Analisis Lainnya
ANJT double bottom?ANJT indikator menguat, potensial double bottom pada chart weekly jika mampu bertahan diatas 790. Berpotensi untuk menguji resis 935 dan resis trend. Namun jika ANJT tidak mampu bertahan diatas 790 maka akan kembali menguji support 700.
*disclaimer
Seluruh hasil analisa merupakan pertimbangan dan riset pribadi penulis, bukan perintah jual atau beli, dan setiap rekomendasi tidak dapat dijamin, sesuai dengan kondisi market.
Segala keputusan yang diambil pelaku pasar dan segala risiko yang timbul dari aktivitas jual dan beli merupakan tanggung jawab masing-masing.
Analisa Fundamental DXYJika melihat pergerakan DXY di bulan Juni, Greenback mengalami penurunan. Walapun sempat mengalami penguatan sejak 22 Juni kemarin, namun harus kembali ditutup dengan Bearish Engulfing (Daily TimeFrame) di akhir bulan.
ada banyak event yang memperngaruhi DXY, namun saya memilih beberapa data yang menurut saya penting untuk diamati :
1. Faktor Resesi
ada 2 data yang dapat melihat bagaimana dekatnya US dengan resesi, melalui GDP serta Durable Good Order
- GDP merupakan total semua nilai moneter serta barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara. Sehingga digunakan untuk memperkirakan ukuran dan pertumbuhan ekonomi.
Apabila nilai GDP berada dalam posisi Negative dalam kurun waktu 2 Quartal berturut-turut maka negara tersebut mengalami Teknikal Resesi
Di tanggal 29 kemarin, GDP US mengalami penurunan ke 2% dari 2,6%. angka ini masih tinggi dari konsensus yang mengharapkan 1,6%. ini membuktikan bahwa ekonomi US masih lebih tangguh daripada perkiraan pasar
Apabila GDP mengalami peningkatan, ini menjadi salah satu katalis yang menjauhkan US dari ancaman resesi sehingga ini bisa meningkatkan Risk sentiment. Mengapa ? Karena ini mengambarkan bahwa ekonomi mengalami pertumbuhan sehingga Investor dapat melakukan investasi pada aset berisiko seperti Saham, dan apabila Ekonomi tumbuh maka Komoditas barang tambang juga akan meningkat karena Demand yang meningkat sejalan dengan ekonomi yang tumbuh
GDP menguat=> Risk ON sentiment => Equites, NZD,AUD, Comodity
GDP melemah => mendekatkan resesi=> RISK OFF sentiment => Cash is KING
-Durable Goods Orders
Mencerminkan Order baru yang dilakukan oleh Manufactur untuk dikirimkan dalam waktu dekat atau masa Mendatang. Data ini dapat menunjukan bagaimana pertumbuhan ekonomi mendatang dan memperkirakan kesehatan ekonomi.
Apabila banyak order baru yang terjadi maka ada sebuah keyakinan bahwa ekonomi meningkat sehingga akan ada lebih banyak barang yang bisa terjual, ditambah dengan kondisi Perusahaan Manufactur yang mash bisa berjalan atau expansion menyebabkan manufactur berani untuk membeli lebih banyak barang.
Namun jika Kondisi ekonomi yang mengalami penurunan serta dengan situasi yang mempersulit Kondisi perusahaan, ini dapat mengurangi jumlah order baru yang terjadi dan membuat indikator ini mencatatkan penurunan
Apabila Durable Goods Orders mengalami peningkatan maka menunjukan Ekonomi yang tumbuh serta keadaan perusahaan yang dapat tumbuh sehingga menjauhkan dari Resesi
Apabila Durable Goods Orders mengalami penurunan, maka menunjukan adanya keyakinan ekonomi bisa atau sedang mengalami penurunan serta kondisi perusahaan yang strugling dan susah untuk expansion
Durable Goods Orders /27 Juni/ mengalami peningkatan ke 1,7% yang sebelumnya 1,1%. ketika data ini muncul Equites US mengalami Kenaikan kembali karena memudarnya ancaman resesi
2. Faktor Inflasi => Rate Hike
Inflasi telah menjadi Headline dan Pekerjaan Rumah bagi semua bank sentral. Bank Central menggunakan segala upaya untuk membuat Inflasi kembali ke Target yang telah ditetapkan antara 2%-2,5%
Begitu juga dengan FED, salah satu tools yang digunakan oleh bank central dalam menjinakan Inflasi adalah dengan kebijakan Rate Hike, dengan harapan apabila Suku bunga tinggi, maka akan ada sedikit pihak yang dapat melakukan pinjaman dan lebih memilih untuk menyimpan uang mereka dalam tabungan, sehingga apabila Masyarakat sedikit memegang uang cash karena lebih memilih untuk menabung, maka daya beli masyarakat akan menurun juga dan Inflasi pun akan ikut Turun.
Kebijakan Interest Rate /suku bunga sangat mempengaruhi Mata uang sebuah Negara, namun tidak setiap kenaikan suku bunga dapat menguatkan mata uang, sepengalaman Saya setidaknya ada 3 skenario yang mungkin terjadi, diantaranya:
a. Memperkuat Mata uang: karena mata uang dengan suku bunga yang tinggi akan dapat menghasilkan gain atau imbal hasil yang lebih tinggi bagi Investor
b. Melemahkan Mata uang: apabila Kenaikan suku Bunga dikhawatirkan dapat menimbulkan resiko ekonomi bagi negaranya, karena dengan suku bunga yang terlalu tinggi maka Bisnis juga akan tercekik oleh bunga pinjaman yang tinggi sehingga menyulitkan Expansion atau dapat mengurangi keuntungan Bisnis sehingga dapat membuat Bisnis bangkrut.
c. Melemahkan Mata uang: Apabila setelah melakukan Rate Hike, bank Central memberikan tanda untuk tidak menaikan suku bunga kembali, biasanya ini diawali oleh Statement yang dikeluarkan oleh Bank Central member serta didukung oleh data-data ekonomi yang menggambarkan Inflasi.
Data - Data yang sering digunakan untuk mengamati Inflasi, diantaranya:
A. Labour Market / Pasar ketenaga Kerjaan:
Semakin banyak orang yang bekerja maka semakin banyak orang yang memiliki uang => maka semakin banyak orang yang bisa belanja => apabila orang yang ingin membeli barang lebih banyak daripada jumlah barang yang ada maka Inflasi akan meningkat
Semakin tinggi Pendapatan Masyarakat => Semakin banyak produk yang bisa dibeli => apabila orang mampu mebeli lebih banyak daripada jumlah barang yang ada maka harga barang akan naik
Data yang menggambarkan Labour market :
-average Hourly Earning (Mengalami penurunan)
-Participant Rate (stagnan)
-NFP
-Unemployment Rate ( Mengalami peningkatan)
Dari data diatas : semakin banyaknya pengangguran serta menurunnya Pendapatan => Demand (Permintaan) berkurang karena kemampuan belanja berkurang => Membuat Inflasi dapat menurun
B. Inflation Rate dan PPI
- Inflation Rate: mengukur kenaikan Harga barang atau tingkat Inflasi yang terjadi, Apabila Inflasi mengelami kenaikan maka akan ada kemungkinan besar untuk Fed melakuka Rate Hike kembali
Apabila Inflation Rate mengalami penurunan atau mulai mengalami pelemahan, maka ada kemungkinan Fed tidak akan melakukan Kenaikan suku bunga dan mulai melakukan Pausing.
Inflation Rate mengalami Penurun (Dapat dilihat pada tabel)
PPI : Producer Price Index, mengukur Inflasi dari sisi Produse. Apabila barang / bahan baku yang dibeli oleh Produsen mengalami peningkatan maka setidaknya Inflation Rate juga akan dapat mengalami peningkatan.
Contoh: semisal perusahaan Mebel mengalami kenaikan harga Kayu maka Harga meja yang dijual juga akan meningkat/lebih mahal
PPI mengalami Penurunan (Dapat dilihat pada tabel)
C. New Home Sales
New Home Sales MoM mengalami peningkatan yang pesat menjadi 12,2% yang sebelumnya 3,5%. Ini dapat menunjukan bahwa Masyarakat US masih memiliki uang sebagai Spending power untuk melakukan pembelian Rumah. Dan sekaligus data ini juga menunjukan bahwa ekonomi US masih cukup tangguh sehingga mengecilkan kemungkinan untuk resesi. NAMUN , data ini tidak sekuat data lainya yang ada di dalam katalis.
D. Personal Income dan Personal Spending
Personal Income dan Personal Spending kompak mengalami Penurunan. Ini dapat berdampak pada pengurangan Demand sehingga dapat memperkuat kemungkinan Inflasi menurun.
E. PCE
Data PCE menjadi salah satu data favorit bagi FED dalam menentukan kebijakan ditengah upaya menjinakan inflasi. PCE sangat diamati oleh member FED Karena PCE menggambarkan ukuran pengeluaran barang dan jasa oleh orang-orang di US dan menjadi pendorong yang signifikan bagi GDP ... Apabila PCE mengalami penurunan maka ini dapat memperbesar Kemungkinan untuk Inflasi melemah, dan begitu juga sebaliknya.
PCE mengalami penurunan menjadi 0.3% yang sebelumnya 0.4%
3 Target Rate
Target Rate merupakan tujuan Suku bunga yang direncakan ingin dicapai oleh Central Bank dalam memandu kebijakan moneter menuju hasil ekonomi yang diinginkan.
Dengan FED menaikan Target Rate, membuat pasar meyakini bahwa FED akan tetap menaikan suku bunga setidaknya lagi 2 kali di Tahun ini. Dan hal ini menjadi nilai Positif dalam penguatan USD karena sentiment Hawkish.
Kesimpulan:
Jika melihat Target Rate, maka ada kemungkinan Besar FED untuk melakukan Rate Hike sebanyak 2 kali lagi di tahun ini, Namun dengan data Inflasi yang sudah mulai mengalami Penurunan serta data PCE yang menurun membuat kemungkinan Rate Hike kedepanya semakin kecil untuk dilakukan, Dan hal ini memberikan sentiment Bearish pada USD
sementara itu dari Katalis Resesi yang menunjukan data yang cukup positif sehingga memudarkan ancaman Resesi di US. Kondisi ini dapat mengubah sentiment perlahan menjadi RISK ON. Sehingga dapat membuat USD akan mulai mengalami pelemahan. Karena Market mulai berpindah ke aset lain yang dapat memberikan Gain/hasil yang lebih besar disaat ekonomi yang mulai tumbuh.
sehingga saya memiliki pandangan USD Bearish ,
Ini adalah pandangan saya dan cara saya dalam belajar menganalisa sebuah mata uang melalui Fundamental
Mohon maaf jika ada salah kata atau sedikit membingungkan, dan semoga bisa membantu (:
jika ada pertanyaan atau Pendapat lainya, dapat dilanjutkan di kolom Komentar
-Stay Learn to Earn-
Gold Melanjutkan Target IHNS-nyaReminder:
Saat masuk ke perdagangan dan membuka posisi, seorang trader harus memiliki :
1.Trading Plan yang baik dan teruji,
2.Menggunakan Risk Reward Ratio yang Ideal, minimal 1:1 keatas,
3.Money management yang proporsional dengan kadar tingkat Profil resiko yang sudah ditentukan sendiri, misalnya 10% dari Inisial saldo, maka jangan pernah buka posisi di atas profil resiko 10%.
4. Biasakan selalu membuka posisi dengan di klasifikasi berdasarkan TP 1, 2 dan 3. ATAU bisa dengan dengan take/cut profit per 30-50 pips
5. jika ingin hold posisi ke TP 2 atau 3 bisa terapkan SL + atau break even.
6. Disiplin dan tidak memiliki emosi, senang dan marah harap dipadamkan, karena kita gagal saat terlalu takut dan juga terlalu tamak
7. analisa lagi posisi masing-masing, dan jadikan analisa saya sekedar pembanding saja.
NZDUSD - SELL Setup di area UFODalam kondisi live market saat ini NZDUSD masih dalam kecenderungan downtrend, dimana pada setup kali ini saya fokuskan SELL only di area UFO/RBR dengan level sebagai berikut dibawah ini;
Entry: 0.61120
SL: 0.61300
TP1: 0.60940 (safety target)
TP2: 0.60760
TP3: 0.60580 (final target)
USDCAD (H1 Potensi Re entry SELL)Dari analisa teknikal sederhana pair USDCAD sudah menembus low price hari sebelumnya yang kemungkinan masih akan meneruskan trend berish, area re entry highrisk sudah di fibo 61.8.
Note:
1. Analisa teknikal sederhana untuk edukasi bukan mengajak open posisi
2. Risk Reward dari open posisi ditanggung masing masing, Profit = Cuan / Loss = Risk Trading
3. High Risk (ada potensi pembalikan trend ke bullish dilihat dari ossilator yang sudah menunjukan divergen)
4. Posisi entry dan exit sudah jelas digambar
Kritik dan saran yang membangun diharap dikolom komentar.
Terima kasih, salam Morning Cuan
EURUSD (SELL area)Pair EURUSD H1 kali ini pada analisa teknikal menunjukan potensi untuk re entry short (SELL) yang kemungkinan masih akan meneruskan trend berish, dari area sell sudah terdapat konfirmasi area SND dan Fibo 61.8 yang besar kemungkinan memantulkan price kearah bawah.
Note:
1. Analisa didasarkan pada teknikal sederhana
2. Posisi dari setiap entry menjadi tanggung jawab masing masing, Profit = Cuan / Loss = Risk Trading
3. Posisi Entry dan Exit sudah jelas digambar
Kritik dan saran yang membangun diharap dikolom komentar.
Terima kasih, salam Morning CUan
Turning Point BTC TF 1hTerdapat area Liquidity ($) yang menandakan sebuah High Probability OB. BTC akan mengambil area Liquidity tersebut dan menuju area OB-nya sebagai turning point dan menlajutkan koreksinya hingga menembus strong low. Ada beberapa faktor menandakan sebuah High Probability OB:
1. Merupakan area yang belum pernah tersentuh (fresh)
2. Merupakan area yang sensitif atau ketika menyentuh OB tersebut langsung menjauh dari area tersebut (pergerakan yang signifikan)
3. Merupakan area yang terdapat Liquidity, area liquidity merupakan area yang diperkirakan terdapat banyak Stop Loss yang terpasang.
4. Merupakan area Premium-Discount
5. Merupakan area yang terdapat Imbalance atau terdapat candle yang panjang (semakin jelas semakin bagus)
Mungkin itu beberapa penjelasan singkat terkait High Probability OB.
Namun , jika BTC mengabaikan OB tersebut bisa dipastikan BTC masih akan melakukan bullish atau sideways di area resist-nya.
Jika postingan ini membantu silahkan like dan selamat beristirahat✌️
#DYOR
SMGR technical reviewSMGR bergerak sideway di range 5625-6475. Indikator menguat, secara weekly juga goldencross. Strategi saat sideway: buy on weakness dan sell on strength. Atau buy on break jika berhasil breakout area sideway dengan volume besar. Stoploss jika breakdown area sideway.
*disclaimer
Seluruh hasil analisa merupakan pertimbangan dan riset pribadi penulis, bukan perintah jual atau beli, dan setiap rekomendasi tidak dapat dijamin, sesuai dengan kondisi market.
Segala keputusan yang diambil pelaku pasar dan segala risiko yang timbul dari aktivitas jual dan beli merupakan tanggung jawab masing-masing.