Pembiayaan Kendaraan Bermotor Multifinance Rp 347,87 Triliun per November 2024
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan kendaraan bermotor multifinance per November 2024 sebesar Rp 347,87 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan pembiayaan kendaraan bermotor baru jadi kontributor terbesar.
"Dari total outstanding tersebut, sebesar 68,28% adalah pembiayaan kendaraan bermotor baru dengan nilai sebesar Rp 237,52 triliun," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).
Meski masih didominasi pembiayaan kendaraan bermotor baru, Agusman menerangkan prospek pembiayaan kendaraan bekas diperkirakan akan tetap tumbuh positif ke depannya.
OJK juga turut angkat bicara terkait adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% untuk barang mewah dan opsen pajak kendaraan bermotor pada 2025 yang dinilai Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) berpotensi jadi penghambat pertumbuhan industri multifinance.
Menurut Agusman, OJK akan terus melakukan monitoring dan mencermati dampak atas adanya PPN 12% dan opsen pajak kendaraan terhadap kinerja perusahaan pembiayaan.
"Hal itu mengingat hampir 70% dari pangsa pasar perusahaan pembiayaan ditopang dari pertumbuhan industri otomotif," kata Agusman.
Sementara itu, OJK juga memproyeksikan pembiayaan kendaraan listrik akan makin meningkat ke depannya. Hal itu seiring dengan melihat perkembangan yang ada, serta dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.
OJK mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik per November 2024 mencapai Rp 16,69 triliun.