KontanKontan

Harga Minyak Memanas Kembali, Intip Prospek Selanjutnya

Harga minyak dunia kembali naik setelah sempat tertekan. Memanasnya konflik di Timur Tengah menjadi pendorongnya.

Berdasarkan Trading Economics, harga minyak WTI kembali ke US$ 79,73 per barel dan minyak Brent ke US$ 84,28 per barel pada Jumat (10/5) pukul 19.17 WIB. Dalam sepekan, minyak WTI naik 2,19% dan minyak brent naik 1,67%.

Analyst PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan mengatakan, minyak WTI dan Brent menguat pada beberapa hari ini karena sejumlah katalis yang cukup mendongkrak volatilitas pergerakan harganya. Pertama, mulai dari Isyarat positif pada permintaan minyak oleh importir minyak terbesar kedua dunia, yaitu China.

Kedua, geopolitik yang kembali memanas karena sepertinya proposal gencatan senjata belum menemui titik temu yang baik dibuktikan dengan serangan Israel ke Rafah. "Tidak lupa angka persediaan minyak dari Amerika menurun, yang berarti permintaan akan semakin besar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).

Baca Juga: Harga Minyak Brent di Atas US$ 84 Karena Sinyal Permintaan Kuat

Selain itu, Arab Saudi juga mengumumkan akan menaikkan harga minyak per 1 Juni. Sehingga dia menilai harga minyak masih akan lanjut memanas.

Menurut Bram, semua katalis tersebut mendukung pada kenaikan harga minyak. Adapun di semester I ini diperkirakan harganya akan mencapai US$ 80 per barel.

Dia menerangkan, secara teknikal, potensi kenaikan harga emas hitam ini didukung oleh indikator stochastic yang telah memasuki zona oversold. Adapun resistance selanjutnya pada kisaran harga US$ 80,25 per barel.

"Untuk ke depannya, harga minyak WTI berpotensi naik menuju US$ 90 hingga US$ 95 per barel," imbuh dia.