DEWA lepas dari konsolidasi — volume naik, trendline aman DEWA Teknikal (Daily):
■ Harga saat ini: Rp 560
■ Resist kuat: Rp 640
■ Target (bila break resist): Rp 880
■ Support: Rp 486
DEWA menunjukkan pergerakan agresif setelah konsolidasi. Walau ada pullback, buyer masih kuat dan trend bullish jangka pendek masih bertahan.
Saat ini DEWA berada di area Rp 560 dan jika berhasil balik ke 640 maka peluang lanjut menuju Rp 880 sangat mungkin.
Dengan akses langsung ke pasar melalui Direct Market Access (DMA), kamu bisa mengelola portofolio sahammu tanpa hambatan. Maksimalkan trading-mu tanpa biaya tambahan, analisis lebih akurat dan lebih cepat langsung dari TradingView x STAR by Samuel Sekuritas Indonesia!
Follow kami untuk rekomendasi saham terbaik dari senior chartist Samuel Sekuritas Indonesia melalui:
id.tradingview.com/broker/SamuelSekuritas/
Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya kepada kami di kolom komentar di bawah.
"Your Livelong Investment Partner"
PT Samuel Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Cuan
Outlook CUAN setelah rejection dari ATH *NotFinancialAdvice📈 Interpretasi dan Analisis Grafik CUAN (1D)
1. Trend dan Struktur Pasar
• Trend Utama: Harga CUAN masih berada dalam tren naik (uptrend) jangka menengah, yang didukung oleh garis tren naik (uptrend line) yang terlihat jelas.
• Status Saat Ini: Harga saat ini (Rp2.420) sedang mengalami koreksi setelah terjadi penolakan dari area Supply Zone sebelumnya. Koreksi ini tampaknya terhenti di area support yang sangat penting.
2. Zona Penting (Supply & Demand)
• Supply Zone (Zona Penawaran/Resistensi):
• Terletak di kisaran Rp2.750 hingga Rp2.900 (perkiraan). Ini adalah area resistensi kuat di mana harga sebelumnya berbalik turun.
• Koreksi saat ini terjadi setelah harga gagal menembus zona ini.
• Demand Zone (Zona Permintaan/Support):
• Terletak di kisaran Rp1.900 hingga Rp2.050 (perkiraan). Ini adalah area support historis yang kuat jika koreksi berlanjut lebih dalam.
3. Level Kunci dan Sinyal Beli
• Golden Ratio & FVG (Support Kritis):
• Grafik mengidentifikasi area kritis beli (Best View to Buy) di sekitar level Rp2.340 - Rp2.430 (perkiraan).
• Area ini bertepatan dengan titik pertemuan beberapa level support:
• Golden Ratio (0.618) Retracement di sekitar Rp2.340.
• Level Fibonacci 0.5 di sekitar Rp2.430.
• Fair Value Gap (FVG).
• Garis Trend Naik (Uptrend Line).
• Implikasi: Kombinasi faktor-faktor ini menunjukkan bahwa area ini memiliki potensi tinggi sebagai titik pembalikan (reversal point) untuk melanjutkan tren naik.
• Potensi Pullback (Target Rebound):
• Setelah menyentuh area beli di bawah (Rp2.340 - Rp2.430), target rebound (Potential Pullback) terdekat diproyeksikan berada di sekitar level Fibonacci 0.5 (Rp2.570) hingga 0.618 (Rp2.640) dari pergerakan turun sebelumnya.
4. Analisis Tambahan (Fundamental & Sentimen)
Meskipun analisis teknikal menunjukkan posisi yang menarik untuk rebound, penting untuk mempertimbangkan konteks fundamental dan sentimen pasar CUAN:
• Kinerja Keuangan: Laba bersih CUAN sempat anjlok signifikan pada Kuartal I dan Kuartal II 2025 meskipun pendapatan naik, terutama karena tingginya biaya pokok penjualan dan beban utang. Ini menunjukkan valuasi yang sangat premium (PER, PBV tinggi), yang harganya lebih didorong oleh ekspektasi pertumbuhan melalui akuisisi dan integrasi bisnis baru, termasuk ekspansi ke proyek pembangkit listrik/logistik.
• Katalis Pasar: CUAN masuk dalam MSCI Global Standard Index. Aksi stock split (1:10) yang dilakukan sebelumnya bertujuan meningkatkan likuiditas dan aksesibilitas bagi investor ritel.
• Sentimen: Saham ini seringkali mencatatkan volatilitas tinggi dan telah menjadi perhatian bursa.
📝 Kesimpulan
Secara teknikal, CUAN saat ini berada di zona support yang kuat (Rp2.340 - Rp2.430), yang merupakan titik pertemuan Golden Ratio, FVG, dan Uptrend Line.
• Sinyal Kunci: Jika harga berhasil memantul dengan kuat dari area ini, ini menegaskan kelanjutan tren naik dengan target pengujian resistensi terdekat di Rp2.570 - Rp2.640, dan jika momentum berlanjut, kembali menguji Supply Zone di Rp2.750 - Rp2.900.
• Risiko Kunci: Penembusan harga di bawah level support Rp2.340 akan membatalkan skenario bullish ini dan mengindikasikan koreksi yang lebih dalam, berpotensi menuju Demand Zone di Rp1.900.
Outlook IHSG akhir tahun 2025 📊 Interpretasi Chart IHSG (Mingguan )
Berdasarkan komponen visual dan indikator pada grafik:
1. Aksi Harga dan Struktur Pasar
• Pola Utama: Grafik menunjukkan bahwa harga IHSG telah keluar (breakout) dari sebuah pola koreksi/konsolidasi yang tampak seperti pola falling wedge atau descending triangle (ditandai dengan garis tren putih menurun). Breakout ini terjadi sekitar pertengahan tahun 2025.
• Arah Tren: Setelah breakout, tren harga menjadi sangat bullish (naik), menunjukkan momentum pembelian yang kuat. Harga saat ini berada di sekitar level 8.577,6370.
• Zona Kunci:
• Supply Zone: Zona penawaran/resistensi saat ini berada di atas harga berjalan. Ini adalah area 8.858 hingga 8.500 (perkiraan berdasarkan label rasio Fibonacci 1.382). Harga saat ini berada tepat di batas bawah zona ini.
• Potential Retest Area: Zona dukungan potensial untuk retest (pengujian ulang) setelah kenaikan kuat, berpusat di sekitar 7.467 hingga 7.893.
• Extreem Order Block: Zona dukungan jangka panjang yang kuat, berpusat di sekitar level 6.050 hingga 6.500.
2. Indikator dan Level
• SuperTrend (10, 3): Indikator ini menunjukkan bahwa tren saat ini adalah Naik (Bullish), karena harga berada di atas garis SuperTrend.
• Level Fibonacci/Rasio:
• Rasional Target (1.236): Tampaknya level ini (sekitar 8.483) sudah dicapai.
• 1.382 (8.858,2201): Ini adalah target ekstensi Fibonacci berikutnya yang belum sepenuhnya disentuh. Zona ini bertepatan dengan Supply Zone.
• MACD (close, 12, 26, 9):
• Garis MACD (biru) berada di atas garis Sinyal (oranye), menunjukkan momentum bullish yang kuat.
• Bar histogram MACD berada di atas garis nol dan terus meningkat, menegaskan momentum kenaikan.
• Namun, perlu diperhatikan potensi divergensi (garis MACD mulai melengkung datar/turun sementara harga terus naik), yang bisa menandakan kelemahan momentum, meskipun saat ini momentum masih kuat.
📈 Analisis dan Proyeksi
1. Analisis Jangka Pendek (Mingguan)
• Skenario Bullish (Naik): Selama IHSG dapat bertahan di atas level psikologis (misalnya 8.500) dan berhasil menembus Supply Zone saat ini (di atas 8.858), target kenaikan berikutnya akan berada lebih tinggi, mungkin menuju ekstensi Fibonacci yang lebih jauh.
• Skenario Bearish (Turun): Karena harga sudah berada di zona Supply yang signifikan dan telah mengalami kenaikan yang sangat curam, ada risiko tinggi terjadinya koreksi harga (penarikan kembali) atau konsolidasi.
• Jika harga gagal menembus Supply Zone, IHSG kemungkinan akan mundur ke Potential Retest Area (7.467 hingga 7.893) untuk menguji kembali area breakout sebelumnya sebagai support.
2. Analisis Jangka Panjang
• Breakout dari pola falling wedge yang besar adalah sinyal bullish yang kuat secara struktural. Ini menunjukkan bahwa tren naik jangka panjang telah kembali setelah periode konsolidasi/koreksi.
• Selama harga tetap di atas Extreem Order Block (6.050 hingga 6.500), prospek jangka panjang IHSG tetap positif.
Kesimpulan dan Peringatan
1. IHSG berada dalam tren naik yang kuat setelah berhasil keluar dari pola koreksi yang besar.
2. Koreksi mungkin akan segera terjadi karena harga telah mencapai Supply Zone dan level ekstensi Fibonacci yang signifikan (1.382).
3. Investor/pedagang harus waspada terhadap potensi penurunan menuju Potential Retest Area sebagai peluang beli (jika support berhasil dipertahankan) atau sebagai sinyal untuk mengamankan keuntungan.
Outlook saham BRPT untuk Akhir Tahun 2025 *Not Financial Advice📈 Interpretasi dan Analisis Grafik Saham BRPT
Grafik ini menunjukkan pergerakan harga saham BRPT dalam kerangka waktu harian (1D), dengan beberapa indikator teknikal dan pola harga yang diterapkan.
1. Pola Harga dan Tren
• Pola Segitiga Simetris (Symmetrical Triangle): Terlihat jelas adanya pembentukan pola segitiga yang terbentuk dari garis tren menurun (resistance) yang ditarik dari puncak-puncak, dan garis tren menaik (support) yang ditarik dari lembah-lembah yang lebih tinggi. Pola ini seringkali mengindikasikan periode konsolidasi atau ketidakpastian pasar sebelum harga bergerak kuat ke salah satu arah.
• Aksi Harga Terkini: Harga berada di ujung pola segitiga, menandakan bahwa penentuan arah pergerakan yang signifikan sudah dekat.
2. Indikator dan Level Kunci
• Supertrend (10, 3): Garis Supertrend (garis putih) menunjukkan bahwa tren sebelumnya adalah uptrend (naik) karena harga berada di atas garis. Namun, harga saat ini tampak mendekati atau bahkan sudah menyentuh level Supertrend, yang bisa menjadi sinyal potensi perubahan tren atau rebound dari support.
• Fibonacci Retracement / Golden Ratio: Terdapat level-level Fibonacci Retracement yang ditandai, menunjukkan level psikologis atau target harga berdasarkan rasio emas.
• 3.930: Level resistance signifikan.
• 3.760: Level resistance terdekat yang baru saja disentuh atau ditembus.
• Volume Profile (VPVR): Histogram volume di sebelah kanan menunjukkan aktivitas volume pada level harga tertentu.
• Point of Control (POC): Garis merah horizontal tebal di sekitar level 3.500 \pm menunjukkan harga dengan volume perdagangan tertinggi. Ini adalah area support/resistance yang sangat kuat.
• Zona Permintaan (Demand Zone) / "Best View to Buy": Terdapat area abu-abu di sekitar level 3.140 - 3.260 yang ditandai sebagai "Best View to Buy". Ini mengindikasikan level support kuat atau zona permintaan tinggi yang diyakini analis sebagai titik masuk yang optimal jika harga terkoreksi ke sana.
3. Sinyal Khusus
• "Fake Out Candle": Ada catatan yang menunjuk pada sebuah candlestick yang kemungkinan besar adalah False Breakout (penembusan palsu) dari garis tren. Ini berarti harga sempat menembus garis support segitiga, tetapi kemudian berbalik naik. Ini adalah sinyal yang perlu diwaspadai:
• Jika harga kembali ke atas garis support segitiga, itu bisa menjadi sinyal Bullish (naik).
• Jika harga kembali turun di bawah low dari candle fake out tersebut, risiko penurunan kembali meningkat.
• Candle Terakhir: Candlestick terakhir (pada 3.720) adalah candle bullish (putih/hijau) yang cukup kuat, menembus garis 3.760 sebelum ditutup sedikit di bawahnya (berdasarkan data IDR).
💡 Kesimpulan dan Proyeksi
1. Konsolidasi Menjelang Breakout: Saham BRPT berada dalam fase konsolidasi yang ketat dalam pola Segitiga Simetris, mengindikasikan breakout ke atas atau ke bawah sudah sangat dekat.
2. Sinyal Bullish Jangka Pendek: Pergerakan harga di atas garis tren resistance segitiga dan adanya candle penembusan (meski ada peringatan fake out) menunjukkan potensi pergerakan Bullish jangka pendek.
3. Level Kunci:
• Support Kuat (Penting): POC di sekitar 3.500 dan zona Demand di 3.140 - 3.260.
• Resistance Terdekat: 3.760 dan berikutnya 3.930.
4. Strategi Potensial:
• Beli (Buy) Saat Breakout: Masuk jika harga secara meyakinkan menembus dan bertahan di atas garis resistance segitiga dan level 3.760, dengan target ke 3.930 atau lebih tinggi.
• Beli (Buy) Saat Koreksi: Masuk di area demand (3.140 - 3.260) jika harga terkoreksi.
5. Target Potensial Bullish: Jika terjadi breakout ke atas Rp 3.930, target selanjutnya berada di area Supply Zone antara Rp 4.950 (Target Rasional) hingga Rp 5.225.
SRIUS : Saham Prajogo : End of Technical Correction / Throwback?SRIUS : Saham Prajogo : End of Technical Correction / Throwback?
SRIUS : Strategi Investasi Untuk Semua 251103 (11 am)
Saham IDX:BREN bisa jadi dianggap sebagai akhir Throwback dengan Support di Rp8,250 - Rp8,500 walaupun kami lebih menganggapnya sebagai akhir Technical Correction. Tapi yang jadi masalah adalah BREN telah Breakdown Up Trendline dari sejak Juli 2025 jadi kami agak waspada.
Saham Prajogo yang lebih terlihat sebagai end of Throwback adalah IDX:BRPT dan IDX:CUAN . Kenaikan dua saham tersebut lebih Justified berdasarkan Analisis Teknikal ala T.R.A.I.L.
IDX:TPIA mungkin mengakhiri Downtrend namun untuk mengharapkan Bullish Reversal atau Breakout Down Trendline belum pas (karena TPIA perlu Breakout at least Rp7,600 dulu sebelum Breakout Down Trendline di Rp8,000an).
IDX:PTRO lebih menarik karena sedang Sideways di rentang Rp6,000 - Rp7,750. Ada indikasi Sideways-nya mengindikasikan Bullish Continuation jadi lebih ada Upside karena masih Uptrend (termasuk juga BRPT dan CUAN).
Dari segi custom indeks saham Prajogo Pangestu, kami melihat penurunan dari sejak awal Oktober 2025 lebih bersifat Technical Correction dan Uptrend masih ada. Kenaikan kali ini mungkin adalah bagian dari Uptrend sehingga seharusnya masih bisa naik sampai akhir tahun.
SRIUS : Pantauan Saham PrajogoSRIUS : Pantauan Saham Prajogo
SRIUS : Strategi Investasi Untuk Semua 251027 (Sesi 1)
Saham Prajogo berguguran setelah ada informasi bahwa MSCI berencana untuk menghitung ulang data Free Float. Hal ini bisa menyebabkan penurunan bobot saham - saham Big Caps di IHSG (terutama saham grup Prajogo Pangestu) serta (yang lebih fatal menurut kami) adalah krisis kepercayaan di bursa Indonesia.
Terlepas dari itu, secara chart, ada beberapa saham grup PP yang terlihat menarik untuk menangkap pisau jatuh. Hanya saja perlu diingat bahwa menangkap pisau (apalagi saat pisau tersebut jatuh) sangatlah berbahaya. Not our preferred strategy but this is the idea.
Throwback setelah Breakout : IDX:BRPT dan IDX:CUAN
Masih dalam Bullish Continuation (namun setelah Breakdown) maka menjadi fase Throwback : $IDX:PTRO.
Breakdown Up Trendline namun kembali menuju Support (another Throwback phase?) : $IDX:BREN.
Masih Downtrend namun mulai mendekati Support : $IDX:TPIA.
Secara umum, Custom Index saham PP (Biru) mengindikasikan Technical Correction sehingga masih dalam Uptrend.
But yeah, do be aware!
SRIUS : Throwback dan Pullback Pada Big Banks vs Saham PrajogoSRIUS : Throwback dan Pullback Pada Big Banks vs Saham Prajogo
SRIUS : Strategi Investasi Untuk Semua 251021
Kami tampilkan custom indeks dari saham - saham Big Banks ( IDX:BBCA , IDX:BBRI , IDX:BMRI dan IDX:BBNI ) serta saham - saham Projogo Pangestu ( IDX:BRPT , IDX:BREN , IDX:TPIA dan IDX:CUAN ).
Terlihat bahwa saham Big Banks tampaknya berada dalam fase Pullback sementara saham Prajogo dalam fase Throwback.
Penjelasan Pullback dan Throwback kami ambil dari salah satu materi kursus kami yaitu TA4MI.
Kami sempat menulis mengenai potensi IDX:IDX80 yang akan Outperform IDX:COMPOSITE sehingga saham - saham Big Caps Blue Chips (seperti saham Big Banks) harusnya akan Uptrend. Namun apabila kami benar bahwa indeks saham Big Banks berada dalam fase Pullback maka akan sulit bagi IDX80 untuk mempertahankan Outperform tren-nya terhadap IHSG.
It's not confusing but probability. And that's why Market is never boring.
We'll see.
CUAN (4H) – Konsolidasi Menuju Breakout 1.700🎯 Sniper Entry
Entry Buy (Long): di area 1.610 – 1.630 (buy on dip dekat support).
Target (TP1): 1.680
Target (TP2): 1.750 – 1.800 jika breakout kuat.
🛡️ Stop Loss Kecil
Pasang SL di bawah 1.585 – 1.590.
Jika level ini jebol, ada potensi harga kembali ke 1.500.
✅ Kesimpulan Setup CUAN (4H):
Entry: 1.610 – 1.630
TP1: 1.680
TP2: 1.750 – 1.800
SL: 1.585 – 1.590
CUAN | Petrindo Jaya KreasiCUAN terbang hingga 50% sejak 4 Juli 2025 setelah sebelumnya sempat terkonsolidasi di harga 1.100 - 1.300. Kenaikannya tersebut tidak terlepas dari faktor fundamental yaitu stock split dan MSCI, aksi korporasi yang dikombinasikan dengan katalis positif digadang gadang sebagai penyebab dari rally kali ini.
15 Juli 2025 harga dibuka di 1.685 sempat naik menuju 1.800 namun akhirnya turun hingga 1.575. ini membuat pelaku pasar bertanya tanya apakah CUAN akan melanjutkan fase uptrendnya atau tidak
Dari analisa kami dengan serangkaian pertimbangan, kami masih memiliki pandangan yang positif terhadap CUAN, kami dapat mengatakan bahwa CUAN akan menuju 2.000
Daily Outlook Gold 24/01/23Gold memliki potens untuk turun maupun melanjutkan penaikan hingga ke angka 1940. apabila angka itu tertembus maka diharapkan gold akan terus melanjutkan penaikannya, key point ada di area demand 1919-1924 apabila price dapat menembus area tersebut maka price akan mengalami penurunan yang cukup dalam naun apabila price respect terhadap area tersebut kemudian berbalik arah maka dapat dipastikan area liquidity atas akan terambil
BBRI Membentuk Pola Falling Wedge..BBRI Pada Time Frame Daily membentuk Pola Reversal yg dikenal dengan Nama Pola Falling Wedge Pattern.. yaitu salah satu Pola Reversal pembalikkan arah.. yg apabila dia berhasil Sukses Fully BreakOut dari Trenline yg terbentuk.. makan akan ada potential yg membawa harga BBRI sampai ke Level Fibbonaci Retrecmen Golden Rasio 1,618 Untuk Price Target 1.. dan di Level 2,168 Untuk Price Target ke 2.. Semoga dari analisis ini bisa membantuk teman² sekalian untuk menambah informasi dari analisis teman² sekalian.. #DYOR






















