Harga emas dunia turun karena pasar secara bertahap mengurangi ekspektasi bahwa AS akan menurunkan suku bunga. Di sisi lain, kebutuhan modal safe haven berupa logam mulia juga berangsur-angsur berkurang seiring dengan meredanya konflik Iran-Israel.
Ketidakstabilan geopolitik terus mendukung emas dan eskalasi apa pun akan mendorong harga menuju $2.500 per ounce. Logam mulia ini hanya akan turun jika bank sentral berhenti membeli atau investor kembali ke aset berisiko.
Reli yang mendorong emas melewati angka $2,400/ounce pada minggu lalu akan menjadi kenaikan harga logam mulia tertinggi tahun ini karena pasar menyesuaikan diri dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan mempertahankan kebijakan moneter positif lebih lama dari perkiraan.
Namun, fluktuasi harga baru-baru ini jauh melebihi ekspektasi dan logam mulia ini kemungkinan akan kembali ke 2.100 USD/ounce pada akhir tahun ini.
Harga emas dunia diperkirakan akan meningkat tajam sewaktu-waktu jika Timur Tengah semakin tidak stabil. Di sisi lain, komoditas logam mulia juga tertahan kenaikannya akibat kenaikan USD dalam skala global. USD yang kuat selalu memberikan tekanan pada emas sehingga menahan kenaikan komoditas logam ini.
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.