Sudah mau masuk tahun yang baru, sudah waktunya kamu mengevaluasi performa trading kamu selama setahun kebelakang. Buat kamu yang sudah profitable selamat, tapi mungkin kamu salah satu yang masih “kurang beruntung” sudah belajar banyak, sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit tapi masih terus rugi mungkin sampai membuat kamu bertanya, salahku dimana?

Sebenarnya untuk bisa mengetahui pasti apa yang membuat trading kamu masih terus rugi tentu harus melihat bagaimana kamu melakukan analisa, bagaimana ketika kamu trading jadi untuk ini tentu yang bisa mengevaluasi hanya dirimu sendiri, tapi saya coba beri insight beberpa hal yang pernah dan bahkan masih “mengutuk” saya sehingga terus kesusahan dipasar saham. Jadi disini saya hanya sharing pengalaman bukan mau menghakimi benar salah atau merasa pintar. Tapi sebelumnya kamu harus ingat "profitable” disini bukan berarti kamu punya winrate 100% atau tidak pernah rugi sama sekali, ini hampir mustahil mau sehebat apapun kamu, kamu tetap akan selalu bertemu dengan bad trade, yang membuat kamu bisa profitable ketika secara konsisten jumlah profit jauh lebih besar dari jumlah kerugian.

1. TERLALU POLOS SAAT MENGANALISA (TA DAN FA)

Banyak pemula yang terlalu polos saat melakukan analisa, kamu perlu ingat kalau chart (pergerakan harga) itu bisa dilukis dan semua indikator teknikal yang kamu percaya bisa dimanipulasi oleh pihak tertentu yang secara tidak kamu sadari mereka gunakan untuk “menghasut” kamu untuk beli atau jual. Suka tidak suka pasar saham itu seperti kasino terutama untuk saham small caps, jalannya permainan bisa ditentukan “bandar” yang selalu menjadi korban tentu retail seperti kalian.

Sebagai contoh kita lihat strategi support resistance, pola pola chart atau indikator RSI, secara teori strategi ini merupakan strategi yang paling dasar dan mudah, ketika harga berada diarea support atau oversold kamu beli dan begitu sebaliknya tapi apa realitanya semudah itu? Apa kamu bisa profit? Kalau strategi ini bisa “work like a magic” seperti teori dalam buku tentu sudah banyak yang sukses, realitanya tidak semudah itu. Dan faktanya selain tidak mudah, ada banyak kasus support resistance, pola chart atau teknikal analisis secara keseluruhan yang dimanipulasi untuk mempengaruhi psikologi, mengecoh dan mejebak retail untuk kepentingan tertentu.

cuplikan
Note: sebagai contoh chart TOWR ada beberapa aksi manipulasi untuk untuk mempengaruhi psikologi, mengecoh dan mejebak retail untuk kepentingan tertentu seperti membuat retail CL atau untuk membuat retail beli.

Sebagai contoh untuk analisis fundamental walaupun sangat jarang digunakan untuk trading (jangka pendek), banyak pemula yang terjebak dengan laporan dan rasio keuangan seperti PBV, PER. Seperti chart dan indikator, rasio seperti PBV dan PER juga bisa dimanipulasi yang sering disebut dengan value trap tapi yang paling umum terjadi jebakan ketika laporan keuangan dirilis, misal saham ABCD selama beberapa hari naik 50% dan setelah itu laporan keuangan perusahaan ABCD dirilis, laba bersih perusahaan naik 100% secara akal sehat seorang pemula tentu kamu akan berfikir ini merupakan berita bagus tapi ternyata ketika kamu beli harganya malah turun, kenapa bisa? Kenaikan 50% sebelumnya adalah penyesuaian terhadap laporan keuangan yang akan dirilis, begitu berita bagus tersebut sampai pada retail tentu menimbulkan euforia dan FOMO yang dimanfaatkan bandar untuk profit taking.

cuplikan
Note: sebagai contoh laporan keuangan IPPE yang naik 205% hingga kuartal 3 2022, buat retail tentu ini berita yang luar biasa yang menimbulkan FOMO tapi buat bandar ini waktunya profit taking memanfaatkan eforia retail.

Solusinya kamu harus punya pendekatan analisis dan pemahaman “how market works” yang lebih masuk akal, gunakan TA dan FA seperti seorang bandar karena dengan memahami bagaimana bandar melihat TA dan FA bisa membuat kamu berada pada posisi yang lebih tinggi dalam rantai makanan. Tapi maaf saya tidak akan menjelaskan soal pendekatan analisa yang lebih baik disini karena bisa menjadi terlalu panjang, mungkin next time.

Tips: salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk tetap bisa bergerak bersama big player, smart money atau bandar adalah menggabungkan TA dan FA dengan bandarmologi.

2. TIDAK ADA PERENCANAAN

Penting tidak penting trading plan itu tetap penting tapi buat kamu yang selama ini trading tanpa plan namun bisa tetap profit konsisten tentu tidak masalah tapi buat kamu yang saat ini masih terus rugi cobalah kamu perhatikan ini apakah selama ini kamu trading hanya karena melihat saham yang lagi trending, ikut rekomendasi orang atau asal asalan? Melihat saham trending dengan running trade atau orderbook sebenarnya salah satu strategi scalping tapi tanpa pengetahuan yang benar ini bisa membuat kamu jadi makanan empuk bandar apalagi kamu terlalu percaya dengan rekomendasi orang, ada orang yang memberi rekomendasi sesuai analisa yang dia buat ada juga yang memberi rekomendasi untuk menjebak kamu jadi kamu harus lebih selektif dalam melihat rekomendasi. Satu hal yang harus kamu ingat tidak ada satupun orang yang tau selain bandar besok harga akan bergerak kemana, sehingga peran trading plan sangat penting.

Dalam prencanaan trading selain menentukan entry dan exit strategy juga termasuk dengan risk dan money management, tanpa 2 hal ini tentu bisa membuat performa trading kalian kacau. Contoh yang sering terjadi misalnya kamu tidak menggunakan money management sehingga posisimu selalu sesuka hati bedasarkan feeling atau mood, endingnya salah satunya kamu pasti pernah mengalami beli sedikit profit tapi begitu beli banyak malah rugi yang disebabkan karena position sizing yang buruk.

Tips: menggunakan metode perencanaan atau metode analisis yang berubah-ubah juga bisa membuat kamu terus merugi jadi kamu harus punya metode perencanaan dan analisis yang baku sehingga hasilnya tidak bias. Untuk detailnya saya lampirkan ide tentang membuat trading plan yang baik dibawah.

3. EKSEKUSI YANG BURUK

Pernah merasa dibeli turun dijual naik? Dibeli turun tidak dibeli naik? Beli sedikit profit beli banyak rugi? Semua pasti pernah, fenomena ini terjadi bukan karena market atau bandar mengerjai kamu atau mereka senang melihat kamu rugi tapi murni karena eksekusi trading kamu yang buruk.

Eksekusi yang buruk sering disebabkan karena ketidakmampuan kamu mengontrol psikologi sehingga trading kamu sangat dipengaruhi fear dan greed. Ketika kamu sudah punya trading plan yang bagus didukung dengan dasar yang kuat tapi ketika harga turun sedikit bahkan ketika belum masuk area CL tapi karena kamu dihantui “fear” kamu pasti akan segera jual dan ketika kamu jual endingnya bisa kamu tebak, tidak lama kemudian harga naik. CL memang perlu tapi terlalu sering CL apalagi CL yang tidak seharusnya (prematur) tentu tidak bagus karena bisa menggerus modalmu, beri ruang harga bergerak sesuai profil resiko kamu. Sebaliknya juga ketika harga naik tapi kamu terus dihantui “fear” harga akan turun sehingga kamu jual sebelum masuk area TP, walaupun kamu profit tapi secara jangka panjang TP yang prematur seperti ini tidak bagus kecuali kamu memang scalping, untung sedikit dijual rugi banyak ditahan. Fear dan greed memang sudah menjadi sifat alami manusia dan pada dasarnya fear and greed salah adalah insing bertahan hidup tapi kalau kamu tidak bisa mengontrolnya tentu bisa melukai diri kamu sendiri.

Selain fear seperti contoh diaatas, greed atau keserakahan juga sering menyebabkan ekeskusi trading yang buruk seperti terlalu banyak trading (overtrade) karena ingin cepat kaya, keinginan balas dendam ketika rugi (revenge trading) dan kombinasi fear dan greed yaitu Fear of Missing Out (FOMO).

Tips: setelah mengeksekusi trading plan dengan backup analisa yang bagus kamu harus punya “leap of faith” atau kepercayaan diri, sisanya biarkan market yang menentukan jangan terlalu banyak intervensi.

4. TERLALU SERING MELIHAT LAYAR

Mengamati pasar dengan teliti dan detail itu memang wajib tapi terlalu sering melihat layar justru malah bisa mengacaukan trading kamu apalagi kalau kamu tidak bisa mengontrol psikologi kamu dengan baik yang pada akhirnya membuat kamu konsisten rugi. Terlalu sering memantau market atau portofolio ketika kamu sudah mempunyai trading plan yang bagus bisa berdampak seperti point nomor 2 yaitu “eksekusi yang buruk” makanya seorang trader yang profitable kebanyakan selalu membatasi waktu mereka ketika market open.

Kamu bisa coba mengurangi frekuensi kamu melihat layar selama kamu sudah punya rules dan trading plan yang jelas dan kembali fokus pada pekerjaan utama atau kalau kamu memang full time trader kamu bisa melakukan aktivitas lain sepereti hobi, jangan sampai antusiasme yang tinggi membuat kamu menjadi terlalu sering melihat layar yang malah membuat psikologi kamu terganggu sehingga kamu dihantui fear dan greed yang dapat mengacaukan trading kamu.

Tips: luangkan waktumu sekitar 90% ketika kamu melakukan analisa dan membuat planning, 10% sisanya untuk mengeksekusi trading plan yang sudah kamu buat jangan sampai terbalik.

5. TRADING SEPERTI PENJUDI

Seperti kasino pasar saham bisa membuat kamu candu dan bisa membentuk mentalmu seperti penjudi kalau kamu tidak mempunyai self control. Salah satu hal yang berbahaya dari mental judi seperti point nomor 2 yaitu "tanpa perencanaan" sehingga kamu trading sembarangan sesuka hati tapi salah satu hal yang bahaya dari mental judi adalah merasa kalau uang itu tidak ada artinya sehingga kamu pertaruhkan uangmu disaham atau waran yang sedang volatil, kalau profit syukur kalau rugi ya sudah nanti uangnya dicari lagi, ini bahaya karena penjudi bisa lupa diri sampai dia kehilangan segalanya. Kamu harus ingat kalau cari itu uang susah jadi mulailah menghargai uangmu sekecil apapun sehingga kamu selalu berhati-hati.

Mental penjudi juga identik dengan balas dendam atau revenge trading, ketika rugi bukannya berhenti dan evaluasi kamu malah bertaruh lebih banyak untuk menutupi kerugian tapi balas revenge trading selalu berakhir menyedihkan karena pada akhirnya kamu malah bisa mengalami kerugian yang lebih banyak lagi.

Tips: salah satu mental penjudi dalam analisa teknikal adalah "melawan trend" walaupun ketika downtrend akan ada pullback tapi membeli saham yang sedang downtrend tentu tidak dibenarkan. Kamu harus kembali lagi keaturan dasar, trend adalah temanmu.

In the end, buat saya 5 point inilah yang paling sering mengacaukan trading yang pada akhirnya membuat saya harus terus merugi. Semoga ada point yang sama yang kamu alami sehingga bisa kamu jadikan bahan evaluasi dan lakukan perubahan. Kalian harus ingat untuk bisa profitable atau profit konsisten dipasar saham itu tidak mudah, perlu proses belajar dan jatuh bangun yang panjang dan sulit, banyak teman-teman trader yang butuh waktu bertahun tahun dan rugi besar bahkan bangkrut baru bisa berhasil, walaupun berat tapi selama kalian yakin kalian pasti bisa.
Trading PlanTrading Psychology

Publikasi terkait

Pernyataan Penyangkalan