Mengapa Trading di Luar Jam Ideal Bisa Merugikan

Sebagai seorang trader dengan pengalaman 5 tahun, saya sudah belajar banyak hal dalam perjalanan ini, termasuk pelajaran pahit mengenai trading di luar sesi yang seharusnya. Dulu, saya sering terjebak dalam kebiasaan kurang baik: melakukan day trading dan scalping di luar jam trading ideal. Hasilnya? Kerugian dan tekanan mental yang seharusnya bisa dihindari.

Bayangkan, kita sudah punya rencana trading, sudah menganalisis market, dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk masuk. Namun, tiba-tiba muncul rasa tidak sabaran. Dalam situasi seperti itu, saya sering mencoba memanfaatkan sesi yang bukan "golden time" hanya demi mengejar peluang, bahkan ketika volatilitas pasar sedang rendah. Seperti yang mungkin sudah banyak diketahui, sesi terbaik untuk trading biasanya saat pasar London dan New York terbuka. Di luar sesi tersebut, market cenderung bergerak lebih lambat dan sering kali, spread menjadi lebih tinggi.

Ketika saya memaksakan diri untuk trading di sesi yang kurang aktif, hasilnya sering tidak konsisten. Ada banyak noise di market yang membuat stop loss lebih sering tersentuh, dan akhirnya malah menurunkan performa trading. Dari sini, saya belajar bahwa disiplin dalam mengikuti sesi trading yang tepat adalah kunci untuk menjaga konsistensi profit. Jangan tergoda untuk membuka posisi di luar jam-jam ideal hanya karena ingin "aksi." Sering kali, lebih baik bersabar dan menunggu peluang yang jelas pada waktu yang tepat.

Jadi, bagi teman-teman yang masih sering trading di luar sesi ideal untuk day trade dan scalping, coba pertimbangkan lagi. Tidak ada salahnya untuk menahan diri dan fokus pada waktu yang lebih kondusif. Lagipula, trading itu ibarat maraton, bukan sprint.
Trading Psychology

Juga di:

Pernyataan Penyangkalan