Bahagia Saat Profit, Sedih Saat Loss? Cukup Baca ini!Pernah nggak sih, kamu merasa melambung tinggi ke awan saat tradingmu profit, tapi langsung jatuh terhempas begitu kamu mengalami loss? 😩 Jangan khawatir, kamu nggak sendirian kok! Banyak banget trader yang mengalami hal yang sama, terutama saat baru memulai perjalanan di dunia trading. Tapi, kalau kamu ingin bertahan lama di sini, satu hal yang harus banget diubah adalah cara pandangmu soal profit dan loss.
Kenyataannya, profit dan loss itu cuma bagian kecil dari keseluruhan perjalanan tradingmu. Ibarat naik roller coaster, ada momen seru ketika naik, tapi juga ada saatnya kita turun dengan cepat. 🎢 Yang penting bukan seberapa tinggi kamu terbang saat profit, atau seberapa keras kamu jatuh saat loss, tapi gimana caranya kamu bisa tetap konsisten dan disiplin dalam jangka panjang.
Anggap aja kamu sedang bermain sebuah video game yang penuh tantangan. Setiap level yang kamu hadapi punya rintangan yang berbeda—kadang mudah, kadang bikin frustrasi. 🕹️ Nah, profit itu ibarat berhasil menyelesaikan satu level dengan skor tinggi, sementara loss kayak kalah di level yang susah. Tapi, apakah itu berarti game-nya selesai? Nggak, kan? Kamu pasti tetap lanjut main, karena tahu bahwa setiap kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses menuju level akhir. 🎮
Begitu juga di trading! Profit dan loss itu cuma bagian kecil dari permainan besar ini. Bukan seberapa sering kamu menang atau kalah, tapi bagaimana kamu bisa menjaga konsistensi dan tetap fokus untuk memenangkan permainan jangka panjang.
Ini beberapa cheat code yang bisa bantu kamu menghadapi roller coaster emosi di trading:
Fokus ke proses, bukan hasil. Kalau strategimu berjalan sesuai rencana, itu udah kemenangan tersendiri! 🏆
Manajemen risiko yang bijak. Sebelum mulai trading, tentuin dulu risiko yang mau kamu ambil. Ini akan bikin kamu lebih tenang menghadapi apapun hasil akhirnya. ✌️
Jurnal trading. Catet setiap langkah yang kamu ambil dan evaluasi secara rutin. Ini membantu kamu lebih fokus untuk terus memperbaiki strategi, bukan cuma terpaku sama emosi.
Jadi, jangan biarkan profit atau loss mempengaruhi mood kamu ya! Tetap nikmati prosesnya, pelajari setiap lekukan jalannya, dan siap-siap untuk menghadapi lautan trading dengan kepala tegak. Semoga beruntung!
Analisis Lainnya
Pola Base to Base, Menciptakan Trading Tanpa ModalSaat ini sudah ada 5 Tulisan BeTa di TV, silakan dibaca dulu supaya memahami pola trading yang kami lakukan, fokus yang ingin di raih dan mindset yang menjadi pijakan dalam kami bertrading. Tulisan itu yaitu :
1. Cara Memilih Pair dalam Trading
2. Money Management (MM) by Belajar_Trading
3. Mindset SL dan TP
4. Cara Entri Market
5. Bagaimana Memulai Trading
(Mohon maaf tidak bisa memberikan link, karena restriksi dari TV, silakan dicari dari Ide-ide kami).
Materi pada kesempatan kali ini adalah tentang membuat "Base" dari suatu trading, sehingga "Menciptakan" Trading tanpa perlu keluar modal pada akhirnya.
Jika anda memiliki dasar pola Locking dari suatu market, mungkin tidak akan kesulitan dalam memahami pola Base to Base yang saya maksud. Base to Base atau Locking seringkali kita lakukan ketika kita yakin bahwa pergerakan market sesuai dengan prediksi kita baik di area Sell maupun Buy, seringkali locking ini dilakukan dalam rangka untuk memastikan bahwa analisa kita benar dan atau mendapat profit yang sesuai.
Namun ternyata, dari analisa dan pengalaman kami ternyata Base to Base atau Locking bisa menjadi suatu hal yang sangat baik ketika kita ingin menjadikan akun kita bermain Trading "Tanpa Modal", sehingga pada suatu waktu kita mengalami kondisi yang kurang baik/market kurang sesuai dengan analisa kita, bisa kita tinggalkan dalam kondisi totalan Profit, karena kita memiliki locking yang kuat.
Bagaimana kami memainkan Locking atau Base to base ini? Pastinya pertama kita harus cari BASE YANG KUAT, base yang kuat itu dimana, yaitu di Timeframe Daily maupun Weekly. Kalau saya sendiri suka mencari base di Timeframe Weekly bahkan Monthly. Base ini secara otomatis akan gugur ketika ada sinyal Base yang lebih kuat lagi. Perlu pengalaman? ya pastinya, karena pola ini sangat berisiko, tapi jika anda sudah menguasainya, pada akhirnya nanti dapat bertrading tanpa modal dengan leluasa. Kedua, bagaimana jika setelah mendapatkan base dan sudah locking, analisa kita berikutnya kurang sesuai dengan harapan, kita bisa tutup semua entri dengan tetap totalan profit. Ingat, bahwa tujuan kita Trading salah satunya yang utama adalah PROFIT. Tidak perlu terlalu Greedy, selama total profit, lebih bijak mengamankan keuntungan daripada pada akhirnya Modal kita habis atau Margin Call, betul?
Demikian sekilah tentang bagaimana kami menerapkan base to base yang menciptakan trading tanpa modal, semoga dapat dipahami dan bermanfaat.
Salam Profit.
No More Fear : Tips Mengatasi Mental Block dalam TradingTrading bisa jadi salah satu aktivitas paling mendebarkan dan penuh tantangan. Di satu sisi, ada potensi profit besar yang menggiurkan. Tapi di sisi lain, seringkali ketakutan justru mengambil alih ketika momen entry datang. Mungkin kamu pernah mengalami situasi dimana analisismu sudah benar, sinyal entry jelas, tapi... tanganmu ragu untuk klik buy atau sell. Bahkan, lebih parah, kamu justru keluar dari posisi terlalu cepat karena panik. Kalau kamu pernah merasa seperti ini, tenang aja, kamu nggak sendirian. Banyak trader mengalami apa yang disebut sebagai mental block -perasaan cemas dan takut yang bikin rencana trading jadi berantakan.
Di sesi ini, saya tidak membuat analisis harian seperti biasanya namun akan membahas gimana caranya mengatasi mental block ini, supaya kita bisa trading dengan lebih tenang dan percaya diri. Yuk, kita mulai!
Ukuran Posisi: Jangan Jadi "All In" Trader
Pertama, salah satu alasan terbesar kenapa banyak trader takut open posisi adalah karena ukuran posisinya terlalu besar. Ini sering terjadi, apalagi kalau kamu merasa yakin banget dengan analisismu. Tapi ingat, semakin besar risikonya, semakin besar juga rasa takutnya.
Solusinya? Coba trading dengan ukuran posisi yang lebih kecil. Misalnya, risiko per trade kamu bisa turunkan jadi cuma 3% atau bahkan 1% dari total modal. Ini bakal ngasih kamu ruang bernapas kalau trade-nya nggak berjalan sesuai rencana.
---
Stop Loss Itu Temanmu
Nggak menetapkan stop loss itu kayak naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Kamu nggak tahu kapan kamu bakal jatuh dan seberapa parah. Jangan biarin market menentukan kapan kamu keluar.
Pastikan kamu selalu punya stop loss yang jelas sebelum entry posisi. Kalau harga kena stop loss, ya udah, biarkan. Itu bagian dari permainan. Pikirkan stop loss sebagai teman yang menjaga kamu dari kerugian yang lebih besar.
---
Fokus ke Proses, Bukan Hasil
Nah, ini nih yang sering bikin mental kita goyah. Banyak trader terlalu fokus sama hasil setiap trade, apakah profit atau rugi, sampai lupa bahwa yang terpenting sebenarnya adalah proses.
Bikin rencana trading yang jelas dan patuhi itu. Jangan terlalu terjebak dengan hasil jangka pendek. Ingat, ini maraton, bukan sprint. Kamu nggak harus menang di setiap trade, yang penting kamu tetap berpegang pada rencanamu dan mengelola risiko dengan baik.
Visualisasi: Bayangkan Worst-Case Scenario
Sebelum trading, ada baiknya kamu membayangkan skenario terburuk. Misalnya, kamu entry posisi, terus harga malah bergerak melawan arah analisismu. Gimana perasaanmu? Kalau bisa tetap tenang meskipun kamu bayangkan skenario buruk ini, berarti kamu udah lebih siap secara mental.
Latihan pernapasan juga bisa membantu. Saat merasa cemas, coba tarik napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan. Ini cara sederhana untuk mengendalikan pikiran dan menurunkan tekanan psikologis saat trading.
---
Jadikan Setiap Kerugian Sebagai Pelajaran
Oke, let's be real. Nggak ada yang suka rugi. Tapi, rugi itu bagian dari trading yang nggak bisa dihindari. Jadi, daripada terus-menerus takut rugi, lebih baik ubah mindset. Setiap kali rugi, tanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa gue pelajari dari sini?” Mungkin ada kesalahan teknis, atau mungkin kamu terlalu terbawa emosi.
Setelah evaluasi, catat pelajaran tersebut dan jangan ulangi lagi kesalahan yang sama. Anggap rugi sebagai guru yang ngasih kamu pengalaman berharga.
---
Trading Berlebihan? Ambil Waktu Istirahat
Kalau kamu merasa emosional atau terlalu sering trading, mungkin saatnya istirahat sebentar. Ambil waktu untuk menjauh dari pasar, recharge, dan kembalilah dengan pikiran yang lebih jernih. Trading berlebihan hanya akan membuatmu semakin stres dan meningkatkan kemungkinan buat mengambil keputusan buruk.
---
Buat Jurnal Trading: Catat Semuanya
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi ketakutan dan rasa cemas saat trading adalah dengan membuat jurnal. Catat setiap trade yang kamu lakukan—mulai dari analisis, alasan entry, bagaimana perasaanmu saat itu, dan hasilnya. Ini akan membantumu mengenali pola-pola emosi yang mungkin sering kamu alami.
Dengan jurnal, kamu bisa menganalisis bukan hanya hasil trading, tapi juga bagaimana emosi memengaruhi keputusanmu. Ini bisa jadi kunci untuk memahami dan mengatasi rasa takut yang selama ini menghalangimu.
---
Kesimpulan
Ketakutan saat trading itu wajar, terutama kalau kamu baru saja mengalami margin call atau kerugian besar. Tapi, dengan pengelolaan risiko yang tepat, disiplin, dan pendekatan yang lebih santai terhadap hasil, kamu bisa mengurangi rasa takut itu.
Ingat, trading itu bukan tentang selalu menang. Yang penting adalah bagaimana kamu mengelola risiko dan terus belajar dari setiap trade. Semakin kamu fokus pada proses dan bukan hasil, semakin besar peluangmu untuk sukses di jangka panjang. S o, take it easy, stay cool , dan jangan biarkan ketakutan mengendalikan tradingmu.
---
Semoga artikel ini bisa membantu kamu yang lagi berjuang mengatasi ketakutan dalam trading. Tetap semangat dan happy trading!
Apa Hubungan Trading dan Tinju?Banyak orang yang berpikir bahwa trading adalah jalan mulus menuju kekayaan dimana mereka berpikir mereka tidak akanrugi.
Pemikiran seperti itu sama naifnya dengan seorang petinju yang masuk ring dengan harapan tidak akan terkena satu pun pukulan.
Dalam tinju, bahkan petinju kelas dunia seperti Muhammad Ali atau Floyd Mayweather sekalipun, pasti pernah terkena pukulan. Begitu juga dalam trading.
Anda mungkin memilih aset yang tampak menjanjikan, atau mengikuti tren pasar yang dianggap aman, namun kerugian tidak bisa dihindari.
Entah itu karena pasar yang anjlok, skandal perusahaan, atau perubahan ekonomi yang tak terduga, pukulan-pukulan akan datang.
Banyak investor/trader baru yang masuk ke pasar dengan harapan terlalu tinggi, berpikir bahwa strategi yang baik atau strategi yang diajarkan oleh para guru akan memberikan keuntungan konsisten. Ini seperti petinju pemula yang berpikir bahwa mereka bertanding tanpa terkena satu pun pukulan.
Faktanya, kerugian adalah bagian dari permainan. Kerugian tidak bisa dihindari.
Pertanyaan sebenarnya adalah, bagaimana Anda merespon ketika terkena pukulan? Apakah panik dan menjual semua aset saat harganya jatuh, atau tetap tenang, menyusun ulang strategi, dan bertahan?
Sama seperti tinju, sukses dalam trading membutuhkan disiplin, pertahanan (diversifikasi), dan kesabaran.
Tidak ada petinju yang memenangkan setiap ronde, tidak ada petinju yang bertanding tanpa mendapatkan pukulan dan tidak ada trader yang selalu untung di setiap transaksi.
Namun, mereka yang belajar dari pukulan, tetap gigih, dan berani bangkit setelah jatuh, adalah mereka yang akhirnya keluar sebagai pemenang.
Jika Anda belum siap untuk rugi, berarti Anda belum siap untuk trading. Sesederhana itu
Ketika Strategi dan Keseharian Belum SinkronKali ini saya ingin berbagi pengalaman salah satu teman yang sedang dalam bimbingan dengan saya di dunia trading. Kisahnya mungkin relate dengan banyak dari anda yang sedang mencari jalan di antara strategi trading dan keseharian hidup. Cerita ini sangat membuka mata saya akan pentingnya keseimbangan dalam trading.
Teman saya ini sudah menemukan strategi yang cukup solid dan terbukti berjalan dengan baik berdasarkan data backtest dan analisis yang dia lakukan. Namun, masalah yang dia hadapi adalah strategi ini belum sepenuhnya sinkron dengan kesehariannya. Dia bilang, kadang-kadang tidak bisa selalu mantau pergerakan harga di depan chart, atau sebaliknya, malah terlalu lama di depan chart. Ini yang membuat tradingnya sering kali nggak maksimal.
Waktu terlalu lama di depan chart, dia sering overtrade atau mengambil risiko yang terlalu besar. Sebaliknya, ketika nggak bisa memantau dengan rutin, dia malah kehilangan momentum yang bagus. Akibatnya, meskipun strateginya secara teori berjalan, hasil nyatanya seringkali berbeda jauh dari ekspektasi.
Masalah lain yang membuatnya lebih stress adalah soal finansial. Dia membutuhkan penghasilan untuk menutupi kebutuhan hidup selama beberapa bulan ke depan. Meski ada modal untuk di-tradingkan dan strateginya sudah teruji, eksekusi yang tidak sinkron ini membuat profit yang diharapkan tidak kunjung datang. Tekanan finansial ini, tentu saja, semakin memperparah kondisi emosionalnya dalam trading.
Apa yang Bisa Dipelajari dari Pengalamannya?
Berikut beberapa hal yang dia bagikan pada saya untuk dibagikan, dan yang juga saya coba tekankan padanya:
Manajemen Waktu dan Emosi: Salah satu tantangan besar dalam trading bukan cuma menemukan strategi yang profitable, tapi bagaimana kita bisa mengatur waktu dan emosi. Terlalu lama di depan chart bisa mengganggu emosi dan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak rasional. Sebaliknya, kalau terlalu jarang mantau, kita bisa melewatkan peluang yang bagus.
Strategi Fleksibel untuk Gaya Hidup: Kami mulai mendiskusikan strategi yang lebih sesuai dengan rutinitas hariannya. Salah satunya adalah mencoba beralih ke timeframe yang lebih besar, seperti daily atau swing trading. Dengan begitu, dia tidak perlu memantau chart setiap saat, dan ini memberinya ruang untuk menjalani aktivitas lainnya tanpa stres berlebihan.
Pisahkan Uang untuk Kebutuhan Hidup dan Uang Trading: Salah satu pelajaran terpenting adalah jangan menaruh semua uang untuk trading. Membagi uangnya sebagian untuk kebutuhan pokok, dan sebagian lagi untuk trading. Dengan cara ini, kalaupun ada kerugian di market, itu tidak akan terlalu mengganggu kestabilan hidupnya.
Kesimpulan
Perjalanan trading teman saya ini mengajarkan kita bahwa trading adalah proses belajar yang panjang dan terus-menerus. Bukan hanya soal menemukan strategi yang bagus, tapi juga soal bagaimana menyesuaikannya dengan keseharian dan menjaga emosi. Bagi yang merasa strateginya belum sinkron dengan gaya hidup, mungkin ada baiknya mencoba menyesuaikan sedikit dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Trading bukan soal menjadi sempurna, melainkan soal beradaptasi. Semoga pengalaman ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi anda yang sedang berjuang dalam perjalanan trading!
Terimakasih dan semoga beruntung!
Mengapa Trading di Luar Jam Ideal Bisa MerugikanSebagai seorang trader dengan pengalaman 5 tahun, saya sudah belajar banyak hal dalam perjalanan ini, termasuk pelajaran pahit mengenai trading di luar sesi yang seharusnya. Dulu, saya sering terjebak dalam kebiasaan kurang baik: melakukan day trading dan scalping di luar jam trading ideal. Hasilnya? Kerugian dan tekanan mental yang seharusnya bisa dihindari.
Bayangkan, kita sudah punya rencana trading, sudah menganalisis market, dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk masuk. Namun, tiba-tiba muncul rasa tidak sabaran. Dalam situasi seperti itu, saya sering mencoba memanfaatkan sesi yang bukan "golden time" hanya demi mengejar peluang, bahkan ketika volatilitas pasar sedang rendah. Seperti yang mungkin sudah banyak diketahui, sesi terbaik untuk trading biasanya saat pasar London dan New York terbuka. Di luar sesi tersebut, market cenderung bergerak lebih lambat dan sering kali, spread menjadi lebih tinggi.
Ketika saya memaksakan diri untuk trading di sesi yang kurang aktif, hasilnya sering tidak konsisten. Ada banyak noise di market yang membuat stop loss lebih sering tersentuh, dan akhirnya malah menurunkan performa trading. Dari sini, saya belajar bahwa disiplin dalam mengikuti sesi trading yang tepat adalah kunci untuk menjaga konsistensi profit. Jangan tergoda untuk membuka posisi di luar jam-jam ideal hanya karena ingin "aksi." Sering kali, lebih baik bersabar dan menunggu peluang yang jelas pada waktu yang tepat.
Jadi, bagi teman-teman yang masih sering trading di luar sesi ideal untuk day trade dan scalping, coba pertimbangkan lagi. Tidak ada salahnya untuk menahan diri dan fokus pada waktu yang lebih kondusif. Lagipula, trading itu ibarat maraton, bukan sprint.
Cara Memulai Trading versi BeTa (Belajar_Trading Official TV)Trading adalah kegiatan bertransaksi antara seseorang dengan orang lain atau institusi. Transaksi pada umumnya berupa Jual dan Beli, dengan tujuan utama adalah mendapatkan untung/profit, baik berupa material (uang, barang dsb) maupun non material (psikologis, pencerahan dll).
Untuk kegiatan Trading yang dalam tulisan ini fokuskan adalah terkait dengan Trading di dunia digital. Dengan filosofi yang dasar yang sama, maka saya akan mencoba menjabarkan bagaimana memulai melakukan trading di dunia digital yang baik dan memperoleh hasil yang optimal.
1. Niat untuk Profit
Sebelum memulai trading terutama di bisnis yang high risk-high return, pastikan Anda tahu risiko dalam bertrading dan return yang akan diperoleh. Return atau Profit adalah buah manis dari trading setelah kita meminimalisasi Risiko yang ada. Jika niat kita adalah menedapatkan Profit, pastikan kita mulai memainkan orkestratik trading secara cantik, sehingga meminimalisasi risiko dan membesarkan peluag profit. Orkestratik yang dimaksud adalah Mindset, Money Management (MM) dan Setup. Selayaknya kita bekerja disuatu perusahaan misalnya, maka ketika kita niat untuk mendapatkan gaji (profit) maka apapun persyaratan, kegiatan profesional yang dilakukan kita tentunya akan kita lakukan, bukan hanya sekedar rebahan atau malas-malasan, betul kan?
2. Pelajari Dasar-dasar Trading
Dasar-dasar trading penting untuk diketahui, jika kita belum mantap dengan dasar-dasar tersebut, salah satunya carilah mentor/coach baik online maupun offline yang dapat membimbing dan bergabunglah dalam grup trading yang baik. Mempelajari dasar trading seperti : Candlestik, Trend Market, Analisa Fundamental, Sentimental, Tehnikal dll, penting untuk dilakukan sebelum memasuki Market. Bagi Saya pribadi, bergabung dengan club trading dan memiliki mentor/coach, jauh lebih efektif dalam menguasai dasar-dasar trading (Pengalaman pribadi) dibandingkan dengan belajar mandiri/autodidak.
3. Mantapkan Mindset, MM dan Setup
Penjelasan detail ini bisa dibaca dalam tread terpisah, tetapi secara ringkas adalah sebagai berikut :
- Mindset : Kita Trader/Investor, bukan Gambler/Penjudi
- MM : Pengaturan keuangan yang sesuai dengan Orkestratik Instrumen Trading yang lain
- Setup : Cari setup yang memiliki Win Rate lebih dari 80% ketika dilakukan Backtest minimal 3 Tahun Terakhir (Tradingview memfasilitasi hal demikian, karena itu salah satu alasan saya memilih platform ini sebagai pijakan dasar). Jika kurang dari 80%, saran saya ganti atau cari dengan Setup yang lain.
Mungkin demikian beberapa Saran dan Pengalaman saya dalam memulai Trading. Jika teman-teman memiliki pengalaman atau saran yang lan, silakan dituliskan dalam kolom komentar.
Semoga Bermanfaat. Salam Profit.
Cara Entri Market versi BeTa (Belajar_Trading)Sebelum membahas detail cara entri market, silakan membaca terlebih dahulu tulisan kami :
1. Cara Memilih Pair dalam Trading :
2. Money Management (MM) by Belajar_Trading :
3. Mindset SL dan TP :
Sedikit mereview tulisan kami dalam setup Money Management (MM), sebagai berikut :
- Dengan Modal 500 USD - 1500 USD : Pair GBPUSD (GU) dan EURUSD (EU) dengan maksimal 2 Entri untuk tiap pair, masing-masing 0,01 Lot
- Modal 1501 - 5000 USD : Pair GU, EU, XAUUSD (XU), ETHUSD (ETH) dengan maksimal 3 Entri untuk tiap pair, GU-EU masing-masing 0,03 Lot, XU 0,01 Lot, ETH 0,1 Lot
- Modal >5000 USD : Pair GU, EU, XU, ETH dan BTC dengan maksimal 5 Entri untuk tiap pair, GU-EU masing-masing 0,05 Lot, XU 0,02 Lot, ETH 0,2 Lot dan BTC 0,01 Lot.
Sehinnga, dalam entri pun kita akan menyesuaikan setup tersebut. Misalnya ada contoh Sinyal Market Ethereum (ETH) untuk Sell Limit (Seperti Sinyal ini) yaitu :
Posisi Sell Limit :
- Area : 2778 - 2837
- Target awal : 2737
- Target jauh : 2690
ETH minimal modal 1501-5000 USD, maksimal entri 3 dengan masing-masing 0,10 Lot,
Maka kita akan entri Sell Limit di :
- Posisi 1 0,10 Lot di 2780, dengan set TP di 2740
- Posisi 2 0,10 Lot di 2820, degan set TP 2740
- Posisi 3 0,10 Lot di 2850, dengan set TP di 2690.
Setelah itu, buat sinyal notifikasi (set notif, namun tidak semua broker bisa) di titik 2690, tujuannya adalah untuk mengetahui kalau titik itu sudah tersentuh dulu, maka setup akan cancel atau batal.
Demikian cara entri market versi BeTa (Belajar Trading).
Semoga Bermanfaat. Salam Profit.
Mindset Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) versi BeTaTP adalah suatu kegiatan Trader yang mengambil keuntungan dari entri/masuk ke dalam market. TP bisa terjadi ketika entri yang dilakukan sudah mengalami pergerakan yang menguntungkan sesuai dengan prediksi/analisis yang dilakukan.
Sebagian besar, sebelum masuk/entri ke dalam market dibuatlah skema minimal skema 2 titik, yaitu TP dan Stop Loss (SL), dengan minimal perbandingan 1 : 1, ada pula yang 1,5 : 1, 2 : 1 dan sebagainya, tergantung trading style masing-masing. Apakah itu baik? Menurut saya, baik-baik saja, selama pergerakan market sesuai dengan harapan dan pengaturan keuangan (money management/MM) dilakukan dengan baik, namun, ada kalanya pergerakan market sebaliknya atau bahkan tidak sesuai dengan analisis yang dilakukan. Bukannya untung, malah buntung.
Oleh karena itu, bagi kami di Belajar Trading, TP tidaklah selalu harus sampai pada titik TP yang ditetapkan sebelumnya, Titik TP yang ditetapkan bagi kami adalah panduan titik yang akan dicapai oleh market, sesuai dengan setup ada, bukan patokan UTAMA harus di hold sampai titik tersebut, mengapa demikian, kareana sejatinya, salah satu hal penting dalam trading adalah "Melindungi Modal", jangan sampai, ketika kita terpaku dengan titik TP yang dituju, kita lupa untuk mengambil keuntungan yang bisa kita nikmati, bahasa mudahnya kami, "Ambil untung, ya ambil saja jika dirasa cukup", jika kurang, ketika sudah floating profit, pastikan memasang "Pengaman" dengan SL+ atau Trailing Stop dan tentunya siap dengan segala risiko serta drama market yang mungkin terjadi.
Bagaimana dengan SL? Dalam tulisan saya di MM dalam Forex versi Belajar_Trading (), bahwa kami tidak menggunakan SL Loss, SL yang kami gunakan adalah SL Plus/SL+/SL Profit. Mengapa demikian? Banyak faktor yang menjadi alasan :
1. SL Hunter. Apakah SL hunter itu nyata adanya? Menurut kami Iya, tapi pada prinsipnya bisa jadi itulah gerakan "Spekulan Market" atau gerakan lain. Hal tersebut normal? Menurut kami normal-normal saja dan bisa terjadi pada semua broker
2. Market Anomali. Bisa jadi para trader mengatakan market anomali karena tidak sesuai dengan analisis atau instumen/indikator yang digunakan. Tapi bagi kami, tidak ada yang anomali, kecuali mindset kita yang berfikir seperti itu. Sehingga sebagai trader yang bijak, kita harus punya strategi dalam mengantisipasi hal tersebut
3. Menghancurkan Mental Trader. Kami memiliki Quote : "Hanya trader yang tidak yakin dengan Setup nya lah yang menggunakan SL Loss". Apakah Qoute itu benar? Silakan para pembaca menilai sendiri
4. Membatasi Kerugian dilakukan sebelum Trading. Jika alasan membatasi kerugian HARUS menggunakan dengan mensetting SL Loss, bagi kami tidak demikian. Trading adalah rangkaian seorang Trader untuk membuat Mindset, Setup dan Penunjangnya menjadi satu kesatuan yang harmonis, tidak berdiri sendiri atau bahkan saling bertentangan, ibarat konser musik, adanya banyak instrumen maupun personal bisa disatukan dalam setup yang baik sehingga dihasilkan suara yang merdu, indah dan enak didengar, itulah menurut saya yang dinamakan Trader sejati.
Bagaimana dengan Cut Loss? Mungkin Cut Loss ini akan saya bahas di lain kesempatan, yang jelas, sejauh ini dengan Mindset, Setup dan MM yang kami lakukan, sangat jarang sekali kami melakukan itu.
Tulisan ini murni pemikiran pribadi saya, tidak ada konflik kepentingan di dalam tulisan saya. Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan.
Jika ada diskusi, silakan dituliskan didalam kolom komentar. Semoga bermanfaat. Salam Profit.
Saran Pemilihan Pair Dalam Forex Versi Belajar TradingMungkin ada pertanyaan, mengapa memberikan gambaran chart pada pair-pair itu saja? EURUSD (EU), GBPUSD (GU), XAUUSD (XU), ETHUSD (ETH), BTCUSD (BTC) saja, tidak lebih banyak pair atau coin-coin yang lain?
Sebelum membahas itu sebaiknya kita harus tahu apa itu pair atau pasangan dalam forex? Dalam trading atau investasi pasti ada pembanding antara satu mata uang/aset dll dengan yang lain itulah yang dinamankan pair, sehingga muncullah suatu grafik perbandingan tersebut, baik dalam bentuk candlestik, garis, area, kolom dll.
Memilih pair yang tepat, sangat penting dalam kita memasuki/entri dalam dunia Trading dan Investasi. Banyak Trader yang memiliki setup, mindset, money management (MM) yang baik namun kurang tepat dalam memilih pair yang tepat. Sehingga bukannya untung/profit tetapi malah buntung/loss.
Bagi saya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pair dalam trading dan investasi :
1. Memiliki kredibilitas yang baik (biasanya aktivitas dalam 2-5 tahun terakhir baik) dan kemungkinan menjadi zero value (tidak bernilai) nya kecil
2. Memiliki range spread yang kecil atau bahkan 0
3. News Respond yang baik
4. Volatitilas Tinggi dengan hasil backtest yang baik , minimal winrate dari backtest lebih dari 80%, setup yang kurang dari 80% lebih baik skip/ganti setup.
5. Tidak banyak drama pergerakan harganya , terutama spekulasi yang tinggi, ditunjukkan dengan banyaknya wick/tail/ekor dari suatu pergerakan market di timeframe yang relatif kecil (H1, H4 dan Daily)
Sehingga dengan beberapa pertimbangan, saya memutuskan untuk sementara dalam trading forex ini hanya masuk di pair : GU, EU, XU, ETH dan BTC saja dulu.
Mungkin jika ada usul, saran maupun pencerahan dari sobat trader yang lain untuk saya entri, silakan dituliskan dalam kolom komentar.
Salam Profit.
Money Management (MM) dalam Forex versi Belajar TradingMoney management atau pengaturan keuangan sangatlah penting dalam forex. Seseorang bisa berjaya atau sukses karena MM yang baik, sebaliknya bisa hancur lebur tanpa sisa karena MM yang buruk.
MM seorang Trader sangat tergantung dari Mindset, Setup dan Gaya Trading yang digunakan oleh setiap Trader, mungkin ada yang sama atau bahkan berbeda sama sekali, karena dalam setiap analisis seorang trader, ada indikator, intrumen maupun fondasi tehnikal, fundamental maupun sentimental yang digunakan, dan itu sangat banyak sekali variabilitasnya.
Gaya trading yang saya gunakan adalah menggunakan pola tehnikal dalam setup dan TANPA MENGGUNAKAN SL LOSS. Hal tersebut berdasarkan pengalaman, backtest yang cukup intens dan winrate yang tinggi di hampir semua pair. Dengan gaya trading secara umum tersebut, kami membuat beberapa panduan MM yang menopang atau menyesuaikan gaya tersebut.
Adapun MM yang saya gunakan adalah sebagai berikut :
- Dengan Modal 500 USD - 1500 USD : Pair GBPUSD (GU) dan EURUSD (EU) dengan maksimal 2 Entri untuk tiap pair, masing-masing 0,01 Lot
- Modal 1501 - 5000 USD : Pair GU, EU, XAUUSD (XU), ETHUSD (ETH) dengan maksimal 3 Entri untuk tiap pair, GU-EU masing-masing 0,03 Lot, XU 0,01 Lot, ETH 0,1 Lot
- Modal >5000 USD : Pair GU, EU, XU, ETH dan BTC dengan maksimal 5 Entri untuk tiap pair, GU-EU masing-masing 0,05 Lot, XU 0,02 Lot, ETH 0,2 Lot dan BTC 0,01 Lot
Kita sangat menyadari bahwa sesama trader tidak seharusnya mengambil keuntungan dari trader yang lain, berbagi ilmu dan pengalaman secara gratis merupakan salah satu berkah seorang trader, karena Trader sejati mendapat keuntungan (Profit) hanya dari cara dia bertrading di dalam ranah investasi yang baik (Forex, Saham, Kripto, Emas dll). Sehingga jadilah Trader yang Bijak dan selalu menjadi berkah untuk sesama Trader, bukan memanfaatkan kelemahan Trader lain untuk kepentingan pribadi.
Semua yang saya tulis adalah murni pemikiran pribadi, tidak ada konflik kepentingan dalam tulisan saya. Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Demikian MM menurut versi saya (akun resmi Belajar Trading), semoga bermanfaat.
Salam Profit.
Hindari Perilaku Berjudi dan Pentingnya KetidaktahuanSebagai trader, kita semua memiliki kecenderungan alami untuk berjudi di pasar keuangan. Ini seringkali disebabkan oleh dorongan psikologis untuk mencari sensasi dan kepuasan instan. Namun, penting bagi kita untuk memahami bahaya dari perilaku ini dan mencari solusi untuk mengatasinya.
Kenapa Kita Berjudi di Pasar Keuangan?. Yang sering dilakukan kebanyakan orang adalah Overtrading, Melakukan terlalu banyak transaksi tanpa analisis yang memadai; Chasing Losses, Berusaha mengembalikan kerugian dengan mengambil risiko yang lebih besar; Overconfidence, Merasa terlalu percaya diri setelah beberapa transaksi berhasil, sehingga mengabaikan analisis yang lebih mendalam.
Solusi yang saya bagikan di postingan kali ini mungkin tidak pernah dibagikan oleh analis atau trader lainnya, namun dengan memahami hal ini lah, anda mungkin dapat lebih bertahan di pasar keuangan.
Pertama adalah mengakui Batasan Pengetahuan dan menyadari bahwa anda tidak tahu segalanya sehingga membuat anda lebih berhati-hati. Dengan kesadaran akan hal itu, saya rasa tidak akan ada yang namanya over confidence?. Seperti takdir, dengan memahami bahwa anda tidak tahu apa yang akan terjadi 1 hari dari sekarang, anda tidak mungkin membelanjakan semua uang anda setelah gajian, bukan?.
Kedua adalah Penelitian dan Analisis. Karena Trading tanpa pengetahuan yang cukup sama dengan berjudi. Memang, untuk beberapa hal, kadang saya menggunakan bahasa 'main' atau 'bermain' untuk trading. Namun hal itu oleh kebanyakan orang malah dianggap sebagai permainan analisa. Padahal tujuan saya agar trading itu sendiri mudah dicerna karena sejauh ini, trading masih tetap dianggap sebagai pekerjaan tersulit - padahal tidak sesulit itu jika terbiasa mengelola psikologi. Intinya, Selalu lakukan riset dan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan.
Untuk Strategi Mengurangi Risiko, saya rasa tidak perlu banyak penjelasan, cukup Diversifikasi dan Manajemen Risiko dengan tidak menaruh semua dana dalam satu aset, Menggunakan stop-loss dan limit orders untuk mengontrol kerugian, Menggunakan Posisi Kecil dan meningkatkannya seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman. Selalu menggunakan Akun Demo untuk berlatih/mencari edge dari sebuah strategi sebelum bertransaksi dengan uang sungguhan untuk memahami dinamika pasar tanpa risiko finansial.
Jadi, Kesimpulannya tendensi untuk berjudi di pasar keuangan adalah sesuatu yang alami, tetapi dapat dikendalikan. Dengan mengakui dan menyadari bahwa sebenarnya anda tidak tahu banyak di pasar keuangan dan menggunakan risiko terkecil yang mampu anda tanggung kerugiannya, anda akan paham bahwa itu adalah kunci untuk menghindari kerugian besar. Selain itu pertimbangkan untuk selalu mengedukasi diri secara terus-menerus dan menggunakan manajemen risiko yang baik untuk meningkatkan peluang sukses di pasar keuangan.
Dengan pemahaman yang tepat dan disiplin dalam menerapkan strategi ini, anda bisa menjadi trader yang lebih bijak dan sukses. Jangan ragu untuk berbagi pandangan Anda di kolom komentar. Selamat trading, dan semoga beruntung! 🚀📈
Pertemuan Saya Dengan Trader Sukses Dengan Pengalaman 10 TahunBaru-baru ini, saya berkesempatan bertemu dengan seorang trader berpengalaman yang telah lebih dari satu dekade berkecimpung di dunia trading. Dari pertemuan ini, saya belajar beberapa hal berharga yang ingin saya bagikan kepada komunitas Tradingview.
1. Terimalah Kebosanan 📉
Trading bukanlah tentang selalu berada dalam aksi. Terkadang, kebosanan adalah teman terbaik Anda. Sering kali, trading terbaik justru terjadi ketika kita bersabar dan menunggu setup dengan probabilitas tinggi. Jangan tergoda untuk selalu aktif melakukan transaksi.
2. Kesabaran adalah Kunci 🔑
Trader berpengalaman ini menekankan pentingnya kesabaran dalam trading. Menunggu momen yang tepat bisa berarti perbedaan antara profit dan loss. Ingat, bukan jumlah transaksi yang penting, tetapi kualitas dari setiap transaksi.
3. Fokus pada Rencana Trading 📝
Memiliki rencana trading yang jelas dan disiplin untuk mengikutinya adalah hal yang sangat penting. Rencana ini harus mencakup kapan masuk dan keluar dari posisi, serta manajemen risiko yang tepat.
4. Manajemen Risiko yang Baik 💼
Jangan pernah meremehkan pentingnya manajemen risiko. Pastikan Anda tidak mempertaruhkan lebih dari yang Anda mampu untuk kehilangan. Dengan manajemen risiko yang baik, Anda dapat melindungi modal Anda dan tetap dalam permainan untuk jangka panjang.
5. Terus Belajar dan Beradaptasi 📚
Dunia trading selalu berubah. Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi dengan kondisi pasar. Ikuti perkembangan terbaru dan selalu cari cara untuk meningkatkan strategi trading Anda.
Pertemuan ini memberikan saya wawasan berharga tentang pentingnya kesabaran, disiplin, dan manajemen risiko dalam trading. Semoga edukasi ini bermanfaat bagi komunitas kita dan membantu kita semua menjadi trader yang lebih baik.
Selamat trading dan semoga beruntung!
1 Alasan Kenapa Trading Dapat Memicu Stress.Pada tahun 1967 diadakan sebuah penelitian yang disebut Whitehall study. Penelitian ini cukup fenomenal pada masanya karena untuk pertama kalinya mengungkap bagaimana stres dari pekerjaan mempengaruhi kesehatan dan umur.
Dalam studi ini, Profesor Michael Marmot memantau 28.000 pekerja kantoran di Inggris selama 40 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa posisi pekerjaan memiliki dampak signifikan terhadap tingkat stres dan kesehatan seseorang.
Asumsi awal adalah, orang dengan jabatan tinggi akan cenderung lebih stres daripada orang dengan jabatan rendah.
Kenapa? Karena orang dengan jabatan yang tinggi memiliki tanggung jawab dan beban pekerjaan yang lebih berat.
Tapi Whitehall study menunjukkan hasil yang sangat berbeda.
Hal yang terjadi adalah kebalikannya.
Ternyata mereka dengan jabatan yang lebih rendah justru lebih stres, memiliki kesehatan yang lebih buruk, dan risiko kematian dini yang lebih tinggi.
Kenapa?
Ini karena mereka memiliki lebih sedikit kendali atas pekerjaan mereka, yang semuanya berkontribusi pada tingginya tingkat stres dan masalah kesehatan.
Jadi penyebab stres adalah karena kita tidak memiliki kendali.
Coba bayangkan beberapa situasi berikut:
Anak anda tidak mengikuti apa yang anda minta seperti mengerjakan PR. Ini membuat anda stres. Kenapa? Karena anda tidak memiliki kendali atas anak anda.
Contoh yang lain adalah pada bidang keuangan. Anda mencoba mengatur pengeluaran bulanan, tetapi biaya tak terduga, seperti perbaikan rumah atau pengeluaran medis, muncul. Ini bisa membuat Anda merasa kehilangan kendali atas keuangan Anda yang kemudian memicu stres.
Atau, di tempat kerja, proyek yang sedang Anda tangani menghadapi hambatan seperti perubahan besar dalam persyaratan atau tenggat waktu yang semakin dekat. Anda ingin mengubah ini, tapi kendali ada di atasan anda.
Ketiga situasi ini sama-sama dapat memicu stres. Kenapa? Karena anda tidak memiliki kendali.
Trading erat kaitannya dengan kendali. Kenapa? Karena dalam trading, kita sering merasa tidak memiliki kendali atas pergerakan pasar. Meskipun kita sudah menganalisis dan membuat strategi, pasar tetap bisa bergerak secara tak terduga. Hal ini bisa memicu stres yang tinggi, terutama saat menghadapi kerugian.
Trader yang kurang pengalaman mungkin merasa seperti mereka berada di belas kasihan pasar, yang bisa sangat menegangkan. Bahkan trader berpengalaman pun bisa merasa tertekan oleh volatilitas pasar. Rasa kurang kendali ini sama seperti yang dirasakan oleh pekerja dalam studi Whitehall yang berada di posisi rendah.
Namun, ada cara untuk mengurangi stres ini. Seperti dalam pekerjaan, di mana meningkatkan kendali atas lingkungan kerja dapat mengurangi stres, dalam trading, kita bisa mengendalikan risiko dengan menggunakan teknik manajemen risiko yang baik, mengikuti rencana trading yang sudah dibuat, dan terus belajar tentang pasar.
Dengan demikian, meskipun tidak dapat mengendalikan pasar, kita dapat mengendalikan bagaimana kita bereaksi terhadap pergerakan pasar, yang pada akhirnya dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik kita.
Semoga sukses.
Tim Tradingview Indonesia.
Recency : Mengapa kita Harus Melihat Gambaran Besarnya!Suatu hari saya libur kerja, dan istri saya sibuk dengan pekerjaannya. saya mengurus rumah, mengerjakan pekerjaan rumah, dan bahkan mengajak anak-anak makan keluar.
Sore harinya istri saya pulang dan saya memutuskan untuk duduk dan bermain video game.
Melihat ini, dia bertanya, “Seharian pasti kamu main game aja ya?” saya terkejut. Wanita itu, teganya dia? saya melakukan pekerjaan rumah dan menjaga anak-anak sepanjang hari!
Percayalah betina, ini lebih melelahkan dibandingkan pekerjaanmu di kantor. (saya ga ngomong gini di depan dia)
Asal tahu ya. menjaga anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga sangat melelahkan. Ini adalah pekerjaan penuh waktu dan sering kali diremehkan.
Setiap orang tua tahu bahwa mengasuh anak membutuhkan perhatian dan tenaga yang terus-menerus!
Di saat-saat bermain game itu, saya benar-benar melepas penat dari stres hari itu. Penting bagi orang tua untuk memiliki waktu senggang dan menikmati sedikit me time biar ga stress. Mental health is important, you know.
Tapi istri saya, wanita itu berasumsi kalau saya main game sepanjang hari karena dia melihat saya main game saat di sudah di rumah sepulang kerja
Ini, adalah contoh klasik dari recency effect.
Recency effect seperti mengingat akhir sebuah film dan melupakan keseluruhan cerita yang membentuk film tersebut. Hanya karena tokoh utamanya mati di akhir cerita, belum tentu filmnya jelek.
Ini tidak masuk akal, bukan? Maksud saya, hanya karena istri saya terakhir kali melihat saya bermain video game, dia berasumsi itulah yang saya lakukan sepanjang hari.
Kamu terlalu cepat mengambil kesimpulan dasar wanita. (sekali lagi saya ga ngomong gini di depan dia)
Penelitian Bennet Murdock pada tahun 1962 memberikan dukungan empiris untuk hal ini.
thedecisionlab.com
Dalam eksperimennya, peserta diminta mengingat kata-kata dari sebuah daftar. Ia menemukan bahwa orang cenderung mengingat beberapa kata pertama (efek primer) dan beberapa kata terakhir (recency effect). Kata-kata di tengahnya mungkin sudah terlupakan.
Ini menyiratkan bahwa ingatan kita condong ke informasi terkini.
Murdock memplot hasil eksperimennya pada sebuah grafik yang menunjukkan kurva posisi yang jelas. Performa memori tinggi pada kata-kata awal, menurun di tengah, dan memuncak lagi pada beberapa kata terakhir.
Hal ini jelas menyatakan bahwa ingatan memberi lebih banyak sorotan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini.
Menurut saya, ini karena otak bekerja seperti kamera, menangkap cuplikan pengalaman kita. Cuplikan terbaru masih terlihat di permukaan, mudah dilihat dan diakses.
Gambarnya segar dan jelas, seperti foto yang baru saja diambil. Seiring berjalannya waktu, karena semakin banyak foto yang ditambahkan, foto-foto sebelumnya akan terkubur di bawah tumpukan dan menjadi semakin sulit diakses.
Kaitannya dengan investasi
Dalam investasi, Recency effect seperti hanya melihat bab terakhir sebuah buku dan mengabaikan sisanya.
Investor, yang terpengaruh oleh peristiwa baru-baru ini, mungkin percaya bahwa tren jangka pendek, baik atau buruk, akan terus berlanjut. Bias ini dapat menyebabkan kesalahan.
Bayangkan sebuah saham harganya naik banyak akhir-akhir ini, menjulang seperti tugu Jogja.
Seorang investor mungkin berpikir bahwa hal baik ini akan terus berlanjut dan membuat pilihan yang optimis.
Buy! begitu isi kepalanya.
Tapi, ini seperti menilai buku dari halaman terakhirnya. Cerita selengkapnya, termasuk tren jangka panjang dan data historis, fundamental jauh lebih penting.
Selain itu, bereaksi cepat terhadap berita pasar terkini bisa bersifat impulsif, seperti membuat penilaian berdasarkan bab terakhir tanpa membaca keseluruhan buku. Hal ini sering kali bertentangan dengan prinsip investasi jangka panjang.
Terakhir, jika seorang investor baru-baru ini melihat harga saham yang naik banyak, maka dia mungkin akan mengabaikan resiko, melupakan fluktuasi pasar.
Sama seperti dalam cerita di mana seseorang dinilai karena bermain video game, tanpa melihat keseluruhan pekerjaan pada hari itu, investor mungkin salah menilai suatu saham berdasarkan kinerja harga terkini, bukan gambaran keseluruhan.
Intinya, recency effect dalam berinvestasi adalah kondisi dimana kita terlalu fokus pada peristiwa-peristiwa terakhir atau terkini.
Dan otak kita, secara bawaan menilai kejadian terakhir adalah representasi dari semuanya. Membuat kita melupakan informasi penting lain seperti kinerja, kondisi ekonomi ataupun trend dari sebuah saham.
Mitos dan Kenyataan: Imbal Hasil 9% per Bulan dalam TradingHalo Teman TradingView,
Hari ini, saya ingin berbicara tentang salah satu mitos yang sering muncul dalam dunia trading: mencapai imbal hasil 9% per bulan. Banyak trader baru mungkin tergoda oleh ide menghasilkan pengembalian yang tinggi dalam waktu singkat, tetapi ada beberapa kenyataan penting yang perlu dipertimbangkan.
1. Variabilitas Kinerja
Perlu diingat bahwa kinerja trading sangat bervariabel. Ada trader yang mungkin mencapai 9% atau lebih dalam satu bulan, tetapi bisa saja mengalami kerugian dalam bulan berikutnya. Konsistensi adalah tantangan utama dalam trading.
2. Manajemen Risiko
Trader yang berhasil dalam jangka panjang biasanya memiliki strategi trading yang baik dan efektif dalam mengelola risiko. Manajemen risiko yang kuat adalah kunci keberhasilan trading jangka panjang.
3. Penggunaan Leverage
Beberapa trader mungkin mencapai hasil tinggi dengan menggunakan leverage (pinjaman modal). Leverage dapat meningkatkan potensi pengembalian, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian yang signifikan.
4. Instrumen Perdagangan
Tingkat pengembalian yang dapat dicapai dalam trading tergantung pada jenis instrumen yang diperdagangkan. Perdagangan saham mungkin memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, sedangkan forex memiliki volatilitas yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar.
5. Pengalaman dan Pendidikan
Trader yang sukses sering memiliki pendidikan dan pengalaman yang kuat dalam analisis pasar dan strategi trading. Mereka juga mengikuti rencana trading yang solid.
6. Kondisi Pasar
Kinerja trader dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar yang berubah-ubah, berita ekonomi, atau peristiwa geopolitik. Dalam kondisi tertentu, mencapai imbal hasil 9% per bulan mungkin menjadi lebih sulit.
Kesimpulan:
Mencapai imbal hasil 9% per bulan dalam trading bukanlah norma, dan bahkan trader berpengalaman pun tidak selalu mencapai tingkat pengembalian yang konsisten. Kunci untuk sukses dalam trading adalah memiliki ekspektasi yang realistis, manajemen risiko yang baik, dan rencana trading yang disiplin. Trading adalah aktivitas yang berisiko, dan perlu diingat bahwa kerugian juga merupakan bagian dari permainan ini :).
Semoga posting ini membantu menjernihkan beberapa mitos seputar trading. Selalu berdagang dengan bijak dan selalu perhatikan manajemen risiko Anda.
Semoga Beruntung! Selamat Trading!
Trader dan NahkodaHalo Sobat Traders, kita akan memahami dunia trading melalui perspektif yang unik, yakni melalui analogi seorang Nahkoda yang berpengalaman.
Bayangkan seorang trader sebagai seorang nahkoda, yang dengan penuh keterampilan dan pengalaman mengarahkan perjalanan mereka melalui lautan yang tak terduga dari pasar keuangan.
Seperti seorang nahkoda yang mengandalkan strategi, peta navigasi, dan alat navigasi untuk membimbing kapalnya, seorang trader menggunakan analisis yang cermat, data yang akurat, dan instrumen perdagangan yang tepat untuk membimbingnya melalui dunia keuangan yang kompleks ini.
1. Portofolio sebagai Kapal : Portofolio seorang trader adalah kapal mereka dalam perjalanan finansial. Sebagaimana seorang nahkoda merawat dan mengarahkan kapalnya, seorang trader harus secara aktif mengelola dan mengawasi portofolio investasinya.
Mereka harus melakukan diversifikasi dengan bijak, memilih dengan hati-hati aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio mereka, dan menjaga keseimbangan yang tepat untuk menghindari risiko yang tidak perlu.
2. Analisis Pasar sebagai Peta Navigasi: Analisis pasar adalah alat penting yang digunakan oleh trader, seperti peta navigasi yang digunakan oleh seorang nahkoda untuk menemukan jalur yang benar di lautan yang luas.
Trader mengandalkan berbagai alat analisis, termasuk grafik, indikator teknis, analisis fundamental, dan berita ekonomi, untuk menciptakan "peta" yang membantu mereka memahami tren pasar, potensi peluang, dan risiko yang mungkin muncul.
3. Tren dan Sinyal sebagai Panduan: Seperti seorang nahkoda yang mengandalkan bintang dan penanda lainnya sebagai panduan di lautan, trader mengandalkan tren pasar dan sinyal perdagangan sebagai panduan untuk mengambil keputusan perdagangan yang bijaksana.
Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai strategi analisis teknis dan fundamental serta kemampuan untuk mengidentifikasi peluang perdagangan yang kuat.
4. Volatilitas sebagai Badai Finansial: Analogi ini menggambarkan volatilitas pasar sebagai badai laut yang tak terduga. Seperti seorang nahkoda yang harus menghadapi cuaca buruk di laut, trader juga harus siap untuk menghadapi fluktuasi tiba-tiba di pasar.
Mereka harus memahami bahwa volatilitas adalah bagian alami dari pasar dan memiliki strategi manajemen risiko yang kuat untuk melindungi portofolio mereka.
5. Pasar Bull dan Bear sebagai Arus Laut: Analogi ini menggambarkan pasar bull sebagai arus laut yang mendukung trader dan pasar bear sebagai arus laut yang menentang.
Trader harus mampu beradaptasi dengan kondisi ini. Di pasar 'Bull , mereka dapat merasakan angin di belakang mereka, sedangkan di pasar Bear , mereka harus berjuang melawan tekanan penurunan harga. Ini memerlukan disiplin dan kebijakan yang berbeda dalam pengambilan keputusan.
6. Kapal Kecil vs. Kapal Besar: Trader ritel, seperti kapal kecil, sering lebih fleksibel dalam pergerakan mereka. Mereka dapat dengan cepat masuk dan keluar dari pasar.
Di sisi lain, institusi finansial, seperti kapal besar, memiliki lebih banyak sumber daya tetapi mungkin kurang fleksibel dalam pergerakan mereka. Trader ritel harus menggunakan keunggulan mereka dalam fleksibilitas dan kecepatan untuk bersaing di pasar.
7. Tujuan Keuangan sebagai Pelabuhan: Sebagaimana seorang nahkoda menetapkan tujuan perjalanan mereka menuju pelabuhan tertentu, seorang trader juga memiliki tujuan keuangan yang ingin mereka capai. Strategi trading yang dipilih adalah rutenya.
Trader harus memiliki rencana yang baik dan disiplin untuk mencapai tujuan keuangan mereka, serta kesiapan untuk menyesuaikan rencana jika kondisi pasar berubah.
8. Manajemen Risiko sebagai Penghindaran Karang: Seperti seorang nahkoda yang berusaha untuk menghindari karang dan rintangan di laut, trader harus memiliki strategi manajemen risiko yang kuat. Ini melibatkan penentuan batasan risiko, penggunaan stop loss, dan pengaturan ukuran posisi yang sesuai untuk menghindari kerugian yang signifikan.
9. Pengetahuan Mendalam sebagai Navigasi yang Lancar: Seperti seorang nahkoda yang mengandalkan pengetahuan laut yang mendalam untuk navigasi yang lancar, trader juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar, instrumen finansial, dan strategi perdagangan. Pendidikan dan pengetahuan yang berkelanjutan adalah kunci keberhasilan dalam dunia trading.
10. Kesabaran sebagai Kunci Kedamaian: Seperti seorang nahkoda yang harus sabar menunggu cuaca yang baik atau peluang yang tepat, trader juga harus memiliki kesabaran. Mereka harus tahu kapan harus bertindak dan kapan harus menunggu, menghindari overtrading, dan mengikuti rencana mereka dengan kedisiplinan.
Melalui analogi seorang nahkoda, kita dapat lebih memahami tantangan kompleks yang dihadapi oleh seorang trader dalam mengarungi pasar finansial
Dalam dunia yang selalu berubah dari pasar finansial, seorang trader yang bijaksana adalah seperti seorang nahkoda yang terampil. Mereka menghadapi tantangan setiap hari, merencanakan perjalanan mereka dengan hati-hati, dan menavigasi melalui lautan volatilitas dengan disiplin yang tinggi.
Analogi nahkoda memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang peran seorang trader dalam mengelola risiko, membuat keputusan berdasarkan data yang akurat, dan menjaga kapital yang berharga. Seperti seorang nahkoda yang bertanggung jawab atas keselamatan kapal dan awaknya, seorang trader bertanggung jawab atas keselamatan portofolio dan modalnya sendiri, serta mereka yang telah mempercayakan dana kepada mereka.
Kita tidak dapat melupakan pentingnya pengetahuan yang mendalam, pembelajaran berkelanjutan, dan kedisiplinan yang ketat dalam perjalanan ini. Sebagai seorang nahkoda yang mahir, seorang trader harus terus memperbarui peta navigasi mereka, menjelajahi perairan yang belum terjamah, dan tetap siaga terhadap perubahan cuaca ekonomi yang tak terduga.
Dalam akhirnya, baik seorang nahkoda maupun seorang trader menghadapi tantangan besar untuk mencapai tujuan mereka. Namun, dengan strategi yang tepat, manajemen risiko yang bijaksana, dan komitmen untuk terus belajar, mereka dapat mengarungi lautan keuangan dengan keberhasilan dan keberlanjutan.
Semoga sukses untuk kita semua..'
Guppy Multi Moving Average IndicatorInfo tentang indikator Guppy:
Daryl Guppy, seorang trader profesional asal Australia, dikenal karena menciptakan Guppy Multiple Moving Average (GMMA). Indikator ini merupakan alat analisis teknis yang dirancang untuk memahami perubahan dalam tren dan kekuatan tren di pasar.
Guppy Multiple Moving Average (GMMA)
1. Komponen : GMMA terdiri dari dua set rata-rata bergerak eksponensial (EMA). Set yang pertama termasuk enam EMA jangka pendek (biasanya 3, 5, 8, 10, 12, dan 15 hari), yang mencerminkan perilaku trader jangka pendek atau pedagang intraday. Set kedua meliputi enam EMA jangka panjang (biasanya 30, 35, 40, 45, 50, dan 60 hari), yang mencerminkan pandangan trader institusional atau investor jangka panjang.
2. Interpretasi :
- Konvergensi & Divergensi : Saat EMA jangka pendek berkonvergensi atau mendekat, ini menunjukkan keraguan di kalangan trader jangka pendek. Ketika EMA jangka panjang berkonvergensi, ini mencerminkan kesepakatan di antara trader jangka panjang. Divergensi (penyebaran) menunjukkan kekuatan tren.
- Persilangan : Saat EMA jangka pendek melintasi EMA jangka panjang, ini bisa menandakan perubahan tren.
- Jarak Antara Dua Grup : Jarak yang lebih lebar antara dua grup EMA mencerminkan kekuatan tren yang lebih besar.
3. Tujuan : GMMA membantu trader mengidentifikasi apakah tren yang sedang berlangsung didukung oleh trader jangka pendek dan jangka panjang atau tidak. Hal ini membantu dalam mengambil keputusan perdagangan dengan lebih tepat.
Secara singkat, GMMA adalah alat yang membantu trader memahami dinamika tren pasar dengan cara yang lebih mendalam. Indikator ini menggabungkan pandangan jangka pendek dan jangka panjang untuk memberikan gambaran yang lebih holistik tentang arah dan kekuatan tren.
DIAGONAL - Gelombang motive (wave)Diagonal ini termasuk di motive wave. Isinya 12345.
Saya mengingatnya sebagai impulse yang isinya overlap. Ini opini pribadi dan untuk memudahkan mengingat saja.
Diagonal bukan impulse wave.
Karena wave 4 masuk ke area wave 1. Dan subwave nya selalu abc.
Saya share catatan belajar pribadi. Semoga bisa digunakan.
Kenapa BBCA Naik Terus?Underlying dari saham adalah perusahaan.
Perusahaan dibuat untuk menghasilkan laba.
Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang menghasilkan laba.
Tapi bukan hanya menghasilkan laba, laba perlu dihasilkan secara konsisten agar perusahaan bisa tumbuh.
Laba diukur dengan EPS atau Earning per share alias laba per saham
Jika laba adalah 10.000.000 dan jumlah saham beredar 100 lembar, maka EPS adalah 100.000
10.000.000/100
Sekarang, per laporan terakhir, pendapatan BCA adalah 27.8 Triliun dan laba bersih 12.6 T.
Saham beredar BCA adalah 123.28 miliar
Maka EPS BBCA adalah laba bersih dibagi jumlah saham beredar.
Hasilnya 102 rupiah
Namun melihat satu EPS saja tidak memberi tahu kita apapun mengenai sebuah perusahaan.
Laba harus dihasilkan secara konsisten.
Sekarang lihat data harga saham dan EPS BBCA per kuartal diatas.
Selama pandemi harga saham BBCA sempat anjlok 38.84%. Ini sudah bukan lagi definisi koreksi tapi bear market. (ada perbedaan antara koreksi dan bear market)
Sekarang anda lihat EPS BBCA di tahun 2020 dikuartal 2,3 dan 4 atau di bulan Juni, September dan December.
Akibat pandemi, pertumbuhan EPSnya minus yang artinya EPS BBCA turun jika dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya Wajar harga BBCA sempat sampai turun dalam.
Namun jika kita lihat trend data EPS diatas. (garis biru dibawah)
Maka dapat dilihat jika EPS BBCA secara jangka panjang konsisten meningkat.
Sekarang coba kita bandingkan dengan big bank lainnya
Terlihat jika pertumbuhan laba paling konsisten naik adalah BBCA
Jadi harga saham BCA cenderung naik karena labanya juga konsisten naik
Syarat "Gagal Trading" dan SolusinyaSemoga postingan ini bermanfaat.
Kalau syarat sukses sudah terlalu banyak yang bikin tulisan. Kali ini saya bikin syarat gagal, tujuannya sudah jelas, silakan syarat-syarat ini dihindari apabila mau sukses trading saham.
Tidak punya metode
Untuk gagal, ini adalah syarat pertama yang harus terpenuhi. Apa yang dimaksud dengan metode? Metode bisa banyak dan bermacam, tergantung tradernya. Bisa menggunakan trend following dengan memanfaatkan moving average, bisa menggunakan indikator seperti stochastic, rsi, macd. Atau bisa juga hanya menggunakan support resistance candle.
Yang terpenting adalah adanya harga masuk dan harga keluar, entry-exit, dan trailing stop yang jelas. Instruksi untuk keluar dari posisi yang ada. Keluar bisa stop loss atau take profit. Diulang ya: entry, exit, trailing stop.
Saran, tuliskan metode trading. Tips nya, kalau itu tidak cukup dituliskan dalam satu kertas berukuran kartu remi, berarti terlalu ruwet.
Tidak punya disiplin
Ini syarat kedua untuk gagal dalam trading. Disiplin yang dimaksud adalah setelah punya metode trading, lakukan. Kalau cara Anda melihat pergerakan harga hari ini berbeda dengan bulan lalu, ini menunjukkan dua hal: pertama, mungkin metode Anda belum clear, kedua, Anda tidak disiplin. Jadi harus konsisten menerapkan metode yang terbukti berhasil.
Harapan yang tidak realistis
Kalau Anda trading dengan uang 100 juta rupiah misalnya, dan berharap dalam satu tahun bertumbuh 50% - 100% nya, ini tidak realisitis. Lalu bagaimana yang realistis? Saya secara umum menyarankan untuk menggunakan BI Rate sebagai acuan. Misal BI Rate saat ini 5,75%, maka itu adalah target realistis yang perlu Anda capai dalam setahun. Bagaimana kalau lebih? Ya rejeki. Bagaimana kalau kurang? Ya diperbaiki performance nya.
Tips, sebagai trader pemula, Anda hanya perlu tidak kehilangan uang.
Tidak punya kesabaran
Di buku Technical Analysis of Stock Trend oleh Edwards and Magee, dijelaskan bahwa market trend hanya 30% dari siklus. Ini artinya 70% nya market tidak trending.
Jadi kalau Anda long term trader, hanya akan ada 2-3 profitable trade yang potensial dalam setahun. Sama halnya kalau Anda short term trader, mungkin hanya ada 2-3 profitable trade potensial dalam seminggu.
Yang terjadi adalah, karena trading ini menyenangkan (semua yang berhubungan dengan uang biasanya menyenangkan), jadinya Anda akan merasa kehilangan sesuatu jika tidak melakukan trade (trading). Lalu Anda mulai mengeksekusi trade dengan kualitas yang lebih jelek, dan jadi overtrading.
Jangan kuatir kehilangan kesempatan hari ini, karena akan ada lagi besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan. Itu pasti.
Kesimpulan
Singkat. Hindari 4 hal di atas. Miliki metode, lakukan dengan disiplin, tentukan target yang realistis, dan patience (sabar). Setelah itu Anda ukur performance trading Anda.
Semoga bermanfaat.