Bagaimana Dana Besar Meraup Untung dari Bitcoin👋 Halo semuanya, senang bisa berbagi dengan kalian. Saya Helene.
Selama bertahun-tahun mengamati pasar keuangan, saya menyadari satu hal penting:
banyak orang keliru memahami bagaimana dana investasi sebenarnya menghasilkan uang dari Bitcoin.
Sebagian besar trader ritel berpikir bahwa dana besar berdagang dengan cara yang sama seperti mereka — memilih arah, membeli di harga rendah, menjual di harga tinggi, lalu berharap pasar bergerak sesuai prediksi.
Jika prediksi benar, mereka untung.
Jika salah, mereka rugi.
Logika ini terdengar sederhana dan masuk akal.
Namun, itulah perbedaan mendasar antara modal ritel dan modal institusional.
🔍 Bagi dana besar, Bitcoin bukanlah taruhan arah harga.
Dari pengalaman saya mempelajari strategi institusional, fokus mereka bukan pada ke mana harga akan bergerak besok, melainkan pada bagaimana risiko disusun hari ini.
Arah bisa berubah kapan saja.
Struktur harus tetap kuat.
Dana tidak dibayar karena mampu menebak pasar.
Mereka dibayar karena mampu mengelola ketidakpastian dan mengubah pergerakan harga menjadi keuntungan yang konsisten.
🎯 Yang mereka kejar adalah pergerakan, bukan keyakinan.
Ketika dana menempatkan modal di Bitcoin, itu jarang sekali karena mereka percaya pada cerita atau narasi tertentu.
Mereka tidak mengejar hype.
Mereka tidak mengikuti influencer.
Mereka bekerja dengan data yang bisa diukur.
Volatilitas adalah peluang.
Matematika adalah fondasi.
Eksekusi dilakukan dengan disiplin, bukan dengan emosi.
🧠 Pembelian Bitcoin oleh institusi tidak selalu berarti bullish.
Salah satu kesalahpahaman terbesar yang sering saya temui adalah anggapan bahwa dana membeli Bitcoin karena yakin harga akan naik.
Kenyataannya, dana bisa membeli Bitcoin sambil tetap sepenuhnya netral.
Risiko dilindungi, eksposur diseimbangkan, dan posisi tetap aman baik saat harga naik maupun turun.
Bagi mereka, membeli BTC bukanlah tujuan utama.
Itu hanyalah langkah awal dalam struktur strategi yang lebih besar dan bertingkat.
📊 Lalu bagaimana dana benar-benar menghasilkan keuntungan?
Dengan merancang posisi yang mengambil manfaat dari pergerakan harga itu sendiri, bukan dari menebak arah pasar.
Saat harga naik, eksposur dikurangi di level yang lebih menguntungkan.
Saat harga turun, eksposur ditambah di harga yang lebih efisien.
🔁 Harga naik → penjualan dilakukan secara terukur
🔁 Harga turun → pembelian dilakukan secara strategis
🔁 Proses ini diulang dengan konsistensi dan presisi
Pendekatan disiplin ini dikenal sebagai gamma scalping , sebuah mekanisme tenang namun efektif yang banyak digunakan oleh institusi besar.
💰 Dari mana keuntungan nyata itu berasal?
Bukan dari berita sensasional.
Bukan dari narasi pasar.
Bukan dari kabar ETF.
Keuntungan muncul dari penyesuaian risiko yang berkelanjutan, volatilitas nyata yang melebihi ekspektasi, serta struktur netral arah yang dijalankan dengan disiplin matematis.
⛔ Tantangan terbesar hanya terjadi ketika pasar benar-benar tidak bergerak.
🧭 Saya ingin jujur kepada Anda sebagai seseorang yang memahami cara kerja institusi.
Anda bukan BlackRock.
Anda tidak memiliki infrastruktur, modal, atau kecepatan eksekusi mereka.
Mencoba meniru atau menafsirkan langkah institusi tanpa memahami struktur di baliknya tidak akan meningkatkan kualitas trading Anda — justru akan menambah kebingungan.
✍️ Kesimpulan saya sangat jelas:
Dana tidak menghasilkan uang dengan memprediksi masa depan.
Mereka menghasilkan uang dengan membangun struktur hasil.
Mereka tidak berdagang cerita.
Mereka tidak berdagang emosi.
Mereka tidak berdagang kebisingan media sosial.
🎯 Mereka berdagang struktur.
Dan Anda?
Berhentilah terlalu fokus pada apa yang dilakukan institusi.
Mulailah membangun strategi yang sesuai dengan kapasitas dan realitas Anda sendiri.
Di situlah perbedaan antara bertahan lama di pasar
dan perlahan tersingkir tanpa disadari.
✨ Semoga insight ini bisa Anda terapkan dengan baik dan membawa hasil positif dalam setiap keputusan trading Anda. Sukses selalu dan semoga perdagangan Anda berjalan lancar!
Peralatan Trading
Tips dan Trick Baca Market yang Berkorelasi di TradingviewKenapa Perlu Memahami Korelasi Antar Market?
Dalam dunia trading, memahami hubungan antar aset adalah salah satu skill yang sering diabaikan oleh trader pemula. Padahal, dengan mengetahui bagaimana dua instrumen bergerak satu sama lain, kita bisa mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat sebelum masuk ke dalam posisi. Bayangkan seperti kita melihat dua saudara kembar yang biasanya selalu jalan bareng, kalau tiba-tiba yang satu jalan ke kanan dan yang satunya ke kiri, pasti ada sesuatu yang tidak biasa terjadi kan? Nah, begitu juga dengan market yang berkorelasi.
Salah satu contoh klasik adalah hubungan antara emas dan perak. Kedua logam mulia ini secara historis memiliki korelasi yang cukup kuat karena keduanya sering dianggap sebagai safe haven asset atau aset perlindungan nilai. Ketika sentimen risk-off meningkat atau inflasi mulai naik, biasanya kedua aset ini akan naik bersamaan. Namun, ada kalanya salah satu bergerak lebih kuat dari yang lain, dan di sinilah peluang muncul.
Cara Praktis Membandingkan Dua Market Sekaligus
TradingView punya fitur yang sangat membantu untuk membaca korelasi antar market, yaitu dengan menampilkan ratio atau perbandingan langsung antara dua instrumen dalam satu chart. Caranya sangat mudah. Di kolom symbol atau pencarian chart, kamu bisa langsung mengetik format seperti ini: OANDA:XAUUSD/OANDA:XAGUSD. Dengan format ini, TradingView akan menampilkan perbandingan harga emas terhadap perak dalam satu grafik.
Ketika kamu melihat chart ratio ini naik, artinya emas sedang outperform atau bergerak lebih kuat dibanding perak. Sebaliknya, kalau chart ratio turun, berarti perak yang lebih kuat. Informasi ini sangat berharga karena bisa memberikan kita insight tentang market mana yang sedang memiliki momentum lebih baik, atau justru mana yang sedang tertinggal dan berpotensi mengejar.
Bagaimana Menggunakan Informasi Ini untuk Trading?
Setelah kamu membuka chart ratio tersebut, langkah selanjutnya adalah menganalisis. Misalnya, kamu lihat bahwa ratio XAUUSD/XAGUSD sedang dalam tren naik yang kuat. Ini bisa diartikan bahwa emas sedang lebih diminati dibanding perak. Dalam kondisi seperti ini, kalau kamu ingin masuk posisi buy, mungkin lebih aman untuk memilih emas karena momentumnya lebih jelas. Sebaliknya, kalau ratio sedang turun tajam, perak mungkin sedang menjadi pilihan yang lebih menarik.
Tapi ada strategi lain yang juga menarik. Ketika kamu melihat ratio sedang di level ekstrem, entah terlalu tinggi atau terlalu rendah berdasarkan data historis, ini bisa menjadi sinyal bahwa akan ada mean reversion atau pergerakan kembali ke rata-rata. Misalnya, kalau ratio sudah terlalu tinggi dan mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan, kamu bisa mempertimbangkan untuk buy perak dan sell emas secara bersamaan sebagai strategi pair trading.
Yang paling penting, chart ratio ini juga bisa digunakan sebagai konfirmasi. Misalnya kamu sudah punya analisis bahwa emas akan naik. Sebelum entry, cek dulu chart rationya. Kalau ternyata rationya juga sedang naik atau breakout ke atas, ini memberikan konfirmasi tambahan bahwa emas memang sedang kuat. Tapi kalau rationya justru turun, mungkin kamu perlu berpikir ulang atau setidaknya lebih berhati-hati.
Tidak Hanya Emas dan Perak
Teknik ini sebenarnya tidak terbatas pada emas dan perak saja. Kamu bisa menggunakan format yang sama untuk berbagai pasangan market yang berkorelasi. Contohnya, kamu bisa bandingkan EUR/USD dengan GBP/USD untuk melihat mata uang mana yang lebih kuat. Atau bandingkan saham teknologi dengan indeks secara keseluruhan untuk melihat apakah sektor tech sedang outperform atau underperform.
Beberapa contoh ratio yang sering digunakan trader profesional adalah DXY versus Gold untuk melihat hubungan inverse antara dollar dan emas, atau Oil versus Gold untuk melihat dinamika antara komoditas energi dan logam mulia. Semakin kamu familiar dengan korelasi-korelasi ini, semakin tajam juga analisis dan keputusan trading yang bisa kamu ambil.
Kesimpulan dan Trading Plan
Menggunakan chart ratio untuk membaca korelasi antar market adalah tools sederhana tapi sangat powerful. Ini membantu kita untuk tidak hanya melihat satu instrumen secara isolated, tapi memahami konteks yang lebih luas tentang apa yang sedang terjadi di market. Dengan begitu, keputusan trading kita jadi lebih informed dan lebih terukur.
Ingat, tidak ada strategi yang sempurna dan selalu berhasil. Chart ratio ini adalah salah satu alat bantu analisis, bukan holy grail. Tetap kombinasikan dengan analisis teknikal, fundamental, dan money management yang baik. Yang terpenting adalah konsisten dalam proses belajar dan terus mengasah kemampuan membaca market dari berbagai sudut pandang.
Selamat mencoba dan semoga analisis kalian semakin tajam.
Tutor USDT.D Fair Value Gap/ImbalanceSetiap Trader mungkin sudah akrab dengan konsep ini yang mana sering disebut FVG (Fair Value Gap) atau disebut juga Imbalance/Kesenjangan Nilai Wajar.
Disini saya hanya mengulang dasar-dasar tentang apa itu Celah Nilai Wajar, menunjukkan beberapa contoh Candle chart FVG/Imbalance.
Sebelum kita masuk ke cara menggunakan indikator Fair Value Gap dalam trading Anda, mari kita bahas apa itu Fair Value Gap.
Fair Value Gap adalah Kesenjangan Nilai Wajar paling umum digunakan di kalangan pedagang aksi harga dan didefinisikan sebagai kejadian di mana terdapat ketidakefisienan,
atau ketidakseimbangan harga di pasar. 'Ketidakseimbangan' ini hanya menunjukkan bahwa jual beli tidak sama. Kesenjangan Nilai Wajar dibuat dalam urutan tiga
lilin dan biasanya divisualisasikan pada grafik sebagai lilin besar yang sumbu atas dan bawah lilin tetangganya tidak sepenuhnya tumpang tindih dengan lilin besar.
yang mana candle tercipta dengan naik atau turunnya secara signifikan, kebiasaan hal ini terjadi karena ada nya Very Good/Bad News dilapangan.
Alasan mengapa SEBAGIAN trader mungkin banyak tertarik untuk melakukan Price action diarea FVG ini, karena hal ini terjadi hanyalah karena ketidakseimbangan
yang bersifat hanya sementara, yang mana trader anggap ini akan menciptakan magnet harga di masa depan yang akan kembali menyatu ataupun menutup kembali
ketidakseimbangan harga tersebut.
baiklah, semoga kita semua bisa memahami penjelasan yang sudah kita pelajari diatas.
kita akan langsung lihat contoh praktek/tutorial pada chart Time Frime Daily USDT.D
#Salam Sehat, Salam Cerdas#
#Borneo Indo Trade#



