Ujian Sebelum Naik Level dalam Trading: Perspektif PsikologisSaat baca-baca soal psikologi trading, saya nemu konsep menarik: "ujian sebelum naik level". Bukan sesuatu yang mistis, tapi menurut saya sangat relevan buat kita.
Ujian Mental Saat Konsisten
Ketika kita mulai disiplin—ikut sistem, pakai stop loss, hindari overtrading—pasar sering “ngetes”. Misalnya, Anda pasang stop loss, lalu harga balik arah dan kena SL. Ini bukan sial, tapi cara alam bawah sadar dan pasar mengecek apakah Anda sungguh berubah?
Godaan Kebiasaan Lama
Waktu kita mulai tertib, justru kebiasaan lama makin menggoda: revenge trading, ambil profit terlalu cepat, overentry. Ujian sebenarnya adalah: apa kita balik ke pola lama, atau tetap jalan?
Gangguan dan FOMO
Pas lagi konsisten dengan strategi sendiri, muncul godaan: coin yang pump, sinyal dari influencer, strategi baru yang katanya pasti profit. Ini ujian fokus: apa kita bisa fokus pada rencana, atau tergoda cari jalan pintas?
Isolasi dan Noise
Trading butuh fokus, kadang kesendirian. Grup dan berita bisa jadi racun kalau nggak bisa disaring. Ketika Anda mulai abaikan noise dan percaya pada analisis sendiri, justru muncul rasa ragu: “jangan-jangan saya kelewatan info penting?”, bisa jadi itu TRAP!
Emosi Saat Drawdown dan Profit Besar
Pas market volatile atau drawdown dalam, emosi panik muncul. Profit besar juga bisa bikin rakus. Saya pernah alami drawdown 7% seminggu—rasanya mau quit. Tapi di situlah mental ditempa. Bisa tenang, tetap ikut rencana, itu tanda naik level.
Strategi Lama yang Menggoda
Strategi yang dulu ditinggalkan kadang muncul lagi dengan sinyal "menarik". Mirip mantan yang ngajak balikan. Kalau kita balik ke sana cuma karena sinyal sesaat, tanpa alasan kuat, itu jebakan.
Waspadai Mindset “Ujian” yang Toxic
Kadang konsep "ujian" jadi pembenaran. Misalnya: tetap hold posisi rugi karena "ini ujian kesabaran", padahal market sudah jelas berbalik. Jangan pakai mindset ujian buat menutupi kesalahan.
Cara Sehat Memaknai Ujian
Ujian = proses. Kalau sering overtrade, ujian Anda adalah belajar melewatkan peluang. Kalau sering FOMO, ujian Anda adalah tahan diri. Ini latihan disiplin, bukan drama spiritual.
Naik Level Itu Nyata, Bukan Ajaib
Naik level datang dari:
Evaluasi strategi
Disiplin konsisten
Mental yang matang
Saya sendiri butuh 4 tahun rutin jurnal sebelum hasil stabil. Bukan karena “lulus ujian” tapi karena kebiasaan berubah.
Kalau Anda merasa sedang “diuji”, itu pertanda Anda sedang berkembang. Tapi jangan salah kaprah—gunakan tantangan sebagai refleksi, bukan pembenaran. Evaluasi. Adaptasi. Lanjutkan!
Rencana Trading
Mengapa Tools Terbaik Tidak Menjamin Kesuksesan Trading?Pernah lihat trader yang udah pakai platform premium kayak Bloomberg Terminal ($24.000/tahun) atau JP Morgan, tapi tetap boncos?
Itu seperti naik Ferrari tapi nyasar karena nggak bisa baca peta. Tools-nya mewah, tapi nggak tahu arah.
Sebagai trader yang masih terus belajar, saya sering lihat ini di sekitar. Banyak yang mengira teknologi canggih bisa gantiin skill. Padahal, realitanya jauh dari itu.
Bloomberg memang kasih data real-time, insight makro, fitur lengkap. Tapi tetap aja: semua itu cuma alat bantu.
Punya pisau chef terbaik bukan jaminan masakan enak kalau nggak tahu cara masak, kan?
Yang bikin trader konsisten untung itu bukan seberapa mahal tools-nya. Tapi:
Seberapa jago dia baca market
Seberapa disiplin dia kelola risiko
Seberapa tenang dia hadapi loss dan FOMO
Trader berpengalaman bisa profit pakai TradingView biasa. Sebaliknya, newbie bisa rugi walau pakai platform sekelas institusi.
Bahkan, info berlebihan justru bisa jadi jebakan. Terlalu banyak indikator bikin bingung. Seperti GPS yang kasih 10 rute, tapi malah bikin kita bingung di perempatan.
Platform sederhana udah cukup. Yang penting: strateginya jelas, disiplin, dan terus dievaluasi.
Pasar nggak peduli tools apa yang kalian pakai. Pasar cuma respon keputusan yang tepat.
Jadi, daripada kejar platform canggih, lebih baik:
➡️ Asah skill analisis
➡️ Bangun sistem risiko
➡️ Kuasai emosi
Trading itu maraton. Bangun fondasi dulu. Tools bisa upgrade belakangan, seiring jam terbang dan modal.
Bagaimana Cara Melatih Kesabaran Sebagai Trader?Hari ini saya akan membahas salah satu keterampilan terpenting dalam trading yang sering diabaikan: KESABARAN.
Kenapa Kesabaran itu Penting?
Bayangkan seorang anak kecil yang ditawari permen lolipop dan ice cream. Anak itu bisa makan sekarang atau menunggu besok dan mendapat 2 permen dan ice cream. Kebanyakan anak bakal susah menunggu kan? Nah, trading juga begitu! Pasar tidak selalu memberikan peluang bagus setiap saat. Kadang kita harus menunggu berjam-jam, berhari-hari, bahkan berminggu-minggu untuk setup yang sempurna dan sesuai strategi kita.
Cara Melatih Kesabaran dalam Trading
Melatih kesabaran dimulai dari hal-hal kecil. Jangan langsung terjun ke situasi sulit. Mulailah dengan menahan keinginan mengecek chart setiap beberapa menit, batasi jumlah trade harian (misalnya maksimal 3 trade), dan biasakan untuk selalu menunggu konfirmasi sebelum masuk pasar. Perubahan kecil ini dapat membangun fondasi kesabaran yang lebih baik.
Otak kita membutuhkan panduan yang jelas, jadi buatlah aturan tertulis yang spesifik. Tuliskan dengan jelas kondisi apa yang HARUS terpenuhi sebelum kamu masuk pasar, berapa lama kamu akan menunggu setup, dan kapan kamu boleh keluar dari posisi. Ini seperti membuat "perjanjian" dengan diri sendiri yang membantu kita tetap disiplin.
Latihan yang sangat efektif adalah dengan memainkan "game menunggu". Identifikasi setup potensial, tapi alih-alih langsung trading, tuliskan prediksimu di buku. Tunggu dan lihat hasilnya, lalu analisis: apa yang terjadi jika kamu masuk? Apakah hasilnya rugi atau untung? Latihan ini membantu kita melihat nilai dari menunggu tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.
Terlalu fokus pada chart dapat membuat kita irasional. Isi waktu menunggu dengan aktivitas bermanfaat seperti membaca materi edukasi, menganalisis trade sebelumnya, olahraga ringan, atau meditasi singkat. Kegiatan-kegiatan ini mengalihkan kita dari keinginan untuk selalu bertindak dan membantu kita tetap tenang.
Saya suka menggunakan analogi "Pemburu vs Pemancing" untuk menjelaskan perbedaan gaya trading. Pemburu aktif mengejar mangsanya, seperti trader yang selalu mencari setup (atau bahkan memaksa agar setupnya ada hahaha). Sedangkan pemancing duduk tenang menunggu ikan menghampiri umpannya, seperti trader sabar yang menunggu setup sempurna. Jadi? Jadilah pemancing dalam trading! 🎣
Tanda-tanda Kesabaran Mulai Terbentuk
Kamu akan tahu kesabaranmu mulai terbentuk ketika kamu mulai nyaman dengan "tidak trading". Kualitas trade-mu akan meningkat, ditandai dengan win rate yang naik dan drawdown yang berkurang. Keputusan trading akan lebih objektif dan tidak emosional. Yang paling penting, tingkat stresmu akan menurun karena kamu tidak lagi merasa harus selalu "beraksi" di pasar.
Penutup
Kesabaran tidak terbentuk dalam semalam. Butuh latihan konsisten dan komitmen untuk mengubah kebiasaan. Ingatlah bahwa market akan selalu ada besok. Yang penting bukan seberapa sering kamu trading, tapi seberapa TEPAT kamu mengambil peluang.
Pernah dengar kata-kata: "Kesabaran bukanlah kemampuan untuk menunggu, tapi kemampuan untuk tetap positif selama menunggu"? Nah, itu intinya! Trading yang sukses lebih tentang menunggu dengan sabar dan bertindak dengan tepat, bukan tentang keaktifan bertransaksi.
Jika anda punya tips lain untuk melatih kesabaran, share di komentar ya. Semoga membantu!
Salam profit,
Aga Tarigan
Mengapa Sulit Menerima Fakta Bahwa Trading Selalu Ada Loss-nya?Hari ini saya ingin membahas topik yang mungkin kurang nyaman namun sangat penting untuk kita semua: kenapa begitu sulit menerima fakta bahwa kerugian adalah bagian tak terpisahkan dari trading? .
Saya sering mengamati bagaimana banyak trader pemula (dan bahkan yang sudah berpengalaman) datang ke pasar dengan harapan yang tidak realistis. Mereka melihat testimoni "sukses" di sosial media, grafik pertumbuhan yang mulus, atau cerita tentang keuntungan besar dalam waktu singkat. Akibatnya terbentuk ekspektasi yang jauh dari realitas trading sesungguhnya.
Faktanya, tidak ada trader yang menang 100% dari waktu ke waktu . Bahkan trader profesional dengan track record terbaik pun mengalami kerugian. Ini bukan opini, tapi realitas matematis dari pasar.
Ada beberapa bias psikologis yang membuat kita sulit menerima kerugian. Kita cenderung mencari informasi yang mendukung keyakinan kita dan mengabaikan yang bertentangan. Ketika rugi, kita mencari alasan eksternal daripada mengakui kesalahan strategi. Kita cenderung menjual aset yang menguntungkan terlalu cepat dan mempertahankan aset yang merugi terlalu lama, berharap "suatu saat akan balik modal". Setelah beberapa kali profit, kita mulai merasa terlalu percaya diri dan mengabaikan manajemen risiko. Secara psikologis, rasa sakit akibat kehilangan jauh lebih kuat daripada kesenangan mendapatkan jumlah yang sama.
Saya belajar bahwa menerima kerugian sebagai bagian dari trading adalah langkah pertama menuju konsistensi. Bagaimana caranya?
Trading adalah permainan probabilitas. Bahkan strategi terbaik pun memiliki win rate tertentu, bukan 100%. Misalnya, strategi dengan win rate 60% berarti dari 10 trade, rata-rata 6 akan profit dan 4 akan loss. Itu normal dan bukan tanda strategi buruk! Kemudian Bukan seberapa sering Anda menang, tapi seberapa besar rata-rata keuntungan vs kerugian Anda. Strategi dengan win rate 40% bisa lebih menguntungkan jika risk-reward ratio-nya baik (misal 1:3).
Selanjutnya, Tetapkan batas kerugian maksimal per trade (umumnya 1-2% dari modal). Dengan begitu, kerugian menjadi bagian terkontrol dari sistem Anda, bukan bencana emosional. Terakhir, Catat semua trade Anda, termasuk yang rugi. Analisis pola kerugian dan pembelajaran yang didapat. Kerugian yang didokumentasikan dan dipelajari bukanlah murni kerugian, melainkan investasi pengetahuan.
Saya terus belajar menerima bahwa chart tidak selalu bergerak sesuai analisis kita. Pasar memiliki dinamikanya sendiri, dan tugas kita adalah beradaptasi, bukan melawannya.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah menerima kerugian sebagai bagian dari perjalanan trading? Silakan berbagi pengalaman di kolom komentar.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Trading Layaknya Mesin: Refleksi & Panduan Trading Plan EfektifBeberapa waktu lalu, satu peserta bimbingan saya bertanya seperti ini ke saya:
Agar trading bisa seperti mesin, apa saja yang perlu ditanyakan ke diri sendiri sebelum entry?
atau bisa disederhanakan seperti ini: Apa yang harus kita tanyakan pada diri sendiri sebelum entry agar trading berjalan seperti mesin?
Jawaban saya sederhana: bukan soal strategi, tapi soal disiplin menjalankan trading plan.
-
Bukan Strategi yang Gagal, Tapi Disiplin yang Kacau
Kalau plan yang kita pakai sudah terbukti menghasilkan profit, tugas kita tinggal satu: jalankan berulang-ulang tanpa banyak mikir.
Masalahnya? Banyak trader tahu apa yang harus dilakukan, tapi tidak melakukannya.
Pernah mikir gini?
“Feeling gue bilang market-nya beda sekarang...”
“Ah ribet banget sih ikutin aturan sendiri...”
“Sekali-sekali coba nekat (cara trading baru) deh...”
Kalau iya, berarti masalahnya bukan pada strategi—tapi pada eksekusi.
-
Trading Seperti Mesin = Patuhi Aturan Sendiri
Kita sering memiliki keinginan bisa trading otomatis, kayak robot.
Tapi robot itu bukan pintar—dia cuma patuh.
Saya pun begitu. Trading plan saya tidak rumit, tapi saya disiplin mengikutinya.
Itu kuncinya.
-
Apa Isi Trading Plan yang Ideal?
Kalau belum punya, coba mulai dari pertanyaan-pertanyaan ini:
Skenario:
Apa definisi bullish/bearish versi kamu? Kapan dianggap berubah?
Market Fokus:
Trading di pair apa? EU aja? Semua pair? Gold? atau semua pasar?
Objektif Trade:
Target per hari/minggu/bulan? Setelah hit target harga mau ngapain?
Target & Risiko:
TP, SL, risk-reward berapa? Objektif? Optional atau pakai intuisi?
Jadwal:
Jam berapa aktif trading? Hari apa aja?
Kebiasaan & Rutinitas:
Mulai dari analisa, entry, pantau, sampai jurnaling—semua HARUS dijadwalin.
-
Trading Plan Harus Cocok dengan Karakter
Saya lihat banyak trader bisa tetap konsisten profit meskipun plan-nya sederhana.
Kenapa? Karena mereka nyaman dengan plan-nya.
Kalau plan terlalu rumit, gampang dilanggar.
Kalau terlalu simpel, masa masih mau dilanggar? :)
Tujuan utamanya itu trading plan harus bisa dipatuhi. Baru bisa jadi “mesin.”
-
Kalau kamu punya skenario sendiri dan masih ragu, bisa coba diskusikan bareng orang yang kamu percaya. Kadang yang kita butuh bukan strategi baru, tapi sudut pandang baru.
Salam,
Aga Tarigan
No More Fear : Tips Mengatasi Mental Block dalam TradingTrading bisa jadi salah satu aktivitas paling mendebarkan dan penuh tantangan. Di satu sisi, ada potensi profit besar yang menggiurkan. Tapi di sisi lain, seringkali ketakutan justru mengambil alih ketika momen entry datang. Mungkin kamu pernah mengalami situasi dimana analisismu sudah benar, sinyal entry jelas, tapi... tanganmu ragu untuk klik buy atau sell. Bahkan, lebih parah, kamu justru keluar dari posisi terlalu cepat karena panik. Kalau kamu pernah merasa seperti ini, tenang aja, kamu nggak sendirian. Banyak trader mengalami apa yang disebut sebagai mental block -perasaan cemas dan takut yang bikin rencana trading jadi berantakan.
Di sesi ini, saya tidak membuat analisis harian seperti biasanya namun akan membahas gimana caranya mengatasi mental block ini, supaya kita bisa trading dengan lebih tenang dan percaya diri. Yuk, kita mulai!
Ukuran Posisi: Jangan Jadi "All In" Trader
Pertama, salah satu alasan terbesar kenapa banyak trader takut open posisi adalah karena ukuran posisinya terlalu besar. Ini sering terjadi, apalagi kalau kamu merasa yakin banget dengan analisismu. Tapi ingat, semakin besar risikonya, semakin besar juga rasa takutnya.
Solusinya? Coba trading dengan ukuran posisi yang lebih kecil. Misalnya, risiko per trade kamu bisa turunkan jadi cuma 3% atau bahkan 1% dari total modal. Ini bakal ngasih kamu ruang bernapas kalau trade-nya nggak berjalan sesuai rencana.
---
Stop Loss Itu Temanmu
Nggak menetapkan stop loss itu kayak naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Kamu nggak tahu kapan kamu bakal jatuh dan seberapa parah. Jangan biarin market menentukan kapan kamu keluar.
Pastikan kamu selalu punya stop loss yang jelas sebelum entry posisi. Kalau harga kena stop loss, ya udah, biarkan. Itu bagian dari permainan. Pikirkan stop loss sebagai teman yang menjaga kamu dari kerugian yang lebih besar.
---
Fokus ke Proses, Bukan Hasil
Nah, ini nih yang sering bikin mental kita goyah. Banyak trader terlalu fokus sama hasil setiap trade, apakah profit atau rugi, sampai lupa bahwa yang terpenting sebenarnya adalah proses.
Bikin rencana trading yang jelas dan patuhi itu. Jangan terlalu terjebak dengan hasil jangka pendek. Ingat, ini maraton, bukan sprint. Kamu nggak harus menang di setiap trade, yang penting kamu tetap berpegang pada rencanamu dan mengelola risiko dengan baik.
Visualisasi: Bayangkan Worst-Case Scenario
Sebelum trading, ada baiknya kamu membayangkan skenario terburuk. Misalnya, kamu entry posisi, terus harga malah bergerak melawan arah analisismu. Gimana perasaanmu? Kalau bisa tetap tenang meskipun kamu bayangkan skenario buruk ini, berarti kamu udah lebih siap secara mental.
Latihan pernapasan juga bisa membantu. Saat merasa cemas, coba tarik napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan. Ini cara sederhana untuk mengendalikan pikiran dan menurunkan tekanan psikologis saat trading.
---
Jadikan Setiap Kerugian Sebagai Pelajaran
Oke, let's be real. Nggak ada yang suka rugi. Tapi, rugi itu bagian dari trading yang nggak bisa dihindari. Jadi, daripada terus-menerus takut rugi, lebih baik ubah mindset. Setiap kali rugi, tanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa gue pelajari dari sini?” Mungkin ada kesalahan teknis, atau mungkin kamu terlalu terbawa emosi.
Setelah evaluasi, catat pelajaran tersebut dan jangan ulangi lagi kesalahan yang sama. Anggap rugi sebagai guru yang ngasih kamu pengalaman berharga.
---
Trading Berlebihan? Ambil Waktu Istirahat
Kalau kamu merasa emosional atau terlalu sering trading, mungkin saatnya istirahat sebentar. Ambil waktu untuk menjauh dari pasar, recharge, dan kembalilah dengan pikiran yang lebih jernih. Trading berlebihan hanya akan membuatmu semakin stres dan meningkatkan kemungkinan buat mengambil keputusan buruk.
---
Buat Jurnal Trading: Catat Semuanya
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi ketakutan dan rasa cemas saat trading adalah dengan membuat jurnal. Catat setiap trade yang kamu lakukan—mulai dari analisis, alasan entry, bagaimana perasaanmu saat itu, dan hasilnya. Ini akan membantumu mengenali pola-pola emosi yang mungkin sering kamu alami.
Dengan jurnal, kamu bisa menganalisis bukan hanya hasil trading, tapi juga bagaimana emosi memengaruhi keputusanmu. Ini bisa jadi kunci untuk memahami dan mengatasi rasa takut yang selama ini menghalangimu.
---
Kesimpulan
Ketakutan saat trading itu wajar, terutama kalau kamu baru saja mengalami margin call atau kerugian besar. Tapi, dengan pengelolaan risiko yang tepat, disiplin, dan pendekatan yang lebih santai terhadap hasil, kamu bisa mengurangi rasa takut itu.
Ingat, trading itu bukan tentang selalu menang. Yang penting adalah bagaimana kamu mengelola risiko dan terus belajar dari setiap trade. Semakin kamu fokus pada proses dan bukan hasil, semakin besar peluangmu untuk sukses di jangka panjang. S o, take it easy, stay cool , dan jangan biarkan ketakutan mengendalikan tradingmu.
---
Semoga artikel ini bisa membantu kamu yang lagi berjuang mengatasi ketakutan dalam trading. Tetap semangat dan happy trading!
5 ALASAN KENAPA KAMU MASIH TERUS RUGI DALAM TRADINGSudah mau masuk tahun yang baru, sudah waktunya kamu mengevaluasi performa trading kamu selama setahun kebelakang. Buat kamu yang sudah profitable selamat, tapi mungkin kamu salah satu yang masih “kurang beruntung” sudah belajar banyak, sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit tapi masih terus rugi mungkin sampai membuat kamu bertanya, salahku dimana?
Sebenarnya untuk bisa mengetahui pasti apa yang membuat trading kamu masih terus rugi tentu harus melihat bagaimana kamu melakukan analisa, bagaimana ketika kamu trading jadi untuk ini tentu yang bisa mengevaluasi hanya dirimu sendiri, tapi saya coba beri insight beberpa hal yang pernah dan bahkan masih “mengutuk” saya sehingga terus kesusahan dipasar saham. Jadi disini saya hanya sharing pengalaman bukan mau menghakimi benar salah atau merasa pintar. Tapi sebelumnya kamu harus ingat "profitable” disini bukan berarti kamu punya winrate 100% atau tidak pernah rugi sama sekali, ini hampir mustahil mau sehebat apapun kamu, kamu tetap akan selalu bertemu dengan bad trade, yang membuat kamu bisa profitable ketika secara konsisten jumlah profit jauh lebih besar dari jumlah kerugian.
1. TERLALU POLOS SAAT MENGANALISA (TA DAN FA)
Banyak pemula yang terlalu polos saat melakukan analisa, kamu perlu ingat kalau chart (pergerakan harga) itu bisa dilukis dan semua indikator teknikal yang kamu percaya bisa dimanipulasi oleh pihak tertentu yang secara tidak kamu sadari mereka gunakan untuk “menghasut” kamu untuk beli atau jual. Suka tidak suka pasar saham itu seperti kasino terutama untuk saham small caps, jalannya permainan bisa ditentukan “bandar” yang selalu menjadi korban tentu retail seperti kalian.
Sebagai contoh kita lihat strategi support resistance, pola pola chart atau indikator RSI, secara teori strategi ini merupakan strategi yang paling dasar dan mudah, ketika harga berada diarea support atau oversold kamu beli dan begitu sebaliknya tapi apa realitanya semudah itu? Apa kamu bisa profit? Kalau strategi ini bisa “work like a magic” seperti teori dalam buku tentu sudah banyak yang sukses, realitanya tidak semudah itu. Dan faktanya selain tidak mudah, ada banyak kasus support resistance, pola chart atau teknikal analisis secara keseluruhan yang dimanipulasi untuk mempengaruhi psikologi, mengecoh dan mejebak retail untuk kepentingan tertentu.
Note: sebagai contoh chart TOWR ada beberapa aksi manipulasi untuk untuk mempengaruhi psikologi, mengecoh dan mejebak retail untuk kepentingan tertentu seperti membuat retail CL atau untuk membuat retail beli.
Sebagai contoh untuk analisis fundamental walaupun sangat jarang digunakan untuk trading (jangka pendek), banyak pemula yang terjebak dengan laporan dan rasio keuangan seperti PBV, PER. Seperti chart dan indikator, rasio seperti PBV dan PER juga bisa dimanipulasi yang sering disebut dengan value trap tapi yang paling umum terjadi jebakan ketika laporan keuangan dirilis, misal saham ABCD selama beberapa hari naik 50% dan setelah itu laporan keuangan perusahaan ABCD dirilis, laba bersih perusahaan naik 100% secara akal sehat seorang pemula tentu kamu akan berfikir ini merupakan berita bagus tapi ternyata ketika kamu beli harganya malah turun, kenapa bisa? Kenaikan 50% sebelumnya adalah penyesuaian terhadap laporan keuangan yang akan dirilis, begitu berita bagus tersebut sampai pada retail tentu menimbulkan euforia dan FOMO yang dimanfaatkan bandar untuk profit taking.
Note: sebagai contoh laporan keuangan IPPE yang naik 205% hingga kuartal 3 2022, buat retail tentu ini berita yang luar biasa yang menimbulkan FOMO tapi buat bandar ini waktunya profit taking memanfaatkan eforia retail.
Solusinya kamu harus punya pendekatan analisis dan pemahaman “how market works” yang lebih masuk akal, gunakan TA dan FA seperti seorang bandar karena dengan memahami bagaimana bandar melihat TA dan FA bisa membuat kamu berada pada posisi yang lebih tinggi dalam rantai makanan. Tapi maaf saya tidak akan menjelaskan soal pendekatan analisa yang lebih baik disini karena bisa menjadi terlalu panjang, mungkin next time.
Tips: salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk tetap bisa bergerak bersama big player, smart money atau bandar adalah menggabungkan TA dan FA dengan bandarmologi.
2. TIDAK ADA PERENCANAAN
Penting tidak penting trading plan itu tetap penting tapi buat kamu yang selama ini trading tanpa plan namun bisa tetap profit konsisten tentu tidak masalah tapi buat kamu yang saat ini masih terus rugi cobalah kamu perhatikan ini apakah selama ini kamu trading hanya karena melihat saham yang lagi trending, ikut rekomendasi orang atau asal asalan? Melihat saham trending dengan running trade atau orderbook sebenarnya salah satu strategi scalping tapi tanpa pengetahuan yang benar ini bisa membuat kamu jadi makanan empuk bandar apalagi kamu terlalu percaya dengan rekomendasi orang, ada orang yang memberi rekomendasi sesuai analisa yang dia buat ada juga yang memberi rekomendasi untuk menjebak kamu jadi kamu harus lebih selektif dalam melihat rekomendasi. Satu hal yang harus kamu ingat tidak ada satupun orang yang tau selain bandar besok harga akan bergerak kemana, sehingga peran trading plan sangat penting.
Dalam prencanaan trading selain menentukan entry dan exit strategy juga termasuk dengan risk dan money management, tanpa 2 hal ini tentu bisa membuat performa trading kalian kacau. Contoh yang sering terjadi misalnya kamu tidak menggunakan money management sehingga posisimu selalu sesuka hati bedasarkan feeling atau mood, endingnya salah satunya kamu pasti pernah mengalami beli sedikit profit tapi begitu beli banyak malah rugi yang disebabkan karena position sizing yang buruk.
Tips: menggunakan metode perencanaan atau metode analisis yang berubah-ubah juga bisa membuat kamu terus merugi jadi kamu harus punya metode perencanaan dan analisis yang baku sehingga hasilnya tidak bias. Untuk detailnya saya lampirkan ide tentang membuat trading plan yang baik dibawah.
3. EKSEKUSI YANG BURUK
Pernah merasa dibeli turun dijual naik? Dibeli turun tidak dibeli naik? Beli sedikit profit beli banyak rugi? Semua pasti pernah, fenomena ini terjadi bukan karena market atau bandar mengerjai kamu atau mereka senang melihat kamu rugi tapi murni karena eksekusi trading kamu yang buruk.
Eksekusi yang buruk sering disebabkan karena ketidakmampuan kamu mengontrol psikologi sehingga trading kamu sangat dipengaruhi fear dan greed. Ketika kamu sudah punya trading plan yang bagus didukung dengan dasar yang kuat tapi ketika harga turun sedikit bahkan ketika belum masuk area CL tapi karena kamu dihantui “fear” kamu pasti akan segera jual dan ketika kamu jual endingnya bisa kamu tebak, tidak lama kemudian harga naik. CL memang perlu tapi terlalu sering CL apalagi CL yang tidak seharusnya (prematur) tentu tidak bagus karena bisa menggerus modalmu, beri ruang harga bergerak sesuai profil resiko kamu. Sebaliknya juga ketika harga naik tapi kamu terus dihantui “fear” harga akan turun sehingga kamu jual sebelum masuk area TP, walaupun kamu profit tapi secara jangka panjang TP yang prematur seperti ini tidak bagus kecuali kamu memang scalping, untung sedikit dijual rugi banyak ditahan. Fear dan greed memang sudah menjadi sifat alami manusia dan pada dasarnya fear and greed salah adalah insing bertahan hidup tapi kalau kamu tidak bisa mengontrolnya tentu bisa melukai diri kamu sendiri.
Selain fear seperti contoh diaatas, greed atau keserakahan juga sering menyebabkan ekeskusi trading yang buruk seperti terlalu banyak trading (overtrade) karena ingin cepat kaya, keinginan balas dendam ketika rugi (revenge trading) dan kombinasi fear dan greed yaitu Fear of Missing Out (FOMO).
Tips: setelah mengeksekusi trading plan dengan backup analisa yang bagus kamu harus punya “leap of faith” atau kepercayaan diri, sisanya biarkan market yang menentukan jangan terlalu banyak intervensi.
4. TERLALU SERING MELIHAT LAYAR
Mengamati pasar dengan teliti dan detail itu memang wajib tapi terlalu sering melihat layar justru malah bisa mengacaukan trading kamu apalagi kalau kamu tidak bisa mengontrol psikologi kamu dengan baik yang pada akhirnya membuat kamu konsisten rugi. Terlalu sering memantau market atau portofolio ketika kamu sudah mempunyai trading plan yang bagus bisa berdampak seperti point nomor 2 yaitu “eksekusi yang buruk” makanya seorang trader yang profitable kebanyakan selalu membatasi waktu mereka ketika market open.
Kamu bisa coba mengurangi frekuensi kamu melihat layar selama kamu sudah punya rules dan trading plan yang jelas dan kembali fokus pada pekerjaan utama atau kalau kamu memang full time trader kamu bisa melakukan aktivitas lain sepereti hobi, jangan sampai antusiasme yang tinggi membuat kamu menjadi terlalu sering melihat layar yang malah membuat psikologi kamu terganggu sehingga kamu dihantui fear dan greed yang dapat mengacaukan trading kamu.
Tips: luangkan waktumu sekitar 90% ketika kamu melakukan analisa dan membuat planning, 10% sisanya untuk mengeksekusi trading plan yang sudah kamu buat jangan sampai terbalik.
5. TRADING SEPERTI PENJUDI
Seperti kasino pasar saham bisa membuat kamu candu dan bisa membentuk mentalmu seperti penjudi kalau kamu tidak mempunyai self control. Salah satu hal yang berbahaya dari mental judi seperti point nomor 2 yaitu "tanpa perencanaan" sehingga kamu trading sembarangan sesuka hati tapi salah satu hal yang bahaya dari mental judi adalah merasa kalau uang itu tidak ada artinya sehingga kamu pertaruhkan uangmu disaham atau waran yang sedang volatil, kalau profit syukur kalau rugi ya sudah nanti uangnya dicari lagi, ini bahaya karena penjudi bisa lupa diri sampai dia kehilangan segalanya. Kamu harus ingat kalau cari itu uang susah jadi mulailah menghargai uangmu sekecil apapun sehingga kamu selalu berhati-hati.
Mental penjudi juga identik dengan balas dendam atau revenge trading, ketika rugi bukannya berhenti dan evaluasi kamu malah bertaruh lebih banyak untuk menutupi kerugian tapi balas revenge trading selalu berakhir menyedihkan karena pada akhirnya kamu malah bisa mengalami kerugian yang lebih banyak lagi.
Tips: salah satu mental penjudi dalam analisa teknikal adalah "melawan trend" walaupun ketika downtrend akan ada pullback tapi membeli saham yang sedang downtrend tentu tidak dibenarkan. Kamu harus kembali lagi keaturan dasar, trend adalah temanmu.
In the end, buat saya 5 point inilah yang paling sering mengacaukan trading yang pada akhirnya membuat saya harus terus merugi. Semoga ada point yang sama yang kamu alami sehingga bisa kamu jadikan bahan evaluasi dan lakukan perubahan. Kalian harus ingat untuk bisa profitable atau profit konsisten dipasar saham itu tidak mudah, perlu proses belajar dan jatuh bangun yang panjang dan sulit, banyak teman-teman trader yang butuh waktu bertahun tahun dan rugi besar bahkan bangkrut baru bisa berhasil, walaupun berat tapi selama kalian yakin kalian pasti bisa.
FOKUS TRADING PADA SATU SAHAM YANG PROFITABLESeperti kata Patrick Star bahwa pemujaan yang berlebihan itu tidak baik, terlalu cinta pada suatu saham tentu juga berbahaya namun fokus pada suatu saham karena secara historis memang profitable buatmu tentu beda cerita. Dalam trading kamu pasti akan menemukan saham yang secara konsisten bisa ngasih kamu cuan entah karena price action (chart) sahamnya sesuai dengan metode analisamu, kamu sudah hafal polanya entah itu pola teknikal atau bandarmologi bahkan sampai karena hal yang tidak bisa kamu jelaskan, pokoknya sering cuan aja disitu. Hal seperti ini juga didukung salah satu konsep dasar dalam teknikal analisis dan sifat alami market yaitu kecenderungan untuk berulang karena history tend to repeat itself . Jika kamu sudah menemukan saham favorit seperti itu tentu bisa membuat trading-mu menjadi lebih mudah dan profitable namun untuk menemukan saham seperti itu tentu tidak mudah dan kadang butuh proses yang panjang, there's no easy money bro!
Untuk menemukan saham seperti ini seperti yang saya mention sebelumnya, cukup sulit dan "tricky" kuncinya ketika kamu profit dari suatu saham dengan alasan atau strategi tertentu, kamu bisa terapkan alasan atau strategi tersebut pada trading selanjutnya ketika kamu menemukan "pola" yang serupa, teruskan proses ini sampai alasan atau strategi tersebut sudah tidak "work" lagi. Nah, untuk memudahkan review hasil trading-mu jangan lupa selalu buat jurnal walaupun banyak aplikasi OTS sekuritas yang bisa menampilkan result trading namun apa salahnya buat jurnal sendiri supaya trading-mu menjadi lebih rapi dan profesional, caranya saya lampirkan pada ide terkait dibawah.
Sebagai contoh dalam kasus saya setidaknya selama tahun 2022 ada beberapa saham yang secara historis sangat profitable yaitu GPSO, MTWI, VICO, INDX, TRIS
Note: result trading plan GPSO, MTWI, VICO, INDX, TRIS selama tahun 2022, pada saham GPSO trading plan saya berhasil profit 13x dengan profit rata-rata diatas 20%
Tips: kamu bisa gunakan alasan apapun walaupun aneh, misal kamu merasa kalau saham A selalu naik ketika ada candle bullish engulfing, saham A naik ketika broker AA masuk atau saham A selalu naik tiap Jumat Kliwon, aneh tapi why not? Tidak ada yang salah dimarket, selama kamu profit.
Back to the topic, selama tahun 2022 pada saham GPSO saya hanya fokus menggunakan strategi supply demand dan volume + volatility, biar lebih mudah coba kamu lihat chart GPSO dibawah:
Note: bisa kamu lihat price action (chart) GPSO sangat sederhana dan sering terjadi pola berulang, selama fase konsolidasi sering terjadi "sudden move" atau kenaikan volatilitas secara tiba-tiba dengan range yang besar yaitu 5-25% dan ketika GPSO breakout support fase konsolidasinya GPSO selalu membuat fase konsolidasi baru dengan masih mengulang pola yang sama yaitu "sudden move" atau kenaikan volatilitas dengan range yang besar. Sedangkan untuk pola bandarmologi (broker summary) tidak ada pola berulang yang konsisten terjadi pada saham GPSO namun kadang saya berpatokan pada broker YP dan MK, sepertinya mereka "dalang" nya.
Perlu kamu ingat, pola-pola berulang seperti itu juga tidak lepas dari peran bandar a.k.a market maker sehingga kamu wajib mempelajari ciri khas, play style atau gaya bermain bandar. Tiap saham punya bandar nya masing-masing dan tiap bandar punya sifat, gaya bermain, tujuan atau kepetingannya sendiri dan sudah menjadi human nature bahwa kebiasaan manusia sulit untuk berubah dan cenderung berulang jadi kamu bisa manfaatkan konsep ini untuk trading. Tentang topik bandarmologi akan coba saya coba jelaskan pada ide selanjutnya, see you!
TIPS MEMBUAT JURNAL TRADING YANG LEBIH PROFESIONALMelanjutkan ide saya sebelumnya yaitu “MEMBUAT TRADING PLAN UNTUK PEMULA (BAGIAN 1)” setelah kamu punya cukup gambaran tentang konsep atau aturan dasar dalam membuat trading plan selanjutnya kamu bisa mulai membuat jurnal trading khususnya jurnal untuk trading plan (bukan jurnal transaksi). Membuat jurnal trading sebenarnya opsional, kamu bisa membuatnya atau tidak tergantung prefrensi kamu namun dengan membuat jurnal trading ada beberapa kelebihan yang bisa kamu dapat seperti membuat trading plan kamu lebih terstruktur dan profesional serta nantinya kamu juga bisa membuat jurnal tersebut untuk bahan evaluasi dan mengukur progress hasil trading atau kemampuan analisamu.
Note: diatas adalah contoh jurnal trading plan yang aktif saya pakai, kamu bisa melihat contoh trading jurnal saya via Google Sheet disini bit.ly
LANGKAH MEMBUAT JURNAL TRADING PLAN
1. MEMILIH PLATFORM
Memilih platform atau app/software yang akan kamu gunakan adalah tahap awal dalam membuat jurnal trading. Ada banyak platform yang bisa kamu gunakan misal software spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Google Sheet namun jika kamu punya kemampuan programing tentu kamu bisa membuat app mu sendiri dari awal atau jika kamu cukup "malas" atau sibuk kamu juga bisa mendownload template jurnal trading plan yang banyak tersebar di internet. Disini kita hanya fokus menggunakan software spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Google Sheet, kamu bebas memilih mau menggunakan software yang mana karena pada dasarnya sama saja tapi saya secara personal menggunakan Google Sheet karena berbasis cloud sehingga bisa lebih mudah digunakan pada banyak perangkat atau kamu juga bisa menggunakan Microsoft Excel via Office 365 yang juga berbasis cloud namun berbayar.
Jika kamu ingin menggunakan Google Sheet kamu bisa buka disini bit.ly atau kamu juga bisa mendownload android app via playstore namun jauh lebih mudah kalau kamu menggunakan PC atau Laptop untuk tahap pembuatan dari awal daripada smartphone, saya hanya menggunakan smartphone sebagai viewer atau mengisi sedikit data jika terpaksa.
2. MENYUSUN DATA
Selanjutnya adalah menentukan data apa saja yang akan kamu tampilkan dalam jurnal trading-mu, tapi perlu kamu ingat disini kita hanya membuat jurnal untuk trading plan bukan jurnal transaksi sehingga kamu tidak perlu memasukan data pembelian. Ada cukup banyak opsi data yang bisa kamu tampilkan namun base data yang kamu perlukan antara lain:
Nama saham (code/ticker)
Harga entry, SL dan TP
Risk to Reward Ratio (opsional)
Harga saham (realtime)
Status trading plan (open, close, running .dll)
Pot. %G/L atau posisi persentase gain/loss
Strategi yang kamu pakai (opsional)
Tanggal open dan close (opsional)
Tips: semua data diatas kamu bisa singkronisasikan dengan “formula” sehingga bisa berjalan semi-otomatis kemudian untuk data saham-saham indonesia seperti harga saham kamu bisa mengambil data menggunakan formula “GOOGLEFINANCE” dengan formula “GOOGLEFINANCE” kamu bisa seluruh data saham indonesia mulai dari data fundamental seperti net income, EPS, PER .dll sampai data teknikal seperti OHLC saham bahkan kamu bisa membuat membuat chart saham sendiri. Untuk melihat formula google finance secara lengkap kamu bisa cek disini bit.ly
3. MEMBUAT FORMULA DAN MENGATUR TAMPILAN
Ini adalah tahap yang paling seru karena disini kamu akan menentukan bagaimana tampilan trading jurnal kamu. Back to the topic, kamu bisa memulai dengan membuat base data seperti ini namun kembali lagi ini sangat tergantung prefrensimu, kamu bebas membuatnya seperti apa, be creative!
Setelah kamu memiliki base data, selanjutnya kamu bisa memasukan formula atau fitur lain seperti dropdown list, format bersyarat .dll untuk dropdown list saya gunakan untuk menampilkan status trading plan seperti OPEN , RUNNING , HIT TP/SL , MANUAL TP/SL , WAIT , CLOSE BEP dan PLAN CLOSE dan strategi trading yang saya gunakan seperti SD (Supply Demand) , FR (Fibonacci Retracement) , VV (Volume and Volatility) , Market Structure (MS) dan TI (Technical Indicator) sedangkan untuk format bersyarat saya gunakan untuk menunjukan warna yang berbeda untuk tiap status trading plan dan posisi gain/loss sehingga memudahkan untuk dilihat dan membuat jurnal kamu lebih "eye catching" untuk langkahnya detailnya tidak akan saya jelaskan disini kamu bisa browsing google atau youtube, caranya simpel kok!
Tips: kamu bebas menggunakan istilah apapun yang kamu rasa cocok seperti status trading plan saya gunakan istilah RUNNING untuk menandakan trading plan sudah tereksekusi dan sedang berjalan, kamu bisa mengganti dengan istilah lain. Begitu juga dengan warna format bersyarat dan istilah strategi yang kamu pakai, kamu bebas menentukan ingin seperti apa atau bahkan memilih tidak menggunakannya sama sekali.
Tips: bagian strategi ini salah satu bagian yang penting karena kamu bisa mengukur strategi mana yang paling profitable buat mu, kamu bisa mulai mensortir beberapa strategi utama yang akan kamu gunakan dan mulai konsisten menggunakannya.
Selanjutnya kamu tinggal memasukan formula, langkah ini tergantung seberapa rumit jurnal yang kamu buat namun disini saya akan mencoba mencontohkan yang dasar. Sisanya kamu bisa browing google atau youtube lagi, ada banyak formula yang bisa membuat jurnal tradingmu menjadi sangat berguna dan menarik disana. Bedasarkan base data diatas yang wajib kamu beri formula yaitu harga saham (realtime) dan Pot. %G/L sisanya kamu perlu isi secara manual saja. Contoh formulanya saya jelaskan dibawah:
Harga saham (realtime) =GOOGLEFINANCE("A1";"price") A1 merupakan sel yang berisi nama saham (code/ticker). Namun perlu kamu ingat kadang ada nama saham (code/ticker) yang juga ada dibursa luar sehingga harga sahamnya tidak sesuai sehingga untuk saham yang seperti itu kamu perlu merubah formulanya menjadi =GOOGLEFINANCE("IDX:TRIS";"price") IDX merupakan kode Bursa Efek Indonesia.
Tips: setelah kamu menerapkan formula diatas untuk keseluruhan kolom, kamu bisa menambahkan formulanya menjadi =IF(ISBLANK(A1);"";GOOGLEFINANCE("A1";"price")) sehingga harga saham tidak menjadi #N/A ketika kamu belum mengisi nama saham (code/ticker)
Untuk Pot. %G/L atau posisi profit atau loss secara realtime trading plan-mu dalam persen, kamu bisa menggunakan rumus (harga sekarang - harga beli) / harga bel i sehingga jika sesuai base data sebelumnya formulanya menjadi =(F3-B3)/B3
Terakhir, kamu bisa menambahkan chart apapun mulai dari bar, circle atau line sesuai prefrensi kamu namun sebelumnya kamu perlu mengisi datamu terlebih dahulu minimal sampai 5-10 baris sehingga chart-mu nantinya tidak kosong karena belum memiliki data. Selanjutnya kamu bisa melakukan revisi berkala sembari berjalan menyesuaikan ide baru yang datang dan ilmu spreadsheet baru yang kamu dapat.
Tips: walaupun ini hanya untuk jurnal trading plan namun kamu juga bisa menambahkan data lain seperti jumlah pembelian dan Pot. G/L dalam rupiah untuk membuat jurnal transaksi sehingga kamu bisa melihat performa trading kamu dengan lebih detail dan tentunya membuat trading-mu menjadi lebih profesional mengingat data trading summary yang disediakan app OTS sekuritas rata-rata tidak detail.
Note: setelah semua selesai yang kamu perlukan adalah konsistensi mengisinya, ini tahap yang paling paling paling sulit tapi saya yakin kamu pasti bisa. Ingat kalau kamu ingin hasil yang konsisten action-mu juga harus konsisten, semangat!
MEMBUAT TRADING PLAN UNTUK PEMULA (BAGIAN 1)KONSEP DASAR:
Mungkin kamu pernah merasa bingung mau beli saham apa atau yang paling sering terjadi ketika sudah beli namun ketika saham tersebut naik, turun atau bahkan sideways kamu merasa bingung harus melakukan apa. Kebingungan ini selain membuat psikologis menjadi kacau tentu juga sangat mempengaruhi keputusanmu dalam trading secara negatif karena segala keputusan yang kamu ambil ketika sedang bingung bisa menjadi sangat subjektif, bias dan tidak rasional seperti panic buy/sell sampai Fear Of Missing Out (FOMO) . Untuk menghilangkan hal negatif tersebut kamu harus melakukan preparasi sebelum melakukan trading yaitu dengan membuat trading plan, dengan membuat planning tentunya akan membuat trading-mu akan menjadi lebih terstruktur dan yang paling penting kamu bisa memanajemen resiko dan psikologis, ingat pepatah If You Fail to Plan, You Are Planning to Fail ?
STEP BY STEP MEMBUAT PLAN UNTUK TRADING
1. MEMILIH SAHAM
Pernah merasa bingung mau beli saham apa? kebingungan ini sebenarnya disebabkan karena kamu tidak tau apa yang sedang kamu cari, kamu tidak memiliki parameter apapun. Dalam teknikal analisis ada ratusan strategi dan metode analisa yang bisa kamu pakai namun ingat, kamu tidak perlu menguasai semua strategi tersebut cukup kuasai beberapa strategi kemudian gunakan itu secara kontinyu sehingga hasil trading-mu tidak bias karena terlalu banyak strategi yang kamu pakai, misalnya kamu bisa fokus menggunakan strategi supply demand (support resistance).
Tips: dalam prosesnya mungkin kamu akan mencoba banyak strategi, terus belajar dan mencari sampai kamu menemukan strategi yang paling profitable dan cocok denganmu namun perlu kamu ingat profitable disini bukan berarti kamu punya winning ratio 100% atau tidak pernah salah (loss) ketika menggunakan strategi itu, winning ratio 40-70% sudah sangat baik karena kamu tidak akan bisa selalu benar, ada kalanya kamu melakukan kesalahan atau market bergerak tidak sesuai dengan analisamu, ini normal karena market memang unpredictable .
TEKNIKAL
Setelah kamu menetapkan metode analisis utama yang akan kamu pakai langkah selanjutnya jelas mencari saham yang memiliki kondisi atau parameter teknikal sesuai seperti yang kamu cari. Misalnya kamu fokus menggunakan support resistance tentu kamu akan mencari saham yang sedang berada diarea support atau saham yang berhasil breakout area resistance dengan membuka chart tiap saham yang kamu rasa potensial kemudian kamu analisa. Kelihatan mudah namun mencari kondisi atau parameter teknikal tertentu dari 700 lebih saham yang listing tentu sulit.
Tips: kamu bisa menggunakan fitur screener pada TradingView atau aplikasi OTS sekuritas yang kamu pakai (jika ada) untuk mencari saham dengan sesuai strategi yang kamu pakai secara otomatis, kamu juga bisa melihat forum saham seperti ide-ide pada bagian komunitas TradingView, stream Stockbit atau forum saham di Facebook sampai Telegram untuk mencari refrensi dari trader/investor lain karena bisa saja mereka lebih dulu menemukan apa yang sedang kamu cari.
SIKLUS SEKTORAL
Tidak semua saham bisa naik setiap waktu karena kadang ada waktu tertentu yang biasanya berulang suatu saham atau sektor akan bullish (trending) misal sektor konsumer dan infrastruktur ketika mendekati hari raya, saham big caps ketika musim earning report dan devidend. Sebagai contoh dalam beberapa waktu terakhir sektor energi (batubara, minyak) dan perkapalan (bulk cargo) sedang bullish (trending), kamu bisa fokus mencari disini.
Tips: kamu juga bisa melakukan anallisa teknikal pada indeks sektoral untuk mengetahui trend suatu sektor secara keseluruhan, bullish atau bearish?
2. MENENTUKAN ENTRY & EXIT STRATEGY
Setelah kamu mendapat saham potensial yang akan kamu beli, langkah selanjutnya adalah menentukan entry strategy atau sekenario dan harga dimana kamu akan melakukan pembelian serta exit strategy atau sekenario dan harga dimana kamu akan melakukan profit taking dan stop loss jika ternyata harga bergerak berlawanan dari analisamu.
ENTRY STRATEGY
Sesuai contoh sebelumnya disini kamu menggunakan strategi support resistance, ada beberapa sekenario yang bisa kamu cari seperti buy on breakout atau buy on retest yaitu ketika harga berhasil breakout key level (area supply/resisten). Kamu bisa melakukan entry sesaat setelah breakout terjadi atau menunggu momen retest, jika kamu entry sesaat setelah breakout terjadi tentu kamu tidak akan melewatkan peluang namun jika breakout-nya cukup jauh dari resisten tentu risk-mu menjadi sangat besar jika terjadi false breakout, solusinya kamu bisa menggunakan sekenario buy on retest sehingga kamu melakukan entry ketika harga retest (menguji) breakout yang membuat risk-nya menjadi lebih rendah karena posisi entry dekat dengan potensi support baru (resisten lama) namun ada kemungkinan kamu kehilangan peluang jika ternyata harga langsung rally setelah breakout. Selain itu dalam strategi support resistance juga ada sekenario buy on weakness dan buy on support sampai sell on strenght, konsepnya sama.
EXIT STRATEGY
Stop loss (SL) dalam menentukan area SL kamu bisa mengacu pada pada area demand/support, moving average hingga level fibonacci dengan menempatkan SL 2-5% atau beberapa poin dibawah area demand/support sebagai ruang gerak atau kamu juga bisa menggunakan area SL yang fixed seperti flat dirange -5% atau berdasarkan position sizing sesuai money dan risk management yang kamu tetapkan (more on that later).
Profit taking (TP) dalam menentukan area TP sama seperti ketika kamu menentukan area SL kamu bisa menggunakan area TP dinamis seperti mengacu pada area supply/resistance, moving average hingga level fibonacci atau kamu juga bisa menggunakan area TP yang fixed seperti minimal sebesar 2x risk jadi jika risk atau SL mu berada pada -5% maka fixed TP mu sebesar 10%.
Tips: ketika menentukan SL dan TP kamu wajib memperhitungkan Risk to Reward Ratio (RRR). Gunakan RRR minimal 1:2 atau 1 risk : 2 reward jadi misal jika risk kamu -5% maka reward kamu 10%, semakin tinggi tentu semakin baik karena dalam jangka panjang RRR yang akan menentukan profitabilitas trading-mu, sebagai gambaran dengan RRR 1:2 dalam 10x trading kamu TP 4x dan SL 6x kamu akan tetap profit walaupun winning ratio hanya 40%.
Note: dalam membuat entry dan exit strategy kamu bisa menggunakan tool long/short pada menu drawing untuk membuat trading plan dengan detail yang lengkap langsung pada chart secara realtime.
Tips: setelah membuat trading plan kamu wajib stick to the plan jangan membuat terlalu banyak intervensi diluar planning karena rasa fear dan greed karena akan membuat preparasi dan planning-mu menjadi percuma, biarkan trading-mu berjalan sesuai planning. Jika kamu masih tetap merasa kesulitan mengontrol psikologis, kamu juga bisa menggunkan fitur automatic order untuk mengeksekusi trading-mu sesuai dengan planning yang kamu buat secara otomatis.
Selanjutnya dalam membuat trading plan kamu juga perlu mengatur RISK & MONEY MANAGEMENT yang nantinya akan sangat berkaitan dengan entry dan exit strategy serta kamu juga perlu membuat TRADING JOURNAL yang berisi setiap plan telah kamu buat beserta detailnya, selain berfungsi sebagai jurnal kamu juga bisa mengukur bagaimana performa analisis dan trading-mu secara keseluruhan sehingga kamu bisa melakukan evaluasi dan perbaikan. Untuk risk dan money management dan trading journal akan saya bahas next time karena kelihatannya tulisan saya sudah terlalu panjang, see you guys!
Support dan Resistance, apaan sih?Kita sebagai trader ingin pasti untuk mendapatkan suatu golden zone pembelian dimana kita dapat membeli suatu aset di harga yang terbawah dan menjual di harga teratas, maka tidak salah untuk mempelajari ilmu yang sangat dasar ini dalam teknikal analisa, apa sih ilmu dasar ini? ilmu dasarnya yaitu Support dan Resistance.
Definisi
Secara sederhana support adalah suatu area dimana harga didorong untuk terus naik (seperti lantai) dan resistance adalah suatu area dimana harga didorong untuk turun (seperti atap).
Jenis:
1. SnR Statis (Trend line dan horizontal)
2. SnR Dinamis (Biasanya terdapat pada indikator)
Cara trading menggunakan SnR:
1. Cari terlebih dahulu area dimana harga berkali-kali tidak dapat melakukan kenaikannya (resistance) dan area dimana harga berkali-kali tidak dapat melakukan penurunannya (support)
2. Jika harga tersebut tembus resistance maka kita bisa membeli aset tersebut dan jual di area resistance yang lebih atas. Tapi jika harga tersebut malah tembus support dan kalian mempunyai aset tersebut maka jual-lah (stop loss). Berhati-hati juga dengan False Breakout
3. Jika ingin lebih aman, maka tunggu area pullback (dimana harga mengetest resistance sebelumnya yang tertembus agar menjadi support baru, kita bisa membeli aset tersebut ketika aset tersebut turun untuk mengetest resis yang menjadi support barunya.)
Cutloss dan perang MahabrataGugurnya Putra Arjuna, Abimanyu
Mahabharata adalah kisah peperangan kuno antara Pandawa dan Kurawa. Semuanya bermula dari sengketa hak pemerintahan atas negara Astina Pura yang berujung pada perang Bharatayudha yang berlangsung selama 18 hari.
Salah satu tokoh dalam peperangan ini adalah Abimanyu, yang merupakan anak dari Arjuna. Saat perang berlangsung, umurnya masih 16 tahun.
Diceritakan pada hari ke 13 peperangan, Kurawa menyusun formasi perang mereka dalam bentuk roda atau lingkaran. Formasi ini tersusun dari ribuan prajurit yang membentuk lingkaran besar berlapis-lapis yang membuatnya rumit dan susah untuk ditembus.
Formasi ini disebut Cakrabyuha,formasi yang diciptakan oleh Bagawan Drona, Panglima pasukan Kurawa.
Dalam perang tersebut, formasi ini memakan banyak korban dari pihak Pandawa. Khawatir akan kejatuhan korban yang lebih banyak lagi, Abimanyu mengajukan diri untuk masuk ke dalam formasi tersebut untuk membunuh panglima Kurawa karena dia memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara masuk ke formasi ke lingkaran tersebut. Namun walaupun dia tahu cara memasuki formasi tersebut dia tidak tahu bagaimana cara keluar.
Setelah Abimanyu masuk anggota keluarga Pandawa yang lain dan beberapa pasukan sekutu mereka memutuskan untuk ikut masuk juga ke dalam formasi tersebut untuk membantu Abimanyu keluar dari formasi tersebut, Namun dalam perjalanan masuk kedalam, para pandawa tidak dapat mengikuti langkah Abimanyu karena dihadang oleh Jayadrata.
Singkat cerita, Abimanyu terjebak sendiri di dalam formasi tersebut. Dia tidak tahu cara keluar dan memutuskan untuk bertempur dengan beberapa perwira dari pihak Kurawa secara bergantian. Dia berhasil membunuh Laksamana, putra Duryodhana. Mengetahui kematian putra kesayangannya, Duryodhana murka dan memerintahkan perwira-perwira terbaiknya untuk secara bersamaan menyerang Abimanyu.Pertempuran berlangsung sengit dimana kuda dan kusir Abimanyu pada akhirnya terbunuh.
Dalam keadaan terdesak, Abimanyu hanya mengandalkan roda kereta kudanya sebagai perisai dari gempuran Panglima Kurawa.
Tidak kuat menghadapi gempuran, Abimanyu akhirnya kalah dan gugur, terbunuh oleh Gada salah satu perwira Kurawa. Dia gugur sebagai pahlawan perang di usia yang sangat muda, meninggalkan istrinya yang sedang mengandung anak mereka, Parikesit. Keturunan terakhir dari Arjuna.
Cerita diatas bisa menjadi prinsip dalam trading dimana sebelum anda merencanakan masuk ke dalam sebuah anda terlebih dahulu harus cara keluar nanti jika keadaan ternyata tidak sesuai ekspektasi dan agar tidak terjebak dalam kerugian yang lebih besar jika ternyata saham tersebut harganya melanjutkan tren penurunan.
Sebagaimana mencari jalan keluar adalah bagian dari strategi peperangan maka menyiapkan skenario cut loss juga merupakan bagian dari sebuah trading plan yaitu risk management. Kerugian adalah bagian dari trading dan penting bagi kita untuk mengetahui cara rugi yang benar (rugi sedikit) sebagai salah satu cara untuk melindungi modal. Sebagaimana kutipan oleh seorang ahli perang China, Sun Tzu:
“Attack is the secret of defense; defense is the planning of an attack.”
“penyerangan adalah rahasia dari sebuah pertahanan, pertahanan adalah perencanaan dari sebuah penyerangan”
Semoga membantu. Mohon maaf jika ada salah kata dan penyampaian
Sumber:
www.timesnownews.com
Trade what you see not what you thinkHalo traders, happy weekend ya
hari ini traderbakaru akan memberi beberapa edukasi untuk mengisi waktu di weekend ini.
topik yang diangkat adalah mengenai objektivitas dalam trading.
Jadi selamat membaca.
Objektivitas dalam trading pada pasar saham harus selalu diutamakan
terutama ketika kita akan memasang posisi pembelian maupun penjualan
"Trade what You See not what you think" begitu kutipan beberapa professional trader dalam memberi wejangannya
dalam perdagangan pasar saham posisi ritel adalah posisi terbawah dalam rantai makanan
oleh karena itu, "trade what you see" ini harus kita pegang dalam melakukan posisi atau membuat trading plan harus melihat berdasarkan obyektifitas dan fakta yang ada pada chart.
Sebaliknya trade what you think berarti melakukan perdagangan dengan apa yang anda pikirkan secara subjektif bukan objektif. Melakukan transaksi yang notabene di dorong oleh emosi, euforia ataupun angan-angan.
Contohnya pada saham KAEF kemarin.
dengan adanya euforia vaksin datang, saham ini melejit dengan sangat drastis digoreng habis-habisan walaupun secara fundamental ya gak terlalu bagus amat, tapi nanti lah itu kita bahas secara teknikal karena sedang trading.
jika anda melakukan trading dengan memegang "trade what you see" maka seharusnya based on technical, pada tanggal 12 Januari anda sudah melakukan penjualan saham ini karena sudah menyentuh angka fibonacci 4,236 dan pada perdagangan hari tersebut sudah kepentok, angka ini fibo ini sudah sangat tinggi sekali technically.
Namun jika anda salah berprinsip dengan "trade what you think" mengarahkan pikiran anda dalam sebuah subyektifitas maka anda akan terjebak dalam jurang yang sangat dalam dan membawa portofolio anda kedalam bencana. Dengan berpikir "oh besok loh tanggal 13 Presiden dan jajaran menterinya vaksin, pasti ARA ini, pasti meroket ini KAEF".
Kemudian apa yang terjadi? Faktanya saham KAEF malah ARB pada hari dimana Presiden kita Bapak Joko Widodo dan stafnya divaksin.
Dan bagaimana kelanjutan saham KAEF. Terjun menuju jurang paling dalam. 2 minggu lebih diguyur habis-habisan.
Bagaimana nasib yang beli tanggal 12 dengan mengedepankan subyektifitas? ya bisa di bayangkan sendiri lah ya minusnya berapa persen
mau average down, average juga masih tinggi, apalagi jika tanpa money management, sampai all in full margin maupun pakai dana panas hutang sana hutang sini, jual macem-macem buat ikutan hype sesaat.
Yang kasian uang buat sekolah, buat berobat malah tergerus padahal niatnya untuk meningkatkan nilainya.
Ini jadi pelajaran untuk kita semua, bahwa selalu mengedepankan obyektifitas dalam trading, dan selalu gunakan uang dingin.
Saham tidak selamanya akan naik, dan tidak selamanya akan turun.
Ada kutipan dari teman sesama trader, bahwa
"Sebuah saham yang mengalami kenaikan secara drastis suatu saat akan mengalami penurunan yang drastis. Begitu juga penurunan yang drastis pasti akan mengalami kenaikan yang drastis suatu saat. Saham yang tidak bergerak suatu saat pasti akan bergerak."
Remember, pasar saham ini bukan tempat untuk hanya mencari kekayaan dalam waktu singkat. Pasar saham dapat menggerus uang anda dalam waktu yang singkat pula.
Happy weekend, semoga bisa menjadi edukasi untuk teman-teman semua
Remember to trade what you see not what you think
#bakarumology
Manipulasi dan keraguan TraderSkenario :
1. Support beberapa kali diuji dan akhirnya (terlihat) breakdown. Mungkin sejumlah trader akan melakukan sell on break support.
Dan meletakkan SL sedikit diatas candle yang melakukan break support tsb. Namun harga membuat pinbar/hammer, kembali naik dan menyentuh SL.
2. Setelah SL tersentuh harga akhirnya melakukan break trendline dan close diatasnya.
Trader akan berpikir ini adalah false break dengan konfirmasi breakout trendline dan menjadi saat untuk melakukan buy dengan SL dibawah low sebelumnya. Namun harga kembali turun dan menyentuh SL untuk kedua kalinya.
3. Setelah SL tersentuh, harga kembali membuat pinbar yang menjadi salah satu indikasi tekanan buyer.
Trader mungkin akan berpikir untuk tidak tertipu sekali lagi dan beranggapan support benar-benar jebol dan memutuskan untuk sell di area SBR dengan SL diatas swing sebelumnya. Namun lagi-lagi harga tidak bersahabat dan menyentuh SL untuk kesekian kalinya.
4. Harga akhirnya membuat impulse keatas dan membentuk bullish pennant yang menjadi pattern continuation.
Dengan pattern ini harusnya trader mengambil posisi buy. Namun karena ragu dan tidak ingin menjadi korban SL untuk kesekian kalinya, trader memutuskan untuk tidak membuka posisi. Dan hasilnya harga benar-benar naik tanpa bisa ikut memperoleh profit.
Setelah terkena SL beberapa kali memang mengganggu emosi kita sebagai trader, namun jika setiap resiko SL sudah kita perhitungkan diawal dan sesuai dengan risk tolerance harusnya tidak terlalu menjadi masalah.
NIKMATI SAJA PROSES INI