Katalis: Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25% yg dari sebelumnya hanya 3.75%. Tujuan kenaikan suku bunga adalah untuk meredam inflasi sesuai dengan teori ekonomi dasar.
Kenaikan suku bunga biasanya menjadi katalis positif bagi sektor keuangan saat ini mengingat trend kredit yang terus tumbuh sehingga kenaikan suku bunga berpotensi meningkatkan laba emiten perbankan.
Teknikal:
BBNI sedang mengalami uptrend dari A ke B dimana saat ini masih terjadi koreksi.
Area kotak adalah area penurunan terdalam yaitu sebesar -7.29%. Sesuai dengan teori, penurunan sebesar -7.29 hanya sebuah koreksi bukan bear market. Bear market adalah penurunan lebih dari 20%.
Terdapat beberapa lower shadow di area ini yang menandakan adanya tekanan beli kuat sehingga harga selalu gagal close di low.
Area ini kemudian menjadi area beli.
Analisa adalah opini bukan rekomendasi. Mohon jangan jadikan alasan membeli mengingat keterbatasan saya sebagai pemula dalam melakukan analisa.
Terdapat indikasi resesi di Amerika? Yield obligasi negara tenor 2 tahun naik dan mengalami upswing tertinggi. Begitu juga yield obligasi negara tenor 10 tahun
Yield obligasi 2 tahun saat ini ada di angka 4.212% dan yield obligasi 10 tahun adalah 3.691%
Normalnya yield obligasi 2 tahun lebih rendah dari yield obligasi 10 tahun karena semakin lama investor menyimpan obligasi, makin besar imbas hasil yang diinginkan.
Jika kemudian yield obligasi 2 tahun lebih tinggi, ini disebut dengan inverted yield. Sebuah indikator potensi krisis ekonomi. Maka jika kemudian terjadi resesi dan IHSG terkoreksi yang ikut menurunkan harga BBNI, cutloss akan dilakukan.
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.