Emas akan menuju 2700 tapi syaratnya harus ada koreksi Belum selesai tensi akibat ancaman kelompok Houthi yang mengancam kapal sipil tanker-tanker pengiriman barang di Timur Tengah, kini harga-harga komoditas mendapat tailwind atau dorongan sentimen lagi akibat konflik Iran-Israel. Kedua konflik yang terjadi bersamaan di area Timur Tengah ini relatif memang "slow build" dan relatif tidak se-mengejutkan seperti serangan Rusia atas Ukraina beberapa waktu lalu. Namun disaat yang sama juga lebih kompleks.
Jika para bank sentral terus membeli emas batangan, harga emas tentu terus terdorong naik. Dua hari lalu, Goldman Sachs menaikkan proyeksi harga emas menjadi USD 2.700 dari sebelumnya USD 2.300. Hal ini mencerminkan estimasi bullish yang kuat pada emas. Konflik Iran-Israel yang memang menjadi musuh bebuyutan memang terlihat sulit dipadamkan dan bisa membuat area Timur Tengah semakin ramai oleh kekuatan militer negara-negara lain yang ikut-ikutan melibatkan diri. Dengan berbagai pertimbangan diatas, Emas masih bullish dan USD 2.700 adalah level yang terlihat wajar untuk dicapai di 2024 ini. Pergerakan Minyak: Relatif Lebih Stabil dalam Jangka Pendek
Harga minyak juga masih relatif stabil karena market juga telah memperkirakan adanya serangan balasan. Namun, dampaknya konflik bisa lebih jauh ke komoditas minyak dibandingkan ke emas. Ini karena Iran merupakan salah satu anggota penting dari OPEC yang juga menjadi produsen terbesar keempat minyak dunia. Secara tehnikal emas sudah over bought untuk menuju 2700 harus ada penekanan maksimal di kisaran 2.200
Agar memenuhi syarat untuk tehnikalmya secara emas di time frame H4 sudah terlihat patern had and shoulder artinya emas akan koreksi dulu....
Analisa
Buy stop 2400
Tp 2500
Alternatif
Sell stop 2312
Tp 2280
Disclaimer ON
reset oleh tim Sateza signal Nusantara