🐋KUPAS TUNTAS STRATEGY TRADING DENGAN RSIRSI adalah indikator jenis osilator yang digunakan oleh Pemain pasar untuk mengukur kekuatan trend dan mendeteksi tanda-tanda dari akhir trend.Ada 4 Hal yang umum di pakai di RSI yaitu :
1. Divergence = Divergence adalah Ketika Kondisi Pasar sudah kehilangan sebagian besar kekuatan trendnya maka ini menjadi indikasi reversal atau Pembalikan arah trend Contohnya market dalam keadaan Bullish namun Divergence muncul ini akan menandakan melemahnya Kondisi Bullish sudah melemah dan berkemungkinan besar berhenti lalu berbalik arah menjadi Bearish. Tentu saja ini adalah indikasi awal untuk entrynya akan kita bahas di bawah nanti.
2. Oversold = Oversold adalah kondisi di mana Harga Pasar (Forex,crypto,saham dan market lainnya) sudah mengalami tekanan jual terus menerus (Tanpa adanya koreksi) sehingga mencapai titik jenuh Jual Atau bisa di bilang harga Terendah sehingga perlu adanya koreksi.
3. Overbought = Overbought adalah kondisi dimana Harga pasar sudah mengalami pembelian terus menerus (Tanpa adanya koreksi) sehingga sudah mencapai titik jenuh Beli Atau bisa di bilang harga tertinggi sehingga perlu adanya koreksi.
4. Trend Finder = Trend Finder adalah kita menggunakan RSI sebagai petunjuk apakah trend dalam keadaan Bullish atau Bearish sehingga kita tidak usah ribet pakai indikator lainnya cukup menggunakan RSI itu sudah bisa.
Selanjutnya kita akan membahas ke empat Hal di atas dan di aplikasikan ke dalam market Crypto,Forex dan Saham.
1. Strategy Divergence : (Kami anggap kalian sudah paham apa itu Divergence)
Dalam penggunaan Divergence Kalian bisa menggunakan 2 settingan RSI yaitu 14 Atau 9 Untuk timeframenya bebas tidak ada acuan khusus namun biasanya divergence sangat powerfull/akurat ketika di timeframe besar seperti 4H - 1D - 1W dan 1M. ada 2 tipe trader dalam menggunakan Divergence yang pertama adalah menunggu konfirmasi pembalikan arah dan yang kedua tanpa menggunakan konfirmasi dimana Trader ini biasanya Ketika melihat adanya divergence langsung melakukan eksekusi Buy or Sell tanpa menunggu adanya konfirmasi lebih detil misalkan Struktur market yang berubah atau Indikasi adanya Reversal candle.
Seperti yang kalian lihat di atas adalah penerapan dari Bearish divergence dimana harga terus naik membentuk Puncak yang lebih tinggi atau Higher High namun RSI terus turun menciptakan Puncak yang lebih rendah ini mengindikasikan adanya kekuatan bullish turun dari sebelumnya. Kebetulan dalam pola di atas ada pola Rising wedge dimana Harga menembus Trendline bawah dan berakhir dengan penurunan yang tajam.Jika bearish Divergence Untuk meletakkan SL kalian bisa letakkan di Atas harga tertinggi saat divergence terjadi sedangkan untuk bullish divergence Kalian letakkan di bawah harga terendah selama divergence terjadi sedangkan untuk Take profit ada banyak cara yang bsia kalian gunakan seperti Supply dan Demand terdekat atau Support dan Resistance terdekat.
2. Strategy Oversold :
Dalam penggunakan Oversold ini cukup mudah yaitu ketika Harga turun di bawah angka 30 lalu kembali ke atas 30 baru kita lakukan entry buy (menurut riset kami seperti itu) namun banyak orang Menggunakan strategy Oversold yang "Kurang efektif" yaitu Ketika harga turun di bawah 30 kebanyakan trader akan entry buy padahal menurut kami (team bitorex) bahwa Harga baru benar-benar akan naik bukan saat RSI di bawah angka 30 melainkan ketika sudah kembali naik di atas angka 30. Kita ambil contoh seperti di bawah
Panah kuning menandakan adanya penembusan dari atas ke bawah di RSI yang menandakan Oversold jika kalian entry ketika Penembusan terjadi kalian akan terseret oleh market karena penembusan baru terjadi dan penurunan juga baru terjadi belum menyentuh titik baliknya namun jika kalian entry ketika harga kembali ke atas titik 30 seperti gambar di bawah kalian akan bisa merasakan profitnya.
seperti yang kalian lihat di gambar di atas panah hijau menunjukkan bahwa jika kalian entry Buy ketika Harga kembali naik di atas 30 maka potensi Bullishnya lebih kuat dari pada kalian entry ketika Harga baru turun ke bawah angka 30 (bisa di buktikan)
3. Strategy Overbought :
Untuk strategy Overbought saya rasa sama seperti Oversold hanya berbeda di acuannya kalau Oversold di bawah 30 kalau Overbought di atas 70. Untuk strategy entrynya juga sama hanya bedanya kalau Oversold itu Buy sedangkan Overbought itu Sell. Jadi untuk hasil yang lebih optimal di sarankan (Menurut riset kami) Entry Sell ketika RSI Sudah kembali turun ke bawah angka 70 bukan saat di atas angka 70 karena bisa jadi harga akan masih terus naik. Untuk strategy Oversold dan overbought kalian bisa gunakan RSI ukuran 14 atau 9 Sedangkan untuk timeframenya bebas namun menurut kami lebih tinggi timeframe yang di pakai maka akan lebih valid.
4. Strategy Trend Finder
Istilah Trend Finder atau pencari arah trend adalah istilah yang kami ciptakan untuk mempermudah saja.Strategy ini sebenarnya cukup simple yaitu kita menggunakan angka 50 pada RSI dengan setting 66. Ketika harga menembus angka 50 dari atas ke bawah maka ini menjadi indikasi adanya bearish trend dan ketika penembusan angka 50 dari bawah ke atas maka ini menjadi indikasi Bullish Trend.
Dan
2 gambar di atas adalah contoh sederhananya.