No More Fear : Tips Mengatasi Mental Block dalam TradingTrading bisa jadi salah satu aktivitas paling mendebarkan dan penuh tantangan. Di satu sisi, ada potensi profit besar yang menggiurkan. Tapi di sisi lain, seringkali ketakutan justru mengambil alih ketika momen entry datang. Mungkin kamu pernah mengalami situasi dimana analisismu sudah benar, sinyal entry jelas, tapi... tanganmu ragu untuk klik buy atau sell. Bahkan, lebih parah, kamu justru keluar dari posisi terlalu cepat karena panik. Kalau kamu pernah merasa seperti ini, tenang aja, kamu nggak sendirian. Banyak trader mengalami apa yang disebut sebagai mental block -perasaan cemas dan takut yang bikin rencana trading jadi berantakan.
Di sesi ini, saya tidak membuat analisis harian seperti biasanya namun akan membahas gimana caranya mengatasi mental block ini, supaya kita bisa trading dengan lebih tenang dan percaya diri. Yuk, kita mulai!
Ukuran Posisi: Jangan Jadi "All In" Trader
Pertama, salah satu alasan terbesar kenapa banyak trader takut open posisi adalah karena ukuran posisinya terlalu besar. Ini sering terjadi, apalagi kalau kamu merasa yakin banget dengan analisismu. Tapi ingat, semakin besar risikonya, semakin besar juga rasa takutnya.
Solusinya? Coba trading dengan ukuran posisi yang lebih kecil. Misalnya, risiko per trade kamu bisa turunkan jadi cuma 3% atau bahkan 1% dari total modal. Ini bakal ngasih kamu ruang bernapas kalau trade-nya nggak berjalan sesuai rencana.
---
Stop Loss Itu Temanmu
Nggak menetapkan stop loss itu kayak naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Kamu nggak tahu kapan kamu bakal jatuh dan seberapa parah. Jangan biarin market menentukan kapan kamu keluar.
Pastikan kamu selalu punya stop loss yang jelas sebelum entry posisi. Kalau harga kena stop loss, ya udah, biarkan. Itu bagian dari permainan. Pikirkan stop loss sebagai teman yang menjaga kamu dari kerugian yang lebih besar.
---
Fokus ke Proses, Bukan Hasil
Nah, ini nih yang sering bikin mental kita goyah. Banyak trader terlalu fokus sama hasil setiap trade, apakah profit atau rugi, sampai lupa bahwa yang terpenting sebenarnya adalah proses.
Bikin rencana trading yang jelas dan patuhi itu. Jangan terlalu terjebak dengan hasil jangka pendek. Ingat, ini maraton, bukan sprint. Kamu nggak harus menang di setiap trade, yang penting kamu tetap berpegang pada rencanamu dan mengelola risiko dengan baik.
Visualisasi: Bayangkan Worst-Case Scenario
Sebelum trading, ada baiknya kamu membayangkan skenario terburuk. Misalnya, kamu entry posisi, terus harga malah bergerak melawan arah analisismu. Gimana perasaanmu? Kalau bisa tetap tenang meskipun kamu bayangkan skenario buruk ini, berarti kamu udah lebih siap secara mental.
Latihan pernapasan juga bisa membantu. Saat merasa cemas, coba tarik napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan. Ini cara sederhana untuk mengendalikan pikiran dan menurunkan tekanan psikologis saat trading.
---
Jadikan Setiap Kerugian Sebagai Pelajaran
Oke, let's be real. Nggak ada yang suka rugi. Tapi, rugi itu bagian dari trading yang nggak bisa dihindari. Jadi, daripada terus-menerus takut rugi, lebih baik ubah mindset. Setiap kali rugi, tanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa gue pelajari dari sini?” Mungkin ada kesalahan teknis, atau mungkin kamu terlalu terbawa emosi.
Setelah evaluasi, catat pelajaran tersebut dan jangan ulangi lagi kesalahan yang sama. Anggap rugi sebagai guru yang ngasih kamu pengalaman berharga.
---
Trading Berlebihan? Ambil Waktu Istirahat
Kalau kamu merasa emosional atau terlalu sering trading, mungkin saatnya istirahat sebentar. Ambil waktu untuk menjauh dari pasar, recharge, dan kembalilah dengan pikiran yang lebih jernih. Trading berlebihan hanya akan membuatmu semakin stres dan meningkatkan kemungkinan buat mengambil keputusan buruk.
---
Buat Jurnal Trading: Catat Semuanya
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi ketakutan dan rasa cemas saat trading adalah dengan membuat jurnal. Catat setiap trade yang kamu lakukan—mulai dari analisis, alasan entry, bagaimana perasaanmu saat itu, dan hasilnya. Ini akan membantumu mengenali pola-pola emosi yang mungkin sering kamu alami.
Dengan jurnal, kamu bisa menganalisis bukan hanya hasil trading, tapi juga bagaimana emosi memengaruhi keputusanmu. Ini bisa jadi kunci untuk memahami dan mengatasi rasa takut yang selama ini menghalangimu.
---
Kesimpulan
Ketakutan saat trading itu wajar, terutama kalau kamu baru saja mengalami margin call atau kerugian besar. Tapi, dengan pengelolaan risiko yang tepat, disiplin, dan pendekatan yang lebih santai terhadap hasil, kamu bisa mengurangi rasa takut itu.
Ingat, trading itu bukan tentang selalu menang. Yang penting adalah bagaimana kamu mengelola risiko dan terus belajar dari setiap trade. Semakin kamu fokus pada proses dan bukan hasil, semakin besar peluangmu untuk sukses di jangka panjang. S o, take it easy, stay cool , dan jangan biarkan ketakutan mengendalikan tradingmu.
---
Semoga artikel ini bisa membantu kamu yang lagi berjuang mengatasi ketakutan dalam trading. Tetap semangat dan happy trading!
Manajemen Risiko
Pertemuan Saya Dengan Trader Sukses Dengan Pengalaman 10 TahunBaru-baru ini, saya berkesempatan bertemu dengan seorang trader berpengalaman yang telah lebih dari satu dekade berkecimpung di dunia trading. Dari pertemuan ini, saya belajar beberapa hal berharga yang ingin saya bagikan kepada komunitas Tradingview.
1. Terimalah Kebosanan 📉
Trading bukanlah tentang selalu berada dalam aksi. Terkadang, kebosanan adalah teman terbaik Anda. Sering kali, trading terbaik justru terjadi ketika kita bersabar dan menunggu setup dengan probabilitas tinggi. Jangan tergoda untuk selalu aktif melakukan transaksi.
2. Kesabaran adalah Kunci 🔑
Trader berpengalaman ini menekankan pentingnya kesabaran dalam trading. Menunggu momen yang tepat bisa berarti perbedaan antara profit dan loss. Ingat, bukan jumlah transaksi yang penting, tetapi kualitas dari setiap transaksi.
3. Fokus pada Rencana Trading 📝
Memiliki rencana trading yang jelas dan disiplin untuk mengikutinya adalah hal yang sangat penting. Rencana ini harus mencakup kapan masuk dan keluar dari posisi, serta manajemen risiko yang tepat.
4. Manajemen Risiko yang Baik 💼
Jangan pernah meremehkan pentingnya manajemen risiko. Pastikan Anda tidak mempertaruhkan lebih dari yang Anda mampu untuk kehilangan. Dengan manajemen risiko yang baik, Anda dapat melindungi modal Anda dan tetap dalam permainan untuk jangka panjang.
5. Terus Belajar dan Beradaptasi 📚
Dunia trading selalu berubah. Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi dengan kondisi pasar. Ikuti perkembangan terbaru dan selalu cari cara untuk meningkatkan strategi trading Anda.
Pertemuan ini memberikan saya wawasan berharga tentang pentingnya kesabaran, disiplin, dan manajemen risiko dalam trading. Semoga edukasi ini bermanfaat bagi komunitas kita dan membantu kita semua menjadi trader yang lebih baik.
Selamat trading dan semoga beruntung!
Cutloss dan perang MahabrataGugurnya Putra Arjuna, Abimanyu
Mahabharata adalah kisah peperangan kuno antara Pandawa dan Kurawa. Semuanya bermula dari sengketa hak pemerintahan atas negara Astina Pura yang berujung pada perang Bharatayudha yang berlangsung selama 18 hari.
Salah satu tokoh dalam peperangan ini adalah Abimanyu, yang merupakan anak dari Arjuna. Saat perang berlangsung, umurnya masih 16 tahun.
Diceritakan pada hari ke 13 peperangan, Kurawa menyusun formasi perang mereka dalam bentuk roda atau lingkaran. Formasi ini tersusun dari ribuan prajurit yang membentuk lingkaran besar berlapis-lapis yang membuatnya rumit dan susah untuk ditembus.
Formasi ini disebut Cakrabyuha,formasi yang diciptakan oleh Bagawan Drona, Panglima pasukan Kurawa.
Dalam perang tersebut, formasi ini memakan banyak korban dari pihak Pandawa. Khawatir akan kejatuhan korban yang lebih banyak lagi, Abimanyu mengajukan diri untuk masuk ke dalam formasi tersebut untuk membunuh panglima Kurawa karena dia memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara masuk ke formasi ke lingkaran tersebut. Namun walaupun dia tahu cara memasuki formasi tersebut dia tidak tahu bagaimana cara keluar.
Setelah Abimanyu masuk anggota keluarga Pandawa yang lain dan beberapa pasukan sekutu mereka memutuskan untuk ikut masuk juga ke dalam formasi tersebut untuk membantu Abimanyu keluar dari formasi tersebut, Namun dalam perjalanan masuk kedalam, para pandawa tidak dapat mengikuti langkah Abimanyu karena dihadang oleh Jayadrata.
Singkat cerita, Abimanyu terjebak sendiri di dalam formasi tersebut. Dia tidak tahu cara keluar dan memutuskan untuk bertempur dengan beberapa perwira dari pihak Kurawa secara bergantian. Dia berhasil membunuh Laksamana, putra Duryodhana. Mengetahui kematian putra kesayangannya, Duryodhana murka dan memerintahkan perwira-perwira terbaiknya untuk secara bersamaan menyerang Abimanyu.Pertempuran berlangsung sengit dimana kuda dan kusir Abimanyu pada akhirnya terbunuh.
Dalam keadaan terdesak, Abimanyu hanya mengandalkan roda kereta kudanya sebagai perisai dari gempuran Panglima Kurawa.
Tidak kuat menghadapi gempuran, Abimanyu akhirnya kalah dan gugur, terbunuh oleh Gada salah satu perwira Kurawa. Dia gugur sebagai pahlawan perang di usia yang sangat muda, meninggalkan istrinya yang sedang mengandung anak mereka, Parikesit. Keturunan terakhir dari Arjuna.
Cerita diatas bisa menjadi prinsip dalam trading dimana sebelum anda merencanakan masuk ke dalam sebuah anda terlebih dahulu harus cara keluar nanti jika keadaan ternyata tidak sesuai ekspektasi dan agar tidak terjebak dalam kerugian yang lebih besar jika ternyata saham tersebut harganya melanjutkan tren penurunan.
Sebagaimana mencari jalan keluar adalah bagian dari strategi peperangan maka menyiapkan skenario cut loss juga merupakan bagian dari sebuah trading plan yaitu risk management. Kerugian adalah bagian dari trading dan penting bagi kita untuk mengetahui cara rugi yang benar (rugi sedikit) sebagai salah satu cara untuk melindungi modal. Sebagaimana kutipan oleh seorang ahli perang China, Sun Tzu:
“Attack is the secret of defense; defense is the planning of an attack.”
“penyerangan adalah rahasia dari sebuah pertahanan, pertahanan adalah perencanaan dari sebuah penyerangan”
Semoga membantu. Mohon maaf jika ada salah kata dan penyampaian
Sumber:
www.timesnownews.com
Trade what you see not what you thinkHalo traders, happy weekend ya
hari ini traderbakaru akan memberi beberapa edukasi untuk mengisi waktu di weekend ini.
topik yang diangkat adalah mengenai objektivitas dalam trading.
Jadi selamat membaca.
Objektivitas dalam trading pada pasar saham harus selalu diutamakan
terutama ketika kita akan memasang posisi pembelian maupun penjualan
"Trade what You See not what you think" begitu kutipan beberapa professional trader dalam memberi wejangannya
dalam perdagangan pasar saham posisi ritel adalah posisi terbawah dalam rantai makanan
oleh karena itu, "trade what you see" ini harus kita pegang dalam melakukan posisi atau membuat trading plan harus melihat berdasarkan obyektifitas dan fakta yang ada pada chart.
Sebaliknya trade what you think berarti melakukan perdagangan dengan apa yang anda pikirkan secara subjektif bukan objektif. Melakukan transaksi yang notabene di dorong oleh emosi, euforia ataupun angan-angan.
Contohnya pada saham KAEF kemarin.
dengan adanya euforia vaksin datang, saham ini melejit dengan sangat drastis digoreng habis-habisan walaupun secara fundamental ya gak terlalu bagus amat, tapi nanti lah itu kita bahas secara teknikal karena sedang trading.
jika anda melakukan trading dengan memegang "trade what you see" maka seharusnya based on technical, pada tanggal 12 Januari anda sudah melakukan penjualan saham ini karena sudah menyentuh angka fibonacci 4,236 dan pada perdagangan hari tersebut sudah kepentok, angka ini fibo ini sudah sangat tinggi sekali technically.
Namun jika anda salah berprinsip dengan "trade what you think" mengarahkan pikiran anda dalam sebuah subyektifitas maka anda akan terjebak dalam jurang yang sangat dalam dan membawa portofolio anda kedalam bencana. Dengan berpikir "oh besok loh tanggal 13 Presiden dan jajaran menterinya vaksin, pasti ARA ini, pasti meroket ini KAEF".
Kemudian apa yang terjadi? Faktanya saham KAEF malah ARB pada hari dimana Presiden kita Bapak Joko Widodo dan stafnya divaksin.
Dan bagaimana kelanjutan saham KAEF. Terjun menuju jurang paling dalam. 2 minggu lebih diguyur habis-habisan.
Bagaimana nasib yang beli tanggal 12 dengan mengedepankan subyektifitas? ya bisa di bayangkan sendiri lah ya minusnya berapa persen
mau average down, average juga masih tinggi, apalagi jika tanpa money management, sampai all in full margin maupun pakai dana panas hutang sana hutang sini, jual macem-macem buat ikutan hype sesaat.
Yang kasian uang buat sekolah, buat berobat malah tergerus padahal niatnya untuk meningkatkan nilainya.
Ini jadi pelajaran untuk kita semua, bahwa selalu mengedepankan obyektifitas dalam trading, dan selalu gunakan uang dingin.
Saham tidak selamanya akan naik, dan tidak selamanya akan turun.
Ada kutipan dari teman sesama trader, bahwa
"Sebuah saham yang mengalami kenaikan secara drastis suatu saat akan mengalami penurunan yang drastis. Begitu juga penurunan yang drastis pasti akan mengalami kenaikan yang drastis suatu saat. Saham yang tidak bergerak suatu saat pasti akan bergerak."
Remember, pasar saham ini bukan tempat untuk hanya mencari kekayaan dalam waktu singkat. Pasar saham dapat menggerus uang anda dalam waktu yang singkat pula.
Happy weekend, semoga bisa menjadi edukasi untuk teman-teman semua
Remember to trade what you see not what you think
#bakarumology
Manipulasi dan keraguan TraderSkenario :
1. Support beberapa kali diuji dan akhirnya (terlihat) breakdown. Mungkin sejumlah trader akan melakukan sell on break support.
Dan meletakkan SL sedikit diatas candle yang melakukan break support tsb. Namun harga membuat pinbar/hammer, kembali naik dan menyentuh SL.
2. Setelah SL tersentuh harga akhirnya melakukan break trendline dan close diatasnya.
Trader akan berpikir ini adalah false break dengan konfirmasi breakout trendline dan menjadi saat untuk melakukan buy dengan SL dibawah low sebelumnya. Namun harga kembali turun dan menyentuh SL untuk kedua kalinya.
3. Setelah SL tersentuh, harga kembali membuat pinbar yang menjadi salah satu indikasi tekanan buyer.
Trader mungkin akan berpikir untuk tidak tertipu sekali lagi dan beranggapan support benar-benar jebol dan memutuskan untuk sell di area SBR dengan SL diatas swing sebelumnya. Namun lagi-lagi harga tidak bersahabat dan menyentuh SL untuk kesekian kalinya.
4. Harga akhirnya membuat impulse keatas dan membentuk bullish pennant yang menjadi pattern continuation.
Dengan pattern ini harusnya trader mengambil posisi buy. Namun karena ragu dan tidak ingin menjadi korban SL untuk kesekian kalinya, trader memutuskan untuk tidak membuka posisi. Dan hasilnya harga benar-benar naik tanpa bisa ikut memperoleh profit.
Setelah terkena SL beberapa kali memang mengganggu emosi kita sebagai trader, namun jika setiap resiko SL sudah kita perhitungkan diawal dan sesuai dengan risk tolerance harusnya tidak terlalu menjadi masalah.
NIKMATI SAJA PROSES INI