Undervalue Stock Part5Kunci dalam melakukan analisis fundamental menggunakan pendekatan rasio keuangan adalah memahami dengan baik pos pos keuangan kunci, yaitu Asset, Laba dan Hutang. Emiten yang baik akan selalu mengalami pertumbuhan asset tiap tahunya, aset yang bertumbuh menandakan laba yang dihasilkan perusahaan juga bertumbuh dan konsisten tiap tahunya. Anggap saja teman-teman telah menemukan perusahaan yg memiliki PBV, ROE serta PER yang bagus maka langkah selanjutnya untuk memastikan bisnis emiten tersebut sustain kedepanya adalah dengan melihat juga struktur modal perusahaan tersebut.
Perusahaan dalam menjalankan model bisnisnya tidak terlepas menggunkan hutang untuk menghasilkan laba yang maksimal. Kita sebagai investor harus memastikan hutang yang digunakan perusahaan dalam nilai yang wajar. Hutang yg tidak dikelola secara optimal hanya akan menambah beban bunga yg mengurangi laba, untuk itu kita harus memastikan rasio DER Kurang dari 1x, rumusnya gini guysss:
DER = Total debt / total equity
hutang PTBA 2020 = 932,184 milyar
total ekuitas PTBA 2020 = 16,939 triliun
DER = 932,184 M / 16,939 T = 0,05
semakin tinggi nilai hutang dan nilai ekuitas tetap/turun maka rasio DER akan meningkat, sebaliknya semakin kecil hutang dan nilai ekuitas tetap/meningkat maka nilai DER akan meningkat.
DER kurang dari 1x (rendah) menunjukkan bahwa hutang/kewajiban perusahaan lebih kecil daripada seluruh aset yang dimilikinya, sehingga dalam kondisi yang tidak diinginkan (bad debt/gagal bayar, bangkrut), perusahaan masih dapat melunasi seluruh hutang/kewajibannya. sebaliknya, semakin tinggi DER menunjukkan komposisi jumlah hutang/kewajiban lebih besar dibandingkan dengan jumlah seluruh modal bersih yang dimilikinya, sehingga mengakibatkan beban perusahaan terhadap kreditur besar. Apabila DER perusahaan besar katakanlah lebih dari 1 apakah dapat dikatakan struktur modalnya tidak sehat?? eiittsss belum tentu
Kita bisa cek detailnya dulu jika penyebab nilai DER tinggi adalah hutang jangka pendek (proses produksi bisnis) ya tidak terlalu masalah karena akan segara dilunasi setalah terjadinya penjualan. (mirip2 kayak jualan bakso lahhh, kita produksi baksonya pake tepung, naahhh beli tepungnya ini kita utang dulu sebentar sampai nanti baksonya laku). Beda cerita apabila penyebab DER tinggi akibat hutang jangka panjang biasanya diperoleh dari pinjaman bank atau obligasi. Perusahaan akan terus menanggung kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman sampai hutangnya lunas. Kondisi tersebut akan menekan laba yang diperoleh perusahaan atau dapat mengganggu likuiditas di masa yang akan datang.
Struktur modal dikatakan kurang sehat apabila hutang jangka panjangnya terlalu besar.
Intinya hutang yg besar dikatakan wajar apabila ASET sama LABA nya bertumbuh.
Gimana guyssss sudah mulai puussinggg? wkwkwkkw kita memang harus berpusing ria terlebih dahulu sebelum cuan pada akhirnya hehehehe
Analisis Fundamental
Undervalue Stock Part4Temen-temen kalau sudah jago menghitung dan menginterprestasikan PBV,ROE,EPS,Future Value bisa dikatakan udah punya senjata yang cukup untuk berperang dalam mencari saham yang undervalue. Kalo belom baca-baca ulang lagi dari part1 hehehe. Sebagus apapun rasio yang tercermin pada laporan keuangan tetap saja nilainya tidak pasti karena dalam proses perhitungan yg subjektif sesuai profil investor ( ekspektasi return dan target setiap investor berbeda).
Future value yang kita hitung pada part sebelumnya nilai PTBA sekitar Rp. 3000 dengan nilai wajarnya sekitar dibawah 2000 tapi ternyata harga chart menunjukkan ATH PTBA Rp. 5000, dapat dikatakan analisis yg kita buat sukses karena harga melampaui nilai future value dengan asumsi ROE yg meningkat tiap tahunya. Yaappp sangat subjektif karena kita tidak bisa memprediksikan nilai ROE tahun yg akan datang.
Future value sangat subjektif untuk itu kita perlengkap senjata berperang kita dengan rasio PER. Cara menghitung PER yaitu dengan membagi harga saham dengan EPS(laba perlembar saham).
Harga PTBA 2020 sekitar : 2800
EPS 2020 : 213
PER : 2800/213 : 13,1x
jika harga saham naik dan EPS tetap/turun maka PER akan naik, sebaliknya kiha harga saham turun dan EPS tetap/naik maka PER akan turun. Kenaikan atau penurunan EPS sangat dipengaruhi laba yg dihasilkan perusahaan.
Pertanyaanya berapakah patokan angka PER yang dikatakan murah, atau mahal bagi saham - saham :
1. Jika PERnya diatas 14, apapun alasanya jgn beli saham tersebut (mahall coyyy)
2. Kalau PERnya kurang dari 14 xatau 10x , cek terlebih dahulu fundamental emitenya kalo kinerja dan rasio keuanganya bagus silakan beli
3. Kalau PERnya kurang dari 7x dan sahamnya perusahaan bluechip GASSSS HAJAR (jarang sih terjadi kalo casenya bluechip kecuali market lagi BEARISH parah).
Pengalaman kalian gimana temen-temen pernah ga ketemu perusahaan yg PERnya tinggi tapi fundamentalnya jelek banget??
yg suka saham gorengan pasti pernah wkwkwkwk
Undervalue Stock Part3Dalam proses melakukan analisis untuk mencari undervalued stock sangat jarang menemukan nilai buku lebih tinggi dari harga marketnya atau yg memiliki PBV dibawah 1 (Book value > market price), naahhhh apabila temen-temen gak sengaja menemukan hidden gems maka tugas selanjutnya harus memastikan saham tersebut dengan harga undervalue yg dimiliki emiten saat ini juga harus tetap memiliki asset dan laba yg terus meningkat tiap tahunya.
Mengapa hal ini bisa terjadi ? yapppp karena hanya sebagian kecil investor yg mampu benar2 membaca laporan keuangan dan hanya sebagian kecil investor yg menyadari emiten dengan undervalue price, walaupun pada akhirnya harga saham emiten tersebut akan meroket diapresiasi market karena perkembangan kinerja yg bagus dari emiten tersebut. Analoginya nihhh anggap aja emiten / perusahaan itu adalah seseorang dari desa yg punya bakat nyanyi namun belum terekspos tv dan media, sama juga halnya seperti saham sebagus apapun saham tersebut butuh juga sentimen positif dari investor untuk mendongkrak harga ( bisa dalam bentuk news atau para investor dengan capital yg besar membeli saham tersebut).
Beberapa rules dalam analisis PBV,ROE
1.Pastikan rasio PBV tidak lebih dari 3x karena akan terlalu mahal dan akan membutuhkan waktu yg lama mencapai ROI investasi temen-temen, bagusnya PBV kurang dari 1x atau sekitar 2x sampai 2,5x.
2.Pastikan Total Asset dan ROE perusahaan terus bertambah tiap tahun hal ini mengindikasikan perusahaan tersebut berkembang.
3.Nilai ROE 10%-20%, apabila ROEnya 10% maka PBV normalnya 1x atau apabila ROEnya 20% PBV normalnya 2x
Jadi hal yg terpenting dibandingkan book value dan market value adalah melihat future value dari saham sebuah emiten, apabila perusahaan terus bertumbuh dan berkembang maka dapat dipastikan perusahaan tersebut akan sustain dan bertahan selama berpuluh-puluh tahun di bursa, jgn sampai membeli saham dengan harga murah namun beberapa tahun kedepan delisting dari bursa. ( saham undervalue membutuhkan waktu sebelum akhirnya diapresiasi oleh market seiring bertumbuhnya bisnis emiten tersebut).
Undervalue Stock Part2Ok let's say perusahaan yg temen2 analsis dokumenya menunjukan hasil yg positif dan membuat temen2 tertarik membeli saham perusahaan tersebut, apakah temen2 akan langsung membelinya??. The question is apakah saham perusahaan tersebut berada pada harga yg tepat? karena terkadang harga saham pada bursa tidak mencerminkan kinerja suatu perusahaan sesungguhnya bisa jadi hargas saham suatu emiten terlalu mahal. the tips is carilah harga wajar, harga market dan future value saham tersebut lalu bandingkan satu sama lain.
1. Market value/ harga pasar : merupakan harga suatu saham yg terbentuk dari aktivitas perdagangan pasar, news, ekspetasi investor terhadap suatu saham. ( Banyak kok saham yg kurang bagus tapi harganya di bursa lumayan mahal, yap bisa jadi terbentuk karena adanya news dan reaksi investor terhadap saham tersebut, contohnya BUKA yg baru IPO, atusiasme investor gila-gilaan padhal mah kalo baca laporan keuanganya labanya kecil dan hutangnya wowwwwww )
2. Niali buku/ harga wajar/ nilai intrinsik : merupakan harga sesungguhnya suatu saham tercermin dar total asset perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar ( kalo temen2 males ngitung cari saja pada RTI book value ratio)
3. Future Value : pertumbuhan dan perkembangan dari nilai wajar suatu saham pada beberapa tahun kedepan, yg terus bertambah seiring meningkatnya ROE atau laba perusahaan.
Study case : EMITEN PTBA
1.Market Value 2016 : Rp. 2730/per lembar
2.Book value : 2016 : 19T/13M = 1461
PB ratio : 2730 : 1461 = 1,8x
3. Future value : book value x roe 2016 : 1461 X 20,48%= 1760
2017 : 1760 X 37,26%= 2415
2018 : 2415 X 33,92%= 3234
Next step mari kita bandingkan nilai wajar saham PTBA 2016 1461 < harga market 2730, hal ini berarti tidak undervalue karena pasar menilai harga PTBA lebih besar dari nilai sesungguhnya, analoginya apabila kita membeli saham PTBA thn 2016 pada harga 2730 artinya kita membayar 1,8x lebih mahal dari harga sesungguhnya. sementara dari future valuenya dengan asumsi ROE yg terus bertumbuh tiap tahun kita menargetkan harga PTBA akan mencapai 3234 melebihi harga pasarnya. Jadi belum tentu saham dengan nilai buku undervalued itu lebih baik dari yg overvalue, bukankah sah sah saja kita membeli perusahaan dengan harga lebih mahal apabila perusahaan tersebut memiliki prospek yg menjanjikan kedepanya, and also masih banyak pertimbangan sebelum membeli dengan membadingkan pada rasio keuangan dan metode valuasi lainya seperi PER ratio, dividen dan DER yg akan saya bahas pada part berikutnya.
DISCLAIMER : dalam menentukan nilai intrinsik dan future value sifatnya juga sangat subyektif seperti halnya melakukan analisis teknikal.
TIPS and TRICK memilih saham murah untuk invest (PART1)Pernah coba beli saham tapi di hold bertahun - tahun malah makin turun?. Bisa jadi karena temen-temen FOMO dan buy tanpa riset terlebih dahulu. Investor yang cerdas adalah investor yang DO THEIR OWN RESEARCH daripada hanya bergantung pada news atau rumor rumor yang tersebar pada group trading atau investasi yang kian hari makin abu abu dan kenetralannya dipertanyakan, tidak sedikit investor yang berfikiran naif dan mudah sekali percaya pada sinyal atau news yang di dapat di group dan terburu-buru melakukan investment desicion, bukankah alangkah lebih baik melakukan riset secara mandiri karena anda sendiri lah yg bertanngung jawab atas portofolio investasi anda bukan broker atau sekuritas ketika anda mengalami loss.
ok berikut dokumen yg harus dibaca atau dipelajari dalam melakukan analisis fundamental terkait perusahaan sebelum anda melakukan investment desicion:
1.Laporan keuangan perusahaan, terbit setiap 3 bulan sekali, yakni di akhir april (kuartal1), akhir bulan juli (kuartal2), akhir oktober (kuartal3), akhir bulan maret (kuartal 4)
2. Laporan tahunan : laporan tahunan isinya sedikit lebih lengkap dari laporan keuangan berupa sejarah perusahaan, bidang usaha dan industri yg dijalankan perusahaan, profil direksi, kinerja lima tahun terakhir. (ga lucu kan kalo direksi perusahaan isinya ada org yg bermasalah hhmmm)
3. Materi Public expose : adalah materi presentasi perusahaan kepada publik tentang profil perusahaan, prospek perusahaan kedepanya mau ngapain aja.
4. Laporan hasil Public expose : nah kalau dokumen ini isinya menganai kumpulan pertanyaan investor atau calon investor mengenai perusahaan beserta jawabanya yg dijawab langsung oleh direksi perusahaan. ( dgn membaca dokumen ini seolah-olah temen-temen datang pada acara public expose tersebut, lumayan kan menghemat budget tnpa harus hadir jauh2 ke acara tersebut hehehe.)
5.Prospektus : dokumen ini biasanya dibuat oleh perusahaan yg akan IPO atau akan melakukan right issue.
Dengan membaca seluruh dokumen diatas temen-temen bisa terhindar dari perusahaan yg jelek secara kinerja, walaupun seringkali harga di market berkata lain (bisa jadi di goreng bandar, atau ekspektasi investor terhadap suatu perusahaan berlebihan karena baca news). Bisa jadi ditengah baca2 dokumen temen-temen menemukan laporan keuangan terbaru perusahaan tersebut bagus dan hampir sempurna, eehhh tapi ternyata di masa lalu dia rugi melulu, soo buat apa kita buang waktu menganalisis secara mendalam kalo dari membaca dokumen diatas temen-temen sudah menyadari bahwa suatu perusahaan kurang bagus. semua dokumen diatas dapat didownload di website IDX.
DISCLAIMER: Gambar Chart cuma sekedar pemanis saja hehe.
Edukasi Mingguan. Penjelasan Reksadana, Tempatnya Pasive Income!Hallo semuanya Sebelumnya Mohon Maaf di karenakan beberapa Minggu belum ada Post Edukasi lagi semenjak Edukasi RSI kemarin Namun sekarang Kita sudah comeback untuk Mengedukasi Trader dan Investor di luar sana Terutama di indonesia. Edukasi Kali ini kita akan bahas Reksadana mulai dari Pengertian,Jenis-Jenisnya dan Rekomendasi Reksdana Menurut Kategorinya di indonesia.
+ Cara Kerja Reksadana
Reksadana Adalah Produk keuangan yang dimana "Investor" Berkumpul lalu mengumpulkan Dana mereka Menjadi satu dan yang nantinya akan di Kelola Oleh Pihak lain yaitu Perusahaan Manager Investasi yang nantinya dananya akan di kelola ke berbagai Instrumen Keuangan lainnya. Basicnya sama Seperti Copy Trade jadi kita memberikan Dana kita ke Trader yang kita percaya.
+ Jenis - Jenis Reksa Dana
- Reksa dana Saham Adalah Reksa dana Yang mayoritas alokasinya ke Saham sebesar 80% tidak boleh lebih rendah dari itu Sehingga ketika terjadi Crash market seperti awal pandemi Bisa di lihat chart dari Reksadana Saham semuanya Drop tentu saja ini Menjadikan Resiko dari Reksadana ini adalah SANGAT TINGGI namun juga Tinggi juga Profitnya bisa 10-50% setahun atau bahkan lebih.
- Reksa dana Pasar Uang Adalah Reksa Dana yang nanti Uangnya di berikan/di investasikan ke Deposito dan Sertifikat Bank indonesia Untuk Resiko dari Reksadana ini adalah SANGAT RENDAH Dengan Rata-Rata Gain/Profit Pertahunnya antara 4-7%. Reksadana ini UNIK karena selama 10 Tahun lebih belum pernah ada yang minus jadi cocok buat yang cari Low Risk Low Profit.
- Reksa dana Pendapatan Tetap Nantinya Uang investor akan di alokasikan ke Obligasi/Surat Hutang. Nah reksadana ini Memiliki Tingkatan Resiko Yang RENDAH dimana dalam Satu tahun memiliki Gain/Profit kisaran 6-13% Dengan Resiko yang lebih tinggi dari Reksa dana Pasar uang tentunya memiliki GAIN yang lebih.
- Reksa Dana Campuran Reksadana ini cukup menarik dimana isinya adalah Ke 3 dari jenis Reksadana lainnya yaitu Saham,Pasar Uang dan Pendapatan Tetap. Memiliki Resiko yang menengah dengan rata-rata Gain/Profit di atas 10% pertahunnya bisa lebih.
Dari penjelasan di atas kita bisa tau bahwa Semua itu ada Pain dan Gainnya atau kalau bahasa indonesianya Semua itu ada Resiko dan Keuntungannya Semakin Besar Resiko yang bisa kita toleransi semakin besar juga Keuntungan yang di dapatkan. Rekomendasi dari kami dari pada kalian main di deposito yang susah nariknya dan juga kecil Bunganya bisa pilih Reksa Dana Pasar uang karena reksa dana tersebut memang tidak pernah mines setau kami Terus Naik tiap tahunnya dan bisa sampai 2x lipat lebih banyak dari deposito biasa dan bisa lebih mungkin 2.5 atau 3x lipat dari deposito biasa dan yang pasti LOW RISK karena sudah 10 tahun lebih tidak ada mines sedangkan yang suka resiko yang agak besar tapi juga ingin profit yang lumayan opsi Reksadana Pendapatan Tetap bisa menjadi pilihan anda. Tapi yang jelas Hasil Sebelumnya tidak bisa menjadi Acuan Murni bahwa Hasil kedepannya akan sama seperti sebelumnya. Untuk cara milih Reksadana yang cocok nanti akan di bahas di Edukasi Berikutnya jika Edukasi ini Hit 30 Likes. Terimakasih sudah mampir kalau ada yang kurang atau mau diskusi kita bisa sharing di komentar :D. Salam To The Moon!
Penggunaan Rasio Finansial Dalam Pengambilan KeputusanRasio Finansial membantu anda mengevaluasi sebuah perusahaan. Kebanyakan dari rasio finansial akan menunjukkan berapa banyak uang yang anda bayarkan untuk sebuah bagian dari bisnisnya. Berikut adalah beberapa contohnya:
Price-to-Sales Ratio / Rasio Harga-ke-Penjualan = Market Cap / Sales (Kapitalisasi Pasar / Penjualan)
Rasio Harga-Penjualan atau rasio PS memberi tahu anda seberapa mahal suatu perusahaan relatif terhadap total penjualannya. Rumus ini dihitung dengan dua cara tang berbeda: dengan membagi kapitalisasi pasar perusahaan dengan revenuenya atau membagi harga saham saat ini dengan revenue per saham. Karena rasio ini dihitung dengan informasi harga secara live, anda juga dapat melihatnya secara real-time pada chart seperti yang telah kami tunjukkan pada contoh di atas.
Jika sebuah perusahaan memiliki kapitalisasi pasar $10 miliar dan revenue sebesar $1 miliar, itu berarti rasio PS nya adalah 10. Anda membayar $10 untuk setiap $1 penjualannya. Anda dapat melakukan rasio seperti ini untuk semua aspek perusahaan. Misalnya, rasio PE atau rasio Price-To-Earnings (Harga terhadap Perolehan) mengukur Kapitalisasi Pasar / Perolehan. Ini memberitahu anda berapa banyak yang anda bayar untuk setiap dolar dari perolehannya.
Perlu diingat bahwa Rasio Financial tidaklah sempurna. Inipun juga bukan merupakan rekomendasi untuk membeli atau menjual. Sebaliknya ini adalah jalan pintas, cara untuk mengevaluasi perusahaan dengan cepat, membandingkan fundamental yang mendasarinya, dan mempelajari suatu perusahaan relatif terhadap perusahaan lain. Andapun perlu mengingat bahwa metrik finansial ini dapat berubah dengan cepat hanya dengan dengan satu laporan perolehan. Ekspektasi akan masa depan perusahaan juga sama pentingnya. Perusahaan seperti Apple mungkin memiliki rasio PE yang tinggi, tetapi jika mereka membangun dan meningkatkan penghasilannya di masa depan, rasio PR mereka bisa turun seiring denga berjalannya waktu.
Harap diingat, Rasio Finansial dan metrik Finansial secara umum melukiskan gambaran bisnis yang mendasarinya serta potensi perolehannya. Berikut adalah beberapa sumber lain untuk membantu anda dalam memulai:
1. Baca lebih lanjut mengenai Finansial pada TradingView di Pusat Bantuan kami.
2. Anda juga dapat membuat kode strategi atau indikator anda sendiri menggunakan informasi finansial ini.
3. Kami juga telah membaut sebuah perpustakaan pada Pusat Bantuan kami sehingga anda dapat mempelajari lebih lanjut mengenai setiap metrik Finansialnya.
Berikut adalah beberapa rasio finansial yang mungkin menarik untuk anda dan bagaimana pengkalkulasiannya:
Rasio PE = Market Cap / Earnings (Kapitalisasi Pasar / Perolehan)
Rasio PB = Market Cap / Book (Kapitalisasi Pasar / Nilai Buku)
Rasio PEG = PE / Earnings Growth (PE / Pertumbuhan Perolehan)
Rasio Cepat / Quick Ratio = (Kas + Kas Setara + Piutang Lancar + Investasi Jangka Pendek) / Liabilitas Saat Ini
Hasil Dividen = Dividen Per Saham / Harga
EV Multiple = Nilai Perusahaan / EBITDA
Untuk mengakses semua Rasio Finansial yang tersedia untuk anda, klik tombol Finansial di bagian atas chart anda. Dari sini, anda dapat memilih berbagai metrik Finansial dan mempelajari pasar pada tingkatan yang lebih mendalam.
Terlebih lagi, anda dapat menggabungkan studi analisis Teknikal dan Fundamental secara bersamaan. Artinya anda dapat mengevaluasi sisi fundamental dari bisnisnya termasuk perolehan dan valuasinya BERSAMAAN dengan pengamatan akan pergerakan harga dan membuat rencana untuk melakukan trade.
Jangan ragu untuk membagikan umpan balik dan komentar anda di bawah ini! Terima kasih karena telah membaca artikel ini.
Cara untuk mengikuti perolehan dan jadwal laporan perusahaanMusim perolehan sedang berlangsung dan beberapa perusahaan terbesar didunia membuat laporannya pada minggu ini termasuk Apple , Microsoft , Amazon, Visa, dan Shopify. Karenanya, ini adalah waktu yang tepat untuk mengingatkan anda sekalian akan betapa mudahnya untuk mengikuti perolehan ini. Jika anda adalah seorang trader atau investor, anda tentu tidak ingin dikejutkan oleh sebuah laporan yang tidak anda ketahui. Anda ingin siap menghadapinya dan petunjuk ini akan menunjukkan caranya.
Kalender perolehan TradingView ( tautan ) menampilkan laporan perusahaan hari ini, besokl minggu ini dan minggu depan. Anda juga dapat mengurutkan tiap laporannya berdasarkan tanggal atau faktor-faktor fundamental seperti cap pasar, proyeksi revenue dan kejutan EPS. Kamlender perolehan adalah salah satu cara tercepat untuk melihat siapa yang melaporkan perolehannya dan kapan.
Tip: Bookmark kalender perolehan sehingga anda tidak akan kehilangan halamannya - ( tautan ).
Alat berguna lainnya untuk mengikuti laporan perusahaan adalah dengan memastikan ikon perolehan/earnign (E) ditampilkan pada chart anda. Anda dapat melakukan ini dengan menuju ke pengaturan chart anda, memilih Peristiwa dan mencentang kotak yang bertulisan "Tampilkan Perolehan pada Chart." Chart pada contoh ini adalah Apple dan setiap ikon E mewakili laporan per kuartalnya. Sebagai tambahan, anda dapat mengarahkan mouse anda keatas ikon E dan melakukan klik untuk melihat apakah perusahaan tersebut melampaui atau tidak mencapai laporan spesifik tersebut.
Tip: Buat peringatan khusus anda untuk laporan perolehan yang terpicu sebelum, selama atau setelahnya. Cukup membuka pengelola peringatan anda dan buatlah sebuah peringatan baru.
Meski batas atas dan bawah dari perolehan cukup penting, seringkali ini tidak menceritakan keseluruhannya. Terdapat beberapa hal lain yang patut unutk dipertimbangkan seperti pengarahan, komentar manajemen, dan peluncuran produk baru. Saat sebuah perusahaan melaporkan perolehan, ini dapat membantu untuk mengikuti berita terhadap perusahaan tersebut. Anda dapat melakukan ini dengan melakukan klik pada ikon surat kabar yang ada di menu sisi kanan. Ini adalah cara anda mengakses berita terbaru sebelum dan setelah sebuah laporan perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pandangan dan informasi.
Saran terakhir adalah halaman Perolehan terdedikasi kami. Disini anda dapat menemukan ide-ide yang dipublikasikan dan di tag oleh trader dan investor lainnya yang menggaris bawahi peristiwa pasar menarik yang berhubungan dengan perolehan. Anda dapat menggunakan halaman ini untuk menemukan ide-ide baru, penulis, skrip dan konsep edukasi yang seluruhnya di tag sebagai ide yang berhubungan dengan perolehan.
Terima kasih telah membacanya dan kami harap ini dapat membantu anda menjadi lebih jeli seiring dengan dimulainya musim perolehan dan laporan perusahaan. Jika anda memiliki pertanyaan atau saran, harap tuliskan pada komentar dibawah ini. Terima kasih telah menjadi bagian dari TradingView!