KontanKontan

Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Awal 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup 2024 dengan menguat 0,62% ke level 7.079,90 pada Senin (30/12). Di penghujung tahun, transaksi BEI hanya mencapai Rp 12,38 triliun dengan frekuensi seribu kali.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan pasar keuangan relatif sepi karena ada libur Natal 2024 serta tidak adanya data makro ekonomi yang dirilis di akhir 2024.

Selain itu, lanjut Hans, pertumbuhan ekonomi Inggris mengalami perlambatan. Dari Amerika Serikat (AS), kepercayaan konsumen juga mengalami penurunan, seiringdengan turunnya tingkat pengangguran.

"Di awal tahun, pasar keuangan diperkirakan masih relatif sepi karena libur tahun baru dan tidak banyak data ekonomi penting yang keluar," jelasnya saat dihubungi, Rabu (1/1).

Hans bilang di tahun ini, pelaku pasar memfokuskan pada kebijakan Donald Trump pasca dilantik 20 Januari 2024 serta arah kebijakan bank sentral AS, yakni The Fed sepanjang tahun.

Adapun data yang dinantikan dalam waktu dekat ialah rilis inflasi Desember 2024 Indonesia. Konsensus analis memproyeksikan inflasi Indonesia akan mengalami penurunan.

"Ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih baik di tahun ini, bila didukung perbaikan konsumsi dalam negeri, di mana inflasi cukup rendah dan terkendali," kata Hans.

Lebih lanjut, Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak menguat dengan support di level 7.000–6.930. Sementara itu, IHSG berpotensi uji resistance di 7.100–7.216.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang 6.900–7.125 pada perdagangan perdana di 2025 atau tepatnya pada 2 Desember 2025.

Dia mencermati pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh rilis data PMI Manufaktur dari S&P Global, yang diproyeksikan akan ekspansif karena tren kontraksinya sudah mulai berkurang.

"Walaupun masih di bawah 50, tetapi tren PMI manufaktur Indonesia sudah menguat menuju level 50. Ini juga ada pengaruholeh inflasi Indonesia per Desember 2024 yang diproyeksikan naik," ucap Nafan.

Untuk perdagangan Kamis (2/1), Nafan merekomendasikan akumulasi beli AALI, ACES, MYOR, TLKM. Dia juga merekomendasikan add INTP dengan support di Rp 7.175 dan target terdekat di Rp 7.750.


Berita lainnya dari Kontan

Berita lainnya