[EDUCATION] 4 KUNCI RAHASIA Dalam Teknikal AnalisisKunci Rahasia Trading Sukses Menggunakan Teknikal Analisis
Jika kamu sedang mencari cara untuk memulai perjalanan trading yang lebih cerdas, maka kamu sudah berada di tempat yang tepat. Dunia trading memang bisa terasa seperti arena perjudian bagi sebagian orang, tetapi jika kamu tahu cara yang tepat, itu bisa menjadi sebuah permainan penuh perhitungan. Dalam dunia yang penuh dengan angka, grafik, dan indikator, ada empat hal penting yang harus kamu kuasai jika ingin sukses. Apa saja itu? Ayo, kita ulas satu per satu secara detail, dengan gaya yang mudah dimengerti, penuh humor, dan pasti menarik! Di akhir materi ini, kamu akan mengerti kenapa trader sukses selalu mengandalkan 4 kunci ini dalam perjalanan mereka.
1.Tren: Teman atau Musuh, Tergantung Kamu Ikuti atau Lawan
Bayangkan kamu sedang berada di puncak gunung, menikmati pemandangan yang indah. Tiba-tiba, kamu melihat sebuah sungai yang mengalir deras dari atas ke bawah. Nah, tren dalam trading itu ibarat sungai tersebut. Tren itu arah pergerakan harga yang mengalir. Kalau sungai itu mengalir ke atas, kita sebut itu tren naik (bullish). Kalau mengalir ke bawah, berarti tren turun (bearish). Dan jika airnya hanya bergerak ke samping tanpa kemajuan yang jelas, itu tren sideways.
Nah, satu hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa tren adalah teman yang bisa memberi keuntungan, tapi juga bisa jadi musuh jika kamu tidak mengikuti arah yang benar. Jangan sampai kamu jadi seperti orang yang mencoba melawan arus sungai yang deras! Ketika tren naik, ikutlah naik. Ketika tren turun, ya, jangan nekat membeli dengan harapan pasar akan berbalik.
Tips: Gunakan alat seperti Moving Averages (MA) atau Trend Lines untuk membantu mendeteksi arah tren. Kalau tren sudah jelas, jangan melawan arus. Keberhasilan datang saat kamu bergerak bersama tren, bukan berusaha mengubah arah alam.
2.Level: Menyusun Strategi di Titik Kekuatan dan Kelemahan
Sekarang, mari kita berbicara soal level. Dalam dunia trading, level itu sangat penting. Setiap kali harga bergerak, dia akan mendekati titik-titik tertentu yang punya kekuatan lebih. Titik kekuatan itu yang kita sebut Support dan Resistance.
Support itu seperti lantai yang kokoh, di mana harga cenderung memantul naik setelah menyentuhnya. Bayangkan kamu menjatuhkan bola ke tanah, bola itu akan memantul kembali. Itulah support. Sebaliknya, Resistance adalah langit-langit, yang akan menahan harga naik lebih tinggi dan membuatnya turun kembali. Bayangkan bola yang ingin terbang tinggi, tetapi ada langit-langit yang menghalangi.
Dengan mengetahui support dan resistance, kamu bisa memprediksi kapan harga akan berbalik arah. Jangan sampai kamu membeli saat harga sudah mendekati resistance atau menjual saat harga sudah mendekati support, ya. Itu seperti mencoba melompat tinggi tapi ujungnya terjengkang.
Tips: Gunakan level support dan resistance yang jelas untuk mengatur entry dan exit kamu. Jika harga mendekati support dan tren menunjukan arah naik, ini bisa menjadi peluang membeli. Jika harga mendekati resistance dan tren turun, saatnya untuk menjual atau menunggu harga turun dulu.
3.Pattern: Membaca Pasar Seperti Seorang Detektif
Sekarang, mari kita masuk ke bagian yang agak menyeramkan bagi beberapa orang: Pattern (Pola). Pola harga adalah gambaran visual dari pergerakan harga yang bisa memberi kamu petunjuk apakah pasar akan melanjutkan tren atau berbalik arah.
Ada banyak pola yang bisa kamu temui, misalnya Head and Shoulders, Double Top atau Double Bottom. Pola ini mirip seperti teka-teki yang harus dipecahkan. Misalnya, jika kamu melihat pola Double Bottom, itu bisa jadi tanda bahwa pasar akan mulai naik setelah dua kali mencoba turun namun gagal. Ini semacam “petunjuk rahasia” bahwa harga akan berbalik arah.
Jadi, membaca pola-pola ini adalah seperti menjadi detektif yang mencari bukti di pasar. Tidak semua pola berarti sesuatu, tapi jika kamu cukup jeli, kamu bisa menemukan petunjuk yang memandu langkahmu selanjutnya.
Tips: Latihlah kemampuan mengenali pola di grafik. Cobalah untuk mengenali pola-pola populer seperti Triangles, Flags, atau Cup and Handle. Jika pola itu terbentuk, kamu bisa memprediksi pergerakan harga selanjutnya dengan lebih akurat.
4.Confluence: Ketika Semua Sinyal Menyatu, Kamu Bisa Ambil Tindakan
Nah, sekarang kita sampai pada kunci terakhir yang paling powerful: Confluence. Apa itu? Confluence adalah saat beberapa sinyal teknikal bertemu dan mengonfirmasi satu sama lain. Bayangkan kamu mendaki gunung, dan kamu tiba-tiba menemukan tiga jalan yang menuju ke puncak. Kamu bisa memilih jalan mana saja, karena semuanya menunjuk ke arah yang sama. Ini adalah konsep confluence dalam trading.
Misalnya, harga sedang berada di level support yang kuat, tren sedang bullish, dan ada pola double bottom yang muncul. Tiga sinyal ini memberi kamu konfirmasi kuat bahwa kemungkinan besar harga akan naik. Jika sinyal-sinyal ini bertemu di satu titik, peluang suksesmu jadi jauh lebih besar.
Tips: Jangan hanya mengandalkan satu indikator atau pola saja. Carilah konfirmasi dari berbagai indikator, level, dan pola. Jika semuanya menunjuk ke arah yang sama, inilah saatnya untuk mengambil posisi.
---
Contoh Penerapan 4 Hal Ini dalam Trading:
Misalnya, kamu melihat pasar yang sedang menunjukkan Tren naik. Harga sudah beberapa kali menyentuh level support yang kuat dan memantul naik. Kamu kemudian menemukan pola double bottom yang mengisyaratkan pembalikan arah. Dan untuk memastikan semuanya, kamu melihat indikator RSI yang juga mengonfirmasi bahwa pasar sudah oversold, siap untuk naik.
Dengan keempat sinyal ini, kamu bisa yakin bahwa peluang untuk membeli sangat besar. Semua elemen saling mendukung. Di sinilah kekuatan Confluence bekerja. Kamu sudah punya bukti yang cukup kuat untuk membuka posisi beli (buy). Begitu harga mulai naik, kamu dapat menunggu hingga harga mencapai level resistance yang baru, dan menutup posisi dengan keuntungan.
Tips: Gunakan multiple timeframes untuk memperkuat analisis kamu. Misalnya, jika kamu melihat tren naik di chart harian, periksa chart 4 jam atau 1 jam untuk menemukan sinyal yang lebih spesifik. Jika semuanya mengarah ke satu titik, itu saat yang tepat untuk bertindak.
---
"Sukses dalam trading bukan tentang seberapa banyak keputusan yang kamu ambil, tetapi tentang seberapa bijak kamu memilih momen yang tepat untuk bertindak."
Kesimpulan:
Dengan memahami TREN,LEVEL, PATTERN, dan CONFLUENCE, kamu bisa menjadi trader yang lebih percaya diri dan terarah. Jangan terburu-buru, gunakan analisis teknikal dengan bijak, dan ingat bahwa trading itu bukan tentang tebak-tebakan, melainkan tentang mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada. Semakin kamu berlatih dan memahami 4 kunci ini, semakin besar peluang kesuksesan yang akan kamu raih. Jadi, mari kita mulai perjalanan trading ini dengan penuh semangat dan strategi yang matang!
X-indicator
Tingkat keberhasilan nyata dari Ascending Wedge dalam PerdagangaTingkat keberhasilan nyata dari Ascending Wedge dalam Perdagangan
Perkenalan
Rising wedge, juga dikenal sebagai Rising Wedge, adalah pola grafik yang memiliki tingkat keberhasilan perdagangan yang luar biasa. Analisis ini merinci kinerja, keandalan, dan indikator tambahan untuk mengoptimalkan penggunaannya.
Tingkat Keberhasilan dan Kinerja
-Statistik Kunci
Tingkat keberhasilan keseluruhan: 81% di pasar bullish
Potensi keuntungan rata-rata: 38% dalam tren naik yang ada
-Manajemen terobosan
Bearish: 60% kasus
Bullish: 40% kasus
Keandalan Kontekstual
Pasar bullish: kesuksesan 81%, keuntungan rata-rata 38%
Setelah tren turun: keberhasilan 51%, penurunan rata-rata 9%
Pertimbangan Penting
Rising wedge umumnya merupakan pola bearish yang mengindikasikan potensi pembalikan.
Keandalan meningkat seiring dengan lamanya pembentukan pola.
Konfirmasi penembusan dengan indikator lain, terutama volume, sangatlah penting.
Indikator Tambahan
-Volume
Penurunan bertahap selama pelatihan
Peningkatan signifikan selama breakout
-Osilator
RSI (Relative Strength Index): Mengidentifikasi kondisi overbought/oversold
Stochastic: Mendeteksi divergensi harga/indikator
-Rata-rata Pergerakan
Crossover: Sinyal perubahan tren
-Dukungan/Resistensi Dinamis: Konfirmasikan validitas bevel
-Indikator Momentum
MACD: Mengidentifikasi divergensi harga/indikator
Momentum: Menilai tren yang kehabisan tenaga
-Elemen Lainnya
Level Fibonacci: Identifikasi potensi support/resistance
Analisis Candlestick Jepang: Memberikan Indikasi Pembalikan
Kesimpulan
Ascending wedge adalah alat yang ampuh bagi para trader, menawarkan tingkat keberhasilan yang tinggi dan potensi keuntungan yang signifikan. Kombinasi penggunaan indikator pelengkap meningkatkan keandalan sinyal dan meningkatkan akurasi keputusan perdagangan. Penting untuk mengupayakan konvergensi sinyal dari berbagai sumber untuk meminimalkan sinyal palsu dan mengoptimalkan kinerja perdagangan.
________________________________________________
Berikut adalah waktu terbaik untuk memasuki perdagangan setelah ascending wedge, secara profesional:
-Penembusan dikonfirmasi
Tunggu hingga candle ditutup di bawah garis support wedge.
Carilah peningkatan volume yang signifikan saat breakout untuk mengonfirmasi validitasnya.
-Tes ulang
Perhatikan kemunduran pada garis support yang ditembus, yang telah menjadi resistance.
Masuk ketika harga memantul lebih rendah dari resistensi baru ini, yang mengkonfirmasi tren turun.
-Konsolidasi pasca breakout
Identifikasi pembentukan bendera atau panji setelah breakout awal.
Masuk pada breakout formasi mini ini ke arah tren turun utama.
-Perbedaan yang dikonfirmasi
Temukan divergensi bearish pada osilator seperti RSI atau MACD.
Masuk ketika harga mengkonfirmasi divergensi dengan menembus support terdekat.
-Pengaturan waktu dengan lilin Jepang
Identifikasi formasi bearish seperti bintang malam, harami bearish, atau awan hitam.
Masuk segera setelah candle berikutnya mengkonfirmasi pola bearish.
-Pertimbangan penting
Selalu tempatkan stop-loss untuk mengelola risiko secara efektif.
Bersabarlah dan tunggu konfirmasi pengaturan sebelum memasuki perdagangan
Periksa tren pada jangka waktu yang lebih tinggi untuk memastikan konsistensi perdagangan.
Integrasikan analisis ascending wedge dengan indikator teknis lainnya untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Dengan mengikuti rekomendasi ini, trader dapat mengoptimalkan entri mereka pada ascending wedges sambil meminimalkan risiko sinyal palsu.
Tango Pasar: Mengungkap Misteri "Pasangan Twisted" Tari
Di panggung besar pasar keuangan, setiap pedagang mencari pasangan yang dapat mengarahkan mereka untuk menari tango dengan baik. Indikator "Pasangan Twisted" adalah pasangan yang menari dengan gracia di dalam fluktuasi pasar. Ia merumuskan ritme pasar dengan dua garis, membantu pedagang untuk menemukan ritme di lantai tari pasar.
Bayangkan ketika pasar tenang seperti air, "Pasangan Twisted" seperti dua pita yang ketat terlipat. Mereka hampir saling melintasi pada grafik, seakan-akan berbisik: "Sekarang, mari nikmati langkah tari yang tenang ini." Ini adalah periode konsolidasi pasar, fluktuasi harga tidak signifikan, pedagang dapat melonggar dan perlahan-lahan menikmati setiap detail pasar.
Namun, maestro pasar selalu suka mengubah melodi secara tak terduga. Ketika volatilitas tiba-tiba meningkat, itu seperti ritme musik menjadi lebih cepat, dan lantai tari yang sebelumnya tenang tiba-tiba menjadi hidup. Di titik ini, dua garis dari "pasangan twisted" mulai berpisah, mereka seperti penari yang terbakar oleh semangat, masing-masing menunjukkan gerakan tari unik mereka. Saat kedua garis ini berpisah, itu seperti mengatakan kepada pedagang: "Apakah kamu siap? Pasar akan menari, waktunya menunjukkan keterampilan menari Anda!"
Perubahan dalam indikator "Pasangan Twisted" seperti barometer suasana pasar. Ketika dua garis ini terdekat bersama, suasana pasar stabil, dan pedagang dapat melonggar dan menunggu kesempatan. Namun, ketika mereka berpisah, suasana pasar tinggi, dan pedagang perlu merespons dengan cepat untuk menangkap momen yang bisa membawa keuntungan.
Metode perhitungan indikator ini seperti tari yang dicoreografi dengan hati-hati. Ia menangkap dinamika pasar dengan menghitung harga rata-rata, rata-rata bergerak berat volume perdagangan, dan perbedaan harga jangka pendek. Kalkulasi ini seperti langkah-langkah penari, setiap langkah presisi dan kuat, memastikan pedagang dapat mengikuti ritme pasar.
Dalam aplikasi praktis, indikator "Pasangan Twisted" bukan hanya garis grafik statis, lebih seperti pasangan tari yang hidup. Ia dapat merasakan perubahan di pasar dan mengarahkan pedagang untuk merasapi fleksibilitas di lantai tari pasar. Apakah dalam periode tenang pasar atau saat volatilitas, ia dapat memberikan sinyal jelas untuk membantu pedagang membuat keputusan yang bijaksana.
Sekarang, mari kita jelaskan logika pasar dari kode ini dalam bahasa alami:
- **HJ_1**: Ini adalah fondasi langkah tari pasar, dengan menghitung harga rata-rata dan volume perdagangan, menetapkan nada untuk ritme pasar.
- **HJ_2** dan **HJ_3**: Dua garis ini adalah lengan pasangan tari, membantu pedagang mengidentifikasi tren jangka panjang pasar melalui penghalusan.
- **HJ_4**: Ini adalah kaca pembesar untuk suasana pasar, mengungkap ketegangan dan kegembiraan pasar dengan menghitung perbedaan harga jangka pendek.
- **A7** dan **A9**: Dua garis ini adalah panduan langkah tari, mereka berpisah ketika volatilitas pasar meningkat, mengarahkan pedagang ke arah yang tepat.
- **WATCH**: Ini adalah lampu sinyal tari, ketika dua garis saling melintasi, pasar tenang; ketika mereka berpisah, pasar aktif.
Indikator "Pasangan Twisted" seperti tari yang dicoreografi dengan hati-hati, memungkinkan pedagang menemukan ritme mereka sendiri di lantai tari pasar, baik dalam slow dance yang tenang atau tango yang berani. Ingat, pasar selalu berubah, dan "Pasangan Twisted" adalah pasangan tari yang sempurna yang dapat mengarahkan Anda untuk menari langkah-langkah yang indah. Selanjutnya, kucing ini akan memperkenalkan kode TradingView untuk indikator ini:
// ____ __ ___ ________ ___________ ___________ __ ____ ___
// / __ )/ / / | / ____/ //_/ ____/ |/_ __< / // / / __ |__ \
// / __ / / / /| |/ / / ,< / / / /| | / / / / // /_/ / / __/ /
// / /_/ / /___/ ___ / /___/ /| / /___/ ___ |/ / / /__ __/ /_/ / __/
// /_____/_____/_/ |_\____/_/ |_\____/_/ |_/_/ /_/ /_/ \____/____/
// This source code is subject to the terms of the Mozilla Public License 2.0 at mozilla.org/MPL/2.0/
// © blackcat1402
//@version=5
indicator(title=" L2 Twisted Pair Indicator", shorttitle="TPI", overlay=true)
//define DEMA
DEMA_function(src, length) =>
ema1 = ta.ema(src, length)
ema2 = ta.ema(ema1, length)
2 * ema1 - ema2
//define TEMA
TEMA_function(src, length) =>
ema1 = ta.ema(src, length)
ema2 = ta.ema(ema1, length)
ema3 = ta.ema(ema2, length)
3 * (ema1 - ema2) + ema3
//input
swi = input.string(title="Switch", options= , defval="EMA")
ma(src, length) =>
out = swi == "DEMA" ? DEMA_function(src, length) : swi == "TEMA" ? TEMA_function(src, length) : ta.ema(src, length)
out
//Twisted Pair algorithm
HJ_1 = (high + low + close) / 3 * volume
HJ_2 = ma((ma(HJ_1, 3) / ma(volume, 3) + ma(HJ_1, 6) / ma(volume, 6) + ma(HJ_1, 12) / ma(volume, 12) + ma(HJ_1, 24) / ma(volume, 24)) / 4, 13)
HJ_3 = 1.08 * HJ_2
HJ_4 = ma(HJ_3 - (ma(close, 3) - HJ_3), 5)
A7 = HJ_4 <= HJ_3 ? HJ_4 : HJ_3
HJ_5 = 2 * HJ_3 - A7
A9 = HJ_5 >= HJ_3 ? HJ_5 : HJ_3
WATCH = A7 == A9 ? A7 : na
plot(A7, color=color.yellow, linewidth=2)
plot(A9, color=color.yellow, linewidth=2)
plot(WATCH, color=color.green, linewidth=2, style = plot.style_steplinebr)
HJ_6 = close * 1.1 - close < 0.01 and high == close
HJ_7 = HJ_3 >= HJ_3 and A7 < A7 and close > HJ_3 and open > HJ_3
// plot candle color indications
plotcandle(open, (open + close) / 2, open, (open + close) / 2, color=HJ_7 ? color.yellow : na)
plotcandle(close, (open + close) / 2, close, (open + close) / 2, color=HJ_7 ? color.red : na)
Skrip "Pasangan Twisted" ini menggunakan tiga jenis moving average yang berbeda: EMA (Exponential Moving Average), DEMA (Double EMA), dan TEMA (Triple EMA). Jenis ini dapat dipilih oleh pengguna melalui input perdagangan.
Berikut adalah fungsi utama dari kode ini:
1. Mendefinisikan fungsi DEMA dan TEMA: Dua fungsi ini digunakan untuk menghitung moving average yang sesuai. EMA adalah moving average eksponensial, jenis moving average yang memberi lebih banyak bobot pada data terkini. Di paragraf pertama, ema1 adalah EMA dari "panjang", dan ema2 adalah EMA dari ema1. DEMA adalah 2 kali ema1 dikurangi ema2.
2. Membiarkan pengguna memilih untuk menggunakan EMA, DEMA, atau TEMA: Bagian kode ini memberikan opsi bagi pengguna untuk memilih jenis moving average yang ingin digunakan.
3. Mendefinisikan algoritma yang disebut "algoritma Pasangan Twisted": Bagian kode ini mendefinisikan algoritma kompleks untuk menghitung nilai yang disebut "HJ". Algoritma ini melibatkan berbagai perhitungan kompleks dan aplikasi EMA, DEMA, TEMA.
4. Menggambar grafik: Kode berikut digunakan untuk menggambar grafik di TradingView. Ia menggunakan fungsi plot untuk menggambar garis, fungsi plotcandle untuk menggambar grafik candle (K-line), dan kuning dan merah untuk mewakili kondisi yang berbeda.
5. Menentukan warna: Dua baris kode terakhir menggunakan grafik candle kuning dan merah untuk mewakili kondisi HJ_7. Jika kondisi HJ_7 terpenuhi, warna grafik candle akan berubah menjadi warna yang sesuai.
BAGAIMANA CARA menggunakan Garis Emosi L3 **Panduan Pengguna Indikator Teknik Emotion Line TradingView**
**I. Ikhtisar**
Emotion Line adalah indikator teknis yang inovatif yang mengidentifikasi suasana emosi pasar melalui analisis dinamika harga. Indikator ini menghitung rata-rata harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dalam tiga hari terakhir dan menggabungkan konsep Rata-rata bergerak Dinamis (DMA) dan Rata-rata bergerak Eksponensial (EMA) untuk menghasilkan nilai yang mencerminkan emosi pasar. Emotion Line diimplementasikan dalam bahasa Pine Script pada platform TradingView, memberikan pengguna alat intuisitif untuk analisis emosi pasar.
**II. Cara Perhitungan**
1. **Sinar (Ray)**: Hitung rata-rata harga dari tiga hari terakhir, yaitu (2 * C + H + L) / 4, di mana C mewakili harga penutupan, H harga tertinggi, dan L harga terendah. Kemudian, ambil Rata-rata bergerak Sederhana (SMA) dari rata-rata ini selama 3 hari dengan faktor penghalus 2.
2. **CL (Garis Penutupan)**: Atur nilai Sinar ke CL, yang akan menjadi dasar untuk perhitungan selanjutnya.
3. **DIR1 (Perubahan Arah)**: Hitung selisih mutlak antara CL dan CL dua hari lalu, menunjukkan besarnya pergerakan harga.
4. **VIR1 (Volume dalam Rentang)**: Hitung jumlah selisih mutlak antara CL dan CL sebelumnya selama dua hari terakhir, mengukur kumulasi fluksiasi harga.
5. **ER1 (Rasio Efisiensi)**: Rasio antara DIR1 dan VIR1, menunjukkan efisiensi pergerakan harga.
6. **CS1 (Kekuatan Kumulatif)**: Terapkan proses penimbangan pada ER1 untuk mendapatkan CS1.
7. **CQ1 (Kuadrat Kumulatif)**: Kuadrat dari CS1, memperkuat efek kumulatif pergerakan harga.
8. **AMA5 (Rata-rata bergerak Diperbarui)**: Hitung Rata-rata bergerak Dinamis (DMA) dari CL dengan faktor dinamis CQ1, lalu terapkan Rata-rata bergerak Eksponensial (EMA) selama 2 hari pada hasilnya.
9. **Biaya (Cost)**: Hitung Rata-rata bergerak Sederhana (SMA) selama 7 hari dari AMA5.
10. **CLX (Garis Kumulatif)**: Hitung rata-rata dari AMA5 dan Biaya untuk mendapatkan CLX.
11. **Garis Emosi**: Hitung proporsi CLX yang terus meningkat selama N hari, dengan N default 7 hari. Kalikan hasil dengan 100 untuk mendapatkan nilai Garis Emosi.
12. **MA_Garis Emosi (Rata-rata bergerak Garis Emosi)**: Hitung Rata-rata bergerak selama N hari dari Garis Emosi, dengan N default 6 hari.
**III. Logika Pasar**
Dalam menganalisis efek kumulatif dan efisiensi pergerakan harga, Garis Emosi mencoba mengungkapkan kekuatan emosi pasar. Ketika Garis Emosi naik, itu menunjukkan emosi positif pasar, dan investor mungkin memiliki sikap optimis terhadap saham; Garis Emosi yang turun mungkin menandakan emosi pasar yang lemah. Nilai absolut dan perubahan tren Garis Emosi dapat memberikan referensi bagi investor untuk membeli, menahan, atau menjual.
**IV. Penggunaan**
1. **Sinyal Perhatian**: Ketika Garis Emosi melebihi 20%, emosi pasar mungkin mulai menjadi positif, dan investor harus memperhatikan saham yang terkait.
2. **Sinyal Masuk**: Ketika Garis Emosi melebihi 40%, emosi pasar relatif kuat, dan investor dapat mempertimbangkan untuk masuk ke pasar.
3. **Sinyal Kurangi Posisi**: Ketika Garis Emosi melebihi 80%, pasar mungkin terlalu optimis, dan investor harus mempertimbangkan untuk mengurangi posisinya untuk menghindari risiko.
4. **Sinyal Keluar**: Ketika Garis Emosi turun di bawah Rata-rata bergerak selama N hari, itu mungkin menandakan perubahan emosi pasar, dan investor harus mempertimbangkan untuk keluar dari pasar.
**V. Catatan**
- Garis Emosi adalah alat pendukung, dan investor harus melakukan penilaian yang terintegrasi berdasarkan analisis teknis dan dasar lainnya.
- Emosi pasar dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan Garis Emosi mungkin memiliki keterlambatan, jadi investor harus menggunakannya dengan hati-hati.
- Investor harus menyesuaikan parameter Garis Emosi sesuai dengan toleransi risiko dan strategi investasi mereka.
**VI. Kesimpulan**
Garis Emosi adalah indikator yang intuitif yang mencerminkan emosi pasar melalui metode kuantitatif, memberikan perspektif baru bagi investor untuk memonitor dinamika pasar. Namun, tidak ada indikator teknis yang sempurna, dan investor harus hati-hati menggunakannya, menggabungkan pengalaman pribadi dan kondisi pasar untuk membuat keputusan. Melalui platform TradingView, investor dapat dengan mudah menambahkan indikator Garis Emosi ke chart mereka untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam transaksi.
Trading dengan Kesadaran Diri: Kunci Sukses dalam Pasar KeuanganHalo semua, trader-trader hebat! Hari ini, saya ingin berbicara tentang sesuatu yang seringkali terlupakan dalam trading, yaitu - diri kita sendiri. Trading tidak hanya tentang analisa teknikal atau fundamental, melainkan juga tentang bagaimana kita mengelola diri kita sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu saya dalam memahami diri sendiri:
1. Kesabaran : Apakah saya seorang individu yang sabar? Trading seringkali mengharuskan kita untuk menunggu momen yang tepat, dan kehilangan kesabaran bisa mengakibatkan keputusan impulsif.
2. Ketenangan dalam Drawdown : Bagaimana reaksi saya saat sedang mengalami masa-masa drawdown? Apakah saya tetap tenang dan terus mematuhi strategi trading, atau malah panik dan membuat keputusan ceroboh?
3. Manajemen Emosi : Apakah saya mudah marah atau terganggu saat sedang trading? Emosi yang tidak terkontrol bisa mengganggu pengambilan keputusan yang rasional.
Dalam trading, aspek psikologi sangatlah penting. Strategi trading yang kuat hanya akan berhasil jika saya dapat mengendalikan diri sendiri. Saya sangat menyarankan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan mulai memahami diri sendiri dengan lebih baik.
Ingatlah, trading adalah kombinasi antara analisa dan kontrol diri. Semoga postingan ini membantu anda menjadi trader yang lebih baik! Teruslah belajar dan terus berkembang. Happy trading, teman-teman! 📈💪😊
Mengatasi Ketidakpercayaan Dalam Trading: Menuju Kepuasan BatinSaya pernah merasa sangat yakin dengan analisis trading saya, tetapi ketika tiba saatnya untuk bertindak, saya sering kali ragu . Ini adalah tantangan yang sering saya hadapi dalam perjalanan trading saya. Di satu sisi, saya memiliki keyakinan kuat tentang arah pasar dan target harga yang saya inginkan. Namun, ketika tiba saatnya untuk masuk ke pasar, rasa takut akan kerugian menghantui.
Sebagai contoh, saya sering kali hanya meresikokan 1% modal saya dalam perdagangan ketika saya memiliki keyakinan yang kuat tentang hasilnya . Namun, dalam situasi di mana saya kurang yakin, saya merasa perlu mengambil risiko yang lebih besar, bahkan hingga 3-5% modal dan hasilnya sering tidak sesuai ekspektasi saya. Ini sering kali membuat saya frustasi dan meragukan kemampuan saya dalam trading.
Namun, saya menyadari bahwa pengelolaan risiko yang tepat adalah kunci kesuksesan dalam trading jangka panjang. Saya mulai menjaga konsistensi dalam manajemen risiko saya, menjaga persentase risiko tetap untuk setiap perdagangan. Saya juga membuat rencana trading yang jelas, termasuk batas risiko setiap hari atau minggu, target keuntungan mingguan, bulanan dan level stop-loss yang solid.
Selama perjalanan trading saya, saya belajar untuk mengatasi emosi saya, baik rasa takut atau rasa pede yang berlebihan. Saya menyadari bahwa trading adalah permainan jangka panjang , dan kesabaran serta kedisiplinan sangat penting.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, saya mulai meraih hasil yang lebih baik dalam trading saya. Saya memahami bahwa setiap perdagangan memiliki risiko, tetapi dengan manajemen risiko yang baik dan analisis yang solid, saya dapat mencapai kepuasan batin dalam trading saya.
Sekarang, saya terus belajar dan berkembang sebagai seorang trader. Saya menyadari bahwa tidak ada jaminan kesuksesan dalam trading , tetapi dengan disiplin dan pengetahuan yang terus bertambah, saya merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di pasar.
Saya berharap cerita ini bisa menginspirasi dan memberikan wawasan kepada sesama trader di Komunitas TradingView khususnya di Indonesia. Ingatlah, setiap trader memiliki perjalanan unik mereka sendiri, tetapi prinsip-prinsip manajemen risiko dan disiplin selalu menjadi kunci kesuksesan :). Teruslah belajar dan terus berkembang, dan Anda akan meraih kepuasan dalam trading Anda.
Semoga beruntung dan selamat trading!
Konsep membeli ketika harga turun dan menjual ketika harga naikHalo teman-teman trader! Hari ini kita akan membahas konsep dasar dalam trading yang sangat penting: membeli ketika harga turun dan menjual ketika harga naik. Konsep ini mungkin terdengar sederhana, tetapi penerapannya bisa menjadi tantangan tersendiri. Mari kita eksplorasi lebih lanjut!
Apa Itu Konsep "Beli Saat Harga Turun dan Jual Saat Harga Naik"?
Konsep dasar ini sebenarnya cukup mudah dipahami. Ini berarti bahwa kita mencoba untuk membeli aset keuangan (saham, mata uang, cryptocurrency, dll.) ketika harganya di bawah Sell Stop atau di bawah level terendahnya. Sebaliknya, kita mencoba untuk menjualnya di atas Buy Stop atau di atas level tertingginya.
Mengapa Konsep Ini Penting?
1. Mengoptimalkan Potensi Keuntungan: Dengan membeli di bawah Sell Stop, kita bisa mendapatkan aset dengan harga lebih murah, yang bisa meningkatkan potensi keuntungan ketika harga naik.
2. Mengelola Risiko: Dengan menjual di atas Buy Stop, kita dapat mengurangi risiko kerugian besar jika harga tiba-tiba turun - Intinya untuk nambah keuntungan juga kalau shorting
Strategi untuk Menerapkan Konsep Ini:
1. Analisis Teknis: Setidaknya anda harus punya sebuah pembagi waktu yang dapat digunakan untuk mencari high dan low yang biasa jadi tempat Sell Stop atau Buy Stop, kemudian anda bisa menggunakan alat dan indikator analisis teknis untuk mengidentifikasi kondisi seperti oversold atau overbought dengan menggabungkan keduanya.
2. Manajemen Risiko: Selalu tetapkan stop-loss untuk melindungi modal Anda. Ini artinya juga Stop Loss kita juga akan lebih besar daripada menunggu reversal di timeframe yang lebih kecil, namun kita tetap menjual di harga mahal dan membeli di harga murah bukan ? :)
3. Tren Pasar: Amati tren pasar jangka panjang dan pilih posisi sesuai dengan tren tersebut. Kalau dari contoh yang saya berikan di FX:USDJPY , saya menggunakan timeframe daily untuk melihat trend dan 1 jam untuk mencari level Sell Stop yang yang berpotensi menjadi harga murah/diskon
Kesimpulan:
Konsep dasar "beli saat harga turun dan jual saat harga naik" adalah landasan bagi banyak trader sukses. Namun, ingatlah bahwa trading melibatkan risiko, dan tidak ada jaminan keuntungan. Penting untuk terus belajar dan berlatih, dan selalu gunakan manajemen risiko yang tepat dalam setiap transaksi!.
Semoga postingan ini membantu Anda memahami konsep dasar trading dengan lebih baik. Jangan ragu untuk berbagi pengalaman atau pertanyaan Anda di komentar! Semoga beruntung dan selamat trading, teman-teman! 📈💹
Rahasia Loss Konsisten dalam TradingKamu penasaran dengan cara agar bisa konsisten loss ?
Hahaha, nggak mungkin ya… Nggak ada trader yang mau loss. Saya pun juga gitu, tapi di postingan kali ini saya mau fokus untuk memberikan gambaran gimana cara agar bisa loss konsisten, dengan begitu setiap trader pemula bisa sadar kenapa sampai sekarang sering depo dan nggak pernah WD , beli challenge prop firm dan nggak pernah lolos, dan banyak hal lainnya yang bikin posisinya masih stuck dan belum dapet ijazah lulus trading (bercanda 😄)
Disclaimer : Gunakan postingan ini sebagai cerminan diri. Jika masih sering loss, bisa jadi gara-gara ngelakuin hal ini ? 👀
1. Kesalahan pertama adalah mengikuti tren tanpa memahami alasan di baliknya.
Trader pemula sering tergoda untuk membeli saham atau aset yang sedang naik atau turun dengan cepat, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor fundamental atau teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga. Hal ini bisa berakibat fatal jika tren berbalik arah secara tiba-tiba dan trader tidak punya rencana untuk keluar dari posisi mereka.
2. Kesalahan kedua adalah menggunakan leverage yang terlalu besar.
Leverage adalah fasilitas yang memungkinkan trader untuk bertransaksi dengan modal yang lebih besar dari modal asli mereka. Leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian. Trader pemula sering tergiur untuk menggunakan leverage yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi mereka tidak menyadari bahwa leverage juga bisa menghabiskan modal mereka dalam sekejap jika harga bergerak melawan posisi mereka.
3. Kesalahan ketiga adalah tidak memiliki manajemen risiko yang baik.
Manajemen risiko adalah kunci untuk bertahan dalam trading. Trader pemula sering tidak menetapkan batas kerugian (stop loss) atau target keuntungan (take profit) yang jelas, atau mengubah-ubahnya sesuai dengan emosi mereka. Hal ini bisa membuat mereka kehilangan kontrol atas posisi mereka dan mengalami kerugian yang tidak terbatas. Trader pemula juga sering tidak memperhitungkan ukuran posisi (lot size) yang sesuai dengan modal dan toleransi risiko mereka, sehingga mereka bisa overtrading atau undertrading.
4. Kesalahan keempat adalah tidak memiliki sistem trading yang teruji dan konsisten.
Sistem trading adalah aturan-aturan yang digunakan oleh trader untuk menentukan kapan masuk dan keluar dari pasar, berdasarkan analisis fundamental, teknikal, atau keduanya. Sistem trading harus disesuaikan dengan gaya, tujuan, dan karakteristik trader masing-masing. Trader pemula sering tidak memiliki sistem trading yang jelas, atau sering berganti-ganti sistem trading tanpa melakukan evaluasi dan backtesting yang cukup. Hal ini bisa membuat mereka bingung dan tidak konsisten dalam trading.
Trader seperti apa yang hebat?Pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang membedakan antara trader yang berhasil dengan yang tidak? Apa yang membuat seorang trader hebat mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah ketidakpastian pasar yang terus berubah?
Pertanyaan ini akan membantu kita memahami apa yang membuat seorang trader hebat. Mari kita mulai dengan melihat beberapa pertanyaan sederhana yang akan membantu kita memahami lebih lanjut :
1. Apa yang Mereka Ketahui? : Trader yang hebat memiliki pengetahuan yang kuat tentang pasar dan instrumen keuangan yang mereka perdagangkan. Data historis, analisis teknis, atau pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor fundamental adalah salah satu kunci keberhasilan mereka.
2. Bagaimana Mereka Mengelola Risiko? : Trader yang hebat memiliki kemampuan yang baik dalam manajemen risiko. Mereka tahu kapan harus menggunakan stop-loss, berapa banyak risiko yang akan mereka ambil dalam satu perdagangan, dan bagaimana melindungi modal mereka.
3. Apakah Mereka Disiplin? : Disiplin adalah salah satu karakteristik kunci. Trader hebat memiliki rencana perdagangan yang terperinci dan mereka mengikuti rencana tersebut tanpa tergoda oleh emosi atau impuls.
4. Apakah Mereka Menggunakan Data dan Statistik? : Trader yang hebat sering mengandalkan data dan statistik untuk membuat keputusan trading yang informasional. Mereka menganalisis tren pasar, volatilitas, dan indikator teknis berdasarkan data historis. Mereka juga mengambil posisi berdasarkan setup yang telah mereka punya datanya.
5. Bagaimana Mereka Menangani Ketidakpastian? : Ketidakpastian adalah bagian alami dari pasar keuangan. Trader hebat memiliki kemampuan untuk tetap tenang dan mengambil keputusan rasional di bawah tekanan, bahkan dalam situasi ketidakpastian yang ekstrem. Mereka bisa tidak melakukan trading dan menunggu market yang sesuai dengan trading plan mereka atau mengurangi risiko jika tetap ingin mengambil trade.
Sekarang… Bagaimana ?
Apakah Anda sudah melakukan 5 hal tersebut selama ini? Atau mungkin masih ada 1 atau 2 hal yang perlu diperbaiki? Mengembangkan kualitas sebagai trader adalah perjalanan yang berkelanjutan, dan selalu ada ruang untuk pertumbuhan dan peningkatan. Mari bersama-sama terus belajar dan berkembang menjadi trader yang semakin baik di masa depan!
Semoga beruntung dan selamat trading!
Menuju Kesuksesan: Cerita Trader PemulaAda sebuah cerita menarik dari seorang trader dalam meraih kesuksesannya dalam trading, sebut saja namanya Ali.
Ali adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang baru saja lulus SMA. Meskipun ia belum memiliki pengalaman formal dalam dunia keuangan atau investasi, ia memiliki impian besar. Ali selalu percaya bahwa trading adalah cara untuk mencapai kebebasan finansial yang ia idamkan.
Sejak lulus SMA, Ali tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Ali malah memutuskan untuk fokus pada pendidikan mandiri dalam trading. Ia membaca banyak buku, mengikuti kursus online, dan memulai simulasi trading dengan akun demo. Meskipun banyak teman-temannya yang memilih jalur pendidikan yang lebih tradisional, Ali yakin bahwa dengan kerja keras dan kesungguhan, ia bisa mencapai tujuannya.
Ali bekerja paruh waktu di sebuah toko lokal untuk mengumpulkan modal awal untuk trading. Meskipun gaji yang ia terima tidak besar, Ali selalu menyisihkan sebagian kecil dari pendapatannya untuk diinvestasikan ke dalam trading. Ia tahu bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam trading, ia perlu membangun modal, bahkan jika itu dimulai dari jumlah yang kecil.
Sementara sebagian besar teman-temannya sedang menjalani tahun pertama mereka di perguruan tinggi, Ali duduk di depan komputernya setiap hari, mempelajari grafik harga, dan menganalisis pasar. Ia tahu bahwa jalan menuju kekayaan melalui trading tidak akan mudah, tetapi Ali memiliki tekad yang kuat.
Namun, Ali juga menghadapi tantangan di rumah. Orang tuanya, yang berasal dari latar belakang yang lebih tradisional, sangat tidak setuju dengan pilihannya untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan malah fokus pada trading. Mereka khawatir tentang masa depannya dan merasa bahwa Ali sedang mengambil risiko yang besar dan tidak pasti.
Ali merasa terjebak di antara impian dan harapan orang tuanya. Konflik ini membuatnya merasa sangat tertekan dan terkadang meragukan pilihan hidupnya. Ia ingin membuktikan bahwa pilihannya akan membawa kesuksesan, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk memenangkan dukungan dan pengertian orang tuanya.
Ketidaksetujuan orang tuanya adalah salah satu tantangan emosional terbesar yang Ali hadapi dalam perjalanan tradingnya. Meskipun ia merasa terhambat, ia terus bekerja keras dan tidak pernah kehilangan harapan. Itu menjadi salah satu motivasinya untuk berhasil.
Namun, ketika Ali mulai trading dengan uang sungguhan, segalanya menjadi lebih rumit. Ia merasa emosinya terombang-ambing oleh pergerakan pasar yang cepat, dan sering kali membuat keputusan impulsif. Hasilnya, ia mengalami kerugian yang cukup besar dalam beberapa perdagangan awalnya. Ali merasa frustasi dan hampir menyerah.
Seiring berjalannya waktu, Ali menyadari bahwa perjuangan yang ia alami dalam meraih kesuksesan dalam trading merupakan sebuah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan ini. Meskipun ketidaksetujuan orang tuanya membuatnya merasa tertekan, ia menemukan kekuatan dalam tekadnya untuk membuktikan bahwa ia bisa sukses. Meskipun kerugian dan ketidakpastian di pasar membuatnya hampir menyerah, ia memutuskan untuk terus belajar dan berkembang sebagai seorang trader.
Perjuangan Ali untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa keputusannya untuk menjadi seorang trader bukanlah kesalahan menjadi salah satu motivasi terbesarnya. Meskipun ia merasa terbebani oleh ketidaksetujuan keluarganya, Ali tetap bersikeras untuk mengejar mimpinya.
Ini adalah ujian emosional yang berat baginya, dan ketika ia mengalami kerugian awal dalam trading, tekanan emosional semakin bertambah. Ali merasa seperti ia harus berhasil demi dirinya sendiri dan juga untuk membuktikan bahwa ia membuat pilihan yang tepat. Ia merasa bahwa jika ia gagal, itu akan menjadi bukti bahwa orang tuanya benar.
Namun, Ali tidak menyerah pada tekanan ini. Ia mencari bantuan dari seorang mentor yang memberinya nasihat berharga tentang bagaimana mengendalikan emosinya dalam trading. Ali mulai merencanakan setiap tradingnya dengan hati-hati dan belajar untuk mengatasi impulsivitasnya. Meskipun masih ada kesalahan dan kerugian, ia terus berjuang dan tidak menyerah.
Perlahan tapi pasti, Ali mulai melihat perubahan positif dalam hasil tradingnya. Meskipun masih ada kerugian sesekali, ia tidak merasa putus asa lagi. Ali terus belajar dan mengembangkan keterampilannya. Setiap kali ia melakukan kesalahan, ia mengambil pelajaran darinya.
Waktu berlalu, dan Ali terus tumbuh sebagai trader. Ia membangun kinerja konsisten yang baik, dan akhirnya, dalam beberapa tahun, sekitar 3-5 tahun, ia mencapai titik di mana ia bisa menggantungkan hidupnya dari trading. Kesuksesan itu tidak datang dalam semalam, tetapi dengan kerja keras, disiplin, dan tekad yang kuat, Ali berhasil mencapai mimpinya.
Cerita Ali adalah bukti nyata bahwa ketika kamu memiliki impian besar dan tekad yang kuat, tidak ada halangan yang bisa menghentikanmu. Ali, seorang pemuda yang baru lulus SMA, telah menghadapi banyak tantangan dalam perjalanannya menuju kesuksesan sebagai seorang trader. Meskipun orang tuanya tidak setuju dan banyak kerugian awal, Ali tidak pernah menyerah. Ia terus belajar, beradaptasi, dan tumbuh sebagai seorang trader.
Perjuangan Ali mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Tapi dengan tekad, kerja keras, dan ketahanan emosional, kita bisa mengatasi segala rintangan. Jangan biarkan pendapat orang lain atau kegagalan awal menghentikanmu. Jadi teruslah berjuang untuk mencapai impianmu!
Cerita Ali adalah inspirasi bagi setiap trader pemula. Ingatlah, jangan pernah menyerah, karena kesuksesan mungkin berjarak beberapa tahun, tetapi dengan ketekunan, kamu juga bisa mencapainya. Selamat berjuang, dan selamat mencapai kebebasan finansial yang kamu impikan!"
Moving Average dalam trading, untuk apa ya?Apa itu Moving Average (MA)?
menurut CMEGroup Moving Average adalah harga rata-rata suatu asset seperti saham, future contract dalam periode waktu tertentu.
MA cenderung memberikan informasi kepada trader pergerakan harga rata-rata dalam suatu periode cenderung menguat atau melemah.
Ada 3 jenis MA:
1. Simple Moving Average (SMA)
2. Exponential Moving Average (EMA)
3. Weighted Moving Average (WMA)
Jenis MA yang secara umum sering digunakan dalam trading forex dan yang saya sendiri gunakan adalah jenis Exponential Moving Average dengan kombinasi parameter 21,34, dan 90.
Apa kegunaan menggunakan exponential MA?
1. Manfaatnya adalah kita bisa mengetahui pergerakan harga dalam 21 hari (contoh: parameter 21) tendensinya naik atau turun.
2. Sehingga sebagai trader atau investor dengan bantuan MA kita diberitau jika pergerakan harga forex/saham yang kita tradingkan bergerak naik atau turun dalam 21 hari terakhir. INGAT 21 hari terakhir bukan 21 hari kedepan.
MA memberikan info pergerakan harga terakhir bukan kedepan karena MA termasuk dalam indikator trend following
Apa kelemahan dari MA ini?
kelemahan dari MA adalah ketika harga sedang sideways kita tidak bisa menggunakanny karena pergerakannya akan cenderung di tengah-tengah harga.
Notes:
1. Sumber penulisan ini adalah dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah dibaca, dilihat, didengar ataupun dialami sendiri.
Sehingga jika kalian yang membaca merasa ini ide kalian,
mohon ijin ya saya share ulang, karena mungkin saja saya juga belajar dari anda.
2. Apa itu indikator trend following ? ini akan kita bahas di lain waktu.
Mengenal Support & Resistance (S&R) dan Jenis - Jenis S&RSupport & Resistance (S&R) adalah salah satu topik dasar yang perlu kita ketahui dalam trading, baik trading forex, saham ataupun cryptocurrency.
Support & Resistance bisa kita anggap sebagai batas atas dan batas bawah pergerakan harga pada periode waktu tertentu.
*) Resistance adalah batas atas untuk membatasi harga untuk naik lebih jauh.
*) Support adalah batas bawah untuk membatasi harga untuk turun lebih jauh.
Harga bergerak karena adanya supply dan demand yang berbeda. Saat demand lebih besar harga akan naik dan sebaliknya jika supply lebih besar harga akan bergerak turun.
Jenis - jenis S&R
1. Classic S&R adalah S&R horizontal.
Cara menentukan S&R ini adalah dengan menggunakan titik swing high dan swing low (gambar 1) yang terbentuk sebelumnya sebagai referensi.
Keuntungan Classic S&R : kita bisa melihat S&R sebelumnya sehingga bisa kita jadikan sebagai target price.
Kelemahan Classic S&R : jika harga menembus resistance tertinggi sebelumnya atau support terendah sebelumnya kita tidak bisa melihat lagi titik tertinggi/terendah setelahnya berapa untuk dijadikan area target harga.
2. Dynamic S&R.
S&R yang ditentukan dengan bantuan Moving Average (MA). Kita menentukan titik atas dan titik bawah saat harga menyentuh garis diagonal Moving Average (gambar 2)
3. Harmonic S&R.
Berguna utk menentukan S&R saat harga all time high.
Kelemahan Classic S&R adalah Ketika harga menembusnya kita tidak tau S&R setelahnya, maka kita bisa menggunakan Harmonic S&R untuk menentukan target harga selanjutnya, pada metode S&R ini kita menggunakan bantuan Fibonacci (gambar 3)
Bagaimana mengetahui S&R tersebut merupakan S&R yang kuat?
S&R bisa dikatakan kuat adalah ketika harga menyentuh area tersebut harga mengalami kenaikan atau penurunan yang signifikan/kuat.
Fungsi S&R adalah kita mengetahui kalo area tersebut bisa menjadi area target harga sehingga kita menjadi paham jika harga tidak selalu naik atau turun, sehingga kita harus take profit dan kita harus meletakkan stop loss.
Dalam aktivitas di pasar saham harga support & resistance menunjukkan level psikologi tertentu yaitu,
*) support adalah level dimana orang membeli saham dengan harga yang murah dan mendapatkan keuntungan ketika harga naik.
*) resistance adalah level dimana orang pernah membeli dengan harga yang tinggi dan mengalami kerugian karena harga turun.
Sehingga itu menjadi pola yang berulang. Orang cenderung akan membeli di harga support karena mereka tau harga akan naik dan ketika harga hampir atau sudah di area resistance mereka akan menjualnya.
Dalam pasar Forex yang perdagangannya bisa dilakukan 2 arah,
maka area support dan resistance bisa menjadi area untuk mengambil posisi penjualan/pembelian dan area posisi take profit/stop loss.
Sehingga ketika harga di support kita bisa melakukan pembelian dan ketika harga di resistance kita bisa melakukan penjualan untuk posisi sebelumnya dan di area resistance itu juga kita bisa mencari posisi penjualan dengan target profit di area support sebelumnya dan area stop loss diatas area resistance tersebut, karena jika harga menembus resistance tersebut harga akan melanjutkan kenaikan dan membuat resistance baru.
Notes:
1. Sumber penulisan ini adalah dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah dibaca, dilihat, didengar ataupun dialami sendiri.
Sehingga jika kalian yang membaca merasa ini ide kalian,
mohon ijin ya saya share ulang, karena mungkin saja saya juga belajar dari anda.
2. Untuk topik mengenai Fibonacci dan Moving Average akan dibahas di lain waktu
Terima kasih :)
18 Mei 2023
Bisa menerapkan 5W+1H dalam analisa pasar? (Part 1/2)Ternyata 5W+1H yang biasanya kita gunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam keseharian kita bisa diterapkan juga loh dalam melakukan analisa pasar dan mengambil action dalam pasar.
----------
Sumber penulisan ini adalah dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah dibaca, dilihat, didengar ataupun dialami sendiri.
Sehingga jika kalian yang membaca merasa "wah ini saya yang bilang nih" atau "wah ini materi saya nih, saya yang buat",
mohon ijin ya saya share ulang, karena mungkin saja saya juga belajar dari kalian.
Terima kasih :)
Mengukur Pembalikan Arah Dengan Fibonacci (Retracement)Artikel dengan materi fibonacci mungkin sudah banyak yang mengulasnya. Tapi saya mencoba membagikan sedikit pengetahuan dan pengalaman yang biasa saya terapkan untuk memberi sudut pandang lain dari sisi saya (pribadi). Pada umumnya ada 3 jenis fibonacci yang sering digunakan yaitu retracement, ekspansion dan extension namun kali ini kita akan lebih tajam membahas fibonacci retracement karena paling sering digunakan.
Menganalisa pergerakan harga dengan indikator Fibonacci sangatlah bermanfaat. Setidaknya ada beberapa alasan untuk menggunakan indikator fibonacci diantaranya adalah :
1. Mengkonfirmasi apakah harga berlanjut (Continuation)
2. Mengkonfirmasi apakah harga berbalik arah (Reversal)
3. Mengkonfirmasi harga sedang menunggu (Sideways)
Sedikit Sejarah Singkat Fibonacci
Fibonacci ditemukan oleh Leonardo da Pisa atau Leonardo Pisano (1175 - 1250), dikenal juga sebagai Fibonacci, adalah seorang matematikawan Italia yang dikenal sebagai penemu bilangan Fibonacci dan perannya dalam mengenalkan sistem penulisan dan perhitungan bilangan Arab ke dunia Eropa (algorisma). Anda dapat mencari artikel lebih lengkap dari sisi matematis untuk penjelasan yang lebih panjang.
Psikologi Pasar Dalam Level Fibonacci
Pada indikator fibonacci setiap harga yang bergerak selalu menjadi pertanyaan kita yaitu apakah harga Akan Berlanjut atau apakah harga akan balik arah ? Dengan menggunakan fibonacci kita dapat mengetahui level-level kunci yang apabila level tersebut berhasil di lalui (ditandai dengan penutupan harga terakhir).
Cara Menggunakan Fibonacci
Menggunakan Fibonacci mengharuskan kita menguji beberapa tarikan garis dari Swing High ke Swing low ataupun sebaliknya (swing low to Swing High) dengan menarik garis dari arah kiri ke kanan. Dengan melakukannya kita akan mendapatkan beberapa level dalam bentuk persentase pembalikan arah diataranya : 23.6% , 38.2%, 61.8%, 78.6% dan 100%. Setiap persentase pembalikan arah tersebut dapat kita jadikan level target pada saat trading untuk menentukan posisi masuk dan keluar dari pasar. Pada intinya fibonacci memberi indikasi sejauh mana harga berbalik dari satu titik terendah ataupun titik tertinggi. Menggunakan fibonacci memang mengharuskan kita mencari level-level terbaik untuk dijadikan area awal dan akhir suatu garis. (lihat pada chart).
Kesimpulan
Dalam fibonaci ada istilah Normal Retracement yaitu pada area 0% hingga 100% dimana harga dianggap valid melakukan pembalikan jika telah berbalik sejauh minimal 23,6% untuk mencapai level selanjutnya (38,2%). Selama tidak ada harga yang ditutup melewati nilai tersebut (23,6%) maka harga masih dianggap normal correction (koreksi). Saya pribadi menggunakan timeframe minimal di H1 untuk melihat penutupan harga terakhir apakah berhasil ditutup melewati salah satu level atau tidak namun hal ini sesuai selera para trader menggunakan timeframe berapa sesuai dengan gaya tradingnya.
THE GOLDEN RATIO (61,8%)
Belajar mengenai fibonacci tidak terlepas dari istilah Golden Ratio. Istilahnya adalah rasio emas, atau rasio yang memiliki nilai khusus dalam bilangan fibonacci. Yang saya amati selama ini memang level 61,8% memiliki faktor paling penting terhadap psikologis pasar. Level ini sering sekali berada pada area support dan resisten yang kuat. Pada pasangan GBPUSD dan XAUUSD level ini sering menjadi batas pergerakan ekstrim suatu pergerakan harga. Misalnya pada momen-momen terjadinya rilis berita yang mempengaruhi pergerakan harga yang sangat kuat secara fundametal.
Apakah Menggunakan Fibonacci Saja Cukup ?
Pada prakteknya menggunakan satu indikator yaitu fibonacci saja tidaklah cukup karena fibonacci tidak menggambarkan tren harga secara keseluruhan dan tidak menjelaskan kekuatan pergerakan namun cukup baik jika digunakan untuk melakukan indikasi terhadap setiap potensi pembalikan arah dan menentukan target harga.
Demikian tulisan saya semoga memberi sudut pandang baru bagi rekan-rekan sekalian. Jika teman-teman sekalian juga menggunakan fibonacci atau ingin berdiskusi silahkan kita diskusi di kolom komentar.
Non Cyclical dan Relative StrengthSektor non cyclical adalah adalah sektor dimana produk dari perusahaan ini biasanya dibutuhkan baik saat ekonomi berekspansi atau berkontraksi.
Pertumbuhan sektor ini juga cenderung lambat atau defensif sehingga cocok untuk trader atau investor yang konservatif.
Produk-produk dari sektor ini biasanya berupa makanan, minuman atau kebutuhan rumah tangga dan dan kebutuhan pokok.
Beberapa contoh saham-saham sektor ini adalah UNVR, MYOR, ICBP,AMRT.
Mengingat saat ini kondisi ekonomi sedang berkontraksi karena naiknya inflasi yang melebihi target, maka sektor ini bisa dijadikan pilihan menarik mengingat sifatnya yang defensif.
Dalam analisa kali ini, 3 saham dari sektor ini akan dipilih dan dibandingkan untuk kemudian dipilih satu saja
Pembanding akan menggunakan:
Chart dari sektor, UNVR, ICBP dan MYOR (4 chart yang kemudian dijadikan satu)
Indikator custom dari Tradingview yaitu Mansfield relative strength
Mansfield relative strength sendiri adalah sebuah indikator yang membandingkan sesama aset atau indeks pasar yang disarankan penggunaanya pada timeframe mingguan.
Indikator ini menggunakan batas 0 sebagai acuan dimana jika sebuah aset melewati titik 0, maka trend aset itu bisa dikatakan kuat atau outperform. Namun jika trend sebuah aset berada dibawah 0 atau minus, maka trend dari aset itu lemah.
Jika dianalogikan, dengan balap kuda, maka indikator ini membantu anda memilih kuda dengan lari tercepat atau kuda yang berada paling depan.
Berikut adalah chart mingguan sektor Non cyclical dengan indikator Mansfield relative strength dari MYOR, ICBP dan UNVR.
Seperti bisa dilihat sektor non cyclical berada dalam koreksi dari minor rallynya yang belum mampu menembus resistance.
Di bagian Relative strength, terdapat 3 garis: UNVR merah, ICBP Hijau dan MYOR hijau. Garis hitam adalah garis 0 sehingga trend dikatakan kuat jika posisi Relative strength ada di atas garis ini.
Dari 3 saham tersebut, hanya MYOR yang berada di atas garis 0 atau tepatnya di 0.6853. Sedangkan ICBP dan MYOR masih berada di bawah garis 0 atau minus.
Dengan ini , maka pilihan jatuh kepada MYOR. Analisa selanjutnya adalah analisa lanjutan dari MYOR.
🐋KUPAS TUNTAS STRATEGY TRADING DENGAN RSIRSI adalah indikator jenis osilator yang digunakan oleh Pemain pasar untuk mengukur kekuatan trend dan mendeteksi tanda-tanda dari akhir trend.Ada 4 Hal yang umum di pakai di RSI yaitu :
1. Divergence = Divergence adalah Ketika Kondisi Pasar sudah kehilangan sebagian besar kekuatan trendnya maka ini menjadi indikasi reversal atau Pembalikan arah trend Contohnya market dalam keadaan Bullish namun Divergence muncul ini akan menandakan melemahnya Kondisi Bullish sudah melemah dan berkemungkinan besar berhenti lalu berbalik arah menjadi Bearish. Tentu saja ini adalah indikasi awal untuk entrynya akan kita bahas di bawah nanti.
2. Oversold = Oversold adalah kondisi di mana Harga Pasar (Forex,crypto,saham dan market lainnya) sudah mengalami tekanan jual terus menerus (Tanpa adanya koreksi) sehingga mencapai titik jenuh Jual Atau bisa di bilang harga Terendah sehingga perlu adanya koreksi.
3. Overbought = Overbought adalah kondisi dimana Harga pasar sudah mengalami pembelian terus menerus (Tanpa adanya koreksi) sehingga sudah mencapai titik jenuh Beli Atau bisa di bilang harga tertinggi sehingga perlu adanya koreksi.
4. Trend Finder = Trend Finder adalah kita menggunakan RSI sebagai petunjuk apakah trend dalam keadaan Bullish atau Bearish sehingga kita tidak usah ribet pakai indikator lainnya cukup menggunakan RSI itu sudah bisa.
Selanjutnya kita akan membahas ke empat Hal di atas dan di aplikasikan ke dalam market Crypto,Forex dan Saham.
1. Strategy Divergence : (Kami anggap kalian sudah paham apa itu Divergence)
Dalam penggunaan Divergence Kalian bisa menggunakan 2 settingan RSI yaitu 14 Atau 9 Untuk timeframenya bebas tidak ada acuan khusus namun biasanya divergence sangat powerfull/akurat ketika di timeframe besar seperti 4H - 1D - 1W dan 1M. ada 2 tipe trader dalam menggunakan Divergence yang pertama adalah menunggu konfirmasi pembalikan arah dan yang kedua tanpa menggunakan konfirmasi dimana Trader ini biasanya Ketika melihat adanya divergence langsung melakukan eksekusi Buy or Sell tanpa menunggu adanya konfirmasi lebih detil misalkan Struktur market yang berubah atau Indikasi adanya Reversal candle.
Seperti yang kalian lihat di atas adalah penerapan dari Bearish divergence dimana harga terus naik membentuk Puncak yang lebih tinggi atau Higher High namun RSI terus turun menciptakan Puncak yang lebih rendah ini mengindikasikan adanya kekuatan bullish turun dari sebelumnya. Kebetulan dalam pola di atas ada pola Rising wedge dimana Harga menembus Trendline bawah dan berakhir dengan penurunan yang tajam.Jika bearish Divergence Untuk meletakkan SL kalian bisa letakkan di Atas harga tertinggi saat divergence terjadi sedangkan untuk bullish divergence Kalian letakkan di bawah harga terendah selama divergence terjadi sedangkan untuk Take profit ada banyak cara yang bsia kalian gunakan seperti Supply dan Demand terdekat atau Support dan Resistance terdekat.
2. Strategy Oversold :
Dalam penggunakan Oversold ini cukup mudah yaitu ketika Harga turun di bawah angka 30 lalu kembali ke atas 30 baru kita lakukan entry buy (menurut riset kami seperti itu) namun banyak orang Menggunakan strategy Oversold yang "Kurang efektif" yaitu Ketika harga turun di bawah 30 kebanyakan trader akan entry buy padahal menurut kami (team bitorex) bahwa Harga baru benar-benar akan naik bukan saat RSI di bawah angka 30 melainkan ketika sudah kembali naik di atas angka 30. Kita ambil contoh seperti di bawah
Panah kuning menandakan adanya penembusan dari atas ke bawah di RSI yang menandakan Oversold jika kalian entry ketika Penembusan terjadi kalian akan terseret oleh market karena penembusan baru terjadi dan penurunan juga baru terjadi belum menyentuh titik baliknya namun jika kalian entry ketika harga kembali ke atas titik 30 seperti gambar di bawah kalian akan bisa merasakan profitnya.
seperti yang kalian lihat di gambar di atas panah hijau menunjukkan bahwa jika kalian entry Buy ketika Harga kembali naik di atas 30 maka potensi Bullishnya lebih kuat dari pada kalian entry ketika Harga baru turun ke bawah angka 30 (bisa di buktikan)
3. Strategy Overbought :
Untuk strategy Overbought saya rasa sama seperti Oversold hanya berbeda di acuannya kalau Oversold di bawah 30 kalau Overbought di atas 70. Untuk strategy entrynya juga sama hanya bedanya kalau Oversold itu Buy sedangkan Overbought itu Sell. Jadi untuk hasil yang lebih optimal di sarankan (Menurut riset kami) Entry Sell ketika RSI Sudah kembali turun ke bawah angka 70 bukan saat di atas angka 70 karena bisa jadi harga akan masih terus naik. Untuk strategy Oversold dan overbought kalian bisa gunakan RSI ukuran 14 atau 9 Sedangkan untuk timeframenya bebas namun menurut kami lebih tinggi timeframe yang di pakai maka akan lebih valid.
4. Strategy Trend Finder
Istilah Trend Finder atau pencari arah trend adalah istilah yang kami ciptakan untuk mempermudah saja.Strategy ini sebenarnya cukup simple yaitu kita menggunakan angka 50 pada RSI dengan setting 66. Ketika harga menembus angka 50 dari atas ke bawah maka ini menjadi indikasi adanya bearish trend dan ketika penembusan angka 50 dari bawah ke atas maka ini menjadi indikasi Bullish Trend.
Dan
2 gambar di atas adalah contoh sederhananya.
RSI dan buah nanas (psikologi)Diceritakan Christopher Colombus, seorang penjelajah asal Eropa pertama kali mencicipi buah nanas. Saat dia mencicipi buah tersebut dia langsung jatuh cinta pada rasanya, rasa asam manisnya.
Lalu Colombus ingin membawa buah itu ke Eropa. Namun nanas susah diangkut pada masa itu yang membuat nanas menjadi buah yang langka di Eropa.
Pada masa Colombus sebuah nanas berharga sekitar kurang lebih 70 juta rupiah. Karena begitu mahal dan berharganya sebuah nanas, buah itu mulai digemari dan di endorse kaum bangsawan. Mulai dari Catherine the Great hingga Raja Charles II. Namun tidak ada yang lebih menggemari nanas selain The Fourth Earl of Dunmore dimana sebagai bentuk penghormatan pada nanas beliau membuatkan sebuah kuil. Kuil Nanas alias pineapple temple atau The Dunmore Pinneaple Temple.
Namun pada abad ke 19 keadaan mulai sedikit berubah. Kebun nanas sudah ada didekat benua Eropa dan perkembangan transportasi pada masa itu membuat nanas akhirnya bisa diangkut dengan lebih mudah ke Eropa.
Karena dua faktor itu harga nanas akhirnya turun dimana pada abad ke 19 harga sebuah nanas kurang lebih sekitar 21 ribu per buah. Rasa nanas tersebut tentu sama saja. Asam manis. Tapi persepsi orang orang di jaman itu tentang kualitas nanas menurun karena harganya menurun.
Penelitian oleh Profesor Baba Shiv dari Stanford University. Baba Shiv: "How a Wine's Price Tag Affect Its Taste" menunjukan bahwa harga murah sama dengan kualitas rendah.
Singkatnya dalam penelitian tersebut para peserta berbaring dalam mesin fMRI, sebuah mesin pembaca otak. Sebelum berbaring di mesin tersebut, para peserta diminta terlebih dahulu untuk meminum segelas wine di mana para peserta sudah diberitahu harga dari wine tersebut. Mulai dari yang 100 ribu per botol sampai 1 juta rupiah per botol.
Tujuan penggunaan mesin sendiri adalah untuk mengamati bagian otak yang merespon kesenangan.
Hasilnya? Makin mahal harga wine, makin aktiflah bagian otak tersebut. Namun yang jadi masalah, semua wine tersebut sebenarnya harganya 100 ribu!
Jadi pada dasarnya manusia cenderung lebih suka dan senang membeli barang yang mahal.
Kecenderungan ini bisa terjadi juga di saham dimana saham secara umum ada yang mahal dan ada yang murah. saham yang mahal biasanya sudah mengalami kenaikan cukup tinggi sehingga banyak orang kadang langsung berasumsi bahwa jika kenaikan akan terus berlanjut.
Padahal saham saham yang mahal justru kadang adalah saham saham yang memiliki kemungkinan besar untuk turun karena saham ini sudah mengalami kenaikan cukup tinggi. Maka sebelum melakukan melakukan pembelian, mahal dan murahnya sebuah saham bisa dijadikan referensi tambahan.
Mahal dan murah dalam fundamental bisa ditentukan melalui valuasi baik absolut maupun relative.
Sedangkan dalam teknikal analisis, mahal dan murah salah satunya dapat ditentukan dengan indikator RSI.
RSI sendiri merupakan indikator berjenis osilator yang mempunyai batasan level terendah dan tertinggi (skala 0-100).
Level diatas 70 dikategorikan sebagai overbought/mahal dan level dibawah 30 dikategorikan oversold/murah.
Banyak dari pelaku pasar saham cenderung terlalu emosional dalam melakukan pembelian/penjualan sehingga kadang melakukan pembelian saat sebuah saham mahal atau berada di area Overbought >70.
Pembelian di area ini tentu sangat beresiko mengingat biasanya saham yang berada di area ini adalah saham yang sudah mengalami kenaikan cukup signifikan.
Karena itu, sebelum membeli sebuah saham, mahal atau murahnya saham tersebut mungkin bisa dijadikan konfirmasi tambahan.
Catatan:
Jangan hanya menggunakan RSI sebagai sinyal jual dan beli. RSI sejatinya merupakan konfirmasi tambahan. Konfirmasi utama adalah price action.
Referensi:
en.wikipedia.org
www.maisonmirabeau.com
www.levins.com
Moving Average, sebenarnya apa itu MA?Banyak trader proffesional maupun amatir yang memakai indikator ini agar dapat melihat tren secara menyeluruh tetapi sayang tidak banyak juga yang sebenarnya tidak mengerti indikator MA ini sebenarnya apa sih terutama yang masih pemula, menurut mereka selama harga udah mulai keatas dan melewati garis ma maka itu adalah waktunya pembelian.
Mari kita telaah sebenarnya apa sih itu MA.
MA sendiri ialah pergerakan rata rata pada suatu harga dalam tempo/waktu tertentu, seperti contoh MA 200 adalah pergerakan rata rata dalam 200 hari (dalam time frame harian) atau 200 jam (dalam TF 1 jam). MA sendiri ialah indikator trend following (MA sangat bagus jika anda ingin mengetahui trend yang sedang terjadi)
Jenis MA sendiri terbagi oleh 3
1. Simple Moving Average
2. Exponential Moving Average
3. Weighted Moving Average
ke 3 jenis ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kurang lebih seperti ini
1. SMA mempunyai pergerakan yang halus tetapi dia sangat lambat untuk memberikan sinyal, oleh karena itu trader seringkali tidak dapat menerima suatu golden zone pembelian.
2. EMA dan WMA , moving average jenis ini tergolong lebih agresif dan dapat memberikan zona pembelian yang bagus dibanding SMA tetapi walaupun begitu seringkali kita mendapatkan fake signal jika memakai indikator ini.
Lalu, indikator apa yang dapat menopang kekurangan masing masing dari indikator diatas?
1. Indikator Momentum seperti MACD (Histogram) dan RSI
2. Price Action ( Candlestick pattern) -> bukan indikator sih wkwk, tapi ini melengkapi kekurangan MA
Chart Heikin Ashi vs. Chart CandlestickMengikuti pergerakan harga adalah inti dari pasar. Sekilas melihat chart dapat menunjukkan sebuah tren, ide trading, atau menjadi cara cepat dalam memantau posisi yang anda pegang didalam portofolio anda.
Chart candlestick adalah salah satu dari cara paling populer dalam melihat pergerakan harga. Satu candlestick menampilkan titik tertinggi, terendah, pembukaan dan penutupan dalam suatu periode waktu tertentu. Meski demikian, terkadan, informasi harga tersebut penuh dengan volatilitas atau kekacauan trading.
Disinilah chart Heikin Ashi bersinar - chart ini menghaluskan harga dengan menampilkan harga rata-rata, bukan harga aktualnya. Pada faktanya, chart Heikin Ashi dikembangkan di Jepang dan kata Heikin berarti “rata-rata” dalam Bahasa Jepang. Bagi mereka yang berinvestasi dalam horizon jangka panjang atau mencari tren yang berkelanjutan, chart Heikin Ashi dapat menjadi cara yang efektif untuk menghaluskan harga dan menunjukkan tren secara lebih jelas.
Kunci dalam memahami chart Heikin-Ashi adalah untuk mengingat bahwa setiap bar, baik merah atau hijau, menampilkan rentang harga rata-rata untuk suatu periode waktu tertentu dimana sebuah chart candlestick menampilkan level harga sebenaranya untuk periode waktu tersebut.
Formula untuk Heikin Ashi adalah sebagai berikut:
Pembukaan = (Pembukaan bar sebelumnya + penutupan bar sebelumnya) / 2
Penutupan = (Pembukaan + Tertinggi + Terendah + Penutupan) / 4
Tertinggi = Titik tertinggi, baik itu pembukaan, tertinggi, terendah atau penutupan
Terendah = Titik terendah, baik itu pembukaan, tertinggi, terendah atau penutupan
Pastikan untuk menguji kedua tipe chart ini dan bersenang-senanglah. Tidak ada cara yang lebih baik untuk belajar selain membandingkan dan melihat perbedaan antara kedua tipe chartnya seperti yang kita kalukan pada contoh ini. Ingatlah, inipun juga berhubungan dengan preferensi pribadi anda. Apakah anda ingin melihat detail dalam pergerakan harga? Atau anda ingin melihat harga rata-rata dari pergerakan trading tersebut? Ini sepenuhnya berada ditangan anda dan peralatannya siap sedia untuk anda coba secara langsung.
CATATAN
Meski Heikin Ashi dan chart non-standar lainnya dapat berguna dalam menganalisis pasar, chart tersebut sebaiknya tidak digunakan untuk melakukan backtest terhadap strategi atau mengeluarkan order trade, karena harganya bersifat sintetis dan tidak mencerminkan level bid/ask dari bursa/broker. Jika anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi untuk memahami ini, lihatlah publikasi berikut ini:
"• Pada Pusat Bantuan: Strategi menghasilkan hasil tidak realistis pada tipe chart non-standar (Heikin Ashi, Renko, dsb.)
"
• Pada PineCoders: Backets pada Chart Non-Standar: Perhatian!
Terima kasih telah membaca dan harap berikan komentar atau pertanyaan jika anda memilikinya!
Cara menggunakan Volume Sesi HD untuk mengamati harga dan volumeVolume Sesi HD dibuat untuk menambahkan tingkatan level detail dan presisi saat mempelajari harga dan volume dari setiap sesi trading. Volume Sesi HD akan menyesuaikan secara dinamis untuk memperlihatkan lebih banyak data saat anda memperbesar atau memperkecil zoom pada chart.
Anggaplah bahwa Volume Sesi HD seolah kaca pembesar untuk mempelajari volume dan harga. Level harga mana yang menciptakan volume trading terbesar? Bagaimana itu berubah saat kita mengubah zoom pada suatu sesi trading tertentu? dengan Volume Sesi HD, semakin anda memperbesar zoom, semakin detail yang akan anda lihat mengenai harga dan volume pada suatu hari trading tertentu. ini adalah suatu alat yang sempurna bagi para trader dan investor yang seringkali mengubah pembesaran ataupun menghubah resolusi chartnya.
Pada contoh diatas, kita melihat dua chart dari Tesla yang diatur pada kerangka waktu dan resolusi yang berbeda. Apakah anda melihat perbedaan antara Profil Volume yang ditampilkan pada setiap chartnya? Chart yang berada di sebelah kiri adalah sebuah chart daily yang dimulai dari November. Chart di sebelah kanan adalah sebuah chart 65-menit yang di perbesar pada hanya beberapa hari trading terakhir saja. Kedua chart menggunakan Volume Sesi HD untuk menampilkan analisis Profil Volumenya, namun masing-masingnya menunjukkan level detail yang berbeda. Ini disebabkan karena Volume Sesi HD adalah sebuah alat yang akan disesuaikan secara dinamis saat kita melakukan pembesaran/memperkecil zoom. Dengan kata lain, semakin anda memperbesar zoom maka level profil volume yang ditampilkan akan menjadi lebih banyak.
Saat anda mulai memahami dan menggunakan Volume Sesi HD, penting untuk diingat bahwa alat ini dapat dikustomisasikan sesuai dengan kebutuhan dan pengamatan anda. Anda hanya perlu untuk membuka menu pengaturannya. Setiap trader dan investor memiliki metodologinya masing-masing dan pengaturan ini akan membantu anda membuat cara meneliti yang unik bagi anda:
Titik Kendali/Point of Control ( POC ) – Level harga bagi suatu periode waktu dengan volume trading tertinggi. Ini adalah garis merah yang ditampilkan pada kedua chart didalam setiap area Volume Profilnya.
Volume Naik - Menentukan warna dari Volume naik atau titik dimana pembelian terjadi dan harga meningkat.
Volume Turun - Menentukan warna dari Volume turun atau titik dimana pembelian terjadi dan harga menurun.
Area Nilai Naik - Menentukan warna dari Area Nilai Naik atau dimana pembelian terjadi pada suatu zona volume tinggi, katakanlah sekitar 70% dari selruh volume yang dapat ditradingkan.
Area Nilai Turun - Menentukan warna dari Area Nilai Turun atau dimana penjualan terjadi pada suatu zona volume tinggi, katakanlah sekitar 70% dari selruh volume yang dapat ditradingkan.
Profil Tertinggi – Level harga yang tertinggi disepanjang periode waktu tertentu.
Profil Terendah – Level harga yang terendah disepanjang periode waktu tertentu.
Area Nilai/Value Area (VA) – Rentang dari level harga yang mana suatu persentase dari seluruh volumenya disepanjang periode waktunya ditradingkan. Secara umum, persentase ini diatur ke 70%, meski demikian, ini merupakan kebebasan bagi anda untuk mengaturnya.
Nilai Area Tertinggi/Value Area High ( VAH ) – Level harga tertinggi didalam nilai areanya.
Nilai Area Terendah/Value Area Low( VAH ) – Level harga terendah didalam nilai areanya.
Kami harap tutorial ini membantu anda untuk memahami pentingnya Volume Sesi HD dan juga peralatan Profil Volume lainnya. Selain itu, kami harap ini dapat membantu anda memahami seluruh fitur, kustomisasi dan fungsionalitas yang terdapat pada alat tersebut. Volume Sesi HD adalah salah satu dari peralatan Profil Volume yang tersedia untuk anda dan ini sangat berguna terutama saat melakukan pembesaran atau memperkecil zoom dari chart, berpindah kerangka waktu, dan saat mencari detil tambahan saat anda mengamati suatu sesi trading tertentu.
Terima kasih karena telah membacanya dan harap berikan umpan balik atau komentar dibawah ini. Jika anda ingin melihat lebih banyak peralatan atau fitur dari Profil Volume, kami akan dengan senang hati menerima masukan anda! Kami mungkin akan membuatnya untuk anda.
Cara menggunakan alat gambar Profil Volume Rentang Tetap
Profil volume sangatlah penting untuk dapat memahami penawaran/supply, permintaan/demand. dan likuiditas secara keseluruhan. Alat profil volume membuatnya mungkin untuk menganalisis sebuah tren volume pada suatu level harga tertentu dan pada momen tertentu. Alat gambar baru kami yang disebut dengan Profil Volume Rentang Tetap dibuat untuk memberi setiap orang kemampuan untuk mempelajari tren volume pada chartnya.
Berikut adalah cara anda untuk dapat mulai menggunakan Alat gambar Profil Volume Rentang Tetap yang baru:
1. Menuju ke sisi kiri dari chart anda dan klik pada Alat Prediksi dan Pengukuran. Lokasinya sama dengan dimana anda dapat menemukan Rentang Harga atau alat Pembelian/Penjualan anda.
2. Gulir kebawah daftarnya dan pilih Profil Volume Rentang Tetap.
3. Saat anda telah memilih alatnya, temukan dan klik sebuah area pada chart yang ingin anda pelajari. Klik sebuah titik mula dan akhirnya. Pada contoh ini, kami menampilkan profil volume rentang tetap untuk BTCUSD dari titik tertinggi seluruh waktunya hingga hari ini.
Memahami cara membaca Profil Volume Rentang Tetap sangatlah penting. Saat anda menggambarnya untuk pertama kalinya anda akan melihat sebagai berikut:
• Garis merah = titik kendali/point of control atau level harga dengan volume tertinggi.
• Kolom kuning dan biru = volume naik dan volume turun untuk setiap level harga.
• Area berbayang biru = area profil volume terpilih yang ditampilkan.
Harap diingat bahwa anda dapat menyesuaikan pengaturan dari Profil Volume Rentang Tetap. Ini berarti anda memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan serta kalkulasinya. Sebagai contoh, anda dapat menambahkan titik kendali yang berkembang, menyesuaikan warna dari area berbayang, dan mengubah ukuran dari baris volumenya. Kemungkinannya tidak terbatas dan seluruhknya menjadi pilihan anda untuk membangun tampilan yang sempurna bagi Profil Volume Rentang Tetap anda.
Kami harap anda menyukai alat gambar baru ini dan kami ingin sekali melihat bagaimana anda menggunakannya. Kami sedang berada didalam misi untuk membantu para investor dan trader sebanyak mungkin dan kami percaya bahwa alat yang kami buat ini dapat melakukannya. Alat ini gratis dan tersedia bagi semua orang.
Jika anda memiliki pertanyaan atau umpan balik, harap tuliskan pada komentar dibawah ini. Jika anda masih belum yakin untuk menggunakan alat ini, kami sangat menyarankan anda untuk mulai mencoba dan bereksperimen dengannya. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah dengan mencoba menggunakannya.