KontanKontan

Rupiah Diperkirakan Berkonsolidasi Dengan Kecenderungan Melemah Pada Jumat (29/11)

Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Kamis (28/11). Rupiah spot menguat 0,40% ke Rp 15.872 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,41% ke Rp 15.864 per dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan bahwa penguatan rupiah disokong oleh indeks dolar (DXY) yang melemah, sehingga memberikan dukungan bagi rupiah. Pelemahan dolar AS dipengaruhi oleh ekspektasi potensi penurunan suku bunga the Fed pada Desember.

"Lalu, aksi ambil untung menyebabkan pelemahan sementara dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11).

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menambahkan bahwa penguatan rupiah didorong sentimen positif dari Pilkada yang berjalan damai. "Pilkada yang mayoritas diperkirakan akan dimenangkan oleh Kim Plus juga diharapkan akan membuat koordinasi daerah dan pusat yang lebih baik dan lancar," sebutnya.

Untuk besok, Lukman menilai pergerakan rupiah akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Sebab, tidak ada rilis data ekonomi penting lagi baik dari dalam maupun luar hingga akhir pekan seiring libur Thanksgiving di AS.

Sutopo mengatakan fokus pasar tertuju pada rilis data ekonomi dalam negeri, seperti inflasi. Sementara dari global perhatian pasar tertuju pada perkembangan geopolitik.

Sutopo memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp Rp 15.800 per dolar AS-Rp 15.900 per dolar AS. Adapun Lukman memproyeksikan di kisaran Rp 15.825 per dolar AS-Rp 15.925 per dolar AS.


Berita lainnya dari Kontan

Berita lainnya