KontanKontan

Ikuti Koreksi Harga Bitcoin, Nilai Transaksi Kripto Turun pada April 2024

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai transaksi kripto di Indonesia mengalami penurunan di bulan April 2024. Lesunya transaksi mengikuti performa pasar kripto global khususnya Bitcoin (BTC) tengah dalam tekanan.

Chief Executive Officer Tokocrypto, Yudhono Rawis, mengatakan bahwa pergerakan transaksi aset kripto di Indonesia pada bulan April belum optimal. Hal itu karena pasar kripto global juga mengalami penurunan.

Sebagai perbandingan, nilai transaksi kripto di Indonesia pada bulan Maret 2024 mencapai Rp 103,58 triliun. Sementara pada bulan April transaksi hanya sebesar Rp 52,26 triliun yang turun sekitar 49,55%.

Yudho menyebutkan, salah satu alasan penurunan kinerja pasar kripto pada bulan April adalah penurunan harga Bitcoin. Seperti diketahui, pasar kripto sangat bergejolak pada April 2024 dengan harga Bitcoin turun ke level US$ 60.000.

Baca Juga: Harga Bitcoin Merosot Lagi hingga 2,28%, Simak Prospek ke Depannya

"Penurunan Bitcoin ini juga mempengaruhi banyak altcoin, yang mengakibatkan kerugian nilai yang signifikan secara keseluruhan," kata Yudho kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).

Tekanan inflasi AS yang sedang meninggi pada bulan April, serta ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel, turut menambah lapisan ketidakpastian. Faktor-faktor itu telah memengaruhi lanskap keuangan yang lebih luas dan berdampak pada keputusan investasi dan stabilitas pasar.

Walaupun demikian, lanjut Yudho, Bitcoin menunjukkan ketahanannya dengan terus mendapatkan kembali nilainya dari waktu ke waktu. Pemulihan ini menggarisbawahi volatilitas yang melekat pada sektor aset digital yang menunjukkan betapa cepatnya kondisi pasar dapat berubah dan stabil.

Terlepas dari penurunan nilai transaksi kripto, jumlah investor kripto di Indonesia terus meningkat. Per April 2024, investor kripto di Indonesia tercatat sekitar 20,16 juta investor yang bertambah 2,08% sekitar 410.000 dari 19,75 juta pada Maret 2024.

Yudho menilai, salah satu alasan meningkatnya adopsi kripto di Indonesia adalah pemulihan harga Bitcoin yang sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa. BTC melonjak ke rekor tertinggi hampir US$ 74.000.

"Selain itu, minat institusional terhadap ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat terus menguat, sehingga mendorong harga BTC dan meningkatkan minat masyarakat untuk masuk ke pasar dan berinvestasi di kripto," ujar Yudho.

Menurut Yudho, banyak investor kripto di Indonesia pada awal tahun masih memiliki optimisme tinggi bahwa kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun ini akan terealisasi, meskipun inflasi masih tinggi.

Namun, pilihan investasi utama aset kripto masyarakat Indonesia justru bukan Bitcoin. Investor lebih memilih untuk berinvestasi di berbagai narasi altcoin, mulai dari memecoin, AI, RWA, dan lainnya yang meraih keuntungan tinggi.

Baca Juga: ETF Ethereum Spot Hibur Pasar Kripto di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga

Dalam 100 token teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, semua memecoin telah memperoleh keuntungan yang luar biasa.

Meskipun token terkait memecoin terutama diperdagangkan untuk hiburan dan belum memiliki kasus penggunaan yang jelas, masih dianggap sebagai investasi dengan risiko sangat tinggi.

"Kenaikan nilai transaksi kripto di Indonesia didorong oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga Bitcoin, tingkat FOMO investor yang melonjak, dan meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto," imbuh Yudho.


Berita lainnya dari Kontan

Berita lainnya