Cara melewati streak rugi tanpa menghancurkan akunCara melewati streak rugi tanpa menghancurkan akun
Drawdown tidak hanya memukul saldo, tapi juga cara berpikir di belakang layar.
Setiap trader yang bertahan cukup lama pasti akan mengalami fase di mana beberapa trade berturut-turut berakhir minus. Lima sampai tujuh stop berurutan bukan hal aneh. Di titik itu, chart terasa seperti musuh pribadi. Jika tidak ada rencana tertulis, reaksi alami adalah menaikkan lot dan mencoba "balik modal" secepat mungkin.
Bukan streak ruginya yang paling berbahaya, tapi tindakan di dalam streak itu.
Ubah streak rugi jadi angka yang jelas
Perasaan "semua trade jelek" terlalu kabur. Angka lebih jujur.
Minimal catat:
Besar drawdown dari puncak ekuitas (dalam %)
Jumlah trade rugi berurutan
Total kerugian streak dalam satuan R (risk per trade)
Contoh: risiko per trade 1%, lima stop berturut-turut berarti -5%. Jika batas drawdown pribadi 10%, akun masih hidup, tapi mental sudah goyah. Di saat seperti ini, angka membantu menahan keputusan spontan.
Mengapa streak rugi mengubah cara pandang
Dalam fase ini sering muncul pola berikut:
Strategi langsung dianggap gagal setelah beberapa stop
Muncul keinginan untuk "membuktikan" sesuatu kepada market
Beralih dari setup yang jelas ke entry random demi mengejar balik rugi
Padahal sering kali ini hanya bagian dari distribusi trade yang normal. Rugi memang suka berkumpul dalam kelompok.
Bingkai risiko khusus untuk streak rugi
Aturan untuk fase buruk sebaiknya ada di tulisan, bukan hanya di kepala.
Contohnya:
1R = 0.5–1% dari saldo
Batas rugi harian dalam R
Batas rugi mingguan dalam R
Kondisi kapan harus berhenti trading sementara
Versi sederhana:
Stop trading hari itu jika mencapai -3R
Stop trading selama sisa minggu jika total -6R
Setelah stop mingguan, ambil minimal dua hari tanpa live trading
Aturan ini tidak membuat grafik ekuitas mulus, tetapi mencegah satu hari emosi merusak kerja berbulan-bulan.
Protokol tindakan saat streak rugi
Lebih enak jika ada panduan langkah demi langkah yang bisa langsung dilihat.
Contoh protokol:
Setelah 3 trade rugi beruntun: kecilkan ukuran posisi jadi setengah sampai akhir hari
Setelah 4 trade rugi beruntun: berhenti trading hari itu
Setelah 5 trade rugi atau lebih: berhenti minimal satu hari, hanya review dan latihan
Kembali ke ukuran normal hanya setelah ada beberapa trade yang dieksekusi rapi sesuai aturan
Tulislah di kertas atau file dan tempel dekat monitor. Di saat panik, mata lebih cepat membaca daripada otak mengingat teori.
Jurnal khusus drawdown
Jurnal trade biasa mencatat entry dan exit. Untuk drawdown, perlu halaman tambahan.
Untuk setiap periode drawdown, bisa dicatat:
Tanggal mulai dan ekuitas awal
Drawdown maksimum dalam persen dan R
Sumber utama masalah: risiko, disiplin, kualitas setup, atau kondisi market yang membosankan
Perubahan aturan di tengah jalan
Faktor luar: kurang tidur, tekanan kerja, masalah pribadi
Setelah beberapa bulan, pola akan mulai kelihatan. Banyak trader sadar bahwa drawdown terdalam justru terjadi saat mereka trading dalam kondisi lelah atau tertekan.
Keluar secara sehat dari drawdown
Cepat atau lambat, drawdown selesai. Tantangan berikutnya adalah cara kembali ke ritme normal. Loncat langsung ke lot penuh sering berakhir dengan streak rugi baru.
Bisa dibuat tahapan:
Tahap 1: 1–2 hari tanpa live trading, hanya review jurnal dan latihan
Tahap 2: buka posisi dengan setengah ukuran biasa, pilih hanya setup yang sangat jelas, batasi jumlah trade per hari
Tahap 3: kembali ke risiko normal setelah serangkaian trade yang disiplin, walaupun profitnya tidak besar
Drawdown bisa dianggap selesai ketika keputusan kembali dibuat berdasarkan rencana, bukan dorongan untuk "balik modal sekarang juga".
Peran indikator dan alat bantu
Di tengah streak rugi, beban mental meningkat karena harus mengingat level, trend, volatilitas, dan berita sekaligus. Karena itu banyak trader memakai indikator yang menandai area penting, menilai rasio risiko terhadap potensi profit, dan mengirim sinyal saat kondisi tertentu terpenuhi. Alat seperti ini tidak menggantikan disiplin, tapi cukup membantu mengurangi pekerjaan rutin. Dengan begitu, energi yang tersisa bisa dipakai untuk hal yang lebih berat: tetap tenang saat kurva ekuitas lagi turun.
