KontanKontan

Ini Kata Bos Astra International (ASII) Perihal Penurunan Kinerja pada Kuartal I 2024

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan capaian kinerja yang kurang memuaskan pada Kuartal I 2024.

Melansir laporan keuangan pada laman Bursa Efek Indonesai (BEI), ASII mencatat penurunan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 14,3% menjadi Rp 7,46 triliun jika dibandingkan pada kuartal I 2023 sebesar Rp 8,71 triliun.

Begitu pula dengan pendapatan bersih ASII pada Kuartal I 2024 ini yang juga mengalami penurunan menjadi Rp 81,2 triliun. Angka tersebut menurun sebesar 2,1% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 sebesar Rp 82,9 triliun.

Baca Juga: Kinerja Astra International (ASII) Turun di Kuartal I 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya

ASII juga mencatat beban pokok pendapatan di Kuartal I 2024 ini turun 2,5% menjadi Rp 63,62 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 65,26 triliun.

Selanjutnya, jumlah aset ASII di Kuartal I 2024 ini meningkat menjadi Rp 460,02 triliun.

Sebelumnya pada akhir tahun 2023 jumlah aset ASII tercatat sebesar Rp 455,6 triliun. Sedangkan untuk jumlah liabilitas pada Kuartal I 2024 ini sebesar Rp198,4 triliun dan jumlah ekutas ASII sebesar Rp 261,5 triliun.

ASII

Baca Juga: Astra International (ASII) Kantongi Laba Rp 7,5 Triliun pada Kuartal I 2024

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menjelaskan kinerja ASII menurun karena hal itu merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batubara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya.

"Penurunan kinerja ini merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif Grup," jelas Djony pada keterangan resminya, Selasa (30/4).

Djony mencatat pada kurtal I 2024 ini laba bersih otomotif Grup menurun 9% menjadi Rp2,8 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 3,0 triliun.

Menurutnya hal itu merefleksikan penurunan volume penjualan. "Penjualan mobil Astra menurun 20% menjadi 120.000 unit, sementara pangsa pasar meningkat dari 53% menjadi 56%," ucapnya.

Baca Juga: Astra International (ASII) Bagi Dividen Jumbo Tahun 2023, Cek Jadwalnya

Djony mengatakan terlepas dari tantangan-tantangan tersebut, ASII tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hal itu menurutnya didukung oleh neraca keuangan yang kuat, dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik.

"Hal itu kami lakukan untuk memanfaatkan peluang-peluang pertumbuhan jangka panjang," ujarnya.