Memilih Konvensional & Historikal Saat Melakukan EksekusiSaya adalah salah satu orang yang sudah sangat lama ngikutin pergerakan Saratoga. Jujur, awal saya mengenal saham ini ketika sang owner, bapak Sandiaga, akan mencalonkan jadi wagub DKI. Sejak itu saya terus mengamati saham ini.
Entah sudah berapa kali cuan dan cutloss serta berapa rupiah yang sudah saya lalui bersamanya.
Ingatan yang paling hangat adalah ketika Ia berhasil menembus resisten 2000. Kala itu semua menunggu, saratoga lanjut naik? Penurunan harga apakah hanya retest atau memang mau berbalik turun lalu membentuk pola lain?
Dan ternyata saratoga beneran naik. Lalu semua fokus kepada harga 2100. Disitu adalah momen cup and handle terbalik terjadi dan saratoga sah berubah arah secara jangka menengan dari sideway menjadi bearish.
Semenjak fase bearish-nya dimulai, saratoga terus meluncur turun mengikuti garis orange yang saya gambar. Semua orang menunggu kapan garis diagonal ini benar - benar ditinggalkan?
Dari beberapa percobaan dan kekecewaan, resisten dinamis ini malah ditembus dengan kurang meyakinkan. Terjadi false breakout dulu, kemudian membentuk lower low. Disini semua mencoba menebak sampai mana saratoga akan turun dan mampu kita semua toleransi pergerakannya. Semua fokus pada area 1400 - 1100.
Ternyata saratoga tidak nutur dengan support diagonal. Di 1235 dia sudah mantul. Menembus resisten kembali, menyamping sejenak, lalu boom. Saratoga terus naik sampai bagger.
Kemudian dimanakah saya akan menunggu saratoga kembali setelah mengalami tekanan jual yang hebat sejak awal bulan?
Jujur angka 2300 - 2200 adalah angka yang menarik secara jangka pendek dan bila saya ingin agresif. Tapi saya kali ini cenderung konvensional dan historikal. Saya akan menunggu di 2140 dan 2000. Ya kalo tangan gatel, saya akan cicip di area agresif yang saya bilang di awal paragraf ini.