Teknikal Secara teknikal MARK sudah mengalami breakout diiringi dengan volume diatas rata rata dan RSI yang membentuk new high.
Volatilitas digunakan untuk mengukur dominasi antara tekanan jual dan beli. Tekanan jual diwakili oleh bearish candle (merah) dan tekanan beli diwakili oleh bullish candle hijau.
Dengan kata lain volatilitas dalam saham MARK murni hanya akan diukur dengan tinggi atau pendeknya candlestick tanpa indikator tambahan untuk volatilitas seperti ATR, Keltner Channel atau Bollinger band.
Titik A pada MARK menunjukan kecenderungan penurunan. Volatilitas penurunan disini bisa dikatakan tinggi mengingat ukuran bearish candle yang cukup tinggi.
Lalu muncul bullish harami padat titik B dimana disini volatilitas dari tekanan jual terlihat melemah. Perhatikan pada titik B ukuran bearish candle mengecil dan muncul doji.Perhatikan juga jika pada titik B candle membentuk higher High dan Low.
berbaliknya dominasi tekanan beli dimulai saat bullish engulfing muncul. Dari sinilah awal awal titik C. Titik dimana volatilitas bullish candle lebih kuat dari bearish candle. Sekali lagi perhatikan ukuran bullish candle yang lebih tinggi dari bearish candle di titik ini.Terdapat bullish marubozu dengan retracement yang lemah, tidak melebihi 50% body dari bullish marubozu.
Lemahnya retracement ini kemudian disusul oleh bullish candle tinggi yang membuat MARK breakout dari rentang sideways nya.
Fundamental dan katalis
MARK adalah perusahaan pencetak sarung tangan dimana MARK adalah perusahaan yang justru diuntungkan pada masa pandemi mengingat meningkatnya permintaan sarung tangan baik yang berimplikasi pada meningkatnya kinerja MARK baik secara pendapatan maupun laba bersih.
Kenaikan permintaan sarung tangan secara tidak langsung diakui oleh manajemen perusahaan dengan agresifnya expansi yang dilakukan.
Sebagai catatan, pada tahun 2020, kapasitas produksi sarung tangan hanya berada di kisaran 700 ribu per bulan.Namun pada kuartal ke 2 2020, kapasitas ditingkatkan hingga mencapai 780 ribu per bulan.
Namun dengan agresifnya expansi ini pun, manajemen MARK masih menyatakan jika ini tidak mencukupi mengingat trend permintaan sarung tangan global yang diprediksi akan terus meningkat. Dua negara yang menjadi katalis dari permintaan sarung tangan ini adalah Amerika dan China. Dua kekuatan ekonomi besar dunia. MARK sendiri menyatakan jika klien mereka sebagian besar datang China dan Malaysia.
Oleh karena trend permintaan global yang meningkat ini, maka MARK berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga 1.4 juta perbulan di tahun 2021 dan 1.8 juta unit per bulan di tahun 2022.
Cutloss jika close < 1000 (980)
Catatan tambahan
Poin selanjutnya adalah psikologi trading yaitu anchoring effect. Point ini ada sedikit hubungan nya pada analisa teknikal MARK (atau analisa teknikal umum) walaupun mungkin tidak begitu penting. Namun bagi yang tertarik untuk tahu lebih lanjut mengenai anchoring effect pada psikologi trading, silahkan dilanjutkan membaca.
Anchoring Effect Pernahkan anda browsing di aplikasi online shopping dan menemukan sebuah barang dengan keterangan harga sebagai berikut:
1̶.̶0̶0̶0̶.̶0̶0̶0̶ 800.000
Barang yang awalnya dihargai 1.000.000 rupiah dihargai 800 ribu. Diskon 20% dan anda mungkin akan berpikir barang ini murah karena harga aslinya 1 juta rupiah tapi dihargai 800 ribu.
Anda menjadikan 1 juta sebagai patokan harga barang tersebut padahal belum tentu harga asli barang tersebut 1 juta rupiah. Bisa jadi harganya memang 800 ribu atau mungkin kurang dari 800 ribu.
Ini lah yang disebut dengan anchoring effect dalam psikologi trading.Suatu kecenderungan kita sebagai manusia untuk berpatokan pada apa yang kita lihat pertama kali.
Angka psikologis Dalam trading angka bulat seperti 200, 500 1000 atau 2000 dikenal sebagai angka psikologis. Angka angka yang banyak diperhatikan oleh pelaku pasar yang kemudian membuat pelaku pasar menjadikan angka angka ini sebagai patokan. Yup, ini adalah anchoring effect.
Karena banyaknya minat pasar di angka angka bulat ini, maka angka angka ini kadang bisa menjadi support atau resistance psikologis.
Oleh karena banyaknya minat pasar pada angka angka bulat ini, maka cut loss tidak disarankan di angka bulat melainkan sedikit di bawah angka bulat ini. Sekali lagi akibat anchoring effect, maka saat harga turun dibawah angka bulat, misal 1000, maka secara psikologis, banyak pelaku pasar yang akan takut karena patokan mereka adalah angka 1000 tadi.
Ketakutan ini akan berimplikasi pada kecenderungan untuk menjual yang kemungkinan dapat menurunkan harga lebih dalam.
Semoga membantu
Analisa diatas bersifat opini bukan rekomendasi.Mohon jangan dijadikan alasan untuk membeli saham MARK.
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.