Inverted Yield CurveKurva yield atau yield curve adalah sebuah grafik yang menunjukkan bagaimana hasil (yield%) dari obligasi berubah seiring dengan waktu investasi. Biasanya, obligasi dengan jangka waktu lebih lama seharusnya memberikan hasil atau yield yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dengan jangka waktu lebih pendek.
Ini karena investor ingin mendapatkan bayaran lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko tambahan yang diambil dengan menahan investasinya lebih lama.
Namun ketika kurva yield terbalik, atau yang disebut yield curve,seperti yang terjadi belakangan ini, artinya obligasi jangka pendek memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi jangka panjang.
Ini berarti investor yang memiliki obligasi jangka pendek mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan investor yang memiliki obligasi jangka panjang. Ini juga mengindikasikan bahwa para investor khawatir tentang situasi ekonomi saat ini.
Mari kita lihat kurva yield untuk obligasi US Treasury pada tanggal 29 Maret 2023 sebagai contoh.
Yield dari obligasi dengan jangka waktu 2 tahun adalah 4,09%
Yield dari obligasi dengan jangka waktu 5 tahun adalah 3,7%,
Dan yield dari obligasi dengan jangka waktu 10 tahun adalah 3,6%.
Hal ini tidak biasa, karena investor biasanya menginginkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi jika mereka memliki obligasi dengan jangka waktu yang lebih lama. Hal ini disebabkan karena masa jatuh tempo yang lebih panjang lebih mungkin dipengaruhi oleh perubahan dalam ekonomi dan peristiwa lain yang dapat merugikan ekonomi secara keseluruhan. Sebagai contoh, kemungkinan GDP suatu negara mengalami koreksi dalam sepuluh tahun ke depan lebih tinggi dibandingkan dalam dua tahun ke depan.
Di pasar saat ini, dimana obligasi jangka 2 tahun memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan obligasi jangka 5 tahun dan 10 tahun mungkin mengindikasikan bahwa pelaku pasar mungkin sedang mengambil tindakan yang disebut "flight to quality" dengan menempatkan uang mereka dalam investasi yang lebih aman dan berisiko lebih rendah, dalam hal ini obligasi pemerintah.
Ini karena mereka khawatir tentang prospek jangka pendek ekonomi dan ingin melindungi uang mereka, meskipun harus menerima imbal hasil yang lebih rendah. "Flight to quality" ibaratnya pengemudi yang melambat dan berkendara lebih hati-hati dalam cuaca buruk untuk menghindari kecelakaan, meskipun itu akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai tujuan mereka namun setidaknya si pengemudi lebih aman!
Dalam ilmu ekonomi, situasi ini disebut dengan trade-off. Ini adalah ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan atau lebih yang saling bertentangan, di mana memilih salah satu pilihan akan mengorbankan pilihan yang lain. Dalam kasus pengemudi diatas, saat cuaca buruk, pengemudi dapat memilih:
Mengemudi lebih cepat dengan resiko kecelakaan yang lebih tinggi akan tetapi akan lebih cepat sampai tujuan
Atau
Mengemudi lebih lambat saat cuaca buruk dengan resiko yang lebih rendah tetapi akan sampai tujuan lebih lama.
Jadi si pengemudi rela lebih lama sampai tujuan asal resiko dia mengalami kecelakaan lebih rendah.
Dalam kasus inverted yield, maka pelaku pasar mengorbankan imbas hasil yang lebih tinggi demi mendapatkan keamanan dari uang mereka
Kita akan mencoba melihat data histori dari 3 inverted yield curve terakhir yaitu di bulan Februari 2000, January 2006 dan August 2019 sebagai berikut:
Dan ini adalah data jumlah bulan setelah dimana resesi terjadi setelah inverted yield curve
Jadi mengingat secara histori inverted yield berhasil mengindikasikan resesi, maka inverted yield saat ini, mungkin memang menunjukan akan kuatnya potensi resesi dalam waktu dekat atau dalam beberapa bulan.
Kesimpulannya, inverted yield curve terjadi ketika obligasi jangka pendek memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi jangka panjang, dan ini mengindikasikan pelaku pasar yang khawatir tentang situasi ekonomi saat ini. Dalam situasi inverted yield, pelaku pasar mengorbankan imbal hasil yang lebih tinggi demi mendapatkan keamanan dari uang mereka. Data histori menunjukkan bahwa inverted yield curve berhasil mengindikasikan resesi dalam beberapa bulan setelah terjadi, sehingga inverted yield saat ini dapat menunjukkan potensi resesi dalam waktu dekat.