KontanKontan

Laba OK Bank (DNAR) Merosot 13% Sepanjang Kuartal I-2024

PT Bank Oke Indonesia Tbk (OK Bank) tercatat laba merosot 13% secara tahunan (YoY) pada periode kuartal I-2024. Di mana, OK Bank membukukan laba sekitar Rp 4,3 miliar di periode tersebut.

Jika meniliki laporan keuangannya (26/4), penurunan laba yang dialami oleh OK Bank berasal dari besarnya pajak penghasilan yang senilai Rp 1,5 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, tidak ada catatan pembayaran pajak penghasilan di laporan keuangan.

Sementara itu, OK Bank masih mampu mencatatkan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 142,1 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, pendapatan bunga bersih OK Bank hanya senilai Rp 139,7 miliar.

Di sisi lain, pendapatan non bunga yang dicatatkan oleh bank berkode saham DNAR ini justru mengalami penurunan. Penurunan yang dicatatkan mencapai 55,59% YoY menjadi senilai Rp 2,57 miliar.

Baca Juga: OK Bank (DNAR) Bakal Gelar RUPST Pada 15 Mei 2024, Ini Agendanya

Untungnya, OK Bank masih mampu menekan beban operasional yang harus dikeluarkan sepanjang Januari hingga Maret 2024. Total beban operasional turun dari Rp 140,58 miliar di periode sama tahun lalu menjadi Rp 138,82 miliar.

Dalam menjalankan fungsi intermediasi, OK Bank juga telah meningkatkan penyaluran kreditnya sekitar 6,16% YoY menjadi Rp 8,44 triliun. Capaian itu juga sudah mendekati posisi penyaluran kredit di akhir tahun 2023 yang sekitar Rp 8,52 triliun.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), OK Bank telah menghimpun DPK di periode tiga bulan pertama tahun ini senilai Rp 5,70 triliun. Capaian tersebut sedikit turun dari posisi sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,77 triliun.

Kondisi tersebut akhirnya juga berdampak pada likuiditas ketat yang dimiliki oleh OK Bank. Itu tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang naik dari 134,55% menjadi sekitar 143,21%.

Total aset yang dimiliki oleh OK Bank pada periode yang berakhir di Maret 2024 ini sebesar Rp 10,67 triliun. Sebagai perbandingan, asetnya sedikit naik dari periode Maret 2023 yang senilai Rp 10,46 triliun.

DNAR