USDIDR - Rupiah mencapai titik tertinggi tahun 2015 -->15.000???Luar biasa.. Rupiah sampai pada titik tertinggi 2015 lalu dan sempat melampauinya. Saat ini harga masih tertahan dibawah high 2015 tersebut namun tingginya buying pressure akan dolar mungkin dapat membuat pasangan mata uang ini kembali menanjak.
Adanya NFP pada hari Jumat, 7 Sept 2018 dan Fed Rate Decision pada hari Rabu, 26 Sept 2018 akan menjadi penguji terhadap kekuatan dari Rupiah dimana kedua event tersebut sangat berpotensi untuk memperkuat US Dollar.
Apabila High ini tertembus, maka bukan mustahil Rupiah dapat menembus angka 15.000.
Nilaitukarrupiah
USDIDR - Rupiah melemah? Benarkah?Rupiah menembus 14.000 per dollar saat ini. Kenaikan ini sebagian besar berdampak dari kenaikan dollar dan melemahnya rupiah. Melemahnya rupiah? Benarkah?
Saya akan mencoba membandingkan grafik pergerakan USD/Rupiah (candlestick) dengan Dollar Index (Barchart hitam) untuk dapat melihat yang terjadi secara lebih terperinci.
Saat kedua grafik tersebut di overlay maka dapat kita lihat terjadinya fase penguatan pada rupiah pada tahun 2016 hingga tahun 2017 dimana saat dollar indeks mengalami penurunan, grafik USDIDR menurun lebih cepat dan bahkan saat dollar indeks mengalami penguatan USDIDR malah bergerak sebaliknya pada akhir tahun 2016.
Pergerakan yang normal adalah ketika grafik USDIDR bergerak searah dengan dollar indeks dimana adanya deviasi (baik itu penurunan/kenaikan yang lebih tajam ataupun perbedaan dari pergerakan) dapat mencirikan adanya penguatan ataupun perlemahan dari Rupiah.
Apabila kita lihat pada fase 2017 maka deviasi tersebut sangatlah kentara. Rupiah menguat di tahun 2016 seolah-olah tidak memiliki imbas apapun terhadap perekonomian di tahun 2017 yang dicirikan dengan deviasi yang signifikan antara dollar indeks dengan USDIDR..
Fase 2017 adalah fase perlemahan yang sangat signifikan pada dollar AS namun kita dapat melihat bahwa grafik USDIDR samasekali tidak mengalami perubahan yang signifikan yang menunjukkan bahwa Rupiah melemah secara drastis.
Tentunya saat korelasi tersebut menjadi konvergen kembali maka kita dapat melihat pergerakan yang relatif searah dimana saat dollar indeks mengalami kenaikan, grafik USDIDR pun akan mengalami pergerakan yang sama.
Oleh sebab itu, perlu dipertanyakan apakah nilai tukar Dollar terhadap Rupiah yang menembus angka 14.000 saat ini dapat dikatakan sebagai efek dari melemahnya rupiah.
Tentu, sebagai pasangan, maka terdapat hukum cause dan effect dimana salah satunya akan saling mempengaruhi, akan tetapi dominasi dari pertumbuhan kurs itu sendiri perlu kita perhatikan sebelum dapat menyimpulkan faktor yang mendasari pergerakan tersebut.
Apabila memang saat ini kenaikan nilai tukar disebabkan oleh melemahnya rupiah maka kita akan dapat melihat grafik USDIDR yang terus menanjak meskipun indeks dollar bergerak turun atau menyamping seperti yang tampak pada grafik di awal tahun 2018 dimana saat Dollar indeks mengalami bottom out grafik USDIDR menunjukkan pergerakan sebaliknya sehingga saat Dollar indeks mengalami recover tentunya grafik USDIDR akan turut mengalami kenaikan.
Maka itu sepertinya kurang tepat apabila dikatakan kenaikan nilai tukar Dollar terhadap Rupiah saat ini disebabkan oleh melemahnya Rupiah. Ya, Rupiah memang lemah, namun melemahnya rupiah terjadi pada periode Januari - Maret tahun 2018 yang berimbas pada tidak mampunya Rupiah menahan laju kenaikan nilai tukar saat Dollar Indeks mengalami recovery..