Neiro USDT Three Drive + Falling Wedge ??1. Identifikasi Pola Three Drive
Pola ini ditandai dengan tiga gelombang penurunan berturut-turut, yang masing-masing memiliki ekstensi Fibonacci tertentu.
Drive 1 → Koreksi.
Drive 2 → Retracement & lanjut ke ekstensi 1.618.
Drive 3 → Koreksi terakhir menuju ekstensi 1.618, membentuk zona pembalikan harga (reversal area).
2. Konfirmasi Reversal dari Three Drive
Support kuat di area hijau yang menandai titik akhir drive ke-3.
Harga mendekati batas bawah channel downtrend, yang sering menjadi titik pembalikan harga.
RSI mendekati level oversold di bawah 30, menunjukkan kemungkinan besar rebound harga.
Potensi pembalikan ditandai dengan kemungkinan pantulan harga dari zona hijau menuju area resistance yang telah ditandai.
3. Level-Level Potensi Pergerakan Harga
📌 Skenario Bullish (Reversal Naik dari Three Drive)
Entry: Setelah konfirmasi pantulan dari zona hijau.
Target 1: 0.0002054
Target 2: 0.0002304
Target 3: 0.0002469
Stop Loss: Di bawah support terakhir pada drive ke-3.
📌 Skenario Bearish (Breakdown dari Pola Three Drive Gagal)
Jika harga gagal bertahan di area hijau, maka tren turun bisa berlanjut.
Support selanjutnya berada di bawah batas channel downtrend.
Di tambah Lagi dari mayor trend nya neiro sudah berada di lvl 0.618 dimana biasanya menjadi area pembalikan arah.
GUDLAK
Neiro
NEIROUSDT 18-03-2025Identifikasi Pola ABCD:
Titik A: Merupakan titik awal pergerakan, yang tampaknya berada di puncak awal pada grafik sebelum tren turun dimulai. Ini menandai awal dari leg pertama pola.
Titik B: Titik ini menunjukkan retracement atau koreksi setelah penurunan dari A. Jarak dari A ke B ditandai dengan rasio Fibonacci 0.618, yang merupakan level retracement standar dalam pola ABCD, mengindikasikan penurunan sebesar 61.8% dari pergerakan awal.
Titik C: Titik ini menandai pembalikan sementara setelah retracement dari B. Pergerakan dari B ke C biasanya merupakan bagian dari struktur pola di mana BC sering kali merupakan 61.8% atau 78.6% dari AB. Dalam grafik ini, posisi C tampaknya berada pada level yang lebih rendah, konsisten dengan pola bearish atau koreksi sebelum leg terakhir.
Titik D: Titik D adalah proyeksi akhir pola, di mana harga diperkirakan mencapai level yang setara dengan panjang AB atau ekstensi Fibonacci (misalnya 127.2% atau 161.8% dari BC). Dalam grafik ini, titik D tampaknya berada di zona "buy area" yang ditandai, menunjukkan potensi pembalikan bullish setelah menyelesaikan pola.
Rasio dan Proyeksi:
Pergerakan dari A ke B menunjukkan retracement 0.618, yang sesuai dengan aturan Fibonacci dalam pola ABCD.
Pergerakan dari B ke C dan kemudian ke D seharusnya mencerminkan simetri atau ekstensi. Dalam pola ABCD yang ideal, panjang AD biasanya mendekati panjang AB, atau D berada pada ekstensi Fibonacci. Grafik menunjukkan bahwa zona "buy area" di dekat D mungkin merupakan target proyeksi ini, dengan jarak dari B ke D yang konsisten dengan struktur pola.
Jarak tambahan yang ditandai (1.618) dari B ke D mengindikasikan potensi ekstensi Fibonacci yang lebih besar, yang sering kali menandakan pergerakan signifikan menuju level target.
Zona Pembelian dan Target Profit:
Buy Area: Zona ini ditandai di grafik, kemungkinan berada di level support di mana titik D terbentuk. Ini adalah area di mana trader dapat mempertimbangkan masuk posisi beli jika pola terkonfirmasi, menandakan potensi pembalikan setelah menyelesaikan leg CD.
Buy Back Area: Terletak di bawah zona pembelian, ini bisa menjadi level support sekunder untuk akumulasi jika harga turun lebih jauh dari yang diharapkan.
TP1 dan TP2: Dua level target profit ditandai:
TP1: Merupakan target awal, kemungkinan setara dengan panjang AB atau level retracement/ekstensi Fibonacci berikutnya setelah D.
TP2: Target yang lebih tinggi, mungkin mencerminkan ekstensi lebih lanjut (seperti 161.8% dari BC), menunjukkan potensi pergerakan bullish yang lebih signifikan.
Skenario Potensial:
Jika harga mencapai zona "buy area" di titik D dan menunjukkan tanda-tanda pembalikan (misalnya, candlestick bullish atau peningkatan volume), pola ABCD dapat dianggap valid, dan pergerakan naik menuju TP1 dan TP2 mungkin terjadi.
Jika harga gagal mencapai zona pembelian dan turun di bawah "buy back area," pola ini bisa gagal, dan tren bearish mungkin berlanjut, dengan potensi penurunan lebih lanjut.