KontanKontan

Penjualan Emas dan Tembaga Meroket, Laba Amman Mineral (AMMN) Melesat 1.044%

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencapai lonjakan kinerja yang cukup signifikan dalam periode sembilan bulan 2024. Laba bersih AMMN meroket setinggi 1.044,26% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 717,11 juta hingga September 2024.

Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu AMMN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 62,67 juta. Lonjakan bottom line ini sejalan dengan lompatan top line dari penjualan emas dan tembaga.

Penjualan bersih AMMN melejit 116,52% (yoy) dari US$ 1,15 miliar menjadi US$ 2,49 miliar sampai dengan kuartal III-2024. Jumlah itu terdiri dari penjualan tembaga sebesar US$ 1,14 miliar dan penjualan emas senilai US$ 1,35 miliar, masing-masing mencerminkan pertumbuhan 63,79% dan 198,18% (yoy).

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan AMMN meningkat 84,20% (yoy) ke level US$ 1,19 miliar. Hasil ini membuat AMMN mengantongi laba kotor sebesar US$ 1,29 miliar per September 2024 atau tumbuh 158,94% (yoy).

AMMN menanggung beban operasional sejumlah US$ 102,34 juta atau naik 13,20% (yoy). Setelah dijumlah, laba operasional AMMN lantas melonjak 190,98% (yoy) menjadi sebesar US$ 1,19 miliar.

Sepanjang sembilan bulan 2024, AMMN pun membukukan laba periode berjalan sebesar US$ 719,67 juta. Terbang 958,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang kala itu baru mencapai US$ 68,02 juta.

Direktur Utama Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie mengungkapkan AMMN mencatat tonggak sejarah baru dengan mencapai rekor produktivitas pertambangan dan produksi tertinggi untuk periode sembilan bulan pertama 2024. Produksi konsentrat meningkat signifikan sebesar 85% dibandingkan tahun lalu, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing naik 68% dan 173%.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh produksi bijih berkadar tinggi dari pertambangan Fase 7. Alexander bilang, sejak mengambil alih operasi Batu Hijau pada November 2016, Amman Mineral secara konsisten mencapai berbagai rekor produktivitas dan produksi.

"Seiring kemajuan proyek-proyek ekspansi, kami berkomitmen pada pendekatan yang hati-hati dan berfokus pada keselamatan untuk memastikan kelangsungan operasional dan keandalan jangka panjang dari semua fasilitas," ujar Alexander dalam keterbukaan informasi, Kamis (28/11).

Alexander melanjutkan, komisioning smelter masih berlangsung dan AMMN merencanakan produksi katoda tembaga pertama pada kuartal pertama tahun 2025. "Sehubungan dengan perkembangan ini, kami telah memperbarui panduan produksi tahun 2024 berdasarkan perubahan konfigurasi rencana tambang," imbuh Alexander.

Rencana tersebut telah mempertimbangkan jadwal produksi smelter, transisi dari Fase 7 ke Fase 8, serta ekspansi pabrik konsentrator. "Kini beroperasi sebagai produsen tembaga yang terintegrasi penuh, AMMN telah membangun landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan," kata Alexander.

Direktur Keuangan Amman Mineral Arief Sidarto menambahkan, performa keuangan AMMN pada periode sembilan bulan 2024 mencatatkan angka tertinggi sejak Amman Mineral mengambil alih operasi Batu Hijau.

Lonjakan tersebut utamanya didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas, masing-masing tumbuh 55% dan 146%.

AMMN

"Kenaikan harga emas dan tembaga masing-masing sebesar 21% dan 6% juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan kami," ungkap Arief.

Sementara itu, EBITDA Amman Mineral meningkat sekitar 147% menjadi US$ 1,47 miliar, dengan margin EBITDA sebesar 59%. Pada periode sembilan bulan 2024, laba bersih AMMN mencapai US$ 720 juta, termasuk IUPK PNBP (Penerimaan negara bukan pajak izin usaha pertambangan khusus).

Jumlah tersebut melonjak 958% secara tahunan dari posisi US$ 68 juta pada periode yang sama tahun lalu. Dalam periode sembilan bulan 2024, margin laba bersih AMMN tercatat sebesar 29%.


Berita lainnya dari Kontan

Berita lainnya