena itu, sebelum membeli sebuah saham, mahal atau murahnya saham tersebut mungkin bisa dijadikan konfirmasi tambahan.
Catatan:
Jangan hanya menggunakan RSI sebagai sinyal jual dan beli. RSI sejatinya merupakan konfirmasi tambahan. Konfirmasi utama adalah price action.
Referensi:
en.wikipedia.org
www.maisonmirabeau.com
www.levins.com
Moving Average, sebenarnya apa itu MA?Banyak trader proffesional maupun amatir yang memakai indikator ini agar dapat melihat tren secara menyeluruh tetapi sayang tidak banyak juga yang sebenarnya tidak mengerti indikator MA ini sebenarnya apa sih terutama yang masih pemula, menurut mereka selama harga udah mulai keatas dan melewati garis ma maka itu adalah waktunya pembelian.
Mari kita telaah sebenarnya apa sih itu MA.
MA sendiri ialah pergerakan rata rata pada suatu harga dalam tempo/waktu tertentu, seperti contoh MA 200 adalah pergerakan rata rata dalam 200 hari (dalam time frame harian) atau 200 jam (dalam TF 1 jam). MA sendiri ialah indikator trend following (MA sangat bagus jika anda ingin mengetahui trend yang sedang terjadi)
Jenis MA sendiri terbagi oleh 3
1. Simple Moving Average
2. Exponential Moving Average
3. Weighted Moving Average
ke 3 jenis ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kurang lebih seperti ini
1. SMA mempunyai pergerakan yang halus tetapi dia sangat lambat untuk memberikan sinyal, oleh karena itu trader seringkali tidak dapat menerima suatu golden zone pembelian.
2. EMA dan WMA , moving average jenis ini tergolong lebih agresif dan dapat memberikan zona pembelian yang bagus dibanding SMA tetapi walaupun begitu seringkali kita mendapatkan fake signal jika memakai indikator ini.
Lalu, indikator apa yang dapat menopang kekurangan masing masing dari indikator diatas?
1. Indikator Momentum seperti MACD (Histogram) dan RSI
2. Price Action ( Candlestick pattern) -> bukan indikator sih wkwk, tapi ini melengkapi kekurangan MA
Chart Heikin Ashi vs. Chart CandlestickMengikuti pergerakan harga adalah inti dari pasar. Sekilas melihat chart dapat menunjukkan sebuah tren, ide trading, atau menjadi cara cepat dalam memantau posisi yang anda pegang didalam portofolio anda.
Chart candlestick adalah salah satu dari cara paling populer dalam melihat pergerakan harga. Satu candlestick menampilkan titik tertinggi, terendah, pembukaan dan penutupan dalam suatu periode waktu tertentu. Meski demikian, terkadan, informasi harga tersebut penuh dengan volatilitas atau kekacauan trading.
Disinilah chart Heikin Ashi bersinar - chart ini menghaluskan harga dengan menampilkan harga rata-rata, bukan harga aktualnya. Pada faktanya, chart Heikin Ashi dikembangkan di Jepang dan kata Heikin berarti “rata-rata” dalam Bahasa Jepang. Bagi mereka yang berinvestasi dalam horizon jangka panjang atau mencari tren yang berkelanjutan, chart Heikin Ashi dapat menjadi cara yang efektif untuk menghaluskan harga dan menunjukkan tren secara lebih jelas.
Kunci dalam memahami chart Heikin-Ashi adalah untuk mengingat bahwa setiap bar, baik merah atau hijau, menampilkan rentang harga rata-rata untuk suatu periode waktu tertentu dimana sebuah chart candlestick menampilkan level harga sebenaranya untuk periode waktu tersebut.
Formula untuk Heikin Ashi adalah sebagai berikut:
Pembukaan = (Pembukaan bar sebelumnya + penutupan bar sebelumnya) / 2
Penutupan = (Pembukaan + Tertinggi + Terendah + Penutupan) / 4
Tertinggi = Titik tertinggi, baik itu pembukaan, tertinggi, terendah atau penutupan
Terendah = Titik terendah, baik itu pembukaan, tertinggi, terendah atau penutupan
Pastikan untuk menguji kedua tipe chart ini dan bersenang-senanglah. Tidak ada cara yang lebih baik untuk belajar selain membandingkan dan melihat perbedaan antara kedua tipe chartnya seperti yang kita kalukan pada contoh ini. Ingatlah, inipun juga berhubungan dengan preferensi pribadi anda. Apakah anda ingin melihat detail dalam pergerakan harga? Atau anda ingin melihat harga rata-rata dari pergerakan trading tersebut? Ini sepenuhnya berada ditangan anda dan peralatannya siap sedia untuk anda coba secara langsung.
CATATAN
Meski Heikin Ashi dan chart non-standar lainnya dapat berguna dalam menganalisis pasar, chart tersebut sebaiknya tidak digunakan untuk melakukan backtest terhadap strategi atau mengeluarkan order trade, karena harganya bersifat sintetis dan tidak mencerminkan level bid/ask dari bursa/broker. Jika anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi untuk memahami ini, lihatlah publikasi berikut ini:
"• Pada Pusat Bantuan: Strategi menghasilkan hasil tidak realistis pada tipe chart non-standar (Heikin Ashi, Renko, dsb.)
"
• Pada PineCoders: Backets pada Chart Non-Standar: Perhatian!
Terima kasih telah membaca dan harap berikan komentar atau pertanyaan jika anda memilikinya!
Cara menggunakan Volume Sesi HD untuk mengamati harga dan volumeVolume Sesi HD dibuat untuk menambahkan tingkatan level detail dan presisi saat mempelajari harga dan volume dari setiap sesi trading. Volume Sesi HD akan menyesuaikan secara dinamis untuk memperlihatkan lebih banyak data saat anda memperbesar atau memperkecil zoom pada chart.
Anggaplah bahwa Volume Sesi HD seolah kaca pembesar untuk mempelajari volume dan harga. Level harga mana yang menciptakan volume trading terbesar? Bagaimana itu berubah saat kita mengubah zoom pada suatu sesi trading tertentu? dengan Volume Sesi HD, semakin anda memperbesar zoom, semakin detail yang akan anda lihat mengenai harga dan volume pada suatu hari trading tertentu. ini adalah suatu alat yang sempurna bagi para trader dan investor yang seringkali mengubah pembesaran ataupun menghubah resolusi chartnya.
Pada contoh diatas, kita melihat dua chart dari Tesla yang diatur pada kerangka waktu dan resolusi yang berbeda. Apakah anda melihat perbedaan antara Profil Volume yang ditampilkan pada setiap chartnya? Chart yang berada di sebelah kiri adalah sebuah chart daily yang dimulai dari November. Chart di sebelah kanan adalah sebuah chart 65-menit yang di perbesar pada hanya beberapa hari trading terakhir saja. Kedua chart menggunakan Volume Sesi HD untuk menampilkan analisis Profil Volumenya, namun masing-masingnya menunjukkan level detail yang berbeda. Ini disebabkan karena Volume Sesi HD adalah sebuah alat yang akan disesuaikan secara dinamis saat kita melakukan pembesaran/memperkecil zoom. Dengan kata lain, semakin anda memperbesar zoom maka level profil volume yang ditampilkan akan menjadi lebih banyak.
Saat anda mulai memahami dan menggunakan Volume Sesi HD, penting untuk diingat bahwa alat ini dapat dikustomisasikan sesuai dengan kebutuhan dan pengamatan anda. Anda hanya perlu untuk membuka menu pengaturannya. Setiap trader dan investor memiliki metodologinya masing-masing dan pengaturan ini akan membantu anda membuat cara meneliti yang unik bagi anda:
Titik Kendali/Point of Control ( POC ) – Level harga bagi suatu periode waktu dengan volume trading tertinggi. Ini adalah garis merah yang ditampilkan pada kedua chart didalam setiap area Volume Profilnya.
Volume Naik - Menentukan warna dari Volume naik atau titik dimana pembelian terjadi dan harga meningkat.
Volume Turun - Menentukan warna dari Volume turun atau titik dimana pembelian terjadi dan harga menurun.
Area Nilai Naik - Menentukan warna dari Area Nilai Naik atau dimana pembelian terjadi pada suatu zona volume tinggi, katakanlah sekitar 70% dari selruh volume yang dapat ditradingkan.
Area Nilai Turun - Menentukan warna dari Area Nilai Turun atau dimana penjualan terjadi pada suatu zona volume tinggi, katakanlah sekitar 70% dari selruh volume yang dapat ditradingkan.
Profil Tertinggi – Level harga yang tertinggi disepanjang periode waktu tertentu.
Profil Terendah – Level harga yang terendah disepanjang periode waktu tertentu.
Area Nilai/Value Area (VA) – Rentang dari level harga yang mana suatu persentase dari seluruh volumenya disepanjang periode waktunya ditradingkan. Secara umum, persentase ini diatur ke 70%, meski demikian, ini merupakan kebebasan bagi anda untuk mengaturnya.
Nilai Area Tertinggi/Value Area High ( VAH ) – Level harga tertinggi didalam nilai areanya.
Nilai Area Terendah/Value Area Low( VAH ) – Level harga terendah didalam nilai areanya.
Kami harap tutorial ini membantu anda untuk memahami pentingnya Volume Sesi HD dan juga peralatan Profil Volume lainnya. Selain itu, kami harap ini dapat membantu anda memahami seluruh fitur, kustomisasi dan fungsionalitas yang terdapat pada alat tersebut. Volume Sesi HD adalah salah satu dari peralatan Profil Volume yang tersedia untuk anda dan ini sangat berguna terutama saat melakukan pembesaran atau memperkecil zoom dari chart, berpindah kerangka waktu, dan saat mencari detil tambahan saat anda mengamati suatu sesi trading tertentu.
Terima kasih karena telah membacanya dan harap berikan umpan balik atau komentar dibawah ini. Jika anda ingin melihat lebih banyak peralatan atau fitur dari Profil Volume, kami akan dengan senang hati menerima masukan anda! Kami mungkin akan membuatnya untuk anda.
Cara menggunakan alat gambar Profil Volume Rentang Tetap
Profil volume sangatlah penting untuk dapat memahami penawaran/supply, permintaan/demand. dan likuiditas secara keseluruhan. Alat profil volume membuatnya mungkin untuk menganalisis sebuah tren volume pada suatu level harga tertentu dan pada momen tertentu. Alat gambar baru kami yang disebut dengan Profil Volume Rentang Tetap dibuat untuk memberi setiap orang kemampuan untuk mempelajari tren volume pada chartnya.
Berikut adalah cara anda untuk dapat mulai menggunakan Alat gambar Profil Volume Rentang Tetap yang baru:
1. Menuju ke sisi kiri dari chart anda dan klik pada Alat Prediksi dan Pengukuran. Lokasinya sama dengan dimana anda dapat menemukan Rentang Harga atau alat Pembelian/Penjualan anda.
2. Gulir kebawah daftarnya dan pilih Profil Volume Rentang Tetap.
3. Saat anda telah memilih alatnya, temukan dan klik sebuah area pada chart yang ingin anda pelajari. Klik sebuah titik mula dan akhirnya. Pada contoh ini, kami menampilkan profil volume rentang tetap untuk BTCUSD dari titik tertinggi seluruh waktunya hingga hari ini.
Memahami cara membaca Profil Volume Rentang Tetap sangatlah penting. Saat anda menggambarnya untuk pertama kalinya anda akan melihat sebagai berikut:
• Garis merah = titik kendali/point of control atau level harga dengan volume tertinggi.
• Kolom kuning dan biru = volume naik dan volume turun untuk setiap level harga.
• Area berbayang biru = area profil volume terpilih yang ditampilkan.
Harap diingat bahwa anda dapat menyesuaikan pengaturan dari Profil Volume Rentang Tetap. Ini berarti anda memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan serta kalkulasinya. Sebagai contoh, anda dapat menambahkan titik kendali yang berkembang, menyesuaikan warna dari area berbayang, dan mengubah ukuran dari baris volumenya. Kemungkinannya tidak terbatas dan seluruhknya menjadi pilihan anda untuk membangun tampilan yang sempurna bagi Profil Volume Rentang Tetap anda.
Kami harap anda menyukai alat gambar baru ini dan kami ingin sekali melihat bagaimana anda menggunakannya. Kami sedang berada didalam misi untuk membantu para investor dan trader sebanyak mungkin dan kami percaya bahwa alat yang kami buat ini dapat melakukannya. Alat ini gratis dan tersedia bagi semua orang.
Jika anda memiliki pertanyaan atau umpan balik, harap tuliskan pada komentar dibawah ini. Jika anda masih belum yakin untuk menggunakan alat ini, kami sangat menyarankan anda untuk mulai mencoba dan bereksperimen dengannya. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah dengan mencoba menggunakannya.
Cara sederhana menghilangkan subjekti pada Analisa Elliott!!!! EDUKASI CARA SEDERNA MENGHILANGKAN SUBJECTIF DI ELLIOTT
Akhirnya didapatkan juga cara mudah menentukan gelombang elliott dengan akurat menghilangkan bias karena subjectif pemakai. Sebelumnya sudah dicoba dengan mengunakan NeoWave, hasilnya bagus sangat akurat bisa menghilangkan bias yang hadir saat melakukan perhitungan gelombang Elliott, tetapi saking lengkap dan banyak aturannya ini sangat merepotkan bahkan menjadi hambatan. Cara yang sekarang ini yang menggunakan indikator-mfi dan macd, bisa menentukan perhitungan gelombang Elliott dengan sederhana dan cepat. Ini contoh di market Gold.