KontanKontan

Lebih dari 25 Emiten Cum Dividen Jelang Akhir Juni, Cek Rekomendasi Sahamnya

Menjelang akhir semester pertama 2024, para investor masih bisa memburu saham emiten yang akan mengguyur dividen. Lebih dari 25 emiten akan mencapai cumulative date (cum date) dalam dua pekan ke depan.

Pada musim dividen kali ini, mayoritas berasal dari emiten skala menengah-kecil. Meski begitu, bukan berarti dividen yang ditawarkan tidak menarik. Ada sederet saham yang menurut analis masih layak dilirik.

Dalam waktu dekat, setidaknya ada 18 emiten yang akan mencapai cum date di pasar reguler dan pasar negosiasi pada pekan ini. Mulai dari Rabu (19/6), ada PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang akan membagi dividen Rp 33,5 per saham dan PT Pinago Utama Tbk (PNGO) dengan nilai dividen Rp 52 per saham.

Pada tanggal yang sama, PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) cum date dengan dividen Rp 8 per saham, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) dengan dividen Rp 7,55 per saham, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) dividen Rp 5 per saham, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) dividen Rp 2,88 per saham, dan PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) dengan dividen Rp 2 per saham.

Berlanjut ke perdagangan Kamis (20/6), emiten yang akan mencapai cum dividen ada PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dengan nilai Rp 62,39 per saham dan PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) yang akan membayar dividen Rp 8 per saham.

Kemudian pada Jum'at (21/6), PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) akan cum date dengan alokasi dividen sebesar Rp 200 per saham. Lalu ada PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) dengan dividen Rp 75 per saham, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) dengan dividen Rp 65 per saham.

Selain itu, beberapa emiten yang akan cum date dividen di tanggal yang sama adalah PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO), PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP), PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), dan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX).

Sedangkan emiten yang sudah menjadwalkan cum date pada pekan terakhir bulan Juni di antaranya ada PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) yang akan mengguyur dividen Rp 506 per saham, PT Indospring Tbk (INDS) dengan dividen Rp 100 per saham, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan nilai dividen Rp 55 per saham.

Emiten lainnya antara lain PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) dan PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP).

Di samping pembagian dividen tunai, ada juga yang akan membagikan saham bonus, yakni PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) dengan rasio 20:1 atau setiap 20 lembar saham berhak mendapatkan 1 dividen saham. Cum dividen akan terjadi pada 20 Juni 2024.

Kemudian ada PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang akan membagikan saham bonus dengan rasio 625:1. BRPT juga akan membagikan dividen tunai, namun dengan nilai yang relatif mini. Recording date untuk dividen tunai dan saham bonus berlangsung pada 28 Juni 2024.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengamati di tengah tekanan hebat yang memukul Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pembagian dividen akan menjadi sentimen pemanis yang cukup menarik.

Dalam musim dividen kali ini, ada beberapa emiten yang memiliki yield cukup tinggi di atas 5% seperti IPCC, IPCM dan TBLA.

"Potensi yield dari dividen yang tinggi akan mendorong kenaikan harga saham. Meski demikian, investor harus tetap memperhatikan dengan kalkulasi return pasca ex-date. Terlebih yang memberi yield di atas 5% dengan potensi terjadi penurunan harga saham," kata Audi kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6).

Audi juga mengingatkan agar pelaku pasar jeli memilah saham yang sudah priced in dengan sentimen pembagian dividen, seperti pada IPCC, TBLA dan IPCM. Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menimpali, pelaku pasar masih bisa mencermati saham-saham yang belum priced in.

Momentum untuk trading buy semakin terbuka di tengah pasar yang masih wait and see mencermati tekanan pada IHSG. Situasi ini membawa kesempatan untuk buy on weakness pada saham-saham pembagi dividen.

"Menyesuaikan dengan kondisi pasar. Perhatikan efek likuiditas yang berbeda di masing-masing saham," terang William.

Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni punya catatan terhadap emiten skala menengah-kecil yang akan menebar dividen. Di samping sentimen positif dari pembagian dividen, pelaku pasar perlu mencermati performa keuangan dan rencana ekspansi emiten.

"Maraknya emiten menengah-kecil membagikan dividen kali ini bisa saja menandakan bahwa perusahaan tidak terlalu banyak menghabiskan belanja modal atau keperluan untuk ekspansi," ungkap Agung.

Di antara emiten yang akan menebar dividen, Agung menilai saham ACES, ERAL, MYOR dan EMTK menarik untuk koleksi. Sementara William menyarankan trading buy ACES, MYOR dan PDPP, serta cermati peluang buy on weakness pada MLBI, TBLA, JTPE dan AXIO.

Audi menilai pelaku pasar masih bisa memanfaatkan momentum penguatan untuk trading jangka pendek hingga cum date. Audi merekomendasikan speculative buy TBLA (resistance Rp 700) dan ACES (resistance Rp 910) serta trading buy IPCC dengan resistance Rp 755.

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyematkan rekomendasi buy on weakness pada ACES (support Rp 795, resistance Rp 870, target harga Rp 885 - Rp 915) dan MYOR (support Rp 2.300, resistance Rp 2.410, target harga Rp 2.460 - Rp 2.500), serta trading buy IPCC dengan support Rp 685, resistance Rp 710 dan target harga Rp 715 - Rp 730 per saham.