Emas turun setelah beberapa hari menguatPasar baru saja menerima laporan indeks harga konsumen yang menunjukkan bahwa inflasi meningkat “lebih panas” dari perkiraan. Data terbaru mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Bank Sentral AS. Indeks Dolar AS naik 0,5% dan imbal hasil Treasury AS melonjak mengikuti data tersebut, membuat emas batangan menjadi kurang menarik. Harga emas spot dan berjangka turun sekitar 0,5% setelah data tersebut.
Penurunan emas disebabkan oleh data CPI yang lebih kuat dari perkiraan. Angka inflasi yang lebih tinggi telah meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan menunda waktu poros kebijakan moneternya. Meski demikian, Wong tetap mempertahankan sentimen optimis terhadap emas jika melihat ketahanan logam mulia tersebut dari waktu ke waktu.
HSBC baru-baru ini memperkirakan bahwa emas akan diperdagangkan dalam kisaran luas mulai dari 1.975 hingga 2.500 USD/ounce pada tahun 2024.
Bank-bank sentral di seluruh dunia telah membeli emas dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menimbun aset-aset safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi. Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, serta meningkatnya kerusuhan di Timur Tengah, telah memicu perpindahan aset-aset yang aman.