KontanKontan

Harga Emas Naik, Bisnis Gadai Emas Catat Kinerja Positif

Kenaikan harga emasturut mengerek kinerja bisnis gadai emas di sejumlah perusahaan gadai.

Salah satunya PT Sentral Gadai Persada yang menyebut, pada Maret 2024 trend gadai emas semakin meningkat hingga 40% dibanding bulan sebelumnya.

Adapun nilai transaksi emas pada Februari 2024 sebesar Rp 425 juta, naik menjadi Rp 597,87 juta pada Maret 2024.

Baca Juga: Laba Bersih Pegadaian Melejit 33% di Kuartal I-2024

"Naiknya harga emas global membuat masyarakat kota Medan lebih memilih menggadaikan daripada dijual. Apalagi jasa (suku bunga) untuk Logam Mulia (emas) tergolong rendah, dimana kami PT Sentral Gadai Persada menetapkan jasa sebesar 1,5% untuk 1-15 hari atau satu bulan sebesar 3%," kata Direktur Sentral Gadai Persada Heri Sembiring kepada Kontan.co.id, Rabu (1/5).

Mengenai prospek hingga akhir tahun, Heri mengatakan pihaknya menargetkan bisnis gadai di perusahaan tersebut bertumbuh 35% dari transaksi tahun sebelumnya.

Kemudian PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatra Utara (Sumut) juga menyebut tingginya harga emas memengaruhi transaksi gadai emas di perusahaan.

"Tren gadai emas disaat harga emas naik mengalami kenaikan transaksi dengan nilai penyaluran kredit sebesar Rp 3,5 miliar pada April 2024 bandingkan dengan bulan Maret 2024 hanya Rp 3,1 miliar," kata Heri kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: HRTA Memacu Pertumbuhan Kinerja

Mengenai prospek ke depan, Budi menyebut kenaikan harga emas hingga akhir tahun diprediksi akan meningkat sebesar 21,5%.

Untuk memenuhi target tersebut, Heru bilang perusahaan akan memaksimalkan transaksi gadai emas dan memperluas cakupan wilayah usaha.

Selain itu PT Pegadaian (Persero) mengatakan turut merasakan kinerja positif atas kenaikan harga emas.

Sekretaris Perusahaan Pegadaian Zulfan Adam menjelaskan bahwa produk bisnis emas memiliki komposisi sebesar 2,56% dari total Outstanding Loan dengan realisasi mencapai Rp1,9 Triliun pada Maret 2024.

"Kenaikan harga emas ini berperan dalam pertumbuhan Outstanding Loan PT Pegadaian," kata Zulfan kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: BSI Targetkan Pertumbuhan Bisnis Emas Sebesar 30% pada Tahun 2024

Untuk diketahui Outstanding Loan (OSL) Gross juga tumbuh sebesar 17,0% yoy dari Rp. 61,2 triliun menjadi Rp. 71,6 triliun.

Lebih lanjut Zulfan berharap supaya kinerja positif ini berlanjut ke depannya. Ia pun optimistis bisnis hingga akhir tahun 2024 pembiayaan untuk produk emas mencapai Rp 2 triliun.