Rupiah Tidak akan Menguat Dalam waktu dekatRupiah Tidak akan Menguat Dalam waktu dekat di sini kita bisa liat pola yang sangat bullish di USD/IDR dan jika Rupiah Terus melemah Terhadap dollar maka akan ada dampak seperti Harga produk naik,Harga barang elektronik naik, Imbas melemahnya nilai tukar Rupiah mulai dirasakan di berbagai sektor ekonomi tak terkecuali para pelaku usaha kecil dan menengah jadi apa yang akan di lakukan pemerintah supaya Rupiah kembali Menguat saya rasa jika Rupiah bisa menyentuh harga 13800 atau 13500 itu bisa menjadi tanda bahwa Ekonomi indonesia kembali Menguat Tapi jika gagal Kemungkinan Mid Term atau beberapa bulan kedepan Rupiah bisa kembali lagi ke 15k Dan bagi kalian yang ingin Beli DOllar Bisa dilakukan Sekarang Dengan Target jual
14.200
14.500
14.790
Dan Stop Loss 13.800
Semoga Rupiah tidak kembali ke harga 14.500 atau 15.000
USDIDR
PIC Analysis : USDIDR : Rupiah berpotensi menguat menuju 13000Selamat Siang Trader
Dalam chart Bulanan, Rupiah berpotensi menguat terhadap Buck, dengan target realistis 13000.
dalam beberapa bulan kedepan. Marubozu Candle yg tercetak pada Nov 2018 dan Januari 2019
sdh menjelaskan bahwa penguatan Rupiah akan terjadi sepanjang 2019 ini.
USDIDR - Perbandingan pergerakan USDIDR - DXYVideo ini mencoba untuk menggambarkan perbandingan pergerakan harga yang terjadi antara nilai tukar USDIDR terhadap pergerakan dari US Dollar Index.
Perbandingan pergerakan harga ini dapat menjadi acuan bagi kita untuk dapat memprediksi kondisi ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia melalui analisis teknikal.
USDIDR - Rupiah melemah? Benarkah?Rupiah menembus 14.000 per dollar saat ini. Kenaikan ini sebagian besar berdampak dari kenaikan dollar dan melemahnya rupiah. Melemahnya rupiah? Benarkah?
Saya akan mencoba membandingkan grafik pergerakan USD/Rupiah (candlestick) dengan Dollar Index (Barchart hitam) untuk dapat melihat yang terjadi secara lebih terperinci.
Saat kedua grafik tersebut di overlay maka dapat kita lihat terjadinya fase penguatan pada rupiah pada tahun 2016 hingga tahun 2017 dimana saat dollar indeks mengalami penurunan, grafik USDIDR menurun lebih cepat dan bahkan saat dollar indeks mengalami penguatan USDIDR malah bergerak sebaliknya pada akhir tahun 2016.
Pergerakan yang normal adalah ketika grafik USDIDR bergerak searah dengan dollar indeks dimana adanya deviasi (baik itu penurunan/kenaikan yang lebih tajam ataupun perbedaan dari pergerakan) dapat mencirikan adanya penguatan ataupun perlemahan dari Rupiah.
Apabila kita lihat pada fase 2017 maka deviasi tersebut sangatlah kentara. Rupiah menguat di tahun 2016 seolah-olah tidak memiliki imbas apapun terhadap perekonomian di tahun 2017 yang dicirikan dengan deviasi yang signifikan antara dollar indeks dengan USDIDR..
Fase 2017 adalah fase perlemahan yang sangat signifikan pada dollar AS namun kita dapat melihat bahwa grafik USDIDR samasekali tidak mengalami perubahan yang signifikan yang menunjukkan bahwa Rupiah melemah secara drastis.
Tentunya saat korelasi tersebut menjadi konvergen kembali maka kita dapat melihat pergerakan yang relatif searah dimana saat dollar indeks mengalami kenaikan, grafik USDIDR pun akan mengalami pergerakan yang sama.
Oleh sebab itu, perlu dipertanyakan apakah nilai tukar Dollar terhadap Rupiah yang menembus angka 14.000 saat ini dapat dikatakan sebagai efek dari melemahnya rupiah.
Tentu, sebagai pasangan, maka terdapat hukum cause dan effect dimana salah satunya akan saling mempengaruhi, akan tetapi dominasi dari pertumbuhan kurs itu sendiri perlu kita perhatikan sebelum dapat menyimpulkan faktor yang mendasari pergerakan tersebut.
Apabila memang saat ini kenaikan nilai tukar disebabkan oleh melemahnya rupiah maka kita akan dapat melihat grafik USDIDR yang terus menanjak meskipun indeks dollar bergerak turun atau menyamping seperti yang tampak pada grafik di awal tahun 2018 dimana saat Dollar indeks mengalami bottom out grafik USDIDR menunjukkan pergerakan sebaliknya sehingga saat Dollar indeks mengalami recover tentunya grafik USDIDR akan turut mengalami kenaikan.
Maka itu sepertinya kurang tepat apabila dikatakan kenaikan nilai tukar Dollar terhadap Rupiah saat ini disebabkan oleh melemahnya Rupiah. Ya, Rupiah memang lemah, namun melemahnya rupiah terjadi pada periode Januari - Maret tahun 2018 yang berimbas pada tidak mampunya Rupiah menahan laju kenaikan nilai tukar saat Dollar Indeks mengalami recovery..
USDIDR - Rupiah diperkirakan dapat mencapai harga 14.000Saat ini Rupiah mengalami tekanan yang cukup signifikan. Menguatnya Dollar Amerika (DXY) berperan penting dalam pergerakan naik dari pasangan mata uang ini.
Keluarnya harga dari area konsolidasi mengisyaratkan terdapatnya kemungkinan akan menerusnya kenaikan harga untuk menguji area resisten tahun 2016. Apabila mengacu pada analisis teknikal maka besar kemungkinan bahwa harga akan bergerak turun untuk melakukan koreksi sebelum melanjutkan pergerakannya kearah atas dimana pergerakan koreksi tersebut hanyalah bersifat sementara.
Dengan adanya kemungkinan akan semakin menguatnya Dollar AS seiring dengan rencana dari FED untuk menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali lagi pada tahun 2018 ini akan menuntut Bank Indonesia untuk ikut menaikkan suku bunga BI apabila pemerintah ingin menjaga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS tetap stabil.
Cukup menarik untuk mengikuti perkembangan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) pada tahun 2018 ini karena peristiwa ini dapat merefleksikan kondisi perekonomian serta kesigapan dari pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi Global Trade War yang semakin memanas.