BeincryptoBeincrypto

Jalin Kemitraan dengan Peersyst, Ripple Mantap Bikin XRP Kompatibel dengan Ethereum

Baru-baru ini, Peersyst dan Ripple telah meluncurkan sidechain yang kompatibel dengan XRP Ledger Ethereum Virtual Machine (EVM) di XRPL Devnet.

Dengan chain baru ini, para developer Solidity akan dapat membangun proyek di XRPL dan memanfaatkan biaya transaksi yang rendah, kecepatan yang tinggi, dan beragam manfaat lingkungan yang XRPL tawarkan.

Developer Bisa Uji Coba Transfer XRP

Selain itu, Peersyst juga meluncurkan bridge cross-chain yang menghubungkan antara Devnet XRPL dan sidechain EVM. Kedua modul ini akan bersama-sama membantu menguji transfer Devnet XRP antara sidechain dan XRP Ledger utama. Selain itu, modul ini juga akan memungkinkan developer Solidity untuk menawarkan aplikasi terdesentralisasi (dApp) mereka kepada pengguna Devnet XRPL.

Devnet biasanya merupakan salinan dari blockchain utama, atau mainnet. Devnet menjadi tempat developer dapat menguji aplikasi mereka dengan risiko minimal. Hal ini umumnya menggunakan versi aset kripto mainnet dengan nilai yang kecil atau bahkan tanpa ada nilainya sama sekali. Di samping itu, daya komputasi yang dibutuhkan lebih rendah untuk memvalidasi transaksi.

Developer yang ingin bereksperimen dengan sidechain baru dapat menghubungkan XUMM ke XRPL Devnet. Sebagai informasi, XUMM adalah crypto wallet self-custodial yang dikembangkan untuk ekosistem XRP. Kemudian, mereka dapat menghubungkan MetaMask wallet milik mereka ke sidechain EVM. Setelah itu, developer dapat menguji pertukaran XRP dari devnet dengan sidechain.

  • Baca juga: Mengurai Potensi Tokenisasi dari Semua Jenis Aset bersama Rahul Advani, Policy Director Ripple APAC

Risiko dan Benefit dari EVM-sidechain XRP

Sidechain dan bridge adalah dua fase pertama dari proyek yang memiliki tiga fase yang akan berakhir dengan sidechain serta bridge EVM yang permissionless di mainnet XRPL. CTO Ripple Labs, David Schwartz, adalah orang yang memperkenalkan ide untuk meluncurkan sidechain tersebut.

Sebagai informasi, sidechain adalah blockchain independen yang memiliki mekanisme konsensus dan parameter block sendiri. Sedangkan, sidechain yang kompatibel dengan EVM akan memungkinkan developer untuk menerapkan smart contract Solidity seolah-olah sidechain tersebut adalah mainnet. Tradeoff yang developer hadapi adalah bahwa sidechain bertanggung jawab atas keamanan mereka sendiri. Jika sistem keamanannya berhasil tertembus, maka hal tersebut serta-merta akan membahayakan pengguna aplikasi mereka juga.

Solusi penskalaan layer 2, seperti Arbitrum, sangat berbeda dari sidechain. Pasalnya, sidechain tidak akan mengirim data transaksi kembali ke mainnet Ethereum.

Ethereum Virtual Machine bertanggung jawab untuk menangani pengoperasian dan eksekusi smart contract. Sebagai informasi, smart contract adalah program komputer yang tidak dapat diubah (immutable), dan umumnya tertulis dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti Solidity. Smart contract digunakan di jaringan Ethereum melalui transaksi “contract creation.” Agar dapat beroperasi di platform EVM, pertama-tama smart contract harus melalui proses “kompilasi,” yaitu sebuah proses yang akan mengonversi bahasa pemrograman tingkat tinggi menjadi bahasa yang lebih sederhana yang dapat terbaca EVM. Sementara itu, eksekusi smart contract sendiri baru bisa terjadi jika ada permintaan dari sebuah transaksi.

  • Baca juga: Hampir 4.000 Orang Seniman Tergabung dalam Program Pendanaan NFT Ripple

Peersyst dan XRPL Punya Sejarah yang Menarik

Peersyst adalah sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam membantu perusahaan lain mengintegrasikan teknologi blockchain. Belum lama ini, mereka bermitra dengan Ripple Labs untuk membantu melakukan tokenisasi akta tanah Kolombia. Namun, proyek ini harus tertunda untuk sementara waktu karena adanya pemilihan rezim politik baru yang sedang berlangsung. Sebelum pemerintahan berganti, Peersyst akan menambahkan akta kepemilikan sebidang tanah beserta dokumen terkait lainnya. Langkah itu mereka lakukan untuk membuat sertifikat publik yang nantinya akan tersimpan di XRP Ledger. Selain itu, tautan ke proyek mereka juga akan disertakan dalam sertifikat publik jika telah diterbitkan.

Perusahaan yang berbasis di Barcelona ini juga telah mengembangkan XRP Stamp untuk membuat notaris file komputer apa pun dengan menggunakan sidik jari digitalnya yang tersimpan di XRP Ledger. File disimpan dalam Interplanetary File System dan akan mendapat manfaat dari sifat immutability blockchain XRPL.

Di sisi lain, sejak bulan Desember 2020, Ripple Labs telah terlibat dalam perselisihan hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS. Dalam gugatan yang masih berlangsung, pihak SEC sedang menyelidiki apakah perusahaan dan kedua eksekutifnya itu mendapat keuntungan dari penjualan XRP, yang menurut SEC adalah sekuritas yang tidak terdaftar.

Bagaimana pendapat Anda tentang niatan Ripple mengintegrasikan XRP dengan Ethereum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!