Ide Buy Low, Sell Higher Pada Dua Saham IniIde Buy Low, Sell Higher Pada Dua Saham Ini
TOWR dan SILO berada dalam kondisi Undershoot (di bawah Lower Bollinger Band) namun risiko keduanya berbeda.
IDX:TOWR : Oversold + Support dari Up Trendline
IDX:SILO : Undershoot (di bawah Lower Bollinger Band) + Downtrend setelah Bearish Continuation Pattern
TOWR mungkin Rebound setelah Support dari Up Trendline yang kami tarik dari sejak April 2025. RSI 14 telah keluar dari level Oversold sehingga memberikan indikasi Buy secara teori.
SIDO juga kurang lebih sama namun secara Analisis Teknikal Tradisional, SIDO di awal Downtrend menuju setidaknya Rp1,490 karena baru mengonfirmasi Bearish Continuation Pattern (Descending Triangle?).
Kami sih TOWR > SIDO.
Kamu?
Tapi sebenarnya kami kurang suka dengan strategi Buy on Weakness or Buy Low Sell High.
We prefer Buy High - Sell even Higher seperti pada ide kami di sini :
Berikut kata A.R.I.S :
TOWR (Sarana Menara Nusantara)
Laporan terbaru menyoroti investasi strategis dan prospek pertumbuhan TOWR untuk tahun 2025, yang utamanya akan didorong oleh segmen FTTH (Fiber-to-the-Home). Hal ini sejalan dengan strategi para operator jaringan seluler (MNO) untuk memperluas bisnis broadband mereka di tengah konsolidasi pasar seluler dan broadband yang sedang berlangsung.
Akuisisi dan Lelang Aset Fiber: TOWR diharapkan menjadi penawar utama dalam lelang aset fiber Indosat, dengan tujuan untuk kemitraan strategis. Selain itu, akuisisi DATA sedang menunggu finalisasi dan jika selesai sebelum semester pertama 2025, akan didanai melalui arus kas internal.
Prospek Sektor Menara: Sektor menara tetap tangguh meskipun ada tantangan yang dihadapi oleh operator jaringan seluler (MNO) dalam memperoleh pelanggan baru. Pertumbuhan industri menara diperkirakan akan didorong oleh bisnis fiber yang berkembang.
SIDO (Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul)
Laporan-laporan terbaru memberikan pandangan yang umumnya positif terhadap SIDO, meskipun ada beberapa tantangan.
Kinerja Keuangan dan Proyeksi: SIDO mengalami penurunan pendapatan sebesar 3.57% YoY menjadi Rp1.83 triliun pada semester pertama 2025, seiring dengan penurunan penjualan di semua segmen bisnisnya. Namun, ada ekspektasi permintaan yang lebih baik di semester kedua 2025, didukung oleh perkiraan puncak musim hujan yang dapat meningkatkan permintaan untuk produk Tolak Angin. Laba bersih diestimasi akan stabil pada tahun fiskal 2025. Manajemen menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di atas 10% untuk tahun fiskal 2025.
Ekspansi dan Inovasi: SIDO secara aktif berekspansi ke pasar luar negeri, terutama di Asia Tenggara dan Afrika, dan telah berhasil menembus pasar global dengan fokus utama saat ini di Malaysia, Filipina, dan Nigeria. Perusahaan juga menjajaki peluang pasar baru di Vietnam dan Kamboja. Secara operasional, SIDO mempertahankan jalur inovasi yang disiplin, secara konsisten menargetkan peluncuran sekitar delapan produk baru setiap tahun.
Rekomendasi Saham: Sebagian besar laporan memberikan rekomendasi "Buy" atau "ADD" untuk SIDO, dengan target harga (TP) berkisar antara Rp600 hingga Rp680. Prospek SIDO dinilai menarik, mengingat produk andalannya seperti Tolak Angin dan Kuku Bima Ener-G! telah menjadi merek yang kuat di pasar masing-masing dan berhasil menembus pasar global
Sidomuncul
Area Tunggu / Titik Beli SIDOSIDO terus membuat lower low baru dan terakhir kemarin Ia jebol ke bawah melewati area support minor -nya yang sekaligus titik fibonacci 0,382. Meski berhasil kembali ke harga 730, ini tetap bukan indikasi yang baik.
Sejujurnya saya belum cek kondisi broker summary dari SIDO, namun melihat situasi IHSG saat ini, lebih bijak untuk menunggu di area support selanjutnya yaitu 720 - 700 .
Sambil menunggu, mari jaga kesehatan dengan minum tolak angin .




