PTMP Siaga 1PTMP teridentifikasi motif Cup n Handle di Monthly Chart.
Saat ini harga sudah berhasil menembus resisten minor nya di 90. Menandakan juga break dari Fase 1 Dailynya.
Trading Plan
Buy 1 = 90
Buy 2 = 85
CL <= 76
Bikin Trading Plan berikut money managementnya.
Disclaimer On
Bukan anjuran jual beli
Edukasi only
Motif-Motif Chart
Analisis Pasar Menggunakan Grafik Dominasi Bitcoin & USDTAnalisis Pasar Menggunakan Grafik Dominasi Bitcoin & USDT
Kami bertujuan untuk melakukan analisis mendalam mengenai korelasi di antara empat indikator kunci yang digunakan untuk menafsirkan dinamika kompleks dan sentimen investor di pasar cryptocurrency — Dominasi Bitcoin, Dominasi USDT, TOTAL3, dan Coinbase Premium — serta membagikan wawasan tentang bagaimana indikator ini dapat digunakan secara efektif dalam strategi trading nyata.
Dengan menganalisis keempat indikator ini secara bersamaan, trader dapat mengidentifikasi tren pasar secara keseluruhan, menilai vitalitas pasar altcoin, dan mengevaluasi partisipasi institusional, yang menjadi dasar untuk mengembangkan strategi trading jangka menengah hingga panjang.
Pertama, silakan klik Boost (🚀) agar lebih banyak orang dapat melihat postingan ini.
💡Memahami Indikator Kunci
Dominasi Bitcoin: CRYPTOCAP:BTC.D
Rasio kapitalisasi pasar Bitcoin terhadap total kapitalisasi pasar cryptocurrency.
Ini menunjukkan kekuatan Bitcoin relatif terhadap altcoin.
Dominasi USDT: CRYPTOCAP:USDT.D
Rasio kapitalisasi pasar Tether (USDT) terhadap total kapitalisasi pasar cryptocurrency.
Ini membantu mengidentifikasi sentimen risiko/on-off investor dan menilai tingkat likuiditas pasar.
TOTAL3: CRYPTOCAP:TOTAL3
Total kapitalisasi pasar semua altcoin, kecuali Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Ini secara langsung mencerminkan momentum keseluruhan pasar altcoin.
Indeks Premium Coinbase: Indikator TradingView
Indikator yang menunjukkan perbedaan harga BTC antara Coinbase dan bursa utama lainnya (mis. Binance).
Digunakan untuk secara tidak langsung mengukur tekanan beli institusional (premium positif) atau tekanan jual (premium negatif) di pasar AS.
⚙️Interaksi Indikator dan Strategi Trading
Keempat indikator ini menunjukkan pola spesifik di bawah kondisi pasar yang berbeda.
Dengan menganalisisnya secara komprehensif, trader dapat mengidentifikasi peluang trading jangka menengah dan panjang.
Korelasi antara harga BTC dan indikator:
Harga BTC vs BTC.D: Korelasi kompleks.
Harga BTC vs USDT.D: Sebagian besar korelasi terbalik (USDT.D naik = ketidakpastian pasar dan penurunan BTC).
Harga BTC vs TOTAL3: Sebagian besar korelasi positif (BTC naik = TOTAL3 naik).
Harga BTC vs Coinbase Premium: Sebagian besar korelasi positif (premium positif berkelanjutan = tren naik BTC berlanjut).
✔️Skenario 1: Fase Bullish📈 (Rally Dipimpin Bitcoin)
BTC.D naik: modal terkonsentrasi pada Bitcoin.
USDT.D turun: peningkatan selera risiko, arus kas masuk meningkat.
TOTAL3 bergerak datar atau sedikit naik: altcoin tetap lemah atau tidak responsif.
Coinbase Premium naik dan tetap positif: arus beli institusional.
Interpretasi:
Pembelian institusional Bitcoin yang kuat mendorong pasar, modal berpindah dari stablecoin ke BTC.
Altcoin mungkin tertinggal pada awalnya.
Strategi:
Jika Coinbase Premium tetap positif bahkan selama koreksi BTC kecil, ini mendukung pembangunan posisi long BTC.
Jika premium positif berlanjut dan BTC menembus level resistance kunci, ini dapat diartikan sebagai sinyal beli kuat.
Pada tahap awal, fokus terutama pada Bitcoin daripada altcoin.
✔️Skenario 2: Pasar Bull Kuat📈 (Altcoin Bergabung dengan Rally)
BTC.D turun: modal berotasi dari Bitcoin ke altcoin.
USDT.D turun: selera risiko berlanjut dan arus masuk modal terus berlanjut.
TOTAL3 naik: momentum puncak di pasar altcoin.
Coinbase Premium tetap positif: arus likuiditas berkelanjutan.
Interpretasi:
Ketika Bitcoin stabil atau naik, modal mulai mengalir agresif ke altcoin.
Kenaikan TOTAL3 mencerminkan kekuatan luas di seluruh pasar altcoin.
Strategi:
Pilih altcoin dengan fundamental kuat dan bangun posisi secara bertahap.
Selama fase ini, kelompok tematik besar dan kecil dapat mengalami pompa rotasi — memantau narasi terkait sangat penting.
✔️Skenario 3: Pasar Bearish📉
BTC.D naik: altcoin jatuh lebih tajam dibanding BTC.
USDT.D naik: peningkatan aversi risiko dan posisi kas meningkat.
TOTAL3 turun: kelemahan pasar altcoin semakin dalam.
Coinbase Premium turun dan tetap negatif: penjualan institusional atau pembelian berhenti.
Interpretasi:
Kecemasan pasar yang meningkat mendorong investor untuk melepas aset berisiko dan beralih ke aset stabil seperti USDT.
Tekanan jual institusional mendorong Coinbase Premium negatif atau mempertahankan tren turun.
Altcoin kemungkinan akan mengalami kerugian terbesar pada fase ini.
Strategi:
Kurangi eksposur crypto atau konversi posisi ke aset stabil (USDT) untuk manajemen risiko.
Selama rebound teknis, pertimbangkan untuk memangkas posisi atau mengambil peluang short secara hati-hati (risiko lebih tinggi).
✔️Skenario 4: Fase Sideways atau Koreksi
BTC.D bergerak sideways: konsolidasi dalam range.
USDT.D bergerak sideways: aversi risiko persisten dan volume pasar rendah.
TOTAL3 bergerak sideways: pasar altcoin tetap datar atau sedikit lemah.
Coinbase Premium stabil: berfluktuasi antara nilai positif dan negatif.
Interpretasi:
Pasar memasuki fase menunggu dengan pergerakan sideways atau koreksi ringan.
Netralitas Coinbase Premium mencerminkan ketidakpastian aliran modal institusional.
Strategi:
Pantau reaksi BTC dan TOTAL3 di level support utama sebelum masuk kembali posisi.
Bijaksana untuk tetap di sisi hingga akumulasi institusional jelas atau katalis positif muncul untuk memulihkan sentimen.
🎯Pengaturan Grafik TradingView dan Tips Penggunaan
Tata Letak Multi-Chart: Gunakan fitur multi-chart TradingView untuk menampilkan BTCUSDT, BTC.D, USDT.D, dan TOTAL3 secara bersamaan untuk analisis perbandingan. (Terapkan Coinbase Premium sebagai indikator tambahan.)
Timeframes: Untuk analisis jangka pendek gunakan 1H, 4H, atau 1D; untuk jangka menengah hingga panjang gunakan 1W atau 1M. Keyakinan meningkat ketika beberapa indikator sejajar di timeframe yang sama.
Garis Tren dan Support/Resistance: Gambar garis tren, support, dan resistance di setiap chart untuk mengidentifikasi titik infleksi utama. Breakout pada USDT.D atau BTC.D sering menandakan pergeseran pasar besar.
Indikator Tambahan: Gabungkan RSI, MACD, atau indikator teknikal lain untuk mendeteksi divergensi atau zona overbought/oversold untuk presisi tambahan.
⚡Nilai Analisis dan Pertimbangan
Wawasan Pasar Komprehensif: Menganalisis keempat indikator sekaligus meningkatkan pemahaman keseluruhan pasar.
Indikator Leading vs Lagging: Coinbase Premium bisa menjadi sinyal leading, sementara dominasi dan metrik kapitalisasi pasar bertindak sebagai indikator coincident yang mencerminkan kondisi saat ini.
Sifat Probabilistik: Indikator ini bukan alat prediksi, harus diinterpretasikan dalam konteks variabel pasar yang lebih luas.
Manajemen Risiko: Selalu terapkan stop-loss dan kelola eksposur dengan hati-hati. Bersiaplah untuk deviasi dari perilaku pasar yang diharapkan.
🌍Kesimpulan
Dominasi Bitcoin (BTC.D), Dominasi USDT (USDT.D), TOTAL3, dan Coinbase Premium Index merupakan komponen fundamental dalam memahami struktur kompleks pasar cryptocurrency.
Menganalisisnya secara bersamaan memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang sentimen pasar, antisipasi peluang dan risiko mendatang, serta pengembangan strategi trading yang lebih cerdas dan stabil.
💬 Jika Anda menemukan analisis ini bermanfaat, bagikan pendapat Anda di kolom komentar!
🚀 Jangan lupa klik Boost untuk mendukung postingan!
🔔 Ikuti untuk memastikan Anda tidak ketinggalan insight pasar berikutnya!
3 Kesalahan Umum dalam Trading yang Harus Dihindari oleh TraderBaik trader pemula maupun profesional berpengalaman dapat terjebak dalam kesalahan psikologis yang dapat menyebabkan keputusan trading yang buruk dan kerugian finansial.
Memahami dan menghindari kesalahan umum ini sangat penting untuk membangun strategi trading yang solid dan mencapai kesuksesan jangka panjang di pasar.
⸻
🧠 1️⃣ FOMO — Ketakutan Akan Kehilangan Kesempatan (Fear of Missing Out)
FOMO adalah emosi yang kuat yang dapat mengaburkan penilaian trader dan membuat mereka masuk pasar secara impulsif karena takut kehilangan peluang.
Biasanya hal ini membuat trader mengejar tren tanpa analisis yang memadai, yang justru meningkatkan risiko kerugian.
Cara mengatasinya:
Patuhlah pada rencana trading Anda, tetap disiplin, dan fokus pada peluang dengan probabilitas tinggi — bukan bereaksi terhadap pergerakan pasar karena rasa takut.
⸻
😡 2️⃣ Trading Balas Dendam (Revenge Trading)
Trading balas dendam adalah dorongan emosional untuk menebus kerugian sebelumnya dengan membuka posisi secara terburu-buru dan tanpa pertimbangan matang.
Biasanya hal ini berasal dari keinginan untuk membuktikan diri benar atau mengendalikan pasar.
Cara mengatasinya:
Kendalikan emosi Anda, terimalah bahwa kerugian adalah bagian alami dari trading, dan jangan biarkan emosi memengaruhi keputusan Anda.
⸻
🎲 3️⃣ Kesalahan Penjudi (Gambler’s Fallacy)
Kesalahan ini terjadi ketika trader percaya bahwa hasil di masa lalu akan memengaruhi hasil di masa depan — misalnya, berpikir bahwa tren akan selalu berlanjut atau peristiwa acak dapat diprediksi.
Cara mengatasinya:
Sadari bahwa setiap transaksi adalah peristiwa independen dengan probabilitasnya sendiri. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.
Gunakan analisis yang solid dan manajemen risiko yang baik daripada mengandalkan firasat atau takhayul.
💡 Kesimpulan
Keberhasilan dalam trading bukan hanya tentang menemukan strategi sempurna, tetapi juga tentang menguasai pikiran dan emosi Anda sendiri.
Dengan menghindari kesalahan psikologis umum ini, Anda dapat menjadi trader yang lebih disiplin, rasional, dan percaya diri — serta meningkatkan peluang untuk sukses jangka panjang di pasar.
Risiko Tersembunyi dalam Trading Copy: Apa yang Harus Kamu Tahu!Hai, saya Madelina!
Hari ini, saya ingin berbicara tentang topik yang sering dilakukan oleh banyak trader pemula: trading copy atau menyalin transaksi. Metode ini terdengar menarik karena memberi kesempatan untuk belajar dari trader sukses. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa menyalin transaksi tidak sepenuhnya menghindarkan risiko. Tanpa pemahaman yang jelas tentang strategi yang digunakan, Anda bisa terjebak dalam kerugian yang tidak perlu.
Pada artikel ini, saya akan menjelaskan risiko yang tersembunyi dalam menyalin transaksi dan bagaimana melindungi diri dengan aturan sederhana yang bisa membantu Anda tetap aman dalam trading.
Risiko dari Trading Copy
Menyalin transaksi bisa menghemat waktu dan memberi kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain. Namun, jika Anda hanya menyalin tanpa memahami strategi yang mendasarinya, Anda bisa menghadapi pergerakan harga yang tiba-tiba tanpa tahu bagaimana cara menanganinya. Ini bisa menyebabkan kebingungan dan hilangnya kendali saat trading.
Cara Melindungi Diri Saat Menyalin Transaksi
1. Batasi Risiko pada Setiap Transaksi
Tentukan batas risiko yang sesuai dengan kemampuan Anda, sebaiknya antara 0,5% hingga 1% dari total modal untuk setiap transaksi. Jangan lupa untuk selalu menempatkan stop loss agar akun Anda terlindungi dari pergerakan pasar yang tak terduga.
2. Sesuaikan Ukuran Posisi dengan Stop Loss
Ukuran posisi Anda sebaiknya disesuaikan dengan jarak stop loss dari transaksi yang Anda salin. Misalnya, jika trader yang Anda salin menggunakan stop loss 80 pip, Anda harus menyesuaikan posisi agar risiko tetap terkendali.
3. Salin Hanya yang Anda Pahami
Sebelum menyalin transaksi, pastikan Anda memahami strategi yang digunakan. Jangan salin transaksi yang Anda tidak mengerti tentang tren, pola pasar, atau alasan di balik keputusan tersebut.
4. Tentukan Batas Kerugian Harian dan Mingguan
Tetapkan batas kerugian harian dan mingguan yang realistis dan patuhi. Jika Anda mencapai batas tersebut, berhenti sejenak dan jangan lanjutkan trading hingga Anda merasa siap untuk kembali.
Kesimpulan
Dengan mengikuti aturan-aturan ini, Anda tidak hanya melindungi modal Anda tetapi juga meningkatkan peluang sukses dalam trading. Trading copy bisa menjadi alat yang berguna, tapi hanya jika Anda tahu cara mengelola risiko dengan bijak.
Ingat, disiplin dan perencanaan yang matang adalah kunci untuk sukses jangka panjang. Semoga sukses dan selamat berdagang!
Belajar Candlestick dan Polanya Penting,Tapi Tidak Wajib Tahu "STulisan ini adalah tulisan kami yang ke-20, alangkah baiknya jika teman-teman Trader membaca terlebih dahulu 19 tulisan kami sebelumnya untuk mengikuti cara trading kami.
Pada kesempatan tulisan ini kami akan berfokus kepada apakah belajar Candlestik itu penting atau tidak dan perlukah semua jenis Candlestik serta polanya diketahui terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam trading?
Dari perspektif kami, mempelajari Candlestik dan Polanya sangatlah penting, bentuk paling umum yang membentuk dasar semua pola Candlestik adalah :
1. Bullish Candle (Hijau / Putih) : Harga penutupan lebih tinggi dari pembukaan merupakan sinyal kenaikan.
2. Bearish Candle (Merah / Hitam) : Harga penutupan lebih rendah dari pembukaan merupakan sinyal penurunan.
3. Doji : Harga pembukaan hampir sama atau sama dengan penutupan menandakan kebimbangan pasar.
Pola Pembalikan (Reversal Patterns)
Menandakan kemungkinan terjadi perubahan arah tren :
Bullish Reversal (dari turun ke naik):
1. Hammer: Badan kecil di atas dengan ekor bawah panjang merupakan sinyal pembalikan naik.
2. Inverted Hammer: Ekor atas panjang, muncul di dasar tren turun.
3. Bullish Engulfing: Candle hijau besar “menelan” candle merah sebelumnya.
4. Morning Star: Pola 3 candle: merah mengalami doji sedangkan ekor hijau panjang.
Bearish Reversal (dari naik ke turun):
1. Shooting Star: Ekor atas panjang, muncul di puncak tren naik.
2. Hanging Man: Mirip hammer tapi muncul di puncak tren naik.
3. Bearish Engulfing: Candle merah besar menelan candle hijau sebelumnya.
4. Evening Star: Pola 3 candle: hijau mengalami doji dengan ekor merah panjang.
Hal tersebut di atas adalah beberapa Candlestik dan Polanya yang sering didapatkan dalam pola candle, dengan mengetahui pola yang sering muncul, harapannya peluang untuk mendapatkan profit pada proses trading bisa menjadi lebih besar, kamipun sering menggunakan pola tersebut sebagai acuan entri maupun exit selain dengan Pola/Setup yang dimiliki.
Semoga bermanfaat.
Salam Berkah dan Profit Bersama Untuk Kita Semua.
Fibonacci: Teori dan Praktik (Bagian 1) Retracement adalah alat teknis yang banyak digunakan di pasar keuangan. Proporsi ini didasarkan pada deret Fibonacci, sebuah seri numerik yang diperkenalkan di Barat oleh matematikawan Italia Leonardo dari Pisa (abad ke-13), setelah perjalanannya melintasi Mediterania (khususnya di Bugia, Aljazair): 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144... di mana setiap angka adalah jumlah dari dua angka sebelumnya.
Meskipun menggabungkan konsep-konsep yang terkait dengan rasio Fibonacci dalam teori gelombangnya (diterbitkan pada tahun 1938), adalah orang pertama yang secara eksplisit menggunakan retracement dan ekstensi harga pada dekade 1940-an.
Saya akan membagi konten ini menjadi tiga bagian untuk meningkatkan pemahaman tentang pendekatan ini:
Dalam trading, deret itu sendiri tidak digunakan secara langsung, melainkan rasionya, yang mendekati proporsi alami yang ditemukan dalam alam, seni, dan pola harga.
Rasio atau koefisien dari suatu angka terhadap angka yang lebih tinggi berikutnya mendekati 0.618 setelah empat angka pertama. Misalnya, 1/1 adalah 1.00, 1/2 adalah 0.50, 2/3 adalah 0.67, 3/5 adalah 0.60, 5/8 adalah 0.625, 8/13 adalah 0.615, 13/21 adalah 0.619, dan seterusnya (perhatikan nilai 0.50).
Rasio atau koefisien dari suatu angka terhadap angka yang lebih rendah sebelumnya kira-kira 1.618, atau kebalikan dari 0.618. Misalnya, 13/8 adalah 1.625, 21/13 adalah 1.615, 34/21 adalah 1.619. Semakin besar angkanya, semakin mendekati nilai 0.618 dan 1.618.
Rasio dari angka-angka yang berselang mendekati 2.618 atau kebalikannya, 0.382. Misalnya, 13/34 adalah 0.382, 34/13 adalah 2.615.
0.786 adalah akar kuadrat dari 0.618.
Tidak ada rasio yang akan kita bahas berikut ini yang memiliki sifat magis. Yang benar-benar menentukan adalah aksi harga, yang bertindak sebagai cerminan psikologi kolektif para investor. Proporsi Fibonacci sangat baik untuk menunjukkan proporsionalitas dan harmoni, aspek-aspek yang secara langsung memengaruhi keputusan para pelaku pasar. Di situlah pentingnya pendekatan ini.
Pada Gambar 1, Anda dapat melihat cara menarik retracement Fibonacci dengan benar pada tren naik: dari bawah ke atas, dari titik terendah impuls (1) (termasuk sumbu atau bayangan bawah) hingga titik tertinggi (2) (memperhitungkan sumbu atau bayangannya). Semakin jelas dan terdefinisi impuls ini, semakin besar pengaruhnya terhadap psikologi pelaku pasar. Kejelasan adalah jaminan hasil yang lebih baik saat mempelajari alat, indikator, atau aksi harga.
Saya mengabaikan level 0.236 dalam operasi saya, tetapi Anda dapat menambahkannya dan bereksperimen.
Timeframe juga penting untuk diperhatikan: menerapkan Fibonacci pada grafik 5 menit, misalnya, seperti mencoba mengendalikan lautan dengan pita pengukur.
Seperti yang saya tunjukkan dalam artikel “Timeframe adalah Segalanya”, timeframe rendah akan menurunkan tingkat keberhasilan karena pengaruh berita dan rumor yang lebih besar, kehadiran trading frekuensi tinggi, kapitalisasi dan minat yang lebih rendah, dll.
Jika penarikan salah, nilai-nilai tidak akan sesuai dengan gambar, dan garis diagonal akan mengarah ke bawah.
Pada Gambar 2, saya menunjukkan penarikan retracement Fibonacci yang benar pada impuls bearish, dari atas ke bawah, dari titik tertinggi impuls (1) (termasuk sumbu atau bayangan bawah) hingga titik terendah (2) (memperhitungkan sumbu atau bayangannya).
Jika penarikan salah, nilai-nilai tidak akan sesuai, dan garis diagonal akan mengarah ke atas.
Rasio ini sangat berguna untuk menghindari entri dini yang searah dengan tren. Berdasarkan pengalaman pribadi, dalam banyak kasus, kita harus menunggu harga menyentuh level 0.382, kecuali formasi harga yang konsisten membenarkan kelanjutan tren.
Level ini menunjukkan zona retracement tipikal, sehingga ideal untuk mendeteksi "jeda" dalam tren kuat. Penting juga bahwa pada rasio ini, seperti rasio lainnya yang akan kita pelajari, entri divalidasi oleh aksi harga dan konteks.
Pada Gambar 3, Anda dapat melihat bagaimana harga menawarkan peluang pembalikan yang sangat baik pada level 0.382 Fibonacci. EMA 50 yang sebelumnya dihormati dan titik kuat seperti 50% dari tubuh candle engulfing pada grafik mingguan meningkatkan kekokohan zona tersebut. Konfirmasi aksi harga terwujud dalam peningkatan volume yang dapat mengindikasikan kemungkinan pembalikan dan candle engulfing bullish.
Saya tidak akan memberikan contoh pada tren bearish untuk level ini, karena tekanan beli yang tersirat dalam sifat pasar membuat entri jual berdasarkan level 0.382 sangat tidak stabil. Oleh karena itu, rasio ini terutama berfungsi pada tren bullish.
Umumnya dianggap bahwa rasio ini tidak termasuk dalam deret Fibonacci, tetapi 0.50 adalah titik awal harmonik dalam progresi.
Rasio ini menandakan keseimbangan antara penawaran dan permintaan, sehingga selain membatasi zona pertarungan antara pembeli dan penjual, rasio ini berfungsi sebagai magnet psikologis yang cenderung menarik harga.
Pada Gambar 4, Anda dapat melihat penggunaan level yang benar: Rasio 0.50 selaras sempurna dengan kehadiran SMA 50 dan elemen aksi harga seperti , yang menawarkan resistensi yang sangat kuat. Pola adalah sinyal pembalikan yang sangat baik untuk mengkonfirmasi entri pendek.
Pada Gambar 5, terlihat penyelarasan level 0.50 dengan kehadiran gap besar yang berfungsi sebagai support kuat. Selain itu, saya akan menambahkan bahwa level ini bertepatan dengan 50% dari tubuh candle engulfing bullish pada grafik mingguan, yang memberikan keamanan besar. Aksi harga akan mengkonfirmasi entri dengan candle engulfing bullish besar.
Rasio 0.618 adalah "titik keseimbangan" universal dalam psikologi massa; tempat di mana banyak investor mengharapkan pantulan, karena mewakili koreksi yang dalam namun tidak melelahkan.
Studi dan uji coba (seperti yang dilakukan oleh dalam ) menunjukkan bahwa 61.8% muncul hingga 70% dari koreksi signifikan di indeks seperti S&P 500 atau Dow Jones, sementara kritikus seperti ekonom perilaku berpendapat bahwa "keberhasilannya" lebih karena bias konfirmasi daripada kausalitas ketat.
Pada Gambar 6, kita mengamati bagaimana proporsi emas (0.618) bertepatan dengan zona volume pesanan tinggi (profil volume). Kelemahan yang terlihat dalam aksi harga dan direpresentasikan secara grafis dalam indikator osilator seperti MACD (divergensi bearish), ditambah dengan puncak volume, dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan penolakan di zona tersebut.
Pada Gambar 7, kita mengamati contoh bullish, di mana terdapat penyelarasan antara level 0.618 dan support kuat yang dihasilkan oleh akumulasi. Perhatikan bagaimana zona ini menunjukkan volume pesanan yang besar (profil volume). Support ini juga didukung oleh EMA 20 pada grafik mingguan. Aksi harga akan mengkonfirmasi entri setelah beberapa candle penolakan.
Ini adalah rasio favorit saya dari retracement Fibonacci, dan saya hanya menggunakannya untuk mencari pembalikan pada tren bullish. Rasio ini menunjukkan kelemahan dalam tren, tetapi saya suka menganggapnya sebagai zona probabilitas tinggi untuk reaksi, karena kekuatan jual pada koreksi yang sangat dalam cenderung lemah, sementara pelaku besar atau institusi dapat melihat peluang bagus untuk membeli dengan harga murah.
Saya menerapkan rasio ini secara eksklusif pada pola double bottom seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 8 dan Gambar 9.
Pada Gambar 8, level 0.786 bertepatan dengan 50% dari candle engulfing pada grafik bulanan dan gap besar yang terlihat dari grafik harian. Selain itu, volume dan pola candle engulfing besar akan sangat baik mengkonfirmasi entri.
Gambar 9 menunjukkan penyelarasan antara level 0.786 dan support kuat pada grafik harian. Di zona yang sama, terdapat EMA 20 pada grafik mingguan. Konfirmasi aksi harga terwujud dalam kompresi dan ledakan volatilitas bullish.
1. Leonardo dari Pisa (atau Leonardo Pisano) lahir sekitar tahun 1170 di Pisa, Italia, dan merupakan anak dari Guglielmo Bonacci, seorang pejabat perdagangan yang bekerja di Afrika Utara.
Nama panggilan Fibonacci berasal dari "filius Bonacci", yang dalam bahasa Latin secara harfiah berarti "anak Bonacci". Ia sendiri menandatangani sebagai "Leonardo, anak Bonacci, dari Pisa" dalam karyanya, tetapi istilah "Fibonacci" disingkat dan dipopulerkan berabad-abad kemudian.
2. Deret numerik Fibonacci sebenarnya berasal dari teks India kuno (seperti karya Pingala pada abad ke-2 SM, digunakan untuk metrik puitis).
3. Leonardo dari Pisa mempopulerkan deret numerik di Eropa Barat melalui bukunya, Liber Abaci (1202), di mana ia menggunakannya untuk menyelesaikan masalah praktis, seperti pertumbuhan populasi kelinci (contoh terkenal: sepasang kelinci menghasilkan deret kelahiran yang menghasilkan angka 1, 1, 2, 3, 5, 8...).
Proporsi Fibonacci adalah pelengkap yang berharga, tetapi bukanlah holy grail. Dalam strategi saya, saya menemukan mereka sangat berguna dan merasa nyaman mengintegrasikannya dalam konteks tertentu, meskipun tidak semua sistem memerlukannya. Misalnya, saya suka memiliki Fibonacci di tangan untuk pola seperti double bottom, untuk mengidentifikasi support kunci, atau ketika harga overextended atau retrace dengan kuat, membatasi zona pembalikan potensial.
Saya menyarankan para investor untuk tidak mengejar penyelarasan numerik mistis dan tetap menggunakan pendekatan logis pada setiap alat, metode, atau pola yang dipelajari.
Catatan akhir
Jika Anda ingin melihat catatan analisis saya, Anda dapat mencari profil saya dalam bahasa Spanyol, di mana saya berbagi entri pasar yang jelas secara transparan. Kirimkan energi positif Anda jika Anda menyukai artikel ini, dan semoga Tuhan memberkati Anda semua.
Menutup posisi rugi (loss) adalah keterampilan penting dalam manMenutup kerugian adalah sebuah seni, dan trader yang rugi adalah senimannya.
Menutup posisi rugi adalah keterampilan penting dalam manajemen risiko. Saat Anda mengalami kerugian dalam trading, Anda perlu tahu kapan harus keluar dan menerima kerugian tersebut. Secara teori, memotong kerugian dan memperkecil kerugian adalah konsep yang sederhana, tetapi dalam praktiknya, ini adalah seni. Berikut sepuluh hal yang perlu Anda pertimbangkan saat menutup posisi rugi:
Jangan pernah trading tanpa strategi stop-loss. Anda harus tahu di mana Anda akan keluar sebelum memasuki order.
Stop-loss harus ditempatkan di luar kisaran normal pergerakan harga, pada level yang dapat memberi sinyal bahwa pandangan pasar Anda salah.
Beberapa trader menetapkan stop-loss sebagai persentase. Misalnya, jika mereka ingin mendapat profit + 12% pada perdagangan saham, mereka akan menetapkan stop-loss ketika harga saham turun -4% untuk menciptakan rasio TP/SL 3:1.
Trader lain menggunakan stop-loss berbasis waktu. Jika harga turun tetapi tidak pernah mencapai level stop-loss atau mencapai target profit dalam jangka waktu tertentu, mereka hanya akan keluar dari trading karena tidak ada tren dan mencari peluang yang lebih baik.
Banyak trader akan keluar dari trading ketika mereka melihat pasar melonjak, meskipun harga belum mencapai level stop-loss.
Dalam trading tren jangka panjang, stop-loss harus cukup lebar untuk menangkap tren jangka panjang yang sebenarnya tanpa terhentikan lebih awal oleh sinyal noise. Ini adalah saat moving average jangka panjang, seperti moving average 200 hari dan sinyal crossover moving average, digunakan untuk memiliki stop-loss yang lebih lebar. Penting untuk memiliki ukuran posisi yang lebih kecil pada perdagangan yang berpotensi lebih fluktuatif dan pergerakan harga berisiko tinggi.
Anda trading untuk menghasilkan uang, bukan untuk rugi. Hanya menahan dan berharap trading rugi Anda akan kembali ke titik impas sehingga Anda bisa keluar tanpa untung atau rugi adalah salah satu rencana terburuk.
Alasan terburuk untuk menjual posisi rugi adalah karena emosi atau stres. Trader harus selalu memiliki alasan yang rasional dan kuantitatif untuk keluar dari trading rugi. Jika stop-loss terlalu ketat, Anda mungkin akan terhentikan dan setiap trading akan mudah menjadi kerugian kecil. Anda harus memberi ruang yang cukup bagi trading untuk berkembang.
Selalu keluar dari posisi ketika Anda telah kehilangan persentase maksimum yang diizinkan dari modal trading Anda. Menetapkan persentase kerugian maksimum yang dapat diterima antara 1% hingga 2% dari total modal trading Anda berdasarkan stop-loss dan ukuran posisi Anda akan mengurangi risiko kegagalan akun dan menjaga penurunan Anda tetap kecil.
Seni dasar menjual posisi rugi adalah mengetahui perbedaan antara volatilitas normal dan perubahan harga yang mengubah tren.
[EDUCATION] Analisa Teknikal...Atau Narik Garis Kemiskinan?ANDA MELAKUKAN ANALISIS TEKNIKAL ATAU TARIK MENARIK GARIS KEMISKINAN?
Kenyataan Pahit yang 95% Trader Teknikal Tidak Ketahui :(
Mari Kita Mulai!!
Pernahkah Anda melihat chart trading yang dipenuhi garis-garis berwarna-warni seperti lukisan Picasso yang sedang bad mood? Support line di sini, resistance line di sana, trend line ke segala arah sampai chart terlihat seperti peta jalan Jakarta yang kusut. Jika iya, selamat datang di klub "Tarik Menarik Garis Kemiskinan" – sebuah perkumpulan eksklusif trader yang gemar menghias chart tanpa tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan.
Jangan salah paham, analisis teknikal adalah seni yang mulia. Tapi seperti kata pepatah, "ada bedanya antara Picasso dengan anak TK yang main crayon." Mari kita kupas tuntas lima kesalahan fatal yang membuat 95% trader teknikal berakhir dengan portfolio yang lebih tipis dari rambut botak.
1. Sindrom "Garis Ajaib" - Menggambar Tanpa Makna
Bayangkan Anda sedang menggambar chart GBPJPY dan tiba-tiba melihatnya sebagai pemandangan pegunungan yang indah. Support level jadi bukit hijau, resistance jadi awan putih mengambang, dan candlestick red jadi matahari terbenam yang romantis. Sounds familiar?
Kenyataan pahitnya: Kebanyakan trader menggambar garis support dan resistance seperti main connect-the-dots tanpa memahami psikologi di baliknya. Mereka lupa bahwa setiap garis yang mereka gambar seharusnya mewakili area dimana jutaan trader di seluruh dunia membuat keputusan buy atau sell.
Contoh kesalahan umum:
- Menghubungkan hanya 2 titik dan langsung menyebutnya "strong support"
- Mengabaikan volume saat harga menyentuh level tersebut
- Tidak mempertimbangkan timeframe dimana level tersebut terbentuk
Yang seharusnya dilakukan: Sebelum menggambar garis, tanyakan pada diri sendiri: "Mengapa harga bereaksi di level ini? Apa yang membuat area ini spesial?" Ingat, chart adalah cerminan emosi manusia, bukan puzzle yang harus diselesaikan dengan menghubungkan titik-titik sembarangan.
2. Multiple Timeframe Amnesia - Lupa Daratan Asal
Pernahkah Anda fokus menganalisis chart M15 sampai mata berair, lalu tiba-tiba buka chart H4 dan bingung kenapa analisis Anda hancur lebur seperti sandcastle kena tsunami? Welcome to the club!
Kenyataan pahitnya: Mayoritas trader teknikal menderita "timeframe tunnel vision" – mereka menganalisis satu timeframe saja dan lupa bahwa market bergerak dalam multiple layers seperti kue lapis Surabaya.
Kesalahan klasik:
- Melihat bullish pattern di M15 sementara Daily chart menunjukkan strong downtrend
- Trading breakout di H1 tanpa cek apakah itu cuma noise di context Weekly
- Menggunakan indicator dengan parameter yang sama di semua timeframe
Analogi sederhana: Bayangkan Anda melihat orang dari jendela lantai 20. Dari atas, orang itu terlihat jalan lurus ke depan. Tapi kalau Anda turun ke lantai dasar, ternyata dia sedang jalan zigzag karena mabuk. That's the difference between Daily chart dan M15 chart.
Solusi: Selalu mulai analisis dari timeframe besar (Weekly/Daily) untuk menentukan big picture, baru turun ke timeframe kecil untuk timing entry. Think of it as Google Maps – zoom out dulu untuk lihat route keseluruhan, baru zoom in untuk detail belokan.
3. Indicator Salad Syndrome - Lebih Banyak Indicator = Lebih Smart?
Ada trader yang chartnya seperti dashboard pesawat tempur – penuh dengan indicator warna-warni yang berkedip-kedip. MACD di bawah, RSI di pojok, Bollinger Bands melilit-lilit, Fibonacci retracement bersilangan seperti jaring laba-laba. Chart asli? Sudah tidak kelihatan tertutup indikator semua.
Kenyataan pahitnya:More indicators doesn't equal more accuracy. Malah seringkali bikin analysis paralysis– kondisi dimana Anda punya terlalu banyak signal yang saling bertentangan sampai bingung mau ngapain.
Fenomena umum:
- RSI bilang oversold, tapi MACD bilang sell signal
- Stochastic crossing up, tapi price masih di bawah moving average
- Bollinger Bands expansion, tapi volume sepi kayak kuburan tengah malam
Realita keras: Semua indicator itu lagging – mereka cuma ngasih tau apa yang sudah terjadi, bukan apa yang akan terjadi. Seperti spion mobil, berguna untuk konteks tapi jangan dipake untuk nentuin arah ke depan.
Philosophy yang benar: "Simplicity is the ultimate sophistication" – Leonardo da Vinci. Pick 1-2 indicator yang benar-benar Anda pahami, bukan koleksi 10 indicator yang bikin chart kayak Christmas tree.
4. Pattern Recognition Disorder - Melihat Gajah di Awan
Pernahkah Anda melihat awan di langit dan bilang "itu kayak gajah!" padahal teman Anda bilang "mana ada, itu kayak bebek!"? Same energy dengan trader yang melihat Head and Shoulders pattern di mana-mana, bahkan di chart yang clearly trending.
Kenyataan pahitnya: Human brain itu expert dalam pareidolia – kecenderungan melihat pattern familiar di tempat yang sebenarnya random. Trader teknikal sering jadi victim syndrome ini, memaksa melihat pattern yang sebenarnya tidak ada.
Contoh kasusnya:
- Melihat "perfect" double top padahal cuma 2 spike biasa
- Mengklaim triangle pattern di sideways market yang sebenarnya cuma choppy
- Forcing head and shoulders pattern di every minor correction
Fun fact: Pernah denger tentang "Jesus toast"? Ada orang yang jual roti bakar seharga $28,000 karena gosongnya mirip wajah Jesus. That's exactly what happens when traders force pattern recognition.
Cara menghindari: Selalu tanyakan "Apakah pattern ini jelas terlihat oleh trader lain?" Kalau Anda harus squint mata atau rotate chart untuk melihat pattern, kemungkinan itu cuma delusi. Good patterns should be obvious, bukan hasil interpretasi kreatif.
5. Backtest Illusion - Ketika Masa Lalu Jadi Dukun Palsu
Ini dia favorite delusion setiap trader teknikal: "Strategy gue profit 80% kalau di-backtest!" Lalu pas live trading, akun jebol dalam seminggu. Kenapa bisa begitu?
Kenyataan pahitnya: Backtesting itu seperti main game dengan cheat code on. Anda sudah tahu ending ceritanya, jadi mudah untuk "adjust" parameter sampai hasilnya bagus. Tapi real market itu live horror movie – Anda nggak tahu monster bakal keluar dari mana.
Bias-bias berbahaya dalam backtesting:
- Hindsight bias: Mudah pilih entry perfect karena sudah tahu harga kemana
- Survivorship bias: Cuma test di market condition yang bagus, skip yang volatile
- Over-optimization: Tweak parameter sampai fit dengan historical data, tapi gagal di future data
Ilustrasi sederhana: Bayangkan Anda belajar nyetir dengan cara nonton video dashcam mobil orang lain. Keliatan mudah kan? Tapi pas praktik langsung baru sadar ada hal-hal yang nggak keliatan di video – traffic yang unpredictable, pedestrian yang tiba-tiba nyebrang, hujan yang bikin licin.
Better approach : Daripada fokus ke historical performance, fokus ke process consistency. Good strategy bukan yang profit 100% di backtest, tapi yang bisa Anda execute consistently dengan emotions dan market pressure yang real.
Kesimpulan: Dari Garis Kemiskinan ke Analisis Sejati
Analisis teknikal sejati bukan tentang menggambar garis sebanyak mungkin atau mengumpulkan indicator seperti Pokemon cards. It's about understanding market psychology dan translating human emotions into actionable trading decisions.
Remember, di balik setiap candlestick ada jutaan keputusan individual traders yang driven by fear, greed, hope, dan despair. Chart itu bukan abstract art – it's a psychological battlefield where fortunes are won and lost every second.
Jadi next time Anda buka chart, jangan langsung ambil crayon dan mulai menggambar. Take a step back, breathe, dan tanyakan: "Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Mengapa price bergerak seperti ini? Dan bagaimana saya bisa memanfaatkan psychology crowd untuk keuntungan saya?"
• Final wisdom : Better to be a simple trader who understands what they're doing than a sophisticated trader who's essentially playing expensive lottery with pretty colors.
• Sekarang, mari kita tutup artikel ini dan kembali ke chart – tapi kali ini dengan mata yang lebih jernih dan tangan yang tidak gatal untuk menggambar garis sembarangan. Your future self (and your account balance) will thank you.
Note : Kalau setelah baca artikel ini Anda masih melihat chart GBPJPY sebagai pemandangan pegunungan yang indah, maybe it's time to take a break dan jalan-jalan ke pegunungan yang real. Sometimes the best trading decision is not trading at all ;).
Tingkat Keberhasilan Nyata dari Falling Wedge dalam PerdaganganTingkat Keberhasilan Nyata dari Falling Wedge dalam Perdagangan
Falling wedge adalah pola grafik yang sangat dihargai oleh para pedagang karena potensinya untuk pembalikan bullish setelah fase bearish atau konsolidasi. Efektivitasnya telah dipelajari dan didokumentasikan secara ekstensif oleh berbagai analis teknis dan penulis terkemuka.
Statistik Utama
Keluar dari Bullish: Dalam 82% kasus, keluar dari rising wedge adalah ke atas, menjadikannya salah satu pola yang paling dapat diandalkan untuk mengantisipasi pembalikan positif.
Target Harga Tercapai: Target teoritis pola (dihitung dengan memplot tinggi wedge pada titik breakout) tercapai dalam sekitar 63% hingga 88% kasus, tergantung pada sumbernya, menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk mengambil untung.
Pembalikan Tren: Dalam 55% hingga 68% kasus, rising wedge bertindak sebagai pola pembalikan, menandakan akhir dari tren turun dan awal dari fase bullish baru.
Pullback: Setelah breakout, pullback (kembali ke garis resistensi) terjadi pada sekitar 53% hingga 56% kasus, yang dapat memberikan peluang entri kedua tetapi cenderung mengurangi kinerja pola secara keseluruhan.
False Breakout: False exit mewakili antara 10% dan 27% kasus. Namun, false bullish breakout hanya menghasilkan true bearish breakout pada 3% kasus, sehingga sinyal bullish menjadi sangat kuat.
Kinerja dan Konteks
Bull Market: Pola ini berkinerja sangat baik ketika muncul selama fase korektif tren naik, dengan target keuntungan tercapai pada 70% kasus dalam waktu tiga bulan.
Potensi Keuntungan: Potensi keuntungan maksimum dapat mencapai 32% pada setengah kasus selama bullish breakout, menurut studi statistik di pasar ekuitas.
Waktu Pembentukan: Semakin lebar wedge dan semakin curam garis tren, semakin cepat dan semakin dahsyat pergerakan naik pasca-breakout.
Ringkasan Perbandingan Tingkat Keberhasilan:
Kriteria Tingkat / Frekuensi yang Diamati
Keluar dari Bullish 82%
Target Harga Tercapai 63% hingga 88%
Pola Pembalikan 55% hingga 68%
Penarikan Kembali Setelah Penembusan 53% hingga 56%
Penembusan Palsu (Keluar Palsu) 10% hingga 27%
Penembusan Palsu Bullish yang Menuju Penurunan 3%
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Falling wedge adalah pola yang langka dan sulit diidentifikasi dengan benar, memerlukan setidaknya lima titik kontak agar valid.
Kinerja terbaik adalah ketika penembusan terjadi sekitar 60% dari panjang pola dan ketika volume meningkat pada saat penembusan.
Penarikan kembali, meskipun sering terjadi, cenderung melemahkan momentum bullish awal.
Kesimpulan
Falling wedge memiliki tingkat keberhasilan yang luar biasa, dengan lebih dari 8 dari 10 kasus menghasilkan keluar dari bullish dan target harga tercapai dalam sebagian besar kasus. Namun, tetap penting untuk memvalidasi pola tersebut dengan sinyal teknis lainnya (volume, momentum) dan tetap waspada terhadap penembusan palsu, meskipun nilainya relatif rendah. Jika dikuasai, pola ini terbukti menjadi alat yang berharga bagi para pedagang yang mencari titik masuk yang optimal pada pembalikan bullish.
Halo TradingView!Halo sobat-sobat Samuel! 👋
Samuel Sekuritas Indonesia dengan bangga mengumumkan kolaborasi inovatif sebagai broker pertama di Indonesia dengan TradingView, platform analisis teknikal terkemuka di dunia! Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen Samuel Sekuritas Indonesia untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna STAR 🥳
Manfaat Kolaborasi
Kolaborasi antara Samuel Sekuritas Indonesia dan TradingView bukan hanya sekadar integrasi teknologi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menghadirkan layanan investasi terbaik bagi para nasabah dan memperkuat posisi Samuel Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas terdepan di Indonesia. Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga merupakan bentuk inovasi untuk meningkatkan daya saing sekaligus menarik lebih banyak investor muda dan berpengalaman.
Dengan kolaborasi ini, nasabah Samuel Sekuritas Indonesia akan mendapatkan akses langsung ke fitur-fitur premium TradingView, termasuk 20+ jenis grafik harga interaktif, 110+ alat gambar teknikal, serta 400+ indikator bawaan, yang akan memudahkan nasabah melakukan analisis teknikal saham dan dapat meraih keuntungan dari trading yang lebih maksimal.
Kolaborasi ini akan memberikan pengalaman investasi yang lebih modern, praktis, dan terarah bagi nasabah, dan memastikan Samuel Sekuritas Indonesia tetap menjadi pionir inovasi dalam dunia investasi tanah air. Dengan dukungan platform global seperti TradingView, Samuel Sekuritas Indonesia berharap nasabah dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan investasi, meraih hasil yang lebih optimal, dan menikmati kemudahan akses ke pasar keuangan global.
Inilah langkah nyata Samuel Sekuritas Indonesia dalam menyediakan layanan investasi terbaik dan berkelas dunia bagi seluruh nasabahnya.
💡 Mulai Sekarang dalam 3 Langkah Mudah :
1. Harus Memiliki Akun STAR
Buka aplikasi STAR Anda, lalu masuk ke Menu Akun dan pilih “Connect with TradingView”.
Jika Anda belum memiliki akun, silakan mulai proses pembukaan akun di sini, lalu selesaikan prosesnya.
2. Pilih STAR di Panel TradingView
Setelah Anda login ke akun TradingView, masuk ke produk, pilih superchart, lalu klik Trading Panel. Pilih logo Samuel dari daftar broker yang tersedia.
3. Otorisasi Koneksi TradingView
Anda akan diminta untuk login ke Akun STAR Anda, masukkan username dan password, lalu jangan lupa masukkan PIN Anda untuk mulai melakukan transaksi.
Dengan kolaborasi ini, kamu bisa trading langsung di aplikasi TradingView menggunakan akun STAR by Samuel Sekuritas Indonesia tanpa perlu berpindah perangkat. Rasakan kemudahannya! 🚀
Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menulis komentar di bawah ini ya.
Sampai jumpa lagi!
Salam,
Samuel Sekuritas Indonesia
__
Dengan akses langsung ke pasar melalui Direct Market Access (DMA), kamu bisa mengelola portofolio sahammu tanpa hambatan. Maksimalkan trading-mu tanpa biaya tambahan, analisis lebih akurat dan lebih cepat langsung dari TradingView x STAR by Samuel Sekuritas Indonesia!
Follow kami untuk rekomendasi saham terbaik dari senior chartist Samuel Sekuritas Indonesia melalui id.tradingview.com Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya kepada kami di kolom komentar di bawah.
"Your Livelong Investment Partner"
PT Samuel Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Strategi Entry FVG + Breaker Block + Order Block + FibonacciHalo traders, di setup kali ini saya ingin berbagi strategi kombinasi berbasis Smart Money Concept yang fokus pada reaksi harga terhadap area Fair Value Gap (FVG), Breaker Block (BB), dan Order Block (OB), dengan bantuan Fibonacci retracement & extension untuk penempatan TP dan SL.
Langkah Analisis
1. Identifikasi Fair Value Gap (FVG)
Cari area imbalance (FVG) yang terbentuk dari 3 candle — biasanya muncul setelah pergerakan impulsif. Area ini berpotensi menjadi zona re-entry institusi.
2. Temukan Breaker Block (BB)
Cari zona supply/demand yang tertembus dengan candle full body. BB menjadi level penting karena menandakan adanya niat kuat dari pelaku pasar besar.
3. Validasi dengan Order Block (OB)
Cek apakah ada Order Block di sekitar FVG dan BB. OB berfungsi sebagai base akumulasi/distribusi yang menjadi support/resistance kuat.
4. Tarik Fibonacci Retracement
Tarik dari swing low ke swing high (untuk buy case) untuk menentukan zona retracement dan area likuiditas:
Area retrace penting: 0.618 – 0.786
Area likuiditas/TP: -0.316 hingga -0.618
Skenario Entry
Case 1 – Entry Cepat: Konfirmasi Candle
Untuk kondisi market impulsif
BB valid: tertembus oleh candle full body
Candle kedua setelah break BB menunjukkan bullish continuation
Entry: saat candle kedua close atau retrace sedikit
SL: di bawah BB atau OB
TP: di area Fibonacci extension -0.316 hingga -0.618
Case 2 – Entry Retest: BB + Fib 0.618
Untuk kondisi market retrace
Harga kembali turun untuk retest BB yang masih fresh (belum terisi)
BB bertepatan dengan level Fibonacci 0.618
Entry: saat ada reaksi candle valid (bullish engulfing/pinbar/doji)
SL: sedikit di bawah BB atau level 0.786
TP: tetap pada area -0.316 hingga -0.618
Catatan Tambahan:
Gunakan konfirmasi tambahan seperti volume spike, divergence, atau struktur HL-HH/LL-LH.
Jangan entry kalau BB sudah disentuh sebelumnya — jaga agar area tetap "clean".
Kesimpulan
Strategi ini memberi fleksibilitas entry:
Cepat saat momentum kuat (Case 1)
Sabar menunggu retest untuk entry presisi (Case 2)
Dengan fokus pada area institusional + liquidity targeting, strategi ini cocok untuk scalping maupun intraday trading di time frame 15m – 1H.
Semoga bermanfaat! Kalau kamu suka strategi ini, feel free untuk like, share, dan subscribe youtube @livetradingjurnal. Jangan lupa backtest dulu sebelum dipakai live!
[EDUCATION] 4 KUNCI RAHASIA Dalam Teknikal AnalisisKunci Rahasia Trading Sukses Menggunakan Teknikal Analisis
Jika kamu sedang mencari cara untuk memulai perjalanan trading yang lebih cerdas, maka kamu sudah berada di tempat yang tepat. Dunia trading memang bisa terasa seperti arena perjudian bagi sebagian orang, tetapi jika kamu tahu cara yang tepat, itu bisa menjadi sebuah permainan penuh perhitungan. Dalam dunia yang penuh dengan angka, grafik, dan indikator, ada empat hal penting yang harus kamu kuasai jika ingin sukses. Apa saja itu? Ayo, kita ulas satu per satu secara detail, dengan gaya yang mudah dimengerti, penuh humor, dan pasti menarik! Di akhir materi ini, kamu akan mengerti kenapa trader sukses selalu mengandalkan 4 kunci ini dalam perjalanan mereka.
1.Tren: Teman atau Musuh, Tergantung Kamu Ikuti atau Lawan
Bayangkan kamu sedang berada di puncak gunung, menikmati pemandangan yang indah. Tiba-tiba, kamu melihat sebuah sungai yang mengalir deras dari atas ke bawah. Nah, tren dalam trading itu ibarat sungai tersebut. Tren itu arah pergerakan harga yang mengalir. Kalau sungai itu mengalir ke atas, kita sebut itu tren naik (bullish). Kalau mengalir ke bawah, berarti tren turun (bearish). Dan jika airnya hanya bergerak ke samping tanpa kemajuan yang jelas, itu tren sideways.
Nah, satu hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa tren adalah teman yang bisa memberi keuntungan, tapi juga bisa jadi musuh jika kamu tidak mengikuti arah yang benar. Jangan sampai kamu jadi seperti orang yang mencoba melawan arus sungai yang deras! Ketika tren naik, ikutlah naik. Ketika tren turun, ya, jangan nekat membeli dengan harapan pasar akan berbalik.
Tips: Gunakan alat seperti Moving Averages (MA) atau Trend Lines untuk membantu mendeteksi arah tren. Kalau tren sudah jelas, jangan melawan arus. Keberhasilan datang saat kamu bergerak bersama tren, bukan berusaha mengubah arah alam.
2.Level: Menyusun Strategi di Titik Kekuatan dan Kelemahan
Sekarang, mari kita berbicara soal level. Dalam dunia trading, level itu sangat penting. Setiap kali harga bergerak, dia akan mendekati titik-titik tertentu yang punya kekuatan lebih. Titik kekuatan itu yang kita sebut Support dan Resistance.
Support itu seperti lantai yang kokoh, di mana harga cenderung memantul naik setelah menyentuhnya. Bayangkan kamu menjatuhkan bola ke tanah, bola itu akan memantul kembali. Itulah support. Sebaliknya, Resistance adalah langit-langit, yang akan menahan harga naik lebih tinggi dan membuatnya turun kembali. Bayangkan bola yang ingin terbang tinggi, tetapi ada langit-langit yang menghalangi.
Dengan mengetahui support dan resistance, kamu bisa memprediksi kapan harga akan berbalik arah. Jangan sampai kamu membeli saat harga sudah mendekati resistance atau menjual saat harga sudah mendekati support, ya. Itu seperti mencoba melompat tinggi tapi ujungnya terjengkang.
Tips: Gunakan level support dan resistance yang jelas untuk mengatur entry dan exit kamu. Jika harga mendekati support dan tren menunjukan arah naik, ini bisa menjadi peluang membeli. Jika harga mendekati resistance dan tren turun, saatnya untuk menjual atau menunggu harga turun dulu.
3.Pattern: Membaca Pasar Seperti Seorang Detektif
Sekarang, mari kita masuk ke bagian yang agak menyeramkan bagi beberapa orang: Pattern (Pola). Pola harga adalah gambaran visual dari pergerakan harga yang bisa memberi kamu petunjuk apakah pasar akan melanjutkan tren atau berbalik arah.
Ada banyak pola yang bisa kamu temui, misalnya Head and Shoulders, Double Top atau Double Bottom. Pola ini mirip seperti teka-teki yang harus dipecahkan. Misalnya, jika kamu melihat pola Double Bottom, itu bisa jadi tanda bahwa pasar akan mulai naik setelah dua kali mencoba turun namun gagal. Ini semacam “petunjuk rahasia” bahwa harga akan berbalik arah.
Jadi, membaca pola-pola ini adalah seperti menjadi detektif yang mencari bukti di pasar. Tidak semua pola berarti sesuatu, tapi jika kamu cukup jeli, kamu bisa menemukan petunjuk yang memandu langkahmu selanjutnya.
Tips: Latihlah kemampuan mengenali pola di grafik. Cobalah untuk mengenali pola-pola populer seperti Triangles, Flags, atau Cup and Handle. Jika pola itu terbentuk, kamu bisa memprediksi pergerakan harga selanjutnya dengan lebih akurat.
4.Confluence: Ketika Semua Sinyal Menyatu, Kamu Bisa Ambil Tindakan
Nah, sekarang kita sampai pada kunci terakhir yang paling powerful: Confluence. Apa itu? Confluence adalah saat beberapa sinyal teknikal bertemu dan mengonfirmasi satu sama lain. Bayangkan kamu mendaki gunung, dan kamu tiba-tiba menemukan tiga jalan yang menuju ke puncak. Kamu bisa memilih jalan mana saja, karena semuanya menunjuk ke arah yang sama. Ini adalah konsep confluence dalam trading.
Misalnya, harga sedang berada di level support yang kuat, tren sedang bullish, dan ada pola double bottom yang muncul. Tiga sinyal ini memberi kamu konfirmasi kuat bahwa kemungkinan besar harga akan naik. Jika sinyal-sinyal ini bertemu di satu titik, peluang suksesmu jadi jauh lebih besar.
Tips: Jangan hanya mengandalkan satu indikator atau pola saja. Carilah konfirmasi dari berbagai indikator, level, dan pola. Jika semuanya menunjuk ke arah yang sama, inilah saatnya untuk mengambil posisi.
---
Contoh Penerapan 4 Hal Ini dalam Trading:
Misalnya, kamu melihat pasar yang sedang menunjukkan Tren naik. Harga sudah beberapa kali menyentuh level support yang kuat dan memantul naik. Kamu kemudian menemukan pola double bottom yang mengisyaratkan pembalikan arah. Dan untuk memastikan semuanya, kamu melihat indikator RSI yang juga mengonfirmasi bahwa pasar sudah oversold, siap untuk naik.
Dengan keempat sinyal ini, kamu bisa yakin bahwa peluang untuk membeli sangat besar. Semua elemen saling mendukung. Di sinilah kekuatan Confluence bekerja. Kamu sudah punya bukti yang cukup kuat untuk membuka posisi beli (buy). Begitu harga mulai naik, kamu dapat menunggu hingga harga mencapai level resistance yang baru, dan menutup posisi dengan keuntungan.
Tips: Gunakan multiple timeframes untuk memperkuat analisis kamu. Misalnya, jika kamu melihat tren naik di chart harian, periksa chart 4 jam atau 1 jam untuk menemukan sinyal yang lebih spesifik. Jika semuanya mengarah ke satu titik, itu saat yang tepat untuk bertindak.
---
"Sukses dalam trading bukan tentang seberapa banyak keputusan yang kamu ambil, tetapi tentang seberapa bijak kamu memilih momen yang tepat untuk bertindak."
Kesimpulan:
Dengan memahami TREN,LEVEL, PATTERN, dan CONFLUENCE, kamu bisa menjadi trader yang lebih percaya diri dan terarah. Jangan terburu-buru, gunakan analisis teknikal dengan bijak, dan ingat bahwa trading itu bukan tentang tebak-tebakan, melainkan tentang mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada. Semakin kamu berlatih dan memahami 4 kunci ini, semakin besar peluang kesuksesan yang akan kamu raih. Jadi, mari kita mulai perjalanan trading ini dengan penuh semangat dan strategi yang matang!
Tingkat keberhasilan nyata dari Ascending Wedge dalam PerdagangaTingkat keberhasilan nyata dari Ascending Wedge dalam Perdagangan
Perkenalan
Rising wedge, juga dikenal sebagai Rising Wedge, adalah pola grafik yang memiliki tingkat keberhasilan perdagangan yang luar biasa. Analisis ini merinci kinerja, keandalan, dan indikator tambahan untuk mengoptimalkan penggunaannya.
Tingkat Keberhasilan dan Kinerja
-Statistik Kunci
Tingkat keberhasilan keseluruhan: 81% di pasar bullish
Potensi keuntungan rata-rata: 38% dalam tren naik yang ada
-Manajemen terobosan
Bearish: 60% kasus
Bullish: 40% kasus
Keandalan Kontekstual
Pasar bullish: kesuksesan 81%, keuntungan rata-rata 38%
Setelah tren turun: keberhasilan 51%, penurunan rata-rata 9%
Pertimbangan Penting
Rising wedge umumnya merupakan pola bearish yang mengindikasikan potensi pembalikan.
Keandalan meningkat seiring dengan lamanya pembentukan pola.
Konfirmasi penembusan dengan indikator lain, terutama volume, sangatlah penting.
Indikator Tambahan
-Volume
Penurunan bertahap selama pelatihan
Peningkatan signifikan selama breakout
-Osilator
RSI (Relative Strength Index): Mengidentifikasi kondisi overbought/oversold
Stochastic: Mendeteksi divergensi harga/indikator
-Rata-rata Pergerakan
Crossover: Sinyal perubahan tren
-Dukungan/Resistensi Dinamis: Konfirmasikan validitas bevel
-Indikator Momentum
MACD: Mengidentifikasi divergensi harga/indikator
Momentum: Menilai tren yang kehabisan tenaga
-Elemen Lainnya
Level Fibonacci: Identifikasi potensi support/resistance
Analisis Candlestick Jepang: Memberikan Indikasi Pembalikan
Kesimpulan
Ascending wedge adalah alat yang ampuh bagi para trader, menawarkan tingkat keberhasilan yang tinggi dan potensi keuntungan yang signifikan. Kombinasi penggunaan indikator pelengkap meningkatkan keandalan sinyal dan meningkatkan akurasi keputusan perdagangan. Penting untuk mengupayakan konvergensi sinyal dari berbagai sumber untuk meminimalkan sinyal palsu dan mengoptimalkan kinerja perdagangan.
________________________________________________
Berikut adalah waktu terbaik untuk memasuki perdagangan setelah ascending wedge, secara profesional:
-Penembusan dikonfirmasi
Tunggu hingga candle ditutup di bawah garis support wedge.
Carilah peningkatan volume yang signifikan saat breakout untuk mengonfirmasi validitasnya.
-Tes ulang
Perhatikan kemunduran pada garis support yang ditembus, yang telah menjadi resistance.
Masuk ketika harga memantul lebih rendah dari resistensi baru ini, yang mengkonfirmasi tren turun.
-Konsolidasi pasca breakout
Identifikasi pembentukan bendera atau panji setelah breakout awal.
Masuk pada breakout formasi mini ini ke arah tren turun utama.
-Perbedaan yang dikonfirmasi
Temukan divergensi bearish pada osilator seperti RSI atau MACD.
Masuk ketika harga mengkonfirmasi divergensi dengan menembus support terdekat.
-Pengaturan waktu dengan lilin Jepang
Identifikasi formasi bearish seperti bintang malam, harami bearish, atau awan hitam.
Masuk segera setelah candle berikutnya mengkonfirmasi pola bearish.
-Pertimbangan penting
Selalu tempatkan stop-loss untuk mengelola risiko secara efektif.
Bersabarlah dan tunggu konfirmasi pengaturan sebelum memasuki perdagangan
Periksa tren pada jangka waktu yang lebih tinggi untuk memastikan konsistensi perdagangan.
Integrasikan analisis ascending wedge dengan indikator teknis lainnya untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Dengan mengikuti rekomendasi ini, trader dapat mengoptimalkan entri mereka pada ascending wedges sambil meminimalkan risiko sinyal palsu.
“Prinsip Penggemar” adalah teknik yang ampuh dalam perdagangan“Prinsip Penggemar” adalah teknik yang ampuh dalam perdagangan, menggunakan garis tren untuk memprediksi pergerakan harga.
Highlight
📈 Teknik yang ampuh: Prinsip Penggemar sangat hebat dalam analisis teknis.
📉 Identifikasi Titik: Merencanakan garis tren dari tiga titik utama.
🔴 Sinyal perdagangan: Sinyal beli atau jual dapat diidentifikasi tergantung pada konfigurasinya.
📊 Contoh praktis: Analisis pergerakan harga pada grafik untuk mengilustrasikan tekniknya.
💰 Peluang Penghasilan: Strategi dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan, hingga 22%.
🛑 Manajemen risiko: Pentingnya menempatkan stop-loss untuk melindungi investasi.
🔍 Sumber Tambahan: Informasi detail dan grafik akan dibagikan untuk memperdalam pemahaman.
Wawasan Utama
📈 Efektivitas teknik: Prinsip Penggemar membantu mengidentifikasi tren yang jelas menggunakan titik referensi, menjadikan strategi ini sederhana dan efektif.
📉 Pentingnya Konfirmasi: Memvalidasi garis tren dengan poin ketiga membangun kepercayaan pada sinyal perdagangan, meningkatkan peluang keberhasilan.
🔴 Sinyal Peringatan: Sinyal jual atau beli, seperti yang ditunjukkan dalam video, dapat menghasilkan keputusan strategis berdasarkan analisis historis.
📊 Analisis Visual: Memvisualisasikan data pada grafik membantu memahami pergerakan pasar, yang penting untuk analisis teknis.
💰 Potensi Penghasilan: Perdagangan berdasarkan Prinsip Penggemar dapat memberikan peluang untuk memperoleh keuntungan yang signifikan, yang menekankan efektivitasnya.
🛑 Strategi Protektif: Menempatkan stop-loss di atas titik resistance sangat penting untuk membatasi kerugian jika terjadi pergerakan pasar yang merugikan.
🔍 Akses ke Sumber Daya: Informasi yang dibagikan dalam deskripsi dan di platform lain memberikan cara untuk memperdalam pemahaman teknis dan meningkatkan keterampilan perdagangan.
________________________________________________________
Prinsip kipas dalam perdagangan adalah strategi yang terdiri dari membuka beberapa posisi pada aset yang sama pada tingkat harga berbeda. Berikut adalah aspek utama dari pendekatan ini:
Berfungsi
Idenya adalah untuk membuka beberapa posisi (atau “lot”) pada aset keuangan yang sama pada tingkat harga yang berbeda, sehingga membentuk “kisaran” posisi.
Posisi ini dibuka pada titik-titik yang dianggap berpotensi terjadinya pembalikan pasar.
Tujuannya adalah untuk membiarkan posisi ini berkembang seperti kipas atau menutupnya secara bertahap tergantung pada perkembangan pasar.
Manfaat
Diversifikasi Resiko: Dengan memasuki pasar pada level yang berbeda, trader mengurangi dampak dari satu entri yang buruk.
Penangkapan pergerakan: Pendekatan ini memungkinkan Anda memanfaatkan berbagai fase pergerakan harga.
Fleksibilitas: Trader dapat menyesuaikan strateginya dengan menutup posisi tertentu sambil membiarkan posisi lainnya tetap terbuka.
Alat tambahan
Prinsip kipas dapat dikombinasikan dengan alat analisis teknis lainnya untuk meningkatkan efektivitasnya:
Fibonacci Fan: Alat ini secara otomatis menggambar garis tren pada level kunci (38,2%, 50%, 61,8%) yang dapat berfungsi sebagai titik masuk untuk posisi fan.
Sudut Gann: Garis-garis ini, yang digambar pada sudut berbeda (82,5°, 75°, 71,25°, dll.), juga dapat membantu mengidentifikasi level potensial untuk membuka posisi.
RSI (Relative Strength Index): Beberapa pedagang menggabungkan prinsip fanning dengan RSI untuk mengonfirmasi titik masuk.
Pertimbangan Penting
Strategi ini memerlukan manajemen risiko yang baik karena melibatkan pembukaan beberapa posisi.
Sangat penting untuk menetapkan tingkat stop-loss dan take-profit untuk setiap posisi dalam kisaran tersebut.
Menggunakan pendekatan ini memerlukan pemahaman menyeluruh tentang pasar dan pengalaman perdagangan yang signifikan.
Apakah Anda Bisa Kaya dari Trading?Hai, Sobat Trader! Gimana kabarnya hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan semangat ya! 😁. Nah, ada pertanyaan nih yang sering muncul di benak kita semua, “Bisa gak sih aku kaya dari trading?”
Pertama-tama, kita harus paham dulu nih tentang mitos yang beredar. Banyak yang bilang kalau trading itu jalan pintas buat jadi kaya. Tapi, apa iya? Hmm, kayaknya gak semudah itu. 🥲
Trading itu bukan cuma soal beli di harga rendah, jual di harga tinggi. Ada banyak hal yang harus kita pahami. Misalnya, indikator teknikal, cara membaca chart, dan analisis tren pasar. Jadi, belajar terus ya! Jangan pernah merasa puas dengan pengetahuan yang kita miliki sekarang.
Nah, sekarang kita bahas tentang manajemen risiko. Ini penting banget lho… Jangan pernah taruh semua uangmu dalam satu keranjang. Ingat, dalam trading, kerugian itu pasti ada. Jadi, kita harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Lalu, ada satu hal lagi nih yang sering terlupakan, yaitu psikologi trading. Kita harus bisa kontrol emosi. Jangan sampai keputusan kita dibuat karena takut atau serakah. Emosi bisa jadi musuh terbesar kita dalam trading.
Jadi, balik lagi ke pertanyaan awal, “Bisa gak aku kaya dari trading?” Jawabannya adalah: Bisa! Asalkan kita mau belajar, berlatih, dan disiplin. Tapi ingat ya, trading bukanlah cara cepat jadi kaya. Butuh waktu dan usaha.
Saya mau cerita sedikit tentang pertemuan saya dengan kebanyakan orang. Mereka kebanyakan hanya ingin uangnya tanpa mau melakukan ‘kerja keras-nya’, nggak hanya satu dua orang seperti itu, tapi hampir semuanya seperti itu. Padahal tidak ada rahasia untuk mencapai kekayaan. Hanya butuh Mindset yang kuat dan Strategi yang kalau diulangi bisa profit dalam jangka panjang. Itu Saja!. Uangnya darimana? Percaya saya, kalau kamu punya skill trading dan manajemen risiko yang baik, masa tidak ada investor yang mau bekerja sama ? 😊
Nah, sekarang kembali ke topik, kita coba bahas tentang indikator teknikal. Ada banyak jenis indikator teknikal, seperti Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan Bollinger Bands. Setiap indikator punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita hanya harus paham satu cara kerja yang konsisten, bukan di otak-atik sampai kita nggak tau mana yang jadi kebiasaan market. 😅
Lalu, tentang manajemen risiko. Ada beberapa teknik yang bisa kita gunakan, seperti stop loss dan take profit. Dengan teknik-teknik ini, kita bisa meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Terakhir, tentang psikologi trading. Ini mungkin terdengar sepele, tapi percaya saya, ini penting banget. Kita harus bisa menjaga emosi agar tetap stabil, jangan terbawa suasana. Jangan biarkan rasa takut atau serakah mengambil alih kendali.
Semoga informasi kali ini bermanfaat. Selamat trading, Sobat Trader!
Trading dengan Kesadaran Diri: Kunci Sukses dalam Pasar KeuanganHalo semua, trader-trader hebat! Hari ini, saya ingin berbicara tentang sesuatu yang seringkali terlupakan dalam trading, yaitu - diri kita sendiri. Trading tidak hanya tentang analisa teknikal atau fundamental, melainkan juga tentang bagaimana kita mengelola diri kita sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu saya dalam memahami diri sendiri:
1. Kesabaran : Apakah saya seorang individu yang sabar? Trading seringkali mengharuskan kita untuk menunggu momen yang tepat, dan kehilangan kesabaran bisa mengakibatkan keputusan impulsif.
2. Ketenangan dalam Drawdown : Bagaimana reaksi saya saat sedang mengalami masa-masa drawdown? Apakah saya tetap tenang dan terus mematuhi strategi trading, atau malah panik dan membuat keputusan ceroboh?
3. Manajemen Emosi : Apakah saya mudah marah atau terganggu saat sedang trading? Emosi yang tidak terkontrol bisa mengganggu pengambilan keputusan yang rasional.
Dalam trading, aspek psikologi sangatlah penting. Strategi trading yang kuat hanya akan berhasil jika saya dapat mengendalikan diri sendiri. Saya sangat menyarankan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan mulai memahami diri sendiri dengan lebih baik.
Ingatlah, trading adalah kombinasi antara analisa dan kontrol diri. Semoga postingan ini membantu anda menjadi trader yang lebih baik! Teruslah belajar dan terus berkembang. Happy trading, teman-teman! 📈💪😊
Trader: Jatuh Bangun Menuju KeberhasilanSaya ingin berbicara tentang perjalanan pribadi saya sebagai seorang trader, yang mungkin akan menggugah perasaan para trader pemula maupun yang berpengalaman di sini. Saya tahu banyak dari kita sering kali lebih fokus pada uang yang dihasilkan dalam trading, tetapi perjalanan ini lebih dari sekadar uang.🤑
Ketika saya baru memulai perjalanan trading, sama seperti kebanyakan orang, saya juga ingin menjadi kaya sehingga dapat membeli mobil Italia bermerek Ferrari, warna merah, traveling keliling dunia, bersantai, dan hanya merasakan kesenangan!. Coba tebak apa yang saya dapatkan?☹️. Saya merasakan rasa sakit emosional yang begitu dalam. Itu adalah saat-saat ketika saya merasa kebingungan, frustrasi, dan bahkan putus asa. Saya mendengar omongan mentor berjam-jam lamanya, mencoba memahaminya, dan sering kali merasa seperti orang yang terbuang, merasa bodoh.
Sangat berbeda dengan apa yang saya harapkan. Saya juga mengalami momen ketika keluarga saya bertanya tentang perkembangan saya sebagai seorang trader. Itu terkadang membuat saya lebih merasa tertekan, yah… walaupun saya tahu bahwa mereka hanya khawatir pada saya, agar nggak salah jalan, atau sejenisnya, yang intinya — mereka peduli pada saya 😊.
Juga, siapa di antara kita yang tidak pernah mengalami masa loss streak? Itu adalah saat-saat ketika segalanya tampak berjalan buruk, ketika kita mulai meragukan diri sendiri dan kemampuan kita sebagai trader. Semua yang kita pelajari rasanya jadi tidak berguna. “Kenapa loss streak setelah berkali-kali belajar, berjam-jam mendengarkan mentor, berhari-hari, siang malam mempelajari cara jadi profitable, hasilnya malah loss streak? 😢”. Namun, itulah bagian dari perjalanan ini. Loss streak adalah guru terbaik kita. :)
Saya ingin berbagi pengalaman-pengalaman ini dengan anda semua karena saya tahu, kita semua pernah mengalaminya. Trading adalah ‘mind game’ atau permainan pikiran. Sehebat apapun anda pada sebuah teknik, sebagus apapun platform yang anda gunakan, secanggih apapun alat yang anda punya, anda akan tetap mendapat loss jika tidak ada yang namanya manajemen risiko dan manajemen psikologi. Selain itu, ini juga tentang disiplin, kesabaran, dan ketekunan. Ini tentang perjalanan, bukan destinasi akhir!
Mari kita saling mendukung dalam perjalanan ini. Bagikan cerita dan pengalamanmu di kolom komentar. Bersama-sama, kita bisa menjadi lebih baik dan lebih tangguh sebagai trader. 😊
Rahasia Loss Konsisten dalam TradingKamu penasaran dengan cara agar bisa konsisten loss ?
Hahaha, nggak mungkin ya… Nggak ada trader yang mau loss. Saya pun juga gitu, tapi di postingan kali ini saya mau fokus untuk memberikan gambaran gimana cara agar bisa loss konsisten, dengan begitu setiap trader pemula bisa sadar kenapa sampai sekarang sering depo dan nggak pernah WD , beli challenge prop firm dan nggak pernah lolos, dan banyak hal lainnya yang bikin posisinya masih stuck dan belum dapet ijazah lulus trading (bercanda 😄)
Disclaimer : Gunakan postingan ini sebagai cerminan diri. Jika masih sering loss, bisa jadi gara-gara ngelakuin hal ini ? 👀
1. Kesalahan pertama adalah mengikuti tren tanpa memahami alasan di baliknya.
Trader pemula sering tergoda untuk membeli saham atau aset yang sedang naik atau turun dengan cepat, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor fundamental atau teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga. Hal ini bisa berakibat fatal jika tren berbalik arah secara tiba-tiba dan trader tidak punya rencana untuk keluar dari posisi mereka.
2. Kesalahan kedua adalah menggunakan leverage yang terlalu besar.
Leverage adalah fasilitas yang memungkinkan trader untuk bertransaksi dengan modal yang lebih besar dari modal asli mereka. Leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian. Trader pemula sering tergiur untuk menggunakan leverage yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi mereka tidak menyadari bahwa leverage juga bisa menghabiskan modal mereka dalam sekejap jika harga bergerak melawan posisi mereka.
3. Kesalahan ketiga adalah tidak memiliki manajemen risiko yang baik.
Manajemen risiko adalah kunci untuk bertahan dalam trading. Trader pemula sering tidak menetapkan batas kerugian (stop loss) atau target keuntungan (take profit) yang jelas, atau mengubah-ubahnya sesuai dengan emosi mereka. Hal ini bisa membuat mereka kehilangan kontrol atas posisi mereka dan mengalami kerugian yang tidak terbatas. Trader pemula juga sering tidak memperhitungkan ukuran posisi (lot size) yang sesuai dengan modal dan toleransi risiko mereka, sehingga mereka bisa overtrading atau undertrading.
4. Kesalahan keempat adalah tidak memiliki sistem trading yang teruji dan konsisten.
Sistem trading adalah aturan-aturan yang digunakan oleh trader untuk menentukan kapan masuk dan keluar dari pasar, berdasarkan analisis fundamental, teknikal, atau keduanya. Sistem trading harus disesuaikan dengan gaya, tujuan, dan karakteristik trader masing-masing. Trader pemula sering tidak memiliki sistem trading yang jelas, atau sering berganti-ganti sistem trading tanpa melakukan evaluasi dan backtesting yang cukup. Hal ini bisa membuat mereka bingung dan tidak konsisten dalam trading.
Trader seperti apa yang hebat?Pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang membedakan antara trader yang berhasil dengan yang tidak? Apa yang membuat seorang trader hebat mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah ketidakpastian pasar yang terus berubah?
Pertanyaan ini akan membantu kita memahami apa yang membuat seorang trader hebat. Mari kita mulai dengan melihat beberapa pertanyaan sederhana yang akan membantu kita memahami lebih lanjut :
1. Apa yang Mereka Ketahui? : Trader yang hebat memiliki pengetahuan yang kuat tentang pasar dan instrumen keuangan yang mereka perdagangkan. Data historis, analisis teknis, atau pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor fundamental adalah salah satu kunci keberhasilan mereka.
2. Bagaimana Mereka Mengelola Risiko? : Trader yang hebat memiliki kemampuan yang baik dalam manajemen risiko. Mereka tahu kapan harus menggunakan stop-loss, berapa banyak risiko yang akan mereka ambil dalam satu perdagangan, dan bagaimana melindungi modal mereka.
3. Apakah Mereka Disiplin? : Disiplin adalah salah satu karakteristik kunci. Trader hebat memiliki rencana perdagangan yang terperinci dan mereka mengikuti rencana tersebut tanpa tergoda oleh emosi atau impuls.
4. Apakah Mereka Menggunakan Data dan Statistik? : Trader yang hebat sering mengandalkan data dan statistik untuk membuat keputusan trading yang informasional. Mereka menganalisis tren pasar, volatilitas, dan indikator teknis berdasarkan data historis. Mereka juga mengambil posisi berdasarkan setup yang telah mereka punya datanya.
5. Bagaimana Mereka Menangani Ketidakpastian? : Ketidakpastian adalah bagian alami dari pasar keuangan. Trader hebat memiliki kemampuan untuk tetap tenang dan mengambil keputusan rasional di bawah tekanan, bahkan dalam situasi ketidakpastian yang ekstrem. Mereka bisa tidak melakukan trading dan menunggu market yang sesuai dengan trading plan mereka atau mengurangi risiko jika tetap ingin mengambil trade.
Sekarang… Bagaimana ?
Apakah Anda sudah melakukan 5 hal tersebut selama ini? Atau mungkin masih ada 1 atau 2 hal yang perlu diperbaiki? Mengembangkan kualitas sebagai trader adalah perjalanan yang berkelanjutan, dan selalu ada ruang untuk pertumbuhan dan peningkatan. Mari bersama-sama terus belajar dan berkembang menjadi trader yang semakin baik di masa depan!
Semoga beruntung dan selamat trading!
Menuju Kesuksesan: Cerita Trader PemulaAda sebuah cerita menarik dari seorang trader dalam meraih kesuksesannya dalam trading, sebut saja namanya Ali.
Ali adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang baru saja lulus SMA. Meskipun ia belum memiliki pengalaman formal dalam dunia keuangan atau investasi, ia memiliki impian besar. Ali selalu percaya bahwa trading adalah cara untuk mencapai kebebasan finansial yang ia idamkan.
Sejak lulus SMA, Ali tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Ali malah memutuskan untuk fokus pada pendidikan mandiri dalam trading. Ia membaca banyak buku, mengikuti kursus online, dan memulai simulasi trading dengan akun demo. Meskipun banyak teman-temannya yang memilih jalur pendidikan yang lebih tradisional, Ali yakin bahwa dengan kerja keras dan kesungguhan, ia bisa mencapai tujuannya.
Ali bekerja paruh waktu di sebuah toko lokal untuk mengumpulkan modal awal untuk trading. Meskipun gaji yang ia terima tidak besar, Ali selalu menyisihkan sebagian kecil dari pendapatannya untuk diinvestasikan ke dalam trading. Ia tahu bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam trading, ia perlu membangun modal, bahkan jika itu dimulai dari jumlah yang kecil.
Sementara sebagian besar teman-temannya sedang menjalani tahun pertama mereka di perguruan tinggi, Ali duduk di depan komputernya setiap hari, mempelajari grafik harga, dan menganalisis pasar. Ia tahu bahwa jalan menuju kekayaan melalui trading tidak akan mudah, tetapi Ali memiliki tekad yang kuat.
Namun, Ali juga menghadapi tantangan di rumah. Orang tuanya, yang berasal dari latar belakang yang lebih tradisional, sangat tidak setuju dengan pilihannya untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan malah fokus pada trading. Mereka khawatir tentang masa depannya dan merasa bahwa Ali sedang mengambil risiko yang besar dan tidak pasti.
Ali merasa terjebak di antara impian dan harapan orang tuanya. Konflik ini membuatnya merasa sangat tertekan dan terkadang meragukan pilihan hidupnya. Ia ingin membuktikan bahwa pilihannya akan membawa kesuksesan, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk memenangkan dukungan dan pengertian orang tuanya.
Ketidaksetujuan orang tuanya adalah salah satu tantangan emosional terbesar yang Ali hadapi dalam perjalanan tradingnya. Meskipun ia merasa terhambat, ia terus bekerja keras dan tidak pernah kehilangan harapan. Itu menjadi salah satu motivasinya untuk berhasil.
Namun, ketika Ali mulai trading dengan uang sungguhan, segalanya menjadi lebih rumit. Ia merasa emosinya terombang-ambing oleh pergerakan pasar yang cepat, dan sering kali membuat keputusan impulsif. Hasilnya, ia mengalami kerugian yang cukup besar dalam beberapa perdagangan awalnya. Ali merasa frustasi dan hampir menyerah.
Seiring berjalannya waktu, Ali menyadari bahwa perjuangan yang ia alami dalam meraih kesuksesan dalam trading merupakan sebuah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan ini. Meskipun ketidaksetujuan orang tuanya membuatnya merasa tertekan, ia menemukan kekuatan dalam tekadnya untuk membuktikan bahwa ia bisa sukses. Meskipun kerugian dan ketidakpastian di pasar membuatnya hampir menyerah, ia memutuskan untuk terus belajar dan berkembang sebagai seorang trader.
Perjuangan Ali untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa keputusannya untuk menjadi seorang trader bukanlah kesalahan menjadi salah satu motivasi terbesarnya. Meskipun ia merasa terbebani oleh ketidaksetujuan keluarganya, Ali tetap bersikeras untuk mengejar mimpinya.
Ini adalah ujian emosional yang berat baginya, dan ketika ia mengalami kerugian awal dalam trading, tekanan emosional semakin bertambah. Ali merasa seperti ia harus berhasil demi dirinya sendiri dan juga untuk membuktikan bahwa ia membuat pilihan yang tepat. Ia merasa bahwa jika ia gagal, itu akan menjadi bukti bahwa orang tuanya benar.
Namun, Ali tidak menyerah pada tekanan ini. Ia mencari bantuan dari seorang mentor yang memberinya nasihat berharga tentang bagaimana mengendalikan emosinya dalam trading. Ali mulai merencanakan setiap tradingnya dengan hati-hati dan belajar untuk mengatasi impulsivitasnya. Meskipun masih ada kesalahan dan kerugian, ia terus berjuang dan tidak menyerah.
Perlahan tapi pasti, Ali mulai melihat perubahan positif dalam hasil tradingnya. Meskipun masih ada kerugian sesekali, ia tidak merasa putus asa lagi. Ali terus belajar dan mengembangkan keterampilannya. Setiap kali ia melakukan kesalahan, ia mengambil pelajaran darinya.
Waktu berlalu, dan Ali terus tumbuh sebagai trader. Ia membangun kinerja konsisten yang baik, dan akhirnya, dalam beberapa tahun, sekitar 3-5 tahun, ia mencapai titik di mana ia bisa menggantungkan hidupnya dari trading. Kesuksesan itu tidak datang dalam semalam, tetapi dengan kerja keras, disiplin, dan tekad yang kuat, Ali berhasil mencapai mimpinya.
Cerita Ali adalah bukti nyata bahwa ketika kamu memiliki impian besar dan tekad yang kuat, tidak ada halangan yang bisa menghentikanmu. Ali, seorang pemuda yang baru lulus SMA, telah menghadapi banyak tantangan dalam perjalanannya menuju kesuksesan sebagai seorang trader. Meskipun orang tuanya tidak setuju dan banyak kerugian awal, Ali tidak pernah menyerah. Ia terus belajar, beradaptasi, dan tumbuh sebagai seorang trader.
Perjuangan Ali mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Tapi dengan tekad, kerja keras, dan ketahanan emosional, kita bisa mengatasi segala rintangan. Jangan biarkan pendapat orang lain atau kegagalan awal menghentikanmu. Jadi teruslah berjuang untuk mencapai impianmu!
Cerita Ali adalah inspirasi bagi setiap trader pemula. Ingatlah, jangan pernah menyerah, karena kesuksesan mungkin berjarak beberapa tahun, tetapi dengan ketekunan, kamu juga bisa mencapainya. Selamat berjuang, dan selamat mencapai kebebasan finansial yang kamu impikan!"
Moving Average dalam trading, untuk apa ya?Apa itu Moving Average (MA)?
menurut CMEGroup Moving Average adalah harga rata-rata suatu asset seperti saham, future contract dalam periode waktu tertentu.
MA cenderung memberikan informasi kepada trader pergerakan harga rata-rata dalam suatu periode cenderung menguat atau melemah.
Ada 3 jenis MA:
1. Simple Moving Average (SMA)
2. Exponential Moving Average (EMA)
3. Weighted Moving Average (WMA)
Jenis MA yang secara umum sering digunakan dalam trading forex dan yang saya sendiri gunakan adalah jenis Exponential Moving Average dengan kombinasi parameter 21,34, dan 90.
Apa kegunaan menggunakan exponential MA?
1. Manfaatnya adalah kita bisa mengetahui pergerakan harga dalam 21 hari (contoh: parameter 21) tendensinya naik atau turun.
2. Sehingga sebagai trader atau investor dengan bantuan MA kita diberitau jika pergerakan harga forex/saham yang kita tradingkan bergerak naik atau turun dalam 21 hari terakhir. INGAT 21 hari terakhir bukan 21 hari kedepan.
MA memberikan info pergerakan harga terakhir bukan kedepan karena MA termasuk dalam indikator trend following
Apa kelemahan dari MA ini?
kelemahan dari MA adalah ketika harga sedang sideways kita tidak bisa menggunakanny karena pergerakannya akan cenderung di tengah-tengah harga.
Notes:
1. Sumber penulisan ini adalah dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah dibaca, dilihat, didengar ataupun dialami sendiri.
Sehingga jika kalian yang membaca merasa ini ide kalian,
mohon ijin ya saya share ulang, karena mungkin saja saya juga belajar dari anda.
2. Apa itu indikator trend following ? ini akan kita bahas di lain waktu.
Mengenal Support & Resistance (S&R) dan Jenis - Jenis S&RSupport & Resistance (S&R) adalah salah satu topik dasar yang perlu kita ketahui dalam trading, baik trading forex, saham ataupun cryptocurrency.
Support & Resistance bisa kita anggap sebagai batas atas dan batas bawah pergerakan harga pada periode waktu tertentu.
*) Resistance adalah batas atas untuk membatasi harga untuk naik lebih jauh.
*) Support adalah batas bawah untuk membatasi harga untuk turun lebih jauh.
Harga bergerak karena adanya supply dan demand yang berbeda. Saat demand lebih besar harga akan naik dan sebaliknya jika supply lebih besar harga akan bergerak turun.
Jenis - jenis S&R
1. Classic S&R adalah S&R horizontal.
Cara menentukan S&R ini adalah dengan menggunakan titik swing high dan swing low (gambar 1) yang terbentuk sebelumnya sebagai referensi.
Keuntungan Classic S&R : kita bisa melihat S&R sebelumnya sehingga bisa kita jadikan sebagai target price.
Kelemahan Classic S&R : jika harga menembus resistance tertinggi sebelumnya atau support terendah sebelumnya kita tidak bisa melihat lagi titik tertinggi/terendah setelahnya berapa untuk dijadikan area target harga.
2. Dynamic S&R.
S&R yang ditentukan dengan bantuan Moving Average (MA). Kita menentukan titik atas dan titik bawah saat harga menyentuh garis diagonal Moving Average (gambar 2)
3. Harmonic S&R.
Berguna utk menentukan S&R saat harga all time high.
Kelemahan Classic S&R adalah Ketika harga menembusnya kita tidak tau S&R setelahnya, maka kita bisa menggunakan Harmonic S&R untuk menentukan target harga selanjutnya, pada metode S&R ini kita menggunakan bantuan Fibonacci (gambar 3)
Bagaimana mengetahui S&R tersebut merupakan S&R yang kuat?
S&R bisa dikatakan kuat adalah ketika harga menyentuh area tersebut harga mengalami kenaikan atau penurunan yang signifikan/kuat.
Fungsi S&R adalah kita mengetahui kalo area tersebut bisa menjadi area target harga sehingga kita menjadi paham jika harga tidak selalu naik atau turun, sehingga kita harus take profit dan kita harus meletakkan stop loss.
Dalam aktivitas di pasar saham harga support & resistance menunjukkan level psikologi tertentu yaitu,
*) support adalah level dimana orang membeli saham dengan harga yang murah dan mendapatkan keuntungan ketika harga naik.
*) resistance adalah level dimana orang pernah membeli dengan harga yang tinggi dan mengalami kerugian karena harga turun.
Sehingga itu menjadi pola yang berulang. Orang cenderung akan membeli di harga support karena mereka tau harga akan naik dan ketika harga hampir atau sudah di area resistance mereka akan menjualnya.
Dalam pasar Forex yang perdagangannya bisa dilakukan 2 arah,
maka area support dan resistance bisa menjadi area untuk mengambil posisi penjualan/pembelian dan area posisi take profit/stop loss.
Sehingga ketika harga di support kita bisa melakukan pembelian dan ketika harga di resistance kita bisa melakukan penjualan untuk posisi sebelumnya dan di area resistance itu juga kita bisa mencari posisi penjualan dengan target profit di area support sebelumnya dan area stop loss diatas area resistance tersebut, karena jika harga menembus resistance tersebut harga akan melanjutkan kenaikan dan membuat resistance baru.
Notes:
1. Sumber penulisan ini adalah dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah dibaca, dilihat, didengar ataupun dialami sendiri.
Sehingga jika kalian yang membaca merasa ini ide kalian,
mohon ijin ya saya share ulang, karena mungkin saja saya juga belajar dari anda.
2. Untuk topik mengenai Fibonacci dan Moving Average akan dibahas di lain waktu
Terima kasih :)
18 Mei 2023






















