ARTO Falling Wedge Pattern BreakoutARTO mengalami rejection di Demand Area (Weekly Chart). Dimana sebelumnya area tersebut adalah tempat pemberhentian sejenak sebelum harga mengalami Rally sebesar 254% di 30 November 2020 - 08 Maret 2021 dan kemudian kembali membuat base.
Harga mengalami Bullish Divegence ketika membuat Lower Low/Lower Trough terakhir sebelum breakout. Kemudian di 8 Mei 2023, harga mengalami gap up dan sampai saat ini masih melanjutkan Rally movementnya. Untuk bisa mencapai potential target 3800 (Diambil dari target price pattern fallingwedge), at least harga harus mengalami breakout and close terlebih dahulu di atas resistance 2600.
Bankjago
Saham Arto berpotensi kuat berbalik arah Potensi Cuan 350%Saham Arto berpotensi kuat berbalik arah Potensi Cuan 350%
Rincian:
Harga Biru = Harga Buy/Sell (tergantung posisi SL jika posisinya di atas harga Biru berarti Sell dan jika SL di bawah garis biru artinya buy)
Harga Merah = Harga SL
Harga Putih = Harga TP 1
Harga Hijau = Harga TP 2
Harga Kuning = Harga TP 3
Perlu di ingat Untuk Selalu Jaga Money Management anda. Skenario ini Bersifat sebagai Saran/Membagikan Sudut pandang Sehingga Segala Resiko,Keuntungan dan Keputusan kembali lagi ke Masing-masing Trader Sehingga menjadi Tanggung jawab setiap trader.
Bank Jago Tbk PT, sebelumnya dikenal sebagai Bank Artos Indonesia, adalah sebuah bank yang didirikan pada tahun 1992 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Pada 2019, perusahaan ini berganti nama menjadi Bank Jago setelah mengalami perubahan kepemilikan dan pengelolaan. Saat ini, Bank Jago terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki saham yang diperdagangkan dengan kode saham BNJG.
Berikut adalah informasi mengenai direksi Bank Jago Tbk PT:
Chief Executive Officer (CEO): Kharim Indra Gupta
Chief Financial Officer (CFO): Veri Anggrijono
Chief Operating Officer (COO): Indra Darmawan
Chief Risk Officer (CRO): Pandu Wijaya
Bank Jago Tbk PT memiliki fokus pada pengembangan teknologi dan memberikan pelayanan perbankan digital kepada nasabah. Bank Jago menawarkan berbagai produk dan layanan, termasuk deposito, pinjaman, kartu kredit, dan transfer dana. Bank Jago juga memperkenalkan platform perbankan digitalnya sendiri yang disebut sebagai "Jago" yang memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan secara mudah dan praktis.
Seiring dengan visi dan misi perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi, Bank Jago telah menarik perhatian beberapa investor besar, termasuk Peter Thiel, pendiri PayPal dan perusahaan riset hedge fund Palantir. Peter Thiel membeli sekitar 10% saham Bank Jago sebesar Rp 3,3 triliun pada tahun 2020 melalui perusahaannya, Thiel Capital. Selain itu, Bank Jago juga menarik perhatian investor dari Silicon Valley seperti Larry Summers dan Glenn Hutchins, serta investor lokal seperti Lippo Group dan Bakrie Group.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Jago telah mengalami perubahan yang signifikan dalam kepemilikan dan pengelolaan, serta fokus pada pengembangan teknologi. Hal ini menunjukkan potensi Bank Jago untuk terus tumbuh dan menjadi bank digital terkemuka di Indonesia.