Blackout menyebabkan rupiah melemah???Dengan adanya potensi perlemahan dari USD yang diperkirakan dapat terus terjadi hinga akhir tahun sebagai efek dari penurunan suku bunga dari Federal Reserve US memberikan peluang bagi penguatan nilai tukar dari Dollar AS ke Rupiah. Meski demikian, pergerakan Rupiah di awal minggu sesi Asia pasca pengumuman suku bunga FED pada hari kamis lalu tampak mengecewakan. Pada sesi pembukaan market Asia terlihat adanya penurunan dari USD yang cukup signifikan (chart kiri) dimana hal tersebut tidak tercermin pada nilai tukar Dollar terhadap Rupiah (USD/IDR; chart kanan). Blackout yang terjadi pada hari Minggu, 4 Agustus 2019 disinyalir ikut berimbas terhadap melemahnya Rupiah secara cukup drastis pada hari ini (nilai tukar sempat mencapai 14.250 per dollar pada saat tulisan ini dibuat).
Kondisi ini sepertinya menipiskan harapan Rupiah untuk dapat mengambil peluang dari perlemahan USD yang mungkin akan terjadi hingga akhir tahun 2019 ini. Statement dari PLN dan juga aparatur negara tentunya tengah menjadi sorotan baik dari dalam maupun luar negeri dimana tentunya apabila Blackout tersebut kembali terjadi pada minggu ini akan sangat berpotensi untuk membawa Rupiah melemah secara lebih dalam lagi.
Kursdolar
USDIDR - Rupiah diperkirakan dapat mencapai harga 14.000Saat ini Rupiah mengalami tekanan yang cukup signifikan. Menguatnya Dollar Amerika (DXY) berperan penting dalam pergerakan naik dari pasangan mata uang ini.
Keluarnya harga dari area konsolidasi mengisyaratkan terdapatnya kemungkinan akan menerusnya kenaikan harga untuk menguji area resisten tahun 2016. Apabila mengacu pada analisis teknikal maka besar kemungkinan bahwa harga akan bergerak turun untuk melakukan koreksi sebelum melanjutkan pergerakannya kearah atas dimana pergerakan koreksi tersebut hanyalah bersifat sementara.
Dengan adanya kemungkinan akan semakin menguatnya Dollar AS seiring dengan rencana dari FED untuk menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali lagi pada tahun 2018 ini akan menuntut Bank Indonesia untuk ikut menaikkan suku bunga BI apabila pemerintah ingin menjaga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS tetap stabil.
Cukup menarik untuk mengikuti perkembangan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) pada tahun 2018 ini karena peristiwa ini dapat merefleksikan kondisi perekonomian serta kesigapan dari pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi Global Trade War yang semakin memanas.