VOLUME ANALYSIS: VOLUME PROFILE INDICATORPernah lihat indikator volume namun letaknya dibagian samping dan tersusun secara vertikal seperti ini?
Sebagian besar pasti penarh, buat yang belum tau indikator tersebut adalah indikator VOLUME PROFILE . Indikator ini fungsinya untuk menunjukkan aktivitas trading dalam bentuk volume selama periode waktu tertentu pada level harga yang spesifik. Dalam analisis teknikal indikator volume profil ini bisa kamu gunakan untuk menentukan potensi area support resistance (supply demand) berdasarkan level harga yang memiliki volume transaksi paling besar. Berbeda dengan indikator volume biasa yang tersusun horizontal dan menunjukkan volume pada tiap candle pada chart sedangkan volume profile tersusun vertikal pada bagian samping chart dan menunjukan total volume pada tiap rentang harga.
CARA MENGAKSES DAN MENGGUNAKAN VOLUME PROFILE
Untuk mengakses indikator ini sebelumnya kamu harus paham, terdapat 2 jenis indikator volume profile yang bisa kamu gunakan yaitu PROFIL VOLUME RENTANG TETAP yang bersifat fixed dan VISIBLE RANGE VOLUME PROFILE yang berifat dynamis jika kamu akses indikator tersebut melalui menu "add indicator" kamu hanya bisa menambahkan pada chart jika kamu berlangganan tradingview minimal versi pro namun jika kamu pengguna tradingview free kamu tetap bisa mengaksesnya secara gratis melalui menu drawing tool dengan nama yang sama yaitu VOLUME PROFILE RENTANG TETAP .
Note: cara akses pertama (berbayar) melalui menu add indicator > search nama indicator > add (pada gambar saya sudah memasukan 2 indiaktor tersebut ke menu favorit)
Note: cara akses kedua (free) melalui drawing tool peralatan prediksi dan pengukuran > volume profil rentang tetap > draw
Berbeda dengan "visible range volume profile" yang secara otomatis menyesuaikan data yang terlihat pada chart (dari ujung chart kiri sampai ujung chart bagian kanan) untuk indikator dan drawing tool volume profil rentang tetap harus kamu pilih rentang/periode waktu yang ingin kamu ukur volumenya dan data volume yang muncul akan berada dalam rentang periode yang kamu pilih bukan berada dibagian samping chart seperti indikator visible range volume profile, walaupun berbeda namun kedua indikator dan drawing tool tersebut memiliki konsep sama.
Note: contoh indikator visible range volume profile dan indikator + drawing tool volume profile rentang tetap
Tips: kamu juga bisa mengakses indikator volume profile yang dibuat custom oleh komunitas secara gratis pada menu add indicator namun kamu perlu membaca detail cara kerja indikator tersebut karena bisa memiliki karakter dan parameter cara kerja yang berbeda.
ANATOMI VOLUME PROFILE
Indikator volume profile memiliki beberapa anatomi atau bagian penting, sederhananya seperti yang saya mention pada gambar diatas namun untuk anatomi atau bagian detailnya kamu bisa lihat daftar dibawah:
Point of Control (POC) – Level harga dalam periode waktu dipilih yang memiliki volume transaksi tertinggi a.k.a level harga paling aktif
Profile High – Level harga tertinggi yang dicapai selama periode waktu yang kamu pilih
Profile Low – Level harga terendah yang dicapai selama periode waktu yang kamu pilih
Value area (VA) – Level harga dimana persentase tertentu dari semua volume transaksi selama periode waktu tersebut. Biasanya, persentase bernilai 70% tapi bisa kamu atur sesuai prefrensi
Value Area High (VAH) – Tingkat harga tertinggi dalam nilai value area (VA)
Value Nilai Rendah (VAL) – Tingkat harga terendah dalam area nilai nilai value area (VA)
High volume nodes (HVN) - Volume tertinggi (konsepnya sama dengan POC)
Low volume nodes (LVN) - Volume terendah
Note: untuk pertama atau paling tidak untuk pembahasan kali ini kamu cukup fokus pada parameter sesuai pada gambar diatas sisanya nantinya kamu bisa explore lagi atau mungkin next time saya akan menjelaskannya melalui ide volume profile part 2.
ANALISA MENGGUNAKAN VOLUME PROFILE
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya volume profile berguna untuk mencari potensi area support resistance (supply demand) bedasarkan jumlah transaksi (volume). Sebeelumnya sebagai catatan, disini saya akan fokus menggunakan drawing tool volume rentang tetap karena 2 indikator volume profile lain yaitu "profile volume rentang tetap" dan "visible range volume profile" yang hanya bisa diakses melalui tradingview berbayar sehingga banyak dari teman-teman yang tidak bisa menggunakannya.
Pertama kamu harus menyiapkan drawing tool volume profile terlebih dahulu, caranya seperti diatas. Secara default volume profile tidak menampilan VAH dan VAL kamu bisa memunculkannya dengan cara double click pada volume profil yang sudah kamu add lalu centang opsi VAH dan VAL.
Note: seperti yang sudah saya jelaskan, POC, VAH, VAL dan bar volume bisa menjadi pedoman area S/R tapi perlu kamu ingat karena data yang ditampilkan tergantung pada periode waktu yang kamu pillih tentu hasilnya bisa bervariasi sehingga sangat penting untuk menentukan periode yang sesuai. Sebagai contoh saya meenggunakan saham CPIN periode 6 bulan terakhir.
Note: indikator volume profile bisa bekerja pada semua saham bahkan saham small caps (gorengan) bukan hanya saham big caps seperti saham CPIN yang saya pakai pada contoh disini. Namun untuk periode waktu yang panjang indikator volume profile tidak terlalu efektif pada saham small caps karena volume hanya besar saat harga saham sedang "digoreng" karena tipikal aksi menggoreng saham yang pump and dump sehingga bisa jadi saat terjadi kenaikan volume terjadi aksi distribusi.
Untuk rentang waktu yang lebih kecil (trading) kamu juga bisa menggunakan volume profile untuk menentukan area entry dan exit (SL/TP). Pertama kamu harus paham range periode yang akan kamu pakai, lebih jelasnya lihat gambar dibawah:
Note: sama seperti ketika kamu menggunakan fibonacci retracement kamu bisa mengambil periode dari swing low dan swing high namun bedanya kamu harus mulai dari swing low saat swing move terjadi karena jika kamu tarik terlalu jauh kebelakang walaupun dilevel yang sama tentu POC, VAH dan VAL nya bisa berbeda apalagi ketika sebelumnya adalah fase konsolidasi karena tentu volume saat fase konsolidasi bisa sangat besar.
Note: setelah kamu cukup paham mengambil range data pada swing low dan swing high kamu bisa menggunakan level POC atau range dengan volume terbesar sebagai acuan area entry, logikanya bahwa POC adalah area dengan volume terbesar dan range harga terpopuler sehingga banyak terjadi transaksi pada area itu sehingga yang tentu saja menciptakan area demand, kemudian level VAL sebagai acuan area SL dan VAH sebagai acuan area TP, cukup mudah kan? Mudah, tapi kembali lagi perlu kamu ingat tidak ada strategi yang bisa bekerja setiap waktu dan setiap kondisi sehingga ada kalanya volume profile tidak bekerja seperti teori, it's normal.
Tips: kamu juga bisa menentukan area support resistance menggunakan HVN dan LVN.
Sebenarnya masih ada banyak metode analisis keren menggunakan indikator volume profile tapi disini saya jelaskan konsep dasarnya saja, semoga teman-teman bisa paham konsepnya sehingga bisa mengeksplor indikator ini lebih jauh lagi. Mungkin next time ada kesempatan saya coba buat ide tentang analisa menggunakan indikator volume profile lainnya, sampai jumpa!
Volume
VOLUME ANALYSIS UNTUK PEMULA (BAGIAN 1)KONSEP DASAR:
Volume adalah jumlah saham (dalam lembar) yang diperdangkan dengan perhitungan total trade-by-trade, standarnya volume berbentuk histogram atau bar dengan tiap bar menunjukkan jumlah lembar saham yang diperdagangkan (volume) tiap periode waktu tertentu sesuai dengan timeframe yang dipakai.
Note: salah satu miskonsepsi dalam volume adalah, warna bar volume hijau menandakan jumlah buyer lebih banyak dari seller atau sebaliknya, ini keliru karena warna bar volume mengikuti warna candle-nya jika closing candle hijau maka warna bar volume akan hijau dan begitupun sebaliknya.
Dalam teknikal analisis volume lebih banyak digunakan sebagai konfirmasi trend/price movement/chart pattern karena pada dasarnya candlestick hanya menunjukkan sebagian informasi, sisanya ada pada volume. Konsepnya volume analisis digunakan untuk menilai "kesehatan" trend/price movement/chart pattern berdasarkan tekanan atau momentum buyer dan seller, dalam konsep yang lebih luas volume analysis juga berkaitan dengan teknik smart money dan bandarmologi.
Ada banyak indikator volume yang bisa dipakai dari yang standar sampai kustom, disini saya hanya fokus pada indikator standar, seperti:
- Volume
- OBV (On Balance Volume)
- VWAP (Volume Weighted Average Price)
VOLUME ANALYSIS:
1. HIGH VOLUME UP > TREND CHANGING
Volume selalu berkolerasi positif dengan trend, ketika market trending (uptrend/downtrend) volume akan cenderung tinggi dibanding ketika market dalam keadaan sideways (trendless). Ketika perubahan trend akan terjadi biasanya akan diawali dengan anomali berupa kenaikan volume yang signifikan, ini bisa disebabkan karena buyers menjadi agresif (impulsive) atau "smart money" yang mulai masuk dengan alasan tertentu, dengan masuknya smart money bisa menjadi indikasi perubahan arah trend menjadi bullish reversal. Kuncinya disini adalah kemampuan untuk menemukan perubahan volume sebelum terjadi perubahan trend yang signifikan sehingga bisa masuk lebih awal.
Diatas adalah contoh high volume up sebelum bullish reversal yang terjadi pada saham ADRO dan SMMT, harga berada dalam fase sideways kemudian terjadi kenaikan volume signifikan dibanding dengan volume rata-rata sebelumnya karena terjadi perubahan momentum.
Note: untuk kasus perubahan arah trend menjadi bearish reversal konsepnya sama namun sebaliknya.
2. VOLUME AS CONFIRMATION
Ketika harga breakout area resisten diikuti volume yang tinggi dibanding volume rata-rata bisa menjadi konfirmasi breakout yang valid sehingga harga memiliki tendensi untuk bergerak lebih tinggi, teorinya karena breakout dengan volume yang tinggi membawa tekanan/momentum bullish dan partisipasi buyer yang tinggi sedangkan breakout dengan volume rata-rata bahkan rendah memiliki tendensi menjadi false breakout karena tekanan/momentum bullish dan partisipasi buyer yang rendah secara psikologi pasar kenaikan volume membawa opsimisme karena pelaku pasar akan cenderung berfikir breakout tersebut valid sehingga akan mebawa lebih banyak buyer dan begitupun sebaliknya.
Diatas adalah contoh konfirmasi ketika harga breakout resisten diikuti dengan kenaikan volume yang berakhir dengan bullish reversal pada saham ASII.
Diatas adalah contoh konfirmasi breakout pola double bottom dengan diikuti volume yang tinggi pada saham EXCL.
Note: ada banyak teknik untuk mengkonfirmasi sebuah pola chart atau bahkan pola candlestick menggunakan volume, mungkin akan saya jelaskan next time.
3. CONFUSED VOLUME
Confused volume terjadi ketika volume turun signifikan pada area key level seperti support atau resisten ditengah volume yang besar. Secara psikologis confused volume terjadi ketika harga mencapai level penting kemudian investor merasa ragu atau bingung harga akan bergerak kemana, keraguan ini menyebabkan banyak investor yang "wait and see" sehingga volume turun signifikan. Confused volume juga bisa digunakan untuk memberi indikasi awal terjadinya perubahan momentum.
Diatas adalah contoh confused volume pada saham SCMA, terlihat volume tiba-tiba turun signifikan kemudian diikuti big move (up/down).
4. NORMAL VOLUME
Normal volume terjadi saat jumlah saham yang diperdagankan berada dalam titik kesetimbangan (equilibrium). Dalam kondisi ini volume tidak memberi clue apapun, biasanya kondisi seperti ini bisa ditemukan saat market berada dalam fase sideways ketika tidak ada sentimen apapun atau memang karakteristik saham terutama market maker saham tersebut memang seperti itu.
Diatas adalah contoh normal volume pada saham MIKA, walaupun harga sangat fluktuatif namun volume cenderung stagnan sehingga tidak memberi tanda atau clue apapun.
5. LOW VOLUME AFTER IMPULSIVE (UP/DOWN) OR HIGH UP VOLUME
Low volume after impulsive move (up/down) biasanya terjadi karena market exhaustion, secara psikologis market beristirahat setelah pergerakan impulsive yang kuat, kondisi volume seperti ini bisa menjadi indikasi pola bullish continuation.
Diatas adalah contoh market exhaustion pada saham BBNI yang ditandai dengan volume yang slowing down setelah pergerakan impulsive yang kemudian diikuti pola bullish continuation.
Note: karena sudah terlalu panjang jadi sepertinya saya akhiri penjelasan mengenai analisis volume hanya sampai indikator volume standar, untuk OBV dan VWAP akan saya jelaskan next time serta seperti biasa sebagai bahan refrensi akan saya lampirkan beberapa ide saya sebelumnya yang berkaitan dengan volume analysis.